Rencana Kotagede-1.pdf

  • Uploaded by: Adittya Pebri
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rencana Kotagede-1.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 49,237
  • Pages: 192
LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

BAB VII RENCANA

7.1

Ketentuan Umum Rencana Detai Tata Ruang Kabupaten/Kota adalah rencana secara terperinci

tentang tata ruang wilayah kabupaten/kota yang dilengkapi dengan peraturan zonasi. Peraturan zonasi merupakan ketentuan yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan pengendaliannya untuk setiap blok/zona peruntukan yang penetapan zonanya diatur dalam rencana rinci tata ruang. Wilayah perencanaan adalah bagian dari kabupaten/kota yang merupakan kawasan strategis yang perlu disusun rencana rincinya dalam hal ini RDTR sesuai dengan arahan RTRW kabupaten/kota. 7.1.1 Kedudukan RDTR dan Peraturan Zonasi Sesuai ketentuan Pasal 59 Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, setiap RTRW kabupaten/kota harus menetapkan bagian dari wilayah kabupaten/kota yang perlu disusun RDTR-nya. Bagian dari wilayah yang akan disusun RDTR tersebut merupakan kawasan perkotaan

atau

kawasan

strategis

kabupaten/kota.

Kawasan

strategis

kabupaten/kota dapat disusun RDTR-nya yaitu: a. kawasan yang mempunyai ciri perkotaan atau direncanakan menjadi kawasan perkotaan. b. memenuhi kriteria lingkup wilayah perencanaan RDTR yang ditetapkan dalam pedoman ini. RTRW kabupaten/kota dapat dilengkapi dengan acuan lebih detail tentang pengendalian pemanfaatan ruang kabupaten/kota dalam bentuk RDTR. Muatan materi RDTR meliputi tujuan penataan ruang BWP, Rencana Pola Ruang, Rencana Jaringan Prasarana, Penetapan Sub BWP prioritas, Ketentuan Pemanfaatan Ruang dan Peraturan Zonasi sebagai salah satu dasar dalam pengendalian pemanfaatan ruang dan sekaligus menjadi dasar penyusunan RTBL bagi zona-zona yang penanganannya diprioritaskan. Namun apabila RTRW kabupaten/kota tidak memerlukan RDTR maka peraturan zonasi dapat disusun PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 1

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

untuk kawasan perkotaan baik yang sudah ada maupun yang direncanakan pada wilayah kabupaten/kota. RDTR merupakan rencana yang menetapkan blok pada kawasan fungsional sebagai penjabaran kegiatan ke dalam wujud ruang yang memperhatikan keterkaitan antarkegiatan dalam kawasan fungsional agar tercipta lingkungan yang harmonis antara kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam kawasan fungsional tersebut. RDTR yang disusun lengkap dengan peraturan zonasi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk suatu BWP tertentu. Dalam hal RDTR tidak disusun atau RDTR telah ditetapkan sebagai perda namun belum ada peraturan zonasinya sebelum keluarnya pedoman ini, maka peraturan zonasi dapat disusun terpisah dan berisikan zoning map dan zoning text untuk seluruh kawasan perkotaan baik yang sudah ada maupun yang direncanakan dalam wilayah kabupaten/kota. 7.1.2

Fungsi dam Manfaat RDTR Fungsi RDTR dan peraturan zonasi menurut Permen PU No 20 Tahun

2011 Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut: a. Sebagai kendali mutu pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota berdasarkan RTRW b. Sebagai acuan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang lebih rinci dari kegiatan pemanfaatan ruang yang diatur dalam RTRW c. Sebagai acuan bagi kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang d. Sebagai acuan bagi penerbitan izin pemanfaatan ruang e. Sebagai acuan dalam penyusunan RTBL. Manfaat RDTR dan peraturan zonasi menurut Permen PU No 20 Tahun 2011 Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut: a. Untuk penentu lokasi berbagai kegiatan yang mempunyai kesamaan fungsi dan lingkungan permukiman dengan karakteristik tertentu

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 2

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

b. Untuk alat operasionalisasi dalam sistem pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pembangunan fisik kabupaten/kota yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, dan/atau masyarakat c. Untuk ketentuan intensitas pemanfaatan ruang untuk setiap bagian wilayah sesuai dengan fungsinya di dalam struktur ruang kabupaten/kota secara keseluruhan d. Untuk ketentuan bagi penetapan kawasan yang diprioritaskan untuk disusun program pengembangan kawasan dan pengendalian pemanfaatan ruangnya pada tingkat BWP atau Sub BWP. 7.1.3

Kriteria dan Lingkup Wilayah RDTR Menurut Permen PU No 20 Tahun 2011 Pedoman Penyusunan RDTR dan

Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota, RDTR disusun apabila: a. RTRW kabupaten/kota dinilai belum efektif sebagai acuan dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang karena tingkat ketelitian petanya belum mencapai 1:5.000; dan/atau b. RTRW kabupaten/kota sudah mengamanatkan bagian dari wilayahnya yang perlu disusun RDTR-nya. Di Kota Yogyakarta belum disusunnya RDTR terbaru, maka dari itu perlu adanya penyusunan RDTR untuk mengetahui perkembangan pembangunan yang terdapat di Kota Yogyakarta. Lingkup Wilayah perencanaan RDTR mencakup: a. Wilayah administrasi; b. Kawasan fungsional, seperti bagian wilayah kota/subwilayah kota; c. Bagian dari wilayah kabupaten/kota yang memiliki ciri perkotaan; d. Kawasan strategis kabupaten/kota yang memiliki ciri kawasan perkotaan; dan/atau e. Bagian dari wilayah kabupaten /kota yang berupa kawasan pedesaan dan direncanakan menjadi kawasan perkotaan. Lingkup

Wilayah

RDTR

Berdasarkan

Bagian

dari

Wilayah

Kabupaten/Kota yang Berupa Kawasan Perdesaan dan Direncanakan Menjadi Kawasan Perkotaan. Wilayah perencanaan RDTR tersebut kemudian disebut PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 3

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

sebagai BWP. Setiap BWP terdiri atas Sub BWP yang ditetapkan dengan mempertimbangkan: a. Morfologi BWP; b. Keserasian dan keterpaduan fungsi BWP; dan c. Jangkauan dan batasan pelayanan untuk keseluruhan BWP dengan memperhatikan rencana struktur ruang dalam RTRW. 7.1.4

Masa Berlaku RDTR RDTR berlaku dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan ditinjau

kembali setiap 5 (lima) tahun. Peninjauan kembali RDTR dapat dilakukan lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun jika: a. terjadi perubahan RTRW kabupaten/kota yang mempengaruhi BWP RDTR; atau b. terjadi dinamika internal kabupaten/kota yang mempengaruhi pemanfaatan ruang secara mendasar antara lain berkaitan dengan bencana alam skala besar, perkembangan ekonomi yang signifikan, dan perubahan batas wilayah daerah.

7.2

Tujuan Penataan Ruang Wilayah Perencanaan Tujuan penataan BWP adalah mewujudkan Kecamatan Kotagede sebagai

pusat Pariwisata yang berbudaya dan sebagai Pusat Industri Perak yang ramah lingkungan di Kota Yogyakarta. Prinsip Pembangunan Kecamatan Kotagede : 1. Menjadikan dan mewujudkan pariwisata, seni dan budaya sebagai unggulan daerah dalam rangka mengembangkan kota sebagai kota pariwisata yang berbudaya. 2. Mewujudkan Kecamatan yang aman, tertib, damai 3. Menjadikan kawasan kerajinan perak yang ramah lingkungan 7.2.1

Kebijakan Penataan Ruang Kecamatan Kotagede Kebijakan penataan ruang kecamatan Kotagede diarahkan dalam upaya

mendukung pembangunan kota sesuai dengan kemampuan dari daya dukung

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 4

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

sarana dan prasarana perkotaan. Kebijakan pemanfaatan sarana dan prasarana perkotaan di Kecamatan Kotagede adalah: a. Pengembangan sarana dan prasarana untuk kegiatan pariwisata khususnya serta permukiman, industri, dan perdagangan. b. Mewujudkan Kawasan Kerajinan perak yang ramah lingkungan. 7.2.2

Strategi Penataan Ruang Kecamatan Kotagede Strategi penataan ruang Kecamatan Kotagede ialah sebagai berikut :

1. Strategi perwujudan pariwisata, seni dan budaya unggulan daerah dalam rangka mengembangkan kota sebagai kota pariwisata yang berbudaya. a. mengelola kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan di Kecamatan Kotagede seperti Makam Mataram dan Kebun Binatang Gembira Loka dengan memadukan kepentingan pelestarian budaya daerah dan pariwisata budaya. b. mengelola kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan di Kecamatan Kotagede dengan mengembangkan pariwisata rekreasi dan pendidikan; c. mengembangkan cluster-cluster kawasan pariwisata di Kecamatan Kotagede seperti Makam Mataram dan Kebun Binatang Gembiraloka. d. melestarikan nilai-nilai budaya bangsa dan obyek-obyek budaya, ilmu pengetahuan dan pendidikan serta benda cagar budaya dengan penetapan Citra Kota di Kecamatan Kotagede yakni Masjid Mataram, Kawasan Kotagede, Kebun Binatang Gembiraloka, dan Alur Sungai Gajahwong. e. memanfaatkan secara bijaksana obyek dan benda cagar budaya untuk kegiatan pariwisata; 2. Strategi perwujudan Kecamatan Kotagede yang aman, tertib, damai a. menetapkan kawasan sesuai fungsinya yang memiliki nilai strategis daerah untuk mendorong pengembangan daerah di Kecamatan Kotagede; b. mengendalikan kegiatan di dalam kawasan lindung secara tertib, khusunya di sepadan Sungai Gajahwong;

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 5

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

c. mencegah kegiatan budi daya di kawasan lindung, khusunya di sepanjang sungai Gajahwong yang dapat mengganggu atau merusak kualitas dan kuantitas air serta morfologi sungai. d. melarang kegiatan budidaya apapun yang tidak berkaitan dengan fungsinya dan tidak berkaitan dengan nilai-nilai budaya di Kecamatan Kotagede. e. mengoptimalkan lahan permukiman di kawasan padat penduduk dengan pengembangan hunian secara vertikal di tiap-tiap kelurahan Kecamatan Kotagede. f. mengembangkan

wilayah

Daerah

dengan

mengoptimalkan

pemanfaatan ruang secara vertikal dan kompak di Kecamatan Kotagede; 3. Strategi perwujudan kawasan kerajinan perak yang ramah lingkungan a. melarang segala bentuk industri yang menimbulkan pencemaran lingkungan Kecamatan Kotagede. b. mengembangkan

bentuk-bentuk

industri

perak

yang

tidak

menimbulkan pencemaran lingkunngan di Kecamatan Kotagede.

7.3

Rencana Struktur Ruang Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem

jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan social ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Struktur runag perencanaan merupakan komponen perencanaan yang bertujuan dalam alokasi penggunaan lahan dan distribusi kegiatan yang ditetapkan dalam suatu kawasan perencanaan menurut daya dukung ruang makro dan mikro, sehingga tercipta ruang yang seimbang, serasi dan terpadu. Rencana struktur ruang Kecamatan Kotagede yang akan dilakukan menyesuaikan dengan zona pemanfaatan lahan yang ada serta mengacu pada daya dukung dan hasil evaluasi terhadap kesesuaian lahan yang ada. Pembahasan rencana struktur ruang meliputi rencana pembagian pusat dan sub pusat kegiatan,

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 6

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

rencana persebaran penduduk, skala pelayanan kegiatan, pengembangan sektor potensial dan sektor informal akan dijabarkan sebagai berikut: 7.3.1

Rencana Sistem Pusat Pelayanan Berdasarkan Perda Kota Yogyakarta No. 2 tahun 2010 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah, Pengembangan struktur kota menempatkan Kotegede sebagai salah satu wisata budaya yang dikembangkan di Kota Yogyakarta. Rencana penanganan kawasan peruntukan pariwisata di Kotagede diarahkan pada pengembangan kluster-kluster kawasan pariwisata. Pusat-pusat permukiman di Kotagede diarahkan sebagai pusat administrasi kota/kecamatan, pusat pelayanan sosial, pusat produksi pengolahan dan pusat kegiatan pariwisata. Berdasarkan Materi Teknis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Yogyakarta 20102029, Kecamatan Kotagede termasuk kawasan perencanaan, dimana sebagian termasuk dalam kawasan IV dan sebagian lagi kawasan V. Kawasan Perencanaan IV memiliki luas 277,90 ha meliputi wilayah administratif sebagian Kecamatan Kotagede dengan 5 jumlah sub kawasan. Kawasan Perencanaan V memiliki luas 728,54 ha meliputi sebagian wilayah administratif Kecamatan Umbulharjo, sebagian Kecamatan Mergangsan, sebagian Kecamatan Pakualaman, dan sebagian Kecamatan Kotagede, dengan 16 jumlah sub kawasan. Berdasarkan cakupan wilayahnya, Kecamatan Kotagede wilayahnya lebih dominan masuk ke dalam kawasan perencanaan IV (BWP IV). Dalam arahan rencana tahun 2012-2032, Kecamatan Kotagede terbagi atas pusat kegiatan dan sub pusat kegiatan. Hal ini bisa diketahui melalui perhitungan indeks sentralitas berdasarkan pertimbangan jumlah penduduk, ketersediaan sarana dan aksesibilitas. Keterkaitan pusat dan sub pusat di Kecamatan Kotagede berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial-ekonomi yang secara hierarki berhubungan fungsional. Pusat dan sub pusat kegiatan di Kecamatan Kotagede seperti permukiman, industri, perdagangan dan jasa, pariwisata, pemerintahan dan pelayanan umum, pendidikan, pertahanan dan keamanan dan peribadatan pada masing-masing kelurahan saling mendukung perkembangan Kecamatan Kotagede menuju kawasan pariwisata.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 7

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Berdasarkan maksud dan tujuan yang terkait dengan struktur tata ruang di wilayah Kecamatan Kotagede di masa mendatang maka pembagian Kecamatan Kotagede ke dalam Pusat dan Sub Pusat Kegiatan adalah sebagai berikut: a. Kelurahan Purbayan dengan luas 0,83 km2, memegang fungsi utama sebagai pusat BWP. Kelurahan Purbayan memiliki jumlah penduduk yang cukup padat disertai dengan sarana yang paling lengkap serta aksesibilitas yang tinggi dibandingkan dengan kelurahan lainnya. b. Kelurahan Rejowinangun dengan luas 1,25 km2 berfungsi sebagai sub pusat BWP. Kelurahan ini diarahkan sebagai kawasan permukiman, industri, perdagangan dan jasa serta pariwisata. c. Kelurahan Prenggan dengan luas 0,83 km2 berfungsi sebagai sub pusat BWP. Kelurahan ini diarahkan sebagai kawasan permukiman, industri, perdagangan dan jasa, pemerintahan dan pelayanan umum, dan pendidikan. Tabel 7. 1 Rencana Pembagian Fungsi Kegiatan Kelurahan di setiap SBWP Hierarki kawasan Pusat

Pusat/Sub Pusat kegiatan Kelurahan Purbayan

Sub Pusat

Kelurahan Rejowinangun

Sub Pusat

Keurahan Prenggan

Rencana Fungsi Kegiatan Sub-Sub Pusat Kegiatan Kelurahan Purbayan diarahkan sebagai kawasan permukiman, industri, perdagangan dan jasa, pariwisata, pemerintahan dan pelayanan umum, pendidikan. Kawasan perdagangan dan jasa berada di sekitar Jalan Karanglo. Selain itu terdapat Jalan Kemasan yang dikenal sebagai pusat pemasaran industri perak. Fungsi kawasan perdagangan dan jasa berada pada blok 55173-01, 55173-02, 55173-05, 5517306, 55173-09 dan 55173-08. Fungsi kawasan pariwisata berada pada blok 55173,08 sebagai Kompleks Makam dan Masjid Mataram Kotagede, serta pada blok 55173-04, 5517305, 55173-06, dan 55173-07 yaitu Kampung Wisata Basen. Fungsi kawasan pemerintahan dan pelayanan umum berada pada blok 55173-07. Fungsi kawasan pendidikan berada pada 55173-02, 55173-04, 55173-07, 55173-09, 55173-10, 55173-11, 55173-12, dan 55173-13. Kelurahan Rejowinangun diarahkan sebagai kawasan permukiman, industri, perdagangan dan jasa, dan pariwisata. Kawasan permukiman berada di Jalan Rejowinangun, Jalan Nyi Pembayun dan Jalan Kebun Raya. Kawasan perdagangan dan jasa berada di sepanjang Jalan GedongKuning. Fungsi kawasan industri berada pada blok 55171-01 dan 5517106.Fungsi kawasan perdagangan dan jasa berada pada blok 55171-02, 55171-03, 55171-04, 55171-05, 55171-06 dan 55171-12. Fungsi kawasan pariwisata berada pada blok 55171-01 yaitu Kebun Binatang Gembira Loka. Kelurahan Prenggan diarahkan sebagai kawasan permukiman, industri, perdagangan dan jasa, pemerintahan dan pelayanan umum, pendidikan. Kawasan perdagangan dan jasa berada di

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 8

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA Hierarki kawasan

Pusat/Sub Pusat kegiatan

Rencana Fungsi Kegiatan Sub-Sub Pusat Kegiatan sepanjang Jalan Mondorakan dan Jalan Kemasan, yang merupakan kawasan sentra pengrajin perak. Jalan Mondorakan juga dikenal sebagai pusat pemasaran industri perak. Fungsi kawasan perdagangan dan jasa terdapat pada blok 55172-02, 55172-03, 55172-04, 55172-05, 55172-06, 55172-07, dan 55172-08. Fungsi kawasan pemerintahan dan pelayanan umum berada pada blok 55172-06. Fungsi kawasan pendidikan berada pada blok 55172-04.

Sumber: Hasil Analisis, 2012

Hubungan atau keterkaitan antara pusat dan sub pusat terbentuk berdasarkan jaringan jalan yang saling menghubungkan antar kawasan. Jalan Karanglo merupakan jalan kolektor yang melalui Kelurahan Purbayan dan akses untuk menghubungkan dengan kelurahan terdekat, yaitu Kelurahan Prenggan. Di sepanjang Jalan Karanglo terdapat kegiatan dominan berupa perdagangan dan jasa. Jalan Karanglo ini terhubung langsung dengan jalan Mondorakan, Jalan Kemasan dan jalan-jalan lingkungan di sekitarnya. Jalan Gedongkuning merupakan jalan arteri sekunder yang melalui Kelurahan Rejowinangun. Jalan ini berperan sebagai penghubung langsung dengan Kelurahan Prenggan dan Purbayan. Selain itu, jalan Gedongkuning ini juga sebagai jaringan akses ke Kebupaten Bantul yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Kotagede. Jalan Gedongkuning ini terhubung langsung dengan Jalan Mondorakan, Jalan Karanglo

Jalan Ngeksi Gondo, Jalan

Rejowinangun dan jalan-jalan lingkungan di sekitarnya. Jalan Ngeksi Gondo merupakan jalan arteri sekunder yang melalui Kelurahan Prenggan. Jalan ini berperan sebagai penghubung langsung ke Kelurahan Prenggan. Jalan Ngeksi Gondo ini terhubung langsung dengan Jalan Kemasan, Jalan Gedongkuning dan jalan lingkungan lain di sekitarnya. 7.3.2

Rencana Persebaran Penduduk Agar tercipta suatu tata ruang yang seimbang dan serasi, maka rencana

kependudukan merupakan salah satu rencana yang sangat mendasar dan utama. Rencana kependudukan meliputi jumlah penduduk, kepadatan penduduk, serta distribusi penduduk. Untuk distribusi penduduk persebaran belum merata. Kebijakan kependudukan merupakan faktor yang paling penting dan utama dalam proses penyusunan RDTRK Kecamatan Kotagede, karena semua kebijakan yang PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 9

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

lain harus berdasarkan pada penduduk pada kawasan khususnya maupun wilayah sekitar yang terkait. Kebijakan kependudukan yang menjadi dasar bagi pengembangan Kawasan Kecamatan Kotagede, meliputi: a. Peningkatan kualitas penduduk yang dilakukan melalui berbagai upaya seperti peningkatan pendidikan, peningkatan kesehatan sampai dengan peningkatan pendapatan penduduk. Hal tersebut diarahkan pada semua lapisan masyarakat. b. Pemerataan penyebaran penduduk, yang dilakukan melalui cara-cara penetapan kepadatan penduduk di seluruh Kawasan Kecamatan Kotagede yang disesuaikan dengan luas dan kegiatan yang ada. c. Pengendalian dan pengaturan pertumbuhan penduduk. Untuk mencapai optimasi penggunaan lahan dan kegiatan, diperlukan upaya pengendalian pertumbuhan penduduk. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan kesehatan penduduk, penyebaran informasi tentang keluarga berencana, serta pembatasan perkawinan usia muda. Dari beberapa kebijakan tersebut diharapkan rencana ini mampu menciptakan struktur penduduk dalam hubungannya dengan pola pengembangan kawasan perkotaan yang diarahkan. Rencana kependudukan kecamatan Kotagede dapat dibagi menjadi 5 periode, seperti : Periode I II III IV

Tahun 2012-2016 2017-2021 2022-2026 2027-2032

Sumber : Rencana, 2012

A. Jumlah Penduduk Perkiraan jumlah penduduk Kecamatan Kotagede selama 20 tahun mendatang menggunakan metode Linear. Dari hasil analisis diketahui bahwa metode perhitungan linear sangat mendekati dengan trend perkembangan jumlah penduduk yang ada, sehingga perhitungan jumlah proyeksi dan kepadatan penduduk di Kecamatan Kotagede ditetapkan menggunakan metode ini. Proyeksi

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 10

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

jumlah penduduk Kecamatan Kotagede sampai tahun 2028 dapat dilihat berikut ini: Tabel 7. 2 Rencana Jumlah Penduduk Kecamatan Kotagede Tahun 2012-2031 No Linear Tahun Proyeksi 1 33281 2012 2 34221 2017 3 35396 2022 4 36571 2027 5 2032 37746 Sumber: Hasil Rencana, 2012

B. Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan rencana struktur pola ruang di Kecamatan Kotagede. Karena hal ini berkaitan dengan penyediaan kebutuhan baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan non fisik agar dapat menjangkau seluruh masyarakat. Rencana kepadatan penduduk Kecamatan Kotagede sampai dengan tahun 2028 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 7. 3 Rencana Kepadatan Penduduk Tahun 2012-2032 Kelurahan Luas Wilayah Kepadatan Penduduk Tahun (dlm jiwa) (Ha) 2012 2017 2022 2027 2032 Prenggan 83 135 136 137 138 139 Purbayan 99 99 101 102 104 105 Rejowinangun 125 95 96 97 98 99 Sumber: Hasil Rencana, 2012

C. Distribusi Penduduk Berdasarkan hasil analisis didapatkan jumlah penduduk Kecamatan Kotagede hingga tahun 2032 adalah sebesar 37746 jiwa. Rencana distribusi penduduk Kecamatan Kotagede disesuaikan dengan arahan rencana kepadatan penduduk. Sehingga rencana persebaran penduduk Kecamatan Kotagede, adalah sebagai berikut: 1. Distribusi penduduk dengan kepadatan tinggi sampai tahun 2032 dapat diarahkan ke Kelurahan Rejowinangun. Hal ini dilakukan karena pada kelurahan tersebut memiliki kepadatan penduduk yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan kelurahan lainnya. 2. Persebaran penduduk diarahkan pada kawasan yang relatif masih dimungkinkan untuk menerima pertambahan penduduk dilihat dari daya PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 11

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

dukung lahan yang masih dapat memenuhi. Hal ini dilakukan dengan mengembangkan permukiman yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana. Untuk rencana distribusi penduduk menurut blok dapat dilihat dari tabel dibawah berikut: Tabel 7. 4 Tabel rencana distribusi penduduk menurut blok Sub BWP

Blok yang perlu pengarahan Permukiman yang berada di garis sempadan sungai di blok 55171-01, karena dapat membahayakan penduduk saat sungai meluap Permukiman yang berada di garis sempadan sungai di blok 55172-01, karena dapat membahayakan penduduk saat sungai meluap Permukiman yang berada di garis sempadan sungai di blok 55172-03, dan 55171-08 karena dapat membahayakan penduduk saat sungai meluap

1

2

3

Permukiman padat yang berada di blok 55173-05, 55173-08, 55173-12 karena resiko untuk kebakaran tinggi

4

Diarahkan ke Blok 55171-06, karena pada blok ini dilihat dari kepadatan bangunan masih cukup untuk menampung penduduk 55171-09, karena pada blok ini dilihat dari kepadatan bangunan masih cukup untuk menampung penduduk 55172-05, karena pada blok ini dilihat dari kepadatan bangunan masih cukup untuk menampung penduduk 55173-03, 55173-04, 55173-10, 5517313, karena pada blok ini dilihat dari kepadatan bangunan masih cukup untuk menampung penduduk

Sumber: Hasil Rencana 2012

7.3.3

Rencana Skala Pelayanan Kegiatan Rencana struktur pelayananan kegiatan pada Kecamatan Kotagede

mencakup seluruh wilayah kelurahan dan diarahkan sesuai dengan jenis masingmasing kegiatandan tingkat pelayanan kegiatan. Termasuk diantaranya pelayanan fasilitas perdagangan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan fasilitas rekreasi sertaolahraga. A.

Pusat-pusat Pelayanan Industri Kecamatan Kotagede memiliki berbagai kegiatan industri baik berskala

rumah tangga maupun skala besar. Pusat kegiatan industri yang terdapat di Kecamatan Kotagede berada di Kelurahan purbayan. Hal ini dikarenakan pada Kelurahan Purbayan pengolahan industri cukup banyak yang terbagi menjadi home industri dan industri umum. Industri tersebut merupakan industri untuk mengolah perak dan tembaga baik secara home industri maupun industri umum. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 12

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Jenis industri yang mendominasi di kelurahan Purbayan tersebut adalah industri rumah tangga yang lingkupnya masih kecil sedangkan untuk industri yang ruang lingkupnya besar masih sedikit. Sedangkan sub kegiatan industri yang terdapat di Kecaamtan Kotagede adalah di kelurahan Prenggan dan Rejowinangun. Untuk penjelasan disetiap blok yang terdapat di Kecamatan Kotagede dapat dilihat pada tabel berikut ini : Kelurahan Rejowinangun Prenggan

Purbayan

Blok

Keterangan

55171-01

Industri besar / pabrik

55171-06

Industri besar / pabrik

55172-03

Industri kecil / home industri

55172-04

Industri kecil / home industri

55172-05

Industri kecil / home industri

55172-06

Industri kecil / home industri

55172-07

Industri kecil / home industri

Sumber: Hasil Rencana 2012

Rencana pusat pelayanan industri di Kecamatan Kotagede untuk tahun 2032 direncanakan dapat tetap untuk dikenal dan diketahui masyarakat dikarenakan di Kecamatan Kotagede merupakan sentra pengrajin perak yang tetap dipertahankan dan sebagai citra kawasan tersebut. B.

Pusat-pusat Pelayanan Pariwisata Kecamatan Kotagede dalam RTRW Kota Yogyakarta tahun 2010

dikembangkan sebagai Kawasan Wisata Budaya. Kecamatan Kotagede memiliki potensi sebagai pusat pelayanan pariwisata skala kota yaitu Masjid Mataram Kotagede yang terletak di Kelurahan Purbayan. Kawasan Wisata Budaya di Kotagede juga didorong oleh adanya kerajinan Perak Kotagede yang berada di Jalan Kemasan yang merupakan jalan menuju Masjid Mataram Kotagede, hal tersebut dapat mendorong minat para wisatawan untuk mengunjungi Kawasan Wisata Budaya di Kecamatan Kotagede. Selain itu juga terdapat tempat pariwisata Kebun Binatang Gembiraloka yang juga merupakan pariwisata skala kota, banyak pengunjung dari luar kota yang berkunjung di Kebun binatang tersebut, Kebun Binatang Gembiraloka terletak di Kelurahan Rejowinangun yang berdekatan PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 13

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

dengan sungai Gajah Wong. Berikut ini adalah pariwisata yang terdapat di Kecamatan Kotagede dengan fungsi utama dari pariwisata tersebut. a. Pusat Pelayanan Pariwisata terdapat di blok 55173-10 yaitu Masjid Mataram Kotagede sebagai inti pelestarian citra kota berfungsi sebagai wisata religi. Masjid Mataran sebagai peninggalan Kerajaan Mataram termasuk pariwisata skala kota dengan difokuskan pada pelestarian peninggalan yang masih ada. b. Sub Pusat Pelayanan Pariwisata terdapat di blok 55171-01 yaitu Kebun Binatang Gembiraloka sebagai titik kota yang berfungsi sebagai wisata pendidikan, karena dengan adanya kebun binatang tersebut para pengunjung akan mengetahui berbagai macam binatang yang terdapat di Indonesia. Kebun Binatang Gembiraloka ditekankan pada kegiatan pendidikan pariwisata aktif karena selalu adanya pengunjung baik di dalam Kecamatan maupun diluar Kecamatan. c. Jalan Mondorokan juga ditetapkan sebagai jalur budaya pariwisata aktif yang terdapat di Kelurahan Prenggan, karena jalan tersebut merupakan jalan yang ramai dan merupakan jalan menuju Masjid Mataram, selain itu jalan tersebut juga merupakan akses penting menuju Pasar Legi Kotagede. d. Jalan Kemasan merupakan jalan pendukung pariwisata Masjid Mataram, karena disepanjang pinggir jalan tersebut terdapat ruko-ruko yang berjualan perak khas Kotagede, jadi ruko perak tersebut dapat menarik minat wisatawan untuk membeli perak tersebut. Tempat pariwisata di Kecamatan Kotagede yang merupakan pusat pelayanan pariwisata yaitu Masjid Mataram Kotagede, karena Masjid Mataram Kotagede selain sebagai obyek wisata, juga dapat berfungsi sebagai tempat wisata religi dan didukung dengan adanya akses yang ramai. Jaringan jalan yang menghubungkan antara pusat pelayanan pariwisata yaitu Masjid Mataram Kotagede dengan sub pusatnya yaitu Kebun Binatang Gembiraloka bagus, karena melewati Jalan Kemasan yang disepanjang jalan terdapat toko penjualan perak yang dapat menarik minat wisatawan untuk berwisata. Kemudian melewati Jalan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 14

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Gedong Kuning yang memiliki lebar jalan yang panjang dan kondisi jalan yang baik. Rencana pusat pelayanan pariwisata di Kecamatan Kotagede untuk tahun 2012-2032 direncanakan dapat tetap dikenal masyarakat sebagai Kawasan Wisata Budaya yang tetap mempertahankan pariwisata skala kota dan pelestarian terhadap peninggalan Kerajaan Mataram yang masih ada.

Pusat Pelayanan Pariwisata : Masjid Mataram Kotagede Kelurahan Purbayan

Jalan Ngeksigondo Kelurahan Prenggan (merupakan jalan arteri sekunder)

Jalan Kemasan (terdapat toko kerajinan Perak)

Jalan Kebon Raya Kelurahan Rejowinangun (jalan Lokal)

Sub Pusat Pelayanan Pariwisata : Kebun Binatang Gembiraloka Kelurahan Rejowinangun

Jalan Rejowinangun Kelurahan Rejowinangun (jalan Lokal)

Jalan Gedong Kuning Kelurahan Rejowinangun (merupakan jalan arteri sekunder) dengan kondisi jalan yang baik.

Gambar 7. 1 Skema Jalur dari Pusat ke Sub Pusat Pelayanan Pariwisata

C.

