Satuan Acara Pengajaran Benar.docx

  • Uploaded by: manda
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Satuan Acara Pengajaran Benar.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,600
  • Pages: 14
SATUAN ACARA PENGAJARAN Pokok Bahasan : ASI vs Susu formula Sasaran : Ibu menyusui Tempat : Puskesmas Cileungsi Hari / tgl Pelaksanaan : Waktu : 30 menit Pembicara : Intan Purnama Sari Jumlah sasaran : 20 orang

A. LATAR BELAKANG Kehadiran seorang bayi dalam sebuah keluarga adalah merupakan dambaan setiap orang. Karena dengan kehadiran seorang bayilah mereka dapat meneruskan garis keturunan mereka. Seorang bayi tentu saja masih punya nilai ketergantungan yang tinggi kepada kedua ortunya harus ekstra cermat dan penuh perhatian dalam merawat bayi mereka termasuk memilih susu terbaik untuk bayi. Untuk menunjang perawatan tersebut, seorang ibu sangat dianjurkan untuk memberikan ASI (Air Susu Ibu) sebagai sumber makanan yang utama sebelum meraka diperbolehkan untuk mendapatkan sumber makanan yang lainnya dan diharapkan tidak memberikan susu formula. Dalam proses pemberian ASI tersebut, seorang ibu harus memperhatikan gizinya dan harus menyusui bayinya tanpa diselingi dengan susu formula, karena kebaikan ASI tidak ada dalam susu formula sehingga bayi bisa tumbuh dengan baik dan sehat kelak bisa menjadi anak yang cerdas. Pengetahuan tentang Manfaat dan kerugian ASI dan susu formula tidak hanya berguna bagi ibu yang sedang menyusui saja tapi berdampak besar bagi bayinya kelak. B. TUJUAN Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang pentingnya mengetahui manfaat ASI dan kerugian susu formula diharapkan ibu menyusui memahami tentang kegunaan dan dampak pemberian ASI maupun susu formula jika diberikan kepada bayinya sehingga ibu dapat memilih pilihan terbaik untuk susu bayinya. Karena pada dasarnya tidak ada yang terbaik selain ASI untuk itu diperlukan pengetahuan ibu mengapa ASI yang paling baik.

C. TARGET Ibu menyusui

D. SUSUNAN ACARA

NO 1

2

TAHAP KEGIATAN Pembukaan

Proses

KEGIATAN Mengucapkan salam dan menyampaikan maksud dan tujuan pertemuan sesuai kontak waktu A. Menjelaskan pengertian ASI dan susu formula, B. ASI vs formula, C. Keunggulan ASI disbanding susu formula

WAKTU

5 menit

20 menit

TANYA JAWAB

3

Penutup

E. METODE 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Peragaan F. MEDIA 1. Materi pengajaran 2. LCD 3. Leaflet

Mengucapkan salam dan terima kasih karena bersedia meluangkan waktunya.

5 menit

MATERI ASI VS FORMULA D. PENGERTIAN ASI DAN SUSU FORMULA

Definisi ASI ASI adalah yang terbaik bagi bayi. Selain itu, mendapatkan ASI adalah hak asasi bayi sebagai manusia. Ini berarti bahwa dengan tidak memberikan ASI kita telah merampas haknya untuk hidup sehat, baik secara fisik maupun secara emosional. Pikiran negatif tentang ASI merupakan salah satu faktor ketidak berhasilan ibu memberikan ASI kepada bayi dan menjadi salah satu alasan ibu untuk beralih ke susu formula.

Definisi susu formula

Susu formula adalah susu yang dibuat dari susu sapi atau susu buatan yang diubah komposisinya hingga dapat dipakai sebagai pengganti ASI. Alasan dipakainya susu sapi sebagai bahan dasar mungkin oleh banyaknya susu yang dapat dihasilkan oleh peternak (Pudjiadi, 2002).

