Semangat Menuntut Ilmu.docx

  • Uploaded by: karina hidayah
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Semangat Menuntut Ilmu.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,847
  • Pages: 14
[Date]

Semangat Menuntut ilmu Pendidikan Agama Islam Di Susun dan di Edit oleh kelompok 2 -Altri Anggo -Aisyah Hanifah -Celine Diva -Faisal Juliandra -Karina Hidayah -Melissa Dewi R -Muhammad Fajar E. N

I

11

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat rahmat dan hidayat-Nya kita dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini tentang “Semangat Menuntut Ilmu”. Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dengan tersusunnya dan terselesaikannya tugas ini maka kita mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu, yaitu: 1. Bapak Drs. H. Gaos Suherman, M. Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Purwakarta. 2. Bapak Ihya Ulumuddin, selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. 3. Teman – teman yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Dalam pembuatan tugas ini, kami berusaha semaksimal mungkin.Namun kami menyadari bahwa tugas ini masih belum sempurna.Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran para pembaca demi kesempurnaan tugas ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya untuk para pembaca.Amin. Purwakarta, Februari 2015

Penyusun

11

Daftar Isi

11

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Ilmu pengetahuan adalah sebaik-baik sesuatu yang disukai, sepenting-penting sesuatu yang dicari dan merupakan sesuatu yang paling bermanfaat, dari pada selainnya. Kemuliaan akan didapat bagi pemiliknya dan keutamaan akan diperoleh oleh orang yang memburunya. Allah SWT berfirman : )9 :‫قُ ْل ه َْل يَ ْست َ ِوي الَّذِينَ يَ ْعلَ ُمونَ َواَلَّذِينَ ََل يَ ْعلَ ُمونَ (الزمر‬ Artinya: “Katakanlah (Wahai Muhammad!): ‘Adakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu?’”. (QS. Az-Zumar: 9) Dengan ayat ini Allah SWT, tidak mau menyamakan orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu, disebabkan oleh manfaat dan keutamaan ilmu itu sendiri dan manfaat dan keutamaan yang akan didapat oleh orang yang berilmu. Dalam kehidupan dunia, ilmu pengetahuan mempunyai perang yang sangat penting. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan memberikan kemudahan bagi kehidupan baik dalam kehidupan individu maupun kehidupan bermasyarakat. Menurut al-Ghazali dengan ilmu pengetahuan akan diperoleh segala bentuk kekayaan, kemuliaan, kewibawaan, pengaruh, jabatan, dan kekuasaan. Apa yang dapat diperoleh seseorang sebagai buah dari ilmu pengetahuan, bukan hanya diperoleh dari hubungannya dengan sesama manusia, para binatangpun merasakan bagaimana kemuliaan manusia, karena ilmu yang ia miliki.[2] Dari sini, dengan jelas dapat disimpulkan bahwa kemajuan peradaban sebuah bangsa tergantung kemajuan ilmu pengetahuan yang melingkupi. Dalam kehidupan beragama, ilmu pengetahuan adalah sesutau yang wajib dimiliki, karena tidak akan mungkin seseorang mampu melakukan ibadah yang merupakan tujuan diciptakannya manusia oleh Allah, tanpa didasari ilmu. Minimal, ilmu pengetahuan yang akan memberikan kemampuan kepada dirinya, untuk berusaha agar ibadah yang dilakukan tetap berada dalam aturan-aturan yang telah ditentukan. Dalam agama, ilmu pengetahuan, adalah kunci menuju keselamatan dan kebahagiaan akhirat selama-lamanya[3]. Uraian di atas hanyalah uraian singkat betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia, baik untuk kehidupan dirinya pribadi, maupun dalam hubungan dirinya dengan

11

benda-benda di sekitarnya. Baik bagi kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat. Ada banyak hadits, firman Allah, dan pendapat para ulama tentang pentingnya ilmu pengetahuan.

1.2

1.3

Rumusan Masalah 1.

Bagaimana hadits tentang pentingnya ilmu?

2.

Bagaimana pandangan para ulama tentang pentingnya ilmu?

Tujuan 1.

Mengetahui bagaimana hadits-hadits Rasulullah yang menjelaskan pentingnya ilmu

2.