Pusat-pusat Pelayanan Perdagangan dan Jasa Wilayah Kecamatan

Kota Gede

diarahkan menjadi salah satu

dalam RTRW Kota Yogyakarta

pusat perdagangan dan

jasa yang di mana

kecamatan kota gede memiliki 80% kegiatan yang di dalamnya terdapat perdagangan dan jasa,

yaitu

di wujudkan dengan adanya suatu persebaran

perdagangan dan jasa yang ada di setiap kelurahan di kecamatan kota gede, Jenis perdagangan yang terdapat di Kecamatan Kotagede ini tersebar mulai dari pasar, kios, toko, warung, pusat perbelanjaan, hingga pedagang kaki lima. Terdapat dua pasar, salah satunya adalah Pasar Legi Kecamatan Kotagede di Purbayan dan Pasar di Rejowinangun. Pasar Legi berada di Jl. Kemasan. Perdagangan cukup berpengaruh terhadap tingkat perekonomian masyarakat setempat. Perdagangan PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 15

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

juga mendasari perkembangan komoditas yang terkenal dari Kecamatan Kotagede yaitu terdapat industri perak yang dimana kecamatan kota gede menjadi suatu pusat kerajinan industri perak yang sangat membantu dibidang perdagangannya. Dalam hal jasa Terdapat dua jasa dominan di Kecamatan Kotagede. Jasa tersebut adalah Bank dan Notaris yang terserbar di Kelurahan Rejowinangun dan Kelurahan Prenggan. Jumlah Bank adalah sebanyak 4 unit, sedangkan jumlah notaris mencapai 6 unit. Rencana pusat-pusat pelayanan Perdagangan Perdagangan dan Jasa kecamatan Kotagede terletak di kelurahan Purbayan yang berfungsi sebagai skala Lokal. Dengan adanya pasar tersebut dapat juga mendukung peranan SUB BWP IV menjadi kawasan prioritas khususnya kawasan Industri perak. Untuk sub pelayanan berada di kelurahan Rejowinangun dengan fungsi pasar Lokal. 7.3.4

Rencana Pengembangan Sektor Potensial Sektor-sektor potensial yang terdapat di wilayah Kecamatan Kotagede

yaitu diantaranya industri dan pariwisata, dimana industri dan pariwisata tersebut merupakan salah satu sentra yang berpotensi untuk dikembangkan. a. Industri Rencana pengembangan industri di samping sebagai fungsi utama kegiatan di wilayah studi juga diarahkan untuk mendukung konsep kegiatan pariwisata di Kecamatan Kotagede sebagai wisata sejarah dengan wisata belanja sebagai pendukungnya yaitu industri perak. Pengembangan industri perak ini diarahkan di pusat kota yaitu pada Jalan Kemasan dan Jalan Mondorakan sebagai pusat pemasaran industri perak yang merupakan sektor potensial Kecamatan Kotagede. Arahan pengembangan wisata kota akan menarik kegiatan industri perak terutama pada Kelurahan Purbayan. Selain itu, dengan adanya Pasar Legi Kotagede yang berada di Kelurahan Purbayan juga akan menarik kegiatan perdagangan dan jasa disekitar fasilitas tersebut, karena letak Pasar Kota Legi berada di antara Jalan Kemasan dan Jalan Mondorakan. Pengembangan kawasan perdagangan baru diarahkan pada peningkatan kualitas pasar umum yang akan melakukan pengembangan secara berimbang antara perdagangan tradisional dan modern

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 16

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

dilakukan agar Kecamatan Kotagede semakin memiliki daya tarik sehingga diharapkan menimbulkan efek berganda yang positif bagi perkembangan kota. Rencana pengembangan kawasan industri juga diarahkan pada lokasilokasi strategis yang tidak terlalu dekat ataupun terlalu jauh dari lokasi permukiman. Pemilihan lokasi ini perlu diperhatikan agar dampak industri ini tidak mempengaruhi penduduk yang tinggal disekitar lokasi industri. Arahan untuk pengembangan lokasi industri yaitu pada kawasan Jalan Mondorakan dan Jalan Kemasan, karena di kawasan tersebut banyak sekali penduduk yang membuat dan menjual perak. Secara umum pengembangan kawasan industri di Kecamatan Kotagede antara lain mengembangkan lagi pasar induk dan tradisional yaitu Pasar Legi Kotagede, pengembangan konsep wisata belanja di Jalan Kemasan dan Jalan Mondorakan yang merupakan lokasi kawasan industri, dan penyediaan space untuk perdagangan di sekitar Gembira Loka, serta mengembangkan beberapa kawasan perdagangan dan jasa berpola linier mengikuti ruas jalan-jalan utama dengan skala pelayanan dan jumlah lebih kecil. b. Pariwisata Pengembangan

kawasan

pariwisata

pada

kawasan

perencanaan,

sebenarnya memerlukan suatu kajian khusus dan tersendiri, hal ini karena pengembangannya harus berdasarkan potensi pariwisata yang ada. Akan tetetapi pengembangan tersebut tetap pula harus memperhatikan azas manfaat dan biaya yang ditimbulkan baik terhadap lingkungan alam setempat, maupun lingkungan masyarakat yang ada pada kawasan tersebut. Rencana pada sektor pariwisata ini, antara lain dengan pengembangan potensi pariwisata dengan metode yang lebih profesional dengan cara : 1) Pembenahan obyek wisata sejarah dan kawasan lingkungan sekitarnya, yaitu dengan melakukan perbaikan obyek wisata dan wilayah sekitarnya agar tampak lebih indah dan nyaman sehingga mampu menarik minat pengunjung.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 17

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

2) Penyediaan dan pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung, seperti

pengadaan

dan

pemeliharaan

fasilitas

perdagangan

dan

peribadatan. 3) Peningkatan peran serta pemerintah dalam pengembangan wisata dengan tujuan untuk memperluas promosi obyek wisata oleh pemerintah yang nantinya juga dapat menambah PAD daerah. 7.3.5

Rencana Pengembangan Sektor Informal

A. Pedagang Kaki Lima Sektor-sektor informal yang terdapat di wilayah Kecamatan Kotagede yaitu diantaranya pedagang kaki lima, dimana pedagang kaki lima tersebut merupakan salah satu sentra yang berpotensi untuk dikembangkan. Lokasi pedagang kaki lima yaitu terletak pada Jalan Kemasan dan Jalan Mondorakan yaitu pada daerah Pasar Legi. Pedagang kaki lima di Kecamatan Kotagede terdiri dari pedagang makanan dan mainan anak-anak. Pedagang kaki lima menempati pedestrian dan badan jalan sebagai tempat berjualan dimana lokasi tersebut merupakan tempat dengan aksesbilitas tinggi sehingga PKL dapat memicu adanya kemacetan lalu lintas dan ketidaknyamanan pejalan kaki sehingga mengganggu fungsi dari jalan dan pedestrian tersebut. Rencana pengembangan untuk sektor informal PKL yaitu penataan PKL di area pedestrian dan badan jalan dengan cara : 1. Relokasi pedagang tersebut ke area pasar, yaitu pada bagian depan dan dalam Pasar Legi dimana masih terdapat tempat kosong untuk berjualan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan bagi penjual dan pembeli dari bahaya kendaraan yang melintas di jalanan dan juga untuk memaksimalkan fungsi pedestrian sebagai tempat pejalan kaki. 2. Penataan bagi PKL yang telah direlokasi yaitu untuk pedagang makanan dapat dibuat stan-stan pada satu tempat yang dilengkapi dengan tempat duduk dan penataan suasana yang mendukung kenyamanan bagi pengunjung. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 18

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

3. Bagi PKL yang menjual selain makanan maka dapat direlokasi ke dalam Pasar Legi. 4. Pembentukan organisasi PKL dimana organisasi tersebut berfungsi sebagai wadah pengembangan dan berorganisasi bagi PKL. B. Andong Andong merupakan salah satu moda angkutan tradisional yang ditarik oleh kuda dan dikendarai oleh kusir, keberadaan andong menjadi salah satu ciri khas Kota Yogyakarta dalam hal ini Kecamatan Kotagede sehingga keberadaannya harus dipertahankan. Selain itu keberadaan Bus Trans Jogja yang tidak dapat menjangkau beberapa area vital Kecamatan Kotagede menjadikan andong sebagai salah satu pilihan moda yang murah untuk mencapai daerah-daerah tersebut. Rencana pengembangan untuk andong meliputi : 1.

Andong sebagai salah satu moda transportasi tradisional harus dipertahankan dengan cara pemberian ruang untuk beroperasi terutama pada wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh Bus Trans Jogja

2.

Penetapan fungsi andong sebagai : a. Moda ramah lingkungan untuk mendukung pergerakan masyarakat lokal b. Pendukung kegiatan pariwisata sebagai salah satu icon dan moda transportasi tradisional untuk wisatawan.

3.

Pemaksimalan fungsi organisasi andong dalam pengelolaan limbah kotoran kuda dan pengembanga sumber daya kusir agar memenuhi standar pelayanan pariwisata.

4.

Rencana pengembangan moda Andong di Kecamatam Kotagede yaitu : a. Rute untuk Andong yang berpangkalan di Kebun Binatang Gembira Loka menuju Pasar Legi dan kompleks Masjid Mataram melewati yaitu meliputi Jalan Gembira Loka, Jalan Nogobondo, Jalan Kyai Panjawi, Jalan Ngeksi Gondo dan Jalan Kemasan.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 19

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

b. Rute untuk Andong yang berpangkalan di Pasar Legi menuju Kebun Binatang Gembiran Loka melewati rute Jalan Kemasan, Jalan Mondorakan, Jalan Tegal Gendu, Jalan Gambiran, dan Jalan Veteran. c. Pangkalan andong terdapat di Pasar Legi dan Kebun Binatang Gembira Loka. 7.4

Rencana Pola Ruang Rencana pola ruang adalah rencana distribusi peruntukan ruang dalam

suatu wilayah yang meliputi peruntukan rung untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi bididaya. Dengan melihat distribusi peruntukan lahan akan mempermudah dalam menentukan pola ruangnya. Tata guna lahan di Kecamatan Kotagede didominasi oleh permukiman. Dalam perencanaan 20 tahun ke depan Kecamatan Kotagede mengalami perubahan luasan pada perumahan serta perdagangan dan jasa. Berikut rincian luasan guna lahan Kecamatan Kotagede. Tabel 7. 5 Luas Rencana tiap Penggunaan Lahan No.

Wilayah/penggunaan Lahan

Luas Eksisting (Ha)

Luas Rencana (Ha)

1.

Permukiman

225,5

232,3

2.

RTH

13,5

-

3.

Perdagangan dan jasa

24,5

-

4.

Pendidikan

1,3

19,6

5.

Industri

4,5

-

6.

Pemerintahan

2,5

-

7.

Kesehatan

0,2

-

Sumber : Hasil Analisis, 2012

Adanya perubahan guna lahan di Kecamatan Kotagede disebabkan oleh perubahan jumlah penduduk yang mengalami peningkatan setiap tahunnya. 7.4.1

Rencana Kawasan Lindung Kawasan lindung di Kecamatan Kotagede iaah di sepanjang sempadan

sungai Gajahwong. Sunga Gajahwong termasuk klasifikasi sungai tak tertanggul di dalam kawasan perkotaan. Luas seluruh sempadan sungai yang merupakan kawasan lindung ini ialah 3,33 Ha. Rencana kawasan lindung di Kecamatan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 20

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kotagede ialah mempertahankan daerah sepanjang sempadan sungai Gajahwong bebas dari bangunan untuk menghindari bahaya banjir dan longsor. A.

Perlindungan Setempat Zona perlindungan setempat meliputi sempadan pantai, sempadan sungai,

zona sekitar danau atau waduk, dan zona sekitar mata air. Tujuan penetapan zona perlindungan setempat ini untuk terjaganya kelestarian fungsi pantai, waduk, dan sungai serta terjaganya kawasan dari aktifitas manusia. Kota Yogyakarta dilalui 3 sungai yaitu Sungai Code, Sungai Winongo, dan Sungai Gajahwong. Kecamatan Kotagede hanya dilalui Sungai Gajahwong yang terletak di perbatasan antara Kecamatan Kotagede dengan Kecamatan Umbulharjo. Perlindungan setempat di Kecamatan Kotagede adalah sempadan Sungai Gajahwong di sisi timur dan sebagian yang di sisi barat karena sisi barat merupakan wilayah Kecamatan Umbulharjo. Luas zona perlindungan setempat adalah 3,71 Ha dihitung 10 meter dari Sungai Gajahwong yang termasuk dalam kategori sungai di dalam perkotaan dengan kedalaman 3 meter berdasarkan Permen PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai. Adapun lokasi perlindungan setempat terletak di Kelurahan Rejowinangun dan Kelurahan Prenggan saja karena hanya kedua kelurahan itu yang di lewati Sungai Gajahwong. Berikut merupakan rencana perlindungan setempat di Kecamatan Kotagede. Tabel 7. 6 Tabel Rencana Perlindungan Setempat di Kecamatan Kotagede No. Kelurahan Lokasi Luas (Ha) 1. Rejowinangun 55171-01 1,55 2. Prenggan 55172-01 0,9 3. Prenggan 55172-03 1,19 4. Prenggan 55172-08 0,07 Sumber: Hasil Rencana 2012

B.

Ruang Terbuka Hijau Menurut SNI 03-1733-2004, RTH adalah total area atau kawasan yang

tertutupi hijau tanaman dalam satuan luas tertentu baik yang tumbuh secara alami maupun yang dibudidayakan. Berdasarkan Perda Kota Yogyakarta No. 2 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kawasan RTH di Kota Yogyakarta PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 21

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

disediakan untuk mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang evakuasi bencana selain itu juga diarahkan untuk mempertahankan dan mengendalikan fungsi lingkungan. RTH di Kecamatan Kotagede meliputi kebun binatang Gembiraloka, pemakaman umum, sempadan sungai Gajah Wong, Lapangan Olah Raga Kotagede, jalur hijau dan taman lingkungan. Berdasarkan Materi Teknis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Yogyakarta 2010-2029, sebagaimana Kecamatan Kotagede yang termasuk dalam kawasan perencanaan IV dan V, diperlukan luas RTH pada kawasan IV seluas 30% sedangkan kawasan V seluas 30%. Jumlah RTH eksisting pada Kecamatan Kotagede adalah 118,02 Ha, sedangkan berdasarkan ketentuan RTRW yakni 30% dari luas lahan adalah 92,1 ha. Dari kebutuhan standar tersebut, diketahui bahwa 143,94 ha dari RTH yang ada telah melebihi standar. Untuk itu, beberapa area RTH dapat dialihkan penggunaan lahannya menjadi permukiman dan sarana prasarana. Berdasarkan dari segi fisiknya, Ruang Terbuka Hijau terdiri dari RTH Binaan dan RTH Alami. Berdasarkan kepemilikanny, Ruang Terbuka Hijau di Kota Yogyakarta terdiri dari Ruang Terbuka Hijau Privat dan Publik. Luas penambahan RTH yang disarankan merupakan luasan untuk RTH publik maupun privat. Tabel 7. 7 Lokasi dan Luas RTH No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Lokasi (kelurahan- blok) Rejowinangun Rejowinangun- 55171-01 Rejowinangun- 55171-02 Rejowinangun- 55171-03 sebelah utara Rejowinangun- 55171-03 Rejowinangun- 55171-04 Rejowinangun- 55171-05 tengah Rejowinangun- 55171-05 Rejowinangun- 55171-06 Rejowinangun- 55171-07 Prenggan Prenggan-55172-01 Prenggan-55172-01 Prenggan-55172-03 Prenggan-55172-03 Prenggan-55172-05 Prenggan-55172-05

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Luas (ha) 0,12 3,77 0,82 0,10 0,92 1,05 0,37 1,61 0,3 0,46 0,00365 8,7 2,32 2,92 0,21 1,11 0,3

RTH berupa Median Jalan Gedongkuning Sempadan Sungai Gajah Wong Persawahan Persawahan Taman Rekreasi Pinggir Sungai Persawahan Persawahan Persawahan Pemakaman Persawahan Median Jalan Ngeksi Gondo Kebun Binatang Gembira Loka Sempadan Sungai Gajah Wong Sempadan Sungai Gajah Wong Pemakaman Lapangan Kotagede Pemakaman

VII 22

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA No. 18 19 20 21

Lokasi (kelurahan- blok) Prenggan-55172-07 Prenggan-55172-08 Purbayan-55173-05 Purbayan-55173-08 Jumlah Sumber: Hasil Rencana, 2012

Luas (ha) 0,14 0,20 0,34 0,34 296,49

RTH berupa Pemakaman Sempadan Sungai Gajah Wong Persawahan Pemakaman

Berdasarkan tabel tersebut, RTH di Kecamatan Kotagede terdiri dari persawahan, sempadan sungai, taman lingkungan, median jalan, lapangan, pemakaman dan kebun binatang. RTH tersebut tersebar di beberapa blok di Kecamatan Kotagede. 1. Kelurahan Rejowinangun a) Median Jalan Gedongkuning Pada Kelurahan Rejowinangun terdapat rencana median jalan, yaitu seluas 0,12 ha. Median jalan ini akan ditanami pohon palem, bunga-bunga dan rerumputan. Rencana RTH pada bagian ini adalah penambahan RTH sebanyak luasan tersebut. b) Blok 55171-01 Pada blok ini terdapat sempadan sungai seluas 3,77 ha yang memanjang sepanjang sungai Gajah Wong. Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan RTH oleh pemerintah dan swadaya masyarakat setempat. c) Blok 33171-02 Pada blok ini terdapat persawahan komoditas padi yang dimiliki oleh warga setempat dengan luas yakni 0,82 ha. Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan sawah oleh pemilik yang bersangkutan. d) Blok 55171-03 Pada blok ini terdapat dua jenis RTH, yaitu persawahan dan taman rekreasi pinggir sungai. Persawahan ini merupakan sawah milik warga setempat yang ditanami oleh padi, dengan luas 0,1 ha. Taman rekreasi pinggir sungai ini merupakan taman lingkungan yang biasanya digunakan anak-anak kecil untuk bermain ketika sore hari. Taman ini memiliki luas 0,92 ha, dengan tumbuh-tumbuhan semak, bunga dan pepohonan. Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan sawah oleh pemilik yang

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 23

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

bersangkutan dan pemeliharaan taman rekreasi pinggir sungai oleh warga setempat. e) Blok 55171-04 Pada blok ini terdapat persawahan milik warga yang berkomoditas padi. Sawah ini memiliki luas 1,05 ha. Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan sawah oleh pemilik yang bersangkutan. f) Blok 55171-05 Pada blok ini terdapat RTH berupa persawahan dalam dua lokasi yang berbeda. Di area tengah terdapat persawahan milik warga setempat dengan komoditas padi seluas 0,37 ha. Lokasi RTH berikutnya juga merupakan persawahan milik warga setempat dengan luas 1,61 ha. Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan sawah oleh pemilik yang bersangkutan. g) Blok 55171-06 Pada blok ini terdapat pemakaman umum seluas 0,3 ha. Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan pemakaman oleh warga setempat. h) Blok 55171-07 Pada blok ini terdapat pula persawahan milik warga setempat dengan komoditas padi seluas 0,46 ha. Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan sawah oleh pemilik yang bersangkutan. 2. Kelurahan Prenggan a) Median Jalan Ngeksi Gondo Pada Kelurahan Prenggan terdapat median jalan sepanjang Jalan Ngeksi Gondo. Median jalan ini ditanami tumbuhan berupa palem, rerumputan dan bunga. Median Jalan ini memiliki luas 0,00365 ha atau 36,5 m2. Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan pada median jalan yang sudah ada oleh pemerintah setempat. b) Blok 55172-01 Pada blok ini terdapat dua jenis RTH, yatu Kebun Binatang dan sempadan sungai. Kebun Binatang ini memiliki luas 8,7 ha, dengan banyak ditumbuhi pepohonan di dalamnya. Sempadan sungai berada di sepanjang PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 24

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Sungai Gajah Wong, dengan luas 2,32 ha. Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan RTH pada kebun binatang oleh pihak pengelola serta pemeliharaan sempadan sungai oleh pemerintah dan masyarakat setempat. c) Blok 55172-03 Pada blok ini terdapat pula sempadan sungai sepanjang 2,92 ha. Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan sempadan oleh pemerintah dan masyarakat setempat. d) Blok 55172-03 Pada blok ini terdapat pemakaman seluas 0,21 ha. Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan pemakaman oleh masyarakat. e) Blok 55172-05 Pada blok ini terdapat Lapangan Kotagede. Lapangan ini biasa digunakan anak-anak untuk bermain sepak bola. Pada beberapa sisi terdapat rerumputan dan di pojok-pojok lapangan terdapat pohon-pohon rindang. Lapangan Kotagede ini memiliki luas 1,11 ha. Rencana RTH untuk bagian ini adalah pemeliharaan lapangan oleh masyarakat setempat. f) Blok 55172-07 Pada

blok

ini

terdapat

pemakaman

umum

seluas

0,14

ha.

Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan pemakaman umum oleh masyarakat setempat. g) Blok 55172-08 Pada blok ini terdapat pula sempadan sungai Gajah Wong dengan luas 0,20 ha. Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan sempadan oleh pemerintah dan masyarakat setempat. 3. Kelurahan Purbayan a) Blok 55173-05 Persawahan ini merupakan milik warga yang ditumbuhi padi dengan luas 0,34 ha. Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan sawah oleh pemilik yang bersangkutan. b) Blok 55173-08

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 25

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Pada blok ini terdapat pemakaman umum dengan luas 0,34 ha. Rencana RTH pada bagian ini adalah pemeliharaan pemakaman umum oleh pemerintah dan masyarakat setempat. a. Rencana RTH Berdasarkan Fisiknya Rencana RTH berdasarkan fisiknya dapat dibedakan menjadi RTH binaan dan RTH alami. Berikut akan dijelaskan mengenai RTH binaan dan alami. 1.

RTH Binaan Berdasarkan standar SNI 03-6981-2004 tentang Tata Cara Perencanaan

Lingkungan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun di Daerah Perkotaan, diketahui bahwa RTH binaan terdiri dari taman, lapangan olahraga dan makam. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan RTH berdasarkan fisik hingga tahun 2032, tidak dibutuhkan penambahan luas RTH. RTH di Kecamatan Kotagede meliputi kebun binatang Gembiraloka, pemakaman umum, persawahan, Lapangan Olah Raga Kotagede, green roof, jalur hijau dan taman lingkungan.

Gambar 7. 2 Taman Lingkungan di Kelurahan Prenggan Sumber: Hasil Survei 2012

2.

RTH Alami Berdasarkan Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau

di Kawasan Perkotaan, yang termasuk dalam RTH alami adalah habitat liar alami, kawasan lindung dan taman-taman nasional. Kawasan lindung yang ada di Kecamatan Kotagede yaitu sempadan sungai Gajah Wong. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 26

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

b. RTH Berdasarkan Kepemilikan Berdasarkan Pedoman Penyediaan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, dari segi kepemilikannya terbagi menjadi dua yaitu RTH Publik dan RTH Privat. Menurut rencana RTRW, lahan RTH diupayakan memnuhi standar lahan untuk public 20% dan privat 10%. Luas Ruang Terbuka Hijau yang terdapat di Kecamatan Kotagede sebesar 118,02 Ha yaitu 72,18 Ha RTH Publik dan 71,96 Ha RTH Privat. Berikut merupakan pembagian jenis-jenis RTH Publik dan RTH Privat. 1.

RTH Publik Ruang terbuka hijau publik adalah RTH yang dimiliki dan dikelola oleh

pemerintah daerah kota/kabupaten yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum. RTH publik diantaranya adalah Kebun Binatang Gembira Loka, pemakaman umum, Lapangan Olah Raga Kotagede, jalur hijau dan taman lingkungan. Untuk jalur hijau, perlu dilakukan perawatan pada jalur hijau yang sudah ada yaitu yang terletak di samping kiri dan kanan jalan serta pada median jalan. Jalan-jalan yang memiliki median jalan adalah Jalan Ngeksi Gondo, dengan lebar median 0,5 m. 2.

RTH Privat Ruang terbuka hijau privat adalah RTH milik instansi tertentu atau orang

perseorangan yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas antara lain berupa kebun atau halaman rumah/gedung milik masayarakat/swasta yang ditanami tumbuhan. Rencana penambahan lahan untuk RTH privat dilakukan dengan menambahkan lahan yang digunakan untuk privat. Penambahan taman dilakukan oleh pihak dalam dari pengguna sarana. RTH privat yang terdapat di Kecamatan Kotagede ini antara lain persawahan dan pekarangan rumah. C. Mitigasi Bencana a. Rawan Bencana Kebakaran Perkampungan paling padat di Kecamatan Kotagede terdapat di Kelurahan Purbayan, Kelurahan Prenggan.. Selain itu, kebakaran juga paling berpotensi pada kawasan industri dengan jumlah yang cukup besar di Kelurahan Purbayan. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 27

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kebakaran di kawasan industri dapat diantisipasi karena sudah disediakan alat pemadam kebakaran sebagai pertolongan pertama. Rencana Usaha Penanggulangan Kawasan Rawan Kebakaran antara lain yaitu : 1. Prasarana penanggulangan kebakaran a) Pembuatan Hydrant di beberapa titik di kelurahan dan prenggan (dari sungai, Sumber, PDAM) \ b) Pemeliharaan Jalan, Jalan lingkungan di setiap kelurahan dengan lebar jalan minimum 3,5 meter, yang pada saat terjadi kebakaran harus bebas dari segala hambatan apapun yang dapat mempersulit masuk keluarnya mobil pemadam kebakaran. Pemeliharaan jalan di jl. Ngeksigondo, jl. Gedongkuning, jl. Kemasan, untuk jalur Mobil pemadam kebakaran. c) Penetapan jalur penanganan kebakaran untuk mobil pemadam kebakaran, mengikuti jalur utama seperti Jl. Kusuma negara¸ Jl. Gedongkuning, Jl. Ngeksigondo. 2. Sarana penanggulangan kebakaran a) Mobil Kebakaran sesuai kebutuhan. b) Manajemen penanggulangan kebakaran gedung. b. Rawan Daerah Banjir Daerah rawan banjir berada pada kelurahan Rejowinangun yang berada di samping sungai Gajah Wong. Dengan rawan banjir saat hujan yang tingginya dari 2-5 meter, sehingga rumah penduduk tergenang air. 1. Permukiman kumuh dilakukan Penataan dan Relokasi Permukiman kumuh terdapat di sepanjang pinggir sungai Gajah Wong kelurahan Rejowinangun. Sehingga untuk mencegah banjir sampai kerumah penduduk maka dilakukan Penataan sepadan sungai dengan konservasi lahan hijau. Hal lain juga dapat dilakukan dengan merelokasi permukiman yang ada di pinggir sungai Gajah Wong ke rencana permukiman 2. Jalur Evakuasi Bencana Banjir: a) Pemeliharaan jalan Lokal di setiap kelurahan kecamatan Kotagede untuk kemudahan akses dalam mitigasi bencana.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 28

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

b) Pembuatan Jalur Evakuasi dari Semua jalan lokal di setiap kelurahan kecamatan Kotagede menuju ruang terbuka lapangan karang di kelurahan Prenggan c. Rawan Bencana Gempa Rawan bencana gempa yang ada di kecamatan Kotagede berada di kelurahan Purbayan. Upaya penanggulangan kawasan Rawan Bencana Gempa, seperti melakukan a) penataan pembangunan membuat rumah yang semi permanen yang juga memperhatikan KDB, KLB dari bangunan tersebut sesuai dengan penggunaan. b) Jalur evakuasi rawan Bencana Gempa diupayakan dengan membuat jalur evakuasi lapangan Karang yang ada di kelurahan Prenggan agar terhindar dari reruntuhan bangunan. 7.4.2

Rencana Kawasan Budidaya Dalam rencana pola ruang yang tercantum dalam dokumen Rencana Tata

Ruang Wilayah Kecamatan Kotagede, kawasan budidaya di Kecamatan Kotagede terdiri dari kawasan perumahan, kawasan perdagangan dan jasa, kawasan perkantoran pemerintahan, kawasan pendidikan, kawasan industri, kawasan olahraga, kawasan wisata, kawasan peruntukan pelayanan umum, dan kawasan ruang terbuka non hijau. A.

Rencana Perumahan Luasan lahan yang digunakan untuk permukiman di Kecamatan Kotagede

sebesar 73,4 % . Distribusi rumah di setiap kelurahan juga perlu dipertimbangkan dalam merencanakan pengembangan perumahan sehingga tidak membebani wilayah yang telah memiliki kepadatan bangunan yang tinggi. Perhitungan kebutuhan rumah di Kecamatan Kotagede pasa tahun 2012-2023 menggunakan asumsi bahwa satu rumah tinggal rata-rata dihuni oleh 4 jiwa dalam satu keluarga. Pertambahan rumah yang dibutuhkan di Kelurahan Rejowinangun pada tahun 2012 sejumlah 388 unit rumah, tahun 2017 sejumlah 22 unit, tahun 2022 sejumlah 23 unit, tahun 2027 sejumlah 22, dan tahun 2032 sebanyak 22 unit rumah. Di Kelurahan Purbayan pertambahan rumah pada tahun 2012 sebanyak PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 29

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

500 unit, tahun 2017 sejumlah 35 unit, tahun 2022 sejumlah 35 unit, pada tahun 2027 sejumlah 35 unit, dan pada tahun 2032 sejumlah 34 unit rumah. Sedangkan di Kelurahan Prenggan membutuhkan tambahan rumah pada tahun 2012 sebanyak 11 rumah, tahun 2017 sebanyak 17 unit rumah, tahun 2022 sebanyak 16 unit rumah, tahun 2027 sejumlah 17 rumah, dan pada tahun 2032 sejumlah 16 unit rumah. Kebutuhan lahan untuk pertambahan rumah dari tahun 2012 sampai tahun 2032 adalah di kelurahan Rejowinangun seluas 27189 m2 , di Kelurahan Purbayan seluas 4389 m2, di Kelurahan Prenggan seluas 36423 m2 , jadi total luas lahan yang dibutuhkan seluas 68001 m2 atau sama dengan 6,8001 Ha. Sedangkan lahan yang tidak terbangun di Kecamatan Kotagede seluas 8,9 Ha, jadi dengan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan Kotagede masih memungkinkan dibangun perumahan untuk memenuhi kebutuhan yang disesuaikan dengan jumlah pertambahan penduduk.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 30

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Tabel 7. 8 Kebutuhan Rumah di Kecamatan Kotagede Sumber : Hasil Rencana 2012

No.

Kelurahan

jumlah penduduk tahun 2011

jumlah rumah tahun 2011

jumlah penduduk tahun 2012

pertambahan jumlah rumah tahun 2012

jumlah penduduk tahun 2017

pertambahan jumlah rumah tahun 2017

jumlah penduduk tahun 2022

pertambahan jumlah rumah tahun 2022

jumlah penduduk tahun 2027

pertambahan jumlah rumah tahun 2027

jumlah penduduk tahun 2032

pertambahan jumlah rumah tahun 2032

1.

Rejowinangun

11952

2605

11970

388

12060

22

12150

23

12240

22

12329

22

2.

Purbayan

9856

1971

9884

500

10023

35

10162

35

10301

35

10440

34

3.

Prenggan

11238

2802

11251

11

11317

17

11383

16

11449

17

11515

16

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 31

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Tabel 7. 9 Luas kebutuhan lahan untuk perumahan Sumber : Hasil Analisis, 2012.

No.

1. 2. 3.

Kelurahan

Rejowinangun Purbayan Prenggan JUMLAH

pertambahan jumlah rumah tahun 2012 388 500 11

luas kebutuhan lahan tahun 2012(m2) 22116 28500 627

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

pertambahan jumlah rumah tahun 2017 22 35 17

luas kebutuhan lahan tahun 2017(m2) 1254 1995 969

pertambahan jumlah rumah tahun 2022 23 35 16

luas kebutuhan lahan tahun 2022(m2) 1311 1995 912

VII 32

pertambahan jumlah rumah tahun 2027 22 35 17

luas kebutuhan lahan tahun 2027(m2) 1254 1995 969

pertambahan jumlah rumah tahun 2032 22 34 16

luas kebutuhan lahan tahun 2032(m2) 1254 1938 912

jumlah luas lahan untuk permukiman (m2) 27189 36423 4389 68001

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

1.

Kelurahan Rejowinangun terdiri dari 12 blok yang masing-masing memiliki luas dan zona guna lahan permukiman sebagai berikut. Tabel 7. 10 Luas Lahan per blok di Kelurahan Rejowinangun No.

Kode Blok

Luas (Ha)

zona

jumlah penambahan rumah (unit)

luas zona RTH (Ha)

Keterangan

1.

55171-01

21,04

R-3

194

55171-02 55171-03 55171-04 55171-05 55171-06

11,88 12,88 10,77 5,75 13,72

R-3 R-3 R-3 R-3 R-3

32

55171-07

12,99

R-3

22

55171-08 55171-09

7,31 8,36

R-2 R-4

23

pengembangan perumahan pada periode II

55171-10 55171-11

6,84 9,79

R-2 R-4

194

55171-12

12,14

R-3

22

pengembangan perumahan pada periode I pengembangan perumahan pada periode IV

Jumlah

133.47

pengembangan perumahan pada periode I 0,82 1,02 1,05 1,98

477

0,46

pengembangan perumahan pada periode III (10 unit rumah distribusi dari kelurahan Prenggan) pengembangan perumahan pada periode IV

5,33

Luas lahan Kelurahan Rejowinangun adalah 133,47 Ha dan luas RTH sebesar 5,33 Ha. 2. Kelurahan Prenggan terdiri dari 8 blok yang masing-masing memiliki luas sebagai berikut. Tabel 7. 11 Luas Lahan per blok di Kelurahan Prenggan No.

Kode Blok

Luas (Ha)

zona

jumlah penambahan rumah (unit)

1.

55172-01

8,15

R-3

59

55172-02 55172-03 55172-04

10,18 17,36 13,98

R-3 R-3 R-3

150 125 150

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

luas zona RTH (Ha)

Keterangan

pengembangan perumahan pada periode IV pengembangan perumahan pada periode I (5 unit rumah di distribusikan ke VII 33

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA No.

Kode Blok

Luas (Ha)

zona

jumlah penambahan rumah (unit)

55172-05 55172-06

8,58 7,49

R-3 R-3

75

55172-07

17,13

R-3

35

55172-08

8,33

R-2

35

Jumlah

91,2

luas zona RTH (Ha)

Keterangan

Rejowinangun) 1,11

639

pengembangan perumahan pada periode I dan II (5 unit rumah di distribusikan ke Rejowinangun) pengembangan perumahan pada periode III pengembangan perumahan pada periode IV 1,11

3. Kelurahan Purbayan terdiri dari 13 blok yang masing-masing memiliki luas sebagai berikut. Tabel 7. 12 Luas Lahan per blok di Kelurahan Purbayan No.

Kode Blok

Luas (Ha)

zona

1.

