Identitas Buku Judul
: Psikologi Belajar
Pengarang
: Dra. Lilik Sriyanti, M. Si.
Tahun terbit
: 2013
Penerbit
: Penerbit Ombak
Jumlah halaman
: 197 lembar
ISBN
: 978-602-258-073-7
Resensi 1.
Kekurangan dan Kelebihan Buku
Buku yang bartemakan psikologi dengan fokus psikologi pendidikan ini ditulis oleh Dra. Lilik Sriyanti, M. Si. Dengan tebal 197 halaman. Desain cover yang digunakan menurut saya kurang menarik, baik dari segi warna maupun ilustrasi
yang digunakan. Ilustrasi yang berwarna hitam putih kurang memikat orang ketika melihatnya. Penulisan nomor halaman dalam daftar isi kurang sesuai, dalam arti keterangan nomor halaman tiap bab tidak disejajarkan satu sama lain. Ukuran huruf (font size) yang sedikit terlalu besar sehingga membuat buku lebih tebal karena memerlukan kertas yang lebih banyak. Meskipun begitu, bahasa yang digunakan cukup komunikatif dan mudah dipahami untuk sebuah buku ilmiah yang sudah menjurus ke spesialisasi tertentu. Bahasa asing yang digunakan untuk istilah-istilah psikologi membuat pembaca penasaran untuk mengetahui lebih dalam tentang psikologi pendidikan, seperti anima vegetative, yang memiliki arti jiwa yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan, anima sensitiva, yang berarti jiwa yang terdapat pada hewan, dan anima ilektiva yang bermakna kemampuan berpikir dan berkemauan pada manusia. 2. Ringkasan Buku Ditinjau dari segi bahasa, psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche yang diartikan jiwa dan kata logos yang berarti ilmu (Mangal, 2008). Dua kata tersebut bila digabung menjadi ilmu jiwa, sehingga psikologi adakalanya ditejemahkan menjadi ilmu jiwa. Jiwa sendiri sangat abstrak, sulit bagi manusia untuk mendefinisikan arti jiwa yang sebenarnya. Berabad-abad sudah berlalu namun para ahli masih memikirkan tentang jiwa, bagaimana wujudnya, bagaimana caranya bekerja, bagaimana hubungan jiwa dengan jasmani, namun hingga saat ini masih belum menemukan titik terang. Filsuf Plato berpandangan bahwa jiwa adalah ide, sedangkan Hipocrates mengemukakan bahwa jiwa sama dengan karakter dan Aristoteles mengatakan jiwa adalah fungsi untuk mengingat. Dan masih banyak lagi pendapat yang dikemukakan oleh para ahli. Ilmu jiwa sebagai terjemah dari kata psikologi pada awalnya sangat berbeda dengan psikologi sebagai ilmu pengetahuan. Ilmu jiwa sebagai ilmu yang diperoleh dengan cara perenungan untuk menjawab apakah itu jiwa, dari mana aslanya, bagaimana sifatnya, apa tujuannya serta berbagai pertanyaan tentang jiwa, tidak diperoleh berdasar konsep lahirnya ilmu pengetahuan psikologi sebagai ilmu pengetahuan tidak hanya berdasar perenungan tetapi didapat melalui pengamatan yang sistematis, penyelidikan, percobaan, membandingkan serta menarik kesimpulan berdasar fakta-fakta empiris yang ada. Sebagaimana ilmu pengetahuan lain, psikologi juga memiliki sifat-sifat yang dimiliki oleh ilmu pengetahuan pada umumnya. Syarat yang dimiliki psikologi sebagai ilmu pengetahuan tersebut diantaranya meliputi : 1.
Memiliki objek tertentu.
2.
Menggunkan metode penyelidikan tertentu.
3.
Sistematik yaitu teratur sebagai hasil pendekatan terhadap objeknya.
4. Universal, artinya hasil temuan atau teori yang dihasilkan bersifat universal, berlaku secara umum. Para ahli psikologi mempunyai metode pendektan yang berbeda dalam memaparkan fenomena psikologis. Manusia mempunyai kesamaan disamping perbedaan, demikian juga dalam memandang masalah selalu ada perbedaan disamping kesamaan satu sama lain. Para ahli dalam mengadakan peninjauan terhadap objek atau masalah kemungkinan terdapat perbedaan cara pandang. Perbedaan dalam segi pandangan itulah yang akan membawa perbedaan dalam segi orientasi terhadap masalah yang dihadapi. Inilah yang menyebabkan adanya perbedaan pandangan dalam memahami ilmu psikologi, maka lahirlah berbagai pengertian dalam psikologi. Psikologi belajar cakupannya lebih terfokus pada proses belajar siswa . ruang lingkup psikologi belajar adalah : 1.
Masalah belajar, meliputi :
a.
Hakikat belajar
b.
Ciri belajar
c.
Wujud belajar
d.
Faktor yang mempengaruhi belajar
2.
Teori-teori belajar, meliputi :
a. Kelompot teori behavioristik, seperti kondisioning klasik, kondisioning operan, dan koneksionisme, b.