Mengetahui bagaimana pandangan ulama tentang pentingnya ilmu

3.

Untuk memenuhi tugas tentang “Semangat Menuntut Ilmu” mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

11

BAB II PEMBAHASAN 2.1

Pengertian dan Keutamaan Ilmu Ilmu adalah isim masdar dari ‘alima yang berarti mengetahui, mengenal, merasakan, dan menyakini. Secara istilah, ilmu ialah dihasilkannya gambaran atau bentuk sesuatu dalam akal. Karena pentingnya ilmu dan banyaknya faidah yang terkandung di dalamnya, para ulama menyimpulkan bahwa menuntut ilmu adalah wajib, sesuai dengan jenis ilmu yang akan dituntut. Inilah hukum dasar menuntut ilmu, berdasarkan sabda Rasulullah SAW: ‫طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة‬ Artinya: “Menunut ilmu hukumnya wajib bagi orang islam laki-laki dan orang islam perempuan”. (HR.

Peranan ilmu pengetahuan dalam kehidupan seseorang sangat besar, dengan ilmu pengetahuan, derajat manusia akan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Allah SWT berfirman: ُ ‫ْط ََل ِإلَهَ إِ ََّل ه َُو ا ْل َع ِز‬ )18 :‫يز ْال َح ِكي ُم (آل عمران‬ َ ِ ‫ش ِهدَ هللاُ أَنَّهُ ََل ِإلَهَ ِإ ََّل ه َُو َو ْال َم ََلئِ َكةُ َوأُولُو ْال ِع ْل ِم قَائِ ًما ِب ْال ِقس‬ Artinya: “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Ali Imran: 18).

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa yang menyatakan bahwa tiada yang berhak disembah selain Allah adalah dzat Allah sendiri, lalu para malaikat dan para ahli ilmu. Diletakkannya para ahli ilmu pada urutan ke-3 adalah sebuah pengakuan Allah SWT, atas kemualian dan keutamaan para mereka.

Dalam ayat lain Allah berfirman: ٍ ‫يَ ْرفَعِ هللاُ الَّذِينَ آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالَّذِينَ أُوتُوا ْال ِع ْل َم دَ َر َجا‬ )11 :‫ير (المجادلة‬ ٌ ِ‫ت َوهللاُ بِ َما تَ ْع َملُونَ َخب‬

11

Artinya: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Mujadilah: 11) Ibnu ‘Abbas ketika menafsirkan ayat ini mengatakan bahwa derajat para ahli ilmu dan orang mukmin yang lain sejauh 700 derajat. Satu derajat sejauh perjalanan 500 tahun[5].

II. Hadits-hadits yang menjelaskan Pentingnya Ilmu Hadits-hadits yang menjelaskan pentingnya ilmu sangat banyak, dan tidak mungkin disebutkan semuanya dalam makalah ini. Para ulama ahli hadits pada umumnya menuliskan bab tersendiri yang menjelaskan pentingnya ilmu. Mereka bahkan menulis sebuah kitab yang khusus menjelaskan betapa pentingnya ilmu bagi seluruh sendi kehidupan, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.

Sabda Rasulullah SAW: )‫اء (رواه أبو داود والترمذي وابن ماجه وابن حبان‬ ِ َ‫ا َ ْلعُلَ َما ُء َو َرثَةُ ْاْل َ ْن ِبي‬ Artinya:

“Orang-orang yang berilmu adalah ahli waris para nabi” (HR. Abu Daud,

Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)

Tentu sudah diketahui, bahwa tidak ada kedudukan di atas kenabian dan tidak ada kemuliaan di atas kemulian mewarisi kedudukan kenabian tersebut.

Rasulullah SAW bersabda: )‫ض (رواه أبو داود والترمذي وابن ماجه وابن حبان‬ ِ ‫س َم َوا‬ َّ ‫يَ ْست َ ْغ ِف ُر ِل ْلعَا ِل ِم َما فِي ال‬ ِ ‫ت َو ْاْل َ ْر‬ Artinya: “Segala apa yang ada di langit dan bumi memintakan ampun untuk orang yang berilmu”. (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)

Kedudukan apa yang melebihi kedudukan seseorang yang selalu dimintakan ampun oleh para malaikat langit dan bumi?.

