Tokoh Seni Rupa Indonesia.docx

  • Uploaded by: sjnetclient
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tokoh Seni Rupa Indonesia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 601
  • Pages: 4
Tokoh Seni Rupa Indonesia Ada banyak seniman yang terlahir dari bangsa Indonesia. Tak cukup tentu jika semuanya dicatatkan pada artikel kali ini. Oleh karena itu, kami hanya menuliskan beberapa di antaranya yang mungkin bisa mewakili betapa hebatnya bangsa ini dalam menciptakan sebuah kesenian yang disukai dunia. Berikut adalah beberapa tokoh seni rupa Indonesia yang kami maksud tersebut.

1. Basuki Abdullah (Pelukis) Basuki Abdullah seorang tokoh seni rupa Indonesia yang lahir di Surakarta, 27 Januari 1915. Ia merupakan salah seorang pelukis maestro dengan aliran seni rupa realis dan naturalis. Meninggal pada umur 78 tahun tepatnya pada 5 November 1993, ia pernah diangkat menjadi salah seorang pelukis resmi istana negara pada masa kepemimpinan presiden Soeharto. Karya-karya yang terlahir dari tangannya begitu dikenal hingga ke seluruh penjuru dunia. Lukisannya menjadi barang buruan langka yang dicari oleh banyak orang. Beberapa contoh lukisan yang pernah dibuat olehnya antara lain berjudul Lukisan "Kakak dan Adik" (1978) dan Lukisan "Balinese Beauty" (1976).

2. Affandi Koesoema (Pelukis) Affandi Koesoema adalah pelukis indonesia pertama yang membawa nama baik bangsa indonesia di mata dunia. Ia adalah seorang pelukis maestro yang lahir di Cirebon, tahun 1907. Karya-karyanya sangat familiar di dunia internasional karena selain memiliki nilai estetis yang tinggi, lukisan yang dibuat Affandi juga seing dipamerkan melalui pameran-pameran tunggal yang diadakannya di berbagai belahan dunia seperti Inggris, India, Eropa, dan Amerika. Tokoh seni rupa Indonesia ini juga terbilang sangat produktif. Selama masa hidupnya (meninggal 23 Mei 1990), ia telah menghasilkan > 2000 lukisan indah yang sebagian besar kini telah laku terjual. Beberapa karya seni

rupa 2 dimensi berupa lukisan yang pernah dibuatnya antara lain poster propaganda Boeng, ajo, Boeng! tahun 1945.

3. F. Widayanto (Keramikus) F. Widayanto adalah seorang keramikus terkenal lulusan Institut Teknologi Bandung. Berbagai karya keramik yang dibuatnya sangat disukai konsumen mancanegara. Diawali tahun 1983, ia membangun bisnisnya dalam dunia seni rupa hingga akhirnya meraih sukses dan mampu bekerja sama dengan Kobayashi, sebuah perusahaan importir Jepang untuk barang-barang kesenian dan pecah belah.

4. I Nyoman Nuarta (Pematung) I Nyoman Nuarta adalah pematung asal Indonesia yang lahir di Bali, 14 November 1951. Ia dikatakan sebagai salah satu tokoh seni rupa Indonesia, selain karena karya-karya patungnya yang keindahannya menguncang, juga karena ia menjadi salah satu pelopor Gerakan Seni Rupa Baru pada tahun 1976. Beberapa mahakaryanya yang sangat dikenal antara lain Monumen Jalesveva Jayamahe (Surabaya), Patung Garuda Wisnu Kencana (Badung, Bali), serta Monumen Proklamasi Indonesia (Jakarta).

TOKOH SENI TARI 1. Bagong Kussudiardjo

Koreografer dan pelukis kenamaan yang digelari begawan seni ini lahir di Yogyakarta, 9 Oktober 1928. Dalam dunia tari Indonesia, muncul aliran 'Bagongisme', yang merujuk pada karakter tarian-tarian khas Bagong. Sebagai pencipta tari dan koreografer, Bagong mampu melahirkan dan membawakan tari-tarian dengan gerak-gerak yang manis, energik, dan hidup. Karya tari Bagong antara lain tari Layang-layang (1954), tari Satria Tangguh, dan Kebangkitan dan Kelahiran Isa Almasih (1968), juga Bedaya Gendeng (1980-an). 2. Sujana Arja

Menari bagi Sujana Arja merupakan pekerjaan pokok dan hidupnya. Sujana Arja merupakan sosok seniman topeng (maestro topeng) Cirebon yang serba terampil. Usahanya untuk memperkenalkan seni budaya Indonesia dimulai sejak ngamen di lorong-lorong kampung hingga pertunjukan panggung bergengsi internasional. Ketika remaja (pada tahun 1940an), ia sering ikut bersama grup kesenian pimpinan ayahnya untuk "ngamen" (dalam istilah Cirebon, disebut bebarang). Ia memimpin grup kesenian Panji Asmara.

3. Sasmita Mardawa

Sasminta Mardawa atau akrab dipanggil Romo Sas, lahir di Yogyakarta, 9 April 1929. Ia digelari sebagai empu seni tari klasik gaya Yogyakarta. Dia menghadirkan nuansa tersendiri dalam dunia tari klasik Indonesia, khususnya dalam pengembangan tari klasik gaya Yogyakarta. Dia telah menciptakan lebih dari 100 gubahan tari-tarian klasik gaya Yogyakarta, baik tari tunggal untuk putra dan putri, maupun tari berpasangan dan tari fragmen.

Related Documents


More Documents from ""