Sistem Percernaan Ppt.pptx

  • Uploaded by: finandita kartaatmadja
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sistem Percernaan Ppt.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,495
  • Pages: 50
SISTEM PERCERNAAN

IDK 2

ADINDA ALMAS|DEDE MUKTI|DIK DIK MAULIDAN|FINANDITA SITI UTARI K| SITI NAIMAH |SUHIKMAT

KELOMPOK 11

SISTEM PERCERNAAN Sistem pencernaan adalah system yang berfungsi untuk melakukan proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun kimia. Sistem pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan(alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang merentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu, dan pankreas. Saluran pencernaan yang terletak dibawah area diagfragma disebut saluran grastrointestinal. Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam keadaan normal.

FUNGSI SISTEM PENCERNAAN Fungsi utama sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia dan meliputi proses- proses berikut:

1. Ingesti, adalah masuknya makanan kedalam mulut. 2. Pemotongan dan Penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan). 3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.

4. Digesti adalah hidrolisis kimia(penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung. 5. Absorpsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran penceranaan kedalam sirkulasi darah dan limpatik sehingga dapat digunakan oleh sel tubuh. 6. Egesti(defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna juga bakteri, dalam bentuk fases dari saluran pencernaan.

MASALAH PADA SISTEM PENCERNAAN 1. ESOPHAGUS Esofagus (dari bahasa Yunani: οiσω, oeso "membawa", dan έφαγον, phagus "memakan") atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui esofagus dengan menggunakan proses peristaltik.

MASALAH PADA ESOPHAGUS a) Penyempitan Esofagus Penyempitan esofagus disebabkan oleh berbagai kondisi. Yang paling umum adalah striktur jinak. Hal ini terjadi karena penyakit refluks asam lambung (gastroesophageal reflux disease atau GERD) atau esofagitis. Hal yang paling mencolok soal kondisi ini adalah adanya asam lambung berlebihan yang naik dari lambung ke esofagus (kerongkongan) sehingga menyebabkan peradangan di kerongkongan bagian bawah. Kalau sering terjadi, lama-lama peradangan ini akan menyebabkan luka. Kemudian dari luka ini terbentuklah jaringan parut dan striktur jinak dalam bentuk lingkaran-lingkaran yang terus mengecil dan berpusat di satu titik (konsentris). Bukaan yang sangat kecil di pusatinilah yang jadi satu-satunya saluran pada kerongkongan. Biasanya hal ini disertai dengan kondisi hernia hiatal.

1)

Gejala

Asam lambung naik atau dada terasa perih seperti terbakar Mulut terasa pahit atau asam Sakit atau susah menelan Berkali-kali sendawa atau cegukan Berat badan menurun tanpa penyebab yang jelas

2)

Pemeriksaan

Pasen diminta menjalani scan dengan sinar X. Untuk itu, dokter mungkin memberikan cairan kental yaitu barium yang harus diminum supaya nanti kerongkongan dan lambung bisa terlihat dengan jelas di mesin sinar X. Pasien juga mungkin diperiksa dengan CT scan, atau CAT scan di area kerongkongan dan perut. Sedangkan endoskopi (selang dengan kamera kecil) mungkin dimasukkan untuk mencari apa penyebab penyempitan esofagus dalam tubuh.

3) Pengobatan Pengobatan striktur jinak umumnya dengan pelebaran kerongkongan saat dokter melalukan endoskopi bagian atas. Dilator balon yang dimasukkan bersama dengan endoskopi biasanya mengembang pada area yang mengalami striktur dan membuat Pasien lebih lega. Balon dilator juga biasanya digunakan, meskipun tidak dengan endoskopi. Prosedur ini disebut dilator Mallony atau savory. Nantinya dilator ini akan mengembang semakin besar sampai menembus striktur. Pada prosedur ini, pasien juga akan dibius dulu.

Pengobatan untuk striktur esofagus ganas (kanker esofagus) tersedia, tapi sering kali hasilnya kurang baik. Kalau strikturnya tidak begitu besar dan belum menyebar, operasi bisa jadi salah satu cara untuk menghentikan kanker.

