Sk 1.docx

  • Uploaded by: Riska Septiani Ahmad
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sk 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,283
  • Pages: 25
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Magang kewirausahaan ini dilaksanakan untuk memberikan pengalaman praktis kewirausahaan kepada mahasiswa dengan cara ikut serta bekerja seharihari pada usaha kecil menengah. UKM UPI BATARI adalah salah satu UKM yang berlokasi di Bungoro. UKM ini merupakan tempat berlangsungnya kegiatan magang kewirausahaan oleh Mahasiswa setelah diterimanya sebagai peserta didik. Kegiatan magang ini tentunya memberikan kesempatan penuh kepada mahasiswa untuk dapat menambah ilmu dalam berwirausaha, harapan dikemudian hari setelah memehami segala hal-hal yang berkaitan dengan berdirinya suatu UKM termasuk proses produksi serta pemasarannya akan semakin memudahkan kita untuk

menjadi

seorang

pengusaha,

mempekerjakan

tapi

bukan

untuk

dipekerjakan.

1.2. Analisis Situasi UKM UPI BATARI merupakan salah satu usaha yang berlokasi di jalan Terminal baru, Kelurahan Samalewa, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan., UKM ini mempekerjakan 2 orang karyawan. Adapun pelanggan di UKM ini terdiri dari masyarakat baik kalangan bawah, menengah sampai ke kalangan atas karena harganya cukup terjangkau. Letak UKM ini cukup strategis, sehingga menjadi faktor utama banyaknya pembeli sebab UKM ini berada di belakang Terminal Baru Bungoro, Begitupun dengan jarak UKM dan pasar Sentral Pangkep sangat dekat. begitu masyarakat dan para pekerja yang bepergian atau pulang dari pasar maupun pengendara mobil yang menyempatkan

untuk singgah membeli Bandeng tanpa duri maupun produk

olahannya di UKM ini. Bahkan petugas kepolisian pun selalu menjadi pelanggan di UKM ini. Jadi untuk pengembangan UKM UPI BATARI ini cukup mudah.

1

1.3. Justifikasi Pemilihan Tempat Magang Justifikasi pemilihan tempat magang UKM UPI BATARI pada produk Bandeng cabut duri, abon bandeng, nugget bandeng, snack tulang bandeng ini sudah melalui beberapa pertimbangan analisa usaha antara lain tempat pengolahan yang cukup memadai, peralatan yang digunakan sudah canggih maupun pemasaran yang dilakukan langsung pada satu lokasi dengan proses produksi. Hal ini memudahkan konsumen untuk melihat atau memilih langsung produk-produk BATARI tersebut. Adapun keadaan atau kemajuan UKM ini yaitu, sudah bisa bersaing dengan usaha-usaha yang bergerak dalam bidang itu sendiri, serta usaha ini layak di kembangkan dan di pasarkan ke luar daerah untuk menambah penghasilan serta untuk mengetahui penilaian masyarakat terhadap produk-produk yang dihasilkan dari BATARI ini.

2

II. TUJUAN, MANFAAT DAN LUARAN KEGIATAN

2.1. Tujuan Kegiatan Pelaksanaan magang mandiri ini adalah salah satu upaya untuk mengenal lebih dekat dengan dunia usaha,adapun tujuannya adalah : 1. Mahasiswa dapat menguasai dan mengetahui cara- cara melakukan pencabutan duri Ikan Bandeng. 2. Mahasiswa dapat mengetahui jumlah duri yang terdapat pada Ikan Bandeng. 3. Memberikan pengalaman – pengalaman mengenai produk Bandeng tanpa duri. 2.2. Manfaat Kegiatan Manfaat yang didapatkan dalam kegiatan magang kewirausahaan adalah: 1. Bagi Mahasiswa Mampu membentuk jiwa wirausaha mandiri yang percaya diri, berani, optimis, menumbuh kembangkan wirausaha baru yang berpendidikan tinggi serta meningkatkan soft skill dengan terlibat langsung dengan kegiatan usaha, mampu melakukan komunikasi dan bersosialisasi dikalangan masyarakat. 2. Bagi UKM Tempat Magang Dengan adanya mahasiswa magang ini UKM mendapatkan bantuan tenaga kerja dalam proses produksi, dan memberikan solusi dari masalah yang dihadapi UKM sesuai dengan yang telah didapatkan di bangku perkuliahan. 3. Bagi Masyarakat Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai berbagai produk yang dapat dihasilkan oleh ikan bandeng yaitu bandeng tanpa duri (BATARI), abon bandeng, nugget bandeng, kerupuk tulang, serta tata cara berwirausaha yang baik dan benar.

