Snp2m 2018 Deti Ilyasa_rev.docx

  • Uploaded by: Feriyanto Muhammad
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Snp2m 2018 Deti Ilyasa_rev.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,283
  • Pages: 4
Pemilihan Bahan Baku Porang untuk mengetahui Kualitas Chips Porang Deti Ilyasa ¹,Pipit Puspitorini ², Andhika Cahyono Putra ³, Atmiral Ernes 1,2,3,4

Commented [AXSN1]: Ditulis dalam huruf capital, dan ukuran huruf 13

4

Universitas Islam Majapahit

e-mail :[email protected]

Commented [AXSN2]: Ukuran huruf 11

Abstrak Umbi Porang yang awalnya dibiarkan sekarang bisa dimanfaatkan untuk bahan obat-obatan dan makanan. Tanaman yang menghasilkan potensi dan prospek yang di kembangkan di indonesia. Umbi Porang dapat digunakan sebagai bahan pangan di industri, Umbi dapat dijadikan bahan pangan yang ma sih diperlukan untuk pengolahan pangan. Umbi basah menjadi “Chips Porang”. Sample Chip Porang dilakukan dengan pencucian Umbi Porang dengan berat 5,67kg. Umbi porang dimasukkan mesin perajang dengan ketebalan 0,6 -0,8cm. Kualitas yang baik pada Umbi Porang berwarna putih dan berbunyi “krek”. Kata kunci : Umbi Porang, Sample Chips Porang, Kualitas A. PENDAHULUAN Porang merupakan salah satu tanaman semak (herba) yang berumbi di dalam tanah Tanaman herba Porang memerlukan tanah kering berhembus dengan pH sekitar 6-7 dan banyak memerlukan penyinaran matahari antara 50-60%. Oleh sebab itu, umbi porang di Desa Jembul sangat cocok untuk bernaungan. Tanaman Porang akan dipanen setiap satu tahun sekali dengan masa tanam sekitar musim penghujan, sedangkan masa panen PORANG pertahun adalah sekitar bulan april – juni. Sedangkan masa panen warga Desa Jembul adalah 8 ton. Jadi, total yang dapat di di panen adalah 444 ton (dengan rata-rata berat umbi 3-7 kg). Untuk satu penanaman,bibit akan muncul di setiap ketiak daun sehingga bibit dapat digunakan untuk penanaman kembali sehingga dalam satu tahun bisa panen lebih dari satu kali (suyitno, 2018). Umbi Porang sangat jarang digunakan konsumsi langsung karena yang mengandung kristal kalsium oksalat yang menyebakan rasa gatal, sehingga sering dibuat gaplek atau tepung. Tepung makanan merupakan tepung yang dibuat dari umbi iles -iles yang mempunyai kandungan glukomanan lebih tinggi dari pada komponen lain yang terdapat dalam tepung tersebut. Manfaat tepung makanan sangat banyak antara lain sebagai pengental dalam industri pangan, sebagai bahan baku dalam industri kertas, sebagai pengikat dalam pembuatan tablet, sebagai pertumbuhan mikroba pengganti agar dan masih banyak penggunaan lainnya di berbagai industri. Asam oksalat merupakan senyawa anti gizi yang memikat kalsium sehingga dapat di absopsi/ tidak tersedia bagi tubuh manusia,oksalat yang ada pada umbi porang mengandung oksalat sangat tinggi sehingga