MASALAH GASTROPARESIS Gastroparesis adalah kondisi di mana otot lambung menjadi lemah dan mengganggu kemampuan mencerna makanan. Gastroparesis adalah kondisi yang juga sering dikaitkan dengan gangguan motilitas lambung. Ketika Anda terkena penyakit ini, perut Anda biasanya akan membawa makanan ke dalam usus dalam bentuk blok padat yang menyebabkan mual, muntah, dan menghambat kinerja perut.

1) Tanda dan gejala:  Perut kembung  Sakit perut  Hipoglikemia atau kadar gula darah rendah  Mual

 Merasa kenyang setelah beberapa suap dan anoreksia  Turun berat badan karena kurang nutrisi

2) Penyebab Ilmuwan mengatakan penyakit ini disebabkan oleh cedera perut dalam mengendalikan saraf. Saraf-saraf ini bisa rusak mungkin karena Anda memiliki diabetes atau mengalami operasi perut.Selain itu, penyalahgunaan obat tidur, kalsium inhibitor, obat kemoterapi, serta endokrin atau penyakit imun juga bisa menyebabkan gastroparesis dan gangguan motilitas lambung.

3) Pemeriksaan Beberapa tes untuk diagnosis penyakit motilitas lambung dan gastroparesis adalah:

 Mengambil kontras barium di dalam bagian atas pencernaan dan mengukur seberapa dalam barium melewati perut  Menggunakan endoskopi di saluran pencernaan bagian atas untuk melihat apakah mukosa lambung memiliki kelainan  Tes pernapasan  CT Scan

MASALAH KANKER USUS HALUS Kanker usus halus adalah penyakit langka di mana sel-sel dalam jaringan usus halus berubah (bermutasi). Sel-sel tersebut tumbuh tak terkendali secara tak normal sehingga membentuk tumor. Usus halus menghubungkan lambung Anda dengan usus besar. Fungsi utamanya adalah memecah dan mencerna makanan, lemak, vitamin, dan zat-zat lain yang diperlukan tubuh. Bila Anda memiliki kanker ini, sel tumor mungkin memblokir atau menghalangi usus halus.

Ada lima jenis kanker usus halus: 1) Adenokarsinoma terjadi pada 30 hingga 40 persen kasus kanker usus halus. Adekarsinoma dimulai dari dinding usus halus. Awalnya tampak seperti polip (nonkanker), tapi lama-lama bisa berubah jadi kanker. 2) Sarkoma adalah sel kanker yang muncul pada jaringan lunak usus halus. 3) Tumor karsinoid tumbuh perlahan-lahan dan biasanya diawali dari usus halus bagian bawah. Tumor ini juga mungkin menyerang usus buntu (appendix) atau rektum (dubur). Tumor ini bisa meningkatkan kadar hormon tertentu, misalnya serotonin. 4) Gastrointestinal stromal tumors (GIST) adalah kanker usus halus yang sangat jarang terjadi. Umumnya, kanker ini dimulai dari lambung, tapi tidak semua tumor ini bersifat kanker. 5) Limfoma usus dimulai dari kelenjar getah bening. Orang dengan jenis kanker ini biasanya juga memiliki gangguan imunodefisiensi. Maksudnya, sistem imunnya terganggu atau melemah sehingga tubuh tidak bisa melawan penyakit atau infeksi sebagaimana mestinya.

1) Gejala:  Sakit atau kram di bagian tengah perut

 Berat badan turun tanpa penyebab yang jelas (tidak sedang diet)  Ada benjolan di perut

 Buang air besar berdarah

2) Penyebab: Sampai saat ini, para dokter dan ahli belum menemukan apa penyebab pasti dari kanker usus halus. Namun, kondisi-kondisi tertentu bisa memicu atau menjadi faktor risiko kanker usus halus. Faktor-faktor risiko kanker usus halus : Berikut adalah faktor-faktor yang meningkatkan risiko Anda terhadap kanker usus halus. 1.

Orang yang lanjut usia (di atas 60 tahun)

2.

Pria lebih berisiko daripada wanita

3.

Faktor genetik (keturunan atau ada riwayat kanker dalam keluarga)

4.

Merokok dan minum minuman beralkohol

5.

Pola makan yang tinggi lemak

6.