55173-01 55173-02 55173-03 55173-04 55173-05

5,31 5,69 4,33 4,35 10,47

R-2 R-2 R-2 R-2 R-2

55173-06 55173-07 55173-08 55173-09 55173-10

2,99 4,62 8,35 6,2 5,79

R-1 R-1 R-2 R-1 R-3

55173-11 55173-12 55173-13 Jumlah

6,49 4,73 4,34 73,66

R-2 R-2 R-1

jumlah penambahan rumah (unit)

44

luas zona RTH (Ha)

Keterangan

0,34

pengembangan perumahan pada periode I , II, III

0,34 33

77

pengembangan perumahan pada periode IV

0,68

Luas lahan keseluruhan dari jumlah lahan per blok yaitu 298,33 , luas RTH keseluruhan adalah 7,12, luas lahan untuk pelayanan umum seluas 47,55 kemudian luas lahan total yang digunakan untuk perumahan adalah 241,82, jadi luas lahan keseluruhan yang dapat digunakan untuk penambahan rumah adalah PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 34

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

8,96

Ha atau sama dengan

89.600, sedangkan yang dibutukkan untuk

penambahan rumah sampai tahun 2023 adalah seluas 68.001, jadi penambahan rumah dapat dilakukan tanpa mengurangi RTH yang ada. Penambahan rumah akan banyak dilakukan di Kelurahan Rejowinangun dan Prenggan, karena masih banyak blok yang memiliki zona dengan kepadatan bangunan yang rendah dan sedang. c) Rencana Perdagangan dan Jasa Rencana pengembangan perdagangan dan jasa di samping sebagai fungsi utama kegiatan di wilayah studi juga diarahkan untuk mendukung konsep kegiatan pariwisata di Kecamatan Kotagede sebagai Wisata Sejarah dengan wisata belanja sebagai pendukungnya. Pengembangan perdagangan dan jasa diarahkan pada Jl. Kemasan dan Jl. Karanglo sebagai pusat pemasaran produk perak unggulan Kecamatan Kotagede dan Kampung Wisata Basen sebagai pusat jajanan tradisional khas Kotagede. Lokasi pengembangan perdagangan dan jasa ini terletak pada blok 55173-04, 55173-05, 55173-06, 55173-07. Arahan pengembangan wisata kota akan menarik kegiatan perdagangan dan jasa terutama pada Kelurahan Purbayan. Selain itu, adanya Kebun Binatang Gembiraloka di Kelurahan Rejowinangun yang berada pada blok 55171-01 juga akan menarik kegiatan perdagangan dan jasa disekitar tempat wisata tersebut. Pengembangan kawasan perdagangan baru diarahkan pada peningkatan kualitas pasar umum yang akan direkomendasikan pada seluruh pasar yang ada di Kecamatan Kotagede terutama Pasar Legi Kecamatan Kotagede di Kelurahan Purbayan dan Pasar Rejowinangun. Lokasi ini terletak pada blok 55173-08 Pola pengembangan dengan menggandeng secara berimbang antara perdagangan tradisional dan modern dilakukan agar Kecamatan Kotagede semakin memiliki daya tarik sehingga diharapkan

menimbulkan efek

yang

positif bagi perkembangan kecamatan ini sendiri. Untuk menarik minat para wisatawan maka perlu dikembangkan pula infrastruktur yang baik seperti trotoar yang nyaman untuk pejalan kaki dan atap greenroof di atas trotoar. Secara umum pengembangan kawasan Perdagangan dan Jasa di Kecamatan Kotagede antara lain : PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 35

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

i. Mengembangkan Pasar tradisional yaitu Pasar Legi Kecamatan Kotagede dan Pasar Rejowinangun yang berada di blok 55173-08 dan 55171-02 ii. Mengembangkan Konsep Wisata Belanja di Kelurahan Purbayan. iii. Mengarahkan Pusat pelayanan Jasa di Kelurahan Rejowinangun yang berada di blok 55171-03 dan 55171-05 iv. Mengembangkan Jalan Kemasan sebagai pusat perdagangan perak dan Kampung Wisata Basen sebagai pusat jajanan tradisional khas Kotagede. Lokasi ini terletak di blok 55173-04, 55173-05, 55173-06, 55173-07. d) Rencana Pelayanan Umum Rencana pelayanan umum di Kecamatan Kotagede di rencanakan pada setiap sektor. Pada setiap sektor tersebut akan direncanakan untuk 20 tahun kedepan apakah akan ada penambahan pelayanan umum atau tidak. Untuk tiap sektornya adapat dilihat sebagai berikut : 1. Pendidikan Pada Sektor pendidikan berdasarkan hasil proyeksi yang telah dilakukan, direncanakan pada tahun 2012-2023 akan dilakukukan penambahan sektor pendidikan dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMA di setiap kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kotagede. Untuk penambahan sektor pendidikan tingkat SD di Kelurahan Rejowinangun dilakukan penambahan di blok 55171-01, 55171-06 dan 55171-07 dengan luas lahan minimal untuk tiap SD adalah sebesar 2000 m2 , sedangkan untuk penambahan sektor pendidikan tingkat SMP dilakukan penambahan sebanyak 4 unit, 3 di kelurahan Rejowinangun dan 1 di kelurahan purbayan. Untuk di Kelurahan Rejowinangun dilakukan penambahan di blok 55171-02, 55171-06 dan 55171-07 dan untuk di Kelurahan Purbayan dilakukan penambahan di blok 55173-13 dengan luas lahan minimal untuk tiap SMP adalah sebesar 9000 m2. Untuk penambahan sektor pendidikan tingkat SMA dilakukan penambahan sebanyak 4 unit, 2 unit di Kelurahan Rejowinangun pada blok 55171-02 dan 55171-07 dan 2 unit di Kelurahan Purbayan pada blok 55173-08 dan 55173-10 dengan luas minimal lahan untuk tiap SMA adalah sebesar 12500 m2 . 2. Kesehatan PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 36

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Pada sektor Kesehatan berdasarkan hasil proyeksi yang telah dilakukan, rencana penambahan sektor kesehatan pada tahun 2012-2023 di Kecamatan Kotagede tidak akan dilakukan penambahan. Hal ini dikarenakan jumlah sarana kesehatan pada Kecamatan Kotagede sudah mencukupi kebutuhan masyarakat. 3. Peribadatan Pada Sektor Peribadatan berdasarkan hasil proyeksi yang telah dilakukan, di rencanakan pada tahun 2012-2023 akan dilakukan penambahan sektor peribadatan untuk jenis mushola di setiap kelurahan di Kecamatan Kotagede. Tetetapi penambahan tersebut juga mengikuti kebutuhan masyarakat setempat. Seperti di Kelurahan Purbayan yang memiliki tingkat kepadatan hunian yang tinggi pada blok 55173-09, blok tersebut memerlukan penambahan mushola untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya dalam beribadah. 4. Pemerintahan Pada Sektor Pemerintahan berdasarkan hasil proyeksi yang telah dilakukan, di rencanakan pada tahun 2012-2023 tidak akan dilakukan penambahan unit pemerintahan. Hal ini dikarenakan jumlah unit pemerintahan di setiap kelurahan di Kecamatan Kotagede masih bisa melayani masyarakat setempat hingga 20 tahun kedepan. 5. Perdagangan dan jasa Pada Sektor Perdagangan dan jasa berdasarkan hasil proyeksi yang telah dilakukan, direncanakan pada tajun 2012-2023 tidak akan dilakukan penambahan unit perdagangan dan jasa. Hal ini dikarenakan jumlah unit perdagangan dan jasa di setiap kelurahan di Kecamatan Kotagede masih bisa melayani masyarakat setempat hingga 20 tahun kedepan. e) Rencana Ruang Terbuka Non Hijau Tujuan untuk mengembangkan RTNH ini adalah untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup yang menggambarkan ekspresi budaya lokal, media komunikasi warga. Berdasarkan Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan RTNH, Direktoral Jenderal Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum, RTNH ini dapat dalam bentuk plasa (pelataran tempat berkumpulnya massa dengan berbagai jenis kegiatan seperti sosialisasi, duduk-duduk, aktivitas massa, dan lain-lain), parkir, PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 37

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

lapangan olahraga (berplester, paving, dan lain-lain), tempat bermain dan rekreasi, pembatas/buffer (sempadan, median), serta koridor (sarana aksesibilitas pejalan kaki bukan trotoar). Khususnya di sekitaran kawasan wisata gembira loka yang dimana sangat di perhatikan masalah RTNHnya. f)

Rencana Industri Kecamatan Kotagede memiliki berbagai kegiatan industri baik berskala

rumah tangga maupun skala besar. Untuk jumlah industri yang terbanyak di Kecamatan Kotagede terdapat di kelurahan Purbayan dengan jumlah sebanyak 347 unit. Industri tersebut merupakan industri untuk mengolah perak dan tembaga. Jenis industri yang mendominasi di kelurahan Purbayan tersebut adalah industri rumah tangga yang lingkupnya masih kecil sedangkan untuk industri yang ruang lingkupnya besar masih sedikit. Rencana pengembangan industri di samping sebagai fungsi utama kegiatan di wilayah studi juga diarahkan untuk mendukung konsep wisata belanja di Kecamatan Kotagede sebagai pendukungnya yaitu industri perak. Pengembangan industri perak ini diarahkan di pusat kota yaitu pada Jalan Kemasan dan Jalan Mondorakan sebagai pusat pemasaran industri perak yang merupakan sektor potensial Kecamatan Kotagede. Arahan pengembangan wisata kota akan menarik kegiatan industri perak terutama pada Kelurahan Purbayan. Rencana industri di Kecamatan Kotagede direncanakan dapat tetap untuk dikenal dan diketahui masyarakat dikarenakan di Kecamatan Kotagede merupakan sentra pengrajin perak yang tetap dipertahankan dan sebagai citra kawasan tersebut. Rencana pengembangan kawasan industri juga diarahkan pada lokasilokasi strategis yang tidak terlalu dekat ataupun terlalu jauh dari lokasi permukiman. Pemilihan lokasi ini perlu diperhatikan agar dampak industri ini tidak mempengaruhi penduduk yang tinggal disekitar lokasi industri. Arahan untuk pengembangan lokasi industri yaitu pada kawasan Jalan Mondorakan dan Jalan Kemasan, karena di kawasan tersebut banyak sekali penduduk yang membuat dan menjual perak, serta mengembangkan beberapa kawasan industri berpola linier mengikuti ruas jalan-jalan utama dengan skala pelayanan dan jumlah lebih kecil. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 38

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kondisi eksisting sistem pengolahan limbah dari pengrajin perak dengan sitem sanitasi on-site dapat menyebabkan terjadinya endapan di jaringan drainase sehingga perlu rencana sistem dan jaringan air limbah. Rencana sistem dan jaringan air limbah bertujuan untuk mengatasi permasalahan di Kecamatan Kotagede yaitu limbah dari pengrajin perak sebagai home industri yang belum memiliki sistem pengolahan secara komunal. Rencana pengembangan untuk sistem dan jaringan air limbah adalah pembangunan pengolahan air limbah home industri secara komunal dan pembangunan IPAL. Rencana pembangunan pengolahan air limbah home industri merupakan kategori rencana jangka pendek yang pengerjaannya pada periode I (2012-2017) karena kebutuhan akan pengelolahan itu tinggi. Lokasi pengolahan ditempatkan di Kelurahan Purbayan karena banyaknya dan berkelompoknya pengrajin perak yang ada disana. g) Rencana Zona Khusus (IPAL) IPAL merupakan kepanjangan dari Sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah. Menurut RTRW Kota Yogyakarta tahun 2010, rencana pembuatan IPAL di kecamatan Kotagede sampai tahun 2013 berada di 2 kelurahan, yakni kelurahan Rejowinangun ada 2 IPAL tahun 2009 dan 2010, kelurahan Prenggan tahun 2011 ada 1 IPAL. Dengan mengacu pada fakta analisa rencana pembuatan IPAL juga dibutuhkan di kelurahan Purbayan. Karena diketahui di kelurahan tersebut terdapat banyak pengrajin perak yang limbahnya masih dibuang secara sembarangan tanpa memperhatikan keadaan lingkungan. IPAL yang direkomendasikan adalah IPAL untuk Industri. Pembuatan IPAL ini dibangun di bawah tanah karena mengingat kepadatan permukiman di kelurahan Purbayan.

7.5

Rencana Sistem Jaringan Prasarana Dalam rencana sistem jaringan dibagi menjadi dua, jaringan pergerakan

dan jaringan utilitas. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 39

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

7.5.1

Rencana Sistem Jaringan Pergerakan Rencana sistem jaringan pergerakan di Kecamatan Kotagede bertujuan

untuk mempermudah aksesibilitas dan pergerakan yang menuju Kecamatan Kotagede maupun yang berasal dari Kecamatan Kotagede, selain itu juga antar sub pusat dan sub-sub pusat pada wilayah perencanaan. Rencana yang akan dibahas meliputi rencana sistem angkutan jalan raya, angkutan umum, dan fasilitas jalan. Rencana sistem angkutan jalan raya ini mencakup dua hal yaitu rencana jaringan jalan dan rencana fungsi jalan. Selain itu jiga dibahas Rencana sistem angkutan umum dan rencana fasilitas jalan. A. Jalan raya Rencana jaringan jalan disesuaikan dengan kondisi eksisting dan kecenderungan perkembangan di masa yang akan datang. Rencana jaringan jalan yang diarahkan di Kecamatan Kotagede berupa peningkatan jaringan jalan dan penetapan fungsi jaringan jalan. Peningkatan konstruksi jaringan jalan dilakukan pada jalan-jalan yang ada saat ini misalnya perbaikan jalan-jalan utama khususnya yang kondisinya sedang-rusak untuk menunjang efisiensi dan efektivitas pergerakan penumpang dan barang. Disamping itu perlu adanya perbaikan jalan khususnya pada kawasan permukiman yang aksesibilitasnya kurang ada saat ini maupun untuk menunjang rencana pengembangan kawasan dengan tujuan untuk memeratakan pelayanan pada setiap bagian kota. Perbaikan jalan ini juga dapat mengurangi beban pada jalan-jalan utama kota sehingga kemacetan lalu lintas dapat dikurangi. Sistem jaringan jalan di Kecamatan Kotagede terdiri dari jalan dengan hirarki arteri sekunder sampai lingkungan. Tabel 7. 13 Rencana Jalan Jalan Jalan Rejowinangun Jalan Kemasan dan Mondorakan

Jalan Gedongkuning

Jalan Ngeksi Gondo

Rencana Rencana jalan yang akan diberlakukan adalah pemeliharaan jalan yang dilaksanakan setiap periode 5 tahun. Pemberlakukan sistem satu arah pada Jalan Kemasan sepanjang 640 m dan pada Jalan Mondorakan sepanjang 570 m, agar tidak terjadi kemacetan. Selain itu juga perlu pemeliharaan jalan setiap periode 5 tahun sekali. Jalan ini cukup lebar, sehingga berpotensi untuk direncanakan jalur hijau pada median jalan. Rencana pembuatan median jalan sebagaimana di Jalan Ngeksi Gondo adalah dengan lebar median 0,5 meter sepanjang jalan tersebut. Selain itu juga perlu pemeliharaan jalan setiap periode 5 tahun sekali. Rencana jalan yang akan diberlakukan adalah pemeliharaan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 40

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA Jalan Jalan Kebun Raya Jalan Tegal Gendu Jalan Lingkungan (Gg. Tanduk) Jalan Lingkungan (Jalan Mentaok Raya)

Jalan Nyi Pembayun Jalan Karanglo Jalan Mentaok Raya Jalan Kyai Mangu

Rencana jalan yang dilaksanakan setiap periode 5 tahun sekali. Rencana jalan yang akan diberlakukan adalah pemeliharaan jalan yang dilaksanakan setiap periode 5 tahun sekali. Rencana jalan yang akan diberlakukan adalah pemeliharaan jalan yang dilaksanakan setiap periode 5 tahun sekali. Jalan ini terdapat di dalam Kampung Wisata. Untuk itu perlu perbaikan perkerasan jalan dengan pavingisasi. Selain itu juga perlu pemeliharaan jalan setiap periode 5 tahun sekali. Jalan ini merupakan akses menuju Masjid Mataram Kotagede, dimana pada beberapa bagiannya. Sehingga rencana ke depannya adalah dengan perbaikan aspal Selain itu juga perlu pemeliharaan jalan setiap periode 5 tahun sekali. Rencana jalan yang akan diberlakukan adalah pemeliharaan jalan yang dilaksanakan setiap periode 5 tahun. Rencana jalan yang akan diberlakukan adalah pemeliharaan jalan yang dilaksanakan setiap periode 5 tahun. Rencana jalan yang akan diberlakukan adalah pemeliharaan jalan yang dilaksanakan setiap periode 5 tahun. Rencana jalur alternatif penghubung Jalan Karanglo dengan Jalan Kemasan, apabila Jalan Kemasan dijadikan satu arah. Jalan Kyai Mangu ini akan berhubungan simpang empat Jalan Ngeksi Gondo, Jalan Kemasan dan Jalan Gedongkuning.

Sumber: Hasil Rencana 2012

B. Angkutan Umum (Trans Jogja) Rencana perangkutan umum yaitu meliputi peningkatan kualitas dan kuantitas angkutan umum yang terdapat pada wilayah perencanaan. Peningkatan secara kualitas diarahkan pada peningkatan pelayanan dari moda angkutan umum dalam melayani penumpang serta peningkatan pelayanan sarana dan prasarana penunjang transportasi. Sedangkan untuk peningkatan secara kuantitas mencakup jumlah dan jenis moda yang melayani penduduk seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Kecamatan Kotagede, selain melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas. Rencana peningkatan pelayanan angkutan ini meliputi : a. Peningkatan pelayanan angkutan umum, dilakukan dengan upaya optimalisasi, perbaikan fisik dan pembangunan prasarana baru. b. Pengembangan sistem angkutan umum massal (SAUM) pada Jalan Kusumanegara, Jalan Ngeksi Gondo, Jalan Gedongkuning dan Jalan Tegal Gendu yang berupa trans Jogja. c. Pengembangan koridor-koridor utama diarahkan untuk menghubungkan antara pusat Kota dengan pusat BWP serta penghubung dengan kabupaten PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 41

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

lain, yaitu Jalan Kusumanegara sebagai penghubung ke pusat kota Yogyakarta, serta Jalan Gedongkuning dan Jalan Karanglo sebagai penghubung ke kabupaten Bantul. d. Kedepannya akan direncakan pemeliharaan untuk Halte Trans Jogja setiap satu tahun sekali, sedangkan pemeliharaan untuk moda transportasi Trans Jogja setiap tiga bulan sekali. Pemeliharaan ini mencakup pengecekkan apabila terjadi kerusakan pada halte atau bus Trans Jogja, serta pengecekkan mengenai perlunya penambahan komponen tertentu. Berikut adalah rencana pelayanan halte trans jogja beserta lokasi halte. Lokasi Halte Halte 1 Jalan Kusumanegara

Halte 2 Jalan Kusumanegara

Halte Jalan Gedongkuning

Halte 1 Jalan Ngeksi Gondo

Rencana Pelayanan Halte Halte ini merupakan tempat transit moda transportasi trans Jogja, yaitu tipe trayek 2B. Trayek 2B bergerak melalui Jalan Kusumanegara, Jalan Gedongkuning, dan Jalan Ngeksi Gondo, lalu ke Kecamatan Umbulharjo. Kedepannya akan direncakan pemeliharaan setiap satu tahun sekali. Pemeliharaan ini mencakup pengecekkan apabila terjadi kerusakan pada halte atau perlunya penambahan komponen tertentu. Halte ini merupakan tempat transit moda transportasi trans Jogja, yaitu tipe trayek 2A. Halte ini letaknya berhadapan dengan Halte 1 Jalan Kusumanegara. Trayek 2A bergerak dari Kecamatan Umbulharjo melalui Jalan Ngeksi Gondo, Jalan Gedongkuning dan Jalan Kusumanegara. Kedepannya akan direncakan pemeliharaan setiap satu tahun sekali. Pemeliharaan ini mencakup pengecekkan apabila terjadi kerusakan pada halte atau perlunya penambahan komponen tertentu. Halte ini merupakan tempat transit moda transportasi trans Jogja, yaitu tipe trayek 2A dan 3A. Trayek 2A bergerak dari Kecamatan Umbulharjo melalui Jalan Ngeksi Gondo, Jalan Gedongkuning dan Jalan Kusumanegara. Sedangkan trayek 3A bergerak melalui Jalan Tegal Gendu, Jalan Nyi Pembayun, Jalan Kemasan, dan Jalan Gedongkuning, lalu ke Kabupaten Bantul. Kedepannya akan direncakan pemeliharaan setiap satu tahun sekali. Pemeliharaan ini mencakup pengecekkan apabila terjadi kerusakan pada halte atau perlunya penambahan komponen tertentu. Halte ini merupakan tempat transit moda transportasi trans Jogja, yaitu tipe trayek 2B, yang bergerak melalui Jalan Kusumanegara, Jalan Gedongkuning, dan Jalan Ngeksi Gondo, lalu ke Kecamatan Umbulharjo. Kedepannya akan direncakan pemeliharaan setiap satu tahun sekali. Pemeliharaan ini mencakup pengecekkan apabila terjadi kerusakan pada halte atau perlunya penambahan komponen

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 42

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA Lokasi Halte Halte 2 Jalan Ngeksi Gondo

Halte 1 Jalan Tegal Gendu

Halte 2 Jalan Tegal Gendu

Rencana Pelayanan Halte tertentu. Halte ini merupakan tempat transit moda transportasi trans Jogja, yaitu tipe trayek 2A, yang bergerak dari Kecamatan Umbulharjo melalui Jalan Ngeksi Gondo, Jalan Gedongkuning dan Jalan Kusumanegara. Kedepannya akan direncakan pemeliharaan setiap satu tahun sekali. Pemeliharaan ini mencakup pengecekkan apabila terjadi kerusakan pada halte atau perlunya penambahan komponen tertentu. Halte ini merupakan tempat transit moda transportasi trans Jogja, yaitu tipe trayek 3A. Trayek ini bergerak melalui Jalan Tegal Gendu, Jalan Nyi Pembayun, Jalan Kemasan, dan Jalan Gedongkuning, lalu ke Kabupaten Bantul. Kedepannya akan direncakan pemeliharaan setiap satu tahun sekali. Pemeliharaan ini mencakup pengecekkan apabila terjadi kerusakan pada halte atau perlunya penambahan komponen tertentu. Halte ini merupakan tempat transit moda transportasi trans Jogja, yaitu tipe trayek 3B. Trayek ini bergerak dari Kabupaten Bantul melalui Jalan Gedongkuning, Jalan Kemasan, Jalan Nyi Pembayun dan Jalan Tegal Gendu. Kedepannya akan direncakan pemeliharaan setiap satu tahun sekali. Pemeliharaan ini mencakup pengecekkan apabila terjadi kerusakan pada halte atau perlunya penambahan komponen tertentu.

C. Fasilitas jalan 1. Pedestrian way Trotoar merupakan salah satu fasilitas pelengkap jalan yang cukup penting bagi para pejalan kaki khususnya. Pengembangan trotoar hendaknya dengan memperhatikan kondisi lalu lintas (intensitas lalu lintas) serta fungsi lahan sekitarnya. Jangan sampai pengembangan trotoar malah menimbulkan bangkitan atau tarikan terhadap orientasi pergerakan pejalan kaki dan menimbulkan kemacetan. Fungsi trotoar antara lain: a. Jalur pejalan kaki yang dapat merangsang kegiatan ekonomi dan orientasi pergerakan manusia sehingga dapat mengurangi kerawanan kriminal, b. Jalur pejalan kaki yang dapat merangsang kegiatan ekonomi dan orientasi pergerakan manusia sehingga mempunyai letak strategis dan berpotensial sebagai arena promosi, pemasangan iklan dan lain-lain. Pada ruas jalan-jalan utama di Kecamatan Kotagede jumlah pejalan kaki tidak terlalu besar. Pejalan kaki terbanyak terdapat di sekitar Jalan Monodorakan PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 43

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

yang merupakan lokasi dari pasar utama Kecamatan Kotagede yaitu Pasar Legi Kotagede. Di ruas jalan ini sudah terdapat fasilitas trotoar, dimana perlu adanya penertiban terhadap pedagang-pedagang pasar yang masih menggunakan trotoar sebagai tempat berjualan sehingga dapat memberikan kenyamanan untuk pejalan kaki dan juga arus lalu lintas di sekitarnya. Untuk rencana jalur pejalan kaki diperlukan pengelolaan pada trotoar yang sudah ada. Pada Jalan Gedongkuning, trotoar cenderung tidak digunakan oleh pejalan kaki pada siang hari karena cuaca yang panas dan tidak adanya peneduhan. Oleh karena itu diperlukan rencana pengadaan pohon-pohon sebagai peneduhan di sepanjang jalur pejalan kaki Jalan Gedongkuning. Tabel 7. 14 Rencana Pedestrian Way Jalan Jalan Kemasan

Rencana Pedestrian Way Perlu adanya penertiban PKL agar para pejalan kaki dapat lebih nyaman berjalan di pedestrian way ini. Parkir yang terdapat di pedestrian way pada area pertokoan juga perlu diarahkan agar tidak menempati jalur pejalan kaki. Pada trotoar pedestrian way ini dapat ditambah dengan pohon sebagai peneduh. Selain itu juga perlu pemeliharaan pedestrian way setiap periode 5 tahun sekali. Jalan Mondorakan Perlu adanya penertiban PKL dengan diarahkan agar berjualan di dalam area Pasar. Selain itu juga perlu pemeliharaan pedestrian way setiap periode 5 tahun sekali. Jalan Gedongkuning Pada trotoar pedestrian way dapat ditambah dengan pohon sebagai peneduh. Selain itu juga perlu pemeliharaan pedestrian way setiap periode 5 tahun sekali. Jalan Ngeksi Gondo Pedestrian way sudah cukup baik, hanya perlu pemeliharaan setiap periode 5 tahun sekali. Jalan Tegal Gendu Pedestrian way sudah cukup baik, hanya perlu pemeliharaan setiap periode 5 tahun sekali. Jalan Karanglo Pedestrian way sudah cukup baik, hanya perlu pemeliharaan setiap periode 5 tahun sekali. Sumber: Hasil Rencana, 2012

2. Parkir Pengaturan perparkiran di dalam wilayah Kecamatan Kotagede ditentukan dengan melihat kebutuhan dan tingkat pergerakan serta tingkat pelayanan jalannya. Ruang parkir untuk ruang jalan perlu dikembangkan di kawasan pusat untuk menghindari pengurangan kapasitas jalan akibat parkir di tepi jalan maka pada kawasan ini direncanakan parkir off street dalam kawasan pertokoan dan perdagangan seperti pasar dan sistem parkir on street pada jalan-jalan lainnya PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 44

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

yang

diatur

lebih

lanjut.

Perencanaan

sistem

parkir

on

street

ini

mempertimbangkan ketertiban, keamanan pemakai jalan, dengan ketentuan tidak mengganggu kapasitas jalan di sekitarnya. Untuk rencana sistem perparkirannya di Kecamatan Kotagede dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 7. 15 Rencana Sistem Perparkiran Lokasi Jl. Rejowinangun

Di sekitar Pasar Legi Kotagede

Jalan Kemasan dan Jalan Mondorakan

Jalan Gedongkuning

Rencana Sistem Parkir 1. Pada ruas jalan ini tidak terjadi kemacetan akibat parkir on street, sehingga rencana ke depannya tetap mengakomodir parkir on street. 2. Rencana sistem perparkiran untuk jalan ini adalah pengaturan sistem parkir on street dimana kendaraan yang parkir dibuat menyudut 45 derajat untuk mobil dan sepeda motor. 3. Panjang jalan yang potensial untuk parkir on street adalah 950 m. 4. Rencana pembuatan sistem parkir off street terutama pada guna lahan perdagangan dan perkantoran. 1. Sering terjadi kemacetan akibat parkir on street terutama pada peak hour, sehingga rencana ke depannya adalah pengendalian parkir on street dan pengoptimalan parkir off street. 2. Untuk ruas jalan ini rencana sistem perparkirannya adalah penertiban sistem parkir on street pada ruas jalan. Rencana sistem parkir ini hanya pada dilakukan pada penggunaan lahan yang membutuhkan sarana parkir. 3. Parkir on street diatur dengan sistem menyudut 450 karena ruas jalan ini memiliki lebar yang cukup luas. 4. Panjang jalan yang potensial untuk parkir on street adalah pada Jalan Mondorakan 5. Untuk sistem parkir off street di lahan depan pasar, pengelolaannya dilakukan oleh pihak terkait dengan pemberlakukan sudut parkir 900. 1. Sering terjadi kemacetan di kedua jalan ini, dimana salah satu penyebabnya adalah parkir on street, sehingga rencana ke depannya adalah pengendalian parkir on street dan dialihkan secara optimal untuk parkir off street. 2. Rencana sistem perparkiran pada jalan ini ialah penertiban sistem parkir on street dengan menggunakan sistem parkir paralel sehingga tidak memakan badan jalan yang dapat menyebabkan kemacetan 3. Panjang jalan yang potensial untuk parkir on street adalah 770 m untuk Jalan Kemasan dan 767 m untuk Jalan Mondorokan, namun parkir pada kedua jalan tersebut tetap perlu pengendalian untuk mencegah kemacetan 4. Parkir off street terdapat di Pasar Legi dan toko-toko pemasaran kerajinan perak 1. Sistem parkir on street yang ada saat ini tidak menimbulkan kemacetan dan untuk sarana perdagangan dan jasa telah memakai sistem off street, sehingga rencananya kedepan tetap mempertahankan sistem parkir yang ada sekarang 2. Rencana sistem perparkiran dilakukan dengan menertibkan sistem parkir on street dengan sudut 450. 3. Panjang jalan yang potensial untuk parkir on street adalah 2400 m 4. Rencana parkir off street diarahkan pada penggunaan lahan perdagangan dan jasa, serta perkantoran.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 45

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA Lokasi Jalan Ngeksi Gondo

Rencana Sistem Parkir 1. Sistem parkir on street yang ada saat ini tidak menimbulkan kemacetan dan untuk sarana perdagangan dan jasa telah memakai sistem off street, sehingga rencananya kedepan tetap mempertahankan sistem parkir yang ada sekarang 2. Rencana sistem perparkiran dilakukan dengan menertibkan sistem parkir on street dengan sudut 450. 3. Panjang jalan yang potensial untuk parkir on street adalah 730 m 5. Rencana parkir off street diarahkan pada penggunaan lahan perdagangan dan jasa Jalan Kebun Raya 1. Sistem parkir on street yang ada saat ini tidak menimbulkan kemacetan dan untuk sarana perdagangan dan jasa telah memakai sistem off street, sehingga rencananya kedepan tetap mempertahankan sistem parkir yang ada sekarang 2. Rencana sistem perparkiran dilakukan dengan menertibkan sistem parkir on street dengan sudut 450. 3. Panjang jalan yang potensial untuk parkir on street adalah 570 m 4. Rencana parkir off street diarahkan pada penggunaan lahan perdagangan dan jasa Jalan Tegal Gendu 1. Sistem parkir on street yang ada saat ini tidak menimbulkan kemacetan dan untuk sarana perdagangan dan jasa telah memakai sistem off street, sehingga rencananya kedepan tetap mempertahankan sistem parkir yang ada sekarang 2. Rencana sistem perparkiran dilakukan dengan menertibkan sistem parkir on street dengan sudut 450. 3. Panjang jalan yang potensial untuk parkir on street adalah 430 m 4. Rencana parkir off street diarahkan pada penggunaan lahan perdagangan dan jasa Gembira Loka 1. Untuk Gembira Loka sudah memakai sistem parkir off street dan hampir tidak pernah terjadi kemacetan. Sehingga untuk rencana kedepannya tetap dipertahankan sistem parkir yang ada 2. Luas lahan untuk rencana sistem parkir adalah … m2. Sumber: Hasil Rencana 2012

Gambar 7. 3 Kedudukan Rencana Parkir 00, 450, 900 Sumber: Hasil Rencana 2012

3. Pelengkap jalan PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 46

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

a. Traffic Light Fasilitas persimpangan jalan salah satunya adalah traffic light. Pada kondisi eksisting beberapa ruas jalan telah memiliki traffic light dan berfungsi dengan baik. Traffic light terdapat pada perempatan Jalan Kusumanegara dan Jalan Gedongkuning, perempatan Jalan Rejowinangun dan Jalan Gedongkuning, serta pertigaan Jalan Ngeksi Gondo, Jalan Gedongkuning dan Jalan Kemasan. Traffic light memiliki peranan yang sangat penting terutama pada jaringan jalan utama dengan tingkat pergerakan yang cukup besar. Sampai dengan akhir tahun perencanaan pengaturan persimpangan di dalam wilayah Kecamatan Kotagede diatur mengikuti perkembangan kebutuhannya dimana penempatan traffic light di dasarkan pada intersifitas pergerakan yang terjadi, khususnya pada persimpangan dan bukan jalan pada ruas jalan utama. b. Tempat Penyeberangan Tempat penyeberangan pejalan kaki berupa zebra cross yang berlokasi di Kecamatan Kotagede

diarahkan pada lokasi-lokasi

yang mendatangkan

tarikan/bangkitan dan membangkitkan pergerakan penduduk seperti kawasan pendidikan, perkantoran, pasar, tempat rekreasi dan lain-lain. Selain itu rencana pembangunan jembatan penyeberangan perlu dilakukan karena pada masa mendatang arus lalu lintas akan semakin padat dan akan semakin berbahaya bagi para penyebrang jalan. Lokasi pembangunan jembatan penyeberangan ini pada ruas jalan-jalan utama seperti Jalan Kemasan dan Jalan Kebun Raya. c. Papan Nama Jalan Papan nama jalan juga sangat penting fungsinya terutama sebagai petunjuk untuk para pengguna jalan. Biasanya pada jalan-jalan lingkungan yang belum ada atau terdapat papan nama jalan tetetapi sudah ada yang rusak. Rencana pemasangan dan perbaikan papan nama jalan perlu dilakukan pada jalan-jalan yang tidak mempunyai papan nama jalan. h) Tempat sampah Pada kondisi eksisting beberapa ruas jalan telah memiliki tempat sampah tetetapi kurang berfungsi. Tempat sampah memiliki peranan yang penting terutama pada jaringan pengangkutan sampah dengan tingkat permukiman yang PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 47

