SEMINAR GANGGUAN AFEKTIF 1
OLEH : NASTITI WIDORETNO
142011101077
PEMBIMBING: dr. Justina Evy Tyaswati, Sp.KJ
KSM PSIKIATRI RSD dr. SOEBANDI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2018
Definisi
2
Perubahan mood atau afek , biasanya ke arah depresi atau elasi. Perubahan afek biasanya disertai dengan perubahan tingkat aktivitas dan kebanyakan gejala lainnya adalah sekunder terhadap perubahan itu, atau mudah dipahami dengan perubahan tersebut. Mood
Afek
Definisi
Situasi emosi internal
Ekspresi emosi
Durasi
Bertahan lama
Singkat
Sifat
Persisten, dialami dan dirasakan secara subjektif
Dapat diobservasi
3
Yang paling utama dalam gangguan mood ini adalah mood
yang menurun atau tertekan yang disebut depresi, dan mood yang meningkat atau ekspansif yang disebut mania (manik). Gangguan
afektif
melibatkan
masalah
emosi
yang
mengganggu, berkisar antara dysphoria (kesedihan) pada depresi hingga euphoria (elasi/ peningkatan) serta iritabilitas mood pada mania.
4
Klasifikasi PPDGJ-III F30 F31 F32 F33 F34 F35 F36
Episode Manik Gangguan Afektif Bipolar Episode Depresif Gangguan Depresif Berulang Gangguan Suasana Perasaan (Mood [Afektif]) Menetap Gangguan Suasana Perasaan (Mood [Afektif]) Lainnya Gangguan Suasana Perasaan (Mood [Afektif]) YTT
5
GANGGUAN AFEKTIF
Manik
EPISODE MANIK 6
Kesamaan karakteristik dalam afek yang meningkat disertai peningkatan dalam jumlah dan kecepatan aktivitas fisik dan mental, dalam berbagai keparahan derajat.
Kategori ini hanya untuk satu episode manik tunggal.
7
Klasifikasi PPDGJ-III F.30 Episode Manik F30.0 Hipomania F30.1 Mania tanpa gejala psikotik F30.2 Mania dengan gejala psikotik F30.8 Episode Manik Lainnya F30.9 Episode Manik YTT
Hipomania (F30.0) •
•
8
Lebih ringan dari mania (F30.1), afek yang meninggi atau berubah disertai peningkatan aktivitas, menetap sekurang-kurangnya beberapa hari berturut-turut, pada suatu derajat intensitas dan yang bertahan melebihi apa yang digambarkan siklotimia (F34.0), tidak disertai halusinasi atau waham Pengaruh nyata pada pekerjaan, aktivitas sosial. Apabila pengaruh tersebut berat atau menyeluruh, diagnosis mania (F30.1 atau F30.2) harus ditegakkan.
Mania Tanpa Gejala Psikotik (F30.1) 9
• Harus berulang sekurang-kurangnya 1 minggu, cukup
berat sampai mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas sosial yang biasa dilakukan • Harus disertai energi yang bertambah aktivitas berlebihan, percepatan, banyak bicara, kebutuhan tidur ↓, ide-ide perihal kebesaran, terlalu optimistik
Mania dengan Gejala Psikotik (F30.2) 10
• Klinis: bentuk mania yang lebih berat dari F30.1 • Harga diri yang membumbung dan gagasan
kebesaran dapat berkembang menjadi waham kebesaran, iritabilitas dan kecurigaan menjadi waham kejar. Waham dan halusinasi “sesuai” dengan keadaan afek tsb.
