SERVIS KENDARAAN SISTEM PENGISIAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Service Kendaraan pada semester genap tahun 2019/2020 yang diampu oleh Yuniarto Agus Winoko, S.T., M.T.
OLEH MUHAMAD MISBAH SALIMI NIM 1641220020 – 3A
PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF ELEKRONIK JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI MALANG MALANG MARET 2019
DASAR TEORI A. Definisi Sistem Pengisian Sistem Pengisian merupakan suatu sistem yang menyediakan atau menghasilkan arus listrik yang nantinya dimanfaatkan oleh komponen kelistrikan pada kendaraan dan sekaligus mengisi ulang arus pada baterai (Aria, 2009). Sistem pengisian akan menghasilkan listrik untuk mengisi kembali baterai dan menyuplai kelistrikan ke komponen yang memerlukannya pada saat mesin dihidupkan.
https://www.google.com/search?q=sistem+pengisian&rlz=1C1CHZL_enID837ID8 37&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwizn4Tg9e_gAhWu73MBHRm kBRcQ_AUIDigB&biw=1366&bih=657#imgrc=nlLvjlIhaFdKqM:
B. Sistem Pengisian Konvensional Pada regulator tipe konvensional seperti yang telah dijelaskan, proses pengaturan tegangan output alternator dilakukan secara elektromagnetik dengan memindahkan posisi titik. kontak pada voltage regulator sesuai dengan kebutuhan. Pemindahan posisi titik kontak ini digunakan untuk mengatur besar kecilnya arus yang masuk ke kumparan rotor. Saat putaran tinggi, arus yang masuk ke kumparan rotor dikurangi sehingga kuat medan magnetnya menurun dan sebaliknya pada putaran rendah arus yang ke kumparan rotor dibesarkan sehingga medan magnet pada kumparan rotor kuat. Efek dari pengaturan arus pada kumparan rotor sesuai dengan kecepatan putaran rotor adalah tegangan yang dihasilkan oleh alternator stabil (13,8 sampai 14,8 V).
C. Blok Diagram Sistem Konvensional . 7. Fuseblelink
1. Baterai
2. Kunci Kontak
6. Alternator
(Ignition Switch)
3. Fuse
4. Lampu Kontrol Pengisian (CHG)
D. Fungsi Komponen Sistem pengisian konvensional 1. Baterai Baterai atau aki berfungsi untuk menyimpan muatan listrik yang dihasilkan oleh alternator untuk dipergunakan saat mesin mobil mati dan saat starter mesin
Gambar : Baterai 2. Kunci Kontak Kunci kontak berfungsi untuk menyambung dan memutus arus listrik mobil dari baterai, kecuali beberapa peralatan listrik mobil yang memerlukan listrik stand by dari baterai tidak melewati kunci kontak seperti alarm, ECM, door switch, room lamp dan lain-lain.
5. Regulator
Gambar : Kunci KOntak 3. Fuse Fuse adalah komponen yang berfungsi sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika maupun perangkat listrik. Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit) dalam sebuah peralatan listrik / Elektronika.
Gambar : Fuse
4. Lampu Kontrol Pengisian Untuk memonitor tegangan pengisian baterai mobil dari alternator. Pada kondisi normal indikator pengisian baterai mobil yang terdapat di dashboard akan menyala ketika kunci kontak mobil pada posisi ON dan setelah mesin mobil hidup lampu indikator pengisian tersebut akan mati.
Gambar : Lampu Indikator Pengisian 5. Regulator Regulator tipe titik kontak mempunyai fungsi dasar yang sama yaitu membatasi tegangan yang dikeluarkan alternator dengan mengatur arus yang mengalir pada rotor coil. Perbedaan pada regulator IC pemutusan arus dilakukan oleh IC, sedang pada regulator tipe titik kontak pemutusan dilakukan oleh relay.