11

Rasulullah SAW bersabda: )‫سهُ (رواه البيهقي‬ ِ َّ‫ض ُل الن‬ َ ‫أ َ ْف‬ َ ‫ي َع ْنهُ أَ ْغنَى نَ ْف‬ ْ ‫اس ْال ُمؤْ ِمنُ ْال َعا ِل ُم الَّذ‬ َ ‫ِي إِ ِن احْ ِت ْي َج ِإلَ ْي ِه نَفَ َع َو ِإ ِن ا ْست ُ ْغ ِن‬ Artinya: “Seutama-utama manusia ialah seorang mukmin yang berilmu. Jika ia dibutuhkan, maka ia menberi manfaat. Dan jika ia tidak dibutuhkan maka ia dapat memberi manfaat pada dirinya sendiri”. (HR. Al-Baihaqi)[6]

Hadits ini menjelaskan bagaimana keutamaan ilmu bagi seseorang, dimana ia akan memberikan manfaat dan dibutuhkan oleh orang-orang disekitarnya. Bahkan jika seorang yang berilmu terangsingkan dari kehidupan sekitarnya, ilmu yang ia miliki akan memberikan manfaat kepada dirinya sendiri, dan menjadi penghibur dalam kesendiriannya.

Tentang pentingnya ilmu Rasulullah SAW bersabda: )‫ِّين (رواه البخاري ومسلم‬ ِ ‫َم ْن ي ُِر ِد هللاُ بِ ِه َخي ًْرا يُفَ ِ ِّق ْههُ فِي ال ِد‬ Artinya: “Barang siapa dikehendaki bagi oleh Allah, maka Allah memberi kepahaman untuknya tentang ilmu”,(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits

ini

adalah

hadits

yang

urgen,

dimana

seolah-olah

Allah

menggantungkan kebaikan seseorang terhadap kepahamannya terhadap agama, dalam arti kwalitas dan kwantitas ilmunya dalam masalah agama. Dari sini dapat diketahui bahwa ilmu adalah penting, karena ia menjadi penentu baik dan buruk seseorang. Dengan ilmu ia akan membedakan salah dan benar, baik dan buruk dan halal dan haram.

Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda: َ ٌ‫طائِفَة‬ َ ‫َت ِم ْن َها‬ َ‫َت ْالك َََل‬ ْ ‫ فَأ َ ْنبَت‬, ‫ت ْال َما َء‬ ْ َ‫ط ِِّيبَةٌ قَ ِبل‬ ْ ‫اب أ َ ْرضًا فَكَان‬ َّ ٍ ‫ َو ْال ِع ْل ِم َك َمث َ ِل َغ ْي‬, ‫إن َمث َ َل َما بَعَثَنِي هللاُ ِب ِه ِم ْن ْال ُهدَى‬ َ ‫ص‬ َ َ‫ث أ‬ َ ‫اب‬ ْ ‫سك‬ , ً‫طائِفَة‬ َ ‫ص‬ َ ‫َو ْالعُ ْش‬ َ ‫ َو‬, ‫اس فَش َِربُوا ِم ْن َها‬ َ ‫ َو َكانَ ِم ْن َها أ َ َجادِبُ أ َ ْم‬, ‫ير‬ َ َ ‫ َوأ‬, ‫ َوزَ َرعُوا‬, ‫س َق ْوا‬ َ ِ‫ب ْال َكث‬ َ َّ‫ فَ َنفَ َع هللاُ ِب َها الن‬, ‫َت ْال َما َء‬ ُ ٌ ‫ِي ِقي َع‬ ‫ فَ َع ِل َم‬, ‫ َونَفَ َعهُ ِب َما َب َعثَ ِني هللاُ ِب ِه‬, ِ‫ِين هللا‬ ِ ‫ فَذَلِكَ َمثَ ُل َم ْن فَقُهَ ِفي د‬, ً ‫ َو ََل ت ُ ْن ِبتُ ك َََل‬, ‫ان ََل ت ُ ْم ِسكُ ْال َما َء‬ َ ‫ِم ْن َها أ ْخ َرى إنَّ َما ه‬ , )‫ َولَ ْم يَ ْقبَ ْل ُهدَى هللاِ الَّذِي أ ُ ْر ِس ْلتُ بِ ِه (رواه البخاري ومسلم‬, ‫سا‬ ً ْ‫ َو َمثَ ُل َم ْن لَ ْم يَ ْرفَ ْع بِذَلِكَ َرأ‬, ‫َو َعلَّ َم‬

