LK 1 HMI
1
SEJARAH ISLAM & PLURALITAS BANGSA
SEJARAH…? Menurut Sartono Kartodirdjo, Sejarah adalah usaha dan perbuatan “deskripsi” (pemaparan) tentang masa lampau dengan merekonstruksi “apa yang terjadi” dan diuaraikan sebagai cerita atau dengan perkataan lain, kejadiankejadian penting itu diseleksi dan diatur menurut proses waktu, sehingga tersusun sebagai suatu cerita. Sejarah adalah tidak lain dari masa lampau umat manusia itu sendiri, dimana sebagian besar tidak dapat ditampilkan kembali dalam suatu rekonstruksi total.
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
2
Sejarah adalah proses interaksi yang berkelanjutan antara sejarawan dan faktafakta yang ditemukan dan merupakan dialog yang tidak habis-habisnya antara masa kini dengan masa lampu.
Sejarah menurut Al Qur’an Al Qur’an juga membicarakan kisah-kisah sejarah. Bahkan diantara surah dalam Al Qur’an ada yang dikhususkan untuk kisah sejarah semata, seperti: surah 12 Yusuf, surah 21 Al Anbiyaa’, surah 28 Al Qashash dan surah 71 Nuh. Dari keseluruhan ayat dalam Al Qur’an terdapat 1600-an ayat yang membicarakan masalah kisah sejarah. QS 12 Yusuf : 111, artinya: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal (ulil albab). Al Qur’an itu Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
3
bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.”
SIRAH Catatan kisah perjuangan dalam menegakkan Ad-Dinul Islam
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
4
!
"
! # "
%
" & "% '
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
"
(
$ )*+
LK 1 HMI
5
Bangsa Arab sebelum Islam tidak mengenal penulisan sejarah
kejadian
dan massa silam mereka tuturkan secara lisan turun temurun
disebut
riwayat misalnya riwayat nenek moyang mereka. Hingga akhir zaman para Khulafa’ur Rasyidun, orang Arab belum mengenal penulisan sejarah atau riwayat
yang mereka kenal hanya pencatatan ayat-
ayat Al Qur’an dan dasar-dasar Ilmu Nahwu (Tata Bahasa Arab), yang bertujuan menjaga keaslian kitab suci dan terjaganya kemurnian bahasa Arab dari kerusakan akibat pergaulan kaum Muslimin Arab dengan bangsa2 lain setelah Islam tersebar luas. Baru pada zaman Mu’awiyyah bin Abi Sofyan (pendiri Bani Umayah) menghendaki penulisan buku sejara Islam dan bangsa Arab.
1. Arab Sebelum Islam Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
6
Orang2 Arab terdiri atas 2 golongan: 1. Arab Badui: yang nomadis
mayoritas
2. Arab Hadhar: yang tinggal dikota/desa2 Perilaku Arab Badui: harga diri yang kuat, berani, jujur, dan berterus terang. Namun, orang Arab Badui sangat lemah kepercayaannya terhadap agama.
QS. 9 At-Taubah : 97; Yang artinya: “Orang-orang Arab Badui itu, sangat lebih kekafiran dan kemusyrikannya dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. ...” QS 16 An-Nahl : 58-59; Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
7
Ayat 58 artinya: “Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangt marah.” Ayat 59: ”Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya
dengan
menanggung
kehinaan
ataukah
akan
menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” Nah…… kabilah dari Arab Badui yang terkenal adalah Kabilah Quraisy Orang2 Arab terdiri dari beberapa kabilah2 Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
8
Kabilah: merupakan satu unit ”kehidupan masyarakat” yang menentukan dan mengatur sendiri sistem sosialnya. Saling terjadi pertengkaran dan pertikaian, perampasan dll tindak kekerasan, spt: mabuk2an, judi. Menyembah berhala/patung, yang terbuat dari apa saja: batu, kayu, roti, dll dan ditaruh disekeliling Ka’bah
yg dibangun oleh Nabi Ibrahim AS dan
putranya nabi Ismail as. jaman jahiliyah (kebodohan) ........?
Agama di Arabia Yang terpenting adalah Nasrani, Yahudi, Majusi dan Paganisme (keberhalaan)
datang dari luar kawasan Arabia. Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
9
Agama asli masyarakat Arabia adalah Agama Tauhid yang dibawa oleh Nabi Ibrahim as.
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
10
2. Keadaan Bangsa2 Lain di sekitar Semenanjung Arabia 2.1. Imperium Romawi Timur (Byzantium)
dalam Al Qur’an disebut Ar
Rum Menguasai: Yunani, negeri Balkan, Asia kecil, Suriah, Palestina, Laut Tengah, Mesir, dan negeri2 di Afrika. Upeti dari negeri dan rakyat jajahan serta pajak yang memberatkan Pertunjukkan gulat: manusia vs manusia atau binatang buas
sampai
salah satu nya mati. Kaum bangsawan suka & pembesar pemerintah suka: pesta pora, pencabulan, kemesuman, penghamburan dan bermewah-mewah .... Imperium Romawi didirikan 395 M, dan runtuh pada 1453 M Konstantinopel jatuh ke Kerajaan Ottoman Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
11
2.2. Imperium Sassanid di Iran Raja (Kisra) adalah keturunan tuhan, dan tidak boleh disebut namanya dalam percakapan. Semua sumber kekayaan negara adalah milik raja dan keturunannya. Gemar beristri, gendik, selir dan budak-budak perempuan Sementara rakyat hidup susah dan sengsara
2.3. India Masyarakat India terdiri 4 kasta: Brahmana: pendeta dan pembesar agama Ksatria: pahlawan, militer Weysa: petani dan pedagang Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
12
Sudra: pekerja, pelayan, dimana menurut kepercayaan Hindu, kasta Sudra diciptakan semata-mata untuk melayani kepentingan ketiga kasta tersebut. 2.4. Eropa Massa gelap melanda Eropa sejak abad ke-5 M hingga ke-10 M. Selama kurun waktu tsb Eropa lebih mengerikan drpd kebiadaban yg terlukis pada Perjanjian Lama.
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
13
3. Nabi Muhammad Sebagai Pengemban Risalah Kelahiran Muhammad Sebelum dilahirkan ayahnya Abdullah bin Abd Mutalib
meninggal
±7
bulan
sebelum
diahirkan 20 April (12
Penyerangan
Pasukan
Gajah
dipimpin 571
M
Rabiul Abrahah, Gubernur dari kerajaan Nasrani Tahun Gajah
Awwal)
Abbesinia, di Yaman
Anak-anak: 0 – 5 tahun
Diasuh oleh Halimah Sa’diyah ibu susu
6 tahun
Aminah Ibunya meninggal Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
575/576 M
LK 1 HMI
14
±8 tahun
Abdul Muthalib Kakek meninggal
12 tahun
Ikut Abu Thalib, Pamannya berdagang ke 582 Syam
578
bertemu Pendeta Nasrani Buhaira
Dewasa: 25 tahun
Menikah dengan St. Khadijah
35 tahun > Peletakan Hajaratul Aswad 40 tahun
digelari Al Amin: yang dipercaya bertahanut di Gua Hira’
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
±605 M
LK 1 HMI
15
Masa kenabian: Periode Mekkah (± 13 tahun) 40 tahun
Wahyu pertama turun QS Al Alaq: 1 – 5
17 Ramadhan
Diangkat menjadi Rasul
610 M
Hijrah ke Habsyah (Ethiopia)
615M
Abu Thalib dan St. Khadijah wafat
620
(Aamul
Huzni: Tahun Kesedihan) Isra’ Mi’raj
Sholat difardukan
27 Rajab 621 M
Bai’atul ‘Aqabah 1/2
penduduk Yatsrib ±621/622 M
yang masuk Islam (Khazraj dan Aus) Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
16
Hijrah ke Madinah (Yatsrib)
28 Juni 622 M
Periode Madinah (± 10 tahun) 63 tahun
Haji Wada’i (Haji Perpisahan)
632 M (10 H)
Nabi Muhammad SAW wafat
Senin, 7 Juni 632
M
(12
Rbiul Awwal 11 H)
Perselisihan muncul setelah Nabi Muhammad SAW wafat? 4. Masa Khulafa’ur Rasyidin Abu Bakar Ash Shiddiq (11 H – 13 H) Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
