TugasKepemimpinan MAKALAH “SHARED VISION KOMITMEN” MakalahinidibuatuntukmemenuhitugasmatakuliahKepemimpinandanBerfikirSistemKesehata nMasyarakat yang dibinaolehibu Dr. Sylva Flora NintaTarigan, SH, M.Kes. DisusunOleh Kelompok 3 Kelas 4C
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2019
KATA PENGANTAR Segalapujibagi
Allah
yang
telahmemberikan
kami
kemudahansehinggadapatmenyelesaikanmakalahini.TanpapertolonganNyamungkinpenyusuntidakakansanggupmenyelesaikannyadenganbaik. Shalawatdansalamsemogaterlimpahcurahkankepadabagindatercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW. Makalahinimemuattentang
“Shared
Vision
Komitmen”
sangatpentingdalammencapaitujuan
yang yang
diinginkan. Walaupunmakalahinikurangsempurnadanmemerlukanperbaikantapijugamemiliki detail yang cukupjelasbagipembaca. Semogamakalahinidapatmemberikanpengetahuan
yang
lebihluaskepadapembaca.Walaupunmakalahinimemilikikelebihandankekurangan.Penyusunmem butuhkankritikdan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
Gorontalo,27Februari 2019
Penyusun
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang ............................................................................................................................... 1 1.2 RumusanMasalah ........................................................................................................................ 2 1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 PengertianVisiBersama ................................................................................................................ 3 2.2 PembelajaranOrganisasi .............................................................................................................. 4 2.3 KeuntunganVisiBersama.............................................................................................................. 4 2.4 Skema Shared Vision…………………………………………………………………………….5 2.5 Ciri-ciri Shared Vision…………………………………………………………...………………5 2.6 Proses Terbentuknya Shared Vision……………………………………………………………6 2.7 Kronologi atau Tahap Perumusan Shared Vision……………………………………………..7 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................... 9 3.2 Saran .......................................................................................................................................... 10
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Organisasi pembelajaran adalah tempat dimana anggotanya belajar menggali dan memahami nilai, praktek, dan menciptakan visi bersama secara terus menerus sebagai bagian dari tim pembelajaran suatu sistem. Organisasi pembelajaran adalah organisasi yang memiliki komitmen untuk menciptakan suasana yang saling menghargai, saling menghormati dan saling menerima satu sama lain. Dengan suasana kondusif seperti itu, semua anggota kelompok dan organisasi secara keseluruhan berada dalam gerak dan dinamika tumbuh kembang bersama. Menurut Horstz, Kepemimpinan adalah menciptakan sebuah lingkungan sehingga orang ingin menjadi bagian dari organisasi dan bukan sekadar bekerja untuk organisasi. Kepemimpinan menciptakan lingkungan yang membuat orang ingin melakukan sesuatu, dan bukan dilarang melakukan sesuatu. Dalam Organisasi Pembelajaran pemimpin dapat dibagi tiga, yaitu : 1) Pemimpin sebagai Perancang (Designer), dalam menggagas bagaimana organisasi dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan bahkan mendahului perubahan itu sendiri. 2) Pemimpin sebagi Guru (Teacher), mengandung arti bahwa pemimpin harus dapat
berperan sebagai pendidik, contoh, tauladan, dan motivator bagi seluruh anggota organisasi agar dapat bertindak kreatif untuk membangun organisasinya. 3) Pemimpin sebagai Pelayan (Stewards), mengandung arti sebagai orang yang senantiasa memberikan bantuan, bimbingan, arahan, termasuk dalam arti teknis/operasional melayani pelanggan untuk terwujudnya kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Visi bersama mengacu pada gambaran yang jelas dan umum tentang keadaan masa depan yang diinginkan yang oleh anggota organisasi dengan mengidentifikasikan diri mereka sendiri - yang pada dasarnya merupakan visi yang telah diinternalisasi oleh anggota organisasi. Hal ini juga merupakan posisi yang disetujui secara universal dan diharapkan bahwa organisasi akan mempertimbangkannya. Visi bersama berkaitan erat dengan pembelajaran organisasi yang telah sering diidentifikasi sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan penyuluhan pengetahuan dan penyebaran pengetahuan.
