Sederet Kecelakaan Konstruksi Pada Proyek Lrt Dan Mrt Dalam 4 Bulan Terakhir.docx

  • Uploaded by: Luhgede Natalia
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sederet Kecelakaan Konstruksi Pada Proyek Lrt Dan Mrt Dalam 4 Bulan Terakhir.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 784
  • Pages: 4
Sederet Kecelakaan Konstruksi pada Proyek LRT dan MRT dalam 4 Bulan Terakhir

JAKARTA, KOMPAS.com - Mass rapid transit ( MRT) dan light rapid transit ( LRT) merupakan dua proyek besar yang dibangun untuk menyediakan layanan transportasi massal bagi warga ibu kota dan untuk mengatasi kemacetan. LRT DKI dimulai dengan pembangunan koridor 1 Kelapa Gading-Velodrome (Rawamangun) pada 22 Juni 2016 dan ditargetkan selesai tahun ini untuk menyambut Asian Games 2018. Sama halnya dengan pembangunan koridor 1 LRT, konstruksi pertama proyek pembangunan MRT Jalur Selatan-Utara Fase I (Lebak Bulus-Bundaran HI) pun ditargetkan selesai sebelum Asian Games 2018. Hingga kini kedua proyek tersebut masih terus dikerjakan untuk mengejar target pengoperasian. Dalam proses pengerjaannya, pembangunan proyek ini beberapa kali mengalami kecelakaan konstruksi Berikutsejumlah kecelakaan konstruksi selama proses pengerjaan LRT maupun MRT dalam kurun waktu empat bulan terakhir yang dirangkum Kompas.com. 1. Pagar Proyek LRT depan Menara Saidah ambles Pagar proyek LRT di depan Menara Saidah, Cikoko, Jakarta Selatan ambles akibat hujan deras pada Kamis (12/10/2017). Ery Satriadi, Manajer Konstruksi Sipil Divisi Konstruksi Departemen LRT Jabodebek mengatakan tak ada kerusakan parah dari insiden itu.

"Itu lereng galian kami saja tegerus hujan karena space-nya sempit sekali. Tidak ada yang cedera atau rusak berarti, hanya pagar kerja saja yang terperosok," ujar Ery ketika dikonfirmasi, Jumat (13/10/2017). 2. Alat Berat proyek LRT Timpa Ruko Sebuah alat berat, fontry gertal yang digunakan untuk membangun LRT Koridor 1 Kelapa GadingRawamangun jatuh dan menimpa sebuah rumah toko (ruko), Selasa (17/10/2017) dini hari. Peristiwa tersebut bermula ketika PT WIKA selaku pelaksana proyek LRT tengah memasang gilder. Tiba-tiba terdengar bunyi cukup keras akibat benturan antara alat berat dan atap ruko yang dijadikan untuk usaha florist. Di dalam ruko itu terdapat tujuh orang karyawan yang kebetulan sedang beristirahat. Akibat kecelakaan kerja tersebut, ruko milik Doni Cahyadi itu mengalami kerusakan di bagian atapnya 3. Parapet MRT di Jakarta Selatan Timpa Motor Overhead catenary system (OCS) parapet seberat tiga ton di Jalan Wijaya II, Jakarta Selatan terjatuh dan menimpa sebuah motor pada Jumat (3/11/2017) malam. Kejadian teraebut terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Awalnya, parapet akan dipasang menggunakan truk crane berkapasitas 10 ton dengan posisi di atas lintasan MRT yang sudah rampung. Namun saat pemasangan, tiba-tiba crane tidak beroperasi dengan stabil, menyebabkan OCS parapet jatuh. Sebelum terjatuh ke jalan, OCS parapet sempat tertahan truk crane dan parapet yang telah terpasang. 4. Beton LRT Roboh dan Menimpa Mobil Beton proyek LRT jatuh di Jalan MT Haryono, atau tepatnya di depan PT Roda Mas, dekat Stasiun Cawang, Jakarta Timur, Rabu (15/11/2017) malam. Menurut saksi mata bernama Nanang yang berada di sekitar lokasi, peristiwa terjadi karena beton yang terlepas dari crane saat diangkut. Nanang dan karyawan lainnya yang berada tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) terkejut mendengar crane yang jatuh tersebut. Baca juga : Beton LRT Timpa Mobil di Cawang Menurut Nanang, tidak ada korban jiwa, tapi bagian belakang mobil langsung ringsek. Saat peristiwa terjadi, kondisi sedang sepi. Kasie Humas Polsek Pancoran Aipda Rubiyanto sebelumnya mengatakan, beton jatuh dari pinggiran jalan pengeboran tiang LRT ke jalan alternatif. "Mengenai pagar PT Roda Mas serta mengenai salah satu mobil Yaris," kata Rubiyanto.

Detik-Detik Robohnya JPO Pasar Minggu

Jembatan penyeberangan di Pasar Minggu yang roboh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan ambruk. Jembatan yang membentang dari Stasiun Pasar Minggu hingga pasar tradisional Pasar Minggu itu runtuh dari ketinggian kurang lebih 10 meter.

Saksi mata yang melihat langsung runtuhnya jembatan, Erwin (39 tahun) mengatakan, jembatan jatuh saat hujan lebat disertai angin kencang melanda kawasan Pasar Minggu. JPO roboh beberapa menit setelah hujan mengguyur. "Sekitar pukul 15.00 WIB itu mulai hujan, terus sekitar 10 menit kemudian jatuh itu (jembatan)," kata dia kepada Republika.co.id di lokasi kejadian, Sabtu (24/9). Menurut pria yang sehari-hari berjualan gorengan di Stasiun Pasar Minggu ini, saat kejadian tak banyak kendaraan melintas. Orang-orang banyak berteduh di stasiun karena angin disertai petir begitu kencang. "Memang enggak pernah seperti ini, lebat banget dan anginnya luar biasa," ujarnya. Erwin tak mengetahui berapa orang yang menjadi korban dalam musibah ini. Namun menurutnya, biasanya banyak orang berteduh di atas jembatan saat hujan melanda. JPO yang roboh kini masih melintang di jalan raya. Lalu lintas di sekitar lokasi macet total. Kendaraan dari arah Pancoran menuju Depok dan sebaliknya hampir tak bergerak. Keadaan ini diperparah banyaknya orang yang ingin melihat langsung. Sebelumnya Wakapolsek Pasar Minggu AKP Sri Pariaksi mengatakan ada sebanyak tiga orang yang dikabarkan meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan JPO tersebut. Semua korban telah dibawa ke RS Siaga Pasar Minggu.

"Korban dikabarkan tiga orang, ada satu wanita, identitas belum, Semua korban di Rumah Sakit Siaga. Untuk sementara yang dilaporkan seperti itu," kata Sri saat dikonfirmasi. Sri menambahkan, saat ini pihaknya masih terus melakukan evakuasi terhadap korban. "Jajaran Pasar Minggu sudah menuju lokasi, evakuasi dilakukan," singkatnya.

Related Documents


More Documents from "sastro"