11
GANGGUAN AFEKTIF
Afektif bipolar
GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR (F.31) 12
Episode berulang (sekurang-kurangnya 2 episode) Afek dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu Khas ada penyembuhan sempurna antar episode Manik tiba-tiba, berlangsung 2 minggu sampai 4-5 bulan Depresi lebih lama (rata-rata 6 bulan), jarang > 1th Sering terjadi setelah adanya peristiwa yg penuh stress atau trauma
mental lain
F31.0 AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI HIPOMANIK • Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria hipomania • Harus ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau
13
F31.1 AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI MANIK TANPA GEJALA PSIKOTIK • Episode yg sekarang harus memenuhi kriteria mania tanpa gejala psikotik • Harus ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau
F31.2 AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI MANIK DENGAN GEJALA PSIKOTIK • Episode yg sekarang harus memenuhi kriteria mania dengan gejala psikotik • Harus ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau
14
F31.3 AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI DEPRESIF RINGAN ATAU SEDANG • Episode yg sekarang harus memenuhi kriteria episode depresif ringan (F32.0) ataupun sedang (F32.1) • Harus ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, atau campuran) di masa lampau F31.4 AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI DEPRESIF BERAT TANPA GEJALA PSIKOTIK • Episode yg sekarang harus memenuhi kriteria episode depresif berat tanpa gejala psikotik (F32.2) • Harus ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, atau campuran) di masa lampau
15
F31.5 AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI DEPRESIF BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIK • Episode yg
sekarang harus memenuhi kriteria episode depresif berat dengan gejala psikotik (F32.3) • Harus ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, atau campuran) di masa lampau
16
F31.6 AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI CAMPURAN • Episode yg
sekarang menunjukkan gejala manik, hipomanik, dan depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat (gx mania/ hipomania dan depresi sama-sama mencolok selama masa terbesar dari episode penyakit yang sekarang, dan telah berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu) • Harus ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, atau campuran) di masa lampau
17
F31.7 AFEKTIF BIPOLAR, KINI DALAM REMISI • Sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata selama beberapa bulan terakhir • Pernah mengalami sekurang-kurangnya 1 episode afektif hipomanik, manik, atau campuran di masa lampau • Ditambah sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif atau campuran) F31.8 AFEKTIF BIPOLAR LAINNYA F31.9 AFEKTIF BIPOLAR YTT
18
Terapi Lini I Gangguan Bipolar Obat Gol. Mood Stabilizer lithium karbonat
dan lamotrigine Depresi atipikal responsif terhadap MAOI (Mono-Amine Oxydase Inhibitor) Gangguan Depresi Psikotik: Kombinasi antidepresan-antipsikotik
19
GANGGUAN AFEKTIF Depresi
Depresi
20
Depresi merupakan gangguan mood atau kondisi
emosional seseorang secara berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh proses mental (kognisi, afektif dan konatif).
Depresi 21
Depresi adalah kemuraman hati yang bersifat patalogis
yang biasanya muncul oleh rasa inferior, sakit hati yang dalam, penyalahan diri sendiri dan berbagai trauma psikis. Depresi juga merupakan keadaan kehilangan minat serta rasa gembira terhadap sesuatu. (Kartono, 2007)
Etiologi 22
Etiologinya sangat kompleks banyak faktor dapat terjadi bersama menyebabkan gangguan depresi
Pasien depresi menunjukkan neurotransmitter otak antara serotonin, dopamine
Pada pasien dengan “bakat” depresi : kemampuan menerima musibah (kematian, kehilangan kerja, sakit, kehilangan fungsi pada usia produktif) lebih kecil dibanding orang normal depresi
adanya perubahan lain : norepinefrin,
EPISODE DEPRESIF (F.32) 23
GEJALA UTAMA
GEJALA LAIN
1. Afek depresif 2. Kehilangan minat dan kegembiraan 3. ↓ energi, ↑ keadaan lelah (lelah yang nyata sesudah bekerja sedikit saja) dan ↓aktivitas Diperlukan masa sekurangkurangnya 2 minggu, periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala berat dan berlangsung cepat
1. Konsentrasi dan perhatian ↓ 2. Harga diri dan kepercayaan ↓ 3. Gagasan ttg rasa bersalah dan tidak berguna 4. Pandangan masa depan yang suram dan pesimistik 5. Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri 6. Tidur terganggu 7. Nafsu makan ↓
(derajat ringan, sedang, dan berat)
24
