Tabir surya diperlukan untuk melindungi kulit dari pengaruh buruk sinar UV. Ada dua jenis sinar UV yang dapat merusak kulit dan meningkatkan risiko kanker kulit. UV A, masuk ke dalam kulit dan merusak DNA sel, dapat meningkatkan risiko kanker kulit. UV B, bekerja pada permukaan kulit, menyebabkan kulit terbakar dan kemerahan. Ketika berakivitas di luar ruangan, kita sering lupa mengaplikasikan krim tabir surya pada bagian tubuh yang terkena paparan sinar matahari. Hal itu terjadi hampir setiap hari. Padahal, apabila berlanjut terus, ada beragam jenis penyakit yang bisa mengancam kesehatan kulit kita. Sebut saja salah satunya adalah kanker kulit. Sebagian krim tabir surya, diketahui mampu menyerap sinar UV dan bisa menimbulkan iritasi pada kulit. Oleh sebab itu, cermatlah dalam memilih krim tabir surya yang bisa memantulkan sinar UV. Biasanya, produk tersebut mengandung zinc oxide atau titanium dioksida, karena lebih aman untuk kulit sensitif. Pemakaian krim tabir surya memang tidak membuat kia terhindar sepenuhnya dari panas matahari. Yang pasti, tabir surya berfungsi untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit kulit seperti rosacea.
Untuk kesehatan dan keamanan, Anda harus teliti dalam memilih produk tabir surya. Beberapa ahli menyarankan bahwa produk-produk yang memenuhi kriteria berikut ini sebaiknya dihindari: Tabir surya dengan nilai SPF di atas 50. Produk-produk yang mengandung SPF lebih tinggi bukan berarti yang terbaik. Tabir surya semprot. Tabir surya jenis ini bisa memenuhi udara dengan partikel-partikel halus yang boleh jadi tidak aman untuk dihirup. Mengandung oxybenzone dan vtamin A. Oxybenzone merupakan zat yang dikhawatirkan karena zat ini bisa menembus kulit, menimbulkan alergi, dan merupakan disruptor (pengganggu) hormon yang potensial. Retinyl palmitate adalah bentuk vitamin A yang boleh jadi tidak aman jika terekspos sinar matahari. Oleh sebab itu sebaiknya memilih produk yang mengandung salah satu bahan berikut: seng, titanium dioksida, avobenzone, atau Metoryl SX.
Jenis-Jenis Tabir Surya Ada beragam jenis tabir surya dengan fungsi dan karakteristik yang berbeda-beda: • Tabir surya yang berlabel sutfarproo biasanya tahan terhadap keringat sehingga tidak pudar oleh keringat. • Tabir surya yang berlabel water resistant dapat memberikan purlindungan hingga empat puluh menit jika terkena air atau terkena keringat setelah melakukan olahraga.
• Tabir surya berlabel water proof memberi perlindungan lebih lama dibandingkan tabir surya berlabel water resistant, yaitu hingga delapan puluh menit jika terkena air atau keringat, cocok digunakan pada sat berenang. Tabir surya jenis fisik atau sunblock fungsinya menghalangi atau memantulkan cahaya matahari melalui permukaan kulit. Tabir surya fisik biasanya memiliki kandungan zinc oxide titanium dioxide yang berfungsi memantulkan radiasi UV. Namun, sunblock hanya bisa menghalangi sinar UVB. Organic sunscreen, merupakan tabir surya jenis kimia yang fungsinya menyerap atau menyaring radiasi UV. Total UVA UV B Protector - Label pelindung ini menyatakan bahwa suatu produk tabir surya dapat melindungi kulit dari pengaruh sinar UV A dan UV B. Beberapa bahan yang dapat melindungi kulit dari sinar UV A dengan sangat baik adalah zinc oxide, avobenzone, dan ecamsule. Sedangkan bahan-bahan seperti PABA, tunan salisilat, dan turunan cinnamate dapat melindungi kulit dari sinar UV B.
Dapus Fauzi, A. R & R. Nurmalina. 2012. Merawat Kulit dan Wajah. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.