Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi Fikss.docx

  • Uploaded by: Kezya Rumengan
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi Fikss.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,716
  • Pages: 18
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Topik bahasan

: Penyakit Hipertensi

Sub pokok bahasan

: 1. Pengertian penyakit Hipertensi 2. Klasifikasi Hipertensi 3. Manifestasi Klinis Hipertensi 4. Penyebab Hipertensi 5. Komplikasi Hipertensi 6. Penatalaksanaan Hipertensi 7. Pengobatan Hipertensi

Sasaran

:

Tempat

:

Hari/tanggal

:

Waktu

:

Pelaksana

:

A. Latar Belakang Masyarakat Lingkungan

2 Desa Tambala, Kecamatan Tombariri dengan

penduduk berjumalah 87 KK, dengan lokasi tempat tinggal terletak dekat pantai, dengan kondisi rumah yang saling berdempetan dan kondisi ventilasi yang tidak baik sehingga mengakibatkan sinar matahari tidak masuk dalam rumah, dan juga banyak masyarakat yang memiliki kebiasaan hidup yang kurang sehat contohnya merokok, makan makanan yang kurang sehat contohnya daging yang berlebihan sehingga mengakibatkan beberapa di antara masyarakat yang ada di jaga 2 Desa Tambala menderita Hipertensi, namun ada juga beberapa masyarakat yang menderita Hipertensi karena factor keturunan.

B.

Tujuan Intruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang Hipertensi, peserta penyuluhan mengerti tentang penyakit Hipertensi.

C.

Tujuan Intuksional Khusus Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali 20 menit diharapkan peserta penyuluhan mampu: 1. Memahami pengertian Hipertensi 2. Memahami klasifikasi Hipertensi 3. Memahami manifestasi Klinis Hipertensi 4. Memahami penyebab Hipertensi 5. Memahami komplikasi Hipertensi 6. Memahami penatalaksanaan Hipertensi 7. Memahami pengobatan Hipertensi

D.

Materi Penyuluhan

1.

Pengertian Hipertensi

2.

Klasifikasi Hipertensi

3.

Manifestasi Klinis Hipertensi

4.

Penyebab Hipertensi

5.

Komplikasi Hipertensi

6.

Penatalaksanaan Hipertensi

7.

Pengobatan Hipertensi

E.

Metode

Ceramah dan tanya jawab Setelah petugas kesehatan memberi penyuluhan mengenai Penyakit Hipertensi, peserta bisa mengajukan pertanyaan tentang materi penyuluhan yang baru disampaikan.

F.

Media

1.

LeafLet

2.

Laptop

G. Pengorganisasian dan Penugasan 1. Moderator :

2. Penyuluh

:

3. Fasilitator :

4. Observer

:

G.

Kegiatan Penyuluhan

No 1.

Tahap Pembukaan

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Audiens

5 menit

Mengucapkan salam 

Menjawab salam 

Menyampaikan tujuan

Mendengarkan &

Media & Alat Laptop



penyuluhan & topik

memperhatikan

yang akan disampaikan. 2

Penyampaian

10

topik

menit



Menjelaskan



gambaran umum

Mendengarkan & 

Laptop



Leaflet

memperhatikan

mengenai penyakit Hipertensi, pengertian  Hipertensi, Klasifikasi Hipertensi, Manifestasi klinis Hipertensi , Penyebab Hipertensi, Komplikasi, Penatalaksaan Hipertensi, Pengobatan Hipertensi.

Memberi kesempatan

Merespon(sambil

kepada peserta untuk

mengacungkan

mengajukan

tangan) &

pertanyaan.

mengajukan



pertanyaan.  Penyuluh menjawab

Mendengarkan,

pertanyaan yang telah

memberi

diajukan.

masukan/sanggahan/ tanggapan

3.

Penutup

5 menit

Menyampaikan 

Mendengar &

intisari/rangkuman dari menperhatikan. topik

yang

telah

disampaikan. 

 Menutup dengan

Merespon

mengucapkan sambil menjawab

salam & terima kasih.

salam.

 

Laptop

LAMPIRAN PENYAKIT HIPERTENSI 1. Pengertian Hipertensi Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer,2001). Hipertensi adalah tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan darah diastolik >90 mmHg, atau bila pasien memakai obat antihipertensi. Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Committee on Detection (JIVC) sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah (TD) normal tinggi sampai hipertensi maligna. Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996). Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,1996). Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg ataulebih. (Barbara Hearrison 1997) 2. Klasifikasi Hipertensi Para pakar hipertensi di Indonesia sepakat untuk menggunakan klasifikasi WHO dan JNC 7 sebagai klasifikasi hipertensi yang digunakan di Indonesia. Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National Committee 7 Kategori

Sistol (mmHg)

Dan/atau

Diastole (mmHg)

Normal

<120

Dan

<80

Pre hipertensi

120-139

Atau

80-89

Hipertensi tahap 1

140-159

Atau

90-99

Hipertensi tahap 2

≥ 160

Atau

≥ 100

Klasifikasi Hipertensi menurut WHO Kategori

Sistol (mmHg)

Diastol (mmHg)

Optimal

< 120

< 80

Normal

< 130

< 85

Tingkat 1 (hipertensi

140-159

90-99

Sub grup : perbatasan

140-149

90-94

Tingkat 2 (hipertensi

160-179

100-109

Tingkat 3 (hipertensi berat)

≥ 180

≥ 110

Hipertensi sistol terisolasi

≥ 140

< 90

Sub grup : perbatasan

140-149

< 90

ringan)

sedang)

Klasifikasi Hipertensi Hasil Konsensus Perhimpunan Hipertensi Indonesia Kategori

Sistol (mmHg)

Dan/atau

Diastole (mmHg)

Normal

<120

Dan

<80

Pre hipertensi

120-139

Atau

80-89

Hipertensi tahap 1

140-159

Atau

90-99

Hipertensi tahap 2

≥ 160

Atau

≥ 100

Hipertensi sistol

≥ 140

Dan

< 90

terisolasi

3. Manifestasi Klinis Hipertensi Menurut Rokhaeni ( 2001 ), manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu : mengeluh sakit kepala, pusing, lemas, kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual muntah, epistaksis, kesadaran menurun Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah : a.

Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg

b. Sakit kepala c.

Pusing / migraine

d. Rasa berat ditengkuk e.

Penyempitan pembuluh darah

f.

Sukar tidur

g. Lemah dan lelah h. Nokturia i.

Sulit bernafas saat beraktivitas

4. Etiologi Hipertensi Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik (idiopatik). Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi: a. Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na. b. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah meningkat. c. Stress Lingkungan. d. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran pembuluh darah.

Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu: 1) Hipertensi Esensial (Primer) Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, datadata penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :  Faktor keturunan Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi  Ciri perseorangan Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:  Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )  Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )  Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )  Kebiasaan hidup Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :  Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )  Kegemukan atau makan berlebihan  Kurang olahraga  Stress  Merokok  Minum alcohol  Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )

2) Hipertensi Sekunder Penyebab hipertensi sekunder adalah :  Glomerulonefritis  Pielonefritis  Nekrosis tubular akut  Tumor

 Aterosklerosis  Trombosis  Aneurisma  Emboli kolestrol  DM  Hipertiroidisme  Hipotiroidisme  Stroke  Ensepalitis  Obat – obatan  Kontrasepsi oral  Kortikosteroid Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan – perubahan pada : a. Elastisitas dinding aorta menurun b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya. d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer. 5. Komplikasi Hipertensi Kondisi hipertensi yang berkepanjangan menyebabkan gangguan pembuluh darah di seluruh organ tubuh manusia. Angka kematian yang tinggi pada penderita darah tinggi terutama disebabkan oleh gangguan jantung. 1. Organ jantung

Kompensasi jantung terhadap kerja yang keras akibat hipertensi berupa penebalan otot jantung kiri. kondisi ini akan memperkecil rongga jantung untuk memompa, sehingga jantung akan semakin membuuhkan energi yang besar. Kondisi ini disertai dengan gangguan pembuluh darah jantung sendiri ( jantung koroner ) akan menimbulkan kekurangan oksigen dari otot jantung dan menyebabkan nyeri. Apabila kondisi dibiarkan terus menerus akan menyebabkan kegagalan jantung untuk memompa dan menimbulkan kematian ( gagal jantung kongestif ). 2. Sistem Saraf Gangguan dari sistem saraf terjadi pada sistem retina( mata bagian dalam ) dan sistem saraf pusat ( otak ). Di dalam retina terdapat pembuluh – pembuluh darah yang tipis yang akan melebar saat terjadi hipertensi, dan memungkinkan terjadi pecah pembuluh darah retina yang akan menyebabkan gangguan penglihatan. Selain itu pecahnya pembuluh darah dapat terjadi di otak dan dapat menimbulkan stroke. 3. Ginjal Hipertensi yang berkepanjangan akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah ginjal, sehingga fungsi ginjal sebagai pembuang zat-zat racun bagi tubuh tidak berfungsi dengan baik, akibatnya terjadi penumpukan zat-zat berbahaya bagi tubuh yang dapat merusak organ tubuh lain terutama otak. 6. Penatalaksanaan Hipertensi Pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi : 1. Diet Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :  Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 6 gr/hr (tidak lebih dari ¼ sampai ½ sendok teh/ hari) Konsumsi garam perhari adalah:  Hipertensi ringan : ½ sendok teh per hari  Hipertensi sedang : ¼ sendok teh per hari  Hipertensi berat : tanpa garam  Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh

 Penurunan berat badan  Menghidari minuman mengandung kafein

Tabel Makanan dan Minuman yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan untuk Penderita Hipertensi No. Jenis makanan

Dianjurkan

1.

Beras, kentang, singkong, terigu, Roti, biskuit dan kue-kue

Karbohidrat

Tidak dianjurkan

hankwe, gula, makaroni, mie, yang dimasak dengan garam bihun, roti, biskuit, kue kering dapur

dan

atau

baking

yang dimasak tanpa garam dapur powder dan soda atau baking powder dan soda 2.

Protein hewani

Telur maksimal 1 butir / hari, Otak,

ginjal,

lidah

sapi,

daging sapi, ayam dan ikan sarden, daging ,ikan, susu dan maksimal 100 gram / hari ( 2 telor yang diolah dengan potong kecil )

garam dapur. Contohnya : daging asap, ham, Bachan, dendeng, abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi atau udang kering, telor asin dan telor pindang.

3.

Protein nabati

Tempe,

tahu,kacang

tanah, Selai kacang, keju, kacang

kacang hijau, kacang kedele, tanah dan semua kacangkacang

merah,

dan

kacang- kacangan

yang

kacangan lain yang dimasak dengan garam tanpa

garam

dapur,

dimasak dapur

dan

baking baking soda.

powder dan soda. 4.

Lemak

Minyak goreng, mentega dan Margarin dan mentega biasa margarin tanpa garam

5.

Sayuran

Semua

sayuran

segar

dan Sayur dalam kaleng, sawi

sayuran yang diawetkan tanpa asin, asinan dan acar garam

dapur

dan

natrium

benzoat ( paria, labu siam, seledri, bawang merah, bawang putih ) 6.

Buah-buahan

Semua buah-buahan segar dan Buah dalam kaleng, asinan buah-buahan

yang

diawetkan buah dan manisan buah.

tanpa garam dapur dan natrium benzoat ( contohnya : alpukat, melon, semangka dll ) 7.

8.

Minuman

Bumbu

Air putih 8 gelas / hari.