E. ASI VS FORMULA Sumber Gizi Sempurna ASI : Mengandung zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi. Antara lain, faktor pembentuk sel-sel otak, terutama DHA, dalam kadar tinggi. ASI juga mengandung whey (protein utama dari susu yang berbentuk cair) lebih banyak daripada casein (protein utama dari susu yang berbentuk gumpalan) dengan perbandingan 65 : 35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap oleh tubuh bayi. Susu formula : Tidak seluruh zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat diserap oleh tubuh bayi. Misalnya, protein susu sapi tidak mudah diserap karena mengandung lebih banyak casein. Perbandingan whey dan casein dalam susu sapi adalah 20 : 80. Mudah Di Cerna ASI : Pembentukan enzim pencernaan bayi baru sempurna pada usia kurang dari 5 bulan. ASI mudah dicerna bayi karena mengandung enzim-enzim yang dapat membantu proses pencernaan. Susu formula : sulit dicerna karena tidak mengandung enzim pencernaan. Akibatnya, lebih banyak sisa pencernaan yang dihasilkan dari proses metabolisme (proses pembakaran zat-zat di dalam tubuh menjadi energi, sel-sel baru, dan lain-lain) yang membuat ginjal bayi harus bekerja keras.

Komposisi Sesuai Kebutuhan ASI : Komposisi zat gizi ASI sejak hari pertama menyusui biasanya berubah dari hari ke hari. Misalnya kolostrum (cairan bening berwarna kekuningan yang biasanya keluar pada awal kelahiran) terbukti mempunyai kadar protein yang lebih tinggi, serta kadar lemak dan laktosa (gula susu) yang lebih rendah dibandingkan ASI mature (ASI yang keluar hari ke-10 setelah melahirkan). Kandungan kolostrum yang seperti ini akan membantu system pencernaan bayi baru lahir yang memang belum berfungsi optimal. Selain itu komposisi ASI pada saat mulai menyusui ( fore milk ) berbeda dengan komposisi pada akhir menyusui ( hind milk ). Kandungan protein fore milk (berwarna bening dan encer) tinggi, tetapi kandungan lemaknya rendah bila dibandingkan dengan hind milk (berwarna putih dan kental). Makanya, jangan terlalu cepat memindahkan bayi untuk menyusu pada payudara yang lain, bila ASI pada payudara yang sedang diisapnya belum habis. Susu formula: Komposisi zat gizinya selalu sama untuk setiap kali minum (sesuai aturan pakai). Mengandung Zat Pelindung ASI : Mengandung banyak zat pelindung, antara lain immunoglobulin dan sel-sel darah putih hidup. Selain itu, ASI mengandung faktor bifidus. Zat ini penting untuk merangsang pertumbuhan bakteri Lactobacillus bifidus yang membantu melindungi usus bayi dari peradangan atau penyakit yang ditimbulkan oleh infeki beberapa jenis bakteri merugikan, seperti keluarga coli . Susu formula : hanya sedikit mengandung immunoglobulin, dan sebagian besar merupakan jenis yang “salah” (tidak dibutuhkan oleh tubuh bayi). Selain itu, tidak mengandung sel-sel darah putih dan sel-sel lain dalam keadaan hidup. Cita Rasa Bervariasi ASI : Cita rasa ASI bervariasi sesuai dengan jenis senyawa atau zat yang terkandung di dalam makanan dan minuman yang di konsumsi ibu. Susu formula : Bercita rasa sama dari waktu ke waktu dengan standar rasa: vanilla, coklat, strawberry.

Perbedaan perkembangan bayi yang diberikan ASI dengan susu formula adalah   

Pada perkembangan mental, bayi yang mendapat ASI punya nilai Indeks Pembangunan Jiwa yang lebih baik pada usia 6 dan 12 bulan dibanding yang mendapatkan susu formula. Untuk keterampilan psikomotor, bayi dengan ASI punya nilai tinggi untuk tes keterampilan gerak di usia enam bulan dibanding yang mengonsumsi susu formula. Terkait keterampilan berbahasa, bayi dengan ASI skor tes berbahasanya lebih tinggi dari bayi dengan susu formula.

Kerugian pemberian susu formula 1. Segi Kandungan 

Rentan terhadap penyakit. Air susu ibu (ASI) banyak mengandung zat antibodi (zat yang

meningkatkan kekebalan tubuh), sehingga bayi yang mendapatkan air susu ibu secara tidak langsung sudah mendapatkan kekebalan terhadap kuman penyebab penyakit. 

Beban pada ginjal. Kandungan protein pada susu formula jauh lebih tinggi dari air susu ibu,

sehingga jumlah zat yang larut pada susu formula lebih tinggi yang mengakibatkan beban pada ginjal. 

