Kesehatan

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kesehatan as PDF for free.

More details

  • Words: 673
  • Pages: 2
Kesehatan Kesehatan adalah hal penting dan vital dalam kehidupan manusia. Sangat penting sekali sehingga apabila tubuh kita sedikit terasa capek, demam atau kepala sedikit pusing maka kita akan memilih untuk beristirahat atau minum obat. Istirahat adalah pilihan tepat sebagai langkah awal untuk menjaga agar kondisi fisik kita kembali normal dan sehat kembali. Akan tetapi apabila tubuh kita sudah terlanjur sakit, istirahat bukan pilihan yang tepat, kita akan mengambil langkah yeng lebih dari itu. Kita akan mendatangi dokter atau ceck up ke rumah sakit, ceck up ke laboralatorium. Dan kemungkinan besar kita akan mengkonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter. Kita bisa mengamati apa yang terjadi di sekitar kita, kita sendiri atau tementemen kita tidak akan berpikir panjang untuk mengeluarkan berapapun biaya untuk berobat sehingga tubuh kita kembali normal dan sehat. “Biaya tidak jadi masalah yang penting kembali sehat”, itulah ungkapan yang sering kita dengar. Demikain perlakuan kita terhadap kesehatan raga. Dalam agama, berobat bukanlah hal yang dilarang dan menyelishi sayariat Islam, bahkan sebaliknya merupakan sunnah yang dituntunkan oleh baginda Rasulullah SAW kepada umatnya. Ketika tubuh masih dalam keadaan sehat, kita dengan usaha keras dan penuh dengan perjuangan menjaga kesehatan raga kita. Kita memakan makanan bersih, sehat, dan bergizi. Kita menyempatkan diri dan meluangkan waktu untuk berolahraga, main bola, main tenis atau yang paling ringan adalah jalan-jalan di pagi hari. Masyarakatpun juga mempunyai perhatian besar dengan kesehatan raga, even jalan santai, sepeda santai dan perlombaa-perlombaan digelar oleh masyarakat, terutama menjelang peringatan hari kmerdekaan RI. Ini membuktikan bahwa masyarakat memiliki kepedulian yang besar terhadap kesehatan raga. Dalam hal kesehatan raga, kita lebih mudah untuk mendeteksi dan mengamati fenomena-fenomena yang menunjukkan keadaan kesehatan raga kita. Demam, pusing, batuk, pilek dan mudah capek adalah gejala-gejala paling sering dan plaing mudah kita lihat dan kita rasakan. Dengan adanya gejala-gejala tadi maka kita akan mudah untuk dengan cepat mengambil tindakan yang tepat sehingga kondisi fisik kita kembali normal seperti semula. Dalam hal kesehatan akal, sebagian besar kita memperhatikan hal ini. Kesehatan ini berkaitan dengan kebutuhan akal dan kinerja akal kita. Mudah sekali bagi kita untuk mengetahui keadaan kesehatan akal kita. Salah satu tolok ukur yang bisa kita pakai untuk mengetahuinya adalah segi akademis. Bila kita mengetahui anak kita mendapatkan nilai pelajaran matematika rendah, maka dengan tanggap kita akan mencarikan guru les matematika untuk anak kita. Kenapa hal ini dilakukan?Secara tidak sadar kita sudah melakukan diagnosis bahwa ada yang salah dalam kesehatan akal anak kita, kesehatan akal anak kita sedang sakit sehingga perlu penyembuhan segera. Kita tidak memerlukan dokter untuk penyembuhan sakit pada akal-pikiran anak kita, kita

sudah tahu obatnya. Memberikan jam pelajaran tambahan, mengikutkan anak dengan club-club belajar, seminar, membelikan buku-buku penunjang pelajaran atau mengikutkan training belajar efektif dan efisien, semua itu adalah obat bagi penyakit yang sedang diderita anak kita. Akan tetapi, pernahkah kita berpikir tentang kesehatan yang lain?tidak lain adalah kesehatan jiwa-religi kita?pernahkah kita memperhatikan buku apa yang kita baca?pernahkah kita memperhatikan acara televisi yang kita tonton?pernahkah kita memperhatikan majalah/koran yang kita baca?Kesehatan jiwa-religi merupakan kesehatan yang penting dan seharusnya mendapat perhatian paling banyak, tetapi kenyataannya tidaklah demikian. Kita tidak memberikan banyak perhatian terhadap kesehatan ini. Kita tidak memilih dan memilah buku yang sesuai dengan kebutuhan untuk kita baca, sebaliknya kita cenderung memilih untuk membaca buku yang kita sukai meskipun isi buku tersebut belum tentu bermanfaat bagi kita. Banyak acara televisi yang bisa kita tonton dan kita meluangkan banyak waktu untuk mengikuti acara-acara tersebut bahkan sampai-sampai kita membuang waktu berjam-jam di depan layar televisi padahal acara tersebut tidak berguna bagi kita atau hanya sekedar untuk hiburan belaka. Demikian juga dengan Koran dan majalah yang kit abaca. Kita membaca koran yang ada dan kita temui dan tidak memilih dan memilah mana segmen yang seharusnya kita baca sehingga informasi yang kita peroleh bermanfaat bagi kehidupan kita. Inilah gambaran yang ada di sekitar kita saat ini atau malah ada pada diri kita. Ini menunjukkan bahwa kita tidak memiliki perhatian yang cukup terhadap kesehatan jiwa-religi kita. Oleh sebab itu, mari sejak saat ini kita merencanakan seluruh fase-fase kehidupan kita dengan perencanaan yang sebaik-baiknya sehingga kita bisa mencapai apa yang kita inginkan. Semangat!

Related Documents

Kesehatan
May 2020 31
Kesehatan
May 2020 30
Kesehatan
June 2020 25
Kesehatan Ibu
May 2020 20
Kesehatan Mata.docx
May 2020 28