SKENARIO 1
Seorang anak laki laki berusia 5 tahun dibawa ibunya ke klinik pratama karena batuk berdahak, pilek, suara serak dan demam sejak 2 hari yang lalu. Pasien sudah minum obat sirup berisi acetaminophen, glicerylguaicolat, phenylpropanolamin, dan chlorpheniramin maleat, tetapi gejala semakin memberat di sertai napas yang cepat. STEP 1 1. batuk berdahak : - (batuk : ekspirasi ekplosif yang menyediakan stimulasi protektif untuk megeluarkan benda asing) - ( dahak : timbunan secret ) 2. acetaminophen : - golongan obat analgesic dan anti piretik, sama seperti paracetamol 3. glicerylguaicolat
: GG ekspetoran untuk batuk berdahak, apabila minum GG harus di ikuti minum banyak untuk mengencerkan dahak. Efeknya mual dan muntah dan berhubungan dengan lambung. Ekspetoran (untuk batuk berdahak) 4. phenylpropanolamin : obat dikongestan ( meredakan hidung tersumbat) 5. chlorpheniramin maleat :golongan obat yang memblok H1 sering di sebut dengan CTm untuk meredakan alergi dan gejala gejala lain. Penggunaan tidak efektif pada asma karna menimbulkan sedasi. 6. napas cepat : napas yang frekuensinya diatas nilai normal >24x/ menit, tapi dapat di sesuaikan dengan usia.
STEP 2 1. 2. 3. 4. 5.
Anatomi system respirasi Organ yang terganggu pada anak tersebut mengapa anak tersebut batuk berdahak dan bagaiman mekanisme batuk ? pilek dan mekanismenya Mengapa suaranya jadi serak ?
6. Bagaimana pasien bias demam dan bagaimana mekanismenya ? 7. Farmakologi obat yang di berikan 8. mengapa setelah minum obat gejala makin memberat di sertai napas yang cepat? 9. Apakah ada kaitan usia dengan efek obat yang membuat semakin berat ? 10.Penegakan diagnosis 11.DD STEP 3 dan STEP 4 1. Anatomi system respirasi organ yang terganggu pada anak tersebut - Laring (bj) Keluhan batuk, pilek dan suara serak. Laring berfungsi sebagai komponen untuk mengeluarkan suara. Terganggu karna ada system pernapasan, karna ini berkaitan dengan laring. Reseptor batuk paling batuk banyak di laring. Bisa di faring bias tapi kalo sudah sampai laring suara menjadi serak. Kalo di faring bersin - Hidung (agn) Hidung system pernapasan untuk menyaring debu untuk sampai paru, ini berkaitan dengan pilek. Aliran di hidung mampet - Trachea Reseptir faring dan laring, berhungan dengan batuk - Silia Berada di saluran permukaan saluran napas atas Alveoli bawah di lindungi oleh sel fagosit. Apabila ada peradangan akan di lindungi sel fagosit dengan menarik sel darah putih. 2. mengapa anak tersebut batuk berdahak dan bagaiman mekanisme batuk ? - adanya infeksi, alergi atau polutan (ftr) penyebab batuk iratan ( asap) menyebabkan inflamasi dan adanya mucus apabila banyak maka akan banyak dan abnormal. Akan ke faring apabila jumlah normal akan di telan dan di degredasi, dan jika
banyak akan terjadi batuk. Kalo warna transparan itu normal, kuning bias alergi infeksi dan virus, coklat atau hitam, merah (perdarahan) batuk non produktif itu tanpa mucus, ISPA bias jadi produktif yang ada lendir dan mukus penyakit ( asma), bronchitis akut - fase inspirasi, kompresi dan ekspirasi (crss) inhalasi glottis membuka tiba tiba inspirasi = secara singkat dan cepat, glottis reflex membuka, kompresi = glottis utup 0,2 deti, tekanan meningkat ekspirasi = glottis membuka dan udara keluar. Menggetarkan jaringan saluran napas menimbulak batuk. 3. mengapa anak tersebut pilek dan mekanismenya - infeksi virus bagian napas atas (bput) infeksi virus memacu antibody tubuh untuk mempertahankan. Hidung hingga bronkeolus menghasilkan lender, itu yang dapat menyebabkan pilek - melibatkan system antibody (bj) 5 th saat aktifnya anak anak benda asing yang terhirup ( allergen, mikroorganisme, penyebab lain) system antibody mengikat ada di hidung dan tubuh. tubuh terpapar allergen makrofag Th ( IL 1 dan IL2) di bantu sel B (imunnologi yang belum terproliferasi) akan terproliferasi mengikuti allergen proliferasi B gengan igE berhubungan dengan cAMP penurunan mediator histamine ( vasodilator, merangsang sekresi mucus berlebih dan di hasilkan sel goblet) keluar karna mucus yang berlebih. 4. Mengapa suaranya jadi serak ? - Adanya gangguan getaran pada dua pita (ftr) Suara parau merupakan gejala, karna gangguan getara, ketengangan, tingginya ketebalan pita suara. Penyebabnya bias terjadi karna radang laring, tumor (batuk, penurunan BB), paralisis otot faring ( gangguan saraf), penuaan ( gg. Jaringan yang atrofi > 60 th) - Gangguan sitem pernapasan (bj)
