SMA NEGERI 3 MALANG: YANG DATANG DAN YANG PERGI
Dra. Hj. Rr. Dwi Retno UN, M.Pd. dan Ninik Kristiani, M.Pd.
Pada hari Sabtu, 17 Oktober 2009 tepat pukul 15.15 di ruang serba guna (Multi-purpose room)-SMA Negeri 3 Malang, acara yang diberi judul ”PISAH KENAL SMA NEGERI 3 MALANG” diselenggarakan dengan penuh santai, khidmad, sekalgus panas. Suasana terasa santai karena baik kepala sekolah yang lama, Ninik Kristiani, M.Pd. maupun kepala sekolah yang baru, Dra. Hj. Rr. Dwi Retno Ujianingsih, M.Pd. saling memberikan joke-joke segar saat memberikan sambutannya. Suasana juga terasa khidmad saat Bu Ninik menceritakan perjalanannya selama 8 bulan bertugas di SMANTI yang menurutnya didemo siswa sebanyak 4 kali, dan disuruh lengser oleh guru saat memimpin rapat koordinasi. Dan yang tidak kalah penting, suasana juga terasa panas, karena ruangan yang tidak begitu luas tersebut diisi oleh guru-guru SMA 3 dan guru-guru SMA 5 sehingga AC tidak berfungsi begitu baik. Bu Ninik dan Bu Retno Saling Berebut Suasana rebutan antara Bu Ninik, yang juga mantan guru SMA Negeri 5 Malang ini dengan Bu Retno, yang sebelumnya kepala SMA Negeri 5 Malang, berarti menurut Bu Ninik, Bu Retno adalah seniornya yang harus dia hormati, sehingga saat Ibu Dra. Poerwani, pembawa acara mempersilakan kepala SMA 3 lama untuk memberikan sambutan, Bu Ninik yang merasa juniornya memberikan mikrofon kepada Bu Retno. Suasana menjadi ramai saat Bu Retno bersikukuh untuk tunduk kepada acara yang sudah dipersiapkan dan diperintahkan oleh pembawa acara. Kejadian ini mengundang gelak tawa para hadirin, tetapi dengan legowo akhirnya Bu Ninik mengalah juga tunduk lepada aturan ceremonial yang ada. Bu Retno Punya 3 Kelebihan, sedangkan Bu Ninik Hanya punya 1 Kelebihan Demikianlah kira-kira inti pendahuluan sambutan yang diucapkan oleh Bu Ninik saat memuji seniornya, Bu Retno. Dia mendiskripsikan, dibanding dengan dirinya, Bu Retno mempunya 4 kelebihan, yaitu kelebihan pengalaman sebagai kepala sekolah, kelebihan tinggi badan, dan kelebihan berat badan; sedangkan Bu Ninik hanya mempunyai 1
kelebihan, yaitu kelebihan tahi lalat. Tentu saja joke segar yang disampaikan guru berprestasi tingkat nasional ini sangat menggelitik guru-guru yang hadir dan Bu Retno sendiri. Dalam sambutan balasan, Bu Retno membalas joke Bu Ninik, kepala sekolah yang mengantar SMA 5 meraih Adiwiyata Nasional ini mengatakan bahwa dirinya memang lebih ”berbobot” dibanding Bu Ninik, karena dia mensyukuri bahwa suaminya telah memberi makan bergizi kepada dirinya. Pak Jadmadi, suami Bu Retno yang duduk disampingnya hanya tersenyum simpul mendengar gurauan istri tercintanya. Mutasi Pegawai adalah Hal yang Biasa Kedua kepala sekolah lama dan baru, yaitu Bu Ninik dan Bu Retno sepakat dalam mengutip sambutan Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang saat serah terima jabatan di kantor diknas, jalan veteran, Sabtu, 17 Oktober pukul 11.00 WIB bahwa mutasi pegawai adalah hal yang biasa, jadi tidak perlu dirisaukan dan ditafsirkan macam-macam, demikian pula dengan mutasi kepala sekolah maupun guru-guru di lingkungan instansi Dinas Pendidikan Kota Malang. Hal ini memang benar, saat Dr. Salamun, kepala LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan) Provinsi Jawa Timur meberikan sambutan pada acara pembukaan acara penilaian portofolio dan kompetensi calon master trainers untuk calon kepala sekolah dan pengawas, di hotel JW. Marriot Surabaya, Jumat, 16 Oktober 2009. Beliau mengatakan LPMP sudah mengadakan koordinasi dengan gubernur Jawa Timur dan Bupati/Walikota se-Jatim untuk melakukan pemetaan guru. Hasil dari pemetaan tersebut digunakan untuk memetakan guru-guru di tiap kabupaten/kota, LPMP akan menawarkan alternatif program kepada kepala daerah untuk memajukan pendidikan di wilayah jawa timur. Bu Ninik Meninggalkan Program yang Sedang dan Belum Terlaksana. Dalam sambutannya, kepala SMA Negeri 3 lama, Ninik Kristiani, M.Pd. mengatakan kepada penggantinya, Dra. Hj. Rr. Dwi Retno Ujianingsih, bahwa ada beberapa program yang sedang dan belum terlaksana di tahun pelajaran 2009/2010. Program-program yang sedang proses adalah pendidikan anti korupsi, yaitu berupa kantin kejujuran; Rintisan Pusat Sumber Belajar (RPSB), dan Exchange Programme dengan River Valley High School. Sedangkan yang belum terlaksana adalah uji sanitasi, monotoring dan evaluasi (monev) RSBI, lesson study, parents day, pengembangan perpustakaan, ruang serba guna, CCTV, renovasi ruang OSIS, renovasi parkir, dan renovasi kamar mandi. Bu Retno: Senyum 400 kali Sehari dan SP Hal yang menarik yang dikatakan Bu Retno adalah senyum dan SP. Tentang senyum, dia memberikan resep unik untuk mengatasi stress dan agar tetap awet muda, yaitu dengan senyum rata-rata 400 kali sehari. Sedangkan sementara guru-guru masih melakukannya hanya 15 kali senyman perhari, jadi agar tetap fresh dan awet muda, maka guru-guru harus melakukan 385 kali senyuman lagi tiap hari. Dia juga mendemonstrasikan senyuman dengan mengucapkan kata ”siji” sambil senyum. Sedangkan SP (surat peringatan) dari kepala sekolah terhadap guru, karyawan, atau siswa, nanti akan dilakukan saat kepemimpinannya di SMA 3 terhadap warga sekolah tanpa kecuali yang melanggar disiplin pegawai atau tata tertib sekolah. Komite Sekolah Mendukung Kepala Sekolah.
