Satuan Acara Penyuluhan Ns Rina.docx

  • Uploaded by: Deslia Imbang
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Satuan Acara Penyuluhan Ns Rina.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,675
  • Pages: 7
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik

: Gizi Buruk

Sub topik

: Gizi Buruk Pada Anak

Sasaran

: Masyarakat khususnya orang tua

Waktu

: 1 x 15 menit

Tempat

:

Hari/tanggal :

 Tujuan 1.1 tujuan umum Setelah dilakukan penyuluhan, para orang tua akan lebih mengetahui tentang gizi buruk 1.2 tujuan khusus Setelah menerima penyuluhan selama 15 menit, di kelurahan bahu diharapkan para orang tua mampu memahami : a. Pengertian gizi buruk b. Macam-macam gizi buruk c. Penyebab gizi buruk d. Cara atau upaya mengatasi gizi buruk  Sasaran Masyarakat kelurahan bahu khususnya para orang tua  1. 2. 3. 4.

Materi Pengertian gizi buruk Macam-macam gizi buruk Penyebab gizi buruk Cara atau upaya mengatasi gizi buruk

 Metode Ceramah  Media Leaflet dan elektronik (power point)



Kegiatan penyuluhan No. waktu 1. 3 menit

2.

3.

4.

7 menit

3 menit

2 menit

Kegiatan penyuluhan Pembukaan: Pembukaan Salam Perkenalan Tujuan Pelaksanaan : a. Menjelaskan pengertian gizi buruk b. Menjelaskan macammacam gizi buruk c. Menjelaskan penyebab gizi buruk d. Menjelaskan cara atau upaya mengatasi gizi buruk Evaluasi : Menanyakan kepada peserta tentang materi penyuluhan yang telah di berikan. Menyakan soal pengertian, jenis, penyebab dan cara mengatasi gizi buruk

Kegiatan peserta Menjawab salam Mendengarkan Memperhatikan Memahami

Memperhatikan dan memahami

Menjawab pertanyaan

Terminasi : a. Mengucapkan terima kasih Mendengarkan atas peran serta peserta yang menjawab salam hadir dalam penyuluhan b. Mengucapkan salam penutup

TINJAUAN TEORI a. Definisi Gizi buruk merupakan salah satu klasifikasi status gizi dimana mengalami kurang gizi yang diketahui berdasarkan pengukuran antropometri seperti pertambahan berat badan, tinggi badan/panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan dan lain-lain. Menurut WHO, sebanyak 54% penyebab kematian bayi dan balita disebabkan karena keadaan gizi buruk pada anak. Anak yang mengalami gizi buruk memiliki risiko meninggal 13 kali lebih besar dibandingkan anak yang normal. Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi balita gizi buruk dan kurang di Indonesia mencapai 19,6%. Angka ini meningkat dibandingkan data Riskesdas 2010 sebesar 17,9%. b. Macam-macam gizi buruk 





Kwashiorkor Kwashiorkor atau busung lapar merupakan salah satu jenis dari gizi buruk yang diakibatkan karena kurangnya konsumsi protein. Seorang anak yang mengalami kondisi ini memiliki ciri yang khas yaitu terdapat edema (bengkak) pada seluruh tubuh sehingga tampak gemuk. Apabila bengkak itu ditekan akan meninggalkan bekas seperti lubang. Tidak hanya itu, masih banyak ciri khususnya seperti anak memiliki wajah yang bulat dan sembab (moon face), timbulnya ruam berwarna merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas, tidak memiliki nafsu makan, rambut menipis dan berwarna merah seperti rambut jagung serta mudah dicabut tanpa menimbulkan rasa sakit. Untuk mendeteksi anak yang mengalami busung lapar, bisa dilakukan dengan menimbang berat badan anak secara teratur. Jika perbandingan berat badan dan umurnya di bawah 60 persen maka anak tersebut bisa dikatakan terindikasi busung lapar. Marasmus Marasmus merupakan salah satu bentuk kekurangan gizi buruk yang sering dialami oleh balita karena kurangnya konsumsi energi. Penyebabnya pun beragam, seperti kurang makan, mengalami infeksi di tubuhnya, bawaan lahir, prematuritas, serta faktor lingkungan. Kondisi ini biasanya dialami oleh anak usia 0-2 tahun. Ciri-ciri umum anak yang mengalami marasmus yaitu memiliki berat badan kurang dari 60 persen berat badan sesuai dengan usianya, suhu tubuh yang rendah, dan kulit tubuh yang longgar hingga hanya terlihat seperti tulang yang terbungkus kulit saja. Selain itu, wajah anak akan terlihat lebih tua dan mengalami diare kronik atau susah buang air kecil. Marasmus – Kwashiorkor Marasmik-kwashiorkor merupakan gabungan antara marasmus dan Kwashiorkor. Kondisi ini cukup serius dikarenakan kondisi marasmus maupun kwashiorkor menyerang tubuh anak. Bisa digambarkan anak yang mengalami kondisi ini memiliki

berat badan kurang dari 60 persen berat badan yang sesuai dengan usianya, kemudian disertai dengan pembengkakan yang tidak mencolok. Dampak kondisi ini bagi anak adalah penurunan tingkat kecerdasan, rabun senja, dan anak lebih rentan terkena penyakit infeksi. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan makanan yang bergizi berupa sayur mayur, buah-buahan, makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, kentang, dan jagung serta makanan yang mengandung protein seperti telur, ikan , dan daging.  Stunting/Pendek stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek atau sangat pendek.. Stunting terjadi akibat kekurangan gizi dan penyakit berulang dalam waktu lama pada masa janin hingga 2 tahun pertama kehidupan seorang anak. Anak denganstunting memiliki IQ 5-10 poin lebih rendah dibanding dengan anak yang normal. c. Penyebab Gizi Buruk Walau saat ini era telah modern, pola kehidupan masyarakat di negara miskin dan berkembang umumnya masih memicu terjanjian gangguan gizi buruk pada bayi dan balita terutama berkaitan dengan faktor ekonomi dan pengetahuan mendasar akan kesehatan. Berbeda dengan pola masyarakat di negara maju, sistem pemerintahan yang sudah tertata dengan baik, khususnya dibidang kesehatan telah menjamin masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dengan mudah sehingga gangguan gizi buruk dapat cepat teratasi. Berikut penyebab gizi buruk: 

Keterbatasan Penghasilan Keluarga (Faktor Ekonomi) Penghasilan keluarga akan sangat menentukan makanan yang disajikan setiap harinya, baik kualitas maupun kuantitas makanan. Namun, bukan berarti makanan yang memenuhi kebutuhan gizi hanya dapat disajikan di lingkungan keluarga dengan penghasilan cukup saja, karena pada kenyataannya tidak demikian.



Pengetahuan Kesehatan tentang Gizi Makanan Banyak keluarga dengan penghasilan cukup akan tetapi makanan yang dihidangkan kurang bergizi. Hal ini dikarenaka kurangnya pengetahuan mengenai gizi makanan sehingga cenderung manyajikan makanan cepat saji yang kurang sehat.



Jarak Kelahiran yang tidak Terencana Penelitian menunjukkan bahwa bayi dan anak yang mengalami gizi buruk dipicu karena seorang ibu yang sedang hamil lagi saat anaknya yang lain masih kecil, sehingga kesempatan untuk memperhatikan asupan gizi saat hamil dan menyusui menjadi terabaikan. Oleh karena itu, sangatlah penting mengatur jarak kehamilan agar memiliki waktu yang cukup untuk memperhatikan asupan gizi calon bayi dan anak yang lain.



Tradisi Pantangan yang Merugikan Di daerah pedesaan masih terdapat berbagai pantangan makanan, terutama bagi ibu hamil. Terdapat beberapa makanan yang dianggap tidak boleh dikonsumsi, padahal makanan tersebut memiliki zat gizi tinggi.



Kesukaan yang Berlebihan akan Makanan Tertentu Menyukai makanan tertentu secara berlebihan akan mengakibatkan kurang bervariasinya makanan sehingga tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan.

d. Cara Mengatasi Gizi Buruk Memantau berat badan sangat penting untuk mengetahui kondisi gizi pada bayi dan balita guna mencegah gizi buruk). Berikut beberapa tips mencegah gizi buruk: -Perbaikan Pada Asupan Nutrisi

Penaganan pertama bagi yang menderita kurangnya gizi atau gizi buruk yaitu memberikan nutrisi secara pas dan layak. Dapat dimulai dari menu karbohidrat baik dalam bentuk nasi ataupun roti atau juga protein dalam semua jenis lauk pauk seperti tahu,telur, dll dan juga di barengi dengan konsumsi buah-buah. Karna jika anda kekurangan karbohidrat anda juga dapat mengalami akibat kekurangan karbohidrat. Anda juga dapat memberikan susu yang mempunyai banyak kandungan vitamin, selagi memberikan nutrisi yang cukup dan layak anda juga harus melakukan seperti mencukupi kebutuhan nutrisi lainya seperti sayur-sayuran. Semua hal ini di lakukan agar memaksimalkan adaptasi tubuh yang terkena kasus gizi buruk dapat menyerap nutrisi secara maksimal dan pas. Perhatikan juga, asupan nutrisi pada kondisi tertentu seperti untuk ibu hamil dan yang sedang menyusui takarnya harus lebih karna di sesuaikan dengan kebutuhan yang pas dan mencukupi si penderita agar tidak terkena gejala gizi buruk ataupun kurang gizi -Melakukan Pengobatan