Membentuk suara banyak komponen (plica vokalis, saluran pernapasan ) - Gangguan organon vaso motor (angg) Penghasilan suara dari artikulasi , ada mekanisme dari rongga mulut, palatum mole, bibir. Sinus para nasalis berhubungan dengan rongga dada. Mucus yang terperangkap di rongga dada sehigga aliran udara tidak lancar. - Penyempitan saluran napas (crss) Plica vokalis, gangguan pita suara karna udem / peradangan. Menyebabkan vibrasi plica vokalis tegangan kurang tinggi - Adanya inflamasi (dt) Udem di bagian pita suara 5. Bagaimana pasien bisa timbul demam dan bagaimana mekanismenya ? - Mikro organism masuk tubuh dan mengeluarkan pirogen eksogen (agn) Mikro organism Masuk tubuh mengeluarkan pirogen eksogen, tapi di tubuh ada pirogen endogen. IL1 memacu tubuh mengeluarkan asam arakhidonat, mengeluarkan prodtaglandin dan peningkatan thermostat - Dehidrasi Rehidrasi kurang, di sebabkan karna malas makan dan minum ini berkaitan dengan keluhan anak. Cairan tubuh kurang, otak berfikir karna kekurangan cairan, di perifer di hambat maka vasokontriksi maka seperti di bagi ke organ organ maka hipotalamus menaikan suhu demam - Gangguan hipotalamus (dt) Pusat pengaturan suhu - Stres Karna sakitnya Adaptasi dengan lingkunganya penularan
6. Farmakologi obat yang di berikan - acetaminophen INDIKASI = turun demam, anti nyeri Cara kerja = halangi prostaglandin. Anti radang tidak berfungsi dengan baik Dosis = 10 mg/kgBB tiap 4-6 jam sesuai kebutuhan Efek samping = eritem, urtikaria, demam ( demam obat ) dan sulit napas, menelan 500 mg/kg BB. Hepato toksik - GG Obat espektoran untuk batuk dahak dan kering. Tapi lebih untuk batuk kering Dosis = 0,5 – 1 Efek samping = mual dan ngantuk - Penylpropanolamin Efek samping = meningkatkan HR, denyut jantung di ikuti napas cepat karna sebagai kompensasi, karna jika tidak akan menyebabkan hipoksia, memacu kontraktilitas Tidak di anjurkan di berikan pada anak anak, akan terjadi gangguan psikis dan bias menimbulkan kejang hingga sesak napas Pseudoefedrin lebih di anjurkan - CTM Hambat efek histamine Dosis : maksimal 12 mg 7. mengapa setelah minum obat gejala semakin memberat di sertai napas yang cepat? - Dosis salah (ftr) Kurang efisien mengobati - Banyak penyebab ( virus kurang rehidrasi dan istirahat, bakteri tanpa antibiotic maka jadi memberat) - Napas cepat kompensasi demam Takipneu > 30 x/ menit pada anak usia 5 th.
- Stimulasi reseptor beta adenergik (ang) - Tidak tepat indikasi obat 8. Apakah ada kaitan usia dengan efek obat yang membuat semakin berat ? - Ya 9. Penegakan diagnosis - Anamnesis KU : sesak napas cuping hidung BB : 16 kg Imunisasi dasar ( lengkap ) Pertumbuhan sesuai umur ASI tidak ekslusif, suka jajan dan sulit makan - Px. Fisik VS, S : 39,1 RR: 32 N: 120 x/menit TD : 100/60 Limfodenopati di leher tidak nyeri tekan Tonsil ( T2 T2 hiperemis) Kepala dbn Tonsilar hiperemis Discharge hidung tidak ada Telinga dbn Thorax simetris, tidak ada ketinggalan gerak, napas cepat, retraksi intercostals + retraksi sic +, vocal fremitus meningkat +, perkusi sonor, auskultasi (ronkhi basah kasar +, suara napas vesikuler meningkat) Jantung dbn Px. Penunjang rontgn Darah rutin ( AL :11000, AT: 315.00 ,Hb: 11 gr/dL, limfositosis + hematokrit : 39)
10.Etiologi - Virus - Bakteri
- Polutan - Allergen 11.DD - Faringitis - Pneumonia - Laryngitis - Bronkholitis - tonsilitis - Rhinosinusitis
Faringitis
pneumonia
Laryngitis
bronkholitis
LO 1. Intepretasi hasil px 2. Napas cepat ( fisiologis) dan sesak napas (patologis) kausmaul, benda keton dan asma 3. Etiologi,epidemiologi, patofisiologi,factor risiko, diagnosis, tatalaksana, prognosis 4. Mekanisme system imun 5. Stress penularan pada anak