Sap Pertusis.docx

  • Uploaded by: Wasri Jakasiwi
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap Pertusis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,085
  • Pages: 9
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PERTUSIS DI DESA BAWAHAN PASAR MATARAMANKALIMANTAN SELATAN TAHUN AKADEMIK 2012

Topik

: Pertusis

Sub Topik

:MengenaldanMemahamitentangPertusis

Sasaran

: WargaDesaBawahanPasar

Tempat

: Wilayah KerjaPuskesmasBawahanPasar

Hari/Tanggal : 10 November 2012 Penyuluh

: Haryana, SKM.,M.M.Kes

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Topik “Pertusis (BatukRejan)” 2. Sub Topik “MenngenaldanMemahamiTentanngPertusis” 3. Tujuan a. Tujuan Instruksional Umum Setelahdiberikanpenyuluhanselama+30 menitdiharapkanpeserta mampumemahamitentangPertusis. b. Tujuan Khusus Setelahdilakukanpenyuluhandiharapkanpesertamampu: 1) Menjelaskan PengertianPertusis. 2) MenjelaskanPenyebabPertusis. 3) MenyebutkanPenyebaranPertusis. 4) MenyebutkaTandaGejalaPertusis. 5) MenyebutkanKomplikasiPertusis.

SAP_Pertusis

Page 1

6) MenjelaskanPencegahanPertusis.

4. Tempat BalaiDesaBawahanPasar

5. Waktu Kegiatan penyuluhan dilakukan pada : Hari/tanggal

:10 November 2012

Waktu

: Pukul 16.00 WITA

6. Sasaran a. Peserta : Warga di DesaBawahanPasar b. Jumlah : 15 orang

7. Metode Metode yang digunakanadalahceramah dan diskusi.

8. Media Media yang digunakanadalah leaflet danpower point. Alat yang digunakanadalah LCD danleptop

9. Pengorganisasian Penyuluh

: : Haryana, SKM.,M.M.Kes IrfanHefni HeldaFitrina RyskiAfrian.R

SAP_Pertusis

Page 2

10. Kegiatanpenyuluhan Tahap Kegiatan Pendahuluan

Waktu 5menit

KegiatanPenyuluhan 1. Memperkenalkandiri

2. Memberikanpenjelasanmeng enaitopik penyuluhankepada peserta 3. Menanyakankepada peserta apakahada yang sudahtahuataubelumtentangP ertusis (BatukRejan). Penyajian

15 menit

KegiatanPeserta 1. Mendengarkandan memperhatikan

Leaflet

2. Mendengarkandan memperhatikan 3. Menjawabpertanya an yang diajukanpenyaji

1. Penyuluhan

a. Menjelaskan PengertianPertusis. b. MenjelaskanPenyeba bPertusis. c. MenyebutkanPenyeb aranPertusis. d. MenyebutkaTandaGe jalaPertusis. e. MenyebutkanKompli kasiPertusis. f. MenjelaskanPencega hanPertusis.

Media

Leaflet 1. Mendengarkandan memperhatikan 2. Mendengarkandan memperhatikan 3. Mendengarkandanm emperhatikan

4. Mendengarkandan memperhatikan

2. Diskusidantanyajawab Penutup

10 menit

1. Melakukanevaluasidenganca ramenanyakankepadapeserta mengenaiPertusis. 2. Memberikanreinforcementke padapeserta yang menjawabpertanyaan 3. Menyimpulkanmateri yang telahdisampaikan 4. Mengakhirikegiatandengans alam

1. Memperhatikandan menjawabpertanya an 2. Mendengarkandan memperhartikan 3. Mendengarkandan memperhatikan 4. Mendengarkandan memperhatikan

SAP_Pertusis

Page 3

Leaflet

11. KriteriaEvaluasi g. Evaluasistruktur

:penyuluhdatangsebelumwaktu

ditetapkanuntukmempersiapkankegiatan

yang penkes.

Pesertatelahsiapuntukdilaksanakannyapenkes. h. Evaluasiproses

:Pelaksanaanpenyuluhan

berjalansesuairencana.Pesertaantusiasmendengarkanmateri

penkes

danmenjawabpertanyaan yang diajukanpenyaji. Penyuluhan dimulai tepat waktu. i. Evaluasihasil : 1) Peseta dapat memahami tentang Pertusis. 2) Pesertadapat mengajukan pertanyaandan mampumenjawab pertanyaan yang diajukanpenyaji. 3) 80% pertanyaan yang diajukan dapat dijawab dengan benarolehpeserta. Pertanyaan yang akan diajukan berupa : a. Menjelaskan PengertianPertusis. b. MenjelaskanPenyebabPertusis. c. MenyebutkanPenyebaranPertusis. d. MenyebutkaTandaGejalaPertusis. e. MenyebutkanKomplikasiPertusis. f. MenjelaskanPencegahanPertusis.