3

2.3. Luaran Kegiatan Pengalaman yang didapatkan Mahasiswa setelah melakukan magang kewirausahaan merupakan luaran dari kegiatan ini, berupa Mahasiswa dapat mengetahui cara-cara pembuatan produk dari tempat magang, mengetahui strategi pemasaran dan yang penting adalah menajemen Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) serta melakukan analisis kelayakan usaha.

4

III. INFORMASI UKM TEMPAT MAGANG

3.1. Sejarah Singkat UKM Pelaksanan magang kewirausahan yang dilaksanakan di Kabupaten Pangkep, Kelurahan Samalewa, Kecamatan Bungoro, yang kurang lebih 40 km dari kota Makassar. UPI BATARI berdiri pada tahun 2013 sampai sekarang yang didirikan oleh Ibu Ratnawati mentari,S.PI.,M.M. UPI BATARI memproduksi Bandeng tanpa duri dimana biasa disebut dengan BATARI. Namun BATARI ini biasa diolah lebih lanjut menjadi berbagai produk seperti Abon Bandeng, Nuget Bandeng, Snack tulang Bandeng. Alasan mengapa nama UKM ini disebut “UKM UPI BATARI” dikarenakan singkatan dari UPI BATARI itu sendiri yaitu Unit Pengolahan Ikan Bandeng Tanpa Duri. Struktur organisasi UKM ini terdiri dari 10 orang yaitu 1 Orang Pimpinan, 1 Orang Manajer teknis, 1 Quality control, 1 orang Raw material, 1 orang Production, 1 orang Packing, 1 orang Marketing, dan 1 orang Machine service. UKM ini didirikan karena banyak orang diluar sana yang ingin makan ikan khususnya ikan bandeng namun mereka malas makan karena terlalu banyak Tulang. Jumlah tulang dari ikan bandeng tersebut yaitu 164 tulang. UKM mempunyai tujuan meningkatkan kesejahteraan para karyawan, dan membantu program pemerintah khususnya pembangunan bidang pertanian serta mengurangi jumlah penganguran di Indonesia. Pelanggan saat ini datang langsung ke lokasi Produksi untuk

membeli

Bandeng tanpa duri maupun olahan olahan bandeng lainnya. Namun produk yang siap dikonsumsi juga selalu di pesan oleh beberapa rumah makan yang ada di ibu kota Sulawesi Selatan yaitu kota Makassar. Dan tak jarang pembeli dari UKM ini yaitu bapak dan ibu dari Kapolsek Pangkep yang hamper tiap minggunya berkunjung dan membeli produk produk bandeng. UKM UPI BATARI ini juga sering dikunjungi oleh Dinas Kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kebersihan tempat kerja maupun melakukan pengujian terhadap produk bandeng

5

3.2 Struktur Organisasi UKM Salah satu unsur pendukung dalam menentukan kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan adalah sistem struktur organisasi perusahaan tersebut. Dengan adanya struktur organisasi maka masing-masing bagian dapat mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tanggung jawab seluruh karyawan. Adapun struktur organisasi UKM UPI BATARI. Dapat di lihat pada gambar di bawah ini :