11

Artinya: “Perumpamaan apa yang dituliskan oleh Allah kepadaku yakni petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan lebat yang mengenai tanah. Dari tanah itu ada yang gemburyang dapat menerima air lalutumbuhlah padang rumput yang banyak. Dari panya ada yang keras dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput. Demikian itu perumpamaan orang yang tidak menolak kepadanya, dan mengajar, dan perumpamaan orang yang pandai agama Allah dan apa yang dituliskan kepadaku bermanfaat baginya, ia pandai dan mengajar, dan perumpamaan orang yang tidak menolak kepadanya, dan ia tidak mau menerima petunjuk Allah, yang mana saya di utus dengannya”. (HR. Bukhari dan Muslim) Dari Sahal bin Sa’ad RA, ia menceritakan sabda Rasulullah SAW kepada Ali bin Abi Thalib: )‫احدًا َخي ٌْر لَكَ ِم ْن ُح ْم ِر النَّعَ ِم (رواه البخاري ومسلم‬ ِ ‫ َو‬, ‫ِي هللاُ بِكَ َر ُج ًَل‬ َ ‫فَ َواَهللِ َْل َ ْن يَ ْهد‬ Artinya: “Demi Allah! Jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang karenamu, maka itu lebih baik dari pada himar-himar ternak” )HR. Bukhari Muslim(

Rasulullah SAW bersabda: َ ‫ور ِه ْم‬ َ‫ض ََللَ ٍة َكان‬ ُ ُ‫ ََل يَ ْنق‬, ُ‫ور َم ْن ت َ ِب َعه‬ َ ‫ َو َم ْن دَ َعا إلَى‬, ‫ش ْيئًا‬ ِ ‫ص ذَلِكَ ِم ْن أ ُ ُج‬ ِ ‫َم ْن دَ َعا إلَى هُدًى َكانَ لَهُ ِم ْن ْاْلَجْ ِر ِمثْ ُل أ ُ ُج‬ )‫ام ِه ْم (رواه مسلم‬ ِ َ‫ص ذَلِكَ ِم ْن آث‬ ُ ُ‫اْلثْ ِم ِمثْ ُل آث َ ِام َم ْن ت َ ِب َعهُ ََل َي ْنق‬ ِ ْ ‫ َعلَ ْي ِه ِم ْن‬. Artinya: “Barang siapa mengajak kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahalapahala orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun dari phala-pahala itu. Barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka baginya dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun dari dosa-dosa itu” (HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: َ َ‫إذَا َماتَ ا ْبنُ آدَ َم ا ْنق‬ ٍ ‫ط َع َع َملُهُ َّإَل ِم ْن ث َ ََل‬ )‫صا ِل ٌح يَدْعُو لَهُ (رواه مسلم‬ َ ٌ ‫ أَ ْو َولَد‬, ‫ أ َ ْو ِع ْل ٌم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه‬, ٌ‫اريَة‬ َ :‫ث‬ ِ ‫صدَقَةٌ َج‬ Artinya: “Jika anak Adam meninggal, maka terputuslah semua amalnya kecuali dari tiga perkara,

shadaqah

jariyah,

mendoakannya” (HR. Muslim)

ilmu

yang

bermanfaat

dan

anak

shaleh

yang

11

Hadits-hadits tersebut menjelaskan keutamaan-keutamaan dan pentingnya ilmu bagi manusia. Dan masih banyak hadits-hadits lain[7].

III. Pandangan Ulama tentang Pentingnya Ilmu Imam As-Syafi’i mengatakan: ‫ َو َم ْن أ َ َرادَ ْاْل ِخ َرةَ فَ َعلَ ْي ِه ِب ْال ِع ْل ِم‬, ‫َم ْن أ َ َرادَ الدُّ ْنيَا فَ َعلَ ْي ِه ِب ْال ِع ْل ِم‬ Artinya: “Barang siapa menghendaki )kebaikan( dunia, maka hendaknya ia menggunakan ilmu, dan barang siapa menghendaki kebaikan akhirat, maka hendaknya menggunakan ilmu”[8].

Menurut Al-Ghazali Ilmu, pengetatahuan itu indah, mulia dan utama. Tetapi, selama keutamaan itu sendiri masih belum dipaham, dan yang diharapkan dari keutamaan itu masih belum terwujud, maka tidak mungkin diketahui bahwa ilmu adalah utama.

Keutamaan adalah kelebihan. Jika ada dua benda yang sama, sementara salah satunya mempunyai kelebihan, maka benda itu bisa disebut utama, kalau memang kelebihan yang dimaksud adalah kelebihan dalam sifat kesempurnaan.

Sesuatu yang indah dan disenangi ada tiga macam, yaitu: sesuatu yang disenangi karena ada faktor lain diluarnya, sesuatu yang disenangi karena nilai eksentriknya dan sesuatu yang dicari karena nilai eksentriknya juga karena ada faktor lain diluarnya.

Uang adalah sesuatu yang disenangi. Tetapi ia disenangi bukan karena nilai eksentriknya tetapi karena ada faktor lain berupa dapat dibuatnya uang untuk mendapatkan yang lain. Kebahagiaan adalah sesuatu yang disenangi karena nilai eksentriknya, artinya ia disenangi karena kebahagian itu sendiri. Sedangkan sesuatu yang disenangi karena ada faktor lain dari luar dan juga karena nilai eksentriknya dapat dicontohkan seperti kesehatan badan. Kesehatan badan disamping bisa dibuat untuk memperoleh tujuan dan kebutuhan lain, ia juga disenangi karena didalamnya sendiri ada nikmat dan kenyamanan. Dari ketiga macam hal di atas, yang tentunya lebih utama adalah yang ketiga.

11

Apabila memandang ilmu pengetahuan, maka ia termasuk yang ketiga. Ilmu itu sendiri adalah keindahan dan kelezatan, disamping ia dapat dijadikan perantara mendapatkan kebahagian, baik di dunia maupun akhirat. Dengan ilmu kedekatan kepada Allah dapat diraih, kelas lebih tinggi para malaikat dapat diperoleh dan status sosial yang tinggi di surga dapat dinikmati. Dengan ilmu kemulian dunia, pengaruh, pengikut, kemewahan, kekuasaan dan kehormatan dapat diperoleh. Bahkan binatang pun secara naluri akan tunduk kepada manusia karena ilmu yang dimilikinya. Inilah kesempurnaan ilmu secara mutlak[9]

Ali bin Abi Thalib berkata kepada Kumail: “Wahai Kumail, ilmu itu lebih utama dari pada harta karena ilmu itu menjagamu, sedangkan kamu menjaga harta. Ilmu adalah hakim, sedang harta adalah yang dihakimi. Harta menjadi berkurang jika dibelanjakan, sedangkan ilu akan berkembang dengan diajarkan kepada orang lain”[10].

Menurut Al-Mawardi, keutamaan dan pentingnya ilmu dapat diketahui oleh semua orang. Yang tidak dapat mengetahuinya hanya orang-orang bodoh. Perkataan ini adalah petunjuk bagi keutamaan ilmu yang lebih mengena, karena keutamaan ilmu hanya dapat diketahui oleh ilmu itu sendiri. Ketika seseorang tidak berilmu untuk mengetahui keutamaan ilmu, maka ia meremehkan ilmu, menganggap hina para pemilinya, dan menyangka bahwa hanyalah kekayaan dunia yang akan mengantarkannya kepada sebuah kebahagiaan[11].

Al-Mawardi juga mengatakan bahwa, ilmu amatlah luas, jika di pelajari tidak akan pernah selesai, selama bumi masih berputar, selama hayat di kandung badan selama itu pula manusia memerlukan ilmu pengetahuan islam tidak hanya cukup pada perintah menuntut ilmu, tetapi menghendaki agar seseorang itu terus menerus melakukan belajar, karena manusia hidup di dunia ini perlu senantiasa menyesuaikan dengan alam dan perkembangan zaman. Jika manusia berhenti belajar sementara zaman terus berkembang maka manusia akan tertinggal oleh zaman sehingga tidak dapat hidup layak sesuai dengan tuntutan zaman, terutama pada zaman sekarang ini, zaman yang di sebut dengan era globalisasi, orang di tuntut untuk memiliki bekal yang cukup banyak, berupa ilmu pengetahuan.

IV. Padangan Penulis Berdasarkan firman-fiman Allah, hadits-hadits Rasulullah serta pendapat para ulama, maka dapat disimpulkan bahwa ilmu adalah sesuatu yang paling baik dari segala bentuk benda yang ada. Ia juga adalah yang terpenting dari segala sesuatu yang penting. Ilmu sendiri adalah

11

sebuah keutamaan, dimana seseorang akan merasakan kenikmatan dalam pergelutannya dengan ilmu, memberinya manfaat bagi dirinya, memperbaiki akhlaknya, memberikan jalan keluar bagi kebuntuan pikirannya, serta menunjukkannya jalan menuju keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dalam hubungannya dengan makhluk-makhluk sekitarnya, orang yang berilmu mmeberikan banyak manfaat kepada mereka, membantu mengeleuarkan mereka dari sebuah masalah, menunjukkan mereka kepada kebenaran dan menghindarkan mereka dari jurang kenistaan, yaitu kesengsaraan yang abadi di akhirat. Selain itu, ilmu adalah sebuah petunjuk bagi maju atau berkembangnya sebuah peradaban bangsa. Artinya, kemajuan sebuah bangsa dapat dilihat melalui kemajuan ilmu pengetahuan yang ada dalam lingkungan mereka.

11

BAB 3 PENUTUPAN 3.1 Kesimpulan Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang utama, mulia dan penting. Oleh sebab itu semua harus menyadari tentang hal ini, untuk membentuk keshalehan individu dan keshalehan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Paling tidak setiap pendidik pada lembaga pendidikan manapun harus mampu menyadari akan keutamaan dan pentingnya ilmu, lalu menyalurkannnya kepada peserta didik, sehingga manfaat dan fungsi ilmu pengetahuan dapat dirasakan secara menyeluruh, bukan sekadar formalitas belaka. Firman Allah dalam al-Qur’an, hadits-hadits Rasulullah serta pandangan ulama, sebagaimana dipaparkan di atas adalah bukti kongkrit akan keutamaan, kemulian dan pentingnya ilmu bagi seluruh sendi kehidupan. Ia adalah kunci bagi kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat.

3.2 Saran Seperti yang telah disampaikan dimuka bahwa semua orang harus menyadari dan meyakini akan keutamaan dan pentingnya ilmu, terutama bagi kalangan pendidik. Untuk selanjutnya penulis merumuskan saran-saran sebagai berikut: 1. Hendaknya kita lebih mendalam di dalam mempelajari keutamaan dan pentingnya ilmu, baik yang bersumber dari al-Qur’an, hadits, kitab-kitab para ulama islam, maupun para cendekiawan yang lain. 2. Hendaknya kita mengembangkan sikap bangga akan ilmu yang telah kita raih, agar keutamaannya tampak menghiasi diri kita dan orang-orang di sekitar kita. 3. Karena begitu besar keutamaan dan pentingnya ilmu, maka hendaknya kita tidak berhenti begitu saja dalam menuntut ilmu. Sesuai dengan sabda Rasulullah bahwa menuntut ilmu tetap diharuskan sampai tubuh kita terkubur dalam liang lahat.

11

Daftar Pustaka 1. http://mashfufah25.blogspot.in/2013/12/makalah-kewajiban-menuntut-ilmu.html?m=1

Related Documents

Semangat Menuntut Ilmu.docx
December 2019 9
Semangat
May 2020 15
Semangat Belajar.docx
December 2019 36
Adab Menuntut Ilmu
July 2020 25
Semangat Tektan.docx
April 2020 14

More Documents from "Diyan Ikawatii"