Gambar : Volatage Regulator
6. Alternator Fungsi alternator adalah mengubah energi mekanis yang didapatkan dari mesin dalam bentuk tenaga listrik. Energi mekanik dari mesin yang disalurkan oleh sebuah puli, yang memutarkan roda dan menghasilkan arus listrik bolak-balik pada stator. Arus listrik bolak-balik ini kemudian dirubah menjadi arus searah oleh dioda. 1) Puli berfungsi untuk tempat tali kipas penggerak rotor. 2) Kipas Fungsi kipas untuk mendinginkan diode dan kumparan-kumparan pada alternator. 3) Rumah bagian depan dan belakang Dibuat dari alumunium tuang. Rumah bagian depan sebagai dudukan bantalan depan, dudukan pemasangan alternator pada mesin, dan dudukan penyetel kekencangan sabuk penggerak. Biasanya untuk rumah bagian belakang juga sebagai tempat dudukan bantalan belakang dan dudukan terminal keluaran, dudukan plat diode dan dudukan rumah sikat. 4) Rotor Rotor merupakan bagian yang berputar didalam alternator. Pada rotor terdapat kumparan rotor yang berfungsi untuk membangkitkan kemagnetan. Kuku-kuku yang terdapat pada rotor berfungsi sebagai kutub magnet, dua slip ring yang terdapat pada alternator berfungsi sebagai penyalur listrik ke kumparan rotor. Rotor terdiri dari kutub magnet dan slip ring. Rotor digerakkan atau diputar didalam alternator dengan putaran tali kipas mesin. 5) Stator Kumparan stator berfungsi untuk menghasilkan arus bolak-balik (AC). Kumparan stator terpasang secara tetap pada inti stator dan terikat pada rumah alternator sehingga tidak ikut berputar 6) Dioda Dioda digunakan sebagai penyearah tegangan. Dioda mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC sehingga baterai menerima listrik yang sesuai. Seluruh diode digunakan untuk mengubah tegangan stator AC ke tegangan DC. Karakteristik diode yang hanya bisa dialiri oleh arus dalam satu arah saja dapat dimanfaatkan sebagai penyearah arus.
. .Gambar : Alternator 7. Fusible Link Fusible link berfungsi sebagai komponen pengaman rangkaian kelistrikan ketika terjadi hubungan pendek (konsleting) atau terjadi kelebihan arus. Fusible link dapat digunakan untuk arus yang lebih besar dikarenakan pada fusible link memiliki ukuran yang lebih besar dan elemen yang lebih tebal., ketika terjadi konsleting listrik maka fuse akan terbakar putus. Hal ini juga terjadi pada fusible link, ketika terjadi konsleting listrik maka elemen pada fusible link juga akan terbakar dan putus.
Gambar : Fusible link
E. Trouble Shooting Sistem Pengisian konvensional Permasalahan yang sering terjadi pada sistem pengisian diantaranya : a. Pengisian tidak menyala pada saat kunci kontak on. Periksa sekring, konektor regulator jika ada yang rusak perbaiki atau ganti. Periksa apakah lampu masih baik / tidak. Jika tidak maka lampu harus diganti. b. Baterai lemah Hal ini dapat terjadi bila alternator tidak dapat membangkitkan arus untuk mengisi baterai. Akibatnya mesin tidak bisa distart dengan motor stater. Sel dari baterai telah rusak sehingga tidak dapat menyimpan arus c. Pengisian baterai berlebihan Pengisian baterai berlebihan menyebabkan baterai cepat panas dan elektrolit cepat habis. Hal ini dapat disebabkan oleh tegangan out put alternator melebihi spesifikasi atau tahanan dari regulator tidak bekerja dengan baik. Lakukan pengukuran pada tegangan out put pada altenator dan periksa atau setel regulator d. Alternator tidak berfungsi Pada waktu pengisian tidak akan berlangsung apa bila alternator tidak berfungsi dengan baik. Lakukan pemeriksaan pada rotor dan stator, pada alternator, setel bila perlu atau bersihkan bila hanya kotor