SATUAN ACARA PENGAJARAN GOUT DAN MANAJEMEN NYERI DENGAN KOMPRES HANGAT JAHE PADA MBAH R DI KALIRANDU RT 08
DISUSUN OLEH : YUNITA LARASATI (20160320049)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2018/2019
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
Mata Ajaran
: Praktikum Blok 21 Keperawatan Gerontik
Pokok Bahasan
: Gout dan Manajemen Nyeri dengan Kompres Hangat Jahe
Instansi
: Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Sasaran
: Mbah R dan keluarga di Kalirandu RT 08
Waktu
: 30 Menit
Hari/Tanggal
: Selasa/01 Januari 2019
Tempat
: Kalirandu
I.
Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti pembelajaran selama 30 menit, mbah R dan keluarga di Kalirandu RT 08 dapat memahami gout dan manajemen nyeri dengan kompres hangat jahe
II.
Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti pembelajaran selama 30 menit, mbah R di Kalirandu RT dapat : a. Menyebutkan pengertian Gout . b. Menyebutkan penyebab penyakit Gout c. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit Gout d. Menyebutkan cara pelaksanaan manajemen nyeri asam urat dengan kompres hangat jahe (Materi terlampir)
III.
Materi Pembelajaran
A. PENGERTIAN GOUT Gout atau apa yang disebut Asam Urat merupakan penyakit metabolik yang mempunyai sekelompok gangguan atau sindrom klinis metabolik yang ditandai dengan meningkatnya konsentrasi asam urat (Hiperurisemia). Masalah akan timbul jika terbentuk kristal-kristal urat pada sendi- sendi dan jaringan sekitarnya. Dimana kristal tersebut berbentuk seperti jarum
yang akan mengakibatkan reaksi peradangan, jika berlanjut akan menimbulkan nyeri hebat dan kerusakan pada sendi dan jaringan lunak. B. PENYEBAB Penyebab utamanya ialah peningkatan kadar asam urat yang berlebihan serta penurunan ekresi asam urat melalui ginjal karena suatu proses penyakit lain atau penggunaan obat-obatan tertentu. Hal yang penting diketahui bahwa asam urat sendiri tidak akan menimbulkan apa-apa tetapi rasa sakit yang dirasakan terjadi akibat terbentuknya kristal yang mengendap.
C. TANDA DAN GEJALA Penyakit ini mempunyai 4 tahap dari perjalanan klinis penyakitnya yaitu : Tahap I Ditandai dengan peningkatan asam urat serum yang tanpa disertai gejala- gejala kelainan. Tahap II Adalah Gout yang berlanjut menjadi akut. Pada tahap ini terjadi pembengkakan dan nyeri biasanya pada sendi pergelangan kaki dan tangan. Selanjutnya diikuti penbentukan tofi ( timbunan Natrium - urat ). Biasanya terjadi demam dan leukositosis. Tahap III Adalah tahap intertitis. Pada tahap ini tidak terdapat gejala-gejala klinis yang dapat berlangsung beberapa bulan sampai dengan beberapa tahun. Tahap IV Adalah Gout kronik. Terjadi peradangan kronik akibat kristal- kristal asam urat. Sehingga mengakibatkan nyeri, sakit, dan kaku juga pembesaran dan penonjolan sendi yang bengkak. Komplikasi jika tidak tertangani akan terjadi kerusakan pada ginjal sehingga ekskresi asam urat akan bertambah buruk.
D. MANAJEMEN NYERI ASAM URAT DENGAN KOMPRES HANGAT JAHE Kompres jahe dapat menurunkan nyeri. Kompres jahe merupakan pengobatan tradisional atau terapi alternatif untuk mengurangi nyeri. Kompres hangat jahe memiliki kandungan enzim siklooksigenasi yang dapat mengurangi peradangan, selain itu jahe juga memiliki efek farmakologis yaitu rasa panas dan pedas, dimana rasa panas ini dapat meredakan rasa nyeri, kaku, dan spasme otot atau terjadinya vasodilatasi pembuluh darah, manfaat yang maksimal akan dicapai dalam waktu 20 menit sesudah aplikasi panas .