12. MateriPenyuluhan :

Pengertian Batuk Rejan (pertusis)

Nama lain dari Batuk Rejan yaitu pertusis, batuk 100 hari, batuk anjing, whooping cough dan tussis quinta. Batuk Rejan yaitu merupakan penyakit infeksi akut pada saluran pernapasan yang sangat menular, ditandai oleh suatu sindrom yang terdiri dari batuk yang bersifat spasmodik

SAP_GiziIbuHamil

(penyempitan

saluran

pernapasan)

dan

paroksimal

Page 4

(kekambuhan/parahnya gejala secara tiba-tiba) yang disertai nada yang meninggi, karena penderita berupaya keras untuk menarik napas sehingga pada akhir batuk sering disertai bunyi khas (whoop) sehingga penyakit ini disebut whooping cough. Penyakit ini terutama menyerang pada anakanak yang berusia dibawah umur 5 tahun, akan tetapi bisa menyerang pada semua umur, mulai dari bayi sampai dewasa. Batuk ini sifatnya lama dan khas, selain itu biasanya disertai suara batuk gonggong atau suara melengking dan dapat berlangsung cukup lama sekitar 6 minggu atau lebih.

2.

Penyebab (etiologi)

Batuk Rejan (pertusis) disebabkan oleh bakteri bordetella pertussis (haemophilus pertussis), yang merupakan suatu batang gram-negatif dan terkadang disebabkan oleh bordetella parapertussis. Bakteri bordetella parapertusis menyebabkan parapertusis, yaitu penyakit sejenis batuk rejan (pertusis) yang gejalanya lebih ringan dan biasanya menyerang pada anak usia sekolah dan relatif jarang terjadi. Perbedaan kedua penyakit tersebut adalah dalam hal pemeriksaan kultur, biokimia, dan tes imunologi. Bakteri inilah yang akan menempel pada silia epitel saluran pernapasan, sehingga akan fungsi silia menjadi terganggu sehingga aliran mukus atau lendir atau sekret terhambat dan terjadi pengumpulan sekret. Hal inilah yang mengganggu / menyumbat saluran pernapasan.

3.

Penyebaran

SAP_GiziIbuHamil

Page 5

Batuk rejan dapat ditularkan melalui udara secara : a.

Droplet (percikan) dari orang ke orang ketika batuk, bersin, atau

berbicara. b.

Bahan droplet

c.

Memegang benda-benda yang terkontaminasi dengan sekret atau

riak.

4.

Tanda dan gejala

Batuk rejan merupakan toxin-mediated disease, yaitu toksinnya/racun melekat dan melumpuhkan bulu getar saluran nafas (silia). Hal ini akan mengganggu aliran sekret/riak. Sehingga akan terjadi batuk terus-menerus yang diakhiri dengan whoop (inspirasi/menghirup nafas panjang dan melengking) yang bisa berlangsung 1-10 minggu. Gejala dan tanda pertama dari batuk rejan muncul sesudah 7-14 hari atau disebut juga masa inkubasi/masa tunas. Batuk rejan berlangsung dalam 3 stadium dengan masing-masing stadium berakhir 2 minggu, yang meliputi: a.

Stadium kataralis, lamanya 1-2 minggu

Padapermulaanhanyabatuk-batukringan, terutamapadamalamharidimanabatukinisemakin

lama

semakinbertambahberatdanterjadiseranganpadamalamhari.Gejalalainnyaada lah flu/pilekserakdananoreksia.Stadium inimenyerupai influenza. b.

Stadium spasmodic, lamanya 2-4 minggu

Batuksemakinbertambahberatdanterjadiparoksimalditandaibatuk yang berbunyinyaringdanterdengarmenariknafaspadaakhirseranganbatuk.Penderit atampakberkeringat,

pembuluhdarahleherdanmukamelebar.Batuk

yang

sedemikianberatnyasehinggapenderitatampakgelisah.Padaawalnyaanak yang SAP_GiziIbuHamil

Page 6

terinfeksiterlihatseperiterkena

flu

biasadenganhidungmengeluarkan

lender.Mata berair, bersin, demam dan batuk ringan. Batuk inilah yang menjadi parah dan sering. Batuk akan semakin panjang dan seringkali berakhir dengan suara seperti orang menarik nafas (melengking).penderita akan berubah menjadi biru karena tidak mendapatkan oksigen yang cukup selama rangkaian batuk. Pada waktu serangan batuk, anak-anak bisa terkencing-kencing, mata terlihat seperti perdarahan sub konjungtiva dan epistaksis

(perdarahan

pada

hidung). Selamamasapenyembuhan,

batukakanberkurangsecarabertahap. c.