17
Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq Rda memerintah selama 2 tahun 3 bulan 10 hari. Beliau wafat pada Jumadil Akhir 13 H (634 M). Umar Bin Khattab (13 H – 23 H/634 – 644 M) Umar Bin Khattab Rda memerintah selama 10 tahun 6 bulan. Beliau wafat pada 16 Zulqaidah 23 H. Ustman Bin Affan (25 H – 35 H/644 – 655 M) Pada
masa
kekhalifahan
Utsman
Bin
Affan
Rda,
tahun
30
H
muncul ”faham Syi’ah”, yang dipelopori Abdullah bin Saba’, yang beroposisi dengan Khalifah Utsman Bin Affan Rda. Dan selanjutnya menimbulkan golongan-golongan yang anti khalifah Utsman dan khalifahkhalifah yang terdahulu: Abu Bakar dan Umar Bin Khattab Rda. Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
18
Kaum Syi’ah menuduh kekhalifahan: Abu Bakar, Umar Bin Khattab dan Utsman Bin Affan Rda adalah tidak sah, memerangi keluarga Nabi dan merampas hak kekhalifahan dari tangan Ali Bin Abi Thalib Rda. Khalifah Utsman Bin Affan Rda mati terbunuh pada tahun 35 H. Ali Bin Abi Thalib (35 H – 40 H) Pada masa kekhalifahan Ali Bin Abi Thalib terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan ummat Islam, karena situasi dan kondisi sejarah yang demikian pelik.
Mulai dari masa Abu Bakar sampai kepada Ali dinamakan periode Khilafah Rasyidah. Para khalifahnya disebut al-Khulafa' al-Rasyidun, (khalifah-khalifah Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
19
yang mendapat petunjuk). Ciri masa ini adalah para khalifah betul-betul menurut teladan Nabi. Mereka dipilih melalui proses musyawarah, yang dalam istilah sekarang disebut demokratis. Setelah periode ini, pemerintahan Islam berbentuk kerajaan. Kekuasaan diwariskan secara turun temurun. Selain itu, seorang khalifah pada masa khilafah Rasyidah, tidak pernah bertindak sendiri ketika negara menghadapi kesulitan; Mereka selalu bermusyawarah dengan pembesar-pembesar yang lain. Sedangkan khalifah-khalifah sesudahnya sering bertindak otoriter.
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
20
5. Masa Kekhilafahan Bani Umayah (660 -749 M) Khilafah Bani Umayyah berumur ±90 tahun yaitu dimulai pada masa kekuasaan Muawiyah, dimana pemerintahan yang bersifat demokratis berubah menjadi monarchi heridetis (kerajaan turun temurun), yang diperoleh melalui kekerasan, diplomasi dan tipu daya, tidak dengan pemilihan atau suara terbanyak. Suksesi kepemimpinan secara turun temurun dimulai ketika Muawiyah mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, Yazid. Muawiyah bermaksud mencontoh monarchi di Persia dan Bizantium. Khalifah besar Bani Umayyah ini adalah 1. Muawiyah ibn Abi Sufyan (661-680 M), Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
21
2. Abd al-Malik ibn Marwan (685- 705 M), 3. al-Walid ibn Abdul Malik (705-715 M), 4. Umar ibn Abd al-Aziz (717- 720 M) dan 5. Hasyim ibn Abd al-Malik (724- 743 M). Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik di timur maupun barat, wilayah kekuasaan Islam masa Bani Umayyah ini betul-betul sangat luas, meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Jazirah Arabia, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Purkmenia, Uzbek, dan Kirgis di Asia Tengah. Pada masanya, jabatan khusus seorang hakim (qadhi) mulai berkembang menjadi profesi tersendiri, Qadhi adalah seorang spesialis dibidangnya.
