L aboratorium
Sipil
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL JALAN DAN JEMBATAN
PoliteknikNegeri Padang
RESUME A. Pengujian Bata No
JenisPengujian
Hasil
Standar
nilai rata – rata Tampak Luar Batu
1
Pengujian Tampak Luar Batu Bata
Bata : Panjang rata – rata =19,903 cm
SII 0021 - 1978
Lebar rata – rata = 9,826 cm Tebal rata – rata = 5,071 cm menurut SNI 15 – 2094 – 1991 , jika > 30%
Pengujian Daya 2
Serap ( Absorbsi ) Batu Bata
batu bata mempunyai rongga yang banyak daya serap yang di peroleh rata -
serta kepadatannya kurang. Jika daya
rata sebesar 19,23%.
serapnya < 30% , batu bata mempuntai rongga yang banyak sedikit serta tingkat kepadatan relatif tinggi.
3
Pengujian Bobot Isi Batu Bata Pengujian Kadar
4
Garam Dalam Batu Bata
Bobot bata yang di peroleh nilai rata – ratanya adlah 1,51 kg/m3 atau 1510 g/dm3. kadar garam rata – rata sebesar 35,9%.
berdasarkan standar yang di gunakan Bobot Isi Batu Bata berkisar 800 – 1400 gr/dm3.
SII 021 - 1978
kuat tekan batu bata rata – rata 5
Pengujian Kuat
sebesar 35,04 kg/cm2.standar
Tekan Batu Bata
deviasi di peroleh sebesar 5,3902
SNI 15 – 2094 – 1991 dan SII 10 - 65
kg/cm2
6
Pengujian Daya
day hisap rata – rata yang di
Hisap ( Suction
peroleh sebesar 32,51
Rate ) Batu Bata
gr/dm2/menit.
MELA ALFINA 1411051005
menurut SII 0021 – 1978, Kelas F daya hisapnya 19,1 – 45,7 gr/dm2/menit. Kelas T, daya hisapnya 36 – 65,7 gr/dm2/menit. Kelas H , daya hisapnya 30 – 78 gr/dm2/menit.
DIV TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
L aboratorium
Sipil
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL JALAN DAN JEMBATAN
PoliteknikNegeri Padang
B. Pengujian Kayu
No JenisPengujian 1
2
Hasil
Standar
Pengujian
nilai kadar air kayu di peroleh rat – rat sebesar
kadar air kayu berkisar
Kadar Air Kayu
35,172 %
pada kadar air kayu > 30%
Pengujian Berat
berat jenis kayu asli adalah 0,802 dan berat jenis
Jenis Kayu
kayu kering oven sebesar 0,612.
PKKI NI – 5 - 1961 menurut PKKI NI 5- 1961, kelas Kuat kayu I kuat tekan sejajar
3
Pengujian Kuat
kuat tekan sejajar serat di peroleh rata – rata 451,83
serat kayu sebesar 130 kg/cm2.
Tekan Sejajar
kg/cm2, dimana kadar air kayu rata – rata sebesar
Kelas II sebesar 85 kg/cm2.
Serat
17,998 %.
Kelas Kayu III sebesar 60 kg/cm2. Kleas Kayu IV sebesar 45 kg/cm2
Pengujian Kuat 4
Tekan Tegak Lurus Serat
nilai kuat tekan tegak lurus serat di peroleh rat – rata sebesar 50,4 kg/cm2, dengan kadar air rat – rata sebesar 35,87 % ,kayu yang di uji termasuk kelas kuat I .
menurut PKKI 81, kelas kuat I kuat tekan tegak lurus serat 40kg/cm2, kelas II 25 kg/cm2, kelas III 15 kg/cm2, kelas kuat IV 10 kg/cm2
nilai rata - rata pembebanan :
5
Pengujian
Axial = 594,61 kg
Kekerasan
Radial = 539,39
Kayu
Tangensial 554,32 kg
SNI 03 – 6842 - 2002
rata – rata kandungan air sebesar = 21,40%
6
Pengujian
Kadar air rata - rata di peroleh rata – ratanya
berdasarkan PPKI 61, Kelas kuat
Tegangan
sebesar 28,472% , Kuat geser sejajar serat rata –
kayu I kuat geser sejajar serat 20
Geser Sejajar
rata sebesar 94,312 kg/cm2.
kg/cm2. Kelas Kuat kayu II 12
MELA ALFINA 1411051005
DIV TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
L aboratorium
Sipil
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL JALAN DAN JEMBATAN
PoliteknikNegeri Padang
kg/cm2. Kyu kelas III 8 kg/cm2. Kayu kelas IV 5 kg/cm2.
C. Pengujian Agregat
No JenisPengujian
Hasil
Standar
Jenis dan
Bj bulk = 2,56 ;Bj SSD = 2,61 ;Bj
Menurut BS – 812 – PART 2 – 1975;
Penyerapan
Semu =2,63
mempunyai range Bj antar 2,5 – 2,7.
Pengujian Berat 1
Agregat Kasar Pengujian Berat 2
Jenis dan Penyerapan Agregat Halus
3
Pengujian Berat Jenis Filler
Bj Bulk = 2,205 gr; Bj SSD = 2,27 gr ; Bj Semu = 2,35 gr ; peyerapan = 2,47 % berat jenis filler I = 2,56 dabn berat jenis II = 2,72 . dengan rata – rata = 2,64
berdasarkan standar yang di miliki berat jebis agregat halus berkisar 2,5 – 2,7.
menurut SNI 0013 – 81 berat jenis filler berkisar antara 2,25 – 2,7 gr/ml.