Stadium konvalesensi/penyembuhan, lamanyakira-kira 4-6

minggu Beratnya serangan batuk berkurang, begitu juga muntah. Dan nafsumakan pun

timbulkembali.Infeksisemacam

“common

cold”

dapatmenimbulkanseranganbatuklagi.

5.

Kompilkasi a.

Pneumonia,

terkadangsebagianlendir

yangkentalmenyumbatsalahsatubronkuskecilpadaanaksehinggadapatme nyebabkan pneumonia. Jika tidak diobati dengan tepat, dapat terjadi kerusakan paru yang menetap. b. Malnutrisi, lamanya penyakit ini disertai muntah-muntah akan menyebabkan penurunan berat badan anak. Jika anak sudah mulai kurang gizi ketika terserang batuk rejan, mungkin menjadi sangat kurang gizi setelah 2-3 bulan menderita penyakit ini. c.

Kejang, terkadang anak menjadi kejang pada akhir rangkaian batuk tersebut. Jika terjadi kejang, berikan paraldehid. Hal ini terjadi akibat ketidakseimbangan cairan elektrolit akibat muntah-muntah dan kadangkadang terdapat kongesti dan edema otak, mungkin dapat pula terjadi

SAP_GiziIbuHamil

Page 7

perdarahan otak. Bisa juga diakibatkan karena hipoksia dan anoksia akibat penghentian pernapasan yang lama. d. Gagal jantung, terkadang dapat terjadi gagal jantung pada batuk rejan yang berat. e.

Batuk yang hebat(berhubungan dengan tekanan) dapat menyebabkan perdarahan hidung (epistaksis), ulkus di bawah lidah/ ujung lidah karena tergosok pada gigi atau tergigit pada waktu serangan batuk , perdarahan subkonjungtiva, edema pada kelopak mata, prolaps rectum akibat dari diare.

f.

Batuk rejan akan memperburuk tuberkulosis primer karena daya tahan

tubuhnya

terhadap

tuberkulosisn

sangat

menurun,

sehingga

akan

memperburuk.

6.

Pencegahan

Berikut beberapa petunjuk untuk mencegah penyebaran batuk rejan (pertusis) : a.

Pencegahanutamadaripertusis (batukrejan) yaituImunisasi pada usia 2, 4, 6, dan 18 bulan dan 4-6 tahun. Vaksin yang direkomendasikan adalah 3 dosis vaksin

yang mengandungsuspensibakteri

yang

telhdimatikan, biasanyadikombinasikandengandiphtheriadantetanustoxoid diserapdalamgaramaluminium

(vaksinabsorbsdiphtheria

yang dan

tetanustoxoid dan pertusis, USP, DPT, DTwPatauDTaP). Pada bayiusia 2

minggudiberikanimunisasisebanyaktigakali,

denganintervalempatminggu. Vaksinasitidakbolehdiberikankepadaanakanakberumur 6 tahunke atas karenadapatmenyebabakandemam yang parah. SAP_GiziIbuHamil

Page 8

Sehinggadiharapkankemingkinanterinfeksipertusisakansemakinrendahd engandiberikannyaimunisasi,

dan

gejalapenyakit

pun

tidakakanseberatkalautanpadiberikanimunisasi. b. Isolasi, jagalah penderita batuk rejan jauh dari anak-anak. Anak yang baru sembuh dari batuk rejan, tidak boleh kembali bersekolah sampai 3 minggu setelah dimulai batuk dengan “whoop”. c.

Melakukan penyuluhan kepada masyarakat terutama orangtua bayi, meliputi pendidikan bahayanya penyakit ini serta keuntungan imunisasi pertama pada anak berusia tidak lebih dari dua bulan.

SAP_GiziIbuHamil

Page 9

Related Documents

Sap
June 2020 69
Sap
November 2019 86
Sap
June 2020 67
Sap
November 2019 82
Sap
November 2019 80
Sap
May 2020 58

More Documents from ""