SEMINAR KESEHATAN Tema: “ VAKSINASI - IMUNISASI MENURUT PERSPEKTIF ISLAM “
I. Dasar Pemikiran Sebagai salah satu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKes ) di Kabupaten Pidie, STIKes Medika Nurul Islam merupakan salah satu target dari siswa/i di kabupaten pidie untuk menimba ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. Dalam hal ini, kami dari pihak Badan Eksekutif Mahasiswa berusaha untuk memenuhi standarisasi dalam proses belajar di STIKes MNI, terutama dalam pengembangan kapasitas mahasiswa/i untuk lebih mendalami ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. Yang menjadi tolak ukur kami disini yaitu meningkatkan daya saing mahasiswa/i STIKes MNI dalam menghadapi perkembangan sains dan teknologi dewasa ini. Maka untuk itu, melihat dan menganalisa kondisi mahasiswa/i hari ini, masih sangat minim dalam minat melakukan kajian dan diskusi keilmuan di bidang kesehatan. Melihat kondisi ini, kami dari badan eksekutif mahasiswa STIKes MNI bekerja sama Komisariat STIKes MNI HMI Cabang Sigli berkeinginan untuk melaksanakan Seminar Kesehatan dengan “Tema: Vaksinasi Imunisasi Menurut Perspektif Islam”. Islam sebagai landasan berpikir insani, maka ada perlunya kita juga mengkaji pemahaman tentang ilmu kesehatan menurut pandangan islam. Sebagai agama yang kita percayai sebagai rahmatan lil a’lamin, maka islam juga tidak lepas dari bidang kesehatan. Oleh karena itu, kami juga yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sigli berusaha mengkolaborasikan pemahaman dan tinjauan tentang kesehatan dan keislaman dalam suatu tema seminar dan diskusi dengan tujuan meretas benang kusut pemahaman kesehatan dari perspektif islam terutama tentang Imunisasi, di karenakan ada beberapa pendapat yang pro dan kontra dalam penggunaan vaksin imunisasi bagi umat islam. Berdasarkan literatur islam, kami melihat bahwa ada beberapa hadist yang salah satunya menjelaskan bahwa:
لهr َإ َّن هللاَ أ َ ْنزَ َل الدَّا َء َوالد ََّوا َء َو َجعَ َل ل ُك ِّل دَاءٍ دَ َوا ًء فَتَدَ َاو ْوا َوال تَدَ َاو ْوا ب َح َر ٍام – رواه أبو داودDari Abu Darda, ia berkata, “Sungguh Allah menurunkan penyakit itu beserta obatnya dan Allah menjadikan obat bagi setiap penyakit. Oleh Karena itu, berobatlah kalian dan jangan berobat dengan yang haram. H.r. Abu Daud, IV : 6. Sehingga memunculkan pandangan yang kontroversial tentang komposisi dari vaksin imunisasi, sebagian berpendapat bahwa vaksin imunisasi yang digunakan dalam kesehatan ataupun kedokteran berasal dari pangkreas babi,
ginjal kera, aborsi bayi, darah orang yang tertular penyakit infeksi yang notabene pengguna alkohol, obat bius, dan lain-lain. Ini semua haram dipakai secara syari’at. Dan masih banyak pendapat pendapat yang kontra lainnnya, berdasarkan gambaran diatas kami melihat bahwa hari ini kami sebagai mahasiswa terutama mahasiswa yang berkecimpung di dunia kesehatan perlu mengetahui tentang syiar islam, agar tidak menjadi masalah di kemudian hari saat berhadapan langsung dengan masyarakat. Kontroversial ini bisa menghambat jalannya perkembangan ilmu pengetahuan di dunia obat obatan modern. Oleh karena itu kami dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIKes MNI dan komisariat STIKes MNI HMI Cabang Sigli menarik suatu kesimpulan untuk melaksanakan Seminar dan diskusi tentang “Vaksin-Imunisasi menurut Perspektif Islam”. Semoga seminar dan diskusi ini, memberikan dampak positif bagi mahasiswa/i di kabupaten Pidie pada umumnya dan mahasiswa/i yang menimba ilmu di STIKes MNI pada khususnya terutama dalam memahami ilmu kesehatan berdasarkan kontesks keislaman. Amiin Ya Rabbal A’lamin.......
II. Tujuan Tujuan pelaksanaan seminar dan diskusi kesehatan dengan tema “VaksinImunisasi menurut Perspektif Islam” yaitu: 1. Dapat memberikan pengetahuan tentang vaksinasi-imunisasi, jenis-jenisnya, bahan-bahan formula vaksin dalam pandangan hukum islam. 2. Dapat menjelaskan pendapat antara yang pro dan kontra dengan argumennya masing-masing terhadap pelaksanaan vaksinasi-imunisasi berdasarkan perspektif islam. 3. Dapat menjelaskan pertimbangan-pertimbangan umum tentang kehalalan dan manfaat pelaksanaan vaksinasi-imunisasi bagi kesehatan setelah seminar ini dilaksanakan. 4. Memberikan pengetahuan baru bagi mahasiswa/i tentang vaksinisasiimunisasi di bidang kesehatan dan keislaman. 5. Membangun semangat diskusi dan kajian yang bersifat keilmuan di kampus STIKes MNI. 6. Meretas mahasiswa/i yang kritis, proaktif dalam melihat kondisi keummatan dan kemahasiswaan.
III.
Sasaran dan Target Seminar Sasaran dan target pelaksanaan adalah
1. Mahasiswa dan Mahasiswi STIKes MNI untuk Meningkatkan kemampuan dalam berbicara dan berdiskusi 2. Mahasiswa dan mahasiswi se-kawasan kab. Pidie untuk saling menjaga hubungan silaturahmi antar kampus dan melakukan diskusi diskusi yang bersifat urgent di dalam dunia keummatan dan bidang ilmu lainnya. 3. Membangun korelasi antara Dunia kesehatan modern dengan pihak berkompeten di bidang keilmuan islam. 4. Membangun hubungan yang sinergi antara Pemda dengan mahasiswa kesehatan di kabupaten pidie. 5. Menambah wawasan keilmuan bagi mahasiswa dan mahasiswi di kabupaten pidie.
IV. Tempat dan Waktu Pelaksanaan seminar dan diskusi kesehatan dengan Tema vaksinisasiimunisasi dalam persfektif Islam bertempat di Kampus STIKes Medika Nurul Islam Sigli pada tanggal 07 Juli 2013. V. Pemateri Seminar Pemateri seminar ini adalah: 1. Nama Jabatan 2. Nama Jabatan
: Muhammad Riza Faisal : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie : Tgk. H. Muhammad Nasir Ismail : Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pidie
Dengan tema Seminar dan diskusi Kesehatan “Vaksinasi – Imunisasi Menurut Perspektif Islam”
VI. Sumber Anggaran Sumber anggaran berasal dari sumbangan wajib mahasiswa dan sumbangan sukarela dari pihak lain yang tidak mengikat, rincian anggaran biaya kebutuhan seminar dan diskusi kesehatan tentang vaksinisasi imunisasi menurut perspektif islam (rincian terlampir).
VII. Penutup Kami dari Badan Eksekutif Mahasiswa ( BEM ) STIKes MNI dan Komisariat STIKes MNI HMI cabang Sigli mengharapkan dengan berlangsungnya acara seminar dan diskusi kesehatan dengan tema “ Vaksinasi – Imunisasi Menurut Perspektif Islam” ini memberikan dampak positif bagi berbagai kalangan baik dari dunia kesehatan maupun tokoh-tokoh bidang keilmuan lainnya.