Tinggal atau bekerja di lingkungan yang tinggi kandungan kimianya (misalnya phenoxyacetic acid dalam pestisida)

7.

Kondisi lainnya yang memengaruhi usus seperti penyakit Crohn, kanker usus besar, atau penyakit Celiac

8.

Limfedema (kerusakan pembuluh yang terhubung dengan kelenjar getah bening)

3) Pengobatan Pemeriksaan lain yang dilakukan antara lain: • Tes darah untuk melihat zat-zat dalam tubuh • Pemeriksaan fungsi hati (liver), bisa dengan tes darah

• Pemeriksaan feses yang bisa mendeteksi adanya darah • Biopsi kelenjar getah bening

MASALAH USUS BESAR (COLON) Pancolitis adalah peradangan pada seluruh lapisan usus besar. Pancolitis termasuk peradangan kronis, yang bisa menyebabkan tumbuhnya bisul dalam usus atau malah membuat usus terluka.

1) Gejala

2) Penyebab

• Nyeri perut dan kram

Penyebab paling umum dari peradangan usus besar adalah kolitis ulseratif, namun juga bisa disebabkan oleh infeksi C. difficile. Selain itu, kondisi ini seringkali dikaitkan dengan gangguan peradangan umum seperti rheumatoid arthritis.

• Mual dan muntah • Diare

• Perdarahan anus • Kram/kejang otot • Demam dan kelelahan

• Berkurangnya nafsu makan • Berat badan menurun

Hal-hal berikut ini juga bisa menjadi faktor pemicu radang usus besar atau malah membuat gejalanya memburuk, yakni:

1. Sistem kekebalan tubuh lemah 2. Keturunan, orang dengan anggota keluarga yang memiliki kondisi ini sering memiliki penyakit radang usus. 3. Kebanyakan makan makanan tinggi protein, seperti daging dan ikan. Hal ini dapat menyebabkan keracunan sel dan luka pada usus. 4. Usia. Biasanya, pancolitis sering didiagnosis pada orang di bawah 35 tahun, namun bisa terjadi pada siapa saja. 5. Jenis kelamin memegaruhi risiko seseorang mengalami radang usus. Ulcerative colitis atau pancolitis lebih sering terjadi pada laki-laki, sementara penyakit Crohn lebih sering terjadi pada wanita. 6. Merokok. Perokok berisiko lebih tinggi terkena radang usus besar dibanding bukan perokok dan mantan perokok.

3) Pengobatan Dokter Anda mungkin menyarankan obat-obatan untuk mengobati peradangan dan mengurangi gejala radang usus. Obat-obatan yang biasa digunakan adalah aminosalisilat, antibiotik (seperti metronidazole, ciprofloxacin, rifaximin), obat-obatan kortikosteroid, dan obat-obatan untuk mencegah diare maupun kram perut. Selain obat, operasi juga dapat dilakukan untuk mengangkat seluruh usus besar dan rektum. Sebagai gantinya, dokter akan memasang alat khusus berkantong semacam kateter untuk menghubungkan ujung usus ke anus, untuk memungkinkan Anda untuk BAB seperti biasanya. Prosedur ini disebut ileoanal anastomosis.

Jika pemasangan kantong dirasa sulit atau tidak mungkin, dokter bedah akan membuat pembukaan permanen di perut dan memasang tas untuk mengumpulkan BAB.

MASALAH PADA HATI Penyakit hati atau penyakit liver adalah penyakit yang disebabkan oleh berbagai faktor yang merusak hati, seperti virus dan penggunaan alkohol. Obesitas juga berhubungan dengan kerusakan hati. Seiring waktu, kerusakan hati berdampak pada luka di jaringan (sirosis), yang dapat menyebabkan gagal hati, suatu kondisi yang mengancam jiwa. Hati adalah organ yang bekerja paling keras di dalam tubuh. Berukuran seperti bola yang berada tepat di bawah tulang rusuk di sisi kanan perut Anda. Terdiri dari 2 bagian: lobus kiri dan lobus kanan. Hati penting untuk mencerna makanan, menyingkirkan tubuh kita dari zat beracun dan menyimpan energi bagi tubuh untuk digunakan bila diperlukan.

