Kelompok 1
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. S DENGAN MASALAH PEMENUHAN KEBUTUHAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN
Proses Menua • Faktor yg mempengaruhi: hereditas, nutrsi, status kesehatan, pengalaman hidup, lingkungan, stress. • Perubahan yg terjadi pada lasia: perubahan fisik, mental/psikologis, spiritual.
Kebutuhan Keselamatan Dan Keamanan Lansia • Keselamatan terhindar dari ancaman bahaya atau kecelaaan • Keamanan keadaan aman dan tentram • Faktor yg mempengaruhi kebutuhan keselamatan dan keamanan: usia, tingkat kesadaran, emosi, status mobilisasi, gangguan perseps sensori, keadaan imunitas, status nutrisi, tingkat pengetahuan. • Pencegahan: latihan fisik, manaj obat, modifikas lingkungan, perbaiki kebiasaan yg beresiko.
Resume Klien Ny. S umur 89 tahun, pendidikan tamat SD, belum menikah. Sudah tinggal di BPLU selama….tahun. Saat pengkajian klien mengeluh matanya kabur. Klien mengatakan mata mulai kabur sejak ± 10 tahun yl. Saat itu klien masih mampu membaca buku tanpa kaca mata. ± 1 tahun yl mata kanan klien digaruk oleh anjing. Klien pergi ke dokter dan mendapat obat. Sejak saat itu mata kanan klien terasa sangat kabur dan klien tidak lagi bisa membaca buku. Dalam kurun waktu 3 bulan terakhir klien mengatakan sudah 2x jatuh karena penglihatan yang kabur. Sakit kepala (-), pusing (-), jantung berdebar (-).
• Riwayat penyakit dahulu: Hipertensi sejak 1 tahun yl. Mendapat obat dari dokter dan diminum jika merasa pusing atau sakit kepala.
• Riwayat penyait keluarga: Klien tidak tahu penyakit apa yang pernah diderita oleh keluarganya.
• Pemeriksaan fisik • TTV: TD 130/80 mmHg, N 82 x/m, R 20x/m • Kulit tampak keriput, turgor kulit cukup baik, sklera ikterik (-), konj. anemis (-), lensa mata terlihat kabur, VOS: 6/60 dan VOD: 1/~, mukosa bibir lembab, tidak ada gangguan menelan, suara napas vasikuler, BU (+) N, vertebra kifosis.
• Psikososial dan spiritual • Kemampuan sosialisasi baik. Klien bergaul akrab dengan lansia lain di wisma, klien merasa puas dengan sosialisanya, klien berharap tidak terjadi pertengkaran dalam wisma. • Tidak ada masalah emosional • Klien baragama kristen. Klien mengikuti ibadah di balai setiap hari rabu. Klien berdoa sebelum tidur malam dan saat bangun pagi.
• Pengkajian fungsional klien: Skor 115 (ketergantungan sebagian)
• Pengakajian status mental klien Skor 4 (kerusakan intelektual ringan)
• Pengkajian keseimbangan Skor 9 (risiko jatuh sedang)
Diagnosa Keperawatan Risiko jatuh b.d. gangguan visual dan gangguan keseimbangan. Faktor risiko: Usia 89 tahun Riw. jatuh 2x dalam 3 bulan terakhir Kerusakan intelektual ringan Pandangan kabur Pengkajian keseimbangan: risko jatuh sedang VOS: 6/60 dan VOD: 1/~
Rencana Keperawatan
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x8 jam diharapkan klien dapat menunjukan pengontrolan risiko jatuh dan peristiwa jatuh. Kriteria Hasil: Klien
mampu melakukan ADL secara optimal Cidera fisik tidak terjadi Risiko jatuh rendah
• Intervensi: • • • •
Identifikasi defisit fisik yang meningkatkan risko jatuh Identifikasi karakteristik lingkungan yang meningkatkan risiko jatuh Tanya persepsi pasien tentang kesimbangannya Jelaskan pada klien tentang kubutuhan akan keamanan dan keselamatan • Jelaskan pada klien tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang meminimalkan risiko jatuh • Sediakan alat bantu jalan • Manajemen lingkungan
Implementasi dan Evaluasi Senin, 20 Februari2017
Implementasi 1) Mengidentifikasi karakteristik lingkungan yang meningkatkan risiko jatuh. Hasil: lantai pada teras basah dan licin karna setiap hari hujan turun. Pada kamar mandi tidak ada pegangan. 2) Modifikasi Lingkungan: Membersihkan dan mengeringkan lantai yang basah 3) Menjelaskan pada klien tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang meminimalkan risiko jatuh
Evaluasi S: klien mengatakan pusing (-), sakit kepala (-), tidak ada kejadian jatuh atau hampir jatuh
O: lingkungan aman, tidak ada lantai basah. Pencahayaan ruangan baik, horden terbuka.
A: Risiko jatuh tidak menjadi aktual
P: Lanjutkan intervensi
Implementasi dan Evaluasi Selasa, 21 Februari2017
Implementasi 1) Mengukur TTV Hasil: TD: 120/80 mmHg, N 86x/m
Evaluasi S: klien mengatakan pusing (-), sakit kepala (-), tidak ada kejadian jatuh atau hampir jatuh
2) Modifikasi lingkungan: Membersihkan dan mengeringkan lantai yang basah 3) Modifikasi lingkungan: menempatkan barang2 yg sering digunakan klien di tempat terjangkau
O: lingkungan aman, tidak ada lantai basah. Pencahayaan ruangan baik, horden terbuka,
4) Membantu klien dalam ADL A: Risiko jatuh tidak menjadi aktual 5) Menjelaskan tentang pentingnya pencahayaan ruangan untuk mencegah jatuh.
P: Lanjutkan intervensi
Implementasi dan Evaluasi Rabu, 22 Februari2017
Implementasi 1) Mengukur TTV Hasil: TD: 120/80 mmHg, N 92x/m 2) Modifikasi lingkungan: Membersihkan dan mengeringkan lantai yang basah, membuka horden agar pencahayaan baik 3) Menjelaskan pada klien tentang proses penuaan dan dampaknya pada mata/penglihatan dan keseimbangan
4) Mendampingi klien pergi ke tempat ibadah (jarak dari wisma ke tempat ibadah ± 40 meter, jalan ke tempat tersebut berbatu2, ada tangga, beresiko bagi klien untuk jatuh)
Evaluasi S: klien mengatakan pusing (-), sakit kepala (-), tidak ada kejadian jatuh atau hampir jatuh
O: lingkungan aman, tidak ada lantai basah. Pencahayaan ruangan baik, horden terbuka,
A: Risiko jatuh tidak menjadi aktual
P: Lanjutkan intervensi
Implementasi dan Evaluasi Kamis, 23 Februari2017
Implementasi 1) Mengukur TTV Hasil: TD: 140/90 mmHg, N 86x/m
Evaluasi S: klien mengatakan pusing (-), sakit kepala (-), tidak ada kejadian jatuh atau hampir jatuh
2) Modifiasi lingkungan: Membersihkan dan mengeringkan lantai yang basah 3) Memberikan pendidikan kesehatan pada klien tentang hipertensi 4) Melibatkan klien dalam TAK: rekreasi dan life experience Hasil/respon: klien mengikuti TAK hingga selesai dan klien mengatakan merasa senang.
O: lingkungan aman, tidak ada lantai basah. Pencahayaan ruangan baik, horden terbuka.
A: Risiko jatuh tidak menjadi aktual
P: Lanjutkan intervensi
• Terima kasih