Ringkasan Blok 10.docx

  • Uploaded by: Yukei17
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ringkasan Blok 10.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 826
  • Pages: 2
Slide 1 -

Labium majus dextra dan sinistra menyatu di dorsocaudal jadi commisura labiorum posterior, di ventrocranial menjadi commisura labiorum anterior. Celahr anta kedua labium majus adalah rima pudendi. Homolog embriologik skrotum



Di bagian anterior, labium minor terbagi menjadi pars medialis dan lateralis. Pars lateralis dari labium minus sinister dan dexter membentuk preputium clitoridis, sedangkan pars medialis kedua labium bergabung di bagian caudal dari clitoris membentuk frenulum clitoridis.



Bbrp orifisium pada vestibulum, yaitu orificium urethrae externum, orifisium vagina, ductus glandula bartholini dan ductus skene. Antar fourchette dan vagina ada fossa navicularis. Introitus/orificium vagina terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis tertutup lapisan tipis bermukosa (hymen) , utuh tanpa robekan.



A. Pud int dr iliaca int, a pud eks dr femoralis



Saraf ant plex lumbal, post plex sacral

pangkal dua crura, yang menempel pada periosteum simfisis pubis. Corpusnya memiliki dua corpora cavernosa silinder yang terdiri dari saluran pembuluh darah berdinding tipis yang berfungsi sebagai jaringan ereksi. Sepertiga klitoris adalah kelenjar, yang memiliki banyak ujung saraf. -

Slode 3 -

Pematangan pubertas terdiri dari dua proses yang terkait yaitu, adrenarche dan gonadarche. Pubertas pada wanita di awali dengan thelarche, yang secara umum dianggap representasi gonadarche pada anak perempuan, diikuti pubarche, dianggap sebagai manifestasi adrenache, lalu menarche. Gonadarche mengacu pada perubahan gonad paling awal yang menandai permulaan pubertas. Perubahan ini disebabkan oleh peningkatan respons terhadap gonadotropin hipofisis, yang menyebabkan pertumbuhan ovarium pada anak perempuan dan peningkatan produksi steroid seks, terutama estradiol (hormon estrogen).



Pubarche, yakni tumbuhnya rambut pubis dan ketiak pada wanita bergantung pada sekresi adrenal androgen



Leukore patologis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, parasit, virus, benda asing, menopause, keganasan pada alat genitalia, dan erosi. Contohnya, leukorea patologis oleh jamur yang biasanya disebabkan oleh spesies kandida, cairan yang keluar dari vagina biasanya kental, berwarna putih susu, dan sering disertai rasa gatal. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang.

Slide 2 -





Mons pubis, kulit yang dilapisi oleh epitel berlapis gepeng bertanduk, dengan folikel rambut yang menutupi lemak subkutan di atas simfisis pubis. Mons pubis memiliki beberapa kelenjar apokrin. Labia majora dilapisi oleh epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk. Labia majora diliputi rambut kasar pada permukaan luarnya, tidak berambut pada permukaan dalam. Selain kulit dengan folikel rambut dan kelenjar (kelenjar keringat apokrin dan kelenjar sebasea) yang menutupi lapisan lemak, serat otot polos juga terdapat pada lemak subkutan. Labia minora dilapisi oleh epitel berlapis gepeng bertanduk dan berpigmen dengan lapisan keratin di luar, tidak memiliki folikel rambut dan jaringan lemak. Dermisnya mengandung serat kolagen dan elastin, pembuluh darah serta saraf.LM punya banyak kelenjar sebasea



Vestibulum dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk



Klitoris dilapisi epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk, tanpa pelengkap dermal. terdiri dari

gland skene dan bartholin memiliki ciri yang sama yaitu mengandung tiga jenis epitel, terdiri dari epitel kolumnar bermusin yang mengalir melalui saluran dengan epitel transisi di kedua sisi uretra, di mana epitel bercampur dengan epitel gepeng vestibulum.

Slide 4 -

Awalnya, oosit primer dikelilingi oleh satu lapisan sel granulosa yang bersama dengan oosit membentuk folikel primer. Folikel2 primer yang berkembang pada fase folikular dan dibantu dengan lingkungan hormonal yang tepat yang dapat mengalami pematangan sementara folikel lain yang

tidak mendapat bantuan hormon mengalami degenerasi.



Korpus luteum akan bertahan selama 2 minggu dan mengalami degenerasi bila tidak dibuahi.



Lalu terbentuk zona pelusida hasil proliferasi sel granulosa yang membentuk lapisan yang mengelilingi oosit. Pada saat yang sama sel jaringan khusus ovarium berdiferensiasi membentuk sel teka.



Matinya korpus luteum mengakibatkan kadar estrogen dan progesteron turun dengan cepat karena keduanya tidak lagi diproduksi dan memungkinkan sekresi FSH dan LH kembali untuk menyiapkan tahap baru folikular berikutnya.



Stlh itu folikel primer telah berubah menjadi folikel sekunder dan terbentuk antrum, yaitu suatu rongga yang berisi cairan di tengah-tengah sel granulosa.



Pada folikel matang, sel folikel akan melepaskan enzim-enzim untuk mencena dinding folikel sehingga trjadi ovulasi



Korpus luteum mengalami vaskularisasi hebat seiring masuknya pembuluh darah dari daerah teka ke daerah granulosa. Jika kehamilan tidak terjadi, korpus luteum mengalami degenerasi dalam 14 hari, meninggalkan bekas luka (corpus albicans)



Jika kehamilan terjadi, korpus luteum menghasilkan hormon sampai plasenta mengambil alih peran itu



GnRH merangsang pelepasan FSH dan LH yang merangsang pertumbuhan folikel dan pematangan, dan pelepasan estrogen tingkat rendah.



Kenaikan kadar estrogen menghambat pelepasan FSH dan LH dan mendorong hipofisis untuk mensintesis dan mengakumulasi gonadotropin ini.



Tingkat estrogen meningkat dan kadar estrogen tinggi memiliki efek umpan balik positif pada hipofisis, yang menyebabkan lonjakan LH tiba-tiba.



Lonjakan LH memicu ovulasi.



LH mengubah folikel yang pecah menjadi korpus luteum, yang menghasilkan inhibin, progesteron, dan estrogen.



Estrogen kemudian meghmbt pelepasan FSH dan LH dan penurunan LH mengakhiri aktivitas luteal.



Estrogen yang dihasilkan menyebabkan tumbuhnya lapisan darah dan jaringan yang tebal diseputar endometrium sedasngkn progesteron yang menyiapkan uterus untuk kehamilan.



Hormon progesteron mendominasi fase luteal dan menghambat sekresi FSH dan LH sehingga tidak ada pematangan ovum dan ovulasi yang baru selama fase luteal.

Related Documents

Ringkasan Sken B Blok X.docx
November 2019 16
Ringkasan
May 2020 74
Ringkasan
June 2020 64
Ringkasan Uts.docx
May 2020 52
Ringkasan Rta.pdf
May 2020 45

More Documents from "liza amami"

B13.docx
June 2020 2
Blok19.docx
June 2020 3
Blok 11.docx
June 2020 5
Kuesa.docx
June 2020 1