1) Penyebab

Ada banyak penyebab dan beberapa yang utama menyebabkan penyakit hati adalah:  Infeksi  Kelainan sistem kekebalan tubuh  Genetika

 Lainnya , seperti penyalahgunaan alkohol kronis, Lemak terakumulasi dalam hati (penyakit hati berlemak nonalkohol).

2) Gejala  Kulit dan mata yang tampak kekuningan (jaundice)  Nyeri perut dan bengkak  Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki  Kulit yang gatal  Warna urin gelap  Warna feses pucat, atau berdarah  Kelelahan kronis  Mual atau muntah

 Kehilangan selera makan  Kecenderungan untuk mudah memar.

3) Pengobatan Pengobatan untuk penyakit hati tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan penyakit hati Anda. Untuk overdosis parasetamol (juga dikenal sebagai acetaminophen overdosis), pengobatan dengan membalikkan efek parasetamol. Jika penyebabnya adalah infeksi virus seperti hepatitis, dokter akan meresepkan obat untuk mengobati infeksi dan memonitor hati Anda secara teratur. Beberapa masalah hati dapat diobati dengan mudah dengan modifikasi gaya hidup, seperti menghentikan penggunaan alkohol atau menurunkan berat badan yang mungkin menjadi bagian dari program kesehatan Anda. Tapi masalah hati lain mungkin harus diobati dengan obat atau mungkin memerlukan operasi. Selain itu, pengobatan untuk penyakit hati yang menyebabkan gagal hati mungkin memerlukan transplantasi hati.

4) Komplikasi yang mungkin terjadi pada penyakit hati  Edema serebral: Ini adalah cairan yang berlebihan dalam otak yang dapat menyebabkan tekanan di otak dan mencegah otak dari mendapatkan oksigen.  Gangguan perdarahan: Karena hati bertanggung jawab untuk memproduksi faktor pembekuan darah, gagal hati akut akan menyebabkan perdarahan yang tidak terkontrol, biasanya di saluran pencernaan.  Infeksi: Anda menjadi lebih berisiko untuk infeksi, terutama infeksi saluran pernapasan dan saluran kencing  Gagal ginjal: Bila hati gagal, ginjal akan bekerja lebih keras dan sulit untuk mengelola penyaringan racun dalam tubuh. Ini bisa menjadi organ berikutnya yang gagal. Komplikasi dapat dicegah dengan mengelola risiko dan perkembangan kondisi Anda. Penting untuk berbicara dengan dokter Anda untuk menemukan cara untuk mencegah komplikasi ini.

MASALAH PADA SALURAN EMPEDU a. Endapan kantung empedu Endapan kantong empedu adalah kumpulan kolesterol, kalsium, bilirubin, dan senyawa lainnya yang terbentuk di kantong empedu. Kadangkadang disebut biliary sludge atau endapan empedu, karena terjadi ketika empedu berada terlalu lama di dalam kantong.

Gambar kantung empedu yang dipenuhi oleh batu empedu

 Gejala endapan kantong empedu 1. Rasa sakit pada dada 2. Rasa sakit pada bahu kanan 3. Mual

4. Muntah 5. Tekstur serta warna feses seperti tanah liat

 Penyebab Endapan Kantong Empedu Endapan di kantong empedu terbentuk saat empedu berada di kantong terlalu lama. Lendir dari kantong empedu bisa bercampur dengan kolesterol dan garam kalsium yang tergabung sehingga menciptakan endapan seperti lumpur. Sludge kantong empedu biasanya lebih umum terjadi selama kehamilan, terutama jika Anda mengikuti diet ketat.

GANGGUAN PADA PANKREAS

Gangguan pada pankreas juga bisa menyebabkan beberapa penyakit yang berbahaya. Berikut ini adalah beberapa jenis gangguan atau kerusakan pada pankreas, antara lain: 1. Diabetes tipe 1 dan tipe 2

Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak menggunakan insulin sebagaimana seharusnya (resisten) dan gula darah naik. Pankreas juga kehilangan kemampuan memproduksi dan melepaskan insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh. Sedangkan pada diabetes tipe 1, sistem imun justru menyerang sel-sel pankreas yang menghasilkan insulin, sehingga pada penderita diabetes tipe 1 dibutuhkan suntikan insulin seumur hidup. 2. Pankreatitis Penyebab utama dari penyakit ini masih belum diketahui, namun masalah batu empedu dan kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol bisa menjadi salah satu pemicu. Pada pankreatitis, pankreas mengalami peradangan dan rusak, karena zat pencernaan yang dihasilkannya sendiri. Pankreatitis bisa menyebabkan kematian jaringan pada pankreas.

3.

Fibrosis kistik

Penyakit fibrosis kistik atau cystic fibrosis disebabkan oleh adanya gangguan genetik yang menimbulkan kelainan pada pankreas dan paru-paru. Kondisi ini bisa menyebabkan diabetes atau masalah pencernaan. 4.

Kanker pankreas

Kanker pankreas bisa dikatakan sebagai penyakit yang diam-diam mematikan, karena gejala awalnya sedikit dan bahkan tidak terlihat. Pada pankreas terdapat beberapa macam sel dengan tipe yang berbeda, dan masing-masing berpotensi untuk menjadi ganas. Yang paling sering berkembang menjadi kanker adalah sel yang terdapat pada saluran pankreas. 5.

Pseudokista pankreas

Rongga berisi cairan yang disebut dengan pseudokista dapat terbentuk setelah terjadinya serangan pankreatitis. Kondisi ini dapat diatasi dengan melakukan bedah drainase, namun pada sebagian penderita dapat sembuh dengan sendirinya. Selain beberapa penyakit di atas, gangguan atau kerusakan lainnya pada pankreas adalah tumor sel islet pankreas di mana produksi hormon meningkat tajam, serta pembesaran pankreas, baik dengan fungsi yang normal sehingga tidak diperlukan penanganan, maupun akibat suatu penyakit yang membutuhkan pengobatan.

CARA MENANGANI GANGGUAN PANKREAS Agar terhindar dari beberapa penyakit di atas, Anda perlu menjaga kesehatan pankreas. Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan mengubah gaya hidup yang dijalani. Ini bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan sehat dengan gizi yang seimbang, olahraga secara teratur, dan menjaga berat badan tetap ideal.

Selain itu, hindari merokok dan kurangi mengonsumsi minuman beralkohol, atau bahkan berhenti sama sekali. Merokok dan minum minuman beralkohol secara berlebihan bisa merusak fungsi dan kesehatan pankreas.

PENGARUH SISTEM PENCERNAAN TERHADAP AKTIVITAS SEL DAN MANIFESTASINYA 1. Gangguan fungsi sel hepar Adalah peradangan pada jaringan hepar yang dapat disebabkan oleh zat toksik (alcohol, carbon tetrachloride, asetaminophen dalam dosis yang berlebihan) dan virus pathogen. Pada hepatitis terjadi peradangan yang disertai nekrosis, penurunan fungsi hepar, peradangan sel hepar yang menyebabkan ductus intrahepatik terdesak sehingga ekskresi bilirubin menurun dan bilirubin yang telah dikonjugasi bersirkulasi kembali didalam aliran darah dan meningkatkan kadar bilirubin conjugated, peningkatan bilirubin conjugated dan bilirubin unconjugated didalam darah menyebar keseluruh tubuh sehingga dimanifestasikan dengan keadaan ikterik, bilirubin conjugated yang tidak dapat dialirkan ke kandung empedu menyebabkan sekresi ke duodenum berkurang dan kemampuan mengemulsifikasikan lemak berkurang sehingga pembentukan urobilinogen dan stercobilin menurun.

2.

Cirrhosis hepatis

Adalah penyakit hepar kronis yang ditandai dengan degenerasi fibrotic jaringan hepar. Hal ini hampir semua terjadi karena hepar mendapatkan stress yang terus menerus dalam waktu yang lama dan akhirnya terjadi kerusakan sel yang irreversible. 50% dari penyakit ini diperkirakan disebabkan oleh chronic alcoholic hepatitis (Iaennec chirrosis) dimana pengaruh toksik dari ethanol adalah penyebabnya, penyebab lainnya adalah infeksi hepatitis virus, toxic hepatitis dan biliary statis. Manifestasi klinis akan berkembang lambat dan asimptomatis untuk periode yang lama. Tanda dini adalah lesu, anorexia, nyeri tumpul perut kanan atas, mual dan muntah. Manifestasi lebih lanjut adalah adanya tanda-tanda hepatic cellular failure dan portal hypertension.

3. Hepatic cellular failure Hepatic celluler failure menggambarkan keadaan dimana hepar gagal dalam melakukan fungsinya. Manifestasi yang dapat dijumpai adalah menurunnya fungsi prothrombin dan fibrinogen sehingga cenderung terjadi pendarahan, menurunnya produksi albumin sehingga tekanan osmotic koloid menurun dan menyebabkan edema,terjadi ikterus, hiperglikemia, meningkatnya ammonia dalam darah karena ketidakmampuan hepar untuk merubah ammonia menjadi ureum sehingga terjadi penurunan tingkat kesadaran, keadaan tersebut ditambah dengan menurunnya kemampuan hepar untuk melakukan detoxifikasi lainnya, menyebabkan terjadinya hepatic coma atau hepatic encephalopathy.

4.

Portal hypotension (portal hipertensi)

2/3 aliran darah ke hepar berasal dari Vena Porta dan 1/3 nya berasal dari Arteri hepatica. Seluruh darah yang mengalir ke hepar akan dikeluarkan melalui Vena hepatica untuk menuju ke Vena cava inferior. Terhambatnya aliran darah ke hepar menyebabkan peningkatan tekanan darah dalam vena porta. Peningkatan tekanan darah ini mendesak darah dari Vena Porta untuk shunted ke pembuluh kolateral, Vena esophagus merupakan pembuluh darah yang paling sering digunakan sebagai jalan pintas menuju Vena cava, sehingga tekanan pada Vena esophagus meningkat, pembuluh darah berdilatasi dan menimbulkan varices esophagus. Jika tekanan terus menerus meningkat dapat menyebabkan pembuluh darah ini pecah dan menyebabkan perdarahan. Menurunnya venous return menyebabkan tekanan darah kapiler dalam hepar meningkat, yang akan meningkatkan pembentukan cairan limfe dan berkumpul dirongga peritoneum membentuk ascites. Terjadinya hiperglikemia dan hiperamonia sama seperti pada hepatic failure.

Akibat dari kongesti Vena porta menyebabkan limpa membesar dan terjadi peningkatan destruksi sel erithrosit, leukosit dan thrombosit pada reticuloendothelial yang menyebabkan anemia, rentan terhadap infeksi dan kecenderungan perdarahan menjadi bertambah.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN RADIOLOGI Radiologi adalah salah satu sarana penunjang medis yang memberikan layanan pemeriksaan radiologi dengan hasil pemeriksaan berupa foto/gambar/imaging yang dapat membantu dokter dalam merawat pasien. Pemeriksaan yang dilakukan untuk sistem pencernaan terdiri dari: 1.

Endoskop (tabung serat optik yang digunakan untuk melihat struktur dalam dan untuk memperoleh jaringan dari dalam tubuh)

2.

Rontgen

3.

Ultrasonografi (USG)

4.

Perunut radioaktif

5.

Pemeriksaan kimiawi.

Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut bisa membantu dalam menegakkan diagnosis, menentukan lokasi kelainan dan kadang mengobati penyakit pada sistem pencernaan. Pada beberapa pemeriksaan, sistem pencernaan harus dikosongkan terlebih dahulu; ada juga pemeriksaan yang dilakukan setelah 8-12 jam sebelumnya melakukan puasa; sedangkan pemeriksaan lainnya tidak memerlukan persiapan khusus.

BAKTERI SISTEM PENCERNAAN Beberapa ahli mengatakan bahwa bakteri bersahabat memiliki hubungan simbiosis dengan tuan rumah manusia mereka, karena mereka membantu tubuh manusia dalam berbagai cara yang berguna. Jenis lain dari bakteri dalam sistem pencernaan tidak begitu ramah, termasuk yang menghasilkan kolera, botulisme dan salmonellosis. Perkiraan bervariasi menunjukkan bahwa terdapat 300 sampai 1.000 spesies bakteri di dalam sistem pencernaan. Secara umum, bakteri ini, juga dikenal sebagai flora usus, membantu tubuh dalam berbagai cara yang meliputi membantu pencernaan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan menghambat pertumbuhan organisme tidak ramah. Bakteri ramah kebanyakan hidup di usus besar dan bagian dari usus kecil. Di asam lambung lingkungan tidak kondusif untuk pertumbuhan bakteri.

LANJUTAN Bakteri mulai mengisi sistem pencernaan manusia tepat setelah kelahiran. Salah satu bakteri yang paling umum, menurut para ahli, adalah Bacteroides. Ini bantuan bakteri dalam pencernaan makanan tanaman seperti bayam. Bacteroides melepaskan enzim bahwa tubuh manusia juga kekurangan, dan dengan demikian nutrisi dari makanan nabati dapat diserap. Tubuh manusia mendapatkan vitamin K dan beberapa vitamin B karena pekerjaan Bacteroides.

Lactobacillus adalah jenis lain dari bakteri bersahabat. Ditemukan di banyak makanan, seperti yoghurt, bir, anggur dan cokelat, bakteri Lactobacillus memiliki reputasi untuk membantu sistem kekebalan tubuh dan menangkis penyakit seperti flu. Beberapa penelitian tampaknya menunjukkan Lactobacillus yang memiliki sifat melawan kanker juga. Lactobacillus telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan tumor ketika diberikan kepada hewan.

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI 1. Cuci Tangan Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Cuci tangan harus selalu di lakukan dengan benar sebelum dan sesudah melakukan tindakan perawatan walaupun memakai sarung tangan atau alat pelindung lain untuk menghilangkan / mengurangi mikroorganisme yang ada di tangan sehingga penyebaran penyakit dapat di kurangi dan lingkungan terjaga dari infeksi.

JENIS - JENIS CUCI TANGAN Cuci Tangan Rutin

Cuci Tangan Prosedural

Cuci Tangan Pembedahan

 Cuci Tangan Rutin, yaitu : 1. Basahi tangan setinggi pertengahan lengan bawah dengan air mengalir 2. Gunakan sabun di bagian telapak tangan yang telah basah

3. Digosok telapak tangan ke telapak tangan, sehingga menghasikan busa secukupnya selama 15-20 detik sesuai denganlangkah-langkah cuci tangan 4. Bilas dengan air bersih

5. Tutup kran dengan siku atau tissue 6. Keringkan tangan dengan tisu/handuk kertas 7. Hindarkan menyentuh benda disekitarnya setelah mencuci

 Cuci Tangan Prosedural Cuci tangan rutin + bahan antiseptic

tangan.

 Cuci Tangan Pembedahan 1.

Pakailah tutup kepala dan masker

2.

Lepas semua perhiasan yang ada ditangan

3.

Basahi tangan dengan air kran sampai rata

4.

Teteskan disinfektan ± 2 – 5 cc, ratakan di kedua tangan sampai berbusa agar kotoran bisa lepas

5.

Usahakan posisi tangan lebih tinggi dari siku

6.

Sikat kedua tangan satu persatu dimulai dari kuku, ujung jari sampai telapak tangan termasuk lipatan-lipatan bagian tepi jari.

7.

Sikat lengan bawah (pergelangan sampai dengan siku) memakai disinfektan, termasuk bagian tepi dan luar sampai bersih.

8.

Bilas kedua tangan dan lengan sampai batas siku dalam secara berulang sampai basah

9.

Posisi tangan tetap di atas siku dan biarkan air yang menetes di bagian siku sampai habis.

10. Usahakan kedua tangan terhindar dari benda-benda yang tidak steril. 11. Keringkan kedua tangan dengan handuk steril, dimulai dari sel-sela jari sampai kering lebih 5 cm diatas siku dengan cara memutar (tiap sisi handuk untuk satu tangan)

TUJUAN MENCUCI TANGAN 1. Menghilangkan atau meminimalkan miroorganisme di tangan. 2. Mencegah perpindahan mikroorganisme dari lingkungan ke pasien dan dari pasien ke petugas kesehatan. 3. Tindakan utama dalam pengendalian infeksi nosocomial.

Related Documents

Sistem
April 2020 52
Sistem
November 2019 71
Sistem Imun/ Sistem Pertahanan
December 2019 102
Sistem Urinari
June 2020 6

More Documents from "kayra"