F32.0 EPISODE DEPRESIF RINGAN • Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama • Ditambah sekurang-kurangnya 2 gejala lainnya • Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya • Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu • Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukan
25
F32.1 EPISODE DEPRESIF SEDANG • Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama • Ditambah
sekurang-kurangnya 3 (sebaiknya 4) gejala
lainnya • Lamanya seluruh episode berlangsung minimum ±2 minggu • Kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan urusan RT
F32. 2 EPISODE PSIKOTIK
DEPRESIF
BERAT
TANPA
GEJALA
26
• 3 gejala utama harus ada • Ditambah sekurang-kurangnya 4 gejala lainnya, beberapa
diantaranya harus berintensitas berat. • Bila ada gejala penting (agitasi atau retardasi psikomotor) yang mencolok pasien tidak mau atau tidak mampu melaporkan gejala yang dirasakan penilaian secara menyeluruh terhadap episode depresif berat masih dibenarkan • Episode depresif harus berlangsung minimal 2 minggu, jika amat berat dan onsetnya cepat dibenarkan menegakkan diagnosis dalam kurun waktu <2 minggu • Sangat tidak mungkin pasien mampu meneruskan keg. sosial, pekerjaan, atau urusan RT (kecuali terbatas)
27
F32.3 EPISODE DEPRESIF BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIK Episode depresi berat memenuhi kriteria F32.2 Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif. Waham: ide ttg dosa, kemiskinan, atau malapetaka mengancam, dan pasien merasa bertanggung jawab atas hal itu Halusinasi: auditorik atau olfatorik (suara menghina atau menuduh, bau kotoran, daging busuk) Retardasi Psikomotor stupor Waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi dengan afek (mood congruent) F32.8 EPISODE DEPRESIF LAINNYA
GANGGUAN DEPRESIF BERULANG (F.33) 28
Bersifat episode berulang dari:
- Episode depresi ringan (F32.0) - Episode depresi sedang (F32.1) - Episode depresi berat (F32.2 dan F32.3) Episode masing-masing rata-rata ± 6 bulan, akan tetapi frekuensinya lebih jarang dibanding bipolar. Tanpa riwayat adanya episode tersendiri dari peninggian afek
dan hiperaktivitas yang memenuhi kriteria manik (F30.1 dan F30.2)
Katagori ini tetap harus digunakan jika ternyata ada episode singkat dari peninggian afek dan hiperaktivitas ringan yang memenuhi kriteria hipomania (F30.0) segera sesudah suatu episode depresif.
29
Pemulihan keadaan biasanya sempurna diantara
episode, namun sebagian kecil pasien mungkin mendapat depresi yang akhirnya menetap, terutama pada usila.
Episode masing-masing dalam berbagai tingkat
keparahan, seringkali dicetuskan oleh peristiwa kehidupan yang penuh stres atau trauma mental lain.
30
F33.0 GANGGUAN DEPRESI BERULANG, EPISODE KINI RINGAN • Kriteria gangguan depresif berulang (F33) harus dipenuhi, episode sekarang harus memenuhi kriteria episode depresif ringan (F32.0) • Sekurang-kurangnya 2 episode berlangsung masingmasing min. 2 minggu, sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna
31
F33.1 GANGGUAN DEPRESI BERULANG, EPISODE KINI SEDANG • Kriteria gangguan depresif berulang (F33) harus dipenuhi, episode sekarang harus memenuhi kriteria episode depresif sedang (F32.1) • Sekurang-kurangnya 2 episode berlangsung masing-masing min. 2 minggu, sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna
32
F33. 2 GANGGUAN DEPRESI BERULANG, EPISODE KINI BERAT TANPA GEJALA PSIKOTIK Kriteria gangguan depresif berulang (F33) harus dipenuhi, episode sekarang harus memenuhi kriteria episode depresif berat tanpa gejala psikotik (F32.2) Sekurang-kurangnya 2 episode berlangsung masingmasing min. 2 minggu, sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna
33
F33.3 GANGGUAN DEPRESI BERULANG, EPISODE KINI BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIK Kriteria gangguan depresif berulang (F33) harus dipenuhi, episode sekarang harus memenuhi kriteria episode depresif berat dg gejala psikotik (F32.3) Sekurang-kurangnya 2 episode berlangsung masingmasing min. 2 minggu, sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna
34
F33.4 GANGGUAN DEPRESIF BERULANG, KINI DALAM REMISI • Kriteria gangguan depresif berulang (F33) harus dipenuhi di masa lampau, tapi keadaaan sekarang seharusnya tidak memenuhi kriteria untuk episode depresif dg derajat keparahan apapun atau gangguan lain apapun dalam F30-F39 • Sekurang-kurangnya 2 episode berlangsung masing-masing min. 2 minggu, sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna F33.4 GANGGUAN DEPRESIF BERULANG LAINNYA F33.4 GANGGUAN DEPRESIF BERULANG YTT
Tujuan Terapi 35
Keselamatan pasien 2. Kelengkapan evaluasi diagnostik pasien harus dilaksanakan 3. Rencana terapi bukan hanya untuk mengatasi gejala tetapi kesehatan jiwa pasien kedepannya harus diperhatikan. 1.