Gangguan pencernaan. Pada air susu ibu, kandungan lemaknya mudah diserap dibanding dengan

lemak yang terdapat pada susu formula. Pada bayi premature (kurang bulan) yang diberi susu formula sering timbul gangguan pencernaan dimana buang air besarnya bercampur dengan lemak. 

Pencemaran oleh kuman. air susu ibu pada umumnya bebas kuman, kecuali bila ibu menderita suatu

penyakit infeksi. Pada susu formula kemungkinan terjadinya pencemaran oleh kuman besar. 

Alergi. Belum pernah terjadi adanya bayi yang alergi terhadapat air susu ibu.

Namun kemungkinan timbulnya alergi terhadap susu formula ada, karena terbuat dari susu sapi dan dalam proses pengolahan susu formula telah ditambahkan beberapa bahan lain.

2. Segi Penyajian  



   





Pencemaran Seperti yang telah dijelaskan di atas, susu formula dalam tahap-tahap penyajiannya dapat tercemar oleh kuman. Tersedak. Tersedak dalam pemberian susu memakai botol dot sangat mungkin terjadi, terutama jika lubang yang ada pada dot sangat besar, sehingga air susu yang mengalir sangat deras sedangkan bayi belum bisa menyesuaikannya. Congekan. Congekan (otitis media) sering terjadi pada bayi yang diberi susu formula. Air susu dalam dot dapat masuk dalam telinga karena bayi diberi susu sambil tiduran. Muntah dan perut kembung. Sering terjadi posisi botol dot tidak pas sehingga udara dapat terhisap, yang bisa menyebabkan muntah dan perut kembung; Alergi. Ada beberapa bayi yang alergi terhadap karet atau plastik pada dot. Biasanya di sekitar mulut bayi terdapat ruam merah atau vesikel; Kebutuhan tak terkontrol. Kadang-kadang ibu membuat susu dengan jumlah seperti biasanya, padahal bayi mair susu ibuh menginginkan ataupun sebaliknya. Merepotkan Dengan air susu ibu penyajiannya sangat praktis, kapan dan dimanapun bayi menginginkannya, ibu dengan mudah dapat memberikannya dalam keadaan segar. Pada susu formula penyajiannya cukup lama dan repot dimana sang ibu harus merebus air dulu, menyeduh susu, membersihkan botol, dan seringkali susu sudah tidak segar lagi ketika disajikan (basi). Mahal Susu formula yang kualitasnya baik sangat mahal harganya, tentunya ini menambah biaya bulanan. Jika di Asia diperkirakan 60 juta anak dibawah 1 tahun memerlukan susu formula, berarti mereka memerlukan sekitar 16 milyar liter susu sapi untuk membuat susu formula. Ini memerlukan sekitar 114 juta sapi, tentunya biaya yang diperlukan sangat besar. Rasa aman dan terlindungi. Dengan menyusui menggunakan air susu ibu dengan gendongan atau pelukan, secara tidak langsung bayi mendapatkan rasa aman dan terlindungi, sehingga secara psikis juga mempengaruhi pertumbuhan bayi.

3. Kerugian pada ibu 

Menyusui langsung anak dengan air susu ibu menyebabkan rahim cepat mengkerut, ini berguna untuk mengentikan perdarahan setelah melahirkan. Pada penggunaan susu formula tentunya hal ini tidak terjadi.



Ibu-ibu yang menyusui anaknya juga terbukti menjarangkan kehamilan walau tidak 100%, pada penggunaan susu formula tidak menjarangkan kehamilan sama sekali.



Penggunaan susu formula dapat menurunkan rasa keibuan dan eratnya hubungan ikatan batin antara ibu dan anak.



Penggunaan susu formula tidak mengurangi kejadian kangker payudara

4. Kerugian bagi Negara 

Menambah beban anggaran yang harus dikeluarkan untuk membeli susu formula, biaya perawatan ibu, dan anak

F. KEUNGGULAN ASI DIBANDING SUSU FORMULA Hasil penelitian, bayi dengan ASI memperoleh sedikit keunggulan dari bayi yang diberikan susu lain. Antara bayi yang diberi ASI dan susu formula, perkembangannya setara namun sedikit lebih rendah dari bayi dengan asupan ASI. Berikut kelebihan ASI dibandingkan susu formula antara lain: 