Kelompok teori kognitivistik, seperti gestalt, observasional learning,
c. Kelompok teori humanistic, berpusat pada subjek-Carl Rogers dan Need Theory dari Abraham Maslow. 3. Aspek psikologi yang terlibat dalam belajar, meliputi : persepsi, perhatian, ingatan, kecerdasaan, moytivasi. 4. Kesulitan-kesulitan belajar yang meliputi : hakikat kesulita beljar, factor penyebab kesulitan, indikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar, diagnosis kesulitan belajar.
Metode dalam Psikologi Belajar : 1.
Metode Introspeksi
Metode ini digunakan dengan cara melihat peristiwa-peristiwa kejiwaan didalam diri senidiri. 2.
Metode Ekstropeksi
Ekstropeksi artinya melihat keluar. Metode ekstroprksi digunakan untuk menyelidiki kondisi kejiwaan dengan cara mengungkap kondisi kejiwaan orang lain. 3.
Kuesiopner
Kuesioner sering disebut dengan angket. Digunakan sebagai metodendalam psikologi belajar, dilakukan dengan menggunakan daftar pertnyaan yang harus dijawab oleh subjek penelitian. 4.
Interviu
Interviu disebut juga wawancara. Interviu sebagaimana angket, juga dilakuukan dengan pertanyaan-pertanyaan. Interviu dilakukan secara lisan dan dijawab secara lisan pula. 5.
Biografi
Biografi adalah catatan atau riwayat hidup seseorang. Melalui metode ini diperoleh data gentang kehidupan seseorang. 6.
Metode Klinis
Metode klinis digunakan untuk menemukan data adanya gangguan atau penyimpangan klinis dalam diri subjek. 7.
Metode Eksperimen
Eksperimen disebut juga percobaan. Metode ini ditempuh dengan melakukan percobaan untuk mendapatkan data yang diharapkan. 8.
Metode Testing
Metode testing bisa ditempuh melalui 2 cara yaitu tes psikologi serta tes prestasi.
Manfaat Psikologi Belajar bagi Guru 1. Meahami hakikat, cirri dan prinsip-prinsip belajar sehingga dapat menentukan sikap yang tepat terhadap aktivitas belajar anak didik. 2. Mengetahui bebagai factor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar sebagai dasar berpijak dalam mengembangkan potensi anak. 3. Menumbuhkan pemahaman yang holistic terhadap anak didik baik kelebihan maupun peluang hambatan yang bakal terjadi sehingga dapat memperlakukan anak sesai kemampuannya. 4. Dapat mengembangkan proses pembelajaraan dengan mengacu pada teori-teori belajar yang melandasi aktivitas belajajar. 5. Memiliki dasar pikjakan dalam menyusun strategi hambata-hambatan belajar pada anak. Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi pekembangan individu. Menurut Crow and Crow dalam Educational Psychology (1984), belajar adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan berbagai sikap, termasuk penemuanbaru dalam mengerjakan sesuatu , usaha memecahkan rintangan, dan menyeseuaikan dengan rintangan baru. Wujud hasil belajar dapat dilihat adanya Sembilan perubahan : 1.
Kebiassaan
2.
Keterampilan
3.
Pengamatan
4.
Berpikir asosiatif dan daya ingat
5.
Berpikir rasional dan kritis
6.
Sikap
7.
Inhibisi
8.
Aprresisi
9.
Tingkah laku efektif
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
1.
Faktor Eksternal
a.
Faktor nonsosial
b.
Faktor social
2.
Faktor Internal
a.
Faktor fisologis
b.
Faktor psikologis
Gaya Belajar 1.
Somatik, merupakan gaya belajar dengan tubuh atau raga.
2.
Auditif, merupakan gaya belajar degan suara.
3.
Visual, merupaaakan gaya belajar melalui penglihatan.
4. Intelektual, gaya belajar yang dilakukan dengan perenungan atau insight. Aspek Psikologis yang Terlibat dalam Aktivitas Belajar Aktivitas belajar akan melibatkan bebagai aspek kejiwaan. Aktivitas kejiwaan yabg terlibat dalm prose belajar yaitu: persepsi, perhatian, mendengarkan, mengingat,readiness, inteligensi/kecerdasaan, dan berpikir, motivasi. Masalah belajar adalah kondisi yang dialami siswa dan menghambat usaha dalam mencapai tujuan belajar. Kesulitan belajar yang dirasakan oleh anak didik bermacam-macam, yaitu : 1.
Dilihat dari jenis kesulitan belajar.
2.
Dilihat dari mata pelajran yang dipelajari.
3.
Diklihat dari sifat kesulitannyya.
4.
Dilihat dari segi factor penyebabnya.
Belajar pada dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan kerja otak. Yang dapat ditempuh melalui beberapa upaya: 1.
Merangsang seluruh area otak.
2.
Membuat kaitan antara neuron (sel saraf otak).
3.
Membuat otak bekerja (yaou use it or you lose it).
4.
Belajar dengan cara yang menyenangkan.
5.
Menemukan cara-terbaik dalam mengfungsikan area otak seseorang.