Pada acara pisah kenal kemarin juga dihadiri oleh wakil komite sekolah, yaitu Prof. Dr. Ali Achsan, walaupun tidak sempat memberikan sambutan. Karena itu, PSB mencoba mengorek keterangan tentang pergantian kepala sekolah, blockgrant RSBI, dan rencana ke depan komite SMA Negeri 3 Malang. Beliau mengatakan tidak ada masalah tentang pergantian kepala sekolah, komite tetap mendukung siapapun yang menjadi kepala sekolah, dan komite juga siap menjadi mitra yang kritis dan konstruktif bagi sekolah. Tentang blockgrant RSBI 2009, beliau mengatakan bahwa Ninik Kristiani, M.Pd. telah berhasil memberikan kado perpisahan yang membahagiakan terhadap SMA Negeri 3 Malang, karena menurut Prof. Ali, blockgrant RSBI untuk SMA Negeri 3 Malang telah dicairkan dari Menteri keuangan RI dengan Nomor SPM: 004/9/SMA/A3.2/IX/2009, tanggal 29 September 2009, satuan kerja (satker): 666049 Direktorat Pembinaan SMA, dan juga berdasarkan surat pencairan dana dari bendahara umum negara tanggal 10 Oktober 2009 Nomor 769271M/088/118 sebesar Rp. 1.100.000.000; (Satu Milyar Seratus Juta Rupiah) yang ditandatangani oleh Kuasa Bendahara Umum Negara, yaitu Kepala Seksi Bank/Giro Pos, Pramudiono, SH., dan Pj. Kepala Seksi Perbendaharaan II, Listusyarah M, S.E. Selanjutnya berdasarkan Surat Perintah Membayar dari Depdiknas yang ditandatangani oleh Kuasa pengguna anggaran, Kepala Biro Keuangan Depdiknas, Drs. Subagyo, M.Si., Ak. Untuk pembayaran subsidi Penyelenggaraan Rintisan SMA Bertaraf Internasional tahun 2009 sesuai SK Direktu Pembinaan SMA No: 2466.a/C.C4/MN/2009 tanggal 3 September 2009 sebesar Rp. 1.100.000.000;. Surat Perintah Pencairan Dana dari Menteri Keuangan (c.q. Bendahara Umum Negara) dan Surat Perintah Membayar dari Menteri Pendidikan Nasional (c.q. Kepala Biro Keuangan Depdiknas) dilampiri dengan daftar sekolah penerima subsidi blockgrant tahun 2009. SMA Negeri 3 Malang adalah penerima nomor urut 3 (tiga) dari 3 (sekolah), yaitu SMA 1 Bae Kudus, SMA Negeri 2 Lamongan, dan SMA Negeri 3 Malang, tertanggal 7 September 2009 yang ditandatangani oleh A.n. Bendahara Pengeluaran Pembantu Kegiatan Perluasan dan Peningkatan Mutu SMA Ditjen. Mandikdasmen, P. Priyono, dan A.n. Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen/Pertanggungjawaban Kegiatan Perluasan dan Peningkatan Mutu SMA, Drs. Syamsuddin, M.Si. Dalam lampiran tersebut disebutkan bahwa nama sekolah adalah Ninik Kristiani, M.Pd. NIP 196702061994032009, alamat Jl. Sultan Agung Utara No. 7 Malang, Kota Malang Jawa Timur, dan Nomor Rekening sekolah, serta jumlah bantuan 4 (empat) paket sebesar 1,1 milyar rupiah. Prof. Ali juga menambahkan bahwa dalam minggu-minggu ini blockgrant RSBI tersebut bisa dicairkan, dan dapat digunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan peruntukan blockgrant tersebut, beliau juga mengucapkan terima kasih secara pribadi kepada Bu Ninik bahwa berkat kegigihannya beberapa kali melobi Jakarta, maka blockgrant yang ditunggu-tunggu tersebut akhirnya cair. (Hariyanto-SMAN 3 Malang)