1
1.2. Rumusan Masalah 1. apa yang dimaksud dengan visi bersama ? 2. bagaimana pemebelajaran organisasi ? 3. apa yang dimaksud dengan keuntungan visi bersama ? 4. bagaimana skema shared vision ? 5. apa saja ciri-ciri shared vision ? 6. bagaimana proses terbentuknya shared vision ? 7. bagaimana kronologi atau tahap perumusan visi bersama ? 1.3. Tujuan 1. Untuk dapat mengetahui yang dimaksud dengan visi bersama. 2. Untuk dapat mengetahui bagaimana pemebelajaran organisasi 3. Untuk dapat mengetahui yang dimaksud keuntungan visi bersama 4. Untuk dapat memahami skema shared vision. 5. Untuk mengetahui ciri-ciri shared vision. 6. Untuk memahami proses terbentuknya shared vision. 7. Untuk memahami kronolgi atau tahap perumusan visi bersama.
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Visi bersama Visi bersama dimaksudkan untuk menghasilkan tujuan organisasi yang jelas dan mendorong perubahan yang diperlukan dalam organisasi sehingga dapat mencapai hasil yang diinginkan di masa depan. Hal ini merupakan tanggapan atas pertanyaan, “Apa yang ingin kita ciptakan?” (Siu Loon Hoe, 2007) Visi adalah hal vital dalam pembelajaran organisasi sebab hal ini menyediakan fokus dan energi untuk pembelajaran.
Proses belajar individu tidak akan menjamin terjadinya
organisasi pembelajar, jika tidak ada komitmen bersama tentang masa depan yang ingin dicapai bersama. Mereka harus sadar bahwa tanpa ada organisasi (tindakan kolektif – bersinergi), pencapaian visi atau perjuangan pribadi akan sulit untuk dicapai. Melalui tindakan kolektif visi pribadi tersebut lebih realistis untuk dicapai. (Siu Loon Hoe, 2007). Mencatat pula bahwa aspek kritis dari visi bersama adalah bahwa ketika diketahui dan dipahami secara universal, organisasi tersebut merasa satu tujuan dan
satu arah. Visi
bersama membantu menciptakan rasa kesamaan dalam organisasi dan memberikan koherensi terhadap beragam aktivitas. Orang yang benar-benar memiliki visi bersama akan terhubung dan terikat oleh aspirasi yang sama. Selain itu, visi bersama memberikan panduan tentang apa yang harus dilestarikan dan apa yang harus diubah. Hal ini adalah aspek penting dalam lingkungan yang berubah dengan cepat dimana karyawan perlu membedakan antara apa yang perlu diubah dan apa yang tetap menjadi status quo. Tanpa visi bersama, individu cenderung tidak berbagi hasil organisasi yang diinginkan. Individu cenderung tidak tahu apa harapan dan tujuan organisasi. (Siu Loon Hoe, 2007) Kurangnya fokus organisasi yang dipahami secara universal menurunkan motivasi belajar. Konsep “Shared Vision” merupakan fondasi penting bagi pembelajaran proaktif karena memberikan arahan dan fokus untuk belajar. Hal ini, pada kesempatannya, mendorong energi, komitmen, dan tujuan di antara anggota organisasi. Visi bersama membantu mengklarifikasi arahan organisasi tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dipelajari. Nonaka dan Takeuchi (1995) berpendapat bahwa niat organisasi mendorong proses penciptaan pengetahuan. Tujuan ini biasanya berbentuk strategi perusahaan, elemen yang paling penting adalah visi bersama. (Siu Loon Hoe, 2007). 3
2.2. Pembelajaran Organisasi Dalam pembelajaran organisasi, konsistensi dalam tujuan dan pencapaian tujuan dapat ditingkatkan melalui visi bersama. Beberapa ilmuwan sejauh mengatakan bahwa visi bersama merupakan prasyarat dalam mengembangkan kemampuan belajar organisasi. Hal ini karena visi bersama membantu menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dengan menyelaraskan berbagai aktivitas menuju tujuan bersama. Meskipun pembelajaran adaptif dimungkinkan tanpa adanya penglihatan bersama, pembelajaran generatif hanya terjadi bila sekelompok orang berusaha mencapai sesuatu yang sangat penting bagi mereka. (Siu Loon