Rentra Sangat Ok.docx

  • Uploaded by: Frizt Deddy Permandy
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rentra Sangat Ok.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 13,311
  • Pages: 85
RENSTRA (Rencana Strategis) 2016-2021 UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR BAB I PENDAHULUAN •

Latar Belakang Puskesmas adalah unit pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pemerintah yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya kesehatan wajib merupakan upaya kesehatan yang harus dilaksanakan oleh seluruh puskesmas di seluruh Indonesia. Upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui pendekatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) , serta merupakan kesepakatan global maupun nasional. Yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan. Sedangkan upaya kesehatan pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di wilayah kerja puskesmas serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan antara lain Kesehatan Jiwa, Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut masyarakat desa (UKGMD), Kesehatan Olahraga, Kesehatan Usia Lanjut, Upaya Kesehatan Kerja (UKK). PTM, Kesehatan Indra, dan Kesehatan Tradisional. Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan. Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka puskesmas harus

melaksanakan kegiatan manajemen dengan baik. Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis untuk menghasilkan luaran (output) puskesmas secara efektif dan efisien. Kegiatan manajemen puskesmas terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Seluruh kegiatan tersebut merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan. Dalam rangka menyelenggarakan kegiatan puskesmas tersebut, maka UPTD Puskesmas Kec. Perhentian Raja menyusun Rencana Strategi (Renstra) sebagai kerangka acuan dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan di puskesmas guna pencapaian program, sasaran dan kegiatan selama kurun waktu 5 tahun ke depan (2016 – 2021). Dengan berpedoman pada renstra maka diharapkan semua kegiatan akan lebih terencana, lengkap dan akurat sehingga dapat mencapai target baik dalam kualitas maupun kuantitas program kegiatan serta memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat pada umumnya. Penyusunan renstra ini mengacu pada Sistem Kesehatan Nasional, Rencana Strategis Kementerian Kesehatan, Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Jawa Barat dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar. Adapun penetapan kegiatan dalam renstra didasarkan pada pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. •

Keadaan umum puskesmas • Data Geografis Secara geografis, wilayah kerja UPTD Puskesmas Perhentian Raja merupakan dataran rendah yang terletak di sebelah selatan Kabupaten Kampar. Luas wilayah kerja UPTD Puskesmas Perhentian Raja adalah 159,47. Pemanfaatan tanah antara lain sebagai pekarangan/tegalan, bangunan/rumah, kebun dan lain-lain. Batas administratif wilayah kerja UPTD Puskesmas Perhentian Raja adalah sebagai berikut : • • • •

Batas Utara Batas Timur Batas Selatan Batas Barat

: Kecamatan Kampar Kiri Hilir : Kecamatan Siak Hulu : Kecamatan Tambang dan Siak Hulu : Kecamatan Tambang

Gambar 1.1 Peta Wilayah Kecamatan Perhentian Raja

Wilayah kerja UPTD Puskesmas Perhentian Raja terdiri dari 5 Desa yaitu : Tabel 1.1 Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Perhentian Raja Luas Wilayah (Km²)

Jarak ke Puskesmas (Km)

Waktu tempuh ke Puskesmas (Menit)

No.

Nama Desa

1

Pantai Raja

± 49,06

0

0

2

Lubuk Sakat

± 3,8

±3

± 10

3

Kampung Pinang

± 8,2

±9

± 15

4

Hangtuah

± 14,10

±5

± 10

5

Sialang Kubang

± 84,31

± 15

± 20

TOTAL

159,47

Sumber : Profil Puskesmas Perhentian Raja Tahun 2016 •

Data Demografi • Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Perhentian Raja adalah 15.239 jiwa, yang tersebar di 5 (lima) Desa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 4.381 KK yang tersebar di 91 RT dan 33 RW. Tabel 1.2 Data Kependudukan No .

Nama Desa

1 2

Jumlah Penduduk

Jumlah RT/RW

Jumlah KK

Lk

Pr

Lk + Pr

Pantai Raja

11/04

1.079

1.488

1.373

2.861

Lubuk Sakat

12/06

395

900

850

1.750

3

Kampung Pinang

06/04

545

817

815

1.632

4

Hangtuah

38/11

1.455

2.827

2.616

5.443

5

Sialang Kubang

24/08

907

1.858

1.695

3.553

4.381

7.890

7.349

15.239

TOTAL

Sumber :Kantor Camat Kec. Perhentian Raja, 2016. Puskesmas saat ini diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan tepat sasaran terhadap penduduk di wilayah kerjanya. Tingkat partisipasi perempuan dapat dilihat diberbagai bidang, mulai dari pertanian, produksi rumah tangga ataupun sebagai buruh pabrik. • Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Jika dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata penduduk berpendidikan SLTA walaupun masih ada yang berpendidikan SLTP, SD, ataupun tidak sekolah khususnya penduduk yang sudah tua. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Wilayah UPTD Puskesmas Perhentian Raja Tahun 2016 No

Tingkat Pendidikan

Jumlah (jiwa)

1.

Tidak memiliki ijazah SD

2.233

2.

SD/MI

3.295

3.

SLTP/MTS

2.320

4.

SLTA/MA

2.117

5.

Sekolah Menengah

259

Kejuruan 6.

Diploma I/Diploma II

113

7.

Akademi/Diploma III

101

8.

Univrsitas/Diploma IV

207

9.

S2/S3 ( Master/Doktor )

9

Sumber :Kantor Camat Kec. Perhentian Raja, 2016. • Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Mata pencaharian sebagian besar penduduk masih mengandalkan pada sektor pertanian, hal ini dapat dilihat dari besarnya jumlah penduduk yang bergantung di sektor ini

Tabel 1.4 Jumlah Penduduk Desa Berdasarkan Mata Pencaharian Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Perhentian Raja. No. Jenis Pekerjaan

Tahun 2016 Jumlah jiwa

1

Buruh

242

2

Pengrajin/industri kecil

68

3

Pedagang

275

4

Pensiunan

31

5

PNS

237

6

Peternakan

267

7

POLRI

26

8

Petani/berkebun

9

Pengangkut

495

10

Lainnya

336

2.731

Sumber :Kantor Camat Kec. Perhentian Raja, 2016. •

Sosial Ekonomi, Budaya, Agama dan Pendidikan • Sosial Ekonomi Sebahagian besar mata penduduk Kecamatan Perhentian Raja adalah bertani dan berkebun. Dengan sarana ekonomi berupa pasar, warung dan toko. Sebagian kecil bekerja sebagai PNS, buruh dan pedagang. • Budaya Penduduk Kecamatan Perhentian Raja merupakan masyarakat yang heterogen dimana beberapa macam budaya masyarakat ada disana dengan jumlah yang seimbang seperti budaya masyarakat Jawa, Batak, Minang dan Melayu. • Agama Sebagian besar menganut agama Islam dan sebagian kecilnya beragama Kristen. Dimana tempat ibadah meliputi mesjid dan mushola serta gereja. Kegiatan agama di daerah Perhentian Raja tergolong aktif seperti wirid yasin, wirid remaja mesjid dan lain sebagainya.

Tabel 1.5 Fasilitas Rumah Ibadah SARANA IBADAH NAMA DESA Mesjid

Mushala

Gereja

1

Pantai Raja

6

5

8

2

Lubuk Sakat

1

2

0

3

Kampung Pinang

2

4

0

4

Hangtuah

11

17

1

5

Sialang Kubang

4

18

1

24

46

10

Jumlah

Sumber : Kantor Urusan Agama Kec. Perhentian Raja Tahun 2016. • Pendidikan Tingkat pendidikan penduduk rata-rata adalah tamat SMP dan SMU, namun beberapa orang ada juga yang melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi yang berada di daerah Sumatera dan Jawa. Di wilayah kerja Puskesmas Perhentian Raja terdapat fasilitas seperti PAUD, TK, SD, SLTP/MTs, SLTA/ MAN dan Pondok Pesantren. Tabel 1.6 Fasilitas Pendidikan Nama Fasilitas N Nama Desa

PAU D

SMP/MTs

SMA/ MA/SMK

Ponpes

1

Pantai Raja

2

1

1

0

1

1

2

Lubuk Sakat

1

0

1

-

-

-

3

K.Pinang

1

-

1

-

-

-

4

Hangtuah

4

4

4

2

1

-

5

Sialang Kubang

1

2

3

2

-

-

9

7

10

5

1

1

Jumlah

TK SD

Sumber : Dinas P&K Kec. Perhentian Raja Tahun 2016 • Ketenagaan Informasi ketenagaan atau sumber daya manusia diperlukan bagi perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan serta pengelolaan kepegawaian. Jumlah

tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Perhentian Raja Tahun 2016 sebanyak 49 orang. Jumlah sumber daya manusia menurut kualifikasinya adalah sebagai berikut : Tabel 1.6 Kebutuhan Jabatan Fungsional Umum Sesuai Analisis Beban Kerja Puskesmas Perhentian Raja Per November Tahun 2016 N o

Nama Jabatan

Kebutuhan

Tenaga Yang Ada

Kekuranga n

A

Kepala Puskesmas

1

1

0

B

Ka Sub Bagian Tata Usaha

1

1

0

2

1

1

1

1

0

1

1

0

1

1

0

1

1

0

1

1

0

11

11

0

• • • • • • •

Pengadm.Umum Pramu Kantor. Pengelola Keuangan Pengelola barang Penjaga Keamanan Petugas Kebersihan & Pertamanan. Pengemudi

Total Jumlah Pemegang Jabatan

Ke t

Tabel 1.7 Kebutuhan Jabatan Fungsional Tertentu Sesuai Analisis Beban Kerja Puskesmas Perhentian Raja Per November Tahun 2016

Nama Jabatan

Kebutu han

Tenaga Yang Ada

Kekurangan

1

Dokter

2

2

0

2

Dokter Gigi

2

2

0

3

Pranata Laboratorium Kesehatan

1

2

0

4

Perawat

10

11

0

5

Bidan

10

21

0

6

Perawat Gigi

2

2

0

7

Sanitarian

2

1

1

8

Asisten Apoteker

2

1

0

9

Nutrisionis

2

1

1

N o

10

Epidemiolog Kesehatan

1

0

1

11

Penyuluh Kesehatan masyarakat

1

0

1

12

Rekam Medis

2

0

2

Ke t

13

Sarjana Kesehatan Masy

2

1

1

Total Jumlah Pemegang Jabatan

38

44

7

Tabel 1.8 Data Ketenagaan UPTD Puskesmas Perhentian Raja Per November Tahun 2016

No

Jenis Ketenagaan

PNS

PTT

THL

RTK

Jumlah (orang)

1

Kepala Puskesmas

1

-

-

-

1

2

Tata Usaha

1

-

-

-

1

3

Dokter Umum

2

-

-

-

2

4

Dokter Gigi

2

-

-

-

2

5

Tenaga Farmasi

1

-

-

-

1

6

Bidan

5

7

3

6

21

7

Perawat

5

-

6

-

11

8

Sarjanan Kesehatan Masy

-

-

1

1

1

8

Perawat Gigi

2

-

-

-

2

9

Tenaga Pelaksana Gizi

1

-

-

-

1

10

Tenaga Laboratorium

1

-

1

-

2

11

Sanitarian

1

-

-

-

1

12

Petugas Jaga Malam

-

-

1

-

1

13

Cleaning Servis

-

-

1

-

1

14

Sopir

-

-

1

-

1

22

7

14

6

49

Jumlah

• Sarana dan Prasarana Puskesmas Perhentian Raja memiliki empat (4) Puskesmas Pembantu yang buka setiap hari Senin sampai Sabtu. Di wilayah kerja Puskesmas Perhentian Raja terdapat 2 (dua) Poskesdes yang terletak di Desa Hangtuah dan di Desa Sialang Kubang, 6 (enam) BPS (Bidan Praktek Swasta) dan 4 (empat) klinik pratama, dan 2 (dua) praktek dokter swasta. Sehingga seluruh masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Perhentian Raja dapat mengakses tempat-tempat pelayanan kesehatan dengan mudah. Kecamatan Perhentian Raja memiliki beberapa UKBM yang di kelola bersama masyarakat dan aparatur Desa dan PKK yaitu 21 posyandu balita, 5 Posyandu Lansia, 5 posbindu PTM, dan 5 tempat kelas ibu hamil • Lingkungan sarana kesehatan : • Puskesmas Induk • Rumah Dinas Dokter • Rumah Dinas Paramedis • Sarana Komunikasi • Puskesmas Keliling • Puskesmas Pembantu • Keadaan sarana kesehatan • Keadaan bangunan Puskesmas