ASI memiliki efek biologis dan psikologis dibandingkan susu formula yang hanya memiliki efek biologis. ASI membangun otak dan mental bayi, yaitu laktosa pada ASI sangat penting dalam pembentukan myelin otak. Sedang pada susu formula memang hanya untuk membantu pembentukan otot, seperti pada susu sapi sebenarnya untuk anak sapi agar berotot kuat dan kelak bisa untuk membajak sawah. Bayi yang mendapatkan ASI lebih pintar daripada bayi yang diberi susu formula. Beberapa studi menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki IQ sedikit lebih tinggi dibanding anak yang diberi susu formula. Kelebihan ASI yang tidak didapatkan dari susu formula adalah kandungan kolostrum yang keluar di awal-awal bayi menyusu. Kolostrum yang keluar saat bayi menyusu mengandung 1-3 juta leukosit (sel darah putih) dalam 1 ml ASI. Yang berguna melawan infeksi, seperti: meningitis, diare, infeksi pernafasan, infeksi telinga. Maka jika bayi sedang sakit pilek, diare, atau demam, sangat disarankan tetap memberi ASI, karena antibodi dari kolostrum tadi akan melawan infeksi yang ada. Dan disarankan agar ibu memakai masker saat menyusui. Mencegah obesitas. Beberapa studi telah menemukan bahwa bayi yang diberi ASI dapat terlindungi dari obesitas. Lain dari yang diberi susu formula karena mengandung lemak lebih tinggi. ASI lebih banyak mengandung gizi dan mudah dicerna. Oleh karena ASI mudah dicerna, maka Bayi yang diberi ASI lebih sedikit kesulitan dengan masalah pencernaan seperti diare dan sembelit dibandingkan bayi yang diberi susu formula.

Manfaat ASI dan perbandingannya dengan susu formula : 1. ASI lebih efisien dan murah, karena tidak perlu membeli kemasan susu, tidak perlu diaduk, tidak perlu dipanaskan, dan sebagainya. 2. ASI Eksklusif (artinya tidak ada asupan tambahan lain untuk bayi) dapat mencegah kehamilan hingga 98% selama 6 bulan setelah melahirkan. Program ini dianggap sebagai solusi keluarga berencana yang paling efektif untuk menunda kehamilan hingga paling cepat 6 bulan setelah melahirkan. 3. Selama Pemberian ASI, ibu tidak akan mengalami menstruasi dan ini akan mengurangi resiko anemia pada ibu, menurut “institute of medicine tahun 1991″, jumlah zat besi yang digunakan tubuh untuk menyusui lebih sedikit dibandingkan ketika tubuh mengalami menstruasi. 4. Anak yang diberi ASI mempunyai IQ dan kemampuan intelektual lebih tinggi dibanding anak yang diberikan Susu Formula (sample pada anak umur 7 bulan sampai 8 tahun), semakin lama anak diberikan ASI makan semakin tinggi IQnya. 5. ASI mengandung zat kekebalan yang membantu bayi melawan bakteri dan virus, contohnya ketika bayi terjangkit kuman, otomatis payudara akan memproduksi antibodi baru melalui air susu yang diproduksi. Catatan: Memompa Payudara tidak akan menghasilkan antibodi ini, karena tubuh bayi tidak bersentuhan langsung dengan tubuh ibu. 6. ASI mengandung: sel darah putih (leukosit) yang sanggup membunuh bakteri dan virus, Interferon (sejenis protein yang berfungsi mengidentifikasi kehadiran virus), Lysozyme (sejenis ensim untuk melawan infeksi), dan masih banyak lagi zat-zat berguna lainnya. 7. Zat Gula (laktosa) pada ASI mampu mengurangi infeksi pada bayi dan otak bayi membutuhkan laktosa dan galaktosa untuk berkembang. Sedangkan Laktosa juga dibutuhkan oleh bakteri usus yang berguna (lactobacilus bifidus) untuk berkembang. 8. Bayi sanggup mengontrol porsi makannya jika anda memberikan ASI melalui payudara, jadi bayi tidak akan sakit kekenyangan. 9. Rata-rata bayi yang diberi ASI, lebih sedikit mengalami gangguan infeksi telinga. 10. Bayi yang di beri susu formula 4 kali beresiko lebih tinggi terkena demam, bronkhitis, pneumonia dan gangguan pernafasan lainnya. 11. Gangguan diare 3 sampai 5 kali lebih sering dijumpai pada bayi yang di beri susu formula. 12. Radang selaput otak/sumsum tulang belakang dan infeksi saluran kencing lebih banyak di jumpai pada bayi yang diberikan susu formula. 13. Bayi yang di berikan susu formula 10 kali lebih sering masuk dirawat di rumah sakit karena mengalami infeksi serius di bandingkan bayi yang diberi ASI. 14. Bayi yang di berikan susu formula yang berumur 10 hari 30 kali beresiko mengidap Neonatal hypocalcemia, yang mengakibatkan kejang,sawan dan ayan ini karena susu formula mengandung phosphate yang sangat tinggi. 15. Susu Formula diketahui menjadi penyebab bayi yang mengidap diabetes. 16. Kanker kelenjar 5-8 kali lebih tinggi untuk bayi yang diberikan susu formula atau bayi yang diberikan ASI kurang dari 6 bulan. 17. Pemberian ASI membantu tubuh bayi untuk mendapat kolesterol baik, ini artinya melindungi bayi dari penyakit jantung pada saat dewasa. ASI mengandung kolesterol tinggi (fatty acid) yang berguna untuk bayi dalam membangun jaringanjaringan saraf dan otak. Susu yang berasal dari sapi tidak mengandung kolesterol ini.

18. Bayi yang di berikan susu formula cenderung mengidap alergi, termasuk alergi pada susu sapi dan kedelai. 19. ASI mencegah 40% resiko Asma pada anak. 20. Bayi yang di berikan susu formula sangat tinggi resikonya terkena gangguan pencernaan (pyloric stenosis), yang penyembuhannya harus lewat operasi.. 21. ASI melindungi bayi dari diare. Diare telah membunuh 500 bayi dan anak setiap tahunnya di Amerika Serikat. ASI mengandung zat-zat yang disebut bakteria yang baik bagi pencernaan bayi yang dapat mengurangi bakteri yang menyebabkan diare. 22. ASI melindungi bayi dari penyakit langka botulism, penyakit ini merusak fungsi saraf, menimbulkan berbagai penyakit pernapasan, dan kelumpuhan otot. 23. ASI membuat tulang bayi lebih kuat. 24. Kematian mendadak (SIDS / Sudden infant death syndrome) pada bayi lebih banyak dialami oleh bayi yang di berikan susu formula. Susu formula sangat rendah kandungan tryptophan yang sangat dibutuhkan badan untuk membentuk serotonin, serotonin adalah zat yang berfungsi mengatur tidur, Penelitian pada bayi yang meninggal mendadak rata-rata mempunyai zat serotonin (yang sangat rendah pada otak). Susu ibu sangat tinggi kandungan tryptophan. SIDS sampai sekarang masih belum ditemukan penyebab utamanya. 25. Susu formula selalu dihubungkan sebagai salah satu penyebab autis, keterlambatan dalam berbicara dan kesulitan belajar pada bayi. 26. ASI mengurangi penyakit gigi berlubang pada anak (tidak berlaku pada ASI dengan botol). Karena menyusui lewat payudara ada semacam keran, jika bayi stop menghisap, otomatis asupan ASI akan stop juga, dan tidak seperti pada botol, jadi ASI tidak akan mengumpul pada gigi dan menyebabkan gigi berlubang. 27. Susu formula kurang mengandung DHA, Omega-3 dan zat-zat lainnya yang diperlukan dalam membentuk otak bayi. Jika pun ada yang kadarnya mendekati kebutuhan bayi, harganya pasti sangatlah mahal. 28. Asam amino pada ASI membantu perkembangan otak sedangkan Asam amino pada susu formula (susu sapi) hanya membantu pertumbuhan otot dan jaringannya. 29. ASI mengandung zat mucin yang dibutuhkan untuk mencegah penyakit pada bayi. 30. Susu formula 600 kali lebih banyak mengandung zat alumunium dibandingkan ASI. 31. Dalam beberapa kasus zat alumunium ditemukan 1000 kali lebih banyak terkandung pada susu formula di bandingkan ASI. 32. Susu formula banyak mengandung logam-logam berat seperi merkuri dan timah, 20% air pencampur susu di Amerika Serikat terkontaminasi oleh timah, dan jika air-air ini direbus untuk membuat steril botol susu, ini akan lebih meningkatkan jumlah timah. Keracunan timah menyebabkan kerusakan otak dan saraf, gagal ginjal, dan lain-lain. 33. Banyak jenis Susu formula yang terkontaminasi oleh banyak bakteri. 34. Dari 7 sampai 10 sample susu formula ditemukan dosis vitamin D yang berlebihan, 7 sampai 10 sample mengandung 200% dosis vitamin D dari yang tertera pada kemasan, bahkan ada yang dosisnya lebih dari 419% dari dosis yang tertulis pada kemasan. Kelebihan Vitamin D akan menyebabkan keracunan. 35. Susu Formula mengandung “phthalates” (sebuah zat kimia yang digunakan dalam industri plastik), yang jika dikonsumsi akan mengakibatkan kemandulan, kerusakan hati (liver), and kimia ini bersifat karsinogenik (mengandung radiasi yang menyebabkan berbagai macam kanker).

