NAMA : EVA RAHMAWATI NIM : C1686207011 PRODI : PGPAUD SEMESTER : VI MATA KULIAH : SENI RUPA UNTUK ANAK USIA DINI
Kreatifitas Anak Usia Dini Banyak orang beranggapan bahwa kreativitas adalah bawaan anak sejak lahir yang dimiliki ataupun tidak dimiliki anak namun pada kenyataannya, kreativitas lebih berhubungan dengan keterampilan dari pada bakat bawaan, dan untuk orang tua dapat berperan untuk mengembangkannya. Kreativitas pada anak bisa didapat, dan dipupuk asal anak mendapatkan stimulasi dan cara yang tepat untuk mengembangkannya. Anak-anak biasanya senang mengekspresikan ide atau kreativitas mereka melalui lagu, pakaian, bahasa, gerakan. Peran orang tua untuk mengembangkan kreatifitas pada anak yang bisa dilakukan dengan mengetahui tahapan kreatifitas yang ada pada anak. Kreativitas Adalah hal yang harus dibentuk dan dikembangkan pada anak, khusus untuk calon guru pendidikan anak usia dini harus bisa menstimulasinya dengan baik sehingga kreatifitas anak tidak terpotong atau terhalangi oleh keegoisan seorang guru yang selalu menentukan pilihan untuk anak. Misalnya pada saat pemilihan barang dan benda-benda yang lain ketika model belajar yang dipakai mini projek maka anak diberi hak sepenuhnya untuk memilih fasilitas mana yang dia butuhkan guru hanya jadi fasilitator saja untuk memotivasi anak mengeksplor dirinya. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang calon guru ataupun guru pendidikan anak usia dini untuk membangun kreativitas anak diantaranya ciptakan ruang kondusif sehingga anak merasa nyaman untuk menyalurkan ide kreatifitasnya, beri kesempatan bagi anak untuk bermain dan mengeksplorasi benda-benda dalam rumah, beri dorongan dan motivasi sebanyak mungkin dan hindari larangan (jangan) pada anak. Beberapa yang anak senangi diantaranya menggunting, mewarnai, bermain tebak-tebakan, dan permainan lainnya yang bisa menstimulasi kreativitas anak usia dini. Kebanyakan dari orang tua selalu menganggap kreatifitas atau kecerdasan pada anak adalah dari faktor bawaan (turunan) dari orang tuanya tapi pada kenyataannya anak semuanya diberikan potensi yang berbeda-beda dan agar potensi tersebut muncul dan berkembang perlu stimulasi dan dorongan yang tepat. Pada kenyataannya kebanyakan orang tua selalu egois dan selalu ingin anak mengikuti pilihannya dari mulai pemilihan warna baju, model baju, bahkan sampai usia SD, SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi orang tua selalu memaksakan pilihannya sehingga anak tidak bisa meluapkan ide minat dan bakatnya dengan baik.