PIMPINAN

MANAGER

QUALITY CONTROL

SANITATION & HIGIENE

RAW MATERIAL

PRODUCTION

PACKING

MARKETING

MACHINE SERVISING

PRODUCT QUALITY

Gambar 1. Struktur Organisasi UKM UPI BATARI PANGKEP

6

3.3. Proses Prosedur Kerja Pembuatan Bandeng Tanpa Duri. Proses pembuatan Bandeng Tanpa Duri UKM UPI BATARI adalah sebagai berikut: 1. Alat  Freezer  Baskom  Talenan  Pisau  Gunting  Pingset  Mesin press plastik (sealer) 2. Bahan  Ikan bandeng  Plastik kemasan 3. Proses pembuatan Bandeng tanpa duri : a. Pembuangan sisik Pembuangan sisik ikan bandeng dari seluruh badan ikan sampai bersih. b. Pembelahan/ Pembentukan Butterfly/ Penyayatan Punggung 1) Teknik pembelahan dengan cara menyayat bagian punggung ikan dengan menggunakan pisau. Penyayatan dimulai dari bagian ekor sampai dengan membelah kepala dan selanjutnya pembuangan perut serta insang. 2) Pembuangan tulang punggung dengan menggunakan pisau dari bagian ekor hingga kepala. c. Pencucian Ikan yang telah dibelah, dicuci secara bersih dengan menggunakan air bersih untuk menghilangkan sisa darah, lemak maupun kotoran yang masih menempel.

7

d. Pembuangan duri 1) Pencabutan tulang- tulang dari permukaan daging perut, pada bagian perut terdapat 16 pasang tulang besar. 2) Pembuatan irisan memanjang pada guratan daging punggung bagian tengah dan bagian perut dengan menggunakan ujung pisau. Irisan dilakukan dengan hati- hati agar duri- duri tidak terputus, selanjutnya pencabutan duri dilakukan dengan cara memasukkan ujung pinset pada bagian irisan tersebut, kemudian dilakukan pencabutan satu persatu, pada bagian punggung terdapat 42 pasang duri bercabang yang berada didalam daging dekat kulit luar. Sepanjang lateral line terdapat 12 pasang duri cabang sedangkan dibagian perut terdapat 12 pasang duri. e. Pengemasan Agar mempunyai daya awet yang lebih lama maka Ikan Bandeng sesegera mungkin didinginkan dengan menyimpan kedalam kantong plastik yang ditutup dengan sealer, kemudian disimpan dalam kulkas. Proses pembuatan Bandeng tanpa duri diolah dengan menggunakan alat tradisional tanpa menggunakan alat modern/canggih.

8

3.4 Proses Produksi Proses produksi Abon ikan Bandeng dimulai dari beberapa tahapan yang tentunya dilakukan dengan sebagian proses menggunakan mesin. Adapun proses produksinya tergambar di gambar 2:

Ikan bandeng

Pembuangan sisik

Pembelahan

Pembentukan Butterfly

Penyayatan Punggung

Pencucian

Pencabutan duri

Pengemasan

Produk

Gambar 2. Alur Proses Produksi Bandeng tanpa duri

9

3.4 Aspek Finansial Tujuan menganalisis aspek finansial adalah untuk menentukan suatu investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran, pendapatan, seperti ketersediaan dana biaya modal, kemampuan proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah proyek dapat berkembang terus. Dalam memulai sebuah usaha maka hal terpenting adalah modal yang menjadi pendukung berjalannya usaha. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada aspek finansial adalah : a. Pendapatan UKM UPI BATARI memproduksi Bandeng tanpa Duri sebanyak 800 bungkus perbulan dengan harga Rp 15.000 / bungkus b. Biaya Investasi Biaya investasi adalah biaya yang masa kegunaanya dapat berlangsung untuk waktu yang relatif lama. Biaya penyusutan adalah biaya yang timbul akibat terjadinya pengurangan nilai barang investasi sebagai akibat penggunaanya. Setiap barang investasi yang digunakan dalam proses produksi akan menglami penyusutan nilai. c. Biaya Variabel Biaya variabel atau biaya tidak tetap adalah biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan perubahan jumlah produksi. d. Keunntungan Keuntungan adalah biaya yang didapatkan oleh usaha setelah biaya investasi telah dikembalikan. e. Break Event Point Break event point adalah volume penjualan dimana penghasilannya (revenue) tepat sama besarnya dengan biaya totalnya, sehingga perusahaan tidak mendapat keuntungan atau menderita kerugian (Riyanto,2010). BEP juga dapat didefinisikan sebagai titik impas dalam hal unit yang dihasilkan dan biaya yang diperoleh tanpa mengalami keuntungan maupun