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
22
Ketika Yazid naik tahta, sejumlah tokoh terkemuka di Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya. Bersamaan dengan itu, Syi' ah (pengikut Ali) melakukan konsolidasi (penggabungan) kekuatan kembali. Perlawanan terhadab Bani Umayyah dimulai oleh Husein ibn Ali. Mereka mengangkat Husein ibn Ali sebagai khalifah di Kufah, Irak. Dalam pertempuran yang tidak seimbang di Karbela, sebuah daerah di dekat Kufah, tentara Husein kalah dan Husein sendiri mati terbunuh. Kepalanya dipenggal dan dikirim ke Damaskus, sedang tubuhnya dikubur di Karbala. Akhirnya, pada tahun 750 M, Daulat Umayyah digulingkan Bani Abbas yang bersekutu dengan Abu Muslim al-Khurasani. Marwan bin Muhammad, khalifah terakhir Bani Umayyah, melarikan diri ke Mesir, ditangkap dan dibunuh di sana. Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
23
Ada beberapa faktor yang menyebabkan dinasti Bani Umayyah lemah dan membawanya kepada kehancuran. Faktor-faktor itu antara lain adalah: 1. Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru bagi tradisi Arab yang lebih menekankan aspek senioritas. 2. Konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali dan Syi' ah (para pengikut Ali) serta kaum Khawarij terus menjadi gerakan oposisi, baik secara terbuka seperti di masa awal dan akhir maupun secara tersembunyi seperti di masa pertengahan kekuasaan Bani Umayyah. 3. Pertentangan etnis antara suku Arabia Utara (Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam, makin meruncing. Perselisihan ini mengakibatkan para penguasa Bani Umayyah mendapat kesulitan untuk menggalang persatuan dan kesatuan. Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
24
4. Sikap hidup mewah di lingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi kekuasaan. Disamping itu, golongan agama banyak yang kecewa karena perhatian penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang. 5. Munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas ibn Abd al-Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim dan golongan Syi' ah, dan kaum mawali (non-Arab) yang merasa dikelas duakan oleh pemerintahan Bani Umayyah.
6. Masa Kekhilafahan Bani Abbasiyah (750 – 1258 M)
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
25
Kekuasaan dinasti Bani Abbas, atau khilafah Abbasiyah, melanjutkan kekuasaan dinasti Bani Umayyah. Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah alSaffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abass. Dinamakan khilafah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa dinasti ini adalah keturunan alAbbas paman Nabi Muhammad SAW. Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu yang panjang, dari tahun 132 H - 656 H (750 M - 1258 M). Selama dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial dan budaya. Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik. Dasar-dasar pemerintahan daulat Abbasiyah diletakkan dan dibangun oleh Abu al-Abbas dan Abu Ja' far al-Manshur, maka puncak keemasan dari dinasti ini berada pada tujuh khalifah sesudahnya, yaitu: Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
26
1. al-Mahdi (775 - 785 M), 2. al-Hadi (775 - 786 M), 3. Harun al-Rasyid (786 – 809 M), 4. al-Ma' mun (813 – 833 M), 5. al-Mu' tashim (833 – 842 M), 6. al-Wasiq (842 – 847 M), dan 7. al-Mutawakkil (847 – 861 M). Pada masa al-Mahdi perekonomian mulai meningkat dengan peningkatan di sektor pertanian melalui irigasi dan peningkatan hasil pertambangan seperti perak, emas, tembaga dan besi. Terkecuali itu dagang transit antara Timur dan Barat juga banyak membawa kekayaan. Bashrah menjadi pelabuhan yang penting.