Commented [AXSN3]: Rata kiri kanan, spasi 1, ukuran huruf 9. Abstrak dalam bahasa Inggris terlebih dahulu, setelah itu abstrak dalam bahasa Indonesia

mengakibatkan gatal. Kurangnya pemanfaatan umbi porang (Amorphophalus paeniifolius (Dennst) Nicolson) sebagai bahan makanan (Prayudyaningsih dkk, 2015). Untuk penentuan kualit as umbi porang di uji kadar air,sample yang menggunakan pemesinan perajang agar mendapatkan kualitas yang sangat baik untuk di sorter ke pabrik. Pengeringan merupakan salah satu proses penanganan pasca panen umbi porang yang bertujuan untuk mengurangi kandungan kadar air dalam bahan pangan. Pengeringan chips porang dapat dilakukan secara tradisional yang mengunakan sinar matahari untuk menjemur di bawah sinar matahari untuk penghematan. Pengeringan menyebabkan penyusutan dalam bahan pangan yang memiliki sifat fisik dan sifat kimia. Pengurangan dalam umbi porang dapat di lihat pada bentuk,porasitas,peningkatan kekerasan,dan ketebalan. Membutuhkan waktu selama 2-4 hari di saat musim kemarau. Pengemasan merupakan suatu proses untuk penyiapan bahan menjadi siap untuk ditransportasikan,didistribusikan,disimpan,dijual,dan dipakai hingga sampai di konsumen yang siap untuk di jual belikan kepada masyarakat. Dengan pengemasan yang baik dan menarik sehingga dapat menarik konsumen pada produk yang di hasilkan oleh pabrik. Pengemasan yang dapat dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. B. Metode Pelaksanaan Metode Deskriptif, penelitian yang dilakukan di Desa Jembul dapat di peroleh di petani untuk membudidayakan Umbi Porang di jadikan Chips supaya mudah untuk dijual dengan harga yang sesuai dengan harga dari suplier sehingga dapat bermanfaat pada masyarakat. Di karenakan Umbi Porang dulunya tidak di manfaatkan yang mereka tau hanya di jual basah kepada tengkulak dan dengan adan ya mahasiswa KKN PPM masyarakat di Desa Jembul dapat memahami pengolahan Porang yang selama ini bisa di kelolah dengan berupa Chips Porang dan bisa dibuat makanan atau obat-obatan. Selain itu, mahasiswa KKN PPM juga menyediakan mesin perajangan agar mudah untuk memakai dengan baik serta dengan adanya mesin masyarakat di Desa Jembul tidak susah payah mengelolah porang dengan cara yang manual. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data diatas berat basah pada porang di Desa Jembul sebanyak 5670kg, dan berat kering yang dihasilkan 5000kg dapat dikatakan kualitas yang dapat menghasilkan Chips Porang yang baik dengan ketentuan yang sesuai standar yang diingikan. Penambahan etanol pada perlakuan diduga sebagai penyebab bertambahnya

kadar air pada Chips Porang. Peningkatan kadar air pada Chips setelah perlakuan diakibatkan penambahan air pada larutan etanol saat pencucian. Chips porang dikatan berkualitas apabila chips porang sekurang-kurangnya mengandung 15% air dan porang bersih dari jamur atau tidak ditumbui jamur. Jamur pada chips porang terjadi apabila proses pengeringan tidak berlangsung dengan sempurna. Potongan umbi porang yang ditumbuhi jamur harus dipisahkan ka rena sudah tidak memiliki nilai jual. Oleh karena itu pertimbangan waktu pemotongan, penjemuran umbi porang harus benar-benar dijaga agar memenuhi kualitas yang ditentukan. Kualitas yang baik Porang basah yang dikeringkan dengan sinar matahari setelah pengeringan Umbi Porang yang berwarna putih dengan penyortiran sampai berbunyi “krekk” Umbi Porang siap untuk di kemas. Ketentuan kulit umbi porang berwarna abu-abu sampai coklat dan warna penampang umbi berwarna kuning. Jenis porang ini merupakan porang dengan kadar mannan tertinggi. Hasil yang di uji perlakuan konsentrasi mengandung asam oksalat yang sangat tinggi pada umbi porang yang menyebabkan gatal. Ketebalan juga berpengaruh pada kualitas chips porang dengan ketebalan yang yang sudah di tentukan adalah 0,7c atau 7ml. Nilai ketebalan cenderung mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan konsentrasi penggunaaan asam oksalat. Hal ini disebabkan semakin banyak molekul-molekul penyusutan pada chips porang. melakukan pencucian bertingkat dengan etanol dengan proses pengadukan kontinyu dapat meningkatkan kadar glukomanan. Pada penelitian ini dilakukan dengan pencucian menggunakan etanol dilakukan untuk menghilangkan kadar kalsium oksalat yang menyebabkan gatal serta untuk rekristalisasi glukomanan pada umbi porang (Pusat Litbang Porang, 2013). Kadar glukomanan pada chips porang di desa jembul ini diakibatkan oleh proses esktraksi yang kurang sempurna oleh etanol. Etanol sebagai keunggulan belum menggumpalkan glukomanan secara sempurna, sehingga kadar glukomanan yang teranalisis menjadi lebih kecil (Nindita, Amalia,& Hargono, 2012). Hasil penelitian di atas dapat di simpulkan dengan pengujian berat basah yang dihasilkan 5670 kg yang dapat di tuliskan dibawah ini dengan kadar air yang menghasilkan 12%. Perhitungan kadar air Untuk pengolahan dari tanaman porang menjadi chip, dibutuhkan syarat kandungan seperti yang ada di tabel berikut : 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 =