: 1 Unit : 1 Unit : 2 Unit : Tidak ada : 1 Unit : 4 Pustu

: Baik

• • •

• •

Keadaan rumah dinas dokter Keadaan rumah dinas paramedis Listrik • Sumber • Waktu nyala Sarana komunikasi Ketersediaan kendaraan dinas • Roda empat • Roda dua

: Baik : Baik : Ada : PLN : 24 jam : Tidak ada : 1 Unit : Tidak ada

• Sarana kesehatan lingkungan Puskesmas • Air bersih : Ada, memenuhi syarat • Jamban keluarga : Ada, memenuhi syarat • Sarana pembuangan air limbah : Ada, memenuhi syarat • Puskesmas Pembantu ada 4 Unit, yaitu : • Pustu Desa Kampung Pinang, Kondisi : Bangunan rusak berat, air bersih tidak ada,arus listrik ada yang tidak bagus, atap bocor dan mobiler mobiler sudah banyak yang lapuk. • Pustu Desa Lubuk Sakat. Kondisi : Bangunan pustu masih baru lengkap dengan mobilernya, tapi teralis keliling dan alkes belum ada. • Pustu Desa Hangtuah. Kondisi: Bangunan pustu rusak sedang mobiler rusak sedang dan berat • Situasi Obat Dan Bahan Medis Habis Pakai Pengadaan obat esensial masih disubsidi dari gudang farmasi. Sedangkan bahan pakai habis untuk operasional Puskesmas seperti kertas, pita, tinta printer, kertas resep, dan lain-lain dilakukan pengadaan sendiri dengan dana operasional Puskesmas.

• Situasi Alat Kesehatan dan Logistik Kerumahtanggaan Alat-alat kesehatan di UPTD Puskesmas Perhentian Raja di kelola oleh seorang pengurus barang dan pengurus Alat kesehatan. Secara umum masih berfungsi dengan baik dalam arti tidak mengganggu pelayanan Puskesmas,

namun dalam rangka pengembangan pelayanan maka perlu adanya pemeliharaan alat yang lama ataupun pengadaan alat yang baru. Pada tahun 2017, Puskesmas berupaya melengkapi peralatan kesehatan maupun logistik kerumahtanggaan yang belum ada ataupun menambah peralatan yang sudah ada dengan mengusulkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat untuk pelaksanaan tahun 2017. • UKBM UKBM adalah Upaya Kesehatan yang direncanakan, dibentuk, dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat dalam upaya mengatasi permasalahan kesehatan daerahnya. UKBM yang ada diDesa terus dikembangkan untuk peningkatan pemberdayaan masyarakat di Desa tersebut. Lingkup UKBM, antara lain sebagai beriku Tabel 1.8 Tabel UKBM UPTD Puskesmas Perhentian Raja Per November Tahun 2016 No

Nama UKBM

2014

2015

2016

1

Posyandu Balita

20

21

21

2

Posyandu Usila/lansia

5

5

5

3

Toga

2

2

4

4

UKGMD

5

5

5

5

UKS/UKGS

10

10

10

6

Poskestren

1

1

1

Ket

• Sasaran Kegiatan Distribusi penduduk menurut kelompok sasaran program kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1.9 Kelompok Sasaran Program Kegiatan Kesehatan UPTD Puskesmas Perhentian Raja Per November Tahun 2016 Jumlah Sasaran No Kelompok Sasaran 2014 2015 2016 •

Bayi

325

331

331



Bumil

70

73

73



Bumil risti

48

50

50



Bulin

333

347

347



Bayi risti

48

50

50



Bayi bblr

10

12

12



Ibu nifas

333

347

347



Anak balita

1320

1332

1332



Balita

1652

1662

1662



Afras

2430

2408

2408



Remaja

2120

2133

2133



WUS

3290

3392

3392



PUS

2510

2530

2530



Lansia

670

684

684

Sumber : Lap. Puskesmas Perhentian Raja •

Mortalitas Tabel 1.10 Angka Kematian Di wilayah UPTD Puskesmas Perhentian Raja

No

Indikator

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016



Jumlah Lahir mati

1

1

0



Kematian Bayi/ IMR

1

0

0



Kematian Balita/ CMR

1

0

0

Kematian Ibu/ MMR 0 0 0 Sumber : Lap. KIA Puskesmas Perhentian Raja • Morbiditas Tabel 1.11 Kasus Penyakit Menular Di wilayah UPTD Puskesmas Perhentian Raja No Penyakit Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 .





Diare

645

720

656



TBC

12

13

7



DBD

4

2

8



Malaria

1

0

0



AIDS

1

0

0



Kusta

0

0

0

Sumber : data Profil Puskesmas Perhentian Raja Berdasarkan keadaan penyakit menular diatas menunjukkan keadaan sebagai berikut : penyakit TBC ditemukan 7 kasus pada tahun 2016 keadaan ini masih jauh dari target sebesar 12 kasus. Hal ini membuktikan perlunya kewaspadaan terhadap penyakit menular untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular. •

Sepuluh Besar Penyakit Jumlah kunjungan pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas Perhentian Raja pada tahun 2016 yaitu sebanyak 5429 pasien dengan kasus paling banyak adalah common cold, dyspepsia, penyakit rheumatoid arthritis dan seterusnya. Pada tahun 2016 jumlah kunjungan pasien rawat jalan sebesar 5696 pasien. Data sepuluh besar penyakit di UPTD Puskesmas Perhentian Raja dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.12 Sepuluh Besar Penyakit di UPTD Puskesmas Perhentian Raja Tahun 2015 Tahun 2016

NO

Penyakit

Jml

Penyakit

Jml

1

Common cold

4011

Common cold

4016

2

Dyspepsia

2999

Dyspepsia

3107

3

Rheumatoid artritis

1995

Rheumatoid artritis

2041

4

hypertensi

1295

hypertensi

1315

5

Dermatitis

190

Dermatitis

1178

6

Diabetes miilitus

980

Diabetes miilitus

992

7

Ispa

842

Ispa

852

8

Chepalgia

595

chepalgia

612

9

Migren

555

migren

582

10

Peny Pulpa&jar periapikal

316

Peny Pulpa&jar periapikal

317

Sumber : laporan profil Puskesmas Perhentian Raja Dari tabel sepuluh besar penyakit yang terjadi di UPTD Puskesmas Perhentian Raja.tahun 2013 maupun tahun 2014 menunjukan bahwa sepuluh besar penyakit terdiri dari penyakit degeneratif dan penyakit menular dengan penyakit common cold berada di tingkat pertama. •

KLB Tabel 1.13 Hasil Kegiatan Surveilans UPTD Puskesmas Perhentian Raja No.



Kegiatan

2014

2015

2016

1

JUMLAH KLB

0

1

1

2

KLB ditangani <24 jam

0

1

1

Status Gizi Masyarakat Data Masalah gizi di wilayah UPTD Puskesmas Perhentian Raja.

NO

Tabel 1.13 Masalah Gizi UPTD Puskesmas Perhentian Raja Hasil MASALAH GIZI 2014 2015

2016

1

Gizi Buruk

0

0

0

2

BGM

0

0

0

3

Gizi Kurang

0

1

1

4

Gizi Lebih

0

0

0

5

Cakupan Fe bumil ( Fe1 )

100%

100%

100%

6

Cakupan Bumil ( Fe3 )

7

Cakupan Vitamin A Balita

95,75%

98.87%

98,49%

100

100

100

Sumber : Laporan Program Gizi • Keadaan Lingkungan Di Kecamatan Perhentian Raja penyakit-penyakit berbasis lingkungan masih merupakan penyebab tertinggi terjadinya suatu penyakit seperti DBD dan Diare. Hal itu disebabkan oleh masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pengolahan limbah rumah tangga dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pembakaran hutan yang terjadi selama tahun 2016 ini yang menimbulkan pencemaran udara. Pencemaran udara dari asap hasil pembakaran hutan masih dirasakan dengan dampak kesehatan yang nyata pada masyakarakat yang ditandai denagan masih tingginya angka kejadian ISPA.



Rumah Sehat Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan adalah upaya penyehatan lingkungan pemukiman yaitu perumahan. Salah satu kegiatan penyehatan lingkungan perumahan yaitu inspeksi sanitasi perumahan. Rumah sehat adalah bangunan rumah tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah. Berdasarkan Profil Kesehatan Kecamatan Perhentian Raja tahun 2012 tercatat 1.221 (44%) rumah tangga ber PHBS dari 2.749 rumah yang dipantau. Pada tahun 2013 ada 394 (40.6%) rumah tangga ber PHBS dari 970 rumah tangga yang dipantau. Tahun 2014 tercatat 632 (19,8%) rumah tangga yang ber PHBS dari 3199 rumah tangga yang

dipantau. Sedangkan tahun 2015 tercatat 564 rumah tangga yang ber PHBS dari 2659 rumah yang dipantau (21,2%). Pada tahun 2016 ini dari 671 rumah tangga yang dipantau hanya 153 rumah tangga yang ber PHBS (22,8%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini: Grafik 01. Rumah Tangga Sehat Tahun 2012 s/d Tahun 2016



Tempat Pengolahan Makanan (TPM) Sehat Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang ada di Kecamatan Perhentian Raja berupa Pasar, Rumah Makan, Industri Makanan, Pedagang Kaki Lima, Warung Minum dan Depot Air Minum Isi Ulang. Grafik 02. TPM Sehat Tahun 2012 s/d Tahun 2016



Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Salah satu kegiatan Kesehatan Lingkungan yang terbaru adalah Stop BABS yang merupakan salah satu kegiatan yang ada dalam desa Pansimas. Kegiatan ini berfokus pada prilaku masyarakat dalam buang air besar. Di Kecamatan Perhentian Raja pada tahun 2014 dari 14.843 akses jamban yang ada hanya 3.416 (23%) jamban yang memenuhi syarat. Tahun 2015 dari 14.912 akses jamban yang ada hanya 3.472 (23,3%) jamban yang memenuhi syarat, dan pada tahun 2016 dari 14.741 akses jamban yang ada hanya 3.309 (22,4%) jamban yang memenuhi syarat.

• Gambaran UPTD. Puskesmas Perhentian Raja •

Visi, Misi dan Strategi Pembangunan Kesehatan •

Visi

Berdasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor

:

375/MENKES/SK/V/2009

Tentang

Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025, yang merumuskan visi yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah “INDONESIA SEHAT 2025”. Sehubungan hal tersebut, maka UPTD. Puskesmas Perhentian Raja menetapkan visi yang ingin dicapai yaitu : “Terwujudnya lingkungan sehat dan perilaku hidup sehat masyarakat Kecamatan Perhentian Raja menuju tercapainya Indonesia Sehat 2025”.



Misi Untuk mewujudkan visi UPTD Puskesmas Perhentian Raja, maka ditetapkan misi Puskesmas Perhentian Raja yaitu sebagai berikut : 1) Mendorong kemandirian untuk hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya, 2) Memelihara dan meningkatkan upaya kesehatan yang

bermutu,

merata

dan

terjangkau,

3)

Meningkatkan

dan

mendayagunakan sumber daya kesehatan yang ada di wilayah kerjanya.



Strategi Pembangunan Kesehatan Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh UPTD Puskesmas Perhentian Raja adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja UPTD Puskesmas Perhentian Raja agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2025.