10

kerugian (Kelompok 2,2012). Break event point menyatakan volume penjualan dimana total penghasilan tepat sama besarnya dengan total biaya, sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan tidak juga memperoleh kerugian (Mercubuana,2008). f. Payback Period Period pengambilan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal suatu investasi, dihitung dari aliran kas bersih (Net). Period pengembalian biasanya dinyatakan dalam jangka waktu pertahun (Mercubuana,2007). Metode pengembalian yang sering disebut dengan metode pembayaran sederhana menunkukkan likuiditas proyek dan sebagai ukuran tingkat rasio suatu proyek,karena likuiditas berhubungan dengan beberapa cepat suatu investasi dapat dikembalikan. g. BCR (Benefit Cost Ratio) BCR adalah suatu analisa pemilihan usaha untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha. Tabel 1. Jumlah Produksi Dalam Perhari, Perminggu dan Perbulan : No

Waktu

Produksi

Jumlah Produksi (Bungkus)

1

Per Hari

1

100

2

Per Minggu

2

200

3

Per Bulan

8

800

3.5. Analisis Usaha Asumsi -

Jumlah produk 800 bungkus/ bulan

-

Harga Rp.15.000/ bungkus

-

Diasumsi terjual semua

11

Tabel 2. Biaya Investasi No

Jenis alat

.

Jumlah

Umur

Harga satuan

Biaya

Nilai

(unit)

ekonomis

(Rp)

(Rp)

penyusuta

(Bulan)

n (Rp)

1.

Frezer

1

72

3.500.000

3.500.000

48.611

2.

Baskom

6

72

50.000

300.000

4.166

3.

Talenan

12

72

10.000

120.000

1.666

4.

Pisau

6

48

60.000

360.000

7.500

5.

Gunting

6

24

15.000

90.000

3.750

6.

Pinset

12

24

7.000

84.000

3.500

7.

Mesin Pres

1

48

200.000

200.000

4.166

8

Bangunan

1

120

5.000.000

5.000.000

41.667

Rp. 9.654.000

115.026

Jumlah Biaya variable (variable cost)

Tabel 3. Biaya variabel Uraian

Jumlah

Harga satuan

Biaya (Rp)

(Rp) Ikan Bandeng Plastik Kemasan

100

9.000

900.000

1 Pak

90.000

90.000

Jumlah

990.000

 Biaya variabel dalam 1kali produksi = Rp 990.000  Biaya variabel dalam 1 bulan = Rp. 990.000 x 8 kali produksi (1 bulan) = Rp. 7.920.000

12

Tabel 4. Biaya Tetap no

Uraian

Jumlah/bulan

Harga satuan (Rp)

Total Harga (Rp)

1

Listrik

2 paket

50.000

100.000

2

Gaji Karyawan

2 orang

420.000

840.000

3

Penyusutan

73.359

115.026

Jumlah

Rp 1.055.026

 Biaya Tetap = Rp. 1.055.026  Biaya Operasional  Biaya Operasional = Biaya variabel + Biaya tetap = Rp. 7.920.000 + 1.055.026 = Rp. 8.975.026  Perhitungan Penjual -

Penjualan dalam 1 kali produksi produk Bandeng tanpa duri menghasilkan 100 bungkus = 100 x Rp 15.000 = Rp 1.500.000

Total penerimaan = jumlah penjualan x harga produk x hari produksi = 100 x Rp 15.000 x 8 kali produksi = Rp 12.000.000 Total penerimaan dalam satu bulan produksi sebesar Rp 12.000.000  Keuntungan perbulan (benefit) -

Keuntungan = Total Biaya Penerimaan ‒ Total cost/operasional = Rp 12.000.000 – Rp 8.975.026 =Rp 3.024.974 / bulan

13

 Analisis BEP (Break Event point) -

BEP Produk Bandeng tanpa Duri Total Biaya Operasional Bulan

BEP Produksi =

Harga (Rp)