Hoe, 2007) Visi bersama membantu menginspirasi karyawan dengan gambaran yang meyakinkan, konsisten, dan jelas tentang apa yang mereka inginkan. Dalam lingkungan yang ambigu dan tidak pasti, bahkan jika karyawan termotivasi untuk belajar, sulit untuk mengetahui apa yang harus dipelajari. Dengan visi bersama, mengelola melalui labirin kepentingan yang saling bertentangan dalam sebuah organisasi menjadi lebih mudah dan tidak menimbulkan stres. Oleh karena itu, memberdayakan masyarakat menuju visi kolektif merupakan ciri utama pembelajaran organisasi. (Siu Loon Hoe, 2007) 2.3.Keuntungan Visi bersama Visi bersama sangat penting dalam pembelajaran organisasi karena memberikan panduan umum mengenai kebutuhan pengetahuan. Arah yang luas ini membantu menentukan jenis pengetahuan yang dibutuhkan dan jenis kegiatan perolehan pengetahuan dan diseminasi pengetahuan yang harus didorong. Misalnya, jika visi organisasi adalah untuk memperluas secara internasional, maka anggota dapat dipandu untuk memperoleh dan menyebarkan lebih banyak informasi mengenai pasar luar negeri. Visi bersama juga akan memastikan bahwa hanya pengetahuan yang relevan diperoleh dan kemudian disebarkan ke dalam organisasi untuk mencapai tujuan bisnis. Jika karyawan memiliki visi bersama, maka proses akuisisi dan diseminasi pengetahuan dapat mentolerir beberapa inefisiensi. Hal ini karena visi bersama membantu menetapkan garis besar strategi pengembangan dan membiarkan rincian spesifik muncul nanti. Setiap tindakan mungkin tidak tepat sasaran, namun semua tindakan akan diarahkan ke arah yang benar. (Siu Loon Hoe, 2007) Manfaat lain dari memiliki visi bersama adalah karyawan di seluruh organisasi dapat membuat keputusan yang sinergis dengan hasil bisnis organisasi. Tidak perlu menjalankan 4
keputusan dalam rantai komando karena setiap karyawan memiliki gagasan yang jelas mengenai hasil strategis organisasi tersebut. Oleh karena itu, visi bersama menggantikan bentuk kontrol lainnya sebagai penggerak konsistensi tujuan dalam organisasi. 2.4 Skema Shared Vision Menurut (Sudiro,2010), skema visi bersama dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Esensi
Esensi terbagi menjadi dua bagian, yaitu kesamaan tujuan dan kemitraan
2. Prinsip
Prinsip terbagi menjadi 2 jenis, yaitu visi bersama sebagai hologram dan komitmen vs penyesuaian.
3. Praktek
Praktek menempati skema terbawah dengan porsi lebih banyak dibandingkan pada tahap esensi dan prinsip, yaitu proses visionisasi dan pengakuan realita saat ini.
2.5 Ciri Shared Vision Menurut (Sudiro, 2010), berikut ialah ciri-ciri visi bersama : 1. Mengilhami 2. Jelas menantang, tetapi realistik 3. Berorientasi pada manusia 4. Bersifat jangka panjang, tapi tidak kaku 5. Menyatakan masa depan yang menjanjikan 5
6. Mewujudkan kekuatan 7. Berorientasi pada perubahan 8. Memberi pedoman bukan peraturan, memberi kebebasan tapi terarah 9. Singkat, sederhana, dan mudah diingat 10. Sesuai nilai-nilai organisasi 11. Terkait dengan kebutuhan 12. Bersifat mendorong 13. Tidak terbatas waktu 14. Mendeskripsikan yang ideal 2.6 Proses terbentuknya Shared Vision Menurut (Sudiro,2010), berikut penjelasan proses terjadinya visi bersama :
Gambar 2. Proses Shared Vision (sumber: penulis)
Berikut penjelasan proses terjadinya visi bersama: 1. Personal Vision
Visi pertama kali diungkapkan/diidekan oleh seorang individu
2. Individual Vision
6
Kemudian visi tersebut dicoba dipraktekkan dan ditelusuri teorinya, mulai dari kelebihan dan kelemahan visi tersebut.
3. Shared Vision
Setelah itu, visi tersebut dibagikan pada anggota organisasi lainnya, dikaji, kemudian disahkan/tidak-disahkan tergantung makna visi dan ciri visinya berdasarkan tahap/kronologis pembahasannya(dibahas pada subbab berikutnya).