berat basah−berat kering berat kering

x 100%

Tabel 1.1 perhitungan randeman kadar air pada Chips Porang No

Waktu pelaksanaan

Berat basah

Berat kering

(kg)

(kg)

Berat air

Kadar air %

(kg) 1

minggu, 12 agustus 2018

5670

5000

670

12%

2

Jum’at, 17 agustus 2018

5670

5000

670

12%

3

Jum’at, 24 agustus 2018

5670

5000

670

12%

4

Selasa, 28 agustus 2018

5670

5000

670

12%

5

Senin, 03 september

5670

5000

670

12%

2018

Kesimpulan Umbi porang yang digunakan adalah porang dengan berat basah di Desa Jembul sebanyak 5670kg, dan berat kering yang dihasilkan 5000kg dapat dikatakan kualitas yang dapat menghasilkan Chips Porang yang baik dengan ketentuan yang sesuai standar yang diingikan. Penambahan etanol pada perlakuan diduga sebagai penyebab bertambahnya kadar air pada Chips Porang. Peningkatan kadar air pada Chips setelah perlakuan diakibatkan penambahan air pada larutan etanol saat pencucian. Daftar Pustaka 1.

Pengertian porang menurut suyitno, 2018.

2.

Prayudyaningsih dkk, 2015. pemanfaatan umbi porang (Amorphophalus paeniifolius (Dennst) Nicolson) sebagai bahan makanan. Madiun

3.

Puslitbang Porang Indonesia, 2013. Perkembangan komoditi dalam umbi porang. Universitas Negri Surabaya.

4.

Nindita, Amalia,& Hargono, 2012. Kadar glukomanan pada umbi porang.

5.

Indriyani, S. 2011. Pola Pertumbuhan Porang (Amorphophallus muelleri Blume) dan Pengaruh Lingkungan Terhadap Kandungan Oksalat dan Glukomanan Umbi. Disertasi. Program Pascasarjana. Universitas Airlangga. Surabaya.

6.

Koswara, Sutrisno. (tanpa tahun). Modul Teknologi pengolahan umbi-umbian bagian 2 : Pengolahan Umbi Porang. Southheast Asean Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center.

Related Documents

Holistik Deti Gusvena.docx
December 2019 29
Adla-ct-mr-deti-podklady
November 2019 6
2018
June 2020 30
2018
May 2020 41
2018 Pmk 206 2018
August 2019 57

More Documents from "nizwa"

Lembar Validasi Soal.docx
November 2019 21
Bab I.pdf
November 2019 39
Sharait E Bai'at
November 2019 36