MATAKULIAH
: SISTEM RESPIRASI
DOSEN
: MUH. ZAHLAN ZAMA, S.Kep, Ns, Sp.Kep, M.B
RINGKASAN SISTEM RESPIRASI
DISUSUN OLEH
RIDHAWATI 21706272 NON REGULER F
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR 2017/2018
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI
A. Saluran Nafas Atas Terdiri atas : Hidung , Sinus, Faring ,Laring. B. Saluran Nafas Bawah Terdiri atas : Trakea, Bronkus, Bronkiolus, bronkiolus terminalis, bronkiolus respiratorius, Alveolus. C. Thoraks Tulang pembentuk rongga thoraks : Tulang iga (12 buah), Vertebra torakalis (12 buah), Sternum (1 buah), Klavikula (2 buah), Scapula (2 buah). D. Paru-paru Terdiri atas paru kanan dan kiri. Paru kanan memiliki 3 lobus, paru kiri 2 lobus. Bagian paling luar (parenkim) merupakan alveolus. Dilapisi oleh pleura viseralis. E. Alveolus Berbentuk seperti sebuah kantong kecil . Tempat difusi O2 dan CO2. Memiliki pembuluh darah kapiler. Terdapat membran yang sangat tipis. Sel alveolus tipe 2 menghasilkan surfaktan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan alveolus. F. Pleura Pleura merupakan membran serosa yang melingkupi parenkim paru, mediastinum, diafragma serta tulang iga; terdiri dari pleura viseral dan pleura parietal. Cairan pleura berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler pleura, ruang interstitial paru, kelenjar getah bening intratoraks, pembuluh darah intratoraks dan rongga peritoneum. Pembentukan cairan pleura 0,01 ml/kgBB/jam. Ujung saraf sensorik berada di pleura parietal kostalis dan diafragmatika. Tekanan intrapleura 756 mmHg G. Otot-otot Pernafasan 1. Inspirasi
Utama : Musculus intercostalis externa, musculus interkartilaginus parasternal dan otot diafragma . Tambahan : musculus skalenus anterior, medius dan posterior 2. Ekspirasi Tambahan : musculus intercostalis interna, musculus interkalaginus parasternal, musculus rectus abdominis, musculus oblikus abdominis eksternus. H. Kontrol Pernafasan 1. Pons Apneustic center : menghambat inspirasi, Pneumotaxic center : mengatur pola napas berdasarkan stimulus hipoksia, hiperkapnia dan inflasi paru. 2. Respiratory effectors : Transmisi impuls dari pusat pernapasan ke otot pernapasan melalui nervus frenikus menuju diafragma, nervus interkostalis menuju musculus intercostalis dan abdominalis, nervus aksesorius menuju musculus sternokleidomastoideus serta nervus cervicalis inferior menuju musculus skalenus. 3. Respiratory Sensors terdiri dari kemoreseptor sentral (medulla oblongata), perifer (arteri karotis dan arkus aorta), reseptor sensoris dinding dada serta reseptor sensoris paru. I. Fisiologi Pernafasan Fisiologi pernapasan dilakukan melalui 4 tahap yaitu ; Ventilasi,Difusi, Perfusi, Transportasi. J. Gangguan Faal Paru 1. Gangguan Restriksi yaitu : Tumor paru, pneumonia, abses paru, eteletaksis, TB, Efusi pleura, pneumothoraks, pleuritis, tumor pleura, Patah iga, obesitas, skoliosis. 2. Gangguan obstruksi a. Intra luminer : tumor paru, sumbatan oleh secret, benda asing
b. Ekstra luminer: Tumor yang menekan bronkus, jaringan peyanggah kurang (emfisema), Penebalan mukosa (hiperplasia & hipertrofi) : bronkitis kronik 3. yaitu: pneumonia, edema paru, atelectasis, fibrosis,pneumonia, edema paru, arteritis nodosa, sikel sel anemia, Hb kurang, Volume paru berkurang
(atelektasis,
tumor
paru),
Aliran
darah
turun
dekompensasi kordis, emboli paru. 4. Gangguan difusi yaitu : pneumonia, edema paru, atelectasis, fibrosis. 5. Gangguan perfusi yaitu : emboli paru, dekompensasi kordis.
: