Judul
: AUDITOR INDEPENDENCE, “LOW-BALLING”, AND DISCLOSURE REGULATION
Masalah
: This paper investigates the allegations of the Commission on Auditors' Responsibilities and the Securities and Exchange Commission that 'low balling' on initial audit engagements impairs auditor independence. Makalah ini menyelidiki dugaan (Commission on Auditors’ Responsibilities and the Securities and Exchange Commision) Komisi tentang Tanggung Jawab Auditor dan Komisi Sekuritas dan Bursa yang rendah pada keterlibatan audit awal merusak independensi auditor.
Kesimpulan : Low-balling merupakan suatau praktik dimana KAP menawarkan fee audit yang rendah dari harga pasar yang ada. Praktik low-balling umumnya dilakukan oleh KAP kecil dan menengah karena praktik ini salah satunya dilakukan dengan tujuan untuk menarik klien. Ditambah lagi, tidak semua klien berkemampuan cukup dalam hal arus kas masuk mereka untuk menggunakan jasa KAP besar dalam hal kewajaran laporan keuangan. Sehingga praktik low-balling ini dapat menguntungkan semua pihak, baik pihak KAP maupun pihak perusahaan. Praktik low-balling ini menurut dugaan Commission on Auditors’ Responsibilities and the Securities and Exchange Commision adalah merusak independensi auditor. Penelitian ini menunjukkan bahwa, bertentangan dengan klaim-klaim ini, "lowballing tidak merusak independensi, melainkan merupakan respon kompetitif terhadap pencabutan quasi-rents masa depan untuk auditor yang berkuasa (karena untuk keuntungan teknologi dari jabatan) Low-balling pada awalnya periode adalah proses di mana auditor bersaing untuk mendapatkan keuntungan ini. Secara kritis, pengurangan biaya awal tenggelam di masa mendatang dan karenanya tidak mengganggu independensi auditor. Regulasi yang berupaya membatasi low balling (tanpa mengubah aliran quasy-rent spesifik-klien) cenderung tidak berdampak pada independensi auditor. "Sejauh regulasi persaingan harga menyebabkan auditor menyediakan layanan yang biayanya lebih besar daripada nilainya bagi klien, hal itu menginduksi alokasi sumber daya yang keliru ketika uang sewa monopoli dihapuskan. Implikasi bagi peraturan saat ini yang mengatur perubahan auditor (Rilis Seri Akuntansi No. 165 et al.) dan biaya audit (Rilis Seri Akuntansi No. 250) juga dibahas.