Untuk prosedur yang ini harus dilakukan dengan sangaat benar dan berhatihati atau secara spesifik jika memang ditemukan gejala atau indikasi penyakit yang memang menyebabkan atau melatarbelakangi munculnya dan terjadinya kekurangan gizi atau gizi buruk, sebagai contoh pengobatan secara intensif untuk diare dikarenakan terjadinya infeksi ataupun permasalahan pada organ pencernaan lain yang berhubungan langsung dengan sistem serap nutrisi pada tubuh kita yang pada umumnya terletak di saluran usus, fokus terapi atau pengobatan terapi pada penyakit ini dapat memaksimalkan pula penanganan pada gejala kekurangan gizi secara menyeluruh.

-Mengurangi Kebiasaan Buruk Yang Sering Dilakukan

Kebiasaan yang buruk atau kurang sering kali kita perbuatm seperti salah dalam menjalani program diet ataupun sering merokok. Kebiasaan seperti itu harus di kurangi secara bertahap. Karna kegiatan seperti itu tidak ada manfaat dan membawa manfaat untuk tubuh kita sedikit pun, malah justru membawa penyakit atau bahaya untuk tubuh kita. Ada baiknya anda melakukan kegiatan yang mempunyai sisi positif ataupun membawa sisi positif untuk tubuh kita, Karna jika di biarkan secara berlanjut anda dalam kebiasaan buruk akan menimbulkan akibat yang berbahaya bagi kesehatan tubuh anda. Maka cobalah anda untuk memilih dengan bijak mana hal yang membawa hal positif dan mana hal yang membawa hal negatif -Memaksimalkan Keseimbangan Ekonomi Anda Pemerintah sebagai yang memegan kekuasaan utam y ang luas juga ikut turun dan andil secara nyata untuk menjaga keseimbangan ekonomi penduduk nya berkembang. Hal seperti ini sangat di rasakan oleh masyarakat kelas bawah dan juga menengah. Kebiasaan untuk menggalakan empati untuk sesame layak juga di jadikan contoh atau cara alternative demiuntu memperhatikan sesame kita yang sedang membutuhkan, kita dapat menyalurkan bantyan seperti sembako, lauk-pauk yang mengandung nutrizi, gizi, dll yang baik untuk tubuh. Semua ini juga harus di implementasikan dengan sasaran yang tepat agar tidak salah terima dan agar yang membutuhkan dapat menikmati. Karna ada beberapa orang yang mengalami gizi buruk di karenakan kondisi ekonomi mereka yang tidak seimbang

-Konsultasi Kepada Ahli atau Dokter Jika anda sudah melakukan semua langkah-langkah untuk menangani gejala gizi buruk dan tidak membuahkan hasil atau menimbulkan hasil, anda dapat mengkonsultasi kan ke ahli atau ke dokter gizi. Disitu anda akan di beritahu bagaimana cara mengataasinya dan akan juga di beri resep makanan yang baik untuk perkembangan tubuh dan juga untuk mengatasi masalah gizi buruk. Ada juga beberapa masalah gizi buruk yang di sebab kan oleh beberapa jenis obat – obat an tertentu yang salah dan tidak sesuai resep dokter. -Asupan ASI eksklusif Berikan asupan ASI eksklusif hingga balita berusia 6 bulan. Setelah itu mulailah kenalkan makanan tambahan untuk pendamping ASI.Balita harus diberikan asupan yang bervariasi dan seimbang antara kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineralnya. Protein penting untuk pertumbuhan dan perkembangan balita.Sering menimbang dan mengukur tinggi badan balita. Salah satunya dengan mengikuti program posyandu. Harus dicermati pertumbuhan balita, apabila ada keganjalan, segeralah berkonsultasi dengan ahli gizi.

DAFTAR PUSTAKA

     

Dianthi MH. 2015. Kenali, 3 jenis gizi buruk yang biasa dialami anak dan ciri-cirinya. [tersedia pada: http://health.detik.com/read/2015/12/10/110205/3092258/764/kenali-3jenis-gizi-buruk-yang-bisa-dialami-anak-dan-ciri-cirinya] Gibson RS. 2005. Principles of Nutrition Assesment. New York: Oxford, University Press. https://m.tempo.co/read/news/2015/01/25/174637469/prevalensi-gizi-buruk-balitameningkat-di-2014 http://www.caramedis.com/6-faktor-penyebab-gangguan-gizi-buruk-pada-bayi-dananak/ http://www.indonesian-publichealth.com/penyebab-dan-dampak-gizi-buruk/ Nency Y, Arifin MT. 2005. Gizi Buruk, Ancaman Generasi yang Hilang. Jurnal Inovasi Online Kesehatan, Vol.5, No.XVII

Related Documents


More Documents from ""