sajak kecewa seorang buaya maka pergilah sudah nafsuku untuk memperkosamu sebab ketakjuban melihat belahan payudaramu waktu itu di depan rumahmu kini telah hilang dimakan amarah kepuasan apalagi ketika dengan begitu gampangnya kau tersenyum padaku kau dekatkan tubuh dan kau pelorotkan celanaku lalu dengan wajah malu-malu kau hisap kelaminku kau bagi fantasi-fantasi liar dari dirimu ke duniaku… lalu tak habis-habisnya kau permainkan milikmu dengan sombongnya kau katakan, ‘paling cocoklah punyaku dengan milikmu’ sungguh ku ingin geli, andai bisa kuambil pisau kan kupotong milikku, kujejalkan ke mulutmu punyaku pasti bikin tersedak tenggorokanmu… sungguh hilang sudah hasratku menidurimu ketika kutahu, kau tak lebih daripada onggokan nafsu yang terlalu ingin hura-hura, tapi tanpa komitmen untuk bersama sebaiknya ku pergi saja, biar kucari perawan lainnya… 290508