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
27
Pada masa pemerintahan Harun al-Rasyid (786 – 809 M) dan Al-Ma' mun (813 – 833 M), popularitas daulat Abbasiyah mencapai puncaknya. Kekayaan yang banyak dimanfaatkan Harun al-Rasyid untuk keperluan sosial. Rumah sakit, lembaga pendidikan dokter, dan farmasi didirikan. Pada masanya sudah terdapat paling tidak sekitar 800 orang dokter. Disamping itu, pemandian-pemandian umum juga dibangun. Kesejahteraan, sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan serta kesusasteraan berada pada zaman keemasannya. Pada masa inilah negara Islam menempatkan dirinya sebagai negara terkuat dan tak tertandingi. Al-Ma' mun, pengganti al-Rasyid, dikenal sebagai khalifah yang sangat cinta kepada ilmu. Pada masa pemerintahannya, penerjemahan buku-buku asing digalakkan. Untuk menerjemahkan buku-buku Yunani, ia menggaji penerjemahAbdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
28
penerjemah dari golongan Kristen dan penganut agama lain yang ahli. Ia juga banyak mendirikan sekolah, salah satu karya besarnya yang terpenting adalah pembangunan Bait al-Hikmah, pusat penerjemahan yang berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan perpustakaan yang besar. Pada masa Al-Ma' mun inilah Baghdad mulai menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Pada masa pemerintahan Bani Abbas, bangsa-bangsa non Arab banyak yang masuk Islam. Asimilasi berlangsung secara efektif dan bernilai guna. Bangsabangsa itu memberi pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan dalam Islam, yaitu: Pengaruh Persia, sangat kuat di bidang pemerintahan. Disamping itu, bangsa Persia banyak berjasa dalam perkembangan ilmu, filsafat dan sastra. Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
29
Pengaruh India terlihat dalam bidang kedokteran, ilmu matematika dan astronomi. Sedangkan pengaruh Yunani masuk melalui terjemahan-terjemahan dalam banyak bidang ilmu, terutama filsafat. Pengaruh dari kebudayaan bangsa yang sudah maju tersebut, terutama melalui gerakan terjemahan, bukan saja membawa kemajuan di bidang ilmu pengetahuan umum, tetapi juga ilmu pengetahuan agama. Dalam bidang tafsir, sejak awal sudah dikenal dua metode; yaitu: 1. Tafsir bi al-ma'tsur, yaitu interpretasi tradisional dengan mengambil interpretasi dari Nabi dan para sahabat.
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
30
2. Tafsir bi al-ra'yi, yaitu metode rasional yang lebih banyak bertumpu kepada pendapat dan pikiran daripada hadits dan pendapat sahabat. Kedua metode ini memang berkembang pada masa pemerintahan Bani Abbas. Akan tetapi jelas sekali bahwa tafsir dengan metode bi al-ra' yi, (tafsir rasional), sangat dipengaruhi oleh perkembangan pemikiran filsafat dan ilmu pengetahuan. Hal yang sama juga terlihat dalam ilmu fiqh dan terutama dalam ilmu
teologi.
Perkembangan
logika
di
kalangan
umat
Islam
sangat
mempengaruhi perkembangan dua bidang ilmu tersebut. Pada masa Kekhalifahan Abbasiyah yang berkuasa sejak tahun 132 H, berbagai mazhab fiqih lahir pada masa keemasan fiqih, yaitu dari abad 2 H hingga pertengahan abad 4 H dalam rentang waktu
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
250 tahun.6, 13, 14.
LK 1 HMI
31
Pada masa ini, tercatat telah lahir paling tidak 13 mazhab fiqih (dikalangan Ahlussunnah waljama’ah) dengan imam; yaitu3, 8: 1. Imam Hasan Al-Bashri (wafat 110 H) 2. Imam Abu Hanifah (wafat 150 H) 3. Imam Al Auza’i (wafat 157 H) 4. Imam Sufyan Ats-Tsauri (w. 160 H) 5. Imam Al-Laits Bin Sa’ad (w. 175 H) 6. Imam Malik Bin Anas (w. 179 H) 7. Imam Sufyan Bin Uyainah (w. 198 H) 8. Imam Asy-Syafi’i (w. 204 H) 9. Imam Ahmad Bin Hambal (w. 241 H) 10. Imam Dawud Azh-Zhahiri (w. 270 H) 11. Imam Ishaq Bin Rahawaih (w. 238 H) Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