36. Susu formula mengandung iodine dalam dosis tinggi yang akan mengganggu kerja kelenjar thyroid. Kacang kedelai hasil dari rekayasa genetika adalah bahan utama dari susu formula dari bahan kedelai. 37. Susu Formula mengandung glutamate (MSG-Asam amino) yang merusak fungsi hypothalamus pada otak – glutamate adalah salah satu zat yang dicurigai menjadi penyebab autis. 38. Susu sapi yang digunakan untuk membuat susu formula kadangkala berasal dari sapi yang telah diberi antibiotik dan BGH (bovine growth hormone) – hormon untuk mempercepat pertumbuhan hewan. 39. Kandungan Susu Formula dapat berubah karena faktor pengolahan pada waktu diproduksi di pabrik dan pada waktu pengolahan ketika akan dikonsumsi oleh konsumen (contoh: air yang terkontaminasi ketika akan mencampur susu, wadah untuk susu yang terkontaminasi, dan lain-lain). 40. Komposisi ASI yang di produksi oleh tubuh ibu akan selalu sesuai dengan kebutuhan umur bayi. Contohnya ketika bayi terlahir prematur, ibu akan memproduksi ASI yang mengandung protein dan lemak yang lebih tinggi dibandingkan ibu yang melahirkan normal. Dan ketika bayi sudah mulai belajar makan, protein yang terkandung pada ASI akan semakin tinggi. Tetapi volume ASI pada payudara akan menurun. 41. Kebutuhan vitamin bayi yang masih menyusui berbeda dengan bayi yang sudah mulai belajar makan. 42. ASI sangat mudah dicerna bayi, karena ASI mengandung enzim yang membantu bayi untuk mencernanya. ASI mengandung enzim lemak yang mudah dicerna. Zat besi pada ASI 50%-70% dengan mudah di serap tubuh bayi dibandingkan Zat besi pada susu formula (10%) karena Susu formula tidak mengandung enzim seperti pada ASI. 43. ASI mengandung 100 komposisi yang tidak dimiliki oleh susu formula. 44. Otot-otot rahang dan wajah ketika bayi menghisap puting ibu merangsang pertumbuhan mulut dan gigi. Menyusui dengan botol menyebabkan masalah pada pertumbuhan mulut dan gigi (mal-occlusion). 45. Aktifitas menyusui merangsang pertumbuhan saraf-saraf bayi. 46. Menyusui mencegah dan meringankan postpartum hemorrhage (pendarahan pada rahim) karena ketika payudara dihisap merangsang tubuh ibu mengeluarkan hormon oxytocin, hormon ini berguna untuk mengerutkan rahim hingga hampir kembali seperti seukuran semula. Setiap kali anda menyusui dengan payudara anda akan merasakan kontraksi pada rahim, ini tanda-tanda hormon oksitosin sedang bekerja. 47. Menyusui melindungi ibu dari kanker payudara, semakin lama ibu menyusui, semakin kecil seorang ibu terkena kanker payudara. 48. Menyusui melindungi ibu dari kanker indung telur. 49. Menyusui melindungi ibu dari kanker leher rahim. 50. Menyusui melindungi ibu dari osteoporosis. Setelah menyusui, kepadatan tulang ibu akan kembali seperti sebelum hamil bahkan lebih baik. 51. Menyusui menurunkan resiko dari “hip fractures” setelah menopause. 52. Merubah berat yang diperoleh ketika masa kehamilan menjadi susu, seorang ibu yang menyusui tidak perlu diet untuk mengembalikan postur tubuh sebelum kehamilan, karena memproduksi ASI membutuhkan 600-800 kalori sehari ini sebanding dengan bersepeda pada tanjakan selama 1 jam atau berenang 30 kali putaran.

53. Pemberian Susu Formula sangat merepotkan, menghabiskan banyak waktu untuk mencuci botol susu dan aksesorisnya saja membutuhkan waktu 1 jam sehari, apalagi jika jauh dari rumah dan harus memberikan susu pada bayi, ibu akan kesulitan untuk menghangatkan susu pada botol tersebut. 54. Pemberian susu dengan payudara sangat simple, dibandingkan dengan botol susu anda harus bangun dari tidur, menghangatkan botol dan duduk ketika anda harus memberikan susu. 55. Bayi-bayi yang disusui dengan susu formula cenderung mengalami sembelit (konstipasi), sedangkan ASI mengandung zat pencahar alami yang membantu bayi buang air besar. 56. Bayi yang disusui lebih langsing dibandingkan bayi yang diberikan Susu formula yang cenderung obesitas. 57. Kolostrum (air susu yg keluar pertama) sangat berguna, pada bulan pertama pencernaan bayi belum matang, mirip seperti saringan yang membiarkan benda asing (protein alergenik) masuk ke aliran darah bayi yang berpotensi menyebabkan alergi. IgA (imunoglobulin) dalam ASI menyediakan selaput pelindung yang berguna untuk menutup kebocoran dalam lapisan usus dan mencegah lewatnya kuman serta zat-zat penyebab alergi yang tidak diundang. 58. Memberikan ASI = Mengimunisasi bayi anda setiap waktu. 59. ASI mengandung lemak yang sangat baik dan mudah tercerna, bayi-bayi yang disusui ASI, mempunyai kotoran yang lembut dan bayi-bayi yangdiberi susu formula kotorannya bertekstur lebih kasar dan baunya lebih tidak sedap. Ini menandakan tidak semua Zat dalam susu Formula dapat terserap oleh tubuh bayi. 60. Penyusuan dengan Payudara, membuat ibu yang sibuk menjadi lebih relaks dan membantu ibu-ibu yang mempunyai kesulitan tidur untuk relaks. 61. Penyusuan adalah latihan seorang ibu dalam membaca karakter bayi anda. Orang tua yang mengetahui karakter/sifat anak, akan lebih mudah untuk mendidiknya. 62. Penglihatan pada anak lebih baik pada anak yang diberi ASI.

Air susu ibu untuk anak ibu SUSU SAPI untuk ANAK SAPI

DAFTAR PUSTAKA

1. Helen Varney.Buku Ajar Asuhan Kebidanan (edisi 4 ).EGC Jakarta: 2003 2. Penny Simkin,P.T : Kehamilan, Melahirkan Dan Bayi, ARCAN.2002 3. Arlene Eisenberg:Bayi Pada Tahun Pertama. Arcan, Jakarta, 2002. 4. Indiarti MT : Asi, Susu Formula Dan Makanan Bayi.Yogyakarta, 2008 5. Steve P. Shelov:Perawatan Untuk Bayi Dan Balita, Arcan,Yogyakrta,2005. 6. Prawiroharjo :Ilmu Kebidanan,YBPSP, Jakarta, 2005 7. Dwinda : Susu Formula, EGC, Jakarta, 2002. 8. Surrinah : Pemberian Susu Formula, PT Cipta , Jakarta, 2008 http://dokternasir.web.id/2011/02/hasil-penelitian-manfaat-asi-vs-susu-formula-1.html http://susubayiberkualitas.wordpress.com/2011/10/18/keunggulan-dan-kekurangan-susu-formulavs-asi/ http://health.okezone.com/read/2012/08/29/483/682417/manfaat-pemberian-asi-pada-buah-hati

SAP (Satuan Acara Pengajaran) IBU MENYUSUI “ASI VS SUSU FORMULA”

Di susun oleh: Intan Purnama Sari Tingkat II B

Poltekkes Kemenkes Jakarta III Prodi Kebidanan Harapan Kita Tahun ajaran 2012-2013

Related Documents


More Documents from "musfirah"