Prosedur Kerja persiapan alat dan bahan menurut (An, 2010) adalah sebagai berikut : a. Alat 1. Parutan jahe 2. Baskom kecil 3. Handuk kecil b. Bahan 1. Jahe 100gram 2. Air secukup nya c. Cara kerja Untuk pelaksaan kompres hangat jahe dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut 1. Inform consent 2. Siap kan jahe 100 gram. 3. Cuci jehe dengan air sampai bersih 4. Parut Jahe 5. Siapkan wadah dan isi dengan air hangat suhu 40-500Csecukup nya 6. Masukan handuk kecil ke dalam air hangat tersebut kemudian tunggu beberapa saat sebelum handuk di peras 7. Peraskan handuk kemudian tempelkan ke daerah sendi yang terasa nyeri klien. 8. tambahkan parutan jahe di atas handuk tersebut. 9. Pengompresan dilakukan selam 20 menit 10. Setelah selasai bereskan semua peralatan yang telah dipakai.
Sebaiknya kompres hangat jehe dilakukan dua kali dalam sehari pagi dan sore agar mendapatkan hasil yang optimal.
Metode
IV.
1. Ceramah 2. Demonstrasi 3. Tanya jawab
Kegiatan Pembelajaran
V.
No. Kegiatan Penyuluhan
Waktu
Kegiatan Karyawan
1
2’
Tahap Pembukaan a. Penyaji membuka acara dan
mendengarkan.
memberi salam.
Mendengar
b. Perkenalan. 2
dan
memperhatikan. 4’
Tahap Apersepsi a. Menanyakan
Menjawab salam dan
Pengetahuan
individu tentang gout
Memperhatikan dan menjawab
dan
pertanyaan.
manajemen nyeri asam urat dengan kompres hangat jahe meliputi
pengertian
penyebab
gout,
gout,
tanda
dan
gejala gout, dan manajemen nyeri yang dapat dilakukan 3
4’
Tahap Informasi a. Memberikan informasi tentang
Mendengar
dan
memperhatikan.
topik yang disampaikan. b. Menjelaskan
tujuan
Mendengar
penyuluhan. 4
Tahap penyuluhan Menjelaskan :
dan
memperhatikan. 10’
Mendengar memperhatikan.
dan
a. Menyebutkan pengertian Gout . b. Menyebutkan penyebab penyakit Gout c. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit Gout d. Menyebutkan cara pelaksanaan manajemen nyeri asam urat
Bertanya, mendengar
dengan kompres hangat jahe
dan memperhatikan.
Memberikan kesempatan bertanya.
Mendengar
dan
memperhatikan.
§ Penyaji mendemonstrasikan cara membersihkan gigi yang benar 5
10’
Tahap Penutup
Mendemonstrasikan
a. Penyaji mengevaluasi dengan bertanya seputar materi yang dijelaskan dan mempersilakan individu
mempraktekan
membersihkan gigi yang benar
Menerima
b. Penyaji memberikan apresiasi
dengan
senang hati
kepada individu c. Penyaji
menutup
acara dan
Mendengar
mengucapkan salam.
Jumlah waktu
VI.
Media Poster
menjawab salam. 30’
dan
VII.
Sumber Bahan a. Lueckenofte, 1998. Pedoman Praktis Pengkajian Gerontologi Edisi 2. Jakarta : EGC b. Nugroho, W. 2000. Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta : EGC c. Watson, R. 2003. Perawatan pada Lansia. Jakarta : EGC
VIII.
Evaluasi a. Prosedur
: Lisan dan Demonstrasi
b. Jenis
: Formatif
c. Bentuk
: Diskusi Dan Redemonstrasi