32
12. Imam Abu Tsaur (w. 240 H) 13. Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari (w. 310 H) Imam-imam mazhab hukum yang empat hidup pada masa pemerintahan Abbasiyah pertama. Imam Abu Hanifah (700 – 767M) dalam pendapat-pendapat hukumnya dipengaruhi oleh perkembangan yang terjadi di Kufah, kota yang berada di tengah-tengah kebudayaan Persia yang hidup kemasyarakatannya telah mencapai tingkat kemajuan yang lebih tinggi. Karena itu, mazhab ini lebih banyak menggunakan pemikiran rasional daripada hadits. Muridnya dan sekaligus pelanjutnya, Abu Yusuf, menjadi Qadhi al-Qudhat di zaman Harun alRasyid. Bagaimana mazhab-mazhab itu lahir di tengah masyarakat Islam dalam kurun sejarah saat itu? Dijelaskan Nahrawi (1994) terdapat berbagai faktor dalam Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
33
masyarakat yang mendorong aktivitas keilmuan yang pada akhirnya melahirkan berbagai mazhab fiqih tersebut, antara lain: 1. Kestabilan politik dan kesejahteraan ekonomi. 2. Kesungguhan para ulama dan fuqaha. 3. Perhatian para khalifah terhaadap fiqih dan fuqaha. 4. Pembukuan ilmu-ilmu (tadwin al-’ulum). Pada masa ini telah dilakukan pembukuan berbagai cabang ilmu seperti hadits, fiqih dan tafsir yang memudahkan tersedianya rujukan untuk mengembangkan ilmu fiqih. 5. Adanya berbagai perdebatan dan diskusi (munazharat) di antara ulamaulama. Ini merupakan faktor terbesar yang mendorong perkembangan ilmu fiqih.15, 10, 13, 6.
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
34
Aliran-aliran teologi sudah ada pada masa Bani Umayyah, seperti Khawarij, tazilah. Tokoh perumus pemikiran Mu' tazilah yang terbesar Murjiah dan Mu' adalah Abu al-Huzail al-Allaf (135-235 H/752-849M) dan al-Nazzam (185-221 H/801-835M). Teologi rasional Mu' tazilah muncul di ujung pemerintahan Bani Umayyah. Namun, pemikiran-pemikirannya yang lebih kompleks dan sempurna baru dirumuskan pada masa pemerintahan Bani Abbas periode pertama, setelah terjadi kontak dengan pemikiran Yunani yang membawa pemikiran rasional dalam Islam. Asy' ariyah, aliran tradisional di bidang teologi yang dicetuskan oleh Abu alHasan al-Asy' ari (873-935 M) yang lahir pada masa Bani Abbas ini juga banyak sekali terpengaruh oleh logika Yunani. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
35
Pengaruh
gerakan
terjemahan
terlihat
dalam
perkembangan
ilmu
pengetahuan umum, terutama di bidang astronomi, kedokteran, filsafat, kimia dan sejarah, antara lain: Nama Jabir
ibn
Ilmu
Tahun
Hayyan Chemistry (Father of Chemistry)
Wafat 803
(Geber) al-Fazari
Astronomi
Al-Khwarizmi
Matematika,
(Algorizm)
(algoritm, aljabar, kalkulus)
Ibn
Ishaq
(Alkindus) Al-Farghani
Al-Kindi Filsafat,
.... .... astronomi,
fisika,
optik,
geografi, 770 – 840
kedokteran, 800 – 873
matematika, dan metalurgi (Al- Astronomi, Civil Engineering Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
860 –
LK 1 HMI
36
Faragnus) Ar Razi (Rhazes)
Kedokteran,
astronomi,
kimia, 864 – 930
opthalmology Al Farabi (Alfarabius)
Sosiologi, logika, filsafat, ilmu politik, 870 – 950 musik
Abul Hasan Ali Al- Geografi, sejarah
Wafat 957
Mas’udi Abu Ali al-Hasan ibn Fisika, optik, matematika
965 – 1040
al-Haythami (Alhazen) Abu Raihan Al-Biruni
Astronomi, matematika, (Determined 973 – 1048 Earth’s Circumference)
Ibn Sina (Avicenna)
Kedokteran, filsafat, matematika, dan 981 – 1037
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
37
astronomi Omar Al-Khayyam
Matematika, poetry
