SATUAN ACARA PENYULUHAN STROKE HEMORAGIK
Pokok Bahasan
: Neurologi
Sub Pokok Bahasan
: Stroke Hemoragik
Sasaran
: Pasien dan keluarga
Hari/Tanggal
: 15 – 10 - 2017
I. LATAR BELAKANG Penyakit yang berhubungan dengan saraf sangat banyak terjadi jaman sekarang ini, seperti stroke. Stroke sudah di kenal dari sejak lama, penyakit ini terjadi bisa bisa akibatkan karena hipertensi sehingga menyebabkan tubuh menjadi lumpuh baik sebagian maupun semuanya. Namun sekarang stroke tidak hanya menyerang anggota badan namun sudah menyerang otak yaitu stroke hemoragik, stroke hemoragik menyerang otak sehingga terjadi perdarahan di otak. Sehingga topik ini sangat bagus dan menarik untuk dipelajari agar kita bisa mengetahui apa bahaya dari stroke hemoragik tersebut, sehingga kita bisa mewaspadai terhadap tanda dan gejala dari penyakit tersebut.
II. TUJUAN UMUM Setelah dilakukan penyuluhan pasien dan keluarga dapat mengerti tentang penyakit stroke hemoragik.
III. TUJUAN KHUSUS Setelah melakukan penyuluhan, diharapkan para peserta mampu: 1. Menjelaskan pengertian penyakit stroke hemoragik. 2. Menjelaskan gejala stroke hemoragik. 3. Menjelaskan penyebab stroke hemoragik. 4. Menjelaskan pengobatan stroke hemoragik. 5. Menjelaskan pencegahan stroke hemoragik.
IV. METODE 1. Ceramah 2. Tanya jawab
V. MEDIA 1. Leaflet.
VI. ISI MATERI 1. Pengertian stroke hemoragik. 2. Gejala stroke hemoragik. 3. Penyebab stroke hemoragik. 4. Pengobatan stroke hemoragik. 5. Pencegahan stroke hemoragik.
VII. PROSES PELAKSANAAN No 1.
Kegiatan Pendahuluan a. Memberi salam b. Memperkenalkan diri
Pembawah acara
Respon peserta
Waktu
Noviana
Menjawab
5 menit
salam Menyimak Menyimak
c. Menyampaikan
Menyimak
pokok bahasan.
Menyimak
d. Menyampaikan tujuan. e. Melakukan apersepsi(menggali pengetahuan keluarga) 2.
Isi Penyampaian
15 menit materi
tentang : a. Definisi
Memperhatikan stroke
Memperhatikan
hemoragik b. Gejala
Purwatiningsih
stroke
hemoragik c. Penyebab
Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan
stroke
hemoragik d. Pengobatan stroke hemoragik Pencegahan hemoragik 3.
stroke
Cara perawatan stroke di Rumah
15 menit
Lutfiani Fisik nisa’
4.
1. Latihan stroke 2. Latian Aktivitas sehari 3. Sosial terapi a. Tanya jawab
fitria Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan
Yuni Anggraini
10 menit
b. Kesimpulan
Aktif bertanya
c. Evaluasi
Memperhatikan
Memberi penutup
salam
Menjawab Menjawab salam
VIII. KRITERIA EVALUASI 1. Evaluasi Struktur a. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan. b. Peran peserta sesuai perencanaan. 2. Evaluasi Proses a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. b. Peserta mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir.
c. Peserta berperan aktif selama penyuluhan. 3. Evaluasi Hasil a. Minimal 80% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menjelaskan definisi stroke hemoragik. b. Minimal 80% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan gejala stroke hemoragik. c. Minimal 80% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan penyebab stroke hemoragik. d. Minimal 80% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan memahami pengobatan stroke hemoragik. e. Minimal 80% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan mampu menjelaskan pencegahan stroke hemoragik.
IX. EVALUASI 1. Prosedur pada akhir kegiatan penyuluhan 2. Jenis : Lisan 3. Pertanyaan Evaluasi a. Apa pengertian dari stroke hemoragik? b. Apa penyebab dari stroke hemoragik ? c. Bagaimana pencegahan pada stroke hemoragik ? 4. Jawaban a. Stroke hemoragik terjadi bila pembuluh darah arteri yang menyuplai darah ke otak pecah tepat di dalam otak b. Hipertensi, tumor, dan leukimia c. Gizi seimbang, turunkan berat badan berlebih, olahraga teratur, kurangi stress, hindari rokok
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN PENYAKIT STROKE HEMORAGIK
A. PENGERTIAN Stroke hemoragik adalah suatu penyakit yang disebabkan karena pembuluh darah arteri yang menyuplai darah ke otak pecah tepat di tengah tengah otak. Stroke hemoragik terjadi bila pembuluh darah arteri yang menyuplai darah ke otak pecah tepat di dalam otak. Biasanya terjadi saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi pada saat istirahat (perdarahan intraserebral, pecahnya aneunisme dan tumor otak yang mengalami pendarahan). Otak sangat sensitif terhadap perdarahan, dan kerusakan dapat terjadi dengan sangat cepat. Pendarahan di dalam otak dapat mengganggu jaringan otak, sehinga menyebabkan pembengkakan, mengumpul menjadi sebuah massa yang disebut hematoma. Pendarahan juga meningkatkan tekanan pada otak dan menekan tulang tengkorak.