2.7 Kronologis/Tahap Perumusan Visi Bersama
Gambar 3. Tahap Perumusan Visi Bersama (sumber: penulis)
Menurut (Siu Loon Hoe, 2007), Berikut tahap perumusan visi bersama: 1. Telling Menyampaikan ide/gagasan visinya kepada seluruh anggota organisasi. 2. Selling Mulai mempromosikan ide/gagasannya agar menarik minat dan memiliki ‘daya beli’ bagi anggota organisasi. 3. Testing Melakukan percobaan terhadap visi, dengan cara pengkajian dan praktek. 4. Consulting Mengkonsultasikan hasil percobaan tersebut untuk mengetahui layak atau tidak-layaknya ide/gagasan tersebut untuk diterima sebagai visi. 7
5. Co-creating Melakukan pembuatan ulang ide/gagasan tersebut agar dikemas menjadi lebih menarik, namun tetap tidak meninggalkan nilai-nilai ide/gagasan aslinya.
8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Visi bersama dimaksudkan untuk menghasilkan tujuan organisasi yang jelas dan mendorong perubahan yang diperlukan dalam organisasi sehingga dapat mencapai hasil yang diinginkan di masa depan. (Siu Loon Hoe, 2007). 2. Dengan visi bersama, mengelola melalui labirin kepentingan yang saling bertentangan dalam sebuah organisasi menjadi lebih mudah dan tidak menimbulkan stres. Oleh karena itu, memberdayakan masyarakat menuju visi kolektif merupakan ciri utama pembelajaran organisasi. 3. Manfaat lain dari memiliki visi bersama adalah karyawan di seluruh organisasi dapat membuat keputusan yang sinergis dengan hasil bisnis organisasi. Tidak perlu menjalankan keputusan dalam rantai komando karena setiap karyawan memiliki gagasan yang jelas mengenai hasil strategis organisasi tersebut. Oleh karena itu, visi bersama menggantikan bentuk kontrol lainnya sebagai penggerak konsistensi tujuan dalam organisasi. 4. Menurut (Sudiro,2010), skema visi bersama dengan penjelasan sebagai berikut : a. Esensi b. Prinsip c. Praktek 5. Menurut (Sudiro, 2010), berikut ialah ciri-ciri visi bersama : a.
Mengilhami
b.
Jelas menantang, tetapi realistik
c.
Berorientasi pada manusia
d.
Bersifat jangka panjang, tapi tidak kaku
e.
Menyatakan masa depan yang menjanjikan
f.
Mewujudkan kekuatan
g.
Berorientasi pada perubahan
h.
Memberi pedoman bukan peraturan, memberi kebebasan tapi terarah 9
i.
Singkat, sederhana, dan mudah diingat
j.
Sesuai nilai-nilai organisasi
k.
Terkait dengan kebutuhan
l.
Bersifat mendorong
m.
Tidak terbatas waktu
n.
Mendeskripsikan yang ideal
6. Menurut (Sudiro,2010), berikut penjelasan proses terjadinya visi bersama : a. Personal Vision b. Individual Vision c. Shared Vision 7. Menurut (Siu Loon Hoe, 2007), Berikut tahap perumusan visi bersama: a. Telling b. Selling c. Testing d. Consulting e. Co-creating 3.2 Saran Sebaiknya visi bersama ini dapat diterapkan dalam setiap individu guna menjalankan organisasi menjadi lebih baik lagi dengan menerapkan sharet vision untuk menapai visi bersama dalam organisasi yang dijalankan serta menguatkan sistem untuk bisa mendukung proses visi bersama.
10
DAFTAR PUSTAKA Sudiro. 2010. Building Shared Vision: Membangun Visi Bersama – Fokus dan Energi Belajar. Online.http://eprints.undip.ac.id/5746/1/BUILDING_SHARED_VISION__SUDIRO.pdf (diakses 27 Februari 2019 Pukul:21.00) Siu Loon Hoe.2007. Shared Vision: A Development Tool for Organizational Learning. Online. https://www.researchgate.net/publication/323476818_REVIEW_JURNAL_ Shared_Vision_A_Development_Tool_For_Organizational_Learning (diakses pada tanggal 27 Februari Pukul 21:00).
11