Pengujian Kekerasan 4
Agregat Terhadap
di peroleh hasil AIV sebesar =
menurut British standar agregat dapat di katakan
14,19%
normal karena nilai AIV tidak lebih dari 30%.
Tumbukan Pengujian Kekerasan 5
Agregat Terhadap
berdasarkan satandar BRITISH standar agregat di dapatkan nilai ACV sebesar
yang izinkan adalah < 30 %.
23,75 %
Tekanan
MELA ALFINA 1411051005
DIV TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
L aboratorium
Sipil
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL JALAN DAN JEMBATAN
PoliteknikNegeri Padang
Pengujian Keausan 6
Agregat
Menurut SNI 03 – 2417 – 1991, agregat ini bisa di dapatkan nilai keausan sebesar
di katakan agregat keras dan bisa di gunkan
27,45 %
untuk onstruksi perkerasan jalan berupa surface
Dengan Mesin
karena mempunyai keausan kurang dari 30%
Los Angeles Pengujian
7
Indeks
di dapatkan nilai % indeks
menurut syarat Bina Marga yaitu < 25% untuk
Kepipihan dan
kepipihan = 61,04%. Dan nilai %
kepipihan dan sesuai dengan syarat untuk
Kelonjongan
indeks kelonjongan = 15,34%.
kelonjongan.
Agregat Pengujian 8
Kelekatan
persentase luas permukaan yang
Agregat pada
terselimuti aspal sebesar 98 %
Aspal
menurut SNI 03 – 2439 – 1991, nilai kelekatan agregat terhadap aspal tidak boleh kurang dari 90 % agregat yang terselimuti oleh aspal.
Pengujian Pelapukan 9
Agregat dengan
di peroleh rata – rata soundness
menurut SNI 03 – 3407 – 1994, larutan garam
sebesar 0,935 %
yang hancur maksimum 12 %.
Magnesium Sulfat
D. Pengujian Aspal
No JenisPengujian
Hasil
Penguian 1
Penetrasi Bitumen Bahan – Bahan
MELA ALFINA 1411051005
Standar berdasarkan
di dapatka nilai rata – rata penetrasi sebesar = 193,4.
AASHTO untuk PEN 60/70 jarum penetrasi
DIV TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
L aboratorium
Sipil
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL JALAN DAN JEMBATAN
PoliteknikNegeri Padang
Bitumen dan
jatuh pada range
Ter
60 - 79 Menurut standar jika bahan bitumen tidak putus stelah
2
Pengujian Daktalitas
di peroleh rata – rata daktalitas aspal adlah 116 cm.
melewati jarak 100 cm, maka di anggap bahan ini mempunyai sifat daktalitas yang itnggi.
1.suhu
Pengujian Tititk 3
Lembek Aspal dan Ter
Rata – rata pengujian titik lembek = 42,25°
Rata – rata titik lemebk kehilangan berat = 44,25°
2. waktu
Rata pengujian titik lembek = 1’40”41
Rata – rata titik lembek kehilangan berat
Menurut SNI 06 – 1991 titik lemebk berkisar antara suhu 48° - 58° C
= 1’51”51,5 menurut SNI Pengujian Titik 4
Nyala dan Titik Bakar
06 – 2433 – di peroleh hasil titik nyala berada pada suhu 339 ° C
1991, titik bakar
dan titik bakar berada pada suhu 354 ° C.
dan titik nyala minimalnya 200 ° C.
5
Pengujian
di peroleh kehilangan berat sebesar = 0,746% dan pada
standar yang di
Kehilangan
sampel 2 = 0,976%. Rata – rata sebesar = 0,861%.
acu yaitu
MELA ALFINA 1411051005
DIV TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
L aboratorium
Sipil
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL JALAN DAN JEMBATAN
PoliteknikNegeri Padang
≤0,8% .
Berat Aspal dengan TFOT
standar yang 6
Pengujian Berat Jenis Aspal
di peroleh rata – rata berat jenis aspal = 1,055.
mensyaratkan berat jenis antar 1,02 – 1,04 Menurut AASHTOT201 – 03, 280 nilai viskositas kinetik standar
7
Pengujian Viskositas
di peroleh suhu untuk pencampuran marsahall test =
untuk mencari
159° C pada viskositas 170 detik dan suhu pemadatan
suhu pemadatan
146° C pada viskositas kinetik 280 detik.
dan 170 mencari suhu pencampuran pada saat pembuatan aspal beton.
Pengujian 8
Kadar Aspal dengan Cara
di peroleh rata – rata ekstraksi sebesar 6,7771%.
Ekstraksi
E. PengujianMarshall
No JenisPengujian 1
Karakteristik
MELA ALFINA 1411051005
Hasil
Standar
di peroleh
Menurut Bina
DIV TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
L aboratorium
Sipil
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL JALAN DAN JEMBATAN
PoliteknikNegeri Padang
Campuran
VIM = 4,95 – 5,6
Marga KAO
Aspal dan
VIM refusal = 4,5 – 4,8
perkiraan 5,545%
Agregat
VMA = 4,5 – 6,1 VFA = 4,8 – 6,5 stabilitas = semua memenuhi kelelehan = semua memenuhi MQ = semua memenuhi KAO refusal = 5,075
MELA ALFINA 1411051005
DIV TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN