PENDUDUK LANSIA by: Soetji Lestari
Age is quality of mind If you have left your dream behind If hope is cold If you no longer look ahead If your ambition’s fire are death Then you are old But if from life you take the best If in life you keep the jest If love you hold No matter how the years go by No matter how the birthday fly You are not old (HOW OLD ARE YOU – H.S. Fritsch)
Ada beberapa alasan mengapa penduduk lansia perlu mendapat perhatian o
o
o
o
KELOMPOK LANSIA ADALAH KELOMPOK YANG BERADA PADA KONDISI ”LEMAH”/RENTAN, SEHINGGA MENUNTUT PERHATIAN DAN PERLAKUAN TERTENTU. SECARA MORAL ETIK, KELOMPOK INI PANTAS MENDAPATKAN SEBENTUK ”BALAS BUDI” ATAS JASANYA DI MASA LALU BAGI GENERASI BERIKUTNYA SECARA DEMOGRAFIS, DENGAN MEMBAIKNYA ANGKA HARAPAN HIDUP, JUMLAH DAN PROPORSI LANSIA SEMAKIN BESAR, SEHINGGA KEBERADAANNYA MENIMBULKAN BERBAGAI KONSEKUENSI SOSIAL EKONOMI PERUBAHAN STRUKTUR PENDUDUK MEMBAWA PENGARUH TERHADAP STRUKTUR KELUARGA DAN RUMAH TANGGA.
KONSEP UMUR TENTANG LANSIA. - 60 TAHUN KE ATAS (DI NSB) Indonesia didasarkan UU 13/1998 - 65 TAHUN KE ATAS (DI NEGARA MAJU).
YOUNG OLD : 60 – 69 TAHUN OLD : (70 -79 TAHUN) OLD-OLD : 80 TAHUN KE ATAS
PERKEMBANGAN PENDUDUK LANSIA (60+) DI INDONESIA
Tahun
Kota
Desa
Kota + Desa
1971
3,73
4,64
4,48
1980
4,42
5,75
5,45
1990
5,88
6,96
6,56
2000
7,60
8,29
7,97
2010
9,58
9,97
9,77
Sumber: BPS, Laporan Sosial Indonesia (1997); Lanjut Usia (Lansia), BPS, Jakarta, Maret 1998
DISTRIBUSI PROPORSI PENDUDUK LANSIA DI PULAU JAWA, TAHUN 2000
• • • • • • •
DKI : 5,24 JABAR : 6,61 JATENG : 9,55 DIY : 13,72 JATIM : 10,54 NASIONAL : 7,60 Suatu penduduk disebut berstruktur tua jika proporsi lansia mencapai 7 persen ke atas.
Rawland: 3 Transisi Gerontologi 1. Tahap Pra-Transisi, pada tahap ini proporisi penduduk lansia sangat kecil, pertumbuhan penduduk mendekati nol karena angka kematian dan angka kelahiran sama-sama tinggi, proporsi penduduk (<15 tahun) lebih dari 45 persen, angka harapan hidup rendah. Konsekuensi pada tahapan ini, lansia sebagai “sesepuh” (orang yang dituakan) sangat dihargai dalam masyarakat sebagai sumber berbagai pengetahuan adat istiadat bagi anggota masyarakat. Selain itu, memungkinkan terjadinya gerontokrasi”, yakni kekuasaan politik dikendalikan oleh orang-orang lanjut usia.
2. Tahap Transisi •
Tahap ini adalah terjadi pada awal transisi modernisasi, keadaan masyarakat dan lansia khususnya menjadi berubah. Struktur umur penduduk berubah, jumlah penduduk muda menurun, sebaliknya jumlah penduduk lansia meningkat. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat dan dikuasai orang muda yang berpendidikan. Konsekuensinya, orang-orang tua tersingkir dan tidak lagi memegang peranan yang sentral.
3. Tahap Pasca Transisi •
•
Pada tahap ini keadaan menjadi berubah setelah orang-orang tua yang ada mengenyam pendidikan dan mempunyai ketrampilan yang baik dibanding orang tua sebelumnya. Status lansia meningkat dan berkembang halhal baru yang menguntungkan bagi mereka seperti tunjangan pensiun, panti wredha, pengurangan diskriminasi dalam pekerjaan dan lain sebagainya.
REICHARD, LIVSON DAN PETERSON (1962), DARI HASIL STUDINYA MENGELOMPOKKAN LANSIA MENJADI LIMA KATEGORI, YAITU: 1. MATURE, YAITU LANSIA TERDIRI DARI ORANGORANG YANG KONSTRUKTIF DAN AKTIF; 2. ROCKING CHAIR, YANG SANTAI DAN SUKA MENERIMA BANTUAN ORANG LAIN; 3. ARMORED, YAITU LANSIA YANG MELAWAN KETERGANTUNGAN DARI ORANG LAIN; 4. ANGRY MAN, LANSIA YANG SELALU BERSIKAP BERMUSUHAN. KELOMPOK LANSIA INI BIASANYA CENDERUNG MENIMPAKAN SEGALA SESUATU YANG BURUK DAN SALAH PADA ORANG LAIN, DAN; 5. SELFHATERS, ADALAH LANSIA YANG MENJELEKJELEKKAN DIRINYA SENDIRI. KELOMPOK INI MENYALAHKAN DIRI SENDIRI ATAS SEMUA KESALAHAN DAN KELOMPOK INI ADALAH LANSIA YANG DEPRESIF
Kebijakan untuk Lansia (Indonesia) •
Tujuan Kebijakan Meningkatkan kesejahteraan lansia dlm arti para lansia dapat menikmati sisa hidupnya secara tenang, aman dan sejahtera, baik lahir dan batin
Kebijakan untuk Lansia (Indonesia)…lanjutan
•
Bentuk Pembinaan 1. Program Sistem Panti 2. Program Non-Panti
Ad 1. Program Panti (Panti Sosial Tresna Werdha) • •
•
Ditujukan untuk lansia (60 thn ke atas) yg terlantar dan tdk mempunyai keluarga yang (mau) merawat Penempatan lansia di dlm PSTW dgn memenuhi kebutuhan hidupnya (sandang, pangan, rekreasi, rokhani, dsb) Penempatan lansia dlm PSTW pada dasarnya merupakan upaya terakhir apabila upaya-upaya lain sudah tdk memungkinkan lagi
Ad. 2. Program Non-Panti (Keluarga) Ada 2 program/kegiatan 1. “HOME CARE SYSTEM” dan pusat santunan keluarga keadaan ekonomi lemah dan ada keluarga yang bersedia merawat 2. Pemberian “Bantuan Usaha Ekonomi Produktif” Keadaan ekonomi lemah tetapi fisik masih kuat BKKBN : Bina Keluarga Lansia Depdagri : Posyandu Lansia lakukan evaluasi Mempertahankan filosofi tiga generasi dalam satu atap (Three Generation in One Roof)
KOMITMEN INTERNASIONAL 1. Internasional Plan of Action on Aging (Vienna Plan), diputuskan di Wina, dgn resolusi PBB No. 37/1982: a. Mengajak negara-negara untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan untuk meningkatkan kehidupan lansia yang: sejahtera lahir batin, damai, sehat dan aman. b. Mengkaji dampak aging terhadap pembangunan dan sebaliknya
KOMITMEN INTERNASIONAL… lanjutan 2.
United Nation Principles For Older Persons, dicetuskan pada tahun 1991dengan resolusi PBB No. 46/1991: HAK DAN KEWAJIBAN LANSIA, yaitu: kemandirian, partisipasi, pelayanan, pemenuhan diri dan martabat.
KOMITMEN INTERNASIONAL… lanjutan 3. MACAO PLAN OF ACTION (melalui sidang ESCAP thn 1998) yang memutuskan: • Memahami masalah dan implikasi aging thd masyarakat • Mempersiapkan penduduk menghadapi proses penuaan dengan produktif dan memuaskan • Mempersiapkan infrastruktur dan lingkungan baik yang tradisional maupun modern • Meningkatkan pelayanan kebutuhan lansia
29 MEI : HARI LANSIA NASIONAL TEMA HARI LANSIA NASIONAL 2004:
“Berkarya sepanjang masa dan bermanfaat sepanjang hayat”
Potret Lansia Indonesia Dalam Kependudukan Tabel 1. Status Kawin Lansia Indonesia, SP 2000 Status Kawin Blm Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati Jumlah
Kota
Desa
% Lk
% Pr
% Lk
% Pr
2,80
4,02
2,44
3,20
84,58
40,40
85,22
41,89
1,12
2,83
1,32
3,18
11,50
52,67
11,02
51,73
100% (2.470.988)
100% (2.793.495)
100% (4.417.995)
100% (4.757.489)
Potret Lansia Indonesia Dalam Kependudukan
Tabel 2. TPAK Lansia Indonesia, SP 2000 Kelompok Umur
Kota
Desa
% Lk
% Pr
% Lk
% Pr
60 – 64 thn
79.95
43.79
93.89
69.78
65 tahun +
64.82
32.89
81.95
54.57
Semua Umur PUK
78.54
46.52
86.07
64.30
Jelaskan Mengapa TPAK Lansia Cenderung Tinggi Dibanding TPAK Semua Umur !!!