Sap Ispa.docx

  • Uploaded by: ulfa hafizhah sari
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap Ispa.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 738
  • Pages: 6
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( S.A.P ) INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)

NAMA: AULIA INSANA MARZA NIM: 1315401050

STIKES FROT DE KCOK BUKITTINGGI

RINCIAN KEGIATAN

Pokok bahasan

: Infeksi Saluran Pernafasan Akut

Tujuan

: Mensosialisasikan ISPA

Tempat

:Rumah kakabinaan

Tanggal

:Selasa 30 September 2014

Waktu

:Jam 02.15 WIB

1. Pengertian ISPA ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara bersamaan (Meadow, Sir Roy. 2ffi2:153).

Infeksi adalah masuknya kuman atau mikoorganisme kedalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alfeoli beserta organ adneksa seperti simrs-sinus, rongga tengah dan pleura ISPA secara anatomis mencakup saluran pemafasan bagian atas. Infeksi akut adalah infeksi yang berlansung sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang digolongkan ISPA. Proses ini dapat berlangsung dari 14 hari (Suryana, 2005:57).

2.Penyebab ISPA Etiologi ( ilmu pengetahuan atau teori tentang faktor penyebab. suatu penyakit atau asal mula penyakit, Dorland (2002)) ISPA terdiri dari lebih dari 300 jenis penyakit bakteri, virus, dan riketsia. Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adenvirus, Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus dan lain-lain .

a. Virus dan bakteri : virus influeuza sterptococcus, shapilococcus, haemopilus influerzae. b. Alergen spesifik : alergi yang disebabkan oleh debu asap dan udara dingin atau panas

c.

Perubahan cuaca dan lingkungan : kondisi cuaca yang tidak baik seperti peralihan suhu panas ke hujan dan lingkungan yang tidak bersih atau tercemar.

d. Aktifitas : kondisi dimana anak memiliki kegiatan yang banyak tanpa memperhatikan kondisi tubuh atau daya tahan tubuh yang dapat menyebabkan anak-anak menderita ISPA. e. Asupan gizi Yang kurang.

3.Tanda dan Gejala ISPA

a. Suhu badan balita <37° b. Terdapat Batuk c. Terjadi Pilek d. Hidung tersumbat, karena adanya discharge atau cairan di rongga hidung anak, discharge hidung sering dimulai sebagai discharge yang jernih kemudian kental berwarna kuning Purulen. e. Nafas anak cepat, pada anak usia l2 bulan sampai 5 tahun pernafasannya > 40x/i f. Nafas berbunyi wheezing g. Nyeri pada tenggorokan h. Terkadang anak tidak mau minum

4.Pencegahan ISPA pada Balita Kegiatan atau jenis-jenis yang dapal dilakukan dalam mencegah terjadinya penyakit ISPA pada anak antara lain : a. Perbaikan peningkatan gizi pada balita b. Penyusunan atau pengaturan menu c. Cara pengolahan makanan d. Variasi menu e. perbaikan dan santasi lingkungan f. pemeliharaan Kesehatran perorangan

5.Isolasi terhadap penderita ISPA

Perawatan dan pengobatan ISPA di rumah a.perawatan ISPA di rumah 1. Memberi makan Pemberian makanan yang cukup dan bergizi untuk menghindari penurunan berat badan yang akan rnengakibatkan malnutrisi. Berikan makan sedikit-sedikit tapi sering dari biasanya, lebih-lebih jika anak muntah. pemberian ASi pada bayi yang menyusu juga tetap diberikan.

2.Pemberian cairan atau minuman Anak dengan infeksi saluran pernafasan dapat kehilangan cairan lebih banyak dari biasanya terutama bila demam, menambah pemberian minum atau cairan untuk menghindari dehidrasi. Dehidrasi akan melemahkan anak dan dapat memperberat penyakitnya, pemberian cairan akan membantu mengencerkan dahak, 3.Menjaga kelancaran pernafasan Menjaga kelancaran pernafasan dengan cara mengajarkan anak agar bila ia batuk lendirnya dikeluarkan. 4.Bersihkan hidung Membersihkan hidung dengan memakai kain bersih yang lunak untuk membersihkan lubang hidung,jika hidung tersumbat karena ingus yang telah mengering, tetesilah dengan air garam untuk membasahinya. 5.Mengatasi panas Untuk anak usia 2bln - 5tahun demam diatasi dengan paracetamol dan atau dengan kompres (bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk). Pemberian kompres dengan cara : gunakan kain bersih celupkan pada air (air hangat kuku) peras seperlunya, kemudian letakkan diatas dahi anak, lipat paha, lipat ketiak, ulangi bila kan sudah dingin. 6.Istirahat Berikan istirahat yang cukup karena dengan istirahat gejala bisa berkurang.

7.Mengamati tanda-tanda bahaya yang mungkin timbul seperti sesak nafas, nafas cepat, anak tidak mampu minum, suhu tubuh tinggi, bila terjadi segera bawa anak ke pelayanan kesehatan agar komplikasi tidak terjadi.

6. KLASIFIKASI PENYAKIT ISPA ISPA secara kelompok besar dapat diklasifikasikan menjadi : 1. Pneumonia berat, secara klinis ditandai oleh batuk-pilek, demam, dan sesak napas berat. 2. Pneumonia secara klinis ditandai oleh batuk-pilek, demam, dan sesak napas. 3. Bukan Pneumonia, secara klinis ditandai oleh batuk dan atau pilek bisa disertai demam, tanpa sesak napas/napas cepat. Yang termasuk bukan pneumonia adalah rinofaringitis, tonsilitis, dan faringitis. 7. PEMERIKSAAN PENUNJANG PENYAKIT ISPA ISPA yang ringan umumnya tidak memerlukan pemeriksaan penunjang. Diagnosis ISPA sering dilakukan secara klinis. Namun apabila terjadi komplikasi seperti pneumonia berat, biasanya diperlukan pemeriksaan laboratorium dan roentgen. Pada kondisi tertentu seperti demam yang berkepanjangan mungkin diperlukan pemeriksaan laboratorium. Diskusikan dengan dokter anda mengenai pemeriksaan ISPA.

Related Documents

Sap
June 2020 69
Sap
November 2019 86
Sap
June 2020 67
Sap
November 2019 82
Sap
November 2019 80
Sap
May 2020 58

More Documents from ""

Sap Kanker Payudara.docx
October 2019 10
Sap Ispa.docx
October 2019 15
Ganchart Fdk.docx
October 2019 14
Type Of Syllabus
August 2019 60
Soal Usm 2016.pdf
October 2019 53