Terapi Non-Farmakoterapi 36
RAWAT INAP Indikasi: Kebutuhan prosedur diagnostik Risiko bunuh diri dan
melakukan pembunuhan. ↓kemampuan perawatan diri
dan pelindungan. Riwayat gejala berulang. Gejala klinis: ↓ BB, perbaikan
minimal pada insomnia Tiap perubahan gejala yg
kurang baik pd pasien
TERAPI KELUARGA
Jarang sebagai terapi
primer Bermanfaat utk mengurangi stres dan kekambuhan
37
PSIKOTERAPI Terapi pengembangan yang digunakan untuk menghilangkan
atau mengurangi keluhan – keluhan serta mencegah kambuhnya gangguan pola perilaku maladatif (Depkes, 2007). Psikoterapi merupakan terapi pilihan utama utuk pasien dengan menderita depresi ringan atau sedang
TERAPI
38
Depresi atipikal responsif terhadap MAOI (Mono-
Amine Oxydase Inhibitor) Gangguan Distimia kurang responsif thd pengobatan antidepresan Gangguan Siklotimik direkomendasikan Mood Stabilizer lithium karbonat atau asam valproat Gangguan Depresi Psikotik: Kombinasi antidepresan-antipsikotik Pendekatan sesuai kebudayaan dan agama
Farmakoterapi 39
FARMAKOTERAPI Antidepresan: Gol. SSRI (Selective
Serotonin Reuptake Inhibitor) Gol. TCA (Tricyclic Antidepressant) amitriptilin dan notriptilin Gol. SNRI (Serotonin Norephinephrin Reuptake Inhibitor) minacipran, venlafaxine Alfa 2 Antagonis Mirtazapine
Edukasi
40
Kegunaan antidepresan Dosis obat akan diturunkan perlahan-lahan sesuai
evaluasi gejala Efek optimal timbul dalam 3-4 minggu Jika dalam 3 minggu pemberian obat masih belum ada perbaikan minimal 20% dari gejala ganti dgn gol. antidepresan lain
Prognosis 41
DUBIA AD BONAM
DUBIA AD MALAM
Episode ringan
Depresi berat
Tidak ada gejala psikotik
bersamaan dengan distimik Penyalahgunaan alkohol dan zat lain Ditemukan gejala cemas Ada riwayat lebih dari sekali episode depresi sebelumnya
Waktu rawat inap
singkat Indikator psikososial stabil Lima tahun sebelum sakit secara umum fungsi sosial baik
Gangguan suasana perasaan (Mood [afektif] menetap) 42
GANGGUAN AFEKTIF
I. PENGERTIAN UMUM 43
Merupakan gangguan suasana perasaan berfluktuasi
dan menetap. Lebih ringan dari hipomania atau depresi ringan Berlangsung bertahun-tahun lamanya Beronset dini atau lambat
Siklotimia (F34.0) 44
•
Ciri esensial : ketidakstabilan suasana perasaan menetap, meliputi banyak periode depresi ringan dan elasi ringan, tidak ada yang cukup parah/lama untuk memenuhi kriteria gangguan afektif bipolar atau depresi berulang.
•
Setiap gangguan suasana perasaan tersebut tidak memenuhi kriteria untuk kategori manapun dari episode manik atau episode depresif.
Distimia (F34.1) 45
•
Ciri esensial : depresi yang berlangsung sangat lama atau jarang sekali atau cukup parah untuk memenuhi kriteria gangguan depresif berulang ringan atau sedang.
•
Biasanya mulai pada usia diri dari masa dewasa dan berlangsung sekurangkurangnya beberapa tahun, kadang-kadang untuk jangka waktu yang tak terbatas. (Jika onsetnya pada usia lanjut, gangguan ini sering kali merupakan kelanjutan suatu depresi tersendiri dan berhubungan dengan masa berkabung atau stres lainnya).
46
Terima Kasih