• Tugas pokok dan fungsi UPTD puskesmas kecamatan perhentian raja • Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Kampar Nomor 82 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan, disebutkan bahwa Susunan Organisasi UPTD Puskemas Kec. Perhentian raja terdiri dari : • Kepala Puskesmas • Sub Bagian Tata Usaha • Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat essensial • Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan • Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan • Penanggungjawab Jejaring •

Pembiayaan Kesehatan Untuk meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan kesehatan, Pemerintah telah mengalokasikan dana untuk pembiayaan pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin melalui Program KIS pembiayaan APBN dan APBD. Jamkesmas diberikan kepada masyarakat miskin yang masuk dalam daftar kuota yang telah diusulkan dan disahkan oleh Bupatikota. Jamkesmas digunakan untuk membiayai pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif. Sedangkan masyarakat miskin yang tidak masuk kuota, menjadi tanggungan Bupati dan atau Pemerintah Daerah. Untuk membiayai masyarakat miskin non kuota maka Pemerintah Kabupaten harus menyediakan anggaran melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah (Jamkesda). Selain itu, untuk pelaksanaan kegiatan rutin di Puskesmas, Pemerintah Daerah mengalokasikan anggaran melalui APBD yang disahkan oleh DPRD dengan rincian kegiatan yang telah ditetapkan. Mulai tahun 2010, pemerintah pusat meluncurkan Bantuan Operasional Kesehatan yaitu Dana dukungan/bantuan kepada pemerintah daerah dalam melaksanakan SPM Bidang Kesehatan untuk pencapaian MDGs Bidang Kesehatan tahun 2015 melalui peningkatan kinerja Puskesmas dan jaringannya serta Posyandu dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Pemanfaatan dana BOK di Kabupaten Kampar



Tugas Pokok Dan Fungsi Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 / MENKES / SK /II/ 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa fungsi Puskesmas adalah : •

Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan



Pusat Pemberdayaan Masyarakat



Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama • Pelayanan Kesehatan Perorangan • Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Peraturan Bupati Kabupaten Kampar Nomor 82 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan menerangkan bahwa : Puskesmas mempunyai tugas pokok pelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Puskesmas mempunyai fungsi : •

Pelayanan upaya kesehatan meliputi kesejahteraan ibu dan anak, KB, perbaikan Gizi, perawatan kesehatan masyarakat, pencegahan, pemberantasan penyakit, imunisasi, pembinaan kesehatan lingkungan, Usaha Kesehatan Sekolah, olah raga, pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut, laboratorium sederhana, upaya kesehatan kerja serta usia lanjut, upaya kesehatan jiwa, mata, khusus lainnya dan pencatatan serta laporannya terintegrasi dengan SIMPUS.



Pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi semua upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan rujukan medik, pembentukan sarana dan pembinaan teknis kepada jejaring bidan praktek mandiri, unit pelayanan kesehatan swasta serta kader kesehatan.



Pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader pembangunan bidang kesehatan di wilayah, pengembangan kegiatan swadaya masyarakat



Pengelolaan ketatausahaan

Penjabaran tugas pokok pada masing – masing unit adalah sebagai berikut : • Kepala UPTD Puskesmas : • Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan • Menyusun Rencana Strategi, Rencana Anggaran, Rencana Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan. • Menetapkan pengaturan internal UPTD Puskesmas Kecamatan • Mengadakan Kordinasi/kerjasama dengan Dinas/Badan/Lembaga/Swasta lainnya untuk kepentingan UPTD Puskesmas Kecamatan. • Membina dan memotivasi seluruh pegawai di lingkungan UPTD Puskesmas Kecamatan dalam upaya meningkatkan Produktivitas Kerja. • Mengkaji, memberikan saran, pendapat dan menyiapkan bahan penetapan kebijakan Kepala Dinas Kesehatan terhadap pelaksanaan pelayanan di UPTD Puskesmas Kecamatan sebagai BLUD. •

Sub Bagian Tata Usaha : • Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian. • Melaksanakan penata usahaan keuangan dan akuntansi puskesmas. • Melaksanakan pengelolaan surat – surat dan hubungan masyarakat. • Melaksanakan pengelolaan perlengkapan, urusan umum dan membuat perencanaan serta pelaporan. • Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.



Unit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit • Melaksanakan kegiatan dan usaha untuk menyelenggarakan tugas dan kebijakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. • Melaksanakan kegiatan pembinaan teknis yang meliputi segala penyehatan lingkungan. • Melaksanakan kegiatan pembinaan yang meliputi segala usaha



pelayanan dan usaha pencegahan pemberantasan penyakit termasuk imunisasi. • Melaksanakan kegiatan pengawasan , perkembangan dan pemakaian alat – alat kesehatan dan obat – obatan. • Melaksanakan pengawasan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk pengamanan dan pelaksanaan tugas. • Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan untuk kelancaran pelaksanaan tugas. Pelaksana Unit Kesehatan Keluarga : • Melaksanakan kegiatan dan usaha untuk menyelenggarakan tugas dan kebijakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. • Melaksanakan kegiatan pembinaan teknis yang meliputi segala usaha pelayanan ibu dan anak dan keluarga berencana serta lansia. • Melaksanakan kegiatan pembinaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk melaksanakan pencegahan dan penanggulangan masalah gizi dalam masyarakat. • Melaksanakan pengawasan yang meliputi segala usaha kegiatan untuk pengamanan dan pelaksanaan tugas. • Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.



Pelaksana Unit Pemulihan Kesehatan : • Melaksanakan kegiatan dan usaha untuk menyelenggarakan tugas dan kebijakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. • Melaksanakan kegiatan pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut. • Melaksanakan koordinasi kegiatan atas semua kebutuhan pelayanan medis. • Melaksanakan pengawasan yang meliputi segala usaha kegiatan untuk pengamanan dan pelaksanaan tugas. • Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.



Pelaksana Unit Kesehatan Lingkungan dan Peran Serta Masyarakat • Melaksanakan kegiatan dan usaha untuk menyelenggarakan tugas dan kebijakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.



• • • •



Melaksanakan kegiatan kesehatan lingkungan , usaha kesehatan sekolah dan olah raga, penyuluhan kesehatan masyarakat, serta perawatan kesehatan masyarakat yang meliputi segala usaha dan kegiatan pemberian informasi kesehatan. Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan bimbingan teknis tenaga kesehatan non medis / tradisional Melaksanakan pembinaan dan pengarahan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan lingkungan. Melaksanakan pengawasan yang meliputi segala usaha kegiatan untuk pengamanan dan pelaksanaan tugas. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Upaya Kesehatan Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu : •

Upaya Kesehatan Wajib Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas. Meliputi : • Upaya Promosi Kesehatan • Upaya Kesehatan Lingkungan • Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana • Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat • Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular • Upaya Pengobatan



Upaya Kesehatan Pengembangan Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang

ditemukan di masyarakat dan disesuaikan dengan kemampuan yang ada di UPTD Puskesmas Perhentian Raja meliputi : • Upaya Kesehatan Sekolah/UKS • Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) • Upaya Kesehatan Kerja (UKK) • Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat Desa (UKGMD) • Upaya Kesehatan Jiwa ( Rujukan ) • Upaya Kesehatan Usia Lanjut Upaya laboratorium medis serta upaya pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya pengembangan Puskesmas.



Program Prioritas

Pelaksanaan program kesehatan di UPTD Puskesmas Perhentian Raja dapat dikelompokkan kedalam dua program utama puskesmas yaitu program kesehatan dasar dan program kesehatan pengembangan.



Program Kesehatan Dasar Program kesehatan dasar merupakan program wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas. Program kesehatan dasar terdiri dari enam program, yang biasa disebut dengan istilah program basic six. Program kesehatan dasar di puskesmas terdiri atas : •

Program Promosi Kesehatan Program promosi kesehatan dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan sikap positif (kemauan) dan perilaku kesadaran invidu, keluarga dan masyarakat secara mandiri untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan sendiri dan lingkungannya. Kegiatan program promosi kesehatan yang dilakukan meliputi penyuluhan

kesehatan, pembinaan Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan koordinasi dengan lintas program yang terkait seperti Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS), Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGMD) dan lain sebagainya. •

Program Kesehatan Lingkungan Tujuan

program

kesehatan

lingkungan adalah

untuk mewujudkan

lingkungan hidup yang sehat agar masyarakat dapat terlindungi dari ancaman dan bahaya penyakit yang berasal dari lingkungan. Kegiatan program kesehatan lingkungan meliputi Pengawasan dan Pembinaan Sarana Air Bersih (SAB), Pengawasan dan Pembinaan Jamban Keluarga, Pengawasan dan Pembinaan Tempat tempat Umum (TTU)/ TPM/ Pestisida, Pelayanan Klinik Sanitasi, penyuluhan kesehatan lingkungan. •

Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) Program kesehatan ibu dan anak bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan ibu dan anak sejak dalam kandungan. Sasaran program : ibu hamil, ibu melahirkan dan bayinya serta ibu menyusui dan wanita usia subur. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu Pelayanan KIA/KB meliputi ANC, PNC, perawatan Neonatus, pelayanan KB, penyuluhan KIA/KB, Kelas Ibu Hamil dan program Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada anak balita.



Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program perbaikan gizi masyarakat dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat melalui penemuan dan perbaikan/ penanggulangan gizi buruk terutama pada balita dan ibu hamil. Kegiatan Peningkatan Gizi Masyarakat meliputi Pembinaan Posyandu,

Pemantauan

Status

Gizi

(PSG),

Pemantauan

Penggunaan

Garam

Beryodium, ASI Eksklusif, Pemberian kapsul Vitamin A pada bayi, balita dan ibu hamil, Pemberian tablet Fe, penyuluhan Gizi, kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Balita dan ibu hamil KEK. •

Program Pemberantasan Penyakit Menular Penyelenggaraan program pemberantasan penyakit menular dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dan tersebarnya penyakit menular serta menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular sehingga tidak terjadi masalah kesehatan masyarakat. Kegiatan P2M meliputi : P2 TB, P2 KUSTA, P2 Malaria, P2 DBD, P2 ISPA, P2 Diare, Imunisasi, Surveilans dan pelaksanaan Pemberian Obat Pemcegahan Penyakit Filariasis tahun ke-5 (lima).



Program Pengobatan Pengobatan dilaksanakan dengan memberikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga melalui upaya rawat jalan dan rujukan.



Program Kesehatan Pengembangan •

Program Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (USILA) Program ini bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan pada usia lanjut untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Kegiatan Kesehatan Lansia meliputi pendataan sasaran lansia, penjaringan kesehatan lansia, pelayanan kesehatan, penyuluhan kesehatan lansia dan kegiatan lainnya seperti senam lansia.



Program Perawatan Kesehatan Keluarga (Perkesmas) Program ini berbentuk kunjungan rumah terhadap keluarga-keluarga yang memiliki resiko tinggi mendapatkan masalah kesehatan seperti keluarga yang memiliki bayi, balita, lansia, penderita penyakit kronis

dan menular seperti TB, Diabetes Mellitus, Hipertensi dan lain sebagainya. Tujuan dari Program Perkesmas ini adalah agar individu dapat mengenali masalah kesehatan yang terjadi pada diri dan keseluarganya secara dini dan dapat memilih altenatif pilihan pemecahan masalah kesehatan yamh terjadi tersebut. •

Program Kesehatan dan Olahraga (Kesorga) Program ini berbentuk pembinaan yang dilakukan terhadap kelompokkelompok (club) olahraga yang ada di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Perhentian Raja seperti klub sepakbola dan volly.



Program Kesehatan Jiwa Program ini dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi dan screening terhadap kasus kejiwaan serta kasus yang merujuk pada pendekatan personal terhadap pasien yang dianggap memerlukan konseling lanjutan serta memberikan edukasi kepada keluarga pasien.



Program Kesehatan Indra Program ini dilaksanakan dalam bentuk upaya promosi agar kesehatan indra (mata dan telinga) ikut menjadi salah satu skala prioritas kesehatan pada masyarakat.



Program Usaha Kesehatan Kerja (UKK) Program ini dilaksanakan dalam bentuk pelayanan kesehatan terhadap tenaga kerja yang berada diwilayah kerja.

• Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Upaya kesehatan sekolah adalah suatu upaya yang dilakukan dalam rangka pembinaan kesehatan anak usia sekolah, untuk menumbuhkan dan mewujudkan kemandirian anak agar hidup sehat. Sasaran dari program Usaha Kesehatan Sekolah yaitu murid SD, SLTP, SLTA dan

lingkungan sekolahnya. Yang menjadi sasaran sekunder program UKS guru olahraga. Kegiatan program Usaha Kesehatan Sekolah meliputi kegiatan pembinaan sekolah sehat dan dokter kecil, penjaringan kesehatan anak murid TK dan murid kelas 1 tingkat SD, SLTP dan SLTA serta penyuluhan kesehatan reproduksi remaja. •

Program Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM) Program Posbindu PTM merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat/ bersumberdaya masyarakat (UKBM) dalam upaya pengendalian faktor resiko berupa deteksi Dini, pemantauan dan tindak lanjut dini faktor resiko Penyakit Tidak Menular secara mandiri dan berkesinambungan dan semua kegiatan dibawah pembinaan puskesmas. Sasarannya adalah seluruh masyarakat yang berumur ≥ 15 tahun tanpa memandang gender.



Maksud dan Tujuan Maksud • Menjabarkan gambaran umum dan upaya kesehatan UPTD Puskesmas Kec. Perhentian raja dalam rangka mewujudkan visi dan misi Puskesmas. • Mewujudkan keterpaduan arah, strategi, keselarasan program dan kegiatan sesuai dengan target dan sasaran yang ditetapkan. • Sebagai kerangka acuan dalam melaksanakan operasionalisasi kegiatan Puskesmas guna pencapaian program, sasaran dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur. • Adanya tolok ukur sebagai bahan evaluasi kinerja tahunan program kegiatan UPTD Puskesmas Kecamatan perhentian raja. Tujuan • Menjabarkan visi, misi, program kerja puskesmas ke dalam program kegiatan untuk periode waktu 2016 – 2021. • Memberikan pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan yang dituangkan dalam Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ).





Memberikan pedoman atau kerangka acuan dalam penyusunan instrument pengendalian, pengawasan dan evaluasi program kegiatan guna pencapaian program, sasaran dan kegiatan.

Indikator dan standar kinerja Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar nomor 440/DINKES/SET-3/2017/3672 JENIS LAYANAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN KAMPAR TAHUN 2017– 2022

:

NO

INDIKATOR SPM

RUMUS

Target Capaian

1

2

3

4

1

Pelayanan Kesehatan Ibu hamil

Jumlah Ibu hamil yang mendapatkan Pelayanan K4 difasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta X 100 %

100%

X 100 %

100%

Jumlah semua Ibu hamil di Wilayah Kab/Kota tersebut dalam kurun waktu yang sama 2

Pelayanan Kesehatan Ibu bersalin

Jumlah Ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar di fasilitas kesehatan Jumlah semua ibu bersalin yang ada di wilayah kab/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun

3

Pelayanan kesehatan bayi baru lahir

Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi bayi baru lahir sesuai dengan standar

X 100 %

100%

Jumlah semua bayi baru lahir diwilayah kab/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun 4

Pelayanan kesehatan balita

Jumlah balita 0-59 bulan yang mendapat pelayanan kesehatan balita sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun

X 100 %

100%

Jumlah balita 0-59 bulan yang ada diwilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun dan sama

NO

INDIKATOR SPM

RUMUS

Target Capaian

1

2

3

4

5

Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar

Jumlah anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan kelas 7 yang mendapat pelayanan skrining kesehatan disatuan pendidikan dasar Jumlah semua anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan kelas 7 yang ada diwilayah kerja di wilayah Kab/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun ajaran

X 100 %

100%

6

Pelayanan kesehatan pada usia produktif

Jumlah pengunjung usia 15-59 tahun mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun

X 100 %

100%

X 100 %

100%

Jumlah warga negara usia 15-59 tahun yang ada diwilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama 7

Pelayanan kesehatan pada usia lanjut

Jumlah pengunjung usia 60 tahun yang mendapat skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun Jumlah semua penduduk usia 60 tahun keatas yng ada diwilayah kab/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun yang mendapat skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun

NO

INDIKATOR SPM

RUMUS

Target Capaian

1

2

3

4

8

Pelayanan kesehatan penderita hipertensi

Jumlah penderita Hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun

X 100 %

100%

X 100 %

100%

X 100 %

100%

X 100 %

100%

Jumlah estimasi penderita Hipertensi berdasarkan angka prevalensi kab/kota dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama. 9

Pelayanan Kesehatan penderita Diabetes Melitus

Jumlah penyandang DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun Jumlah penyandang DM berdasarkan angka prevalensi DM nasional diwilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama

10

Upaya Kesehatan jiwa pada orang dengan gangguan jiwa berat

Jumlah ODGJ berat (psikotik) diwilayah kerja kab/kota yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa promotif preventif sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun Jumlah ODGJ berat (psikotik) yang ada diwilayah kerja kab/kotadalam kurun waktu satu tahun yang sama

11

Pelayanan kesehatan orang dengan TB

Jumlah orang yang mendapatkan pelayanan TB sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun Jumlah orang dengan TB yang ada diwilayah kerja pada kurun waktu satu tahun yang sama

12

Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV

Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang mendapat pemeriksaan HIV sesuai standar difasyankes dalam kurun waktu satu tahun __________________________ Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang ada disuatu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun yang sama

X 100 %

100%

BAB II ANALISA DATA HASIL KINERJA •

Pencapaian kinerja upaya pelayanan • Keadaan Derajat Kesehatan Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan diperlukan beberapa indikator. Derajat kesehatan merupakan salah satu kelompok penting indikator Indonesia Sehat atau merupakan indikator hasil. Gambaran tentang derajat kesehatan meliputi indikator Mortalitas

(kematian), Morbiditas (kesakitan), dan Status Gizi. Angka mortalitas dapat dilihat dari Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup. Angka morbiditas dilihat dari angka kesakitan beberapa penyakit balita dan dewasa. Selain dipengaruhi oleh faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan keterdiaan sumber daya kesehatan, derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial masyarakat • Mortalitas Mortalitas adalah kejadian kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu pada kurun waktu dapat berupa penyakit atau keadaan lainnya. a. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi umur 0-11 bulan per 1.000 kelahiran hidup. Sepanjang tahun 2016 tercatat 337 orang bayi lahir hidup dan tidak ada bayi yang mati dengan arti Angka Kematian Bayi (AKB) untuk tahun 2016 di wilayah Kecamatan Perhentian Raja adalah 0%. b. Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah kematian balita umur 04 tahun per 1.000 kelahiran hidup. Sepanjang tahun 2016 tercatat 1387 orang balita dan tidak ada balita yang mati dengan arti Angka Kematian Balita (AKABA) untuk tahun 2016 di wilayah Kecamatan Perhentian Raja adalah 0%.

c. Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lamanya kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Sepanjang tahun 2016 tercatat 373 orang ibu hamil dihitung dari mulai K1 dan tidak ada ibu hamil yang mati dengan arti Angka Kematian Ibu (AKI) untuk tahun 2016 di wilayah Kecamatan Perhentian Raja adalah 0%. 3 Morbiditas Angka Kesakitan (Morbiditas) pada penduduk berasal dari community based data yang diperoleh melalui pengamatan (Surveilans), terutama yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui system pencatatan dan pelaporan rutin secara insidentil. Sementara untuk penyakit menular, berikut ini akan diuraikan situasi beberapa penyakit menular yang perlu mendapatkan perhatian, termasuk penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan penyakit yang memiliki potensi untuk menjadi kejadian luar biaya (KLB). a. Penyakit Menular Langsung 1) Penanggulangan Penyakit TB-Paru Permasalahan

TB-Paru

merupakan

permasalahan

bersama

yang

mengharuskan keterlibatan berbagai sektor dalam pemberantasannya. Hal ini dikarenakan TB-Paru bukan saja permasalahan pada aspek kesehatan namun juga aspek sosial dan ekonomi. Sepanjang tahun 2016 ada 60 (35%) penemuan penderita tersangka TBParu. Dari 24 orang target penemuan kasus TB-Paru hanya tercapai 13 penderita (65,7%) kasus TB-Paru positif dengan angka kesembuhan 7 penderita (34,3%) dan sisanya masih menjalani pengobatan. Angka konversi dari kasus TB-Paru ini adalah 11 penderita (53,9%) orang.

Tidak tercapainya target sasaran SPM untuk kasus ini dikarenakan penjaringan suspek yang terlalu longgar dan masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan sputum ke puskesmas. 2) Penanggulangan Pneumonia Pneumonia merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian pada golongan bayi dan balita. Terjadinya pneumonia pada bayi dan balita seringkali bersamaan dengan terjadinya infeksi akut Bronkus yang disebut Bronkopneumonia. Dalam upaya pencegahan dan menghindari peningkatan terjadinya pneumonia yang berakibat kematian bayi dan balita maka upaya yang harus dilakukan adalah program deteksi dini Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Selama tahun 2016 ditemukan sebanyak 37 (27,5%) kasus pneumonia pada bayi dan balita dimana 36 kasus pneumonia ringan dan 1 kasus pneumonia berat dari desa Sialang Kubang, namun tidak ditemukan kasus kematian karena pneumonia ini. Secara perdesa penderita pneumonia dan ISPA yang tercatat diwilayah Kecamatan Perhentian Raja dapat dilihat pada tabel berikut ini ; Tabel 2.1 Laporan Pneumonia dan ISPA Tahun 2016 Realisasi Penemuan Penderita N

Desa

o Pneumonia 1-4 thn <1 thn

Pneumonia Berat < 1 thn

1-4 thn

Batuk Bukan

ISPA > 5

Pneumonia

tahun

< 1 thn

1-4 thn

L

P

0

0

L

P

L

P

L

P

L

P

L

P

L

P

9

0

0

0

0

1

0

35

33

42

28

1 1

Kp. Pinang

4

2

Lbk. Sakat

2

1

1

0

0

0

0

0

35

21

44

42

111

108

3

P. Raja

0

0

2

1

0

0

0

0

9

5

10

12

50

138

4

Hangtuah

0

0

3

0

0

0

0

0

51

59

177

220

412

497

5

S. Kubang

0

0

0

0

0

0

0

0

77

88

104

85

886

666

6

Puskesmas

1

0

0

2

1

1

0

0

64

66

134

124

323

340

Jumlah

3

1

20

12

1

1

0

0

237

239

504

516

1824

1777

Sumber : Laporan P2PL tahun 2016

3) Penanggulangan penyakit diare Kecamatan Perhentian Raja merupakan daerah endemis untuk kasus diare. Diare juga merupakan penyakit potensial penyebab kejadian Luar Biasa (KLB) yang bisa juga menyebabkan kematian.

Penemuan kasus diare

selama tahun 2016 adalah sebanyak 314 kasus dengan target penemuan sebanyak 326 kasus dan tidak tercatat angka kematian untuk kasus diare ini. Berikut dipaparkan lebih rinci kunjungan kasus diare selama tahun 2016 di 5 (lima) desa dalam wilayah kerja UPTD Puskesmas Perhentian Raja Tabel 2.2 Kasus Diare Tahun 2016 N

Kasus

Penanganan

<1 Tahun

1- 4 Tahun

>5 Tahun

Jumlah

Jumlah Penderita di beri

Jumlah Pemakaian

o Desa R

lk

pr

lk

pr

lk

pr

lk

pr

oral it

zink

oralit

zink

RL

L

1 Kp. Pinang

0

0

43

34

22

22

65

56

239

194

-

744

770

-

2 Lbk. Sakat

2

3

16

18

6

10

24

31

67

63

-

314

360

-

3 P. Raja

1

0

6

3

4

9

11

12

33

10

-

144

100

-

4 Hangtuah

4

2

8

4

4

18

16

24

54

17

-

234

170

-

5 S. Kubang

18

19

25

29

10

93

14

14

330

132

-

1642

960

-

5

2

0

6 Puskesmas

10

6

41

22

24

27

73

55

163

101

-

654

740

-

Jumlah

35

30

139

110

16

169

33

32

886

517

-

3732

3100

-

6

0

0

Sumber : Laporan P2PL tahun 2016 4) Penanggulangan Penyakit Kusta Penyakit kusta adalah penyakit menular, menahun dan disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium leprae) yang menyerang syaraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya kecuali susunan syaraf pusat. Beban penyakit kusta yang paling utama adalah kecacatan yang ditimbulkan, sehingga masalah penyakit kusta sangat kompleks, bukan

hanya dari segi medis tetapi meluas pasa masalah sosial dan ekonomi. Tahun 2016 ini tidak ditemukan penderita kusta baru di Kecamatan Perhentian Raja. b. Penyakit Menular Bersumber Binatang 1) Demam Berdarah Dengue (DBD) Kecamatan Perhentian Raja merupakan daerah endemis untuk kasus demam berdarah (DBD) dan sangat potensial untuk terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB). Sepanjang tahun 2016 ada 8 (delapan) laporan kasus DBD positif yang ditemukan yaitu di desa Pantai Raja 2 (dua) kasus, desa Lubuk Sakat 2 (dua) kasus, desa Hangtuah 2 (dua) kasus dan desa Sialang Kubang 2 (dua) kasus. Terhadap penangan kasus tersebut pihak UPTD. Puskesmas Perhentian Raja telah melakukan PE terhadap 15 - 20 rumah yang berada disekitar rumah penderita dan telah dilakukan fooging terhadap 2 (dua) desa yaitu desa Pantai Raja dan Desa Sialang Kubang. Sedangkan 2 (dua) desa lainnya yaitu desa Lubuk Sakat dan desa Hangtuah dilakukan gotong royong masyarakat. 2) Malaria Penyakit malaria juga merupakan penyakit endemis di Kecamatan Perhentian Raja. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan terhadap pasien yang dicurigai menderita malaria selama tahun 2016 sebanyak 13 pemeriksaan namun tidak satupun ditemukan kasus positif malaria. 3) Penyaki Rabies Penyakit rabies ini merupakan salah satu penyakit menular bersumber binatang yang paling ditakuti karena bila sudah divonis positf rabies maka si penderita akan berakhir pada kematian. Virus rabies ini dapat ditularkan melalu anjing, kucing dan kera.

Selama tahu 2016 dilaporkan 8 (delapan) kasus gigitan anjing yang dicurigai membawa virus rabies. Untuk mencegah terjadinya rabies positif maka ke-8 (delapan) tersangka mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) 1 kiur per orang. Sampai saat ini tidak ditemukan kasus meninggal dunia karena rabies. 4) Penanggulangan Penyakit Filariasis (penyakit kaki gajah) Program eliminasi filariasis dengan cara Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) selama 5 tahun berturut-turut. Tahun 2016 ini merupakan tahun ke-5 pelaksanaan POMP dengan pencapaian 98,5% yang artinya dari 12.953 penduduk yang merupakan sasaran program terdata 12.763 penduduk yang makan obat. •

Pencegahan Penyakit Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah terjangkitnya suatu penyakit baik yang menular maupun yang tidak seperti : • Untuk Bayi dan balita, berupa ; • Pemberian Asi Ekslusif pada bayi sampai berumur 6 bulan, • Imunisasi lengkap berupa HB-0, BCG, DPT-HB 1-3, Polio 1-4, Campak pada usia 9 bulan, • Kunjungan neonatus (KN-1 sampai dengan KN-3), dan • Pemberian kapsul Vitamin-A pada bulan Februari dan Agustus. • Untuk Ibu hamil, berupa ; • Pemberian tablet FE 30 tablet – 90 tablet (FE-1 dan FE-3) • Imunisasi TT sekurang-kurangnya 2 kali selama hamil, dan • Melaksanakan kelas ibu hamil. • Untuk Ibu nifas, berupa ; • Pemberian Vitamin-A bufas sebanyak 2 kali dengan interval 1 buah dalam 24 jam post partum dan 1 buah selama masa nifas serta

• Pelaksanaan KF 1 sampai dengan KF 4 berupa kegiatan kunjungan pada ibu nifas sebanyak 4 kali selama masa nifas. • Untuk Anak Sekolah •

Melakukan penjaringan kesehatan pada murid kelas 1 mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA.



Melaksanakan imunisasi DT dan TT untuk siswa kelas 1 dan 2 tingkat SD.



Melaksanakan penyuluhan Kesehatan Reproduksi, PHBS, Penyalahgunaan Obat Terlarang (Narkoba) di sekolah. Untuk kegiatan penyuluhan ini Puskesmas Perhentian Raja bekerja sama dengan pihak Kepolisian, BNN dan juga dari PKK Kabupaten Kampar.



Akses dan Mutu Pelayanan Untuk menggambarkan akses dan mutu pelayanan kesehatan disajikan beberapa indikator, antara lain persentase penduduk yang memanfaatkan Puskesmas. 1. Pemanfaatan Fasilitas Pelayanan Kesahatan Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan kegiatan Promosi Kesahatan, Kesehatan Lingkungan, pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, Pelayanan KB, Perbaikan Gizi, Pemberantasan Penyakit Menular, dan Pengobatan.. a. Pelayanan Rawat Jalan Upaya pengobatan di puskesmas merupakan kegiatan pelayanan pengobatan yang diberikan untuk menghilangkan/ mengurangi gejala penyakit dan dilakukan oleh tenaga kesehatan. Bentuk pelayanan pengobatan yang dilakukan diarahkan pada kemampuan pengenalan penyakit dan pengobatan sederhana dan rasional. Upaya pelayanan kesehatan kepada kunjungan pasien di UPTD. Puskesmas Perhentian Raja selama tahun 2016 dapat dilihat pada grafik

tersebut : Grafik 03. Data Kunjungan Pasien Tahun 2016

Berdasarkan laporan kesakitan bulanan UPTD. Puskesmas Perhentian Raja tahun 2016 ada 10 (sepuluh) penyakit terbanyak yang dihitung berdasarkan rata – rata kunjungan setiap bulanannya, yang dapat dilihat pada grafik berikut ini : Grafik 04. Penyakit Terbanyak Tahun 2016

Data ini sejalan dengan jumlah pemakaian obat – obatan terbesar di UPTD. Puskesmas Perhentian Raja selama tahun 2016 yang dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Grafik 05. Data Pemakaian Obat Terbesar Tahun 2016

b. Pelayanan Kesahatan Gigi dan Mulut Kesehatan gigi dan mulut adalah keadaan dimana gigi dan mulut bebas dari bau, kekuatan gusi dan gigi yang baik, tidak adanya plak dan karang gigi. Berdasarkan kunjungan Poli Gigi Puskesmas Perhentian Raja Tahun 2016 dapat dilihat dari jumlah kunjungan berdasarkan tindakan dan jumlah kunjungan berdasarkan penyakit. Grafik 06. Kunjungan Poli Gigi Berdasarkan Jenis Tindakan Tahun 2016

Grafik 07. Kunjungan Poli Gigi Berdasarkan Jenis Penyakit Tahun 2016

• Kunjungan laboratorium Kunjungan Laboratorium selama tahun 2016 dapat dilihat dari tabel dibawah ini yang mewakili 10 kunjungan laboratorium terbanyak. Grafik 08. Kunjungan Laboratorium Tahun 2016

d. Promosi Kesehatan Salah satu yang termasuk dalam program Promkes yaitu kegiatan Penjaringan Kesehatan siswa kelas I. Pada tahun 2016 telah dilakukan Penjaringan Kesehatan terhadap seluruh siswa kelas 1 (satu) di 10 (sepuluh) SD, 5 (lima) SLTP dan 2 (dua) SMU. Penjaringan kesehatan tersebut dilakukan pada bulan September s/d Oktober Tahun 2016.

Tabel 2.3 Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas I Hasil Penjaringan No

Jumlah Sekolah

Sasaran

terjaring

SD

10

347

340

SLTP

5

270

272

Tingkatan Sekolah

1

2

3

SLTA

2

272

270

17

889

882

Jumlah

Sumber : Laporan Promkes Kegiatan Penjaringan Tahun 2016 Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hampir seluruh siswa (99.2%) yang merupakan sasaran sudah terjaring kesehatannya. e. Program Kesehatan Lingkungan Peningkatan kesehatan lingkungan dimaksudkan untuk perbaikan mutu lingkungan hidup yang menjamin kesehatan masyarakat melalui kegiatan peningkatan

sanitasi

dasar

rumah

tangga,

serta

pencegahan

dan

penanggulangan kondisi yang tidak baik. Selain itu juga dilakukan pengawasan mutu

lingkungan

dan

tempat-tempat

umum,

termasuk

pengendalian

pencemaran lingkungan. Berikut dapat dilihat data rumah tangga ber PHBS yang disajikan per desa pada tahun 2016. • Rumah Tangga PHBS Tabel 2.4 Rumah Tangga PHBS No

Desa

Jml

Rumah

Rumah Tangga (KK)

KK

Jml Rumah yang ada

Jml Diperiksa

Jml Sehat

Jml Dipantau

Jml berPHBS

1

Kp. Pinang

545

379

262

169

117

20

2

Lubuk Sakat

395

373

223

194

110

19

3

Pantai Raja

1079

781

419

279

103

46

4

Hangtuah

1455

1147

1.147

804

173

41

5

S. Kubang

907

887

384

271

168

27

4381

3567

2435

1717

671

153

Jumlah

Sumber : Form UPK 05 Tahun 2016 Pada data diatas dapat dilihat jumlah rumah tangga yang ber PHBS hanya 153 rumah tangga (22.8%) dari 671 rumah tangga yang dipantau. 2) Keadaan dan Kondisi Sarana Air Bersih Tabel 2.5 Kondisi SAB Jenis Sarana Air Bersih Ledeng

SPT

SGL

PAH

Kemasan

DIP ERI

N Nama Desa o

DIPER IKSA

MS BAK T

DIPER IKSA

KSA

MS

DIP

MS

DIP

MS

BAK

ERI

BAK

ERI

BAK

MS

T

KSA

T

KSA

T

BAK T

1

Kp. Pinang

-

-

192

-

114

-

1

-

-

-

2

Lubuk Sakat

-

-

191

-

38

-

-

-

-

-

3

Pantai Raja

-

-

587

-

49

-

-

-

-

-

4

Hangtuah

-

-

856

-

102

-

-

-

-

-

5

S. Kubang

-

-

608

-

32

-

-

-

-

-

Jumlah

-

-

2434

-

335

-

1

-

-

-

Sumber : Format Waslit (Laporan keadaan dan kondisi SAB)Tahun 2016 Ket : MS

: Memenuhi syarat

TMS

: Tidak memenuhi syarat

SPT

: Sumur pompa tangan

SGL

: Sumur Gali

PAH

: Penampungan air hujan

Dari tabel diatas dapat dilihat jenis sarana air bersih yang ada di Kecamatan Perhentian Raja ini adalah sumur pompa tangan, sumur gali dan penampungan air hujan. Dari seluruh Sarana Air Bersih tersebut yang diperiksa sebanyak 2.766 sarana dan tidak satupun yang memenuhi syaratsyarat kesehatan. 3) Tingkat Resiko Pencemaran SAB Tabel 2.6 Tingkat Resiko Pencemaran Tingkat Pencemaran Sedang

Jumlah SAB

Pencapaian

%

1808

1808

100 %

Rendah

1342

1342

100 %

Tinggi

625

625

100%

Jumlah Pemeriksaan

2775

2775

100 %

Sumber : Format Waslit 02 (Lap. tingkat resiko pencemaran) Tahun 2016

4) Data TPM Berdasarkan Jenisnya Tabel 2.7 Data TPM Jml TPM Yang Ada

Jml TPM Terdaftar

Jumlah Diperiksa

Rumah makan

12

12

Industri makanan

15

Pedagang kaki lima

Jenis TPM

Memenuhi syarat Jumlah

%

5

1

0,2%

15

3

-

0

0

0

0

0

0

Warung minum

51

51

15

8

53,3%

Depot air minum isi ulang

10

10

4

0

0

88

88

27

9

33,3%

Jumlah

Sumber : Form UPK.1 Tahun 2016

Dari data tersebut dapat dilihat ada 88 TPM di Kecamatan Perhentian Raja dan selama tahun 2016 ini ada 27 TPM yang diperiksa dan yang

memenuhi syarat kesehatan hanya 9 (33,3%) TPM 5) Data Desa dan Dusun STOP BABS Tabel 2.8 Kegiatan STOP BABS STOP BABS No

Desa

Desa

Dusun

Akses ke Sarana Sanitasi

Jumlah Jamban Memenuhi Standar

1

Kp. Pinang

0

0

1.370

286

2

Lubuk Sakat

1

3

1.950

349

3

Pantai Raja

0

0

2.369

731

4

Hangtuah

1

4

5.499

1081

5

S. Kubang

1

4

3.553

862

Jumlah

3

11

14.741

3.309

Sumber : Form STBM-3 Tahun 2016 Dari 5 (lima) desa yang ada kecamatan Perhentian Raja ini hanya 3 (tiga) desa yang telah STOP BABS. Adapun 2 (dua) desa yang belum STOP BABS penduduknya mayoritas warga tempatan sehingga kesadaran masyarakatnya untuk STOP BABS masih kurang.

6) Data Desa Kegiatan CPTS Tabel 2.9 Kegiatan CTPS Jumlah No

KK

Jiwa

Jumlah Sarana CTPS

Desa

Memenuhi Syarat

Tidak Memenuhi Syarat

1

Kp. Pinang

545

1632

1

-

1

2

Lubuk Sakat

395

1750

1

-

1

3

Pantai Raja

1.079

2861

1

-

1

4

Hangtuah

1.455

5.443

4

-

4

5

S. Kubang

907

3.553

1

-

1

4.381

15.239

8

-

8

Jumlah

Sumber : Form STBM-3 Tahun 2016

Dari data tersebut dapat dilihat ada 8 (delapan) sarana untuk pelaksanaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang tersebar di seluruh desa namun tidak satupun yang memenuhi syarat kesehatan.

f. Program KIA/KB Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan upaya kesehatan yang meliputi pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pada : • Ibu hamil : penjaringan K1, dan K4, penjaringan Ibu Hamil Resiko Tinggi (Bumil Resti), dan pemberian imunisasi TT1 dan TT2. • Ibu Bersalin : persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan. • Kunjungan Neonatus : KN1, KN2 dan KN3 untuk menghindari terjadinya Tetanus Neonatorum. Hasil cakupan program kegiatan pelayanan KIA selama tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut :

• Kunjungan K1 dan K4 Tebel 2.10 Kunjungan K1 dan K4 N o

Nama Desa

1 2 3 4 5

Kampung Pinang Lubuk Sakat Pantai Raja Hangtuah Sialang Kubang Jumlah

Sasaran Bumil

K1

K4

Komulatif

Komulatif

Abs

%

Abs

%

39 42 68 130 85

39 38 87 129 82

100 90,5 127,9 99,2 96,5

31 36 78 110 85

79,5 85,7 114,7 84,6 100

364

375

103.0

340

93,4

Sumber : Laporan KIA Tahun 2016 Untuk pencapaian K1 dan K4 pada ibu hamil dalam 5 (lima) tahun terakhir bisa dilihat pada grafik berikut ; Grafik 09. Kunjungan K1 dan K4 Tahun 2012 s/d Tahun 2016 (Target 100%)

• Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Tabel 2.11 Cakupan Persalinan Nakes N o

Nama Desa

1

Kampung Pinang

2

Sasaran Bulin

Persalinan Oleh Nakes Komulatif

37

Abs 23

% 62,2

Lubuk Sakat

40

34

85

3

Pantai Raja

65

80

123,1

4

Hangtuah

124

118

95,2

5

Sialang Kubang

81

82

101,2

Jumlah

347

337

97,1

Sumber : Laporan KIA Tahun 2016

Grafik 10. Cakupan Persalinan Oleh Nakes Tahun 2012 s/d Tahun 2016 (Target 90%)

• Cakupan kunjungan Neonatus KN1, KN2 dan KN3 Tabel 2.12 Kunjungan Neonatus

N o

Nama Desa

KN1

KN2

KN3

Komulatif

Komulatif

Komulatif

Sasar an Bayi

Abs

%

Abs

%

Abs

%

1

Kp. Pinang

35

23

65,7

23

65,7

23

65,7

2

Lubuk Sakat

38

34

89,5

34

89,5

34

89,5

3

Pantai Raja

62

80

129,0

80

129,0

80

129,0

4

Hangtuah

118

118

100

118

100

118

100

5

S. Kubang

78

82

105,1

82

105,1

75

96,2

Jumlah

331

337

101,8

337

101,8

337

99,7

Sumber : Laporan KIA Tahun 2016

Grafik 11. Cakupan Kunjungan KN1, KN2 dan KN3 Tahun 2012 s/d Tahun 2016 (Target 90%)

• Cakupan Deteksi Resiko Tinggi Pada Ibu Hamil Tabel 2.13 Cakupan Deteksi Resti Deteksi Resiko Tinggi N o

Nama Desa

Sasaran Bumil Resti

Komulatif Abs

%

1

Kampung Pinang

8

11

137,5

2

Lubuk Sakat

8

8

100

3

Pantai Raja

14

12

85,7

4

Hangtuah

26

14

53,8

5

Sialang Kubang

17

40

235,3

73

85

116,4

Jumlah

Sumber : Laporan KIA Tahun 2016 Grafik 12. Cakupan Deteksi ResikoTinggi Pada Ibu Hamil Tahun 2012 s/d Tahun 2016 (Target 90%)

• Cakupan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Tabel 2.14 Cakupan IMD IMD N o

Nama Desa

Sasaran Ibu Bersalin

Komulatif Abs

%

1

Kampung Pinang

37

23

62,2

2

Lubuk Sakat

40

29

72,5

3

Pantai Raja

65

80

123,1

4

Hangtuah

124

118

95,2

5

Sialang Kubang

81

82

101,2

Jumlah

347

332

95,7

Sumber : Laporan KIA Tahun 2016

Grafik 13. Cakupan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Tahun 2012 s/d Tahun 2016

g. Program Perbaikan Gizi Masyarakat Kegiatan program perbaikan gizi masyarakat pada tahun 2016 meliputi kegiatan penimbangan bulanan, distribusi vitamin A pada bayi, balita dan bufas, serta distribusi tablet Fe untuk ibu hamil. • Penimbangan Balita • K / S : Cakupan program 86,3 % (target 95%) • D / S : Partisipasi masyarakat 77,3 % (target 85%) • D / K : Pencapaian Program 89,6 % (target 88%) • N / S : Keberhasilan program 78,6 % (target 64%) • N / D : Keberhasilan penimbangan 60,7 % (target 80%) Tabel 2.15 Cakupan Program Gizi Tahun 2016 N o

Nama Desa

S

K

D

N

K/S

D/S

D/K

N/D

N/S

1

Kp. Pinang

181

160

126

117

88,4

69,6

78,8

92,9

64,6

2

Lbk. Sakat

194

179

156

120

92,3

80,4

87,2

76,9

61,9

3

P. Raja

317

302

284

264

95,3

89,6

94,0

93,0

83,3

4

Hangtuah

603

499

423

271

82,8

70,1

84,8

64,1

44,9

5

S. Kubang

393

316

315

253

80,4

80,2

99,7

80,3

64,4

Jumlah

1688

1456

1304

1025

86,3

77,3

89,6

78,6

60,7

Sumber : Laporan PWS Gizi tahun 2016

Grafik 14. PWS K/S Tahun 2012 s/d Tahun 2016 (Target 95%)

Grafik 15. PWS D/S Tahun 2012 s/d Tahun 2016 (target 85%)

Grafik 16. PWS D/K Tahun 2012 s/d Tahun 2016 (target 88%) Grafik 17. PWS N/D Tahun 2012 s/d Tahun 2016 (target 80%) Grafik 18. PWS N/S Tahun 2012 s/d Tahun 2016 (target 64%)

• Distribusi Vitamin A Bayi (6-12 bulan), Vitamin A Balita (12-60 bulan) dan vitamin A Ibu Nifas. Pencapaian distribusi vitamin A Tahun 2016 :

• Vitamin A bayi

: 99,4 % (target 90%)

• Vitamin A balita

: 91,9 % (target 85%)

• Vitamin A ibu nifas 1

: 97,1 % (target 90%)

• Vitamin A ibu nifas 2

: 97,1 % (target 90)

Grafik 19. Cakupan Vitamin A Bayi, Balita dan Ibu Nifas Tahun 2012 s/d Tahun 2016 (Target 90%)

• Tablet FE Target yang ditetapkan untuk distribusi Fe-1 dan Fe-3 adalah 95 %. Pada tahun 2016 ini pencapaian dari Fe 1 adalah 103 % dan pencapaian dari Fe 3 adalah 93,4 %. Hasil pencapaian distribusi tablet Fe-1 dan Fe-3 selama 5 tahun terakhir (2012 s/d 2016) lebih lanjut dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 20. Cakupan Distribusi tablet Fe-1 dan Fe-3 Tahun 2012 s/d Tahun 2016 (target 95%)

h. Pemberantasan Penyakit Menular 1) Imunisasi a) Imunisasi Bayi Tabel 2.16 Cakupan Program Imunisasi Bayi Tahun 2016 Jenis Imunisasi N o

Sasar Nama Desa

an Bayi

HB-0

BCG

DPT-

DPT-

DPT-

Polio-

Polio-

Camp

HB 1

HB 2

HB 3

1

4

ak

Leng kap

1

Kp. Pinang

35

54,3

94,3

102,9

148,6

140

94,3

140

148,6

148,6

2

Lb. Sakat

38

100

105,3

100

102,6

115,8

105,3

118,4

97,4

97,4

3

P. Raja

62

132,3

137,1

156,5

164,5

133,9

137,1

133,9

122,6

122,6

4

Hangtuah

118

94,1

95,8

89

84,7

86,4

95,8

86,4

86,4

86,4

5

S. Kubang

78

102,6

110,3

128,2

119,2

134,6

110,3

134,6

137,2

137,2

Jumlah

331

99,7

101,5

113,6

116,6

115,7

101,5

115,7

113.0

113.0

Sumber : Laporan Imunisasi tahun 2016

Grafik 21. PWS Imunisasi BCG Tahun 2012 s/d Tahun 2016 (target 95%)

Grafik 22.

PWS Imunisasi HB-0 Tahun 2012 s/d Tahun 2016 (target 80%)

Grafik 23.

PWS Imunisasi DPT/HB-Hib 1, 2 dan 3 Tahun 2012 s/d Tahun 2016 (target 95%)

Grafik 24.

PWS Imunisasi Polio 1 dan Polio 4 Tahun 2012 s/d Tahun 2016 (target 95%)

Grafik 25. PWS Imunisasi Campak dan Imunisasi Lengkap Tahun 2012 s/d Tahun 2016 (target 90%)

Untuk cakupan desa Universal Child Immunization (UCI) pada tahun 2016 ini terdata 5 (lima) desa yang berada diwilayah kerja UPTD Puskesmas Perhentian Raja sudah UCI 100%. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk membawa bayinya imunisasi ke posyandu sudah tinggi .



Imunisasi Ibu Hamil Tabel 2.17 Cakupan Imunisasi TT1 dan TT2 Pada Ibu Hamil No 1 2 3 4 5

Nama Desa Kampung Pinang Lubuk Sakat Pantai Raja Hangtuah Sialang Kubang Jumlah

Sasaran Bumil

TT 1

TT 2

Kumulatif

Kumulatif

Abs

%

Abs

%

39 42 68 130 85

5 7 7 10 12

12.8 16.7 10.3 7.7 14.1

6 8 8 11 12

15.4 19.0 11.8 8.5 14.1

364

41

11.3

45

12.4

Sumber : Laporan Immunisasi Tahun 2016 Untuk pencapaian imunisasi TT-1 dam TT-2 selama 5 (lima) tahun terakhir ( 2012 – 2016 ) dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Grafik 26. Cakupan Imunisasi TT 1 dan TT 2 Tahun 2012 s/d Tahun 2016 (target 90 %) Nb. Screening TT telah dilaksanakan sejak tahun 2015.

3) Imunisasi Anak Sekolah Tabel 2.18 Rekapitulasi Pelaksanaan BIAS Tahun 2016 Jumlah Murid

N o

Desa

SD

Campak (Kelas I) Sasa

Penca

ran

paian

%

dT (Kelas I) Sasa

Penca

ran

paian

TD (Kelas II dan III)

%

Sasar

Pencap

an

ai an

%

1

P. Raja

001

65

64

98,5

65

65

100

98

97

99

2

K. Pinang

002

36

36

100

36

35

97,2

53

52

98,1

3

4

5

L. Sakat

003

71

70

96,6

71

70

98,6

123

122

99,2

004

47

47

100

47

47

100

88

87

98,9

005

80

79

98,8

80

80

100

140

139

99,3

007

12

11

91,7

12

11

91,7

20

20

100

008

44

42

95,5

44

43

97,7

101

100

99,

006

37

37

100

37

37

100

81

80

98,8

009

23

23

100

23

22

95,7

27

17

100

010

21

21

100

21

20

95,2

24

24

100

436

430

98,6

436

430

98,6

755

748

99,1

Hangtuah

S. Kubang

JUMLAH

Sumber : Laporan BIAS Tahun 2016

i.

Pemberdayaan Masyarakat Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan, dapat dilihat dari 3 (tiga) indikator, yaitu : Persentase posyandu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri serta persentase Rumah Tangga yang ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 1. Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM). Posyandu menyelenggarakan minimal 5 (lima) program prioritas, yaitu : Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare. Posyandu yang ada di Kecamatan Perhentian Raja sebanyak 21 posyandu yang dikelola oleh 118 kader posyandu dan tersebar di 5 desa, yaitu : • Desa Kampung Pinang ada 2 (dua) buah posyandu dan keduanya tidak memiliki bangunan fisik dengan kriteria Purnama. • Desa Lubuk sakat ada 2 (dua) buah posyandu dan hanya 1 (satu) yang memiliki bangunan fisik dengan kriteria Purnama. • Desa Pantai Raja ada 5 (lima) buah posyandu dan yang memiliki bangunan fisik hanya 2 (dua) posyandu dengan kondisi bangunan rusak sedang dan rusak berat, sedangkan 3 (tiga) posyandu lagi menumpang di rumah kader dan gereja

dengan 2 (dua) posyandu berkriteria Mandiri dan 3 (tiga) posyandu berkriteria Purnama. • Desa Hangtuah ada 8 (delapan) buah posyandu, semuanya memiliki bangunan fisik sendiri dengan kondisi baik hanya saja timbangan bayi tidak ada dan timbangan balita tidak pernah di kir. Semua Posyandu ini berkriteria Mandiri. • Desa Sialang Kubang ada 4 (empat) posyandu dimana semua posyandu sudah memiliki bangunan fisik sendiri tapi 3 posyandu kondisinya rusak sedang sampai berat. Semua Posyandu juga sudah berkriteria Mandiri. 2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku sehingga membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalah sendiri dalam tatanan rumah tangga agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan. Adapun tatanan PHBS dalam rumah tangga harus memenuhi 10 indikator, yaitu : • Pertolongan Persalian oleh tenaga kesehatan • Bayu diberi ASI saja sampai berumur 6 bulan • Mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan • Ketersediaan air bersih • Ketersediaan jamban • Kesesuaian luas tanah dengan jumlah penghuni • Lantai rumah bukan dari tanah • Makan buah dan sayur setiap hari • Melakukan aktifitas fisik setiap hari

• Tidak merokok dalam rumah Adapun persentase rumah tangga yang memenuhi semua kriteria ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tersebut hanya sebesar 22.8%.

j.

Pelayanan Kesehatan Kefarmasian Beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada Pelayanan Kesehatan Kefarmasian adalah melaksanakan perencanaan kebutuhan obat, memantau distribusi obat serta peningkatan dan pemantapan penggunaan obat secara rasional. 1. Target / Sasaran a. Target item obat yang direncanakan adalah 166 dari seluruh obat yang ditetapkan oleh Menkes. b. Memantau distribusi obat dari gudang obat puskesmas ke apotik dan ke pustupustu yang ada di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Perhentian Raja. c. Memantau kegiatan di praktek-praktek swasta (Dokter dan Bidan), klinik swasta, Balai Pengobatan dan Toko Obat yang ada diwilayah kerja UPTD. Puskesmas Perhentian Raja. d. Tenaga Medis dan Paramedis 70% melaksanakan pengobatan secara rasional e. Pelayanan Laboratorium 2. Sasaran • Petugas Puskesmas • Praktek-praktek swasta (Dokter dan Bidan), Klinik Swasta dan Balai Pengobatan • Pemilik Apotik dan Toko Obat • Depot Air Minum Isi Ulang dan Sumber Air Bersih masyarakat. 3. Pencapaian a. Perencanakan Kebutuhan Obat dengan target 166 item baru tercapai dari 121 item (81%).

b. Hasil pemantau kegiatan di praktek-praktek swasta (Dokter dan Bidan), klinik swasta, Balai Pengobatan, Toko/ depot Obat yang ada diwilayah kerja UPTD. Puskesmas Perhentian Raja terdata : 1)`Praktek swasta (Dokter dan Bidan) sebanyak 11 orang 2) Klinik swasta sebanyak 5 (lima) klinik, 3) Balai Pengobatan sebanyak 1 (satu) BP, 4) Toko dan Depot Obat sebanyak 7 (tujuh) buah c. Hasil pemantauan distribusi obat dari gudang obat puskesmas ke apotik dan ke pustu-pustu yang ada di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Perhentian Raja berjalan dengan baik namun masih ada kebutuhan obat yang kurang dari permintaan d. Tenaga Medis dan Paramedis sudah 91.7% melaksanakan pengobatan secara rasional. e. Jumlah Depot Air Minum Isi Ulang yang terdata sebanyak 10 (sepuluh) depot dan yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 3 (tiga) depot. Dari 10 (sepuluh) depot tidak satupun yang memiliki izin dari BP POM. Sedangkan Sumber Air bersih masyarakat yang diperiksa sebanyak 2.775 sarana dengan hasil 1.808 sarana dengan resiko tingkat pencemaran sedang, 1.342 sarana dengan resiko tingkat pencemaran rendah dan 625 sarana dengan resiko tingkat pencemaran tinggi.



ANILISIS KINERJA •

Analisis faktor pendukung Puskesmas perhentian raja dalam melaksanakan upaya pelayanan kesehatan pada masyarakat selalu berupaya dalam menggerakakan pemberdayaan dimasyarakat dan ini merupakan tujuan dari puskesmas sebagai pusat pembangunan pemeberdayaan di bidang kesehatan, dilihat dari segi ekonomi dan pendidikan

masyarakat dan dilihat dari upaya pemerintah pusat dalam membangun masyarakat maka beberapa hal yang ada di masyarakat yang menjadi potensi pendukung dalam pembangunan kesehatan dimasyarakat, yang menguntungkan dalam mencapai target kinerja puskesmas diantaranya : •

Ada beberapa potensi organisasi masyarakat yang bisa menjadi saraana dalam membangun kesehatan di Masyarakat dan menguntungkan kinerja puskesmas: •

Perkumpulan pengajian muslimat



Organisasi kepemudaan, HIKMA ,Karang taruna



Club olah raga, bola.volly,



Dan di beberapa desa sdh terbetuk POSKESDES



HPD Hangtuah peduli dhuafa yang bergerak di bidang pencegahan penyakit bagi penduduk kurang mampu





Serta terdapat pusat kebugaran



Club senam lansia

Dari segi ekonomi Masyarakat perhentian raja dalam mata pencahariannya adalah mayoritas perkebunan kelapa sawit dan karet serta buruh yang secara keseluruhan tingkat penghasilan warga sudah membaik



Lintas sektor Kecamatan perhentian raja dalam menjalin kerja sama dengan lintas sektor snagat harmonis dan selalu mendapat dukungan penuh dari berbagai instansi diantaranya Dikpora, pertanian, peternakan, dan ini tergabung dalam rakor di kecamatan maupun lokmin tribulan lintas sektor selalu memberikan dukungan penuh. Peran dari pimpinan kecamatan dalam berbagai upaya pelayanan kesehatan selalu melibatkan aparatatur kecamatan, kepolisian dan aparatur desa serta

tokoh masyarakat dan ini telah terbangun sistem kebersamaan dalam membangun kecamatan dan telah dicanangkan oleh bapak camat ,” PHR HEBAT “ jargon ini bentuk kebersamaan dalam membangun kecamatan perhentian raja dari berbagai bidang •

Dana desa Dengan kebijakan dari pemerintah pusat tentang alokasi dana desa untuk masyarakat, ini merupakan potensi pendukung karena di dalam kegiatannya terdapat alokasi di bidang kesehatan, ini terbukti dengan banyak di bangun fisik sarana komunikasi masyarakat di bidang kesehatan diantaranya Posyandu, Poskesdes, serta pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan seperti oprasional PTM posbindu walau belum semua desa mengalokasikan, tetapi ini merupakan potensi pendukung.



BUMN dan perusahaan swasta serta dunia usaha Ini juga salah satu faktor pendukung dan potensi yang ada di perhentian raja yang bisa kita gali dan di ajak kerja sama, dan ada yang sudah dilakukan oleh kominitas organisasasi yang ada di perusahaan BUMN

yang telah

memberikan pembinaan pada posyandu di wilayah lingkungan PTP V dslam hal ini di bina oleh IKBI yaitu Ikatan Keluarga besar Ibuk ibuk PTP V. Tidak kalah pentingnya berbagai klinik swasta dan praktek dokter serta bidan yang menjadi jejaring dan partner kerja sama dalam pembangunan kesehatan di masyarakat. •

Sarana kesehatan Kecamatan Perhentian Raja mempunyai 5 desa yang telah dibangun oleh pemda Kampar sarana kesehatan seperti PUSTU dan masing masing desa sudah ada bidan desanya dalam rangka menurunkan angka kematian bayi dan ibu, desa yang ada di kecamatan Perhentian Raja dapat di jangkau oleh roda 4 maupun roda dua dan masyarakat Perhentian Raja dapat terjangkau dengan

akses sarana kesehatan •

Tranfortasi Wilayah kerjaUPTD Puskesmas Perhentian Raja dapat di tempuh dengan segala jenis kendaraan. Dengan kondisi jalan cukup baik.



Analisis faktor penghambat pencapaian kinerja Puskesmas perhentian raja selain banyak potensi yang ada di masyarakat juga terdapat hal-hal yang dapat menghambat kinerja upaya pelayanan puskesmas • Manajemen puskesmas Manajemen puskesmas yang belum optimal dalam menata kelola di pusat layanan • SDM Untuk melakukan pelayanan di masyarakat SDM staf UPTD Puskesmas Perhentian Raja masih belum optimal terlihat dari berbagai pelayanan yang masih ada human error, terutama di tata kelola Rekam medis, pelayanan UGD serta lainnya. • Hambatan di masyarakat •

Kecamatan perhentian raja adalah sebuah kecamatan yang penduduknya sering keluar masuk penduduk karena perhentian raja menjadi tujuan bagi tenaga buruh perkebunan sehingga pemantauan di bidang kesehatan menjadi sulit kadang kehilangan data target.



Masyarakat dengan tingkat ekonomi mapan sering berubah gaya hidup sehingga sangat merugikan kesehatan dan menjadi potensi penyakit tidak menular PTM dikalangan remaja dengan pergaulan yang sangat bebas sering terjadi pernikahan dini di usia remaja.



Perkembangan global dan tekhnologi Untuk

remaja

di

kecamatan

perhentian

raja

menjadi

rawan

penyalahgunaan obat obatan dan narkotik ,ini di sebabkan pergaulan dan media internet serta gatget yang di salah gunakan ini di buktikan dengan banyak remaja yang terjerat kasus narkoba dan ini juga dapat mengakibatkan pernikahan dini. •

Tingkat peran serta masyarakat Masyarakat perhentian raja adalah masyarakat yang majemuk berbagai suku agama dan ras, ada 2 desa yang penduduknya adalah exs transmigrasi yang secara khusus telah mendapatkan pembinaan dari instansi terkait sehingga kesadaran masyarakatnya dalam berpartisipasi sangat baik, tetapi ada 3 desa masih daerah tempatan yang secara karakter sebagaian masyarakat masih sulit untuk dibina dan berperan aktip di bidang kesehatan, dan ini memerlukan kesabaran.



Migrasi penduduk Perhentian raja Adalah sebagaian besar perkebunan dan penduduknya sering keluar masuk, kadang beberapa penduduk yang bermigrasi ke Perhentian Raja ada yang menjadi buruh perkebunan yang letaknya sangat jauh di dalam hutan/kebun sehingga pemantauan atau akses layanan kesehatan menjadi sulit

BAB III RENCANA PENCAPAIAAN KINERJA LIMA TAHUN



Program kerja dan kegiatan

Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah dalam rangka kerja sama dengan masyarakat guna mencapai tujuan dan sasaran yang di tetapkan. Agar misi, tujuan dan sasaran dapat tercapai sebagaimana yang di harapkan maka berdasarkan kebijakan telah di tetapkan program dan kegiatan UPTD Puskesmas Perhentian Raja sebagai berikut: Dalam upaya mengantisipasi tantangan kedepan menuju kondisi yang di harapkan UPTD Puskesmas Perhentian Raja perlu secara terus menerus dan berkesinambungan mengembangkan peluang dan inovasi, tantangan global dan tuntutan masyarakat akan pelayanan yang terbaik, mendorong UPTD Puskesmas Perhentian Raja untuk mempersiapkan diri agar tetap exis dan unggul dengan senantiasa mengupayakan perubahan ke arah perbaikan. Perubahan tersebut dilakukan secara bertahap, terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil. Selain hal-hal tersebut diatas penyusunan rencana strategis UPTD Puskesmas Perhentian Raja berlandaskan hal-hal sebagai berikut : • Visi pembangunan kesehatan yakni “Indonesia sehat tahun 2025 “ • Visi kementrian kesehatan yakni “masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan“ • Visi dinas kesehatan Kabupaten Kampar yakni “ Masyarakat Kampar Sehat Yang Mandiri dan berkeadilan • Sasaran pembangunan kesehatan dalam RPJMN departemen kesehatan RI 2015 – 2019 adalah program Indonesia sehat dengan sasaran sebagai berikut : • Meningkatkan derajat kesehatan dan • Status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di dukung dengan ; • Perlindungan finansial dan • Pemerataan pelayanan kesehatan Sasaran pokok RPJMN 2015 -2025 adalah : • Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu dan anak ; • Meningkatkan pengendalian penyakit ; • Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan • Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan universal melalui kartu Indonesia

sehat dan kwalitas pengelolaan SJSN kesehatan.

• Terpenuhi kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin ; • Meningkatkan responsivitas system kesehatan. Berdasarkan hal-hal di atas maka visi misi UPTD puskesmas perhentian raja sebagai berikut Visi “ Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Perhentian Raja sehat mandiri tahun 2016 – 2021” Misi Misi UPTD Puskesmas Perhentian Raja adalah : • • •

Upaya kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat. Membina dan mendorong kemandirian untuk hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah Kecamatan Perhentian Raja. Meningkatkan profesionalisme petugas agar dapat memberikan pelayanan yang bermutu bagi masyarakat Kecamatan Perhentian Raja.

Strategi • • • •

Menurunkan angka kesakitan dan kematian. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara berkelajutan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Meningkakan kemampuan kinerja dan kesejahteraan karyawan. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan

Untuk mewujudkan visi misi UPTD Puskesmas Perhentian Raja adalah dengan menyusun program kerja : •

Pengembangan SDM UPTD puskesmas perhentian raja dalam meningkatkan kapasitas tenaga yang Profesional memberikan kebebasan untuk pelatihan atau meningkatkan kompetensi serta kemampuan profesi dengan :





Menugaskan staf tenaga kesehatan untuk belajar di tempat lain



Meminta dinas kesehatan untuk mengadakan pelatihan dan pembinaan



Memberikan rekomendasi izin belajar untuk peningkatan kompetensi.

Pengembangan sarana Untuk memberikan rasa nyaman pada petugas dan meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat dengan mengutamakan hasil identifikasi kebutuhan masyarakat serta mengakomodir hasil MMD dan pertemuan lintas sektor maka UPTD puskesmas perhentian raja akan melakukan perubahan dan penambahan sarana dan prasarana kesehatan baik di puskesmas induk maupun di pustu. •

Pemeliharaan rutin saraana dan prasarana yang ada di puskesmas



Mengusulkan rehabbilitasi ringan dan berat pada musrenbangcam di beberapa PUSTU, penambahan dan rehab sarana komunikasi masyarakat atau sarcoma



Pembangunan tempat parkir di puskesmas untuk pelanggan dan staf puskesmas



Pembangunan keindahan dengan menata taman untuk kenyamanan pelanggan



Penataan pelayanan di pendaftaran dan di ruang pelayanan lainnya yang lebih humanis



Pembangunan sarana ibadah untuk kenyamanan pelanggan puskesmas dan staf



Mengganti peralatan mobiler di puskesmas yang sudah usang dengan mengusulkan pengadaan pada dinas kesehatan



Membuat beberapa terobosan dalam pelayanan santun lansia



Monitoring, evalusi dan pelaporan.



Penataaan ruangan khusus untuk penyakit menular TB paru dan pemisahan dengan klinik lainnya



Penambahan pojok asi dan penambahan dan penataan ruang konsultasi gizi

dan klinik sanitasi







Secara bertahap akan ada pemisahan ruang husus klinik MTBS bagi balita sakit sehingga pemisahan klinik KIA khusus untuk kunjungan sehat.



Pengadaaan alat semprot fogging

Pengembangan manajemen •

Pemgembangan manajemen di UPTD Puskesmas Perhentian Raja akan mengikuti perundangan dan permenkes yang berlaku dengan mengembangan sarana layanan pada masyarakat di puskesmas dengan memperkuat upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan tetap memprioritaskan kebutuhan masyarakat dengan standar dengan akreditasi.



Pelayanan pada masyarakat dengan mengedepankan humanis dan tata nilai.



System informasi dan pengolahan data akan menggunakan berbasis system komputerisasi baik dalam pengelolaan rekam medis maupun data lainnya.



Melakukan penguatan di perencanaan melalui pedoman PTP puskesmas

Program upaya kesehatan masyarakat •



Program perbaikan gizi masyarakat •

Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi



Pemberian makanan tambahan dan vitamin terhadap balita



Penanggulangan kurang energi protein atau KEP, anemia gizi besi, kurang vitamin A



Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi



Monitoring evalusi dan pelaporan

Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak

menular









Penyemprotan poging sarang nyamuk



Pengadaan vaksin penyakit menular



Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah



Pelayanan pencegahan dan penanggualngan penyakit menular



Pencegahan penularan penyakit endemic/epidemic



Peningkatan immunisasi



Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah



Peningkatan KIE pencegahan dan pemberantasan penyakit



Pemberdayaan masyarakat terhadap penyakit tidak menular



Monitoring evaluasi dan pelaporan.

Program peningkatan kesehatan anak balita •

Penyuluhan kesehatan anak balita



Pelatihan dan pendidikan perawatan anak bagi kader dan ibu balita

Program pengawasan obat dan makanan •

Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan



Peningkatan kapasitas laboratorium pengawasan obat dan makanan



Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia











Pelayanan pemeliharaan kesehatan lansia



Pembentukan dan Pembinaan kelompok lansia di Posyandu lansia

Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak •

Pertolongan persalinan bagi ibu dan keluarga kurang mampu



Perawatan berkala bagi ibu keluarga miskin

Program kemitraan dengan sarana kesehatan lain dan organisasi profesi •

Mengadakan kerja sama dengan rumah sakit swasta



Mengadakan kerja sama dengan LSM /kelompok Pemerhati kesehatan



Melakukan kerja sama dengan organisasi kesehatan IBI dalam pemeriksaan IVA



Melakukan kerja sama dengan profesi PPNI dalam pembinaan masyarakat perkesmas dan kader dan kegiatan sosial sunatan masal.

Program keluarga Berencana •

Pelaksanaan KB kes



Konseling keluarga berencsna



Pelayanan pemasangan alat kontrasepsi

Program pembinaan dan pengembangan •

Pembentukan tim Pembina UKS dan tim pelaksana UKS





Pelatihan dokter kecil, jumantik junior dan pemberdayaan siswa serta guru UKS



Melakukan kajian terhadap program inovatif dan pengembangan lainnya untuk pelaksanaan kegiatan pengembangan

Rencana anggaran •

Perencanaan anggaran yang dapat dilaksanakan untuk kegiatan program basic six dan pengembangan menggunakan dana dari APBN melalui dana bantuan operasional dan pembinanan usaha kesehatan perorangan dengan menggunakan dana JKN dan pengadaan peralatan sarana dan prasarana dengan mengusulkan dana APBD Kampar melalui Musrenbangdes dan Musrenbangcam dan pembiayaan lainnya adalah sumbangan yang tidak mengikat dari dunia usaha dan pemerhati kesehatan.



Perbaikan sarana kesehatan UKBM di biaya melalui dana desa APBN dan ADD desa dengan menggunakan prinsip gotong royong.

BAB IV PENUTUP

Dokumen Rencana Strategis ini di susun dengan tujuan dan harapan dapat menjawab dan memfokuskan upaya pelaksanaan pembangunan kesehatan di wilayah UPTD Puskesmas Perhentian Raja yang makin kompleks dan berlangsung pesat, Renstra ini diharapkan dapat di gunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian upaya UPTD Puskesmas Perhentian Raja dalan kurun waktu lima tahunan kedepan 2017 – 2021 dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di wilayah UPTD Puskesmas Perhentian raja. UPTD Puskesmas Perhentian Raja menetapkan visi dengan memperhatikan Renstra Departemen Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar di lanjutkan dengan merumuskan misi dan menetapkan tujuan serta sasaran, sehingga akhirnya tersusun Rencana strategis yang meliputi kebijakan program dan kegiatan . UPTD Puskesmas Perhentian Raja dalam tahun kedepan mempersiapkan akreditasi guna meningkatkan mutu pelayanan bagi masyarakat sehingga menjadikan puskesmas yang unggul dan prima dalam pelayanan masyarakat Demikianlah Rencana strategis UPTD Puskesmas Perhentian Raja tahun ini akan terus di sempurnakan dengan memperhatikan masukan masukan dari berbagai pihak dalam

upaya meningkatkan daya guna dan hasil guna.

STRUCTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS PERHENTIAN RAJA.

MATRIK

No

Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM)

2017

Target 2018 2019

2020

2021

A. 1. 2.

Pelayanan Kesehatan Dasar Cakupan kunjungan ibu hamil K4 96% Cakupan komplikasi kebidanan yang 84% ditangani 3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga 92% kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 4. Cakupan pelayanan nifas 92% 5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang 84% ditangani 6. Cakupan kunjungan bayi 92% 7. Cakupan Desa/kelurahan Universal Child 100% Immunization (UCI) 8. Cakupan Pelayanan anak balita 92% 9. Cakupan pemberian makanan pendamping 100% ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin 10 Cakupan balita gizi buruk mendapat 100% . perawatan 11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD 100% 12 Cakupan peserta KB aktif 76% . 13 Penemuan AFP (Accute Flaccid Paralysis) 100% . Rate per 100.000 penduduk < 15 tahun 14 Penemuan dan penanganan penderita 100% . pneumonia balita 15 Penemuan dan penanganan pasien baru TB 100% . BTA positif 16 Penemuan dan penanganan penderita DBD 100% . 17 Penemuan dan penanganan penderita diare 100% . 18 Cakupan pelayanan kesehatan dasar 100% . masyarakat miskin B. Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB 19 Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB 100% . yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam C. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 20 Cakupan desa siaga aktif 84% .

97% 88%

98%

99%

100%

92%

96%

100%

94%

96%

98%

100%

94% 88%

96% 92%

98% 96%

100% 100%

94% 100%

96% 100%

98% 100%

100% 100%

94% 100%

96% 100%

98% 100%

100% 100%

100%

100%

100%

100%

100% 82%

100% 88%

100% 94%

100% 100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

88%

92%

96%

100%

100%

Related Documents

Rentra Sangat Ok.docx
October 2019 42
Sangat Baik.docx
December 2019 26
Sat Sangat Atay Charan
December 2019 31
Seminar Sangat Fix.pdf
June 2020 16

More Documents from "Yuli"