B. GEJALA STROKE HEMORAGIK a. Perdarahan otak spontan 1) Sakit kepala 2) Timbul mendadak setelah melakukan aktivitas dan emosi 3) Muntah 4) Pusing 5) Kesadaran menurun 6) Kelainan neurologis 7) Kejang b. Perdarahan sub arakhnoid 1) Sakit kepala 2) Muntah-muntah 3) Vertigo dan dizziness 4) Kejang-kejang 5) Kesadaran menurun
C. PENYEBAB STROKE HEMORAGIK a. Perdarahan otak spontan. 1) Utama : hipertensi 2) Tumor, pemakaian anti koagulasi 3) Penyakit darah : leukemia 4) Penyakit pembuluh darah : vaskuler malformation b. Perdarahan sub arakhnoid 1) Aneurisma 2) AVM(Arterio Venous Malformation)
D. PENGOBATAN STROKE HEMORAGIK 1. Captopril untuk menurunkan tekanan darah. 2. Fenitoin untuk perdarahan luas dan derajat kesadaran menurun. 3. Nimodipin untuk mencegah vasospasme pada perdarahan subaraknoid primer akut.
E. PENCEGAHAN STROKE HEMORAGIK 1. Gizi seimbang Pertahankan gizi yang seimbang. Konsumsi lemak berlebih akan meningkatkan risiko hiperkolesterolemia. Perbanyaklah konsumsi sayur dan buah. Sayur dan buah terbukti mengandung banyak anti oksidan dan vitamin. Beberapa penelitian terdahulu membuktikan manfaat konsumsi anti oksidan dan serat memperbaiki profil lemak darah, menurunkan tekanan darah, dan mencegah komplikasi kardiovaskuler. Konsumsi makanan cepat saji berlebih tidaklah dianjurkan. Kandungan natrium (garam) pada makanan cepat saji adalah relatif tinggi. Perubahan pola makan ditengarai sebagai satu penyebab meningkatnya penyakit kardiocerebrovaskuler di berbagai negara berkembang (termasuk Indonesia). Pengurangan konsumsi garam dan diet kaya buah dan sayuran terbukti menurunkan tekanan darah. 2. Turunkan berat badan berlebih. Obesitas memberi risiko stroke dua kali lipat. Obesitas memberi beban berat kepada jantung, dan merupakan predisposisi untuk meningkatnya kadar kolesterol total dan
trigliserid, hipertensi, menurunnya kadar kolesterol HDL, dan diabetes melitus. Indeks massa tubuh di atas 25 disebut dengan berat badan berlebih, dan di atas 30 disebut dengan obesitas. Bayangkan seseorang memiliki berat badan 100 kg dengan tinggi badan 200 cm, maka ia memiliki indeks massa tubuh 25. Bentuk obesitas yang lain adalah obesitas sentral yang ditandai oleh lingkar perut yang besar. Seseorang dikatakan obesitas sentral bila lingkar perutnya ≥ 102 cm pada laki-laki atau ≥ 88 cm pada perempuan. Obesitas sentral secara konsisten meningkatkan risiko stroke 2-3 kali lipat. Obesitas dapat dikontrol dengan diet dan olahraga secara teratur. 3. Rajinlah mengukur tekanan darah. Berbagai penelitian secara konsisten memperlihatkan bahwa hipertensi merupakan faktor risiko stroke yang signifikan. Semua bentuk hipertensi dihubungkan dengan peningkatan risiko stroke (Fuentes, dkk, 2007). Penelitian Suarez (2007) menunjukkan bahwa pada penderita stroke, hipertensi ditemukan pada 74,8% kasus. Waspadailah tekanan darah tinggi pada Anda dan orang-orang terdekat Anda. Ukurlah tekanan darah Anda secara berkala. Bila tekanan darah di atas 140/90 mmHg, maka anda dinyatakan menderita hipertensi. Hipertensi dapat dicegah dan diberi tatalaksana yang tepat bila dikenali secara dini. 4. Olahraga teratur Aktivitas fisik terbukti memperbaiki aliran darah, menurunkan kadar kolesterol darah jahat, menurunkan berat badan, dan menurunkan tekanan darah. Aktivitas fisik yang bersifat aerobik terbukti menurunkan risiko stroke. Olahraga terbukti pula menurunkan tekanan darah 4-9 mmHg. 5. Kurangi stress Strees meningkatkan tekanan darah, menurunkan daya tahan tubuh, menghambat regenerasi jaringan, dan menurunkan sensitivitas insulin (berujung pada diabetes melitus). Beberapa penelitian mengkonfirmasi peningkatan risiko hipertensi dan stroke pada populasi degan masalah psikososial yang berat. 6. Hindari rokok. Merokok secara konsisten dihubungkan dengan peningkatan penyakit jantung, hipertensi, stroke, dan kepikunan. Hal ini tidak hanya menyerang orang yang merokok, namun juga perokok pasif. Penelitian Lantz, dkk (2008) menunjukkan
bahwa merokok akan menurunkan aliran darah ke otak. Hal ini lebih teramati pada individu yang memiliki hipertensi.