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

cukup tinggi. Sampai dengan akhir tahun perencanaan pengaturan tempat sampah di dalam wilayah Kecamatan Kotagede diatur mengikuti perkembangan kebutuhannya dimana penempatan tempat sampah di dasarkan pada lokasi pergerakan yang paling besar, khususnya pada ruas jalan utama, yaitu di Jalan Kemasan, Jalan Mondorakan, Jalan Gedungkuning, dan Jalan Ngeksi Gondo. i)

Lampu Jalan Salah satu prasarana yang juga penting untuk keselamatan para pengguna

jalan adalah lampu jalan. Rencana penambahan dan perbaikan lampu jalan terutama perlu dilakukan pada jalan-jalan lingkungan, karena masih banyak jalanjalan yang berhirarki jalan lingkungan yang belum ada lampu penerangan jalan ataupun sudah ada tetapi masih kurang. Penempatan lampu jalan direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan penerangan yang merata, keamanan dan kenyamanan bagi pengendara, serta arah dan petunjuk yang jelas. Penempatan lampu jalan di Kecamatan Kotagede akan diarahkan pada Jalan Ngeksi Gondo, Jaalan Rejowinangun, Jalan Kemasan, Jalan Mondorakan, Jalan Rejowinangun, Jalan Mentaok Raya, Jalan Tegal Gendu, Jalan Nyi Pembanyun, Jalan Gedungkuning, dan Jalan Karanglo. Rencana penerangan jalan dibuat pada setiap jalan. Jalan yang belum memiliki penerangan adalah Jalan Kyai Mangu. Apalagi jalan ini akan dikembangkan untuk jalan alternatif jika Jalan Kemasan digunakan satu arah. Oleh karena itu, rencana penerangan pada Jalan Kyai Mangu adalah dengan mengembangkan lampu jalan setiap 30 m berdasarkan Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan Departemen Perhubungan Direktorat Bina Sistem Transportasi Perkotaan. Rencana lampu jalan dapat dilakukan pada median jalan maupun pinggir jalan. Rencana lampu jalan pada median dapat dilakukan di Jalan Ngeksi Gondo dan Jalan Gedongkuning. Untuk rencana lampu jalan lainnya dapat dilakukan di pinggir jalan. Total rencana jumlah lampu jalan di Kecamatan Kotagede adalah 325 unit. Tabel 7. 16 Rencana Lampu Jalan Nama Jalan Jalan Rejowinangun Jalan Kemasan Jalan Mondorakan Jalan Gedongkuning PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Rencana Lampu Jalan Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 32 unit Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 26 unit Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 26 unit Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 80 unit VII 48

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA Jalan Ngeksi Gondo Jalan Kebun Raya Jalan Tegal Gendu Jalan Nyi Pembayun Jalan Karanglo Jalan Mentaok Raya Jalan Kyai Mangu Sumber: Hasil Rencana, 2012

7.5.2

Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 24 unit Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 19 unit Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 14 unit Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 37 unit Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 17 unit Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 18 unit Rencana jumlah lampu jalan sebanyak 32 unit

Rencana Sistem Jaringan Utilitas

A. Sistem dan Jaringan Drainase Perencanaan jaringan drainase dilakukan berdasarkan hasil dari analisis yang telah dilakukan sebelumnya dan pengamatan langsung di lapangan. Tujuan dari rencana drainase ini adalah memenuhi kebutuhan akan sistem prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan di badan air penerima atau bendungan resapan buatan, dalam mencapai ruang hidup yang sehat dan produktif. Drainase yang terdapat di Kecamatan Kotagede termasuk drainase perkotaan yang berfungsi mengendalikan kelebihan - kelebihan air permukaan, sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi kegiatan kehidupan manusia. Selain itu rencana yang disusun bertujuan untuk memecahkan masalah sistem drainase di Kecamatan Kotagede , sudah cukup baik saluran drainase yang ada di Kecamatan Kotagede hanya perlu adanya penelitian dan tindakan yang lebih, untuk mengatasi masalah yang ada berdasarkan perbandingan dari data analisis yang telah dilakukan sebelumnya terhadap kondisi di lapangan, untuk itu perlu adanya suatu proses yang mana nantinya dapat menentukan saluran mana yang harus diprioritaskan untuk diperbarui atau diperbaiki. Pada Kecamatan Kotagede memiliki saluran drainase dengan kondisi yang cukup beragam. Sebagian besar sistem drainase pada Kecamatan Kotagede merupakan sistem drainase tertutup dan sisanya merupakan sistem drainase terbuka. Drainase pada kecamatan Kotagede seluruhnya merupakan drainase buatan dengan menggunakan bahan semen (beton) atau tanah liat (batu bata). Saluran drainase pada Kelurahan Purbayan berjumlah 25 saluran dengan 24% merupakan saluran drainase terbuka dan 76% saluran drainase tertutup. 64% PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 49

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

saluran drainase tersebut memiliki kondisi baik, 24% kondisi sedang dan 12% dalam kondisi buruk. Konstruksi saluran drainase sebagian besar terbuat dari beton namun masih ada yang terbuat dari batu bata. Beberapa RW di Kelurahan Purbayan yakni RW IX dan X memiliki saluran drainase yang baik namun karena kondisi topografinya yang terletak di daerah cekungan menyebabkan air hujan dari segala air melimpah ke wilayah ini mengakibatkan genangan yang cukup dalam, bahkan sampai lebih dari 1 meter. Hal ini terjadi tiap musim hujan tiba. Aliran air berasal dari tiga arah yakni utara, barat dan timur. Walaupun banyak terdapat saluran drainase, Kecamatan Kotagede tidak luput dari masalah genangan air atau bahkan banjir. Beberapa titik genangan air terdapat di tiga kelurahan yakni 11 titik di Keluarahan Prenggan, 13 titik d Kelurahan Purbayan dan 7 titik di Kelurahan Rejowinangun. Rencana yang akan dilakukan terhadap wilayah studi, yaitu: 1. Perencanaan drainase sebagai alternatif pemecahan masalah dan perbaikan sebagai hal pendukung suatu perencanaan drainase sebagai penentu standar saluran. Serta proyeksi kebutuhan saluran drainase pada tahun 2017 yang akan berkelanjutan jika ada proses yang prospeknya lebih berlanjut. 2. Perencanaan drainase sebagai proyeksi kebutuhan jaringan drainase tahun 2023-2032. Sebagai pendukung suatu kesejahteran masyarakat sekitar aliran drainase yang nantinya akan menjadi suatu tinjauan khusus dalam proses memperbarui dalam jangka waktu ke depannya. 3. Rencana pengembangan potensi untuk mendukung dua hal diatas. Tabel 7. 17 Kerangka Perencanaan Pengembangan Sistem Drainase Kecamatan Kotagede No

Permasalahan Umum

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Penyebab

Penanganan

VII 50

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

No 1.

2.

Permasalahan Umum Sebagian besar saluran drainase adalah jenis tertutup terdapat di bawah jalan.

Sering terjadi genangan air hujan di daerah tertentu.

Penyebab

Penanganan

 Penyebab dari adanya bangunan drainase tertutup adalah pada jaman dulu saluran tersebut sudah di bangun pada masa kerajaan atau pada jaman jepang dan belanda. Jadi drainase ada sejak dulu.sehingga menggangu pemandangan da bau sampah keluar kemana – mana.  Beberapa jalan yang di bawahnya ada saluran drainase, pada saat meluap, iar langsung kejalan – jalan, tidak adanya dinding pembatas yang memungkinkan mengarahkan air berjalan satu arah.  Beberapa daerah Kecamatan Kotagede terdapat topografi yang kurang baik, berbentuk cekungan, sehingga menimbulkan suatu adanya genangan air jika pada musim hujan.

 Karena pembangunan drainase sejak lama, jadi hal yang bisa di lakukan adalah menutup bagian atas jaringan drainase yang dimana nantinya tidak merusak pemandangan dan bau sampah tidak keluar.  Hal yang tepat dilakukan adalah melebarkan jalan sekitar secara maksimal, dan melakukan penangan khusus pada pusat aliran yaitu di hulu dan sungai.  Melakukan pembangunan jaringan drainase baru yang di mana berfungsi untuk mengalihkan air ke sungai atau mata air lainnya.

Sumber: Hasil Rencana 2012

Tabel 7. 18 Rencana Penambahan saluran drainase Per Kelurahan Secara Blok No

1.

Lokasi Kelurahan

Kelurahan Rojowinangun

Permasalahan

Jumlah Rencana Penambahan Drainase

Nama jalan

Tidak terdapat permasalahan drainase yang serius, sudah cukup baik jaringannya. Sering terjadi air yang meluap di sekitar perumahan, di karenakan adanya cekungan – cekungan tanah. Sering terjadi air yang meluap di sekitar perumahan, di karenakan adanya cekungan – cekungan tanah.

Tidak ada penambahan rencana drainase.

Jl. Gembira Loka – Jl. Nogobondo

Di rencanakan penambahan drainase.

Jl. Gembira Loka

2

Di rencanakan penambahan drainase.

Jl. Lingkunagan ( antara Blok 55171-01 – Blok 55171-02 )

2

Blok

55171-01

2.

55171-02

3.

55171-03

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Jumlah Drainase yang di Rencanakan -

VII 51

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA No

Lokasi Kelurahan

Permasalahan

Jumlah Rencana Penambahan Drainase

Nama jalan

Sudah cukup baik saluran drainasenya, hanya saja perlu adanya pengimbangan arus drainase dengan blpk seberang. Sudah cukup baik saluran drainasenya, hanya saja perlu adanya pengimbangan arus drainase dengan blok seberang. Sudah cukup baik saluran drainasenya, hanya saja perlu adanya pengimbangan arus drainase dengan blok seberang. Sudah cukup baik saluran drainasenya, hanya saja perlu adanya pengimbangan arus drainase dengan blok seberang.

Di rencanakan penambahan drainase.

Jl. Lingkunagan ( antara Blok 55171-01 – Blok 55171-04 )

Di rencanakan penambahan drainase.

Jl. Karangsari

1

Di rencanakan penambahan drainase.

Jl. Kyai Panjawi – Jl. Rejowinangun

1

Di rencanakan penambahan drainase.

Jl. Rejowinangun

2

Tidak terdapat permasalahan drainase yang serius, sudah cukup baik jaringannya. Tidak terdapat permasalahan drainase yang serius, sudah cukup baik jaringannya Sudah cukup baik saluran drainasenya, hanya saja perlu adanya pengimbangan arus drainase dengan blok seberang. Tidak terdapat permasalahan drainase yang serius, sudah cukup baik jaringannya Tidak terdapat permasalahan

Tidak ada penambahan rencana drainase.

Jl. Kyai Panjawi

0

Tidak ada penambahan rencana drainase.

Jl. Agengnis – Jl. Nyai Ageng

0

Di rencanakan penambahan drainase.

Jl. Nyai Agengnis

1

Tidak ada penambahan rencana drainase.

Jl. Retno Dumila

0

Tidak ada penambahan

Jl. Depokan – Jl. Retno Dumila

0

Blok

4.

55171-04

5.

55171-05

6.

55171-06

7.

55171-07

8.

55171-08

9.

55171-09

10.

55171-10

11.

55171-11

12.

55171-12

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Jumlah Drainase yang di Rencanakan 1

VII 52

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA No

13.

Lokasi Kelurahan

Kelurahan Prenggan

Permasalahan

Jumlah Rencana Penambahan Drainase

drainase yang serius, sudah cukup baik jaringannya Sudah cukup baik saluran drainasenya, hanya saja perlu adanya pengimbangan arus drainase dengan blok seberang. Sudah cukup baik saluran drainasenya, hanya saja perlu adanya pengimbangan arus drainase dengan blok seberang. Sudah cukup pembangunan drainase di sana, hanya saja mengarah ke arah timur saja, perlu adanya penambahan drainase ke arah selatan sepanjang blok. Sudah cukup baik saluran drainasenya, hanya saja perlu adanya pengimbangan arus drainase dengan blok seberang. Sudah cukup baik saluran drainasenya, hanya saja perlu adanya pengimbangan arus drainase dengan blok seberang. Sudah cukup baik saluran drainasenya, hanya saja perlu adanya pengimbangan arus drainase dengan blok seberang. Sudah cukup baik saluran drainasenya, hanya

rencana drainase.

Blok

55172-01

14.

55172-02

15.

55172-03

16.

55172-04

17.

55172-05

18.

55172-06

19.

55172-07

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Nama jalan

Jumlah Drainase yang di Rencanakan

Di rencanakan penambahan drainase.

Jl. Kyai Jawi

1

Di rencanakan penambahan drainase.

Jl. Nyai Adisoro

1

Di rencanakan penambahan drainase.

Jl. Nyi Pembayun

3

Di rencanakan penambahan drainase.

Jl. Ngeksi Gondo

2

Di rencanakan penambahan drainase.

Jl. Ringin Putih

1

Di rencanakan penambahan drainase.

Jl. Lingkungan ( antara Blok 55172-05 – Blok 55172-07 )

1

Di rencanakan penambahan drainase.

Jl. Mondorakan

1

VII 53

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA No

Lokasi Kelurahan

20.

21.

Permasalahan Blok

55172-08

Kelurahan Purbayan

55173-01

22.

55173-02

23.

55173-03

24.

55173-04

25.

55173-05

26.

55173-06

27

55173-07

saja perlu adanya pengimbangan arus drainase dengan blok seberang. Tidak terdapat permasalahan drainase yang serius, sudah cukup baik jaringannya Sudah cukup baik jaringan drainase yang dimana sudah cukup memadai dengan wilayahnya yang tidak luas. Sudah cukup baik jaringan drainase yang dimana sudah cukup memadai dengan wilayahnya yang tidak luas. Tidak memungkinkan untuk penambahan jaringan drainase, di karenakan nantinya akan menyebabkan penyempitan jalan. Perlu adanya Penambahan drainase yang nantinya berguna untuk meneruskan drainase yang ada. Perlu adanya Penambahan drainase yang nantinya berguna untuk meneruskan drainase yang ada. Perlu adanya Penambahan drainase yang nantinya berguna untuk meneruskan drainase yang ada. Perlu adanya Penambahan drainase yang nantinya berguna untuk meneruskan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Jumlah Rencana Penambahan Drainase

Nama jalan

Jumlah Drainase yang di Rencanakan

Tidak ada penambahan rencana drainase.

Jl. Tegal Gendu

0

Tidak ada penambahan drainase

Jl. Kyai Mangu

0

Tidak ada penambahan drainase

Jl. Kyai Mangu

0

Tidak ada penambahan drainase

Jl. Lingkungan ( antara Blok 55173-02 – Blok 55173-04 )

0

Perlu adanya penambahan jaringan drainase.

Jl. Lingkungan ( antara Blok 55173-03 – Blok 55173-05 )

1

Perlu adanya penambahan drainase.

Jl. Lingkungan ( antara Blok 55173-03 – Blok 55173-05 )

2

Perlu adanya penambahan drainase.

Jl. Lingkungan ( antara Blok 55173-05 – Blok 55173-07 )

2

Perlu adanya penambahan drainase.

Jl. Lingkungan ( antara Blok 55173-05 – Blok 55173-07 )

2

VII 54

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA No

Lokasi Kelurahan

Permasalahan Blok

Jumlah Rencana Penambahan Drainase

Nama jalan

Jumlah Drainase yang di Rencanakan

drainase yang ada. 28

55173-08

29

55173-09

30.

55173-10

31.

55173-11

32.

55173-12

33.

55173-13

Perlu adanya Penambahan drainase yang nantinya berguna untuk meneruskan drainase yang ada. Tidak perlu adanya penambahan drainase, di karenakan jaringan drainase yang cukup memadai. Tidak perlu adanya penambahan drainase, di karenakan jaringan drainase yang cukup memadai. Tidak perlu adanya penambahan drainase, di karenakan jaringan drainase yang cukup memadai. Perlu adanya Penambahan drainase yang nantinya berguna untuk meneruskan drainase yang ada. Tidak perlu adanya penambahan drainase, di karenakan jaringan drainase yang cukup memadai.

Perlu adanya penambahan drainase.

Jl. Karang Lo

3

Tidak perlu adanya penambahan drainase.

Jl. Purabayan

0

Tidak perlu adanya penambahan drainase.

Jl. Masjid Besar

0

Tidak perlu adanya penambahan drainase.

Jl. Lingkungan ( antara Blok 55173-10 – Blok 55173-12 )

0

Perlu adanya penambahan drainase

Jl. Purabayan

3

Tidak perlu adanya penambahan drainase

Jl. Purabayan

0

Sumber: Hasil Rencana 2012

B. Sistem dan Jaringan Air Bersih Sistem dan Jaringan Air Bersih di Kecamatan Kotagede mayoritas menggunakan jasa PDAM, sehingga menyebabkan kebutuhan air bersih juga akan meningkat terkait dengan pertumbuhan penduduk yang terus bertambah banyak. Adanya penambahan kawasan perumahan di Kecamatan Kotagede juga mempengaruhi penambahan sistem dan jaringan air bersih. Standart kebutuhan akan air bersih didasarkan pada: PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 55

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

1. Kebutuhan Air Domestik = ∑ Penduduk x Kebutuhan Air perkapita. 2. Kebutuhan Non Domestik a.

Fasilitas umum = 15% x kebutuhan domestik

b.

Kantor

= 15% x kebutuhan domestik

c.

Komersial

= 20% x kebutuhan domestik

d.

Industri

= 10% x kebutuhan domestik

3. Hidrant = 10% x (Kebutuhan Domestik + Kebutuhan Non Domestik) 4. Kehilangan Air = 10% x (Kebutuhan Domestik + Kebutuhan Non Domestik) 5. Kebutuhan Total = Kebutuhan Domestik + Kebutuhan Non Domestik + Hidran 6. Kebutuhan Rata- rata Harian = Kebutuhan Domestik + Kebutuhan Non Domestik + Hidran + Kehilangan Air 7. Kebutuhan Harian Maksimum = 1,15 x Kebutuhan Rata-rata Harian. Rencana sistem dan jaringan air bersih dianjurkan bahwa rencana yang akan dilakukan adalah rencana sistem transmisi dan rencana sistem distribusi. 1. Rencana Sistem Transmisi Sistem transmisi disebut juga sistem saluran pembawa atau transmission works atau transportation works. Air bersih dari sumber yang sudah memenuhi syarat kualitas (atau dari bangunan pengolahan air minum) sampai reservoir distribusi diangkut dari sumber air ke Kotagede dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Upaya pemeliharaan terhadap jaringan pipa transmisi merupakan hal yang penting mengingat pipa transmisi merupakan pipa yang menyalurkan air bersih dari Sumber Mata Air menuju ke reservoir mengingat jaringan ini merupakan jaringan primer. Adapun pelaksanaan, pengoperasian, serta pemeliharaan jaringan distribusi dilakukan dengan cara. a. Pemeriksaan pipa inlet dan alat ukur debit secara berkala, satu bulan sekali. b. Pemeriksaan katup, pipa penguras secara berkala 3 bulan – 4 bulan sekali. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 56

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

c. Penggantian komponen jaringan distribusi yang rusak sesegera mungkin agar tidak mengganggu pengoperasian dan pasokan air ke konsumen. d. Pembuatan laporan berkala pengoperasian dan pemeliharaan harian, mingguan, dan bulanan. 2. Rencana Sistem Distribusi Penambahan Target Pelanggan PDAM Rencana pemenuhan kebutuhan air bersih untuk kurun waktu 20 tahun di Kecamatan Kotagede diarahkan pada peningkatan kualitas maupun kuantitas pelayanan. Penambahan kuantitas pengguna PDAM menjadi prioritas dalam penyediaan air bersih yang baik dalam segi kuantitas dan kualitas untuk masyarakat di Kecamatan Kotagede. Selain itu penambahan target pelanggan PDAM bertujuan untuk mencegah semakin menurunnya persediaan air tanah. Rencana Sistem distribusi Kecamatan Kotagede dilakukan dengan menambahkan pelanggan pada rumah baru. Perumahan baru yang ada dalam beberapa tahun terakhir merupakan pengguna potensial karena pada perumahan baru telah terdapat jaringan pipa PDAM yang masuk ke perumahan warga. Upaya peningkatan pelanggan PDAM dapat dilakukan dengan sosialisasi pada warga perumahan baru untuk beralih dari menggunakan sumur menjadi menggunakan PDAM. Selain itu, upaya peningkatan pelanggan PDAM dilakukan menambahkan jaringan PDAM pada blok rencana penambahan perumahan baru sesuai dengan rencana penambahan perumahan. Tabel 7. 19 Tabel Rencana Sistem dan Jaringan Listrik Air Bersih Kecamatan Kotagede No.

Lokasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

55171-01 55171-11 55172-02 55172-03 55172-04 55172-06 55171-09 55173-05 55171-06 55172-07 55171-07 55171-12

Waktu Pelaksanaan Periode I Periode I Periode I Periode I Periode I Periode I Periode II Periode II Periode III Periode III Periode IV Periode IV

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Rencana Penambahan 194 rumah 194 rumah 150 rumah 125 rumah 150 rumah 75 rumah 23 rumah 44 rumah 32 rumah 35 rumah 22 rumah 22 rumah

Volume Air Bersih (liter/hari) 116.250 116.250 90.000 75.000 90.000 45.000 13.800 26.400 19.200 21.000 13.200 13.200

VII 57

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA 13. 14. 15. 16.

55172-01 55172-08 55173-10 55171-01

17.

55171-02

18.

55171-06

19.

55171-07

20.

55173-08

21.

55173-10

22.

55173-13

Periode IV Periode IV Periode IV

59 rumah 35 rumah 22 rumah 1 unit sarana pendidikan 2 unit sarana pendidikan 2 unit sarana pendidikan 3 unit sarana pendidikan 1 unit sarana pendidikan 1 unit sarana pendidikan 1 unit sarana pendidikan

35.400 21.000 13.200 127,5 255 255 352,5 127,5 127,5 127,5

Sumber: Hasil Rencana, 2012

C. Sistem dan Jaringan Listrik Rencana sistem dan jaringan listrik di Kotagede pada periode I (20122017) adalah pemenuhan rumah yang belum teraliri listrik yaitu 64 rumah masing-masing terletak di Kelurahan Rejowinganun 2 rumah, Kelurahan Prenggan 12 rumah dan 50 rumah di Kelurahan Purbayan. Pengadaan tersebut dilakukan di periode I sekaligus dengan kegiatan penambahan jaringan listrik sebagai pendukung untuk penambahan kawasan perumahan baru di periode I. Adapun pemenuhan dan pengadaan pada periode I lebih detailnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 7. 20 Tabel Rencana Sistem dan Jaringan Listrik pada Periode I No. Lokasi Rencana Kegiatan 1. 55171-01 2. 55172-07 Pemenuhan rumah yang belum 3. 55173-05 terlayani 4. 55173-09 5. 55173-12 6. 55171-01 Penambahan jaringan listrik 7. 55171-11 8. 55172-02 9. 55172-03 10. 55172-04 Sumber: Hasil Rencana, 2012

DayaListrik 1.800 watt 10.800 watt 10.800 watt 18.000 watt 16.200 watt 174.600 watt 174.600 watt 135.000 watt 112.500 watt 135.000 watt

Sedangkan rencana pada semua periode (I,II,III,IV) yaitu pemenuhan kebutuhan listrik oleh pertumbuhan Perumahan baru yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk sampai akhir periode (20 tahun). Kebutuhan tersebut disesuaikan dengan standar pelayanan PLN sebagai berikut: PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 58

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

1. Rumah tangga

: 900 watt/rumah tangga

2. Industri & Perdagangan

: 70% kebutuhan rumah tangga = 630 watt

3. Fas.Sosial & Ekonomi

: 15% kebutuhan rumah tangga = 135 watt

4. Fasilitas Perkantoran

: 10% kebutuhan rumah tangga = 90 watt

5. Penerangan jalan

: 1% kebutuhan rumah tangga = 9 watt

6. Cadangan

: 5% kebutuhan rumah tangga = 45 watt

Standar tersebut digunakan juga untuk memenuhi kebutuhan listrik menurut proyeksi yang telah dianalisis sebelumnya. Berikut merupakan lokasi rencana penambahan perumahan baru yang didukung oleh penambahan jaringan listrik baru pula. Tabel 7. 21 Tabel Rencana Sistem dan Jaringan Listrik pada Periode I,II,III,IV No.

Lokasi

Waktu Pelaksanaan Periode I Periode I Periode I Periode I Periode I Periode I Periode II Periode II Periode III Periode III Periode IV Periode IV Periode IV Periode IV Periode IV Periode III Periode III Periode III Periode I Periode I Periode IV Periode IV Periode II Periode II Periode I Periode I

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.

55171-01 55171-11 55172-02 55172-03 55172-04 55172-06 55171-09 55173-05 55171-06 55172-07 55171-07 55171-12 55172-01 55172-08 55173-10 Jalan Rejowinangun Jalan Kemasan Jalan Mondorakan Jalan Gedongkuning Jalan Ngeksi Gondo Jalan Kebun Raya Jalan Tegal Gendu Jalan Nyi Pembayun Jalan Karanglo Jalan Mentaok Raya Jalan Kyai Mangu 55171-01 55171-02 55171-06 55171-07 55173-08 55173-10 55173-13 Sumber: Hasil Rencana, 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Rencana Penambahan 194 rumah 194 rumah 150 rumah 125 rumah 150 rumah 75 rumah 23 rumah 44 rumah 32 rumah 35 rumah 22 rumah 22 rumah 59 rumah 35 rumah 22 rumah 32 unit lampu jalan 26 unit lampu jalan 26 unit lampu jalan 80 unit lampu jalan 24 unit lampu jalan 19 unit lampu jalan 14 unit lampu jalan 37 unit lampu jalan 17 unit lampu jalan 18 unit lampu jalan 32 unit lampu jalan 1 unit sarana pendidikan 2 unit sarana pendidikan 2 unit sarana pendidikan 3 unit sarana pendidikan 1 unit sarana pendidikan 1 unit sarana pendidikan 1 unit sarana pendidikan

Daya Listrik 174.600 watt 174.600 watt 135.000 watt 112.500 watt 135.000 watt 67.500 watt 20.700 watt 39.600 watt 28.800 watt 28.800 watt 19.800 watt 19.800 watt 47.200 watt 31.500 watt 29.700 watt 288 watt 234 watt 234 watt 720 watt 216 watt 171 watt 126 watt 333 watt 153 watt 162 watt 288 watt 135 watt 270 watt 270 watt 405 watt 135 watt 135 watt 135 watt

VII 59

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

D. Sistem dan Jaringan Telekomunikasi Berdasarkan

hasil

analisis,

sistem

dan

jaringan

telekomunikasi

membutuhkan sambungan telepon sebanyak 4296 di tahun 2012. Tetetapi karena perkembangan

zaman,

mayoritas

masyarakat

Yogyakarta

menggunakan

Handphone, sedangkan telepon rumah kurang diminati oleh masyarakat Kotagede, masyarakat Kota Yogyakarta bahkan oleh masyarakat Indonesia. Banyaknya yang menggunakan HP menyebabkan pembangunan BTS tersebar dimana-mana, di pedesaaan maupun di perkotaan. Kecamatan Kotagede mempunyai BTS sebanyak 4 buah yang terletak di Kelurahan Prenggan dan Kelurahan Purbayan. BTS di Kecamatan Kotagede terbangun di atas permukaan tanah dan di atas bangunan rumah. Kelurahan Rejowinangun yang tidak ada BTS masih terlayani oleh sinyal BTS di kedua kelurahan lainya maupun di Kecamatan Umbulharjo. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan sinyal yang ada di Kecamatan Kotagede cukup baik sehingga tidak perlu adanya pembangunan BTS meskipun ada penambahan perumahan baru karena faktor kuatnya sinyal ada pada kualitas BTS. Rencana yang dianjurkan untuk sitem dan jaringan Telekomunikasi ini adalah perawatan dan pemeliharaan BTS maupun peningkatan kualitasnya. Tabel 7. 22 Tabel Rencana Sistem dan Jaringan Telekomunikasi No. Lokasi 1. 55172-04 2. 55172-07 3. 55172-08 4. 55173-02 Sumber: Hasil Rencana, 2012

Waktu Pelaksanaan Periode IV Periode III, IV Periode I , II, III, IV Periode II

E. Sistem dan Jaringan Persampahan Rencana Jaringan persampahan yang sangat perlu dilakukan mengingat bahwa adanya penambahan rumah di setiap kelurahan, dan rencana di lakukan dengan ditentukan berdasarkan hasil analisis dari data di lapangan yang ada di Kecamatan Kotagede. Sistem persampahan yang akan direncanakan disesuaikan dengan kebutuhan sarana persampahan sebagai berikut: Tabel 7. 23 Rencana Sarana Persampahan Tahun 2032

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 60

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA Kelurahan

Jumlah Penduduk (jiwa)

Beban Timbulan Sampah (L/hari)

Kontainer Sampah (unit)

Gerobak Sampah (unit)

Armroll Truck (unit)

Sekarang

Rencana

Sekarang

Rencana

Sekarang

Rencana

Rejowinangun

12329

36987

2

3

15

5

0

1

Prenggan

11515

34545

1

3

16

3

0

1

Purbayan

10440

31320

1

3

18

0

0

1

Sumber: Hasil Rencana 2012

Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa beban timbulan sampah yang paling banyak adalah Rejowinangun dengan beban timbulan sampah sebanyak 36987 L/hari. Rencana penambahan kontainer sampah masing-masing kelurahan sama yaitu dengan kebutuhan 3 kontainer sampah. Rencana penambahan gerobak sampah yang paling banyak adalah dari kelurahan Rejowinangun dengan kebutuhan gerobak sampah sebanyak 5 unit. Sedangkan Kelurahan Penggan rencana penambahan gerobak sampah sebanyak 3 unit, untuk Kelurahan Purbayan sendiri sudah cukup sehingga perlu untuk memeliharanya. Rencana penggadaan armroll truck adalah 1 armroll truck untuk setiap kelurahan karena belum ada sama sekali armroll truck di Kecamatan Kotagede. Sampahsampah tersebut akan langsung dibuang ke TPA yang terletak di Kabupaten Bantul. Kebutuhan TPS untuk Kecamatan Kotagede adalah jenis TPS tipe II, karena jumlah penduduk adalah diatas diatas 30.000 jiwa, dengan spesifikasi sebagai untuk tipe II dengan persyaratan seperti, memiliki ruang pemilahan (10m2), memiliki tempat pengomposan sampah pribadi (200m2), gudang (50m2), tempat pemindahan sampah yang dilengkapi dengan landasan kontainer (60m2) dan luas lahan ± 60-200m2. TPS di Kecamatan Kotagede tidak ada rencana penambahan TPS karena sudah cukup memadai dan melayai secara merata pada masingmasing kelurahan. Rencana yang dilakukan adalah perawatan dan pemeliharaan TPS tersebut.

7.6

Penetapan Sub BWP Prioritas

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 61

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Penetapan BWP prioritas adalah penetapan wilayah yang diutamakan penangannya

dengan

tujuan

mengembangkan,

melestarikan,

melindungi,

memperbaiki, mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan atau melaksanakan revitalisasi di kawasan yang bersangkutan dan dianggap memiliki prioritas tinggi dibanding wilayah lainnya. 7.6.1

Lokasi Sub BWP Prioritas Sub BWP yang diprioritaskan di Kecamatan Kotagede yaitu wilayah Sub

Bwp 4 yang berada di Kelurahan Purbayan, dimana kelurahan tersebut memiliki potensi pariwisata yaitu sebagai daerah wisata, yang meliputi wisata religi, wisata belanja dan wisata budaya. A. Wisata Religi Daerah dengan tema penanganan wisata religi, yaitu meliputi Masjid mataram, sebagai peninggalan kerajaan mataram kuno. Wisata tersebut banyak dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara, sehingga diperlukan penanganan lebih lanjut terhadap pengembangan dan kelestariannya. Lokasi Masjid Mataram yaitu pada blok 55173-10. B. Wisata Belanja Wisata belanja di Kelurahan Purbayan merupakan salah satu potensi yang sangat penting untuk dikembangkan, yaitu meliputi sentra perdagangan perak dan Pasar Legi. Sentra perdagangan perak yaitu terletak disepanjang koridor Jalan Kemasan dan untuk

Pasar Legi merupakan salah satu peninggalan kerajaan

mataram yang berfungsi sebagai tempat perbelanjaan, dan memiliki nilai kebudayaan sebab pada hari-hari tertentu diadakan pasar hewan. Adanya pasar hewan tersebut yang menjadi daya tarik bagi Pasar Legi, dan mengundang banyak pengunjung.

