Sel Sebagai Unit Kesehatan & Penyakit
Pathos (suffering) Patologi
Logos (study)
Abnormalitas selular & molekular (protein, gen)
Penyakit
GENOME
Genome manusia
3.2 milyar DNA
20,000 gen mengkode protein
Protein Bahan penyusun sel Enzim Elemen struktural Molekul sinyal
Non-coding DNA
Regio Promoter and enhancer mengikat faktor transkripsi protein
Tempat berikatannya protein yang menjaga struktur kromatin
Noncoding regulatory RNAs regulasi ekspresi gen
Elemen genetik mobile (transposon) / jumping genes regulasi gen, organisasi kromatin
Regio struktural spesial dari DNA: telomeres, centromeres
Banyak variasi genetik (polimorfisme) terkait penyakit berada pd non-coding DNA
>99.5% DNA-identical <0.5% variasi DNA
Kerentanan thd penyakit & pajanan lingkungan
single-nucleotide polymorphisms (SNPs) copy number variations (CNVs)
Organisasi Histon
Organisasi Histon Sel yg berdiferensiasi memiliki struktur & fungsi khusus modifikasi epigenetik:
Organisasi kromatin Metilasi DNA Histone modifying factors ◦ Chromatin remodeling complexes ◦ Chromatin writer complexes ◦ Chromatin erasers
Mikro-RNA & Long Noncoding RNA
Gen yang ditranskripsi tapi tidak ditranslasi
Mikro-RNA (miRNA): RNA pendek (22 nukleotida) ◦ Modulasi translasi mRNA target protein ◦ Posttranscriptional silencing proteksi thd DNA asing (virus)
Long noncoding RNA (lncRNA)
Gene Editing
CELLULAR HOUSEKEEPING
Membran Plasma Fosfolipid bilayer hidrofilik & hidrofobik
Phosphatidylinositol: ◦ Inner membrane ◦ Fosforilasi & hidrolisis elektrostatik, 2nd signal
Phosphatidylserine: ◦ Inner membrane ◦ Muatan (-), elektrostatik ◦ Bila terbalik ke outer membrane apoptosis
Glikolipid & sphingomyelin ◦ Outer membrane ◦ Interaksi sel-sel & sel-matriks ◦ Rekruitmen sel inflamatorik, interaksi sperma-telur
Membran Plasma
Membran Plasma Terdapat protein/ glikoprotein utk: Transport ion & metabolit Uptake makromolekul larut air & dimediasi reseptor Interaksi sel-ligand, sel-matriks, sel-sel
Membran Plasma
Difusi Pasif Membran ◦ Molekul non-polar (O2, CO2) ◦ Molekul hidrofobik (estradiol, vit D) ◦ Molekul polar kecil (air, ethanol, urea) Molekul polar besar (>75 Dalton, mis.glukosa) & ion tidak bisa berdifusi pasif
Karier & Kanal ◦ Molekul polar besar ◦ Transport aktif & pasif
Membran Plasma
Uptake molekul hidrofilik dimediasi reseptor ◦ Endositosis: Endositosis dimediasi caveolae Pinositosis Endositosis dimediasi reseptor
◦ Transitosis ◦ Eksositosis
Sitoskeleton
Sitoskeleton Mikrofilamen aktin Filamen intermediate Mikrotubulus
Berubah bentuk Mempertahankan polaritas Mengatur organel intrasel Bergerak
Interaksi Sel – Sel
Occluding junction (tight junction) ◦ Mengikat sel dg sel lain membentuk sawar ◦ Restriksi perpindahan molekul paraselular ◦ Mempertahankan polaritas selular ◦ Occludin, claudin
Anchoring junction (desmosome) ◦ Menempelkan sel dg sel / ECM Spot desmosome: sel – sel Hemidesmosome: sel – ECM Belt desmosome
◦ Cadherin, integrin
Interaksi Sel – Sel
Communicating junction (gap junction) ◦ Pori – pori Perpindahan molekul, komunikasi antar sel ◦ pH intrasel / Ca intrasel permeabilitas junction ◦ Connexons
Alat Biosintetik:
Retikulum Endoplasmik & Apparatus Golgi
Sintesis
Protein Struktural Enzim
Degradasi
Retikulum Endoplasmik (RE): Sintesis protein transmembrane & lipid Sintesis molekul utk di eksport ke luar sel
Alat Biosintetik:
Retikulum Endoplasmik & Apparatus Golgi
RE kasar: ◦ mRNA protein
Aparatus golgi: ◦ Cisternae bertumpuk (cis trans) ◦ Glikosilasi
RE halus: ◦ Zona transisi dari RE kasar golgi ◦ Sintesis hormone steroid (gonad, adrenal) ◦ Katabolisme molekul larut lipid (liver) ◦ Ca intrasel (reticulum sarkoplasmik kontraksi & relaksasi otot)
Pembuangan: Lisosom & Proteasom
Lisosom ◦ Early endosome late endosome lisosom ◦ Autofagosom Autofagi ◦ Fagositosis
Proteasome ◦ Degradasi protein sitosolik ◦ Penanda: ubiquitin
Metabolisme Seluler dan Fungsi Mitokondria Profil mitokondria : ◦ Memiliki genom DNA sendiri (1% dari total DNA sel) ◦ Mengkode ±20% protein fosforilasi oksidatif ◦ Waktu paruh 1-10 hari ◦ DNA mitokondria diturunkan secara maternal ◦ Peran utama dalam fosforilasi oksidatif, metabolisme anabolik, dan apoptosis
Peran Mitokondria
Aktivasi Selular
Cell Signaling SUMBER SINYAL
RESPON SEL
-Patogen dan sinyal berbahaya -Cell-cell contacts -Cell-ECM contacts -Secreted Molecules
- Diferensiasi sel - Proliferasi sel - Aktivasi fungsi special sel Apoptosis
Interpretasi sinyal
Cell Signaling Jalur signaling : Paracrine signaling Autocrine signaling Synaptic signaling Endocrine signaling
Protein Reseptor Signaling molecules (ligands) terikat pada reseptor kaskade intraselular respon sel Jenis reseptor : Reseptor intraselular Reseptor permukaan sel
Jalur Transduksi Sinyal Jenis reseptor selular berdasarkan mekanisme signaling dan jalur biokimia intraselular Reseptor dengan aktivitas kinase Receptor Tyrosine Kinases (RTKs) Non-receptor tyrosine kinase G-Protein coupled receptors Reseptor nuklear Lain-lain : Notch receptor, Frizzled family receptor
Jenis Reseptor Selular
Reseptor Tyrosine Kinase
Aktivasi Selular Aktivasi selular merupakan kejadian kompleks Contohnya : fosforilasi protein menghasilkan efek multipel seperti : ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦
Aktivasi/inaktivasi enzim Lokalisasi faktor transkripsi Aktivasi factor transkripsi Polimerasi/depolimerasi actin Degradasi/stabilisasi protein Aktivasi umpan balik inhibitor/stimulator
Faktor Transkripsi
Jalur transduksi sinyal aktivasi faktor transkripsi modulasi transkripsi gen
Contoh faktor transkirpsi yang meregulasi pertumbuhan sel : MYC dan JUN,
Faktor transkripsi memiliki desain modular, mengandung domain yang mengikat DNA dan berinteraksi dengan protein lain, seperti RNA
Faktor Pertumbuhan dan Reseptor Peran utama faktor pertumbuhan : stimulasi aktivitas protein yang dibutuhkan untuk kesintasan sel, pertumbuhan dan pembelahan.
Ekspresi gen akibat faktor pertumbuhan : Mendorong sel masuk ke dalam siklus sel Mendorong replikasi sel Mencegah apoptosis Meningkatkan biosintesis komponen selular
Faktor Pertumbuhan Epidermal growth factor dan transforming growth factor-a. (EGF family & TGF-a) Hepatocyte growth factor (HGF) Platelet-derived growth factor (PDGF) Vacular endothelial growth factor (VEGF) Fibroblast growth factor (FGF) Transforming growth factor-b (TGF-b)
Matriks Ekstraselular Terdiri dari protein interstisial. Penting dalam pemulihan jaringan dan menjaga arsitektur jaringan normal Fungsi :
◦ ◦ ◦ ◦
Penyokong mekanik Kontrol proliferasi sel Pemulihan jaringan Mikroenvironment jaringan
Matriks Ekstraselular Dua bentuk dasar : Matriks interstisial ruang antara sel dalam jaringan ikat, terdiri dari kolagen fibrilar dan nonfibrilar, fibronectin, elastin, proteoglikan, hialuronat, dll Membran basalis chicken wire mesh, terdiri dari kolagen nonfibrilar tipe IV, laminin
Komponen Matriks Ekstraselular Fibrous structural protein kolagen dan elastin Water-hydrated gels proteoglikan dan hialuronat Adhesive glycoprotein menghubungkan elemen matriks dan sel
Matriks Ekstraselular : Kolagen Fungsi : kekuatan Terdiri dari 3 rantai polipetida yang membentuk tripel heliks.
◦ Kolagen fibrilar (kolagen tipe I, II, III, V) ◦ Kolagen non-fibrilar (kolagen tipe IV)
Matriks Ekstraselular : Elastin
Fungsi : kelenturan sel Penting pada katup jantung dan pembuluh darah besar Terdiri dari pusat inti elastin dengan meshlike network yang terdiri dari fibrilin
Matriks Ekstraselular : Proteoglikan dan Hialuronan Proteglikan Fungsi resistensi dan lubrikasi Terdiri dari glikosaminoglikan yang menempel pada protein inti Terikat pada hialuronin
Matriks Ekstraselular : Adhesive Glycoprotein dan Adehsion Receptors Fibronektin menyediakan tempat untuk deposisi matriks ekstraselular, angiogenesis, reepitelialisasi Laminin modulasi proliferasi sel, diferensiasi, motilitas Integrin mediasi adesi dan transmisi melalui endotelium
Pemeliharaan Populasi Sel
Proliferasi dan Siklus Sel Proliferasi sel fundamental untuk berkembangan, pemeliharaan homeostasis jaringan, dan penggantian sel rusak atau mati. Siklus sel
◦ ◦ ◦ ◦
G1 (presintetik) S (sintesis DNA) G2 (premitotik) M (fase mitotik)
Proliferasi dan Siklus Sel Regulasi siklus sel : Cyclins Cyclin-dependent kinase (CDKs) CDK inhibitors (CDKIs)
Mekanisme regulasi populasi sel
Sel Punca Ciri khas sel punca : Self-renewal memelihara jumlah sel punca Asymmetric division replikasi sel dimana sel anak masuk pada jalur diferensiasi dan menjadi sel matur
Sel Punca Dua jenis sel punca : Embryonic stem cells (ES cells) / totipotent kemampuan renewal tak terbatas, dapat menjadi semua jenis sel Tissue stem sells (adult stem cells) kemampuan diferensiasi terbatas (mis. Hematopoietic stem cells)
Sel Punca
Sel Punca di berbagai jaringan
Regenerative Medicine Kemampuan untuk identifikasi, isolasi, ekspansi, dan transplantasi sel punca ilmu/bidang baru :regenerative medicine Sedang dalam pengembangan
Tujuan : Repopulasi jaringan rusak, atau konstruksi organ, terutama jaringan yang kapasitas regenerasinya rendah Cth : miokardium pada infark, otak pada stroke
Terima Kasih