1044 – 1123
Al Ghazali (Algazel)
Sosiologi, teologi, filsafat
1058 – 1111
Ibn Rusyd (averroes)
Filsafat, hukum, kedokteran astronomi, 1128 – 1198 teologi
Ibn Khaldun
Sosiologi, Sejarah filsaafat, ilmu politik
1332 – 1395
Ulugh Beg
Astronomi
1393 – 1449
Dalam lapangan astronomi terkenal nama al-Fazari sebagai astronom Islam yang pertama kali menyusun astrolobe. Al-Fargani, yang dikenal di Eropa dengan
nama
Al-Faragnus,
menulis
ringkasan
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
ilmu
astronomi
yang
LK 1 HMI
38
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard Cremona dan Johannes Hispalensis. Dalam lapangan kedokteran dikenal nama al-Razi dan Ibn Sina. Al-Razi adalah tokoh pertama yang membedakan antara penyakit cacar dengan measles. Dia juga orang pertama yang menyusun buku mengenai kedokteran anak. Sesudahnya, ilmu kedokteraan berada di tangan Ibn Sina. Ibn Sina yang juga seorang filosof berhasil menemukan sistem peredaran darah pada manusia. Diantara karyanya adalah al-Qoonuun fi al-Thibb yang merupakan ensiklopedi kedokteran paling besar dalam sejarah. Dalam bidang optikal Abu Ali al-Hasan ibn al-Haythami, yang di Eropa dikenal dengan nama Alhazen, terkenal sebagai orang yang menentang pendapat
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
39
bahwa mata mengirim cahaya ke benda yang dilihat. Menurut teorinya yang kemudian terbukti kebenarannya bendalah yang mengirim cahaya ke mata. Di bidang kimia, terkenal nama Jabir ibn Hayyan. Dia berpendapat bahwa logam seperti timah, besi dan tembaga dapat diubah menjadi emas atau perak dengan mencampurkan suatu zat tertentu. Di bidang matematika terkenal nama Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi, yang juga mahir dalam bidang astronomi. Dialah yang menciptakan ilmu aljabar. Kata "aljabar" berasal dari judul bukunya, al-Jabr wa al-Muqoibalah. Dalam bidang sejarah terkenal nama al-Mas' udi. Dia juga ahli dalam ilmu geografi. Diantara karyanya adalah Muuruj al-Zahab wa Ma'aadzin al-Jawahir.
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
40
Tokoh-tokoh terkenal dalam bidang filsafat, antara lain al-Farabi, Ibn Sina, dan Ibn Rusyd. Al-Farabi banyak menulis buku tentang filsafat, logika, jiwa, kenegaraan, etika dan interpretasi terhadap filsafat Aristoteles. Ibn Sina juga banyak mengarang buku tentang filsafat. Yang terkenal diantaranya ialah alSyifa' . Ibn Rusyd yang di Barat lebih dikenal dengan nama Averroes, banyak berpengaruh di Barat dalam bidang filsafat, sehingga di sana terdapat aliran yang disebut dengan Averroisme. Demikianlah kemajuan politik dan kebudayaan yang pernah dicapai oleh pemerintahan Islam pada masa klasik, kemajuan yang tidak ada tandingannya di kala itu. Pada masa ini, kemajuan politik berjalan seiring dengan kemajuan peradaban dan kebudayaan, sehingga Islam mencapai masa keemasan, kejayaan dan kegemilangan. Masa keemasan ini mencapai puncaknya terutama pada masa Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
41
kekuasaan Bani Abbas periode pertama. Namun sayang, setelah periode ini berakhir, Islam mengalami masa kemunduran.
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
42
7. Masa Kekhilafahan Turki Utsmaniyah/Ottoman ( - 3 Maret 1924 M) ..... ??????????
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
43
ISLAM ………? Islam berasal dari kata (dengan huruf
(sin);
(lam) dan
(mim):
salama, yuslimu, salman artinya menyerah (k.k. yang tidak memerlukan objek). aslama, islaamaa artinya menyerahkan diri (k.k. yang memerlukan objek). Rukun Islam 1. Syahadat 2. Sholat 3. Puasa 4. Zakat 5. Haji
Rukun Iman
QS. an-Nisaa'(4): 136.