C. Wisata Budaya Wisata budaya yang terdapat di Kelurahan Purbayan terdiri dari makam raja mataram yang masih berada dalam satu kompleks dengan Kerajaan Mataram dan rumah-rumah adat yaitu pada blok 55173-10. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 62

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

7.6.2

Penanganan BWP Prioritas Penanganan merupakan suatu program yang utama dilakukan di semua

daerah untuk melakukan suatu perubahan dalam meningkatkan pembangunan daerah. Penanganan Sub BWP yang diprioritaskan dapat dilakukan dengan penanganan yang terdiri atas: 1. Perbaikan prasarana, sarana, dan blok/kawasan, contohnya melalui penataan lingkungan permukiman kumuh (perbaikan kampung), dan penataan lingkungan permukiman nelayan; 2. Pengembangan kembali prasarana, sarana, dan blok/kawasan, contohnya melalui peremajaan kawasan, pengembangan kawasan terpadu, serta rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan pascabencana; 3. Pembangunan baru prasarana, sarana, dan blok/kawasan, contohnya melalui pembangunan kawasan permukiman (Kawasan Siap Bangun/Lingkungan Siap

Bangun-Berdiri

Sendiri),

pembangunan

kawasan

terpadu,

pembangunan desa agropolitan, pembangunan kawasan perbatasan; dan/atau 4. Pelestarian/pelindungan blok/kawasan, contohnya melalui pelestarian kawasan, konservasi kawasan, dan revitalisasi kawasan. Lokasi Sub BWP yang terdapat di Kecamtana Kotagede terdiri dari lokasi wisata wisata religi, lokasi wisata belanja, dan lokasi wisata budaya. Dilihat dari lokasi Sub BWP prioritas yang terdapat di Kecamatan Kotagede tersebut untuk kedepannya dapat dilakukan penanganan BWP prioritas sebagai berikut. 1. Wisata Religi Wisata religi yang terdapat di Kecamatan Kotagede yaitu Masjid Mataram yang merupakan masjid peninggalan Kerajaan Mataram. Tema penanganan Masjid Mataram tersebut yaitu Penanganan Wisata Religi yang dilakukan dengan pelestarian/ pelindungan karena Masjid Mataran tersebut merupakan masjid peninggalan kerajaan Mataram yang harus dilestarikan dan dipertahankan bangunan peninggalannya. Saat

ini

Masjid

Mataram

Kotagede

belum

begitu

banyak

pengunjungnya karena lokasi Masjid yang berada di jalan yang sedikt masuk dari jalan utama, jadi dibutuhkan adanya prasarana berupa fasilitas PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 63

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

informasi yang dapat mendorong lebih mudahnya masyarakat untuk mengunjungi Masjid Mataram dan mengetahui lokasi Masjid Mataram dengan mudah. 2. Penanganan Wisata Belanja Wisata Belanja yang terdapat di Kecamatan Kotagede yaitu kerajinan perak yang berasa di sepanjang jalan Kemasan dan pasar Legi Kotagede yang merupakan pasar utama di Kecamtan Kotagede. Tema dalam penanganan kerajianan perak dan pasar Legi tersebut adalah Penanganan Wisata Belanja yang dilakukan dengan perbaikan sarana dan penataan lingkungan toko kerajinan perak agar menjadi kawasan yang kompleks untuk perdagangan perak. Sedangkan untuk Pasar Legi Kotagede penanganannya dapat dilakukan dengan pengembangan kembali sarana dapat berupa rehabilitasi atau penambahan tempat untuk relokasi pedagang kaki lima agar pasar lebih tertata, selain itu juga dilakukan pelestarian bangunan pasar legi karena pasar tersebut juga termasuk Peninggalan pada masa Kerajaan Mataram. Sarana prasarana yang dapat mendorong penanganan wisata belanja yaitu berupa prasarana fasilitas informasi mengenai kerajinan perak khas Kotagede. Selain itu juga dapat diciptakannya kawasan khusus untuk toko kerajinan perak jadi terdapat pada satu tempat dan tertata. 3. Penanganan Wisata Budaya. Wisata budaya yang terdapat di Kecamatan Kotagede berupa kawasan wisata budaya yang terdapat di Kelurahan Purbayan. Di dalam kawasan wisata budaya tersebut terdapat Makam Kerajaan Mataram yang merupakan tempat bersejarah, selain itu juga terdapat kompleks rumah adat yang dilestarikan dan dipertahankan keberadaannya. Tema untuk penanganan kawasan budaya dan makam Kerajaan Mataram tersebut adalah Penanganan wisata budaya, berupa pengembangan kembali blok atau kawasan yang dilakukan di kompleks rumah adat, penanganan tersebut ditujukan untuk antisipasi dengan perbaikan setelah adanya bencana alam atau gempa yang mungkin terjadi. Selain itu pada kedua obyek wisata budaya tersebut juga PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 64

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

dapat dilakukan penanganan pelestarian/perlindungan kawasan terutama untuk Makam Kerajaan Mataram yang merupakan peninggalan bersejarah yang harus dilestarikan. Sarana prasarana yang dapat mendukung penanganan wisata budaya yaitu Makam Kerajaan Mataram berupa sarana musim yang dapat difungsikan untuk menyimpan peninggalan Kerajaan Mataram sehingga mudah untuk dilestarikan dan dipertahankan sebagai benda peninggalan bersejarah. Selain itu juga dapat berfungsi sebagai wisata berbasis pendidikan.

7.7

Arahan Pemanfaatan Ruang Pemanfaatan ruang dalam RDTR merupakan upaya mewujudkan RDTR

dalam bentuk program pengembangan BWP dalam jangka waktu perancanaan 5 tahunan sampai akhir tahun masa perencanaan (20 tahun). Program dalam pemanfaatan ruang meliputi Program Pemanfaatan Ruang, Lokasi, Sumber Pendanaan, Instansi Pelaksana, Waktu dan Tahapan Pelaksanaan. 7.7.1

Program Pemanfaatan Ruang (Indikasi Program) Program pemanfaatan ruang merupakan program-program pengembangan

BWP yang diindikasikan memiliki bobot tinggi berdasarkan tingkat kepentingan atau diprioritaskan dan memiliki nilai strategis untuk mewujudkan rencana pola ruang dan rencana jaringan prasarana di BWP sesuai tujuan penataan BWP. Program pemanfaatan rang dapat meliputi kelompok program sebagai berikut: a.

Program perwujudan rencana pola ruang di BWP 1) Pemeliharaan dan Perawatan RTH 2) Penanggulangan bencana kebakaran 3) Penanggulangan bencana banjir 4) Penanggulangan bencana gempa 5) Pengadaan perumahan baru 6) Pengembangan perdagangan dan jasa 7) Pengadaan pelayanan umum 8) Pengadaan ruang terbuka non hijau

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 65

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

9) Rencana pengembangan rencana industri b.

Program perwujudan rencana jaringan prasarana di BWP 1) Perbaikan dan pemeliharaan jaring an jalan 2) Pembangunan jaringan drainase 3) Pembangunan dan pemeliharaan sistem dan jaringan air bersih 4) Pembangunan sistem dan jaringan listrik 5) Pemeliharaan BTS 6) Rencana sistem dan jaringan persampahan 7) Pembangunan IPAL

c.

Program

perwujudan

penetapan

Sub

BWP

yang

diprioritaskan

penanganannya 1) Penanganan kawasan wisata budaya dan religi 2) Penanganan kawasan wisata belanja

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 66

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA No

Program Pemanfaatan Ruang

Lokasi Program

Tahun 2013-2017 1 2 3 4 5 PROGRAM PERWUJUDAN RENCANA POLA RUANG 1. Pemeliharaan dan Kelurahan Perawatan RTH Rejowinangun 55171-11 Kelurahan Penggan 55172-03 55172-04 2. Penanggulangan Kelurahan bencana kebakaran prenggan 55172-06 55172-07 Kelurahan Purbayan 55173-08 55173-09 55173-11 3. Penanggulangan Kelurahan bencana banjir Rejowinangun 55171-01 Kelurahan Prenggan 55172-01 55172-03 55172-08 4. Penanggulangan Kelurahan bencana gempa Purbayan 55173-08 55173-09 55173-10 55173-11 55173-13 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Waktu dan Tahapan Pelaksanaan Program Tahun 2018-2022 Tahun 2023-2027 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Tahun 2028-2032 1 2 3 4 5

Instansi Pelaksana Dinas Lingkungan Hidup

Sumber Pendanaan APBD

APBD

VII 67

Dinas penanganan bencana

APBD

Dinas penanganan bencana

APBD

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

5.

Pengadaan perumahan baru

6.

Pengembangan perdagangan dan jasa

Kelurahan Rejowinangun 55171-01 55171-06 55171-07 55171-08 55171-09 55171-10 55171-11 55171-12 Kelurahan Prenggan 55172-01 55172-02 55172-03 55172-04 55172-06 55172-07 55172-08 Kelurahan Purbayan 55173-05 55173-10 Kelurahan Rejowinangun 55171-03 55171-04 55171-05 Kelurahan Prenggan 55172-07

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 68

Dinas PU Dinas permukiman developer

APBD investor

Dinas PU

APBD Swasta Investor

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan Purbayan 55173-05 55173-08 7. Pengadaan pelayanan Kelurahan umum Rejowinangun 55171-02 55171-04 55172-06 55173-09 8. Pengadaan ruang Kelurahan terbuka non hijau Rejowinangun 55171-02 9. Rencana Kelurahan pengembangan rencana Prenggan industri 55172-06 55172-07 PROGRAM PERWUJUDAN RENCANA JARINGAN PRASARANA 1. Perbaikan dan Kelurahan pemeliharaan jaring an Rejowinangun jalan Jalan Gedongkuning Keluarahan Prenggan Jalan Mondorakan Jalan Kemasan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 69

Dinas PU

APBD

Dinas PU

APBD

Dinas perdagangan dan industri

APBD Swasta

Dinas perhubungan Dinas PU Bappeda

APBD

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

2.

Pembangunan jaringan drainase

3.

Pembangunan dan pemeliharaan sistem dan jaringan air bersih

4.

Pembangunan sistem dan jaringan listrik

5.

Pemeliharaan BTS

Kelurahan Prenggan 55172-03 55172-07 Keluarahan Prenggan 55172-06 55172-07 Keluarahan Rejowinangun 55171-11 55171-12 Kelurahan Prenggan 55172-06 55172-07

Kelurahan Prenggan 55172-04 55172-07 55172-08 Keluarahan Purbayan 55173-02 7. Rencana sistem dan Kelurahan jaringan persampahan Prenggan 55172-04 55172-06 8. Pembangunan IPAL Keluarahan Purbayan 55173-04 PROGRAM PERWUJUDAN PENETAPAN SUB BWP PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 70

Dinas PU

APBD

Dinas PU

APBD

Dinas PU

APBD

Provider Telekomunikasi

Swasta

Dinas PU Dinas kebersihan

APBD

Masyarakat

Swadaya Masyarakat

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

1.

2.

Penanganan kawasan wisata budaya dan religi

Keluarahan Purbayan 55173-05 55173-11 Penanganan kawasan Kelurahan wisata belanja Purbayan 55173-05 55173-08 Sumber: Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 71

Dinas pariwisata dan buidaya

APBD

Dinas perdagangan dan industri

APBD

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

7.7.2

Lokasi Usulan Program Lokasi dimana usulan program akan dilaksanakan ialah pada 3 Kelurahan

di Kecamatan Kotagede yakni Kelurahan Rejowinangun, Kelurahan Prenggan, dan Kelurahan Purbayan. 7.7.3

Sumber Pendanaan Menurut Undang-undang No. 26 Tahun 2007 dalam pasal 32 disebutkan

bahwa pemanfaatan ruang dilakukan melalui pelaksanaan program pemanfaatan ruang,

beserta

pembiayaannya.

Program

pemanfaatan

ruang

beserta

pembiayaannya termasuk jabaran dari indikasi program utama yang termuat di dalam rencana tata ruang wilayah. Sumber-sumber pembiayaan dalam rangka pembangunan wilayah Kecamatan Kotagede sesuai dengan UU No 25 Tahun 1999 meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah, dan sumber-sumber lain yang sah. Dana-dana tersebut berasal dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, Bantuan Luar Negeri, Swasta dan Swadaya Masyarakat. Sumber-sumber utama pembiayaan pembangunan Kecamatan Kotagede berasal dari Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). DBH berasal dari dana APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah. DAU berasal dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan dalam rangka desentralisasi, ditambah dengan dana dari swadaya masyarakat. Sumber dana DAU tersebut diantaranya adalah dari APBD Dinas PU Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi DIY, ADB (P2KP), APBD Dinas Kimpraswil, Dinas Lingkungan Hidup, dan BPBD. Sedangkan dana DAK berasal dari dana APBN, dimana sasarannya berupa wilayah-wilayah dengan fungsi khusus sebagai prioritas pembangunan, yang meliputi kawasan pariwisata cagar budaya dan industri perak. Sumber dana DAK tersebut diantaranya adalah APBD Dinas PU Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi DIY, Pemerintah Kota Yogyakarta, dan Kimpraswil Provinsi D.I. Yogyakarta. Sumber pendanaan pada setiap program sebagaimana yang

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 72

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

tercantum dalam indikasi program dapat dijelaskan melalui rincian sebagai berikut. 1. Program Perwujudan Rencana Pola Ruang Rencana program perwujudan rencana pola ruang terdiri dari beberapa program, yaitu pemeliharaan dan perawatan RTH, penanggulangan bencana kebakaran, penanggulangan bencana banjir, penanggulangan bencana gempa, pengadaan perumahan baru, pengembangan perdagangan dan jasa, pengadaan pelayanan

umum,

pengembangan penanggulangan

pengadaan

industri. bencana

ruang

Program

terbuka

non

pemeliharaan

kebakaran,

hijau

dan

penanggulangan

serta

rencana

perawatan

RTH,

rencana

banjir,

penanggulangan bencana gempa, pengadaan pelayanan umum serta pengadaan ruang terbuka hijau dapat berasal dari dana APBD setempat. Program pengadaan perumahan baru dapat berasal dari dana APBD dan investor. Program pengembangan perdagangan dan jasa dapat berasal dari dana APBD, swasta dan investor. Program pengembangan rencana industri dapat berasal dari dana APBD dan swasta. 2. Program Perwujudan Rencana Jaringan Prasarana Rencana program perwujudan jaringan prasarana terdiri dari beberapa program, yaitu perbaikan dan pemeliharaan jaringan jalan, pembangunan jaringan drainase, pembangunan dan pemeliharaan sistem dan jaringan air bersih, pembangunan sistem dan jaringan listrik, pemeliharaan BTS, rencana sistem dan jaringan persampahan serta pembangunan IPAL. Program perbaikan dan pemeliharaan jalan dapat berasal dari dana APBD. Untuk jalan-jalan utama seperti Jalan Kusumanegara, Jalan Ngeksi Gondo dan Jalan Gedongkuning dapat berasal dari dana APBD Provinsi D. I. Yogyakarta, karena jalan-jalan tersebut diantaranya adalah akses antar kota-kabupaten.dan antar provinsi. Program pembangunan jaringan drainase, pembangunan dan pemeliharaan sistem air bersih, pembangunan sistem dan jaringan listrik serta rencana sistem persampahan dapat berasal dari dana APBD. Program pemeliharaan BTS dapat berasal dari dana Swasta. Sedangkan program pembangunan IPAL dapat berasal dari dana swadaya masyarakat. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 73

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

3. Program Perwujudan Penetapan Sub BWP Rencana program perwujudan penetapan sub BWP terdiri dari dua program, yaitu penanganan kawasan wisata budaya dan religi serta penanganan kawasan wisata belanja. Program penanganan kawasan wisata budaya dan religi pada Makam dan Masjid Mataram Kotagede dapat berasal dari dana APBD Provinsi D. I. Yogyakarta. Sedangkan program penanganan kawasan wisata belanja di Jalan Kemasan dapat berasal dari dana APBD setempat. 7.7.4

Instansi Pelaksana Untuk instansi pelaksana program – program yang akan dilakukan di

kecamatan Kotagede disesuaikan dengan jenis programnya. Untuk penambahan perumahan baru instansi yang melaksanakan adalah pihak swasta yang berupa developer. Untuk pembangunan IPAL komunal bisa dikerjakan secara bersama – sama oleh pihak PU bersama warga sekitar karena pembangunan IPAL juga membantu masalah warga. Untuk pembangunan sistem air bersih dan jaringan drainase dilakukan oleh PU dan PDAM selaku pengelola sistem perpipaan dan air minum di wilayah tersebut. Untuk perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana di Kecamatan Kotagede dilakukan oleh Dinas PU dengan dibantu oleh masyarakat sekitar. 7.7.5

Waktu dan Tahapan Pelaksanaan Waktu dan tahap pelaksanaan yang dilakukan pada penyusunan program-

program yang akan disusun menjadi RDTR Kecamatan Kotagede adalah 20 Tahun dengan waktu evaluasi tiap 5 tahun sekali. Waktu pelaksanaan program tersebut dimulai dari tahun 2012-2017, 2018-2022, 2023-2027, 2028-2032. 7.8

Peraturan Zonasi Peraturan zonasi dalam Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Kotagede

terdiri dari text zonasi dan peta zonasi. 7.8.1

Matriks Zonasi Matriks zonasi mengacu pada matriks ITBX dengan kriteria wilayah yang

telah sesuai penggunaannya sehingga memiliki zin (I), kriteria wilayah bersyarat terbatas (T), pemenfaatan bersyarat tertentu (B) dan kegiatan serta penggunaan ruang pada wilayah yang tidak diizinkan (X). PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 74

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Tabel 7. 24 Matriks Zona Perumahan

No

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 . 13 . 14 . 15 . 16

Zona/ Kegiatan

Zona Zona Zona Perlindu Zona Suaka Zona Ruang Zona Zona ngan perlindu Alam Hutan terbuka Rawan lindung terhadap ngan dan Lindung hijau Bencana lainnya Kawasan di setempat cagar kota Bawahnya budaya

Zona Perumahan

Zona Zona Zona Zona Perdaga Ruang Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan ngan dan Terbuka ran Lainnya Jasa Non Hijau KT- KTSPU- SPU- SPU- SPU- SPUI-1 I-2 I-3 I-4 1 2 1 2 3 4 5 X I I X T X X I X I X X

PL- PL- PL- KH KH KH C-1 C-2 C-3 1 2 3 -1 -2 -3 X X B X X X X X X

PB

PS

RTH

SC

RB

LL

Rumah tunggal Rumah kost Rumah deret Townhouse Rumah sederhana Rumah sedang Rumah mewah Rumah kopel Guest House Rumah Dinas Rumah Adat Rumah susun rendah Rumah susun sedang Rumah susun tinggi Asrama

X

X

X

X

X

X

X

I

B

I

I

X

X

X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

I I

I I

I I

I I

X X

X X

X X

X

I I

I I

X X

T T

X X

X X

I I

X X

I I

X X

X X

X X

X X

X X

B B

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X I

I I

I I

I I

X X

X X

X X

X X

I I

I I

X X

T T

X X

X X

I I

X X

I I

X X

X X

X X

X X

X X

B B

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X

X

X

X

X

X

X

I

I

I

I

X

X

X

X

I

I

X

T

X

X

I

X

I

X

X

X

X

X

B

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

I

I

X

X

X

X

I

I

X

T

X

X

I

X

I

X

X

X

X

X

B

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

I

I

X

X

X

X

I

I

X

T

X

X

I

X

I

X

X

X

X

X

B

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

I

X

X

X

X

I

X

I

X

X

X

X

X

B

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

I

X

T

X

X

I

X

I

X

X

X

X

X

B

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

B

T

T

X

X

X

X

I

I

X

T

X

X

I

X

I

X

X

X

X

X

B

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

Panti

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

VII 75

RTNH

Zona Campuran

HL

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3

Zona Khusus

X

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

No

. 17 .

Zona/ Kegiatan

Jompo Panti Asuhan

Zona Hutan Lindung

Zona Zona Zona Perlindu Zona Suaka Ruang Zona Zona ngan perlindu Alam terbuka Rawan lindung terhadap ngan dan hijau Bencana lainnya Kawasan di setempat cagar kota Bawahnya budaya

HL

PB

PS

RTH

SC

RB

LL

X

X

X

X

X

X

X

Zona Perumahan

Zona Zona Zona Zona Perdaga Ruang Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan ngan dan Terbuka ran Lainnya Jasa Non Hijau

R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 X

X

X

X

X

X

X

X

KT- KTSPU- SPU- SPU- SPU- SPUI-1 I-2 I-3 I-4 1 2 1 2 3 4 5 X

X

Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 76

X

X

X

X

X

X

X

X

X

RTNH X

Zona Khusus

Zona Campuran

PL- PL- PL- KH KH KH C-1 C-2 C-3 1 2 3 -1 -2 -3 X

X

X

X

X

X

X

X

X

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Tabel 7. 25 Tabel Matriks Zona Perkantoran

No

1 . 2 . 3 .

4 . 5 . 6 . 7 . 8 . 9 . 1 0 .

Zona/ Kegiatan

Zona Zona Zona Perlindu Zona Suaka Zona Ruang Zona Zona ngan perlindu Alam Hutan terbuka Rawan lindung Zona Perumahan terhadap ngan dan Lindung hijau Bencana lainnya Kawasan di setempat cagar kota Bawahnya budaya

Zona Perdaga ngan dan Jasa

Zona Perkanto ran

Zona Zona Ruang Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan Terbuka Lainnya Non Hijau

Zona Khusus

Zona Campuran

HL

PB

PS

RTH

SC

RB

LL

Kantor Pemerintah an Pusat Kantor Pemerintah an Propinsi Kantor Pemerintah an Kota/Kabu paten Kantor Kecamatan Kantor Kelurahan Mabes Polri Polda

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

SPU- SPU- SPU- SPU- SPUPL- PL- PL- KH KH KH RTNH C-1 C-2 C-3 1 2 3 4 5 1 2 3 -1 -2 -3 X X X X X X X X X X X X X X X X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

T

X

X

X

X

X

I

I

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

T

X

X

X

X

X

I

I

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

I

X

X

X

X

X

X

X

T

T

T

T

X

X

X

X

I

I

X

T

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

I

X

X

X

X

X

X

X

T

T

T

T

X

X

X

X

I

I

X

T

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

Polrestabes

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

Polsek

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

I

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

I

Kantor Swasta

X

X

X

X

X

X

X

X

T

T

T

X

X

X

X

B

I

X

T

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

I

R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 KT-1 KT-2 I-1 I-2 I-3 I-4

Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 77

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Tabel Matriks Zona Pelayanan Umum

No

1 2 3 4 5

6

7

8

9

10

11

12

13 14

Zona Zona Zona Perlindu Zona Suaka Zona Ruang Zona Zona ngan perlindu Alam Hutan terbuka Rawan lindung Zona Perumahan terhadap ngan dan Lindung hijau Bencana lainnya Kawasan di setempat cagar kota Bawahnya budaya

Zona/ Kegiatan

TK SD SMP SMA/SMK Perguruan Tinggi/Aka demi Rumah Sakit Tipe A Rumah Sakit Tipe B Rumah Sakit Tipe C Rumah Sakit Tipe D Rumah Sakit bersalin Rumah sakit gawat darurat Laboratoriu m Kesehatan Puskesmas Puskesmas

Zona Perdaga ngan dan Jasa

Zona Perkanto ran

Zona Zona Ruang Zona peruntukan Terbuka Khusus Lainnya Non Hijau

Zona Campuran

Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum

PB

RTH

SC

RB

LL

X X X X X

X X X X X

X X X X X

X X X X X

X X X X X

X X X X X

X X X X X

I I I I X

I I I I X

X X X X X

X X X X X

X X X X X

X X X X X

X X X X X

X X X X X

X X X X X

X X X X X

X X X X X

B B B B B

X X X X X

X X X X X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

VII 78

RTNH

PL- PL- PL- KH KH KH C-1 C-2 C-3 1 2 3 -1 -2 -3 X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

PB

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 PK-1 PK-2 I-1 I-2 I-3 I-4

SPU- SPU- SPU- SPU- SPU1 2 3 4 5 I X T X X I X T X X I X T X X I X T X X I X T X X

HL

X X X X X

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

No

15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

34

Zona Hutan Lindung

Zona/ Kegiatan

Pembantu Posyandu Balai Pengobatan Pos kesehatan Dokter umum Dokter Spesialis Bidan Poliklinik Klinik/Rum ah Sakit Lapangan olahraga Gelanggang olahraga Gedung olahraga Stadion Masjid Gereja Pura Vihara Kelenteng Langgar/m ushola Gedung pertumuan Lingkungan Gedung pertemuan

Zona Zona Zona Perlindu Zona Suaka Ruang Zona Zona ngan perlindu Alam terbuka Rawan lindung Zona Perumahan terhadap ngan dan hijau Bencana lainnya Kawasan di setempat cagar kota Bawahnya budaya

HL

PB

PB

RTH

SC

RB

LL

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X X X

X X X

X X X

X

X

X

Zona Perdaga ngan dan Jasa

Zona Perkanto ran

Zona Zona Ruang Zona Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan Terbuka Khusus Lainnya Non Hijau

R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 PK-1 PK-2 I-1 I-2 I-3 I-4

SPU- SPU- SPU- SPU- SPU1 2 3 4 5

RTNH

Zona Campuran

PL- PL- PL- KH KH KH C-1 C-2 C-3 1 2 3 -1 -2 -3

I I

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X

I X I X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X I

X X I

X X I

X X I

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X B

X X X

X X I

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

I

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X X X X X X X

X X X X X X X

X X X X X X X

X X X X X X X

X X X X X X X

X X X X X X X

X X X X X X X

X I I I I I I

X I I I I I I

X I I I I I I

X I I I I I I

X X X X X X X

X X X X X X X

X X X X X X X

X I I I I I I

X X X X X X X

X X X X X X X

X X X X X X X

X I I I I I I

X X X X X X X

X X X X X X X

X T T T T T T

X X X X X X X

X T T T T T T

X X X X X X X

X X X X X X X

X X X X X X X

X X X X X X X

X X X X X X X

X T T T T T T

X X X X X X X

X X X X X X X

X X X X X X X

X X X X X X X

X X X X X X X

X X X X X X X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 79

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

No

35 36

37

38

39 40 41 42 43 44 45 46

Zona Hutan Lindung

Zona/ Kegiatan

Kota Gedung Serba Guna Balai pertemuan dan pameran Pusat informasi lingkungan Lembaga sosial / organisasi kemasyarak atan Terminal Tipe A erminal Tipe B erminal Tipe C Stasium Pelabuhan Bandara umum Bandara Khusus Lapangan parkir umum

Zona Zona Zona Perlindu Zona Suaka Ruang Zona Zona ngan perlindu Alam terbuka Rawan lindung Zona Perumahan terhadap ngan dan hijau Bencana lainnya Kawasan di setempat cagar kota Bawahnya budaya

Zona Perdaga ngan dan Jasa

Zona Perkanto ran

Zona Zona Ruang Zona Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan Terbuka Khusus Lainnya Non Hijau

R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 PK-1 PK-2 I-1 I-2 I-3 I-4

SPU- SPU- SPU- SPU- SPU1 2 3 4 5

PL- PL- PL- KH KH KH C-1 C-2 C-3 1 2 3 -1 -2 -3

HL

PB

PB

RTH

SC

RB

LL

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 80

RTNH

Zona Campuran

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Tabel Matriks Zona Industri Zona Zona Zona Zona Perlindu Zona Suaka Zona Ruang Zona Hutan ngan perlindu Alam Rawan terbuka lindung Zona Perumahan Lindun terhadap ngan dan Bencan hijau lainnya No Zona/ Kegiatan g Kawasan di setempat cagar a kota Bawahnya budaya

1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10. 11.

12. 13. 14. 15.

16.

Produk logam dasar (perak) Makaanan dan Minuman Tekstil Tembakau Pakaian Jadi Kayu Kertas Publikasi dan percetakan Bahan kimia dan produknya Karet dan Plastik Produk mineral non logam Produk logam olahan Mesin perkantoran Mesin dan peralatan Mesin dan perlengkapan elektronik Peralatan medis, jam

Zona Perdaga ngan dan Jasa

Zona Perkanto Ran

Zona Zona Ruang peruntukan Terbuka Lainnya Non Hijau

Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum

Zona Khusus

Zona Campuran

HL

PB

PB

RTH

SC

RB

LL

X

X

X

X

X

X

X

T

T

T

T

T

X

X

X

T

T

X

I

X

SPU- SPU- SPU- SPU- SPUPL- PL- PL- KH KH KH RTNH C-1 C-2 C-3 1 2 3 4 5 1 2 3 -1 -2 -3 X X X B X X X X X X X X X X X X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

I X X I X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 KT-1 KT-2 I-1 I-2 I-3 I-4

VII 81

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Zona Zona Zona Zona Perlindu Zona Suaka Zona Ruang Zona Hutan ngan perlindu Alam Rawan terbuka lindung Zona Perumahan Lindun terhadap ngan dan Bencan hijau lainnya No Zona/ Kegiatan g Kawasan di setempat cagar a kota Bawahnya budaya

17.

dan instrumen optik Furniture dan manufaktur

HL

PB

PB

RTH

SC

RB

LL

X

X

X

X

X

X

X

Zona Perdaga ngan dan Jasa

Zona Perkanto Ran

Zona Zona Ruang Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan Terbuka Lainnya Non Hijau

R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 KT-1 KT-2 I-1 I-2 I-3 I-4

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 82

X

I

X

Zona Khusus

Zona Campuran

SPU- SPU- SPU- SPU- SPUPL- PL- PL- KH KH KH RTNH C-1 C-2 C-3 1 2 3 4 5 1 2 3 -1 -2 -3

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Tabel Matriks Zona Perdagangan dan Jasa

No

1 2 3 4. 5. 6. 7. 8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Zona/ Kegiatan

Warung Toko Ruko Mall Plaza Pusat Grosir Minimar ket Pasar Tradision al Pasar Lingkung an Peralatan Rumah Tangga Alat dan Bahan Farmasi Pakaian dan aksesoris Jasa Travel dan pengirim an barang Taman Hiburan

Zona Zona Zona Perlindu Zona Suaka Zona Ruang Zona Zona ngan perlindu Alam Hutan terbuka Rawan lindung Zona Perumahan terhadap ngan dan Lindung hijau Bencana lainnya Kawasan di setempat cagar kota Bawahnya budaya

Zona Perdaga ngan dan Jasa

Zona Perkanto ran

Zona Zona Ruang Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan Terbuka Lainnya Non Hijau

Zona Campuran

SPU- SPU- SPU- SPU- SPUPL- PL- PL- KH KH KH RTNH C-1 C-2 C-3 1 2 3 4 5 1 2 3 -1 -2 -3 T X T X X X X X X X X X X X X T X T X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I I I I I X X X X X X X X X X

HL

PB

PS

RTH

SC

RB

LL

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

T T X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

T T T X X X

I I T X X X

I I I X X X

I I I X X X

X X X X X X

I I X X X X

X X X I I I

I I T I I I

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X

X

X

X

X

X

X

X

T

T

T

X

I

X

T

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

T

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

B

B

B

B

X

X

X

B

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I X

X

i

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 KT-1 KT-2 I-1 I-2 I-3 I-4

Zona Khusus

VII 83

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

No

15.

16. 17. 18. 19. 20.

21. 22. 23. 24.

Zona/ Kegiatan

Klub malam dan bar Teater Restoran Bioskop Penginap an Hotel Penginap an Losmen Salon Laundry Perbanka n SPBU

Zona Hutan Lindung

Zona Zona Zona Perlindu Zona Suaka Ruang Zona Zona ngan perlindu Alam terbuka Rawan lindung Zona Perumahan terhadap ngan dan hijau Bencana lainnya Kawasan di setempat cagar kota Bawahnya budaya

Zona Perdaga ngan dan Jasa

Zona Perkanto ran

Zona Zona Ruang Zona Industri Zona Sarana pelayanan Umum peruntukan Terbuka Lainnya Non Hijau

Zona Khusus

Zona Campuran

HL

PB

PS

RTH

SC

RB

LL

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

SPU- SPU- SPU- SPU- SPUPL- PL- PL- KH KH KH RTNH C-1 C-2 C-3 1 2 3 4 5 1 2 3 -1 -2 -3 X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X I X I

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

I I X

I I I

X X I

X X I

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

I I I

X X X

X X I

X

X

X

X

X

X

X

X

B

B

B

X

X

B

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 K-1 K-2 K-3 KT-1 KT-2 I-1 I-2 I-3 I-4

X

Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 84

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Tabel Matriks Zona Peruntukan Lainnya (Pariwisata)

No

Zona/ Kegiatan

Zona Perlindu Zona perlin Zona ngan Hutan terhadap du Lindu Kawasan ngan ng di setem Bawahny pat a

Zona Zona Suaka Zona Zona Zona Zona Ruang Alam Zona lindun Ruang Zona Perdaga Zona Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Terbukaperuntuka Zona terbuk dan Rawan g Zona Perumahan Umum Khusus Campuran ngan dan a hijau cagar Bencana lainny Non n Lainnya ran Jasa kota buday a Hijau a

HL

PB

PS

RT H

SC

RB

LL

R-1R-2 R-3R-4R-5

K- K- KSPU- SPU- SPU- SPU- SPU- RTN KT-1 KT-2 I-1 I-2 I-3 I-4 1 2 3 1 2 3 4 5 H

PL PL PL KHKHKH C-1C-2C-3 -1 -2 -3 -1 -2 -3

1

Pertanian lahan basah

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

2

Pertanian lahan kering

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

3

Holtikult ura

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

4

tambak

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

5

Kolam

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

6

Tempat pelelang an ikan

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

7

Perkebun an tanaman keras

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

8

Perkebun an Agrobisn

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

X

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 85

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

No

Zona/ Kegiatan

Zona Perlindu Zona perlin Zona ngan Hutan terhadap du Lindu Kawasan ngan ng di setem Bawahny pat a

Zona Zona Suaka Zona Zona Zona Zona Ruang Alam Zona lindun Ruang Zona Perdaga Zona Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Terbukaperuntuka Zona terbuk dan Rawan g Zona Perumahan Umum Khusus Campuran ngan dan a hijau cagar Bencana lainny Non n Lainnya ran Jasa kota buday a Hijau a

HL

PB

PS

RT H

SC

RB

LL

R-1R-2 R-3R-4R-5

K- K- KSPU- SPU- SPU- SPU- SPU- RTN KT-1 KT-2 I-1 I-2 I-3 I-4 1 2 3 1 2 3 4 5 H

PL PL PL KHKHKH C-1C-2C-3 -1 -2 -3 -1 -2 -3

is 9

Lapanga n penggem balaan

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

10

Pemerah an susu

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

11

Kandang Hewan

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

12

Tambang mineral dan batu bara

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

13

Tambang minyak dan gas bumi

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

I

X

X

X

X

X

X

X

14

Tambang panas bumi

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X I

X

X

X

X

X

X

X

15

Pengamb

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 86

X

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

No

Zona/ Kegiatan

Zona Perlindu Zona perlin Zona ngan Hutan terhadap du Lindu Kawasan ngan ng di setem Bawahny pat a

Zona Zona Suaka Zona Zona Zona Zona Ruang Alam Zona lindun Ruang Zona Perdaga Zona Perkanto Zona Industri Zona Sarana pelayanan Terbukaperuntuka Zona terbuk dan Rawan g Zona Perumahan Umum Khusus Campuran ngan dan a hijau cagar Bencana lainny Non n Lainnya ran Jasa kota buday a Hijau a

HL

PB

PS

RT H

SC

RB

LL

R-1R-2 R-3R-4R-5

K- K- KSPU- SPU- SPU- SPU- SPU- RTN KT-1 KT-2 I-1 I-2 I-3 I-4 1 2 3 1 2 3 4 5 H

PL PL PL KHKHKH C-1C-2C-3 -1 -2 -3 -1 -2 -3

ilan air tanah 16

Wisata alam

X

X

X

X

X

X

X

X X X X X X X X X

X

X X X X X

X

X

X

X

X

X X I

X X X X X X

17

Wisata buatan

X

X

X

X

X

X

X

X X X B X X X X X

X

X X X X X

X

X

X

X

X

X X I

X X X X X X

18

Wisata budaya

X

X

X

X

X

X

X

X X B B X X X X X

X

X X X X X

X

X

X

X

X

X X I

X X X X X X

Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 87

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

7.8.2

Teks Zonasi Teks zonasi merupakan bagian dari peraturan zonasi yang tertuang dalam

bentuk teks, dalam teks zonasi diatur ketentuan-ketentuan baik dalam hal kegiatan dan penggunaan ruang, Intensitas pemanfaatan ruang, ketentuan tata bangunan prasarana dan sarana minimum dan ketentuan lain yang mengatur suatu zona. Zona: Perumahan (R) Sub Zona: Rumah Kepadatan Sangat Tinggi (R-1) A.

Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah

sebagai berikut: 1. Pemanfaatan Diizinkan (I) Fungsi yang diperbolehkan di wilaya permukiman berkepadatan sangat tinggi adalah rumah deret, rumah kost, rumah sederhana, rumah sedang, TK, SD, balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, bidan, poliklinik, masjid, gereja, pura, vihara kelenteng, langgar, gedung pertemuan lingkungan, gedung serba guna, lembaga sosial diizinkan. 2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T) Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah permukiman sangat tinggi adalah ruko, warung, toko, perkantoran, dan puskesmas diizinkan dengan batasan: 1) KDB maksimum sebesar 80 % 2) KLB maksimum sebesar 2,4 3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di wilayah permukiman berkepadatan sangat tinggi adalah rumah tunggal dan pasar lingkungan diizinkan dengan syarat: 1) Menyesuaikan dengan desain arsitektur dari rumah-rumah lain yang ada di sekitarnya 2) Memperoleh persetujuan dari ketua RW dan RT setempat serta warga sekitar PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 88

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

3) Melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL 4) Mengenakan biaya dampak pembangunan 4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X) Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah permukiman sangat tinggi adalah guest house, rumah dinas, taman kota, dan lain-lain. B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) KDB maksimum sebesar 80 % 2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) KLB maksimum sebesar 2,4 3. Koefisien Dasar Hijau (KDH) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil 4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan untuk rumah kepadatan sangat tinngi diatas 1000 unit/ha dilengkapi pelayanan umum yang memadai. C. Ketentuan Tata Massa Bangunan Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Garis Sempadan Bangunan (GSB) a. Garis Sempadan Sisi Bangunan (GSSB) adalah 0-4 meter b. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) adalah 1-3 meter 2. Ketinggian Maksimum Ketinggian bangunan maksimum adalah 12 meter atau setara dengan 3 lantai 3. Jarak Bebas antar Bangunan Minimum Jarak bebas antar bangunan minimum pada perumahan sangat padat adalah 0 meter 4. Tampilan Bangunan PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 89

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

a. Ketentuan arsitektural yang berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional lokal serta tetap memperhatikan keindahan dan keserasian lingkungan sekitar. b. Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, tidak diatur mengikat. D. Ketentuan Prasarana Minimal a. Jalur Pejalan Kaki 1. Jalur pejalan kaki untuk wilayah perumahan dengan lebar minimum 2 m. 2. Dilengkapi fasilitas pejalan kaki seperti lampu jalan, bangku jalan, fasilitas penyeberangan dan jalur hijau serta tersedia tempat parkir dan jalur sepeda. b. Ruang Terbuka Hijau Ruang terbuka hijau berupa taman dengan standar luas minimal 2500 m2 dan jalur hijau. c. Ruang Terbuka Non-Hijau Ruang terbuka non hijau berupa parkir umum dengan luas lahan minimal 800 m2 e. Utilitas Perkotaan 1. Hidran dengan suplai minimal 38 liter/detik pada tekanan 3,5 bar dan dapat mengalirkan air minimal 30 menit. 2. Jarak antar hidran maksimum 200 m dan jarak hidran dengan tepi jalan minimum 3 m. 3. Jalan lingkungan dan jalan lokal harus memiliki lebar perkerasan minimal 4 m dengan mengikuti model cul de sac, model T, rotary dan melingkar. 4. Kran umum untuk setiap 100 m dengan kapasitas 30 liter/orang/hari. f. Prasarana Lingkungan 1. Kemudahan akses bagi pemadam kebakaran dan perlindungan sipil dengan lebar jalan minimal 3,5 m.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 90

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

2. Tersedia tempat sampah lingkungan dengan kapasitas 12 m2, yang terbagi atas jenis sampah (organik dan non organik) yang dilengkapi gerobak berkapasitas 4 m2 meter kubik. 3. Tersedia lubang biopori untuk sampah organik pada tiap blok. 4. Tersedia sistem pengolahan limbah domestik. 5. Drainase lingkungan diletakkan pada tepi jalan di bawah trotoar. 6. Penyediaan bak septik dengan jarak minimal 10 meter dari sumber air pada tiap kavling. g. Fasilitas Pendukung 1. Fasilitas kesehatan minimal adalah posyandu dan balai pengobatan dengan radius pencapaian masing-masing 500 m2 dan 1.000 m2 serta Tempat Praktek Dokter dengan radius pencapaian 1.500 m2 2. Fasilitas pendidikan minimal yaitu Taman Bacaan, TK, SD, SMP dan SMU yang tersebar di seluruh permukiman dengan radius pecapaian untuk TK yaitu 500 m2, untuk SD yaitu 1000 m2, untuk SMP yaitu 1.000 m2 dan untuk SMU yaitu 3000 m2. 3. Fasilitas sosial minimal yaitu balai pertemuan dengan luas lahan minimal 300 m2 4. Fasilitas keamanan berupa pos hansip dengan luas lahan minimal 12 m2 5. Fasilitas peribadatan berupa musholla/langgar dan masjid. 6. Fasilitas Perdagangan dan Jasa berupa Toko/Warung.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 91

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Perumahn Brkepadatan Sangat Tinggi (R1) Kelurahan Purbayan

Kode Blok 55173-06

55173-07

Zona

Guna Lahan

R1

Permukiman

R1

Permukiman

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diperbolehkan (I) Diarahkan untuk permukiman berkepadatan tinggi:  Rumah sederhana  Rumah menengah  Rumah deret  Townhouse  Rumah susun rendah  Pendidikan (TK, SD, SMP)  Kesehatan (puskesmas, posyandu, dokter umum/spesialis)  Peribadatan (mushola, masjid, gereja, vihara, pura, klenteng) Fungsi yang diperbolehkan di wilayah permukiman berkepadatan sangat tinggi adalah:  Rumah Deret  Rumah Kost  Rumah Sederhana  Pendidikan (TK dan SD)  Kesehatan (Poliklinik,

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)  Guest house  Paviliun  Rumah dinas  Ruko  Minimarket

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)  Rumah tunggal  Rumah mewah  Rumah adat (Kampung wisata)  Perdagangan dan Jasa

Intensitas Pemanfaatan Ruang  KDB maks : 80 %  KLB maks : 2,4  KDH min : 20%  Kepadatan Bangunan atau Unit Minimum: Diatas 1000 unit/ha, dilengkapi dengan pelayanan umum yang memadai.

Ketentuan Tata Massa Bangunan  GSB  GSSB : 0-4  GSMB : 1-3  Ketinggian maksimum: 12 m (3 lantai)  Jarak bebas antar bangunan minimum: 0 meter  Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya.

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah permukiman berkepadatan sangat tinggi adalah:  Ruko  Supermarket  Perkantoran  Puskesmas

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi bersyarat di wilayah permukiman berkepadatan sangat tinggi adalah:  Rumah Tunggal  Rumah Adat (Kawasan Wisata)  Pasar Lingkungan

   

 GSB  GSSB : 0-4  GSMB : 1-3  Ketinggian maksimum: 12 m (3 lantai)  Jarak bebas antar bangunan minimum: 0 meter  Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan

VII 92

KDB maks : 80 % KLB maks : 2,4 KDH min : 20% Kepadatan Bangunan atau Unit Minimum: Diatas 1000 unit/ha, dilengkapi dengan pelayanan umum yang memadai.

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

Zona

Guna Lahan

55173-09

R1

Permukiman

Fungsi yang diperbolehkan di wilayah permukiman berkepadatan sangat tinggi adalah:  Rumah Deret  Rumah Kost  Rumah Sederhana  Pendidikan (TK dan SD)  Kesehatan (Poliklinik, bidan, Dokter)  Peribadatan (Masjid, Gereja, Pura, Kelenteng)

55173-13

R1

Permukiman

Fungsi yang diperbolehkan di wilayah permukiman berkepadatan sangat tinggi adalah:  Rumah Deret  Rumah Kost  Rumah Sederhana  Pendidikan (TK dan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diperbolehkan (I) bidan, Dokter)  Peribadatan (Masjid, Gereja, Pura, Kelenteng)

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

Intensitas Pemanfaatan Ruang

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah permukiman berkepadatan sangat tinggi adalah:  Ruko  Supermarket  Perkantoran  Puskesmas

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi bersyarat di wilayah permukiman berkepadatan sangat tinggi adalah:  Rumah Tunggal  Pasar Lingkungan

   

KDB maks : 80 % KLB maks : 1,6 KDH min: 20% Kepadatan Bangunan atau Unit Minimum : Diatas 1000 unit/ha, dilengkapi dengan pelayanan umum yang memadai.

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah permukiman berkepadatan sangat tinggi adalah:  Ruko  Supermarket  Perkantoran

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi bersyarat di wilayah permukiman berkepadatan sangat tinggi adalah:  Rumah Tunggal  Pasar Lingkungan

   

KDB maks : 80 % KLB maks : 2,4 KDH min : 20% Kepadatan Bangunan atau Unit Minimum : Diatas 1000 unit/ha, dilengkapi dengan pelayanan umum yang memadai.

VII 93

Ketentuan Tata Massa Bangunan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya.  GSB  GSSB : 0-4  GSMB : 1-3  Ketinggian maksimum: 12 m (3 lantai)  Jarak bebas antar bangunan minimum: 0 meter  Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya.  GSB  GSSB : 0-4  GSMB : 1-3  Ketinggian maksimum: 12 m (3 lantai)  Jarak bebas antar bangunan minimum: 0 meter  Tampilan Bangunan :

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

Zona

Guna Lahan

Fungsi yang diperbolehkan (I) SD)  Kesehatan (Poliklinik, bidan, Dokter)  Peribadatan (Masjid, Gereja, Pura, Kelenteng)

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)  Puskesmas

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

Sumber: Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 94

Intensitas Pemanfaatan Ruang

Ketentuan Tata Massa Bangunan Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya.

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Zona : Perumahan (R) Sub Zona: Rumah Kepadatan Tinggi (R-2) A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Pemanfaatan Diizinkan (I) Fungsi yang diperbolehkan di wilaya permukiman berkepadatan tinggi adalah rumah deret, rumah kost, rumah sederhana, rumah sedang, town house, TK, SD, SMP, taman lingkungan, warung, toko, hydran, balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, bidan, poliklinik, masjid, gereja, pura, vihara kelenteng, langgar, gedung pertemuan lingkungan, gedung serba guna, lembaga sosial diizinkan. 2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T) Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah permukiman tinggi adalah ruko, minimarket, perkantoran dan puskesmas diizinkan dengan batasan: 1) KDB maksimum sebesar 80 % 2) KLB maksimum sebesar 2,4 3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di wilayah permukiman berkepadatan tinggi adalah rumah tunggal, rumah adat atau kampung wisata, SPBU, rumah sakit tipe C dan pasar lingkungan diizinkan dengan syarat: 1) KDB maksimum sebesar 80% 2) KLB maksimum sebesar 2,4 3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil 4) Menyesuaikan dengan desain arsitektur dari rumah-rumah lain yang ada di sekitarnya 5) Memperoleh persetujuan dari ketua RW dan RT setempat serta warga sekitar PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 95

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

6) Melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL 7) Mengenakan biaya dampak pembangunan 4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X) Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah permukiman tinggi adalah guest house, rumah dinas, taman kota dan lain-lain. B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) KDB maksimum sebesar 80 % 2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) KLB maksimum sebesar 2,4 3. Koefisien Dasar Hijau (KDH) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil 4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan untuk rumah kepadatan tinggi maksimum 1000 unit/ha dilengkapi pelayanan umum yang memadai. C. Ketentuan Tata Massa Bangunan Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Garis Sempadan Bangunan (GSB) a. Garis Sempadan Sisi Bangunan (GSSB) adalah 0-4 meter b. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) adalah 1-3 meter 2. Ketinggian Maksimum Ketinggian bangunan maksimum adalah 12 meter atau setara dengan 3 lantai 3. Jarak Bebas antar Bangunan Minimum Jarak bebas antar bangunan minimum pada perumahan kepadatan tinggi adalah 0 meter 4. Tampilan Bangunan PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 96

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

a. Ketentuan arsitektural yang berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional lokal serta tetap memperhatikan keindahan dan keserasian lingkungan sekitar. b. Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, tidak diatur mengikat. D. Ketentuan Sarana Prasarana Minimal Ketentuan sarana prasarana minimal di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: a. Jalur Pejalan Kaki 1. Jalur pejalan kaki untuk wilayah perumahan dengan lebar minimum 1,5 m dengan kapasitas untuk 2 orang berjalan berpapasan serta tinggi dari jalan 0,5 m. 2. Dilengkapi fasilitas pejalan kaki seperti lampu jalan, bangku jalan, fasilitas penyeberangan dan jalur hijau serta tersedia tempat parkir dan jalur sepeda. b. Ruang Terbuka Hijau Ruang terbuka hijau berupa taman lingkungan dengan luas minimal 250 m2 . c. Ruang Terbuka Non-Hijau Ruang terbuka hijau berupa ruang parkir dan lapangan olah raga skala lingkungan. d. Utilitas Perkotaan 1. Hidran dengan suplai minimal 38 liter/detik pada tekanan 3,5 bar dan dapat mengalirkan air minimal 30 menit. 2. Jarak antar hidran maksimum 200 m dan jarak hidran dengan tepi jalan minimum 3 m. 3. Jalan lingkungan dan jalan lokal harus memiliki lebar perkerasan minimal 4 m dengan mengikuti model cul de sac, model T, rotary dan melingkar. 4. Kran umum untuk setiap 100 m dengan kapasitas 30 liter/orang/hari. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 97

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

e. Prasarana Lingkungan 1. Kemudahan akses bagi pemadam kebakaran dan perlindungan sipil dengan lebar jalan minimal 3,5 m. 2. Tersedia tempat sampah lingkungan dengan kapasitas minimal 6 m2 yang terbagi atas jenis sampah (organik dan non organik) yang dilengkapi gerobak berkapasitas 2 meter kubik. 3. Tersedia lubang biopori untuk sampah organik pada tiap blok. 4. Tersedia sistem pengolahan limbah domestik. 5. Drainase lingkungan diletakkan pada tepi jalan di bawah trotoar. 6. Penyediaan bak septik dengan jarak minimal 10 meter dari sumber air pada tiap kavling. 7. Penyediaan lahan parkir dengan luas standar minimal 200 m2 dan lokasinya tersebar di seluruh permukiman. f. Fasilitas Pendukung 1. Fasilitas Pendidikan berupa Taman Bacaan, TK, SD, SMP dan SMU dengan radius pecapaian untuk TK yaitu 500 m2, untuk SD yaitu 1000 m2, untuk SMP yaitu 1.000 m2 dan untuk SMU yaitu 3000 m2. 2. Fasilitas Kesehatan berupa posyadu, balai pengobatan, dan tempat praktek dokter dengan radius 1.500 m2. 3. Fasilitas peribadatan minimal yaitu musholla/langgar. 4. Fasilitas perdagangan dan jasa minimal berupa toko/warung dengan radius pencapaian.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 98

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Perumahn Brkepadatan Tinggi (R2) Kelurahan

Kode Blok 55173-01

R-2

Permukiman

55173-02

R-2

Permukiman

55173-03

R-2

Permukiman

Zona

Guna Lahan

Purbayan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diperbolehkan (I)  Rumah tunggal  Toko  Warung  Peribadatan  Rumah tunggal  Toko  Warung  Peribadatan Fungsi yang diperbolehkan di wilayah permukiman berkepadatan tinggi adalah:  Rumah Sederhana  Rumah Kost  Rumah Deret  Warung dan Toko  Pendidikan (TK, SD dan SMP)  Kesehatan (Poliklinik, Dokter, Puskesmas)  Peribadatan (Masjid, Gereja, Pura, Kelenteng)  Lapangan olah raga, taman kota.

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)  TK  SD  Taman Bermain

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B) SMP SMA Pasar lingkungan

Intensitas Pemanfaatan Runag KDB maks = 75 KLB maks = 1,2 KDH min = 25

Ketentuan Tata Massa Bangunan GSSB = 4 m GSMB = 3 m

 TK  SD  Taman Bermain

 SMP  SMA  Pasar lingkungan

KDB maks = 75 KLB maks = 1,2 KDH min = 25

GSSB = 4 m GSMB = 3 m

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah permukiman berkepadatan tinggi adalah:  Ruko  Supermarket

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi bersyarat di wilayah permukiman berkepadatan tinggi adalah:  Rumah Tunggal  Pasar Lingkungan

   

 GSB  GSSB : 0-4  GSMB : 1-3  Ketinggian maksimum: 12 m (3 lantai)  Jarak bebas antar bangunan minimum: 0 meter  Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya.

VII 99

KDB maks: 80 % KLB maks: 2,4 KDH min : 20% Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum: 1000 unit/ha, dilengkapi dengan pelayanan umum yang memadai.

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok 55173-04

55173-05

Zona

Guna Lahan

R2

Permukiman

R2

Permukiman

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diperbolehkan (I) Fungsi yang diperbolehkan meliputi aktivitas:  rumah sederhana, rumah kost dan rumah deret.  TK dan SD  Posyandu dan Dokter.  Masjid, Gereja, Pura, Vihara dan Kelenteng.  Jalur hijau dan pulau jalan, Taman lingkungan  Warung/Toko  Hydran Diarahkan untuk permukiman berkepadatan tinggi:  Rumah sederhana  Rumah menengah  Rumah deret  Townhouse  Rumah susun rendah  Pendidikan (TK,

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T) Fungsi yang terbatas meliputi aktivitas:  Ruko dan minimarket  Restaurant  Perkantoran  Puskesmas

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B) Fungsi yang bersyarat meliputi aktivitas :  Rumah tunggal  Rumah Adat/Kampung Wisata  Pasar Lingkungan

Intensitas Pemanfaatan Runag  KDB maks : 80 %  KLB maks : 2,4  KDH min : 20%  Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum : 1000 unit/ha, dilengkapi dengan pelayanan umum yang memadai.

Ketentuan Tata Massa Bangunan  GSB  GSSB : 0-4  GSMB : 1-3  Ketinggian maksimum: 12 m (3 lantai)  Jarak bebas antar bangunan minimum: 0 meter  Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya.

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah permukiman berkepadatan tinggi adalah:  Guest house  Paviliun  Rumah dinas  Ruko

Fungsi yang bersyarat meliputi aktivitas :  Rumah tunggal  Rumah mewah  Rumah adat (Kampung wisata)

   

 GSB  GSSB : 0-4  GSMB : 1-3  Ketinggian maksimum: 12 m (3 lantai)  Jarak bebas antar bangunan minimum: 0 meter  Tampilan Bangunan :

VII 100

KDB maks : 80 % KLB maks : 2,4 KDH min : 20% Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum: 1000 unit/ha, dilengkapi dengan pelayanan umum yang memadai.

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

Zona

Guna Lahan

55173-08

R2

Permukiman

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diperbolehkan (I) SD, SMP)  Perdagangan ( warung, toko)  Kesehatan (puskesmas, posyandu, dokter umum/spesialis)  Peribadatan (langgar/mushola, masjid, gereja, vihara, pura, klenteng) Diarahkan untuk permukiman berkepadatan tinggi:  Rumah sederhana  Rumah menengah  Rumah deret  Townhouse  Rumah susun rendah  Pendidikan (TK, SD, SMP)  Perdagangan ( warung, toko)  Kesehatan (puskesmas, posyandu, dokter umum/spesialis)  Peribadatan

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)  Minimarket

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

    

 Rumah tunggal  Rumah mewah  Rumah adat (Kampung wisata)

Guest house Paviliun Rumah dinas Ruko Minimarket

VII 101

   

Intensitas Pemanfaatan Runag

Ketentuan Tata Massa Bangunan Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya.

KDB maks : 80 % KLB maks : 1,6 KDH min : 20% Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum : 1000 unit/ha, dilengkapi dengan pelayanan umum yang memadai.

 GSB  GSSB : 0-4  GSMB : 1-3  Ketinggian maksimum: 12 m (3 lantai)  Jarak bebas antar bangunan minimum: 0 meter  Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya.

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

Zona

Guna Lahan

55173-11

R2

Permukiman

55173-12

R2

Permukiman

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diperbolehkan (I) (mushola, masjid, gereja, vihara, pura, klenteng) Fungsi yang diperbolehkan di wilayah permukiman berkepadatan tinggi adalah:  Rumah Sederhana  Rumah Kost  Rumah Deret  Pendidikan (TK, SD dan SMP)  Kesehatan (Poliklinik, Dokter, Puskesmas)  Peribadatan (Masjid, Gereja, Pura, Kelenteng)  Lapangan olah raga, taman kota. Fungsi yang diperbolehkan di wilayah permukiman berkepadatan tinggi adalah:  Rumah Sederhana  Rumah Kost  Rumah Deret

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

Intensitas Pemanfaatan Runag

Ketentuan Tata Massa Bangunan

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah permukiman berkepadatan tinggi adalah:  Ruko  Supermarket

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi bersyarat di wilayah permukiman berkepadatan tinggi adalah:  Rumah Tunggal  Pasar Lingkungan

   

KDB maks : 80 % KLB maks : 1,6 KDH min : 20% Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum : 1000 unit/ha, dilengkapi dengan pelayanan umum yang memadai.

 GSB  GSSB : 0-4  GSMB : 1-3  Ketinggian maksimum: 12 m (3 lantai)  Jarak bebas antar bangunan minimum: 0 meter  Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya.

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah permukiman berkepadatan tinggi adalah:  Ruko  Supermarket

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi bersyarat di wilayah permukiman berkepadatan tinggi adalah:  Rumah Tunggal  Pasar Lingkungan

   

KDB maks : 80 % KLB maks : 1,6 KDH min : 20% Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum : 1000 unit/ha, dilengkapi dengan pelayanan umum yang

 GSB  GSSB : 0-4  GSMB : 1-3  Ketinggian maksimum: 12 m (3 lantai)  Jarak bebas antar bangunan minimum:

VII 102

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA Kode Blok

Kelurahan

Zona

Guna Lahan

55171-08

R-2

Permukiman

55171-10

R-2

Permukiman

55171-01

R-2

Permukiman

Rejowinangun

Prenggan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diperbolehkan (I)  Pendidikan (TK, SD dan SMP)  Kesehatan (Poliklinik, bidan, Dokter)  Peribadatan (Masjid, Gereja, Pura, Kelenteng)  Lapangan olah raga, taman kota. fungsi yang diperbolehkan adanya aktivitas berikut.  Rumah tunggal  SMA  Wisata budaya

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)  Perkantoran  Puskesmas

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

Intensitas Pemanfaatan Runag memadai.

Ketentuan Tata Massa Bangunan 0 meter  Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya.

    

Rumah Dinas Ruko Jasa Perkantoran Restoran Puskesmas

  

Rumah sakit tipe C SPBU Posyandu

KDB maks = 75 KLB maks = 1,5 KDH min = 0,3

GSSB = 3 m GSMB = 2 m

fungsi yang diperbolehkan adanya aktivitas berikut.  Rumah tunggal  SMA  Wisata budaya

    

Rumah Dinas Ruko/warung Jasa Perkantoran Restoran Puskesmas

  

Rumah sakit tipe C SPBU Posyandu

KDB maks = 75 KLB maks = 0,9 KDH min = 0,3

GSSB = 3 m GSMB = 2 m

fungsi yang diperbolehkan adanya aktivitas berikut.

   

Rumah Dinas Ruko/warung Jasa Perkantoran Restoran

  

Rumah sakit tipe C SPBU Posyandu

KDB maks = 80 KLB maks = 0,9 KDH min = 0,3

GSSB = 3 m GSMB = 2 m

VII 103

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

Zona

Guna Lahan

Fungsi yang diperbolehkan (I)  Rumah tunggal  SMA  Wisata budaya

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)  Puskesmas

    

55171-02

R-2

Permukiman

fungsi yang diperbolehkan adanya aktivitas berikut.  Rumah tunggal  SMA  Wisata budaya

55172-03

R-2

Permukiman

Diperbolehkan adanya aktivitas perdagangan di wilayah berkepadatan tinggi :  Rumah tunggal  Warung

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Rumah Dinas Ruko/warung Jasa Perkantoran Restoran Puskesmas

 Pertokoan deret  Peribadatan  SD

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

  

  

VII 104

Intensitas Pemanfaatan Runag

Rumah sakit tipe C SPBU Posyandu

KDB maks = 75 KLB maks = 1,5 KDH min = 0,3

Rumah sakit tipe C SPBU Posyandu

 KDB : 75%  KLB : 1,5  KDH : 20 %  Kepadatan bangunan atau unit maksimum 1000 unit per ha, dilengkapi dengan pelayan umum yang memadai

Ketentuan Tata Massa Bangunan

GSSB = 3 m GSMB = 2 m

-

GSB : permukiman GSSB : 0-2 GSMB : 0-3 Pemerintahan dan PU - GSSB : 0-1 - GSMB : 0-1 Ketinggian maksimum: 12 m (3 lantai) Jarak bebas antar bangunan minimum: 0 meter Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

55172-04

Zona

R-2

Guna Lahan

Permukiman

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diperbolehkan (I)

Diperbolehkan adanya aktivitas perdagangan di wilayah berkepadatan tinggi :  Rumah tunggal  Warung

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)

   

SMP SMA Pertokoan deret Peribadatan

VII 105

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

  

Rumah sakit tipe C SPBU Posyandu

Intensitas Pemanfaatan Runag

 KDB : 75%  KLB : 1,5  KDH : 20% Kepadatan bangunan atau unit maksimum 1000 unit per ha, dilengkapi dengan pelayan umum yang memadai

Ketentuan Tata Massa Bangunan Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunanbangunan bersejarah di sekitarnya GSB : - permukiman - GSSB : 0-2 - GSMB : 0-3 - Pendidikan - GSSB : 0-1 - GSMB : 0-2 - Perdagangan dan jasa - GSSB : 0-3 - GSMB : 0-3 Ketinggian maksimum: 12 m (3 lantai) Jarak bebas antar bangunan minimum: 0 meter Tampilan Bangunan :

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

55172-05

Zona

R-2

Guna Lahan

Permukiman

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diperbolehkan (I)

Diperbolehkan adanya aktivitas perdagangan di wilayah berkepadatan tinggi :  Rumah tunggal  Warung

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)

  

Pertokoan deret  Minimarket  Peribadatan

VII 106

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

Pasar Lingkungan Rumah Sakit Tipe C

Intensitas Pemanfaatan Runag

 KDB : 75%  KLB : 1,5  KDH : 20% Kepadatan bangunan atau unit maksimum 1000 unit per ha, dilengkapi dengan pelayan umum yang memadai

Ketentuan Tata Massa Bangunan Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunanbangunan bersejarah di sekitarnya GSB : - permukiman - GSSB : 0-2 - GSMB : 0-3 - Pendidikan - GSSB : 0-1 - GSMB : 0-2 - Perdagangan dan jasa - GSSB : 0-3 - GSMB : 0-3 Ketinggian maksimum: 12 m (3 lantai) Jarak bebas antar bangunan minimum: 0 meter Tampilan

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

55172-06

Zona

R-2

Guna Lahan

Permukiman

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diperbolehkan (I)

Diperbolehkan adanya aktivitas perdagangan di wilayah berkepadatan tinggi :  Rumah tunggal  Warung

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)

  

Pertokoan deret Minimarket Peribadatan

VII 107

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

Intensitas Pemanfaatan Runag

 KDB : 75%  KLB : 1,5  KDH : 20% Kepadatan bangunan atau unit maksimum 1000 unit per ha, dilengkapi dengan pelayan umum yang memadai

Ketentuan Tata Massa Bangunan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunanbangunan bersejarah di sekitarnya GSB : - permukiman - GSSB : 0-2 - GSMB : 0-3 - Perdagangan dan jasa - GSSB : 0-3 - GSMB : 0-3 Ketinggian maksimum: 12 m (3 lantai) Jarak bebas antar bangunan minimum: 0 meter Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

55172-07

Zona

R-2

Guna Lahan

Permukiman

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diperbolehkan (I)

Diperbolehkan adanya aktivitas perdagangan di wilayah berkepadatan tinggi :  Rumah tunggal  Warung

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)

  

Pertokoan deret Minimarket Peribadatan

VII 108

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

Intensitas Pemanfaatan Runag

 KDB : 75%  KLB : 1,5  KDH : 20% Kepadatan bangunan atau unit maksimum 1000 unit per ha, dilengkapi dengan pelayan umum yang memadai

Ketentuan Tata Massa Bangunan Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunanbangunan bersejarah di sekitarnya GSB : - permukiman - GSSB : 0-2 - GSMB : 0-3 - Perdagangan dan jasa - GSSB : 0-3 - GSMB : 0-3 Ketinggian maksimum: 12 m (3 lantai) Jarak bebas antar bangunan minimum: 0 meter Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan,

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

55172-08

Zona

R-2

Guna Lahan

Permukiman

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diperbolehkan (I)

Diperbolehkan adanya aktivitas perdagangan di wilayah berkepadatan tinggi :  Rumah tunggal  Warung

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)

  

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)



Pertokoan deret Minimarket Peribadatan

 

VII 109

Rumah sakit tipe C SPBU Posyandu

Intensitas Pemanfaatan Runag

 KDB : 80%  KLB : 1,6-2,4  KDH : 20% Kepadatan bangunan atau unit maksimum 1000 unit per ha, dilengkapi dengan pelayan umum yang memadai

Ketentuan Tata Massa Bangunan tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunanbangunan bersejarah di sekitarnya GSB : - permukiman - GSSB : 0-2 - GSMB : 0-3 - Perdagangan dan jasa - GSSB : 0-3 - GSMB : 0-3 Ketinggian maksimum: 12 m (3 lantai) Jarak bebas antar bangunan minimum: 0 meter Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

Zona

Guna Lahan

Fungsi yang diperbolehkan (I)

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)

Sumber: hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 110

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

Intensitas Pemanfaatan Runag

Ketentuan Tata Massa Bangunan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Zona : Perumahan (R-3) Sub Zona: Rumah Kepadatan Sedang (R-3) A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Pemanfaatan Diizinkan (I) Fungsi yang diperbolehkan di wilaya permukiman berkepadatan sedang adalah rumah deret, rumah kost, rumah sederhana, rumah sedang, rumah tungal, rumah mewah, rumah kopel, town house, TK, SD, SMP, taman lingkungan, ruko, warung, toko, hydran, balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, bidan, poliklinik, masjid, gereja, pura, vihara kelenteng, langgar, gedung pertemuan lingkungan, gedung serba guna, taman bermain dan rekreasi, dan lembaga sosial diizinkan. 2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T) Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah permukiman berkepadatan sedang adalah minimarket, kampung wisata, lapangan olah raga, sarana pemerintahan diizinkan dengan batasan: 1) KDB maksimum sebesar 80 % 2) KLB maksimum sebesar 1,6 3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di wilayah permukiman berkepadatan sedang adalah BTS, wisata budaya, SPBU, rumah sakit tipe C dan pasar lingkungan diizinkan dengan syarat: 1) KDB maksimum sebesar 80% 2) KLB maksimum sebesar 1,6 3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil 4) Menyesuaikan dengan desain arsitektur dari rumah-rumah lain yang ada di sekitarnya 5) Memperoleh persetujuan dari ketua RW RT setempat, warga sekitar dan pemerintah Kecamatan Kotagede PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 111

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

6) Melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL 7) Mengenakan biaya dampak pembangunan 4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X) Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah permukiman tinggi adalah guest house, rumah dinas, taman kota dan lain-lain. B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) KDB maksimum sebesar 80 % 2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) KLB maksimum sebesar 1,6 3. Koefisien Dasar Hijau (KDH) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil 4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan untuk rumah kepadatan sedang maksimum 100 unit/ha dilengkapi pelayanan umum yang memadai. C. Ketentuan Tata Massa Bangunan Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Garis Sempadan Bangunan (GSB) a. Garis Sempadan Sisi Bangunan (GSSB) adalah 0-4 meter b. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) adalah 1-3 meter 2. Ketinggian Maksimum Ketinggian bangunan maksimum adalah 12 meter atau setara dengan 3 lantai. 3. Jarak Bebas antar Bangunan Minimum Jarak bebas antar bangunan minimum pada perumahan kepadatan sedang adalah 1 meter 4. Tampilan Bangunan PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 112

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

a. Ketentuan arsitektural yang berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional lokal serta tetap memperhatikan keindahan dan keserasian lingkungan sekitar. b. Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, tidak diatur mengikat. D. Ketentuan Sarana Prasarana Minimal Ketentuan sarana prasarana minimal di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: a. Jalur Pejalan Kaki 1. Jalur pejalan kaki untuk wilayah perumahan dengan lebar minimum 1,5 m dengan kapasitas untuk 2 orang berjalan berpapasan serta tinggi dari jalan 0,5 m. 2. Dilengkapi fasilitas pejalan kaki seperti lampu jalan, bangku jalan, fasilitas penyeberangan dan jalur hijau serta tersedia tempat parkir dan jalur sepeda. b. Ruang Terbuka Hijau Ruang terbuka hijau berupa taman dengan luasan minimal 250 m2. c. Ruang Terbuka Non-Hijau Ruang terbuka hijau berupa ruang parkir 100 m2 d. Utilitas Perkotaan 1. Hidran dengan suplai minimal 38 liter/detik pada tekanan 3,5 bar dan dapat mengalirkan air minimal 30 menit. 2. Jarak antar hidran maksimum 200 m dan jarak hidran dengan tepi jalan minimum 3 m. 3. Jalan lingkungan dan jalan lokal harus memiliki lebar perkerasan minimal 4 m dengan mengikuti model cul de sac, model T, rotary dan melingkar. e. Prasarana Lingkungan 1. Kemudahan akses bagi pemadam kebakaran dan perlindungan sipil dengan lebar jalan minimal 3,5 m. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 113

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

2. Tersedia tempat sampah utnuk setiap rumah tangga. 3. Tersedia lubang biopori untuk sampah organik pada tiap blok. 4. Tersedia sistem pengolahan limbah domestik. 5. Drainase lingkungan diletakkan pada tepi jalan di bawah trotoar. 6. Penyediaan bak septik dengan jarak minimal 10 meter dari sumber air pada tiap kavling. 7. Penyediaan lahan parkir dengan luas standar minimal 100 m2 dan lokasinya tersebar di seluruh permukiman. f. Fasilitas Pendukung 1. Fasilitas peribadatan berupa musholla/langgar. 2. Fasilitas perdagangan dan jasa berupa toko/warung.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 114

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Perumahn Berkepadatan Sedang (R3) Kelurahan

Kode Blok

Zona

Guna Lahan

555173-10

R3

Permukiman

Purbayan

55171-01

R-3

Permukiman

Rejowinangun

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diperbolehkan (I) Fungsi yang diperbolehkan meliputi aktivitas :  Rumah tunggal, rumah mewah, rumah kopel dan rumah deret.  Ruko,warung dan toko  Sarana Peribadatan  Taman Bermain dan Rekreasi

 

Rumah tunggal Toko/warung

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T) Fungsi yang terbatas meliputi aktivitas:  Minimarket

       

Pertokoan deret Minimarket Peribadatan Perkantoran Pemakaman Kesehatan Keamanan Perdagangan dan jasa

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B) Fungsi yang bersyarat meliputi aktivitas :  BTS  Wisata Budaya  SPBU  Pasar Lingkungan

Intensitas Pemanfaatan Runag  KDB maks : 80 %  KLB maks : 1,6  KDH min : 20%  Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum : 100 unit/ha, dilengkapi dengan pelayanan umum yang memadai.

  

   

VII 115

SD SMP SMA

KDB maks 8-14% KLB maks 0,3-0,9 KDH min 20% Maksimum 100

Ketentuan Tata Massa Bangunan  GSB  GSSB : 0-4  GSMB : 1-3  Ketinggian maksimum: 12 m (3 lantai)  Jarak bebas antar bangunan minimum: 0 meter  Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya.  GSB : GSSB : 0-3 GSMB : 0-2  Ketinggian maksimum 12 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0 meter  Tampilan bangunan : Warna bangunan, bahan bangunan, dan

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

55171-02

55171-03

Zona

Fungsi yang diperbolehkan (I)

Guna Lahan

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

Intensitas Pemanfaatan Runag

R-3

Permukiman

  

Rumah tunggal Rumah deret Toko/warung

     

Peribadatan Pendidikan Klinik Peribadatan Keamanan Ruko



Industri

   

KDB maks 75% KLB maks 1,5 KDH min 20% Maksimum 100

R-3

Permukiman

  

Rumah tunggal Rumah deret Toko/warung

     

Peribadatan Pendidikan Kesehatan Pendidikan Keamanan Perdagangan dan Jasa



Industri

   

KDB MAKS 75% KLB MAKS 1,5 KDH MIN 20% Maksimum 100

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 116

Ketentuan Tata Massa Bangunan tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya  GSB : GSSB : 0-3 GSMB : 0-2  Ketinggian maksimum 12 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0 meter  Tampilan bangunan : Warna bangunan, bahan bangunan, dan tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya  GSB : GSSB : 0-3 GSMB : 0-2  Ketinggian maksimum 12 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

Zona

55171-04

R-3

55171-05

R-3

Fungsi yang diperbolehkan (I)

Guna Lahan

Permukiman

Permukiman

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

  

  

Rumah tunggal Rumah deret Toko/warung

Rumah tunggal Rumah deret Toko/warung

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)

   

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

Intensitas Pemanfaatan Runag



Industri

   

KDB MAKS 75% KLB MAKS 1,5 KDH MIN 20% Maksimum 100



Peribadatan Pendidikan Kesehatan Perdagangan dan jasa Keamanan

  

Peribadatan Pendidikan Kesehatan



Industri

  

KDB MAKS 75% KLB MAKS 1,5 KDH MIN 20%

VII 117

Ketentuan Tata Massa Bangunan meter  Tampilan bangunan : Warna bangunan, bahan bangunan, dan tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya  GSB : GSSB : 0-3 GSMB : 0-2  Ketinggian maksimum 12 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0 meter  Tampilan bangunan : Warna bangunan, bahan bangunan, dan tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya  GSB : GSSB : 0-3 GSMB : 0-2

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Fungsi yang diperbolehkan (I)

Guna Lahan

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)  Keamanan  Perdagangan dan Jasa

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

Intensitas Pemanfaatan Runag  Maksimum 100

Kode Blok

Zona

55171-06

R-3

Permukiman

  

Rumah tunggal Rumah deret Toko/warung

  

Peribadatan Pendidikan Kesehatan



Industri

   

KDB MAKS 75% KLB MAKS 1,5 KDH MIN 20% Maksimum 100

55171-07

R-3

Permukiman

  

Rumah tunggal Rumah deret Toko/warung

  

Peribadatan Pendidikan Kesehatan



Industri

   

KDB MAKS 75% KLB MAKS 1,5 KDH MIN 20% Maksimum 100

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 118

Ketentuan Tata Massa Bangunan  Ketinggian maksimum 12 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0 meter  Tampilan bangunan : Warna bangunan, bahan bangunan, dan tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya  GSB : GSSB : 0-3 GSMB : 0-2  Ketinggian maksimum 12 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0 meter  Tampilan bangunan  GSB : GSSB : 0-3 GSMB : 0-2  Ketinggian maksimum 12 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

Zona

55171-12

R-3

Guna Lahan

Permukiman

Fungsi yang diperbolehkan (I)

fungsi yang diperbolehkan adanya aktivitas berikut.  Rumah Tunggal  Rumah Kopel  Toko/warung

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)

      

Minimarket taman SD SMP SMA Posyandu sarana pemerintahan

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

 Rumah Sakit  Pasar lingkungan

Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 119

Intensitas Pemanfaatan Runag

KDB maks = 75 KLB maks = 1,5 KDH min = 0,3

Ketentuan Tata Massa Bangunan meter  Tampilan bangunan : Warna bangunan, bahan bangunan, dan tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya GSSB = 3 m GSMB = 2 m

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Zona : Perumahan (R) Sub Zona: Rumah Kepadatan Rendah (R-4) A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Pemanfaatan Diizinkan (I) Fungsi yang diperbolehkan di wilaya permukiman berkepadatan rendah adalah rumah deret, rumah kost, rumah sederhana, rumah sedang, rumah tungal, rumah mewah, rumah kopel, town house, TK, SD, SMP, taman lingkungan, ruko, warung, toko, hydran, balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, bidan, poliklinik, masjid, gereja, pura, vihara kelenteng, langgar, gedung pertemuan lingkungan, gedung serba guna, taman bermain dan rekreasi, dan lembaga sosial diizinkan. 2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T) Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah permukiman berkepadatan rendah adalah minirmarket, kampung wisata, lapangan olah raga, sarana pemerintahan, dan TPS diizinkan dengan batasan: 1) KDB maksimum sebesar 80 % 2) KLB maksimum sebesar 1,6 3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di wilayah permukiman berkepadatan sedang adalah BTS, wisata budaya, wisata buatan, SPBU, rumah sakit tipe C dan pasar lingkungan diizinkan dengan syarat: 1) KDB maksimum sebesar 80% 2) KLB maksimum sebesar 1,6 3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil 4) Menyesuaikan dengan desain arsitektur dari rumah-rumah lain yang ada di sekitarnya 5) Memperoleh persetujuan dari ketua RW RT setempat, warga sekitar dan pemerintah Kecamatan Kotagede PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 120

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

6) Melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL 7) Mengenakan biaya dampak pembangunan 4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X) Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah permukiman rendah adalah guest house, rumah dinas, taman kota dan lain-lain. B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) KDB maksimum sebesar 70 % 2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) KLB maksimum sebesar 1,4 3. Koefisien Dasar Hijau (KDH) KDH minimal sebesar 30% dari luas persil 4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan untuk rumah kepadatan rendah maksimum 40 unit/ha dilengkapi pelayanan umum yang memadai. C. Ketentuan Tata Massa Bangunan Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Garis Sempadan Bangunan (GSB) a. Garis Sempadan Sisi Bangunan (GSSB) adalah 0-4 meter b. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) adalah 1-3 meter 2. Ketinggian Maksimum Ketinggian bangunan maksimum adalah 12 meter atau setara dengan 3 lantai 3. Jarak Bebas antar Bangunan Minimum Jarak bebas antar bangunan minimum pada perumahan kepadatan rendah adalah 1,5 meter 4. Tampilan Bangunan PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 121

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

a. Ketentuan arsitektural yang berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional lokal serta tetap memperhatikan keindahan dan keserasian lingkungan sekitar. b. Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, tidak diatur mengikat. D. Ketentuan Sarana Prasarana Minimal Ketentuan sarana prasarana minimal di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: a. Jalur Pejalan Kaki 1. Jalur pejalan kaki untuk wilayah perumahan dengan lebar minimum 1,2 m dengan kapasitas untuk 2 orang berjalan berpapasan serta tinggi dari jalan 0,5 m. 2. Dilengkapi fasilitas pejalan kaki seperti lampu jalan, bangku jalan, fasilitas penyeberangan dan jalur hijau serta tersedia tempat parkir dan jalur sepeda. b. Ruang Terbuka Hijau Ruang terbuka hijau berupa ruang terbuka hijau publik dengan ketentuan 20 %. c. Ruang Terbuka Non-Hijau Ruang terbuka hijau berupa ruang parkir pribadi. d. Utilitas Perkotaan 1. Hidran dengan suplai minimal 38 liter/detik pada tekanan 3,5 bar dan dapat mengalirkan air minimal 30 menit. 2. Jarak antar hidran maksimum 200 m dan jarak hidran dengan tepi jalan minimum 3 m. 3. Jalan lingkungan dan jalan lokal harus memiliki lebar perkerasan minimal 4 m dengan mengikuti model cul de sac, model T, rotary dan melingkar. e. Prasarana Lingkungan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 122

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

1. Kemudahan akses bagi pemadam kebakaran dan perlindungan sipil dengan lebar jalan minimal 3,5 m. 2. Tersedia lubang biopori untuk sampah organik pada tiap blok. 3. Tersedia sistem pengolahan limbah domestik. 4. Drainase lingkungan diletakkan pada tepi jalan di bawah trotoar. 5. Penyediaan bak septik dengan jarak minimal 10 meter dari sumber air pada tiap kavling. f. Fasilitas Pendukung Fasilitas Perdagangan dan Jasa berupa Toko/Warung.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 123

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Perumahn Brkepadatan Rendah (R4) Kelurahan

Kode Blok

Zona

Guna Lahan

55171-09

R-4

Permukiman

55171-11

R-4

Permukiman

Rejowinangun

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diperbolehkan (I) fungsi yang diperbolehkan adanya aktivitas berikut.  Rumah Tunggal  Rumah Kopel

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)  Rumah sakit  Ruko/warung  TK  TPS

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)  Pasar Lingkungan  SPBU  Wisata buatan  BTS

Intensitas Pemanfaatan Runag KDB maks = 70 KLB maks = 1,4 KDH min = 0,3

Ketentuan Tata Massa Bangunan GSSB = 3 m GSMB = 2 m

fungsi yang diperbolehkan adanya aktivitas berikut.  Rumah Tunggal  Rumah Kopel

   

   

KDB maks = 75 KLB maks = 1,5 KDH min = 0,3

GSSB = 3 m GSMB = 2 m

Rumah sakit Ruko/warung TK TPS

VII 124

Pasar Lingkungan SPBU Wisata buatan BTS

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Zona

: Perkantoran (KT)

Sub Zona

: Perkantoran Pemerintahan (KT-1)

A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Pemanfaatan Diizinkan (I) Fungsi yang diperbolehkan di wilayah perkantoran pemerintahan adalah semua aktivitas pelayanan umum berupa kantor pemerintahan. 2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T) Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah perkantoran pemerintahan adalah Rumah Dinas diizinkan dengan batasan: 1) KDB maksimum 70% 2) KLB maksimum 0,9 3) KDH minimal 30 % dari luas persil 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di wilayah perkantoran pemerintahan adalah perkantoran swasta yang apabila diizinkan dengan syarat: 1) KDB maksimum sebesar 70% 2) KLB maksimum sebesar 0,9 3) KDH minimal sebesar 30% dari luas persil 4) Memperoleh persetujuan dari ketua RW RT setempat, warga sekitar dan pemerintah Kecamatan Kotagede 4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X) Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah perkantoran pemerintahan adalah perumahan, perdagangan dan jasa, industri, sarana pelayanan umum, Ruang Terbuka Hijau, peruntukan lainnya, peruntukan khusus, dan campuran. B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 125

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) KDB maksimum sebesar 70 % 2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) KLB maksimum sebesar 0,9 3. Koefisien Dasar Hijau (KDH) KDH minimal sebesar 30% dari luas persil 4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perkantoran pemerintahan maksimum 15 unit/ha. C. Ketentuan Tata Massa Bangunan Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Garis Sempadan Bangunan (GSB) a. Garis Sempadan Sisi Bangunan (GSSB) adalah 1-3 meter b. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) adalah 1-4 meter 2. Ketinggian Maksimum Ketinggian bangunan maksimum adalah 10 meter atau setara dengan 2 lantai 3. Jarak Bebas antar Bangunan Minimum Jarak bebas antar bangunan minimum pada perkantoran pemerintahan sangat padat adalah 1 meter 4. Tampilan Bangunan a. Ketentuan arsitektural yang berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional lokal serta tetap memperhatikan keindahan dan keserasian lingkungan sekitar. b. Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, tidak diatur mengikat. D. Ketentuan Sarana dan Prasarana Minimal Ketentuan sarana dan prasarana minimal di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 126

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

a. Jalur Pejalan Kaki 1. Jalur pejalan kaki untuk wilayah perkantoran dengan lebar minimum 2 m2 . 2. Dilengkapi fasilitas pejalan kaki seperti lampu jalan, bangku jalan, fasilitas penyeberangan dan jalur hijau serta tersedia tempat parkir dan jalur sepeda. b. Ruang Terbuka Hijau Ruang terbuka hijau berupa taman dengan luas minimal 20% dan untuk 2 lantai dapat diterapkan sistem green roof. c. Ruang Terbuka Non-Hijau Ruang terbuka non hijau berupa ruang parkir dengan standar 1 lot mobil untuk tiap 100 m2. d. Utilitas Perkotaan 1. Hidran dengan suplai minimal 38 liter/detik pada tekanan 3,5 bar dan dapat mengalirkan air minimal 30 menit. 2. Jarak antar hidran maksimum 200 m dan jarak hidran dengan tepi jalan minimum 3 m. e. Prasarana Lingkungan 1. Kemudahan akses bagi pemadam kebakaran dan perlindungan sipil dengan lebar jalan minimal 3,5 m. 2. Tersedia tempat sampah dengan volume minimal 20 liter yang terbagi atas jenis sampah (organik dan non organik) 3. Drainase lingkungan diletakkan pada tepi jalan di bawah trotoar. 4. Penyediaan lahan parkir dengan luas standar minimal 100 m2. f. Fasilitas Pendukung 1. Fasilitas perdagangan dan jasa minimal yaitu Toko ATK, Foto copy dan perbankan. 2. Fasilitas keamanan berupa pos keamanan skala lingkungan. 3. Fasilitas Peribadatan yaitu mushola. 4. Toilet umum.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 127

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Perkantoran Pemerintahan (KT-1) Kode Blok

Kelurahan

Zona

Guna Lahan

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T) Rumah dinas

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B) perkantoran swasta

Intensitas Pemanfaatan Runag KDB maks = 70 % KLB maks = 0,9 KDH min = 30 %

Ketentuan Tata Massa Bangunan GSSB = 3 m GSMB = 4 m

KT-1

Perkantoran

KT-1

Perkantoran

diperbolehkan adanya aktivitas pelayanan umum berupa kantor pemerintahan

Rumah dinas

 Perkantoran swasrta

 KDB maksimum 70%  KLB maksimum 0,9  KDH minimal 30 %

GSSB = 3 m GSMB = 4 m

KT-1

Perkantoran

Diperbolehkan sebagai wilayah perkantoran pemerintah

Rumah dinas

 Perkantoran swata

 KDB maksimum 70%  KLB maksimum 0,9  KDH minimal 30 %

GSSB = 3 m GSMB = 4 m

Rejowinangun

Purbayan

55172-03

Fungsi yang diperbolehkan (I) diperbolehkan adanya aktivitas pelayanan umum berupa kantor pemerintahan

Prenggan

Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 128

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Zona: Perdagangan dan Jasa (K) Sub Zona: Perdagangan dan Jasa Deret (K-3) A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Pemanfaatan Diizinkan (I) Fungsi yang diperbolehkan di wilayah perdagangan dan jasa adalah berupa warung dan toko. 2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T) Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah perdagangan dan jasa adalah ruko dan minimarket, diijinkan secara terbatas dengan batasan : 1) KDB maksimum sebesar 80% 2) KLB maksimum sebesar 1,6 3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil 4) Memperoleh persetujuan dari ketua RW RT setempat, warga sekitar dan pemerintah Kecamatan Kotagede 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) Fungsi yang diperbolehkan tetetapi bersyarat di wilayah perdagangan dan jasa adalah pasar lingkungan dan SPBU, diijinkan secara terbatas dengan batasan: 1) Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya 2) KDB maksimum sebesar 80% 3) KLB maksimum 1,6 4) KDH minimal 20% dari luas persil 5) Memperoleh persetujuan dari ketua RW RT setempat, warga sekitar dan pemerintah Kecamatan Kotagede 6) Melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL 7) Mengenakan biaya dampak pembangunan 4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X)

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 129

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kegiatan yang tidak dizinkan dalam wilayah perdagangan dan jasa berupa townhouse, rumah dinas, rumah mewah, rumah adat, kegiatan pemerintahan, kegiatan industri, kegitan pendidikan, dan lain-lain. B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) KDB maksimum sebesar 80 % 2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) KLB maksimum sebesar 1,6 3. Koefisien Dasar Hijau (KDH) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil 4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum Kepadatan

bangunan

dalam

satu

pengembangan

kawasan

baru

perdagangan dan jasa maksimum 200 unit/ha dilengkapi pelayanan umum yang memadai. C. Ketentuan Tata Massa Bangunan Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Garis Sempadan Bangunan (GSB) a. Garis Sempadan Sisi Bangunan (GSSB) adalah 0-1 meter b. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) adalah 0-3 meter 2. Ketinggian Maksimum a. Ketinggian bangunan maksimum adalah 15 meter atau setara dengan 3 lantai 3. Jarak Bebas antar Bangunan Minimum Jarak bebas antar bangunan minimum pada kawasan perdagangan dan jasa adalah 0,5 meter 4. Tampilan Bangunan a. Ketentuan arsitektural yang berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 130

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

lokal serta tetap memperhatikan keindahan dan keserasian lingkungan sekitar. b. Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, tidak diatur mengikat. D. Ketentuan Sarana Prasarana Minimal Ketentuan sarana prasarana minimal di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: a. Jalur Pejalan Kaki 1. Jalur pejalan kaki untuk wilayah perdagangan dan jasa dengan lebar minimum 2 m2. 2. Dilengkapi fasilitas pejalan kaki seperti lampu jalan, bangku jalan, fasilitas penyeberangan dan jalur hijau serta tersedia tempat parkir dan jalur sepeda. b. Ruang Terbuka Hijau Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau. c. Ruang Terbuka Non-Hijau Ruang terbuka non hijau berupa ruang parkir umum dengan standar minimal 1 lot mobil tiap 60 m2. d. Utilitas Perkotaan 1. Hidran dengan suplai minimal 38 liter/detik pada tekanan 3,5 bar dan dapat mengalirkan air minimal 30 menit. 2. Jarak antar hidran maksimum 100 m dan jarak hidran dengan tepi jalan minimum 3 m. e. Prasarana Lingkungan 1. Kemudahan akses bagi pemadam kebakaran dan perlindungan sipil dengan lebar jalan minimal 3,5 m. 2. Tersedia tempat sampah yang terbagi atas jenis sampah (organik dan non organik) pada tiap koridor jalan dan tersedia bak sampah dengan volume minimal 50 liter dan disertai gerobak sampah. 3. Drainase lingkungan diletakkan pada tepi jalan di bawah trotoar. f. Fasilitas Pendukung PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 131

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

1. Fasilitas Kemanan berupa pos polisi dan pos pemadan kebakaran. 2. Fasilitas toilet umum. 3. Fasilitas peribadatan minimal musholla/langgar.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 132

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Perdagangan dan Jasa Deret (K3) Kelurahan

Purbayan

Kode Blok

Zona K-3

Perdagangan dan Jasa

K-3

Perdagangan dan Jasa

K-3

Perdagangan dan Jasa

55173-01

55173-02 55173-05

55173-06

Guna Lahan

K-3

Perdagangan dan Jasa

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diperbolehkan (I)  Rumah tunggal  Toko  Warung  Peribadatan  Rumah tunggal  Toko  Warung  Peribadatan Diarahkan untuk :  Warung  Toko

Fungsi yang diperbolehkan di wilayah perdagangan

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)  Ruko  Pasar tradisional  SMP  SMA  Ruko  Pasar tradisional  SMP  SMA Diarahkan untuk:  Ruko  Minimarket

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)  SPBU  Pasar tradisonal  Rumah sakit  TK  SPBU  Pasar tradisonal  Rumah sakit  TK Diarahkan untuk:  Pasar Lingkungan

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi bersyarat di wilayah

VII 133

Intensitas Pemanfaatan Runag KDB maks = 80 % KLB maks = 1,6 KDH min = 20 %

Ketentuan Tata Massa Bangunan GSSB = 3 m GSMB = 3 m

KDB maks = 80 % KLB maks = 1,6 KDH min = 20 %

GSSB = 1 m GSMB = 3m

   

KDB maks : 80 %  GSB KLB maks : 2,4  GSSB : 0-1 KDH min : 20%  GSMB : 0-3 Kepadatan Bangunan  Ketinggian atau Unit Maksimum: maksimum: 15 m (3 1000 unit/ha, lantai) dilengkapi dengan  Jarak bebas antar pelayanan umum yang bangunan minimum: memadai. 0 meter  Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya.  KDB maks : 80 %  GSB  KLB maks : 2,4  GSSB : 0-1  KDH min : 20%  GSMB : 0-3

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

55173-07

Zona

K-3

Guna Lahan

Perdagangan dan Jasa

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diperbolehkan (I) berkepadatan sangat tinggi adalah:  Warung  Toko

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T) perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Ruko  Supermarket

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B) perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Pasar Lingkungan

Fungsi yang diperbolehkan di wilayah perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Warung  Toko

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Ruko  Supermarket

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi bersyarat di wilayah perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Pasar Lingkungan

VII 134

Intensitas Ketentuan Tata Massa Pemanfaatan Runag Bangunan  Kepadatan Bangunan  Ketinggian atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3 Diatas 1000 unit/ha, lantai) dilengkapi dengan  Jarak bebas antar pelayanan umum yang bangunan minimum: memadai. 0 meter  Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya.  KDB maks : 80 %  GSB  KLB maks : 2,4  GSSB : 0-1  KDH min : 20%  GSMB : 0-3  Kepadatan Bangunan  Ketinggian atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3 Diatas 1000 unit/ha, lantai) dilengkapi dengan  Jarak bebas antar pelayanan umum yang bangunan minimum: memadai. 0 meter  Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA Kode Blok

Kelurahan

Zona

Fungsi yang diperbolehkan (I)

Guna Lahan

55173-09

K-3

Perdagangan dan Jasa

Fungsi yang diperbolehkan di wilayah perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Warung  Toko

55171-02

K-3

Perdagangan dan Jasa

  

Perdagangan dan jasa Rumah makan Parkir

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T) Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Ruko  Supermarket

  

Permukiman Perkantoran Pemerintahan

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B) Fungsi yang diperbolehkan tetetapi bersyarat di wilayah perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Pasar Lingkungan



Rejowinangun

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 135

Industri

Intensitas Pemanfaatan Runag

Ketentuan Tata Massa Bangunan bersejarah di sekitarnya.  KDB maks : 80 %  GSB  KLB maks : 1,6  GSSB : 0-1  KDH min: 20%  GSMB : 0-3  Kepadatan Bangunan  Ketinggian atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3 Diatas 1000 unit/ha, lantai) dilengkapi dengan  Jarak bebas antar pelayanan umum yang bangunan minimum: memadai. 0 meter  Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya.  KDB maks : 80 %  GSB : GSSB : 0-1  KLB maks : 1,6 GSMB : 0-2  KDH min: 20%  Ketinggian  Kepadatan Bangunan maksimum 15 m atau Unit Minimum :  Jarak bebas antar Diatas 1000 unit/ha, bangunan minimum dilengkapi dengan 0 meter pelayanan umum yang memadai.  Tampilan bangunan : Warna bangunan, bahan bangunan, dan tekstur bangunan

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

55171-03

Zona

K-3

Fungsi yang diperbolehkan (I)

Guna Lahan

Perdagangan dan Jasa

  

55171-04

K-3

Deret

  

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

Intensitas Pemanfaatan Runag

Perdagangan dan jasa Rumah makan Parkir

  

Permukiman Perkantoran Pemerintahan



Industri

   

Perdagangan dan jasa Rumah makan Parkir

  

Permukiman Perkantoran Pemerintahan



Industri

   

VII 136

KDB maks : 80 % KLB maks : 1,6 KDH min: 20% Kepadatan Bangunan atau Unit Minimum : Diatas 1000 unit/ha, dilengkapi dengan pelayanan umum yang memadai.

KDB maks : 80 % KLB maks : 1,6 KDH min: 20% Kepadatan Bangunan atau Unit Minimum : Diatas 1000 unit/ha, dilengkapi dengan pelayanan umum

Ketentuan Tata Massa Bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya  GSB : GSSB : 0-1 GSMB : 0-2  Ketinggian maksimum 15 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0 meter  Tampilan bangunan : Warna bangunan, bahan bangunan, dan tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya  GSB : GSSB : 0-1 GSMB : 0-2  Ketinggian maksimum 15 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0 meter

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

55171-05

Zona

K-3

Fungsi yang diperbolehkan (I)

Guna Lahan

Deret

  

55171-06

K-3

Deret

  

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

Intensitas Pemanfaatan Runag yang memadai.

Perdagangan dan jasa Rumah makan Parkir

  

Permukiman Perkantoran Pemerintahan



Industri

   

Perdagangan dan jasa Rumah makan Parkir

  

Permukiman Perkantoran Pemerintahan



Industri

   

VII 137

KDB maks : 80 % KLB maks : 1,6 KDH min: 20% Kepadatan Bangunan atau Unit Minimum : Diatas 1000 unit/ha, dilengkapi dengan pelayanan umum yang memadai.

KDB maks : 80 % KLB maks : 1,6 KDH min: 20% Kepadatan Bangunan

Ketentuan Tata Massa Bangunan  Tampilan bangunan : Warna bangunan, bahan bangunan, dan tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya  GSB : GSSB : 0-1 GSMB : 0-2  Ketinggian maksimum 15 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0 meter  Tampilan bangunan : Warna bangunan, bahan bangunan, dan tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya  GSB : GSSB : 0-1 GSMB : 0-2  Ketinggian

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

55172-04

Zona

K-3

Guna Lahan

Perdagangan dan Jasa

Fungsi yang diperbolehkan (I)

Fungsi yang diperbolehkan di wilayah perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Warung  Toko

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Ruko  Supermarket

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

Intensitas Pemanfaatan Runag atau Unit Minimum : Diatas 1000 unit/ha, dilengkapi dengan pelayanan umum yang memadai.

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi bersyarat di wilayah perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Pasar Lingkungan

   

Prenggan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 138

Ketentuan Tata Massa Bangunan maksimum 15 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0 meter  Tampilan bangunan : Warna bangunan, bahan bangunan, dan tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya KDB maks : 80 %  GSB KLB maks : 1,6  GSSB : 0-1 KDH min: 20%  GSMB : 0-3 Kepadatan Bangunan  Ketinggian atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3 Diatas 1000 unit/ha, lantai) dilengkapi dengan  Jarak bebas antar pelayanan umum yang bangunan minimum: memadai. 0 meter  Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya.