Minuman kaleng, kopi, teh,

1 gelas = 250 ml

alkohol

Semua

bumbu

mengandung garam dapur

yang Garam

dapur

(

untuk

hipertensi berat ), baking powder, soda kue, vetcin , kecap, terasi, bumbu kaldu, saos, petis dan tauco

2. Perubahan Pola hidup a. Latihan Fisik Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu : o Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti jalan, lari, jogging, bersepeda, berenang dan lain-lain o Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal ( 220 – umur ) yang disebut zona latihan. o Lamanya latihan berkisar antara 20 – 25 menit berada dalam zona latihan o Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x perminggu o Jangan memulai latihan bila tekanan darah masih diatas 170/ 100 mmhg

b. Menghentikan kebiasaan minum minuman beralkohol

c. Menghentikan kebiasaan merokok

d. Istirahat Dianjurkan untuk istirahat 6 – 8 jam sehari. Hindari untuk begadang.

e. Mengendalikan stress Bisa dilakukan dengan teknik relaksasi ( napas dalam ) dan juga meditasi untuk menstabilkan emosi dan pikiran. Dianjurkan untuk berpikir positif. Teknik napas dalam dengan cara menarik napas dari hidung secara perlahan dan menahannya selama 3 detik, kemudian keluarkan melalui mulut secara perlahan dengan mulut membentuk huruf O. Saat pagi dan sore hari, selama lima menit tarik nafas secara dalam dan buang secara perlahan. Hal tersebut bisa menurunkan renin, yaitu enzim pada ginjal yang bisa meningkatkan tekanan darah

f. Kontrol teratur ke puskesmas/ fasilitas kesehatan 7. Pengobatan Tradisional Hipertensi 1. Dua buah timun dimakan atau diambil airnya diminum pagi dan sore. Ada sebuah penelitian yang baru saja dilakukan baru-baru, yang menunjukkan bahwa makanan tinggi kalium, magnesium dan serat dapat mengurangi tekanan darah. Dengan dikombinasikan dengan diet yang sehat, makanan tersebut akan mampu menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 5 poin, serta tekanan darah diastolik sebesar 3,5 poin. Mentimun tidak hanya mengandung tinggi tiga nutrisi yang disebutkan diatas, ia juga merupakan sumber Vitamin A dan K, folat, asam caffeic, dan silika. Selain itu juga mengandung vitamin C, yaitu antioksidan kuat yang juga dapat membantu untuk menurunkan tekanan darah.

a.

Rendah sodium

Salah satu alasan lain penggunaan mentimun untuk hipertensi adalah karena ia hanya sedikit mengandung sodium. Asupan sodium berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, serta menyulitkan untuk diturunkan kembali. Dengan demikian, membantu menurunkan tekanan darah tinggi dengan mentimun adalah pilihan yang tepat.

b. Mengandung kalium Kalium merupakan mineral yang sangat penting untuk mengontrol tekanan darah. Mentimun adalah sumber terbaik kalium, yaitu menyediakan sekitar 442 mg kalium. Asupan kalium yang direkomendasikan setidaknya adalah 4.700 mg per hari. Selain itu, Sayuran lain dan berbagai jenis buah-buahan, kacang-kacangan , ikan dan yogurt juga merupakan sumber kalium yang baik.

c.

Kontrol berat badan

Mentimun sangat baik untuk membantu mengurangi kelebihan berat badan atau obesitas, karena faktor darah tinggi Anda mungkin karena akibat kegemukan. Jika Anda berhasil menurunkan berat badan menjadi normal, makan kemungkinan besar darah tinggi yang Anda alami juga akan membaikLebih dari 95 persen dari berat mentimun adalah air, yaitu yang merupakan nutrisi bebas kalori yang dapat menekan nafsu makan alami.

2. Dua buah belimbing dimakan diambil airnya diminum pagi dan sore Belimbing manis merupakan buah yang kaya vitamin A dan C yang bersifat antioksidan dan kalium. Yang patut diperhitungkan juga adalah seratnya, terutama serat pektin yang berguna bagi kesehatan pembuluh darah. Beberapa manfaat dari buah belimbing manis untuk kesehatan tujbuh manusia:  Mengatasi Hipertensi

Besar kemungkinan karena buah ini kaya kalium yang membuat pengasupnya sering buang air kecil (diuretik) sehingga tekanan darah pun terkendali. Selain itu, serat yang terkandung, terutama pektin, mampu menyerap lemak sehingga ikut membantu menurunkan tekanan darah.   Menurunkan Kadar Kolesterol Berkat kandungan pektin yang merupakan serat kasar, kolesterol dan asam empedu akan diikat oleh serat ini agar tidak masuk ke dalam pembuluh darah. Alhasil, kadar kolesterol dalam tubuh pun turun.   Melancarkan Buang Air Kecil Buah yang banyak airnya dan mengandung kalium ini berkhasiat memperlancar masalah buang air kecil, serta tidak memberi kesempatan terbentuknya batu ginjal sekaligus menyehatkan ginjal.   Menurunkan Berat Badan Buah yang banyak mengandung air ini kadar kalorinya sangat rendah sehingga cocok diasup oleh mereka yang sedang berniat menurunkan berat badan (karena harus mengurangi asupan kalori). Serat yang terkandung pada belimbing pun berperan besar dalam melancarkan pencernaan sehingga tidak terjadi sembelit.

3. Sepuluh lembar daun salam direbus dalam 2 gelas air sampai rebusannya tinggal 1 gelas, diminum pagi dan sore hari Flavonoid dalam daun salam berfungsi sebagai antioksidan yang mampu mencegah terjadinya oksidasi sel tubuh. Semakin tinggi oksidasi sel dalam tubuh, maka semakin tinggi kemungkinan seseorang untuk menderita penyakit degeneratif. Kandungan flavonoid pada daun salam dapat digunakan untuk mencegah terjadinya hipertensi, menurunkan kadar kolesterol tubuh, menurunkan kadar gula darah, dan menurunkan kadar asam urat.

4. Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam 2 gelas air sampai airnya tinggal satu gelas Menurut penelitian oleh Dra Azizahwati MS. Apt yang dilakukan di UI (Universitas Indonesia) pada 2010 tentang khasiat daun alpukat untuk hipertensi, membuktikan bahwa pada daun alpukat terdapat senyawa flavonoid yang berperan untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Menurut Beliau sejauh ini dosis yang yang aman untuk dikonsumsi sebagai obat hipertensi dan kolesterol adalah 10 mg/kg berat badan dengan melarutkan ekstrak daun avokad menggunakan pelarut etanol 70%. Daun alpukat selain sebagai obat untuk mengatasi hipertensi, juga manjur sebagai obat antihiperlipidemia. Hiperlipidemia merupakan kondisi dimana pada jalur pembuluh darah terjadi penyumbatan. Hal ini terjadi karena hiperlpidemia merupakan salah satu pemicu serangan jantung yang terjadi diakibatkan kolesterol mengendap sebagai plak yang kemudian luruh sehingga terjadi penyumbatan. Hiperlipidemia dan hipertensi adalah penyakit yang mengakibatkan kematian paling tinggi untuk saat ini.

5.

Satu genggam daun seledri ditumbuk dengan sedikit air diperas lalu

diminum pagi dan sore Daun seledri mempunyai kandungan Apigenin yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah dan Phthalides yang dapat mengendurkan otototot arteri atau membuat rileks pembuluh darah. Kandungan itulah yang mengatur aliran darah yang memungkinkan pembuluh darah membesar dan mengurangi tekanan darah. Selain Apigenin, seledri juga mengandung gizi yang tinggi dengan kandungan vitamin A, B1, B2, B6 dan vitamin C. Seledri juga kaya akan kalium, asam folic, kalsium, magnesium, zat besi, fosfor, sodium dan banyak mengandung asam amino esensial.

DAFTAR PUSTAKA html/m=1www.godiabetescare.com/hipertensi.html Di askses, pada Hari/tgl: Senin, 16-April-2018, jam 18.45 Wita http://galoon-info.blogspot.co.id/2012/06/satuan-acara-penyuluhan-sap Di askses, pada Hari/tgl: Senin, 16-April-2018, Jam 19.30 Wita

Related Documents


More Documents from "Firda Rahmawati"