1. Iman kepada Allah 2. Iman kepada Malaikat 3. Iman kepada Kitab 4. Iman kepada Rasul 5. Iman kepada Hari Qiamat 6. Iman kepada Qada’ dan Qadar
QS. an-Nisaa'(4): 136. Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
44
Artinya: “Wahai orang yang beriman; berimanlah kamu kepada Allah, Rasul-Nya (Muhammad SAW), kitab yang diturunkan kepada Rasul-Nya dan kitab yang telah diturunkan sebelumnya. Barangsiapa kafir (tidak beriman) kepada Allah, malaikatNya. kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan Hari Akhirat, maka sesungguhnya orang itu sangat jauh tersesat.” Iman kepada Allah ialah: 1. Membenarkan dengan yakin akan adanya Allah; 2. Membenarkan dengan yakin akan keesaan-Nya, baik dalam perbuatan-Nya menciptakan alam makhluk seluruhnya, maupun dalam menerima ibadat segenap makhluk-Nya; 3. Membenarkan dengan yakin, bahwa Allah bersifat dengan segala sifat sempurna, suci dari segala sifat kekurangan dan suci pula dari menyerupai segala yang baharu (makhluk).
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
45
Sistematika Ajaran Islam: 1. Aqidah:
Tauhid
2. Syariah:
tarekat, hakikat, dan ma’rifat (sufi/tasawuf)
La ilaha illallah
a. Ibadah: thaharah, shalat, zakat, puasa, haji, dll
.
b. Muamalah: 1. Hukum Khusus/Perdata : Hkm. Niaga/Perdagangan, Hkm (Munakahah), Hkm Waris (Waratsah), dll.
Nikah
2. Hukum Umum/Publik: Hkm Pidana (Junayah), Hkm Tatanegara (Khilafah), Hkm Perang dan damai (Jihad) dll. 3. Akhlaq: a. Akhlaq terhadap Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
46
b. Akhlaq terhadap Alam/Makhluk: 1. Akhlaq terhadap Manusia terdiri atas: a. Diri sendiri b. Tetangga c. Masyarakat lainnya 2. Akhlaq terhadap Selain Manusia terdiri atas: a. Flora (Hewan) b. Fauna (Tumbuhan) c. Dan lain sebagainya
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
47
Rasulullah Misi: 1. QS. 9 At Taubah : 33 lihat juga QS. 48 Al Fath : 28 – 29; QS. 61 Ash Shaf : 9 Artinya: “Dialah yang telah mengutus Rasul—Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.” Manusi
2. QS 24 An Nur : 54 Artinya: “… kewajiban Rasul itu tidak lain kecuali menyampaikan (amanah Allah) dengan terang.” Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
48
2. QS. 42 Asy Syuura : 13 Artinya: “Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa yaitu: “tegakkanlah agama1341 dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik itu (terhadap) agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
49
Manusia/hamba QS 51 Adz Dzaariyaat : 56, artinya: ”Dan tidak Kuciptakan manusia dan jin selain untuk mengabdi kepadaKu” Amanah QS 33 Al Ahzab : 72, artinya: ”..., dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” Khalifah QS 2 Al Baqarah: 30; lihat juga ; Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
QS 35 Faathir : 39
LK 1 HMI
50
Yang
artinya:
”...:
”Sesungguhnya
Aku
hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” QS 6 al An’aam : 165, artinya: ”Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa (khalifah) di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu.” Ujian : QS 18 Al Kahfi : 7, artinya: “Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah yang paling baik perbuatannya.” Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
51
QS 47 Muhammad : 31, artinya: “Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar diantara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.” QS 21 Al Anbiyaa : 35, artinya: “…. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya)….” Jihad QS. 61 Ash Shaf : 10 – 14 Ayat 11, artinya: “… dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu.” Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
52
Ayat 14, artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia….”
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
53
PLURALITAS BANGSA QS 49 Al Hujuraat : 13 Artinya: ”Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” QS 5 Al Maidaah : 8, Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) keadilan karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
54
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Pluralitas...?
Bangsa...?
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI
55
DAFTAR PUSTAKA ...... ?????????
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda