SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN PENDERITA DENGAN STROKE RUANG 27 RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG
OLEH :
1. Akper Dharma Husada Kediri 2. Poltekkes Soepraoen Malang 3. Poltekkes Malang Prodi Lawang 4. Universitas Muhammadiyah Ponorogo 5. Universitas Muhammadiyah Jember
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG DI RUANG 28 TAHUN 2019
HALAMAN PENGESAHAN SAP “PERAWATAN PENDERITA DENGAN STROKE”
Telah diperiksa dan disetujui pada : Hari
:
Tanggal
:
Oleh :
Pembimbing Institusi
Pembimbing Klinik
(..................................................)
(..............................................)
Mengetahui, Kepala Ruang 27
(...............................................)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Materi
: Perawatan Penderita Dengan Stroke
Sasaran
: Keluarga Pasien
Tempat
: Ruang 27
Hari/tanggal
: Kamis, 14 Maret 2019
Waktu
: 30 Menit
1) Tujuan a. Tujuan Umum Setelah diberikan penyuluhan, keluarga pasien dapat memahami tentang stroke dan perawatan penderita dengan stroke b. Tujuan Khusus -
Memahami dan Mengerti Tentang Pengertian Penyakit Stroke
-
Mengetahui Penyebab Terjadinya Penyakit Stroke
-
Mengetahui Tanda dan Gejala Penyakit Stroke
-
Mengetahui Cara Pencegahan Penyakit Stroke
-
Mengetahui Cara Perawatan Penderita Dengan Stroke
-
Mengetahui Latihan Gerak Pada Penderita Stroke.
2) Metode a. Ceramah b. Tanya jawab 3) Media Leaflet 4) Materi Penyuluhan a. Menjelaskan Pengertian Penyakit Stroke b. Menjelaskan Penyebab Terjadinya Penyakit Stroke c. Menjelaskan Tanda dan Gejala Penyakit Stroke d. Menjelaskan Cara Pencegahan Penyakit Stroke e. Menjelaskan Cara Perawatan Penderita Dengan Stroke f. Menjelaskan Latihan Gerak Pada Penderita Stroke.
5) Evaluasi 1. Evaluasi struktur a. Pemberitahuan kepada keluarga bahwa akan dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Perawatan Penderita Dengan Stroke b. SAP dikonsulkan ke pembimbing satu hari sebelum dilaksanakan c. Tempat penyuluhan yaitu di ruang 27 RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang 2. Evaluasi proses a. Keluarga kooperatif selama dilakukan penyuluhan kesehatan b. Penyuluhan kesehatan dilakukan sesuai materi dan waktu yang telah ditetapkan c. Mahasiswa berperan sebagai perannya d. Keluarga aktif dalam diskusi atau tanya jawab 3. Evaluasi hasil a. Keluarga mampu menjelaskan pengertian dari Penyakit Stroke b. Keluarga mampu menjelaskan Penyebab Terjadinya Penyakit Stroke c. Keluarga mampu menyebutkan Tanda dan Gejala Penyakit Stroke d. Keluarga mampu menyebutkan Cara Pencegahan Penyakit Stroke e. Keluarga mampu menyebutkan Cara Perawatan Penderita Dengan Stroke f. Menjelaskan Latihan Gerak Pada Penderita Stroke. 6) Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Hari/Tgl/Jam
Tahap Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Pasien dan
Penyuluhan
Kesehatan
keluarga
Kesehatan Pembukaan (5 menit)
Mengucapkan salam. Menyebutkan nama dan asal. Menjelaskan tujuan. Mengkaji tingkat
Pasien dan keluarga membalas salam. Pasien dan keluarga menerima kehadiran mahasiswa dengan
pengetahuan Pasien dan
baik. Pasien dan
keluarga tentang
keluarga
penyakit Stroke.
memahami tujuan dengan baik. Pasien dan keluarga berpartisipasi dalam diskusi awal.
Inti(20 menit)
Menjelaskan
Pasien dan
tentang pengertian,
keluarga
Penyebab ,Tanda
mendengarkan dan
dan Gejala, Cara
memperhatikan
Pencegahan, Cara
dengan baik.
Perawatan Dan
Pasien dan
Latihan Gerak Pada
keluarga
Penderita Dengan
mengajukan
Stroke.
pertanyaan.
Memberi kesempatan pada pasien dan keluarga untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas. Penutup
-
(5 menit)
-
Mengevaluasi
Pasien dan
tujuan penyuluhan
keluarga mampu
kesehatan.
menjawab/menjela
Mengucapkan
skan kembali.
terima kasih atas
Pasien dan
perhatian yang
keluarga membalas
diberikan dan
salam.
memberi salam penutup.
MATERI PENYULUHAN
A. Definisi CVA atau stroke adalah kematian jaringan otak akibat kekurangan aliran darah dan oksigen pada jaringan otak.Stroke merupakan suatu sindroma klinis yang awal timbulnya mendadak, progresif, cepat, berupa defisist neurologist local, dan atau global yang berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan kematian, dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik (Mansyoer, 2000). Stroke adalah mati atau terganggunya aliran darah secara mendadak ke salah satu atau lebih wilayah pengaturan otak akibat saluran darahnya tersumbat atau pecah CVA atau CerebroVaskuler Accident biasa di kenal oleh masyarakat dengan istilah Stroke. Istilah ini lebih populer di banding CVA. Kelainan ini terjadi pada organ otak. Lebih tepatnya adalah Gangguan Pembuluh Darah Otak. Berupa penurunan kualitas pembuluh darah otak. Stroke menyebabkan angka kematian yang tinggi.
B. Penyebab Stroke di bagi 3 yaitu stroke Hemoragik, Iskemik dan Stroke Ringan 1. Penyebab stroke iskemik: Kondisi ini terjadi ketika darah yang membeku menyumbat pembuluh darah. Jenis ini merupakan jenis yang biasa terjadi pada orang lanjut usia. 2. Penyebab stroke hemoragik: Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di dalam otak bocor atau pecah sehingga darah mengalir ke dalam otak atau ke permukaan otak. Jenis stroke ini tidak seumum iskemik namun lebih mematikan.
3. Penyebab stroke ringan: Kondisi ini terjadi ketika plak atau darah yang beku pada pembuluh arteri menghambat pembuluh darah yang memasok darah ke otak. Kondisi ini menyebabkan aliran darah ke otak menjadi tersumbat dan menimbulkan kondisi ini terjadi.
Faktor-faktor risiko a. Faktor risiko gaya hidup : 1. Berat badan berlebihan atau obesitas 2. Tubuh yang tidak aktif bergerak 3. Sering dan banyak mengonsumsi alkohol 4. Pengguna obat-obatan terlarang seperti kokain dan metamfetamin. b.
Faktor risiko medis: 1) Tekanan darah yang tinggi 2) Perokok aktif maupun yang terpapar asap rokok 3) Kolesterol yang tinggi 4) Diabetes 5) Penyakit jantung, termasuk gagal jantung, cacat jantung, infeksi jantung
C. Manifestasi Klinik Menurut Engram, Barbara. (1998)Tanda dan Gejala Penyakit Stroke (CVA) adalah 1. Kelumpuhan dan kelemahan. 2. Penurunan penglihatan. 3. Deficit kognitif dan bahasa ( komunikasi ). 4. Pelo / disartria. 5. Kerusakan Nervus Kranialis. 6. Inkontinensia alvi dan urin. D. Cara Pencegahan 1) Kontrol teratur tekanan darah. 2) Menghentikan merokok. 3) Menurunkan konsumsi kholesterol dan kontrol cholesterol rutin.
4) Mempertahankan kadar gula normal. 5) Mencegah minum alkohol. 6) Latihan fisik teratur. 7) Cegah obesitas. 8) Mencegah penyakit jantung dapat mengurangi resiko stroke.
E. Cara Perawatan Penderita Dengan Stroke Prinsip dalam merawat pasien stroke dirumah adalah: 1.
Membantu mencegah kecacatan menjadi seminimal mungkin
2.
Melatih pasien mandiri dalam melakukan kegiatan sehari-hari
3.
Meningkatkan rasa percaya diri pasien
4.
Mencegah terulangnya stroke
Berikut ini berbagai masalah yang mungkin dialami pasien pasca stroke dan cara keluarga mengatasinya. 1) Kelumpuhan/ kelemahan Apabila sewaktu pulang kerumah pasien belum mampu bergerak sendiri, aturlah posisi pasien senyaman mungkin, tidur terlentang atau miring ke salah satu sisi, dengan memberi perhatian khusus pada bagian lengan atau kaki yang lemah. Posisi tangan dan kaki yang lemah sebaiknya diganjal dengan bantal, baik pada saat berbaring atau duduk untuk memperlancar arus balik darah ke jantung dan mencegah terjadinya bengkak pada tangan dan kaki. Keluarga dan pengasuh dapat mencegah terjadinya kekakuan tangan dan kaki yang lemah dengan melakukan latihan gerak sendi, melanjutkan latihan yang telah dilakukan di rumah sakit. Sebaiknya latihan dilakukan minimal 2x sehari. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kekuatan otot latihan harus dilakukan oleh fisioterapi 3-4x seminggu, sedangkan sisa hari yang lain dapat dilakukan oleh keluarga atau pengasuh. Keluarga juga dapat membantu pasien berjalan kembali dengan cara berdirilah disisi yang lemah atau di belakang pasie untuk memberi rasa aman pada pasien. Hindari penggunaan alat bantu jalan kecuali jika diperlukan sesuai anjuran fisioterapis.
2) Mengaktifkan tangan yang lemah Anjurkan pasien makan, minum, mandi atau kegiatan harian lain menggunakan lengan yang masih lemah dibawah pengawasan pengasuh. Dengan mengaktifkan tangan yang lemah akan memberikan stimulasi pada sel-sel otak untuk berlatih kembali aktifitas yang dipelajari sebelum sakit. 3) Gangguan sensibilitas (rasa kebas atau baal) Keluarga sebaiknya menghampiri dan berbicara dengan pasien dari sisi tubuh yang lemah. Saat berkomunikasi, pengasuh dapat menyentuh dan menggosok tangan dengan lembut yang mengalami kelemahan. Keluarga dianjurkan memberi motivasi kepada pasien agar menggunakan tangan yang lemah sebanyak dan sesering mungkin dan menjauhkan dan menghindarkan barang atau keadaan yang dapat membahayakan keselamatan pasien, misalnya nyala api, benda tajam dan benda berbahaya lainnya. Keluarga juga harus selalu mengingatkan pasien untuk tidak mencoba sesuatu, misalnya air panas dengan tangan yang lemah. 4) Miring Kanan Miring kiri Untuk Mencegah Terjadinya Luka Dekubitus F. Latihan Gerak Aktif Dan Pasif 1. Latihan Pasif Anggota Gerak Atas a.
Gerakan menekuk dan meluruskan sendi bahu : - Tangan satu penolong memegang siku, tangan lainnya memengang lengan. - Luruskan siku naikan dan turunkan legan dengan siku tetap lurus
b.
Gerakan menekuk dan meluruskan siku : - Pegang lengan atas dengan tangan satu, tangan lainnya menekuk dan meluruskan siku
c.
Gerakan memutar pergelangan tangan : - Pegang lengan bawah dengan tangan satu, tangan yang lainnya menggenggam telapak tangan pasien
- Putar pergelangan tangan pasien ke arah luar (terlentang) dan ke arah dalam (telungkup) d.
Gerakan menekuk dan meluruskan pergelangan tangan: - Pegang lengan bawah dengan tangan satu, tangan lainnya memegang pergelangan tangan pasien - Tekuk pergelangan tangan ke atas dan ke bawah
e.
Gerakan memutar ibu jari: - Pengang telapak tangan dan keempat jari dengan tangan satu, tangan lainnya memutar ibu jari tangan
f.
Gerakan menekuk dan meluruskan jari-jari tangan - Pegang pergelangan tangan dengan tangan satu, tangan yang lainnya menekuk dan meluruskan jari-jari tangan
2. Latihan pasif anggota gerak bawah a) Gerakan menekuk dan meluruskan pangkal paha - Pegang lutut dengan tangan satu, tangan lainnya memegang tungkai - Naikkan dan turunkan kaki dengan lutut yang lurus 3. Latihan aktif anggota gerak atas dan bawah a. Latihan I -
Angkat tangan yang lumpuh menggunakan tangan yang sehat ketas
-
Letakan kedua tangan diatas kepala
-
Kembalikan tangan ke posisi semula
b. Latihan II -
Angkat tangan yang lumpuh melewati dada ke arah tangan yang sehat
-
Kembalikan ke posisi semula
c. Latihan III -
Angkat tangan yang lemah menggunakan tangan yang sehat ke atas
-
Kembalikan ke posisi semula
d. Latihan IV
-
Tekuk siku yang lumpuh mengunakan tangan yang sehat
-
Luruskan siku kemudian angkat ketas
-
Letakan kembali tangan yang lumpuh ditempat tidur.
e. Latihan V -
Pegang pergelangan tangan yang lumpuh mengunakan tangan yang sehat angkat keatas dada
-
Putar pengelangan tangan ke arah dalam dan ke arah luar
f. Latihan VI -
Tekuk jari-jari yang lumpuh dengan tangan yang sehat kemudian luruskan
-
Putar ibu jari yang lemah mengunakan tangan yang sehat
g. Latihan VII -
Letakan kaki yang seht dibawah yang lumpuh
-
Turunkan kaki yang sehat sehingga punggung kaki yang sehat dibawah pergelangan kaki yang lumpuh
-
Angkat kedua kaki ketas dengan bantuan kaki yang sehat, kemudian turunkan pelan-pelan
h. Latihan VIII -
Angkat kaki yang lumpuh mengunakan kaki yang sehat ke atas sekitar 3 cm
-
Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin kearah satu sisi kemudian ke sisi yang satunya lagi
-
Kembali ke posisi semula dan ulang sekali lagi
i. Latihan IX -
Anjurkan pasien untuk menekuk lututnya, bantu pengang pada lutut yang lumpuh dengan tangan Satu
-
Dengan tangan lainnya penolong memegang pingang pasien
-
Anjurkan pasien untuk memegang bokongnya
-
Kembali keposisi semula dan ulangi sekali lagi
DAFTAR PUSTAKA Adib, Muhammad. (2009). Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi Jantung dan Stroke. Dian Loka,Yogyakarta.
Doenges, M.E.,Moorhouse M.F.,Geissler A.C. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan,Edisi 3, EGC, Jakarta.
Engram, Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Volume 3, EGC, Jakarta.
Mansyoer.(2000).
Petunjuk
Praktis
Pasien
Penderita
Hipertensi
dan
CVA.http://www.tempo.co.id/medika/arsip/052002/pus1.htm di unduh pad a hari kamis 03 oktober 2013 pkl.12:10
Ulfa, Nonik Maria. (2012). SAP (Satuan Acara Penyuluhan ) ROM pada Pasien Stroke.http://tutiiskandar.wordpress.com/2009/01/30/makalahstroke/ di unduh pada hari kamis 10 oktober 2013 pkl. 10:49
http://nonick90mu.blogspot.com/2012/12/sap-satuan-acara-penyuluhan-rompada_22.html
https://raisastory.wordpress.com/2013/01/14/merawat-pasien-stroke-di-rumah/