=

Rp 8.975.026 Rp 15.000

= 598 bungkus Produk Bandeng Tanpa duri mengalami Break Event Point (BEP) atau tidak untung dan tidak rugi jika produksi yang di peroleh UKM sebesar 598 perbulan, sedangkan UKM memproduksi 800 bungkus perbulan -

BEP Harga Bandeng tanpa Duri BEP Harga = =

Total Biaya operasional/bulan produksi/bulan

𝑅𝑝 8.975.026 800

= Rp 11.219 / bungkus Produk Bandeng Tanpa duri mengalami Break Event Point (BEP) atau tidak untung dan tidak rugi jika dijual dengan harga Rp, 11.219/ bungkus, sedangkan harga abon ikan bandeng pada UKM adalah Rp 15.000/ bungkus  Analisis kelayakan -

BC Ration UKM UPI BATARI pendapatan usaha/bulan

BC ration (%) =

total biaya operasional/bulan

=

Rp 12.000.000 8.975.026

=1,3 % Perhitungan BCRadio diatas > 1 jadi dikatakan usaha ini layak untuk dilaksanakan, BC menggambarkan keuntungan dan layak dilaksanakan jika mempunyai, BC > 1, apabila BC = 1 maka usaha tersebut tidak untung dan tidak

14

rugi sehingga bisa dijadikan atau tidak dijalankan, apabila BC < 1 maka usaha tersebut merugikan sehingga lebih baik tidak dilaksanakan. -

Payback period Payback period = =

Biaya investasi Keuntungan

x 1 bulan

Rp 9.654.000

x 1 bulan

Rp 3.024.974

=3.2 bulan Periode pengembalian modal usaha bandeng tanpa duri selama 3 bulan 6 hari. 3.6 Pemasaran Produk Ikan Bandeng Tanpa duri dipasarkan pada : 1. Rumah makan dimakassar 2. Petugas dari kantor kepolisian pangkep 3. Masyarakat Umum

15

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1. Waktu Dan Tempat Magang Magang Kewirausahaan Mandiri dilaksanakan di Pengolahan ikan bandeng tanpa duri Kelurahan Samalewa, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep. Magang Kewirausahaan Mandiri berlangsung dari 13 Juli sampai pada 13 Agustus 2017. 4.2. Metode Kegiatan 1. Prosedur kegiatan magang Program

kegiatan

matakuliah

magang

dilaksanakan pada semester VII ( tujuh )

kewirausahaan

mandiri

dengan beban 6 SKS waktu

pelaksanaan selama 1 bulan. Secara umum tahapan pelaksanaan magang kewirausahaan mandiri adalah sebagai berikut: a. Tahap persiapan yang melisputi: 1) Pembekalan pada peserta magang 2) Pengurusan administrasi 3) Persetujuan magang b. Tahap pelaksanaan magang meliputi: 1) Pelaksanaan magang 2) Monitoring magang 3) Evaluasi kegiatan magang c. Tahap pembimbingan dan penilaian meliputi: 4. Pembimbingan 5. Penyusunan laporan magang 6. Ujian dan presentase 2. Pengumpulan data Pengumpulan data dalam magang mandiri ini terdiri dari dua macam data yang diambil, yaitu data primer dan data skunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara terhadap pimpinan dan karyawan UKM, sedangkan data sekunder adalah data yang di peroleh dari

16

hasil pengamatan langsung pada UKM UPI BATARI dimana semua data sangat terkait dengan magang mandiri tersebut. 3. Analisis data Data yang diperoleh selama pelaksanaan magang mandiri dikumpulkan baik itu data primer maupun data sekunder, kemudian di olah secara baik untuk mendapatkan suatu kesimpulan. 4.3. Jadwal Pelaksanaan Adapun jadwal pelaksanaan magang kewirausahaan mandiri dapat dilihat pada tabel 5 Tabel 5. Jadwal Kegiatan Magang Mandiri UKM UPI BATARI No.

Hari/ Tanggal

1.

13- 20 Juli 2017

2.

21-27 Juli 2017

3.

28-03 Juli 2017

4.

04-10 Juli 2017

Uraian Kegiatan Peneriman , Proses produksi dan pemasaran Proses produksi, Pemasaran Proses produksi, Pemasaran Proses produksi, Pemasaran Proses produksi,

5.

11-13 Juli 2017

Pemasaran Penarikan

17

V. PEMBAHASAN

5.1. Pelaksanaan dan Evaluasi Kegiatan Magang Magang mandiri ini dilaksanakan 5 minggu, Magang mandiri dilaksanakan pada UKM UPI BATARI dengan produk Bandeng tanpa duri, Proses pembuatan Abon ikan bandeng dilakukan dengan berbagai tahap mulai dari penyediaan bahan hingga ke proses produksi sampai pengemasan setelah pengemasan kemudian siap untuk di jual. Kegiatan pelaksanaan di ikuti mulai awal penyediaan bahan baku sampai proses

dengan mengikuti langsung semua aktifitas kegiatan,dengan tujuan

mendapatkan ilmu pengetahuan tentang pengolahan, pembuatan salah produk dari UKM UPI BATARI yaitu BANDENG TANPA DURI yang mana memberikan langsung praktek lapangan dalam memproduksi sampai pemasaran yang memberikan analisa tentang ukm yang akan menjadi pemebelajaran buat mahasiswa yang mengikuti praktek kerja lapangan ini agar mahasiswa mampu menggambarkan usaha apa yang akan di jalankan dan akan di buat kedepanya demi menunjang masa yang akan datang. Adapun produk abon ikan bandeng adalah produk olahan dari Perikanan yang memberikan rasa yang enak dan lezat pada produk tersebut. Dalam kegiatan ini di harapkan kedepanya mahasiswa yang mengikuti kegiatan magang kewirausahaan ini mampu menjadi orang yang memiliki peran aktif dalam pengembangan pengolahan khususnya produk olahan Perikanan. Abon ikan bandeng memiliki pengemasan yang masih menggunakan kemasan plastik. Dan penutup dengan menggunakan mesin press pada penutup yang kedap terhadap udara demi menjaga kualitas produk. Serta produk Bandeng tanpa duri ini memiliki ketahanan selama ± 1 bulan terhitung dari tanggal pembuatan produk abon ikan bandeng yang merupakan praktek lapangan ditempat magang KWU UKM UPI BATARI PANGKEP .

18

5.2. Kelebihan, Kekurangan dan Solusi Yang Ditawarkan Yang Ada di Tempat Magang Kegiatan Magang Kewirausahaan Mandiri dilaksanakan untuk memberikan pengalaman praktis kewirausahaan kepada Mahasiswa dengan cara ikut produksi dalam melaksanakan Magang Kewirausahaan terdapat kelebihan dan kekurangan pada UKM UPI BATARI. 1. Kelebihan Magang Kewirausahaan Mandiri a. Memberikan pengetahuan mengenai proses produksi Bandeng tanpa duri. b. Memberikan Pengalaman kerja dikarenakan Mahasiswa ikut membantu dalam proses produksi. 2. Kekurangan Kegiatan Magang Kewirausahaan Mandiri. a. Belum adanya Label untuk Produk Abon ikan bandeng b. Pemasaran produk masih dalam skala Lokal. c. Proses produksi tidak berjalan setiap hari 3. Solusi kegiatan Magang Mandiri a. UKM UPI BATARI perlu membuat label terkhusus untuk produk abon ikan bandeng agar lebih mudah di promosikan dan dipasarkan. b. UKM UPI BATARI perlu mengurus kelengkapan label seperti No Depkes dan sertifikat halal di MUI terkhusus untuk produk Abon ikan bandeng. c. Publikasi/promosi produk secara meluas perlu dilakukan agar produk lebih dikenal oleh masyarakat luas. d. UKM UPI BATARI perlu menciptakan produk-produk yang baru supaya dapat meningkatkan pendapatan.

19

VI. PENUTUP

6.1. Kesimpulan Analisis Usaha pada Magang Kewirausahaan Mandiri

pada proses

produksi Bandeng Tanpa Duri yaitu 1. Biaya Operasional melalui perhitungan dari Biaya variabel ditambah Biaya tetap Rp. 8.933.359 2. Penerimaan Bandeng tanpa duri dalam satu kali produksi sebanyak 100 bungkus dengan harga Rp. 15.000 /bungkus dengan 8 kali produksi dalam 1 bulan. Berdasarkan jumlah produksi maka diperoleh peneriman sebanyak Rp12.000.000/bulan. 3. Nilai BCR Ratio sebesar 3,2 maka usaha Bandeng tanpa duri layak dikembangkan. Jadi modal investasi akan kembali sekitar 3 bulan 6 hari. 6.2. Saran Tindak Lanjut 1. Dalam proses pengolahan diharapkan para karyawan menggunakan perlengkapan kerja seperti sarung tangan dan masker agar produk tetap dalam keadaan higienis. 2. Diharapkan Pemilik UKM agar lebih memperhatikan penanganan tentang kebersihan tempat produksi. 3. Diharapkan pemilik UKM agar membuatkan label dan mengurus surat kesehatan produk dari Dinas Kesehatan Kab. Pangkep untuk produk Bandeng tanpa duri agar lebih mudah untuk promosikan dan dipasarkan. 4. Diharapkan Pemilik UKM agar mempublikasikan atau mempromosikan produknya secara meluas lagi terkhusus di luar daerah Kab. Pangkep. 5. Perlu Penambahan Bidang dalam Struktur Organisasi UKM UPI BATARI dalam hal ini Bidang Pemasaran untuk lebih memudahkan untuk mempromosikan dan memasarkan produknya.

20

DAFTAR PUSTAKA UKM UPI BATARI PANGKEP, Produk Bandeng tanpa duri. 2016 Arman Hakim Nasution, Manajemen industri, Andi Offset, Yogyakarta, 2006

21

22

Lampiran 1. Dokumentasi proses abon ikan bandeng

23

Lampiran 3. Profil Ukm

Nama UKM

: UPI BATARI PANGKEP

Nama pemilik

: Ratnawati mentari, s.pi.,m.m

Alamat

: kelurahan samalewa, kecamatan bungoro, kabupaten pangkep.

Jenis produk

: - bandeng cabut duri - snack tulang bandeng - abon ikan bandeng - nugget bandeng

Tahun berdiri

: 2013

STRUKTUR ORGANISASI UKM UPI BATARI

Gambar 1. Struktur Organisasi UKM UPI BATARI PANGKEP PIMPINAN

MANAGER

QUALITY CONTROL

SANITATION & HIGIENE

RAW MATERIAL

PRODUCTION

PACKING

MARKETING

MACHINE SERVISING

PRODUCT QUALITY

24

Riwayat Hidup Penulis Ryan

Supriadi, dilahirkan di pare-pare, Kecamatan

Panca rijang, Kabupaten Sidrap, Provinsi Sulwesi Selatan pada tanggal 02 agustus 1996 anak pertama dari Tiga bersaudara dari pasangan Supriadi dan Akhiriyah. Pendidikan pertama pada tahun 2002 di Sekolah dasar SDN 208 Kariango selama 6 tahun.

Pada tahun 2008 penulis melanjutkan pendidikan di sekolah menengah pertama di SMPN 1 Mattiro Bulu, Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang, selama 3 tahun pendidikan, selesai pada tahun 2009. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan tingkat menengah di SMKN 1 PINRANG Kecamatan Watang sawitto , Kabupaten Pinrang, dan selesai pada tahun 2012.Penulis kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi pada tahun 2014 di Politeknik Pertanian Negeri Pangkep dan mengambil jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPHP), Prodi Studi Agroindustri D-IV. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program Diploma IV, di semester VII penulis melaksanakan program Magang Kewirausahaan Mandiri (MKM) yang telah di programkan prodi Agroindustri.

25

Related Documents

Sk
October 2019 77
Sk
August 2019 81
Sk
October 2019 83
Sk
December 2019 70
Buff+sk
November 2019 7

More Documents from ""