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok 55172-05

K-3

Perdagangan dan Jasa

55172-06

K-3

Perdagangan dan Jasa

Zona

Guna Lahan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diperbolehkan (I) Fungsi yang diperbolehkan di wilayah perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Warung  Toko

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T) Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Ruko  Supermarket

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B) Fungsi yang diperbolehkan tetetapi bersyarat di wilayah perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Pasar Lingkungan

Fungsi yang diperbolehkan di wilayah perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Warung  Toko

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Ruko  Supermarket

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi bersyarat di wilayah perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Pasar Lingkungan

VII 139

Intensitas Ketentuan Tata Massa Pemanfaatan Runag Bangunan  KDB maks : 80 %  GSB  KLB maks : 1,6  GSSB : 0-1  KDH min: 20%  GSMB : 0-3  Kepadatan Bangunan  Ketinggian atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3 Diatas 1000 unit/ha, lantai) dilengkapi dengan  Jarak bebas antar pelayanan umum yang bangunan minimum: memadai. 0 meter  Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya.  KDB maks : 80 %  GSB  KLB maks : 1,6  GSSB : 0-1  KDH min: 20%  GSMB : 0-3  Kepadatan Bangunan  Ketinggian atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3 Diatas 1000 unit/ha, lantai) dilengkapi dengan  Jarak bebas antar pelayanan umum yang bangunan minimum: memadai. 0 meter  Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

Zona

Guna Lahan

Fungsi yang diperbolehkan (I)

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

55172-07

K-3

Perdagangan dan Jasa

Fungsi yang diperbolehkan di wilayah perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Warung  Toko

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Ruko  Supermarket

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi bersyarat di wilayah perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Pasar Lingkungan

55172-08

K-3

Perdagangan dan Jasa

Fungsi yang diperbolehkan di wilayah perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Warung  Toko

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Ruko  Supermarket

Fungsi yang diperbolehkan tetetapi bersyarat di wilayah perdagangan berkepadatan sangat tinggi adalah:  Pasar Lingkungan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 140

Intensitas Pemanfaatan Runag

Ketentuan Tata Massa Bangunan bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya.  KDB maks : 80 %  GSB  KLB maks : 1,6  GSSB : 0-1  KDH min: 20%  GSMB : 0-3  Kepadatan Bangunan  Ketinggian atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3 Diatas 1000 unit/ha, lantai) dilengkapi dengan  Jarak bebas antar pelayanan umum yang bangunan minimum: memadai. 0 meter  Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya.  KDB maks : 80 %  GSB  KLB maks : 1,6  GSSB : 0-1  KDH min: 20%  GSMB : 0-3  Kepadatan Bangunan  Ketinggian atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3 Diatas 1000 unit/ha, lantai) dilengkapi dengan  Jarak bebas antar pelayanan umum yang bangunan minimum: memadai. 0 meter

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

Zona

Guna Lahan

Fungsi yang diperbolehkan (I)

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)

Sumber: Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 141

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

Intensitas Pemanfaatan Runag

Ketentuan Tata Massa Bangunan  Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya.

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Zona

: Perlindungan Setempat (PS)

Sub Zona

: Sempadan Sungai

A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Pemanfaatan Diizinkan (I) Fungsi yang diperbolehkan di wilayah perlindungan setempat tidak ada karena fungsi yang terdapat di wilayah perlindungan setempat termasuk kawasan lindung, seperti sempadan sungai. 2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T) Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah perlindungan setempat tidak ada karena fungsi yang terdapat di wilayah perlindungan setempat termasuk kawasan lindung. 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di wilayah perlindungan setempat tidak ada karena fungsi yang terdapat di wilayah perlindungan setempat termasuk kawasan lindung. 4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X) Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah perlindungan setempat adalah semua

fungsi

lainnya

yaitu

perumahan,

perdagangan

dan

jasa,

Pemerintahan, industri, sarana pelayanan umum, Ruang Terbuka Hijau, peruntukan lainnya, peruntukan khusus, dan campuran. B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede, di wilayah perlindungan setempat tidak ada karena fungsi yang terdapat di wilayah perlindungan setempat termasuk kawasan lindung. 1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) KDB maksimum sebesar 0 % 2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) KLB maksimum sebesar 0 3. Koefisien Dasar Hijau (KDH) PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 142

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

KDH minimal sebesar 0% 4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum Kepadatan bangunan 0 bangunan. C. Ketentuan Tata Massa Bangunan Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede, di wilayah perlindungan setempat tidak diperbolehkan terdapat bangunan di kawasan perlindungan setempat. D. Ketentuan Sarana Prasarana Minimal Ketentuan sarana prasarana minimal di Kecamatan Kotagede di wilayah perlindungan setempat tidak ada, karena kawasan tersebut terdapat bangunan di kawasan perlindungan setempat.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 143

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Perlindungan Setempat Sempadan Sunagi (PS)

55171-01

Perlindungan setempat

Perlindungan setempat



IPAL



RTH



Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B) Permukiman

55172-01

Perlindungan setempat

Perlindungan setempat



IPAL



RTH



Permukiman

55172-03

Perlindungan setempat

Perlindungan setempat



IPAL



RTH



Permukiman

Kode Blok

Kelurahan

Rejowinnagun

Prenggan

Zona

Guna Lahan

Fungsi yang diperbolehkan (I)

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)

Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 144

Intensitas Pemanfaatan Runag            

KDB maks = 0 KLB maks = 0 KDH min = 0 Kepadatan bangunan = 0 KDB maks = 0 KLB maks = 0 KDH min = 0 Kepadatan bangunan = 0 KDB maks = 0 KLB maks = 0 KDH min = 0 Kepadatan bangunan = 0

Ketentuan Tata Massa Bangunan -

-

-

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Zona

: Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Sub Zona

: Ruang Terbuka Hijau (RTH)

A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Pemanfaatan Diizinkan (I) Fungsi yang diperbolehkan di wilayah Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah lapangan dan sempadan sungai. 2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T) Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah warung, toko, jasa pemakaman, taman hiburan, taman perkemahan, ruang terbuka non hijau seperti plasa, tempat parkir, trotoar, diijinkan secara terbatas dengan batasan : 1) KDB maksimum sebesar 75% 2) KLB maksimum sebesar 1,5 3) KDH minimal sebesar 30% dari luas persil 4) Memperoleh persetujuan dari ketua RW RT setempat, warga sekitar dan pemerintah Kecamatan Kotagede 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah tidak ada karena RTH seharusnya tetap dipertahankan peruntukannya sebagai RTH dan tidak untuk fungsi lain yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. 4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X) Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah RTH adalah hampir semua fungsi yaitu perumahan, perdagangan dan jasa, pemerintahan, industri, sarana pelayanan umum, peruntukan lainnya, peruntukan khusus, dan campuran. B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 145

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) KDB maksimum sebesar 75 % 2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) KLB maksimum sebesar 1,5 3. Koefisien Dasar Hijau (KDH) KDH minimal sebesar 30% dari luas persil C. Ketentuan Tata Massa Bangunan Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: D. Ketentuan Sarana Prasarana Minimal Ketentuan sarana prasarana minimal di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut:

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 146

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kelurahan

Kode Blok

Zona

55173-05

RTH

RTH

55171-02

RTH

Ruang terbuka hijau

Fungsi yang diperbolehkan (I) Diarahkan untuk Lapangan

Guna Lahan

Purbayan  

Rejowinangun

55171-03

RTH

Ruang terbuka hijau

 

55171-04

RTH

Ruang terbuka hijau

 

55171-05

RTH

Ruang terbuka hijau

 

Ruang resapan air olahraga

Ruang resapan air olahraga

Ruang resapan air olahraga

Ruang resapan air olahraga

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)









sarana olahraga

sarana olahraga

sarana olahraga

sarana olahraga

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

                  

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 147

permukiman perdagangan dan jasa pendidikan perkantoran pemerintah permukiman perdagangan dan jasa pendidikan perkantoran pemerintah permukiman perdagangan dan jasa pendidikan perkantoran pemerintah permukiman perdagangan dan jasa pendidikan perkantoran

Intensitas Pemanfaatan Runag KDB maks = 75 KLB maks = 1,5 KDH min = 0,3 KDB maks = 75 KLB maks = 1,5 KDH min = 0,3

KDB maks = 75 KLB maks = 1,5 KDH min = 0,3

Ketentuan Tata Massa Bangunan

-

-

KDB maks = 75 KLB maks = 1,5 KDH min = 0,3

KDB maks = 75 KLB maks = 1,5 KDH min = 0,3

-

-

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

Zona

55171-07

RTH

Fungsi yang diperbolehkan (I)

Guna Lahan Ruang terbuka hijau

 

Prenggan

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T) 

Ruang resapan air olahraga

sarana olahraga

55171-12

RTH

Ruang Terbuka Hijau

-

 Pemakaman  Taman

55172-05

RTH

Ruang Terbuka Hijau

Diarahkan untuk Lapangan Olahraga



Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)  pemerintah  permukiman  perdagangan dan jasa  pendidikan  perkantoran  pemerintah -

VII 148

Ketentuan Tata Massa Bangunan

KDB maks = 75 KLB maks = 1,5 KDH min = 0,3

KDB maks = 75 KLB maks = 1,5 KDH min = 0,3 KDB maks = 75 KLB maks = 1,5 KDH min = 0,3

Sumber: Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Intensitas Pemanfaatan Runag

-

-

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Zona

: Industri (I)

Sub Zona

: Industri Mesin dan Logam Dasar (I-2)

A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Pemanfaatan Diizinkan (I) Fungsi yang diperbolehkan di wilayah Industri mesin dan logam dasar adalah indutri pengolahan logam perak, perdagangan dan jasa, dan IPAL. 2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T) Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di industri mesin dan logam dasar adalah permukiman dan perkantoran, diijinkan secara terbatas dengan batasan : 1) KDB maksimum sebesar 75% 2) KLB maksimum sebesar 1,5 3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil 4) Memperoleh persetujuan dari ketua RW RT setempat, warga sekitar dan pemerintah Kecamatan Kotagede 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di wilayah industri mesin dan logam dasar adalah pendidikan, diijinkan secara terbatas dengan batasan : 1) KDB maksimum sebesar 75% 2) KLB maksimum sebesar 1,5 3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil 4) Memperoleh persetujuan dari ketua RW RT setempat, warga sekitar dan pemerintah Kecamatan Kotagede 5) Melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL, jika industri berskala besar. 6) Mengenakan biaya dampak pembangunan bagi industri berskala besar. 4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X) Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah Industri mesin dan logam dasar adalah sarana kesehatan. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 149

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) KDB maksimum sebesar 75 % 2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) KLB maksimum sebesar 1,5 3. Koefisien Dasar Hijau (KDH) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil 4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru industri mesin dan logam dasar maksimum 100 unit/ha dilengkapi pelayanan umum yang memadai. C. Ketentuan Tata Massa Bangunan Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Garis Sempadan Bangunan (GSB) a. Garis Sempadan Sisi Bangunan (GSSB) adalah 0-3 meter b. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) adalah 0-3 meter 2. Ketinggian Maksimum Ketinggian bangunan maksimum adalah 15 meter atau setara dengan 3 lantai 3. Jarak Bebas antar Bangunan Minimum Jarak bebas antar bangunan minimum pada kawasan industri mesin dan logam dasar adalah 0,5 meter 4. Tampilan Bangunan a. Ketentuan arsitektural yang berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional lokal serta tetap memperhatikan keindahan dan keserasian lingkungan sekitar. b. Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, tidak diatur mengikat. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 150

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

D. Ketentuan Sarana Prasarana Minimal Ketentuan sarana prasarana minimal di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: a. Jalur Pejalan Kaki 1. Jalur pejalan kaki untuk wilayah industri dengan lebar minimum 2 m2. 2. Dilengkapi fasilitas pejalan kaki seperti lampu jalan, fasilitas penyeberangan dan jalur hijau serta tersedia tempat parkir dan jalur sepeda. b. Ruang Terbuka Hijau Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau, taman dan perimeter dengan standar minimal 10% dari luas kavling. c. Ruang Terbuka Non-Hijau Ruang terbuka non hijau berupa lapangan olah raga. d. Utilitas Perkotaan 1. Hidran dengan suplai minimal 38 liter/detik pada tekanan 3,5 bar dan dapat mengalirkan air minimal 30 menit. 2. Jarak antar hidran maksimum 100 m dan jarak hidran dengan tepi jalan minimum 2 m. e. Prasarana Lingkungan 1. Terdapat jalan primer dan jalan sekunder dengan perkerasan minimal 8 m. 2. Tersedia 1 bak sampah/kavling, 1 armada sampah untuk 20 ha dan 1 TPS untuk 20 ha. 3. Drainase lingkungan diletakkan di kiri dan kanan jalan utama dan lingkungan. 4. Tersedia IPAL yang dikelola oleh pihak masing-masing pabrik. 5. Penyediaan lahan parkir dengan luas standar minimal 800 m2. 6. Tersedia sistem pengolahan limbah pabrik. f. Fasilitas Pendukung 1. Fasilitas Kemanan berupa pos satpam

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 151

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

2. Fasilitas Perdagangan dan jasa untuk kebutuhan promosi produk dengan luasan maksimum 20 % dan kantin untuk karyawan. 3. Fasilitas Toilet Umum 4. Fasilitas Peribadatan minimal musholla/langgar 5. Fasilitas Lapangan Olah raga.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 152

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Industri Mesin dan Logam Dasar (I-2) Kelurahan

Kode Blok

Zona

Guna Lahan

55171-01

I-2

Industri mesin dan logam dasar

55171-06

I-2

Industri mesin dan logam dasar

Rejowinangun

Fungsi yang diperbolehkan (I)  Industri pengolahan logam perak  Perdagangan dan jasa  IPAL

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)  Permukiman  Perkantoran

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)  Pendidikan

Intensitas Pemanfaatan Runag KDB mask = 75 % KLB maks = 1,5 KDH min = 20 %



Industri pengolahan logam perak Perdagangan dan jasa IPAL

 

Permukiman Perkantoran



Pendidikan

KDB mask = 75 % KLB maks = 1,5 KDH min = 20 %

Industri pengolahan logam perak Perdagangan dan jasa IPAL

 

Permukiman Perkantoran



Pendidikan

KDB mask = 75 % KLB maks = 1,5 KDH min = 20 %

Industri pengolahan logam perak Perdagangan dan

 

Permukiman Perkantoran



Pendidikan

KDB mask = 75 % KLB maks = 1,5 KDH min = 20 %

 

55172-06

I-2

Industri mesin dan logam dasar

 

Prenggan



55172-07

I-2

Industri mesin dan logam dasar

 

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 153

Ketentuan Tata Massa Bangunan  GSB : GSSB : 0-1 GSMB : 0-2  Ketinggian maksimum 15 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0 meter  GSB : GSSB : 0-1 GSMB : 0-2  Ketinggian maksimum 15 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0 meter  GSB : GSSB : 0-1 GSMB : 0-2  Ketinggian maksimum 15 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0 meter  GSB : GSSB : 0-1 GSMB : 0-2  Ketinggian

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

Zona

55173-04

I-2

Guna Lahan

Industri mesin dan logam dasar

Fungsi yang diperbolehkan (I) jasa  IPAL

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)



Industri pengolahan logam perak Perdagangan dan jasa IPAL

 

Permukiman Perkantoran



Pendidikan

KDB mask = 75 % KLB maks = 1,5 KDH min = 20 %

Industri pengolahan logam perak Perdagangan dan jasa IPAL

 

Permukiman Perkantoran



Pendidikan

KDB mask = 75 % KLB maks = 1,5 KDH min = 20 %



Purbayan



55173-05

I-2

Industri mesin dan logam dasar

  

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

Sumber: Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 154

Intensitas Pemanfaatan Runag

Ketentuan Tata Massa Bangunan maksimum 15 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0 meter  GSB : GSSB : 0-1 GSMB : 0-2  Ketinggian maksimum 15 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0 meter  GSB : GSSB : 0-1 GSMB : 0-2  Ketinggian maksimum 15 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0 meter

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Zona

: Sarana Pelayanan Umum (SPU)

Sub Zona

: Sarana Pelayanan Umum Pendidikan (SPU-1)

A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1.

Pemanfaatan Diizinkan (I) Fungsi yang diperbolehkan di wilayah sarana pelayanan umum pendidikan berupa perumahan dan RTH.

2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T) Tidak ada fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah sarana pelayanan umum pendidikan adalah berupa perdagangan dan jasa (warung, toko), peribadatan, diijinkan secara terbatas dengan batasan : 1) KDB maksimum sebesar 75% 2) KLB maksimum sebesar 1,5 3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil 4) Menunjang kebutuhan pelajar 5) Jumlah maksimum di setiap blok adalah 1 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di wilayah sarana pelayanan umum pendidikan adalah kesehatan, diijinkan dengan syarat: dengan batasan: 1) KDB maksimum sebesar 75% 2) KLB maksimum 1,5 3) KDH minimal 20% dari luas persil 4) Memperoleh persetujuan dari ketua RW RT setempat, warga sekitar dan pemerintah Kecamatan Kotagede 5) Melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL 6) Mengenakan biaya dampak pembangunan 4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X) Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah sarana pelayanan umum pendidikan adalah industri dan pasar tradisional. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 155

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) KDB maksimum sebesar 75 % 2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) KLB maksimum sebesar 1,5 3. Koefisien Dasar Hijau (KDH) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil 4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru sarana pelayanan umum untuk pendidikan maksimum 100 unit/ha dilengkapi pelayanan umum yang memadai. C. Ketentuan Tata Massa Bangunan Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Garis Sempadan Bangunan (GSB) a. Garis Sempadan Sisi Bangunan (GSSB) adalah 0-3 meter b. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) adalah 0-4 meter 2. Ketinggian Maksimum Ketinggian bangunan maksimum adalah 12 meter atau setara dengan 3 lantai 3. Jarak Bebas antar Bangunan Minimum Jarak bebas antar bangunan minimum pada kawasan pendidikan adalah 0,5 meter 4. Tampilan Bangunan a. Ketentuan arsitektural yang berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional lokal serta tetap memperhatikan keindahan dan keserasian lingkungan sekitar. b. Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, tidak diatur mengikat. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 156

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

D. Ketentuan Sarana Prasarana Minimal Ketentuan sarana prasarana minimal di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: a. Jalur Pejalan Kaki 1. Jalur pejalan kaki untuk wilayah industri dengan lebar minimum 2 m2. 2. Dilengkapi fasilitas pejalan kaki seperti lampu jalan, fasilitas penyeberangan dan jalur hijau serta tersedia tempat parkir dan jalur sepeda. b. Ruang Terbuka Hijau Ruang terbuka hijau berupa taman dan perimeter dengan standar minimal 10% dari luas kavling. c. Ruang Terbuka Non-Hijau Ruang terbuka non hijau berupa lapangan olah raga. d. Utilitas Perkotaan Kran umum untuk setiap 100 m dengan kapasitas 30 liter/orang/hari. e. Prasarana Lingkungan 1. Tersedia tempat sampah dengan kapasitas 1 m3, dengan jenis organik dan anorganik. 2. Drainase lingkungan diletakkan di kiri dan kanan jalan utama dan lingkungan. 3. Penyediaan lahan parkir dengan luas standar minimal 25 m2. f. Fasilitas Pendukung 1. Fasilitas Kemanan berupa pos satpam 2. Fasilitas Lapangan Olah raga. 3. Fasilitas Perdagangan dan Jasa berupa Toko ATK, toko makanan dan minuman dan Foto copy.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 157

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Sarana Pelayanan Umum Pendidikan (SPU-1) Kelurahan

Kode Blok 55172-05

Zona SPU-1

Guna Lahan Pendidikan

Prenggan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diperbolehkan (I) Fungsi yang diperbolehkan di wilayah sarana pelayanan umum pendidikan adalah:  Perumahan  RTH

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T) Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah wilayah sarana pelayanan umum pendidikan adalah:  Warung  Toko  Peribadatan

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B) Fungsi yang diperbolehkan tetetapi bersyarat di wilayah wilayah sarana pelayanan umum pendidikan adalah:  Kesehatan

VII 158

Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa Runag Bangunan  KDB maks : 75 %  GSB  KLB maks : 1,5  GSSB : 0-3  KDH min: 20%  GSMB : 0-4  Kepadatan Bangunan  Ketinggian atau Unit Minimum : maksimum: 15 m (3 Maksimum 100 lantai) unit/ha, dilengkapi  Jarak bebas antar dengan pelayanan bangunan minimum: umum yang memadai. 0,5 meter  Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya.

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Zona

: Sarana Pelayanan Umum (SPU)

Sub Zona

: Sarana Pelayanan Umum Kesehatan (SPU-3)

A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1.

Pemanfaatan Diizinkan (I) Fungsi yang diperbolehkan di wilayah sarana pelayanan umum kesehatan adalah perumahan dan RTH.

2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T) Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah sarana pelayanan umum kesehatan adalah adalah berupa perdagangan dan jasa(warung dan toko), peribadatan dan pendidikan, diijinkan secara terbatas dengan batasan: 1) KDB maksimum sebesar 75% 2) KLB maksimum sebesar 1,5 3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil 4) Jumlah maksimum di setiap blok adalah 1 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di wilayah sarana pelayanan umum kesehatan tidak ada, karena zona tersebut memang khusus diperuntukkan untuk sarana kesehatan. 4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X) Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah sarana pelayanan umum kesehatan adalah industri. B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) KDB maksimum sebesar 75 % 2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) KLB maksimum sebesar 1,5 3. Koefisien Dasar Hijau (KDH) PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 159

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

KDH minimal sebesar 30% dari luas persil 4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru saranan pelayanan umum untuk kesehatan maksimum 100 unit/ha dilengkapi pelayanan umum yang memadai. C. Ketentuan Tata Massa Bangunan Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Garis Sempadan Bangunan (GSB) a. Garis Sempadan Sisi Bangunan (GSSB) adalah 0-2 meter b. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) adalah 0-3 meter 2. Ketinggian Maksimum Ketinggian bangunan maksimum adalah 12 meter atau setara dengan 3 lantai 3. Jarak Bebas antar Bangunan Minimum Jarak bebas antar bangunan minimum pada kawasan kesehatan adalah 0,5 meter 4. Tampilan Bangunan a. Ketentuan arsitektural yang berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional lokal serta tetap memperhatikan keindahan dan keserasian lingkungan sekitar. b. Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, tidak diatur mengikat. D. Ketentuan Sarana Prasarana Minimal Ketentuan sarana prasarana minimal di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: a. Jalur Pejalan Kaki 1. Jalur pejalan kaki untuk wilayah industri dengan lebar minimum 2 m2. 2. Dilengkapi fasilitas pejalan kaki seperti lampu jalan, fasilitas penyeberangan dan jalur hijau serta tersedia tempat parkir dan jalur sepeda. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 160

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

b. Ruang Terbuka Hijau Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau, taman dan perimeter dengan standar minimal 20% dari luas kawasan. c. Ruang Terbuka Non-Hijau Ruang terbuka non hijau berupa parkir umum. d. Utilitas Perkotaan 1. Jalan lingkungan dan jalan lokal harus memiliki lebar perkerasan minimal 7 m. 2. Hidran dengan suplai minimal 38 liter/detik pada tekanan 3,5 bar dan dapat mengalirkan air minimal 30 menit. 3. Jarak antar hidran maksimum 200 m dan jarak hidran dengan tepi jalan minimum 2 m. e. Prasarana Lingkungan 1. Tersedia tempat sampah dengan kapasitas 6m2 dengan jenis sampah buangan dari fasilitas kesehatan dan sampah organik-anorganik. 2. Tersedia IPAL yang dikelola oleh pihak pengelola. 3. Drainase lingkungan diletakkan di kiri dan kanan jalan utama dan lingkungan. f. Fasilitas Pendukung 1. Fasilitas Kemanan berupa pos satpam 2. Fasilitas Toilet Umum 3. Fasilitas Peribadatan minimal musholla/langgar

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 161

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Sarana Pelayanan Umum Kesehatan (SPU-3) Kelurahan

Kode Blok 55171-08

Zona SPU-3

Guna Lahan Sarana Kesehatan

Rejowinangun

Fungsi yang diperbolehkan (I) Fungsi yang diperbolehkan di wilayah sarana pelayanan umum kesehatan adalah:  Perumahan  RTH

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T) Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah wilayah sarana pelayanan umum kesehatan adalah:  Warung  Toko  Peribadatan  Pendidikan

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B) Fungsi yang diperbolehkan tetetapi bersyarat di wilayah wilayah sarana pelayanan umum kesehatan tidak ada karena zona tersebut memang diperuntukkan khusus untuk sarana kesehatan

Sumber: Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 162

Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Tata Massa Runag Bangunan  KDB maks : 75 %  GSB  KLB maks : 1,5  GSSB : 0-2  KDH min: 20%  GSMB : 0-3  Kepadatan Bangunan  Ketinggian atau Unit Minimum : maksimum: 12 m (3 Maksimum 100 lantai) unit/ha, dilengkapi  Jarak bebas antar dengan pelayanan bangunan minimum: umum yang memadai. 0,5 meter  Tampilan Bangunan : Ketentuan arsitektural Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya.

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Zona

: Peruntukan Lainnya (PL)

Sub Zona

: Peruntukan Lainnya Pariwisata (PL-3)

A. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Ruang Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Pemanfaatan Diizinkan (I) Tidak ada fungsi yang diperbolehkan di wilayah peruntukan pariwisata, karena memang zona tersebut khusus untuk peruntukan pariwisata dan zona pariwisata merupakan zona yang seharusnya dilestarikan dan dipertahankan obyek pariwisatanya, jadi tidak bisa digunakan untuk fungsi lain. 2. Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T) Fungsi yang diperbolehkan tetetapi terbatas di wilayah peruntukan pariwisata adalah RTH, minimarket, peribadatan, serta parkir, iijinkan secara terbatas dengan batasan: 1) KDB maksimum sebesar 80% 2) KLB maksimum sebesar 0,9 3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil 3. Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (B) Fungsi yang diperbolehkan tetapi bersyarat di wilayah peruntukan pariwisata, adalah perhotelan, permukiman, dan pertokoan tunggal, diijinkan secara terbatas dengan batasan: 1) KDB maksimum sebesar 80% 2) KLB maksimum sebesar 0,9 3) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil 4) Memperoleh persetujuan dari ketua RW RT setempat, warga sekitar dan pemerintah Kecamatan Kotagede 5) Melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL 6) Mengenakan biaya dampak pembangunan 4. Pemanfaatan Tidak Diizinkan (X) Fungsi yang tidak diperbolehkan di wilayah peruntukan pariwisata adalah semua fungsi yaitu industri. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 163

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

B. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) KDB maksimum sebesar 80 % 2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) KLB maksimum sebesar 0,9 3. Koefisien Dasar Hijau (KDH) KDH minimal sebesar 20% dari luas persil 4. Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru pariwisata maksimum 100 unit/ha dilengkapi pelayanan umum yang memadai. C. Ketentuan Tata Massa Bangunan Ketentuan tata massa bangunan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: 1. Garis Sempadan Bangunan (GSB) a. Garis Sempadan Sisi Bangunan (GSSB) adalah 1-3 meter b. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) adalah 1-4 meter 2. Ketinggian Maksimum Ketinggian bangunan maksimum adalah 12 meter atau setara dengan 3 lantai 3. Jarak Bebas antar Bangunan Minimum Jarak bebas antar bangunan minimum pada kawasan pariwisata adalah 0,5 meter 4. Tampilan Bangunan a. Ketentuan arsitektural yang berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional lokal serta tetap memperhatikan keindahan dan keserasian lingkungan sekitar. b. Warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, tidak diatur mengikat.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 164

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

D. Ketentuan Sarana Prasarana Minimal Ketentuan sarana prasarana minimal di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: a. Jalur Pejalan Kaki 1. Jalur pejalan kaki untuk wilayah industri dengan lebar minimum 2 m2. 2. Dilengkapi fasilitas pejalan kaki seperti lampu jalan, fasilitas penyeberangan dan jalur hijau serta tersedia tempat parkir dan jalur sepeda. b. Ruang Terbuka Hijau Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau, taman dan perimeter dengan standar minimal 201% dari luas kawasan. c. Ruang Terbuka Non-Hijau Ruang terbuka non hijau berupa parkir umum. d. Utilitas Perkotaan 1. Hidran dengan suplai minimal 38 liter/detik pada tekanan 3,5 bar dan dapat mengalirkan air minimal 30 menit. 2. Jarak antar hidran maksimum 200 m dan jarak hidran dengan tepi jalan minimum 2 m. 3. Jalan lingkungan dan jalan lokal harus memiliki lebar perkerasan minimal 7 m. e. Prasarana Lingkungan 1. Terdapat jalan primer dan jalan sekunder dengan perkerasan minimal 8 m. 2. Tersedia tempat sampah tiap 100 m2 dengan jenis sampah organik dan anorganik disertai gerobak sampah. 3. Drainase lingkungan diletakkan di kiri dan kanan jalan utama dan lingkungan. f. Fasilitas Pendukung 1. Fasilitas Akomodasi berupa pondok wisata dan penginapan 2. Fasilitas perdagangan dan jasa berupa toko cindera mata dan toko makanan dan minuman. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 165

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Tabel Zoning Teks Sub Zona Peruntukan Lainnya Pariwisata (PL-3) Kelurahan

Kode Blok

Zona

Guna Lahan

55171-01

PL-3

Pariwisata

55173-04

PL-3

Pariwisata

Fungsi yang diperbolehkan (I)  Kegiatan wisata  Cagar alam

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)  RTH  Minimarket  Peribadatan  Parkir

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)  Perhotelan  Permukiman  Pertokosn tunggal

Intensitas Pemanfaatan Runag KDB maks sebesar 80% KLB maks sebesar 0,9 KDH min sebesar 20%

 

   

  

KDB maks sebesar 80% KLB maks sebesar 0,9 KDH min sebesar 20%

Rejowinangun

Kegiatan wisata Cagar alam

RTH Minimarket Peribadatan Parkir

Purbayan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 166

Perhotelan Permukiman Pertokosn tunggal

Ketentuan Tata Massa Bangunan  GSB : GSSB : 0-3 GSMB : 0-2  Ketinggian maksimum 12 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0 meter  Tampilan bangunan : Warna bangunan, bahan bangunan, dan tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya  GSB : GSSB : 0-3 GSMB : 0-2  Ketinggian maksimum 12 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0 meter  Tampilan bangunan : Warna bangunan, bahan bangunan, dan

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Fungsi yang diperbolehkan (I)

Guna Lahan

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)

Kode Blok

Zona

55173-05

PL-3

Pariwisata

 

Kegiatan wisata Cagar alam

   

RTH Minimarket Peribadatan Parkir

55173-06

PL-3

Pariwisata

 

Kegiatan wisata Cagar alam

   

RTH Minimarket Peribadatan Parkir

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

Intensitas Pemanfaatan Runag

  

Perhotelan Permukiman Pertokosn tunggal

KDB maks sebesar 80% KLB maks sebesar 0,9 KDH min sebesar 20%

  

Perhotelan Permukiman Pertokosn tunggal

KDB maks sebesar 80% KLB maks sebesar 0,9 KDH min sebesar 20%

VII 167

Ketentuan Tata Massa Bangunan tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya  GSB : GSSB : 0-3 GSMB : 0-2  Ketinggian maksimum 12 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0 meter  Tampilan bangunan : Warna bangunan, bahan bangunan, dan tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya  GSB : GSSB : 0-3 GSMB : 0-2  Ketinggian maksimum 12 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Fungsi yang diperbolehkan (I)

Guna Lahan

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)

Kode Blok

Zona

55173-07

PL-3

Pariwisata

 

Kegiatan wisata Cagar alam

   

RTH Minimarket Peribadatan Parkir

55173-10

PL-3

Pariwisata

 

Kegiatan wisata Cagar alam

  

RTH Minimarket Peribadatan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

Intensitas Pemanfaatan Runag

  

Perhotelan Permukiman Pertokosn tunggal

KDB maks sebesar 80% KLB maks sebesar 0,9 KDH min sebesar 20%

  

Perhotelan Permukiman Pertokosn tunggal

KDB maks sebesar 80% KLB maks sebesar 0,9 KDH min sebesar 20%

VII 168

Ketentuan Tata Massa Bangunan meter  Tampilan bangunan : Warna bangunan, bahan bangunan, dan tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya  GSB : GSSB : 0-3 GSMB : 0-2  Ketinggian maksimum 12 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0 meter  Tampilan bangunan : Warna bangunan, bahan bangunan, dan tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya  GSB : GSSB : 0-3 GSMB : 0-2

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Kelurahan

Kode Blok

Zona

Guna Lahan

Fungsi yang diperbolehkan (I)

Fungsi yang diizinkan tetapi terbatas (T)  Parkir

Fungsi yang diizinkan tetapi bersyarat (B)

Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 169

Intensitas Pemanfaatan Runag

Ketentuan Tata Massa Bangunan  Ketinggian maksimum 12 m  Jarak bebas antar bangunan minimum 0 meter  Tampilan bangunan : Warna bangunan, bahan bangunan, dan tekstur bangunan bebas, tetetapi harus menyesuaikan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

E.

Ketentuan Standar Teknis Ketentuan dan standar teknis adalah

merupakan aturan-aturan teknis

pembangunan yang ditetapkan berdasarkan peraturan atau standar yang berlaku serta berisi panduan yang terukur dan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan. Standar teknis yang digunakan dalam penyusunan RDTR mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI), antara lain SNI Nomor 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan Lingkungan atau standar lain. Tujuan standar teknis adalah memberikan kemudahan dalam menerapkan ketentuan teknis yang diberlakukan di setiap zona. Ketentuan standar teknis yang dipergunakan untuk Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 pasal 59 2. Permen PU No 20 Tahun 2011 Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota 3. Perda Kota Yogyakarta No. 2 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 4. SNI 03-6981-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun di Daerah Perkotaan 5. Perda Kota Yogyakarta No 2 tahun 2010 tentang RTRW Kota Yogyakarta tahun 2010-2029. 6. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 pasal 32 7. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 pasal 38 F.

Ketentuan Teknis Pengaturan Zonasi Ketentuan perubahan peraturan zonasi terdiri dari: 1. Perubahan peraturan zonasi dapat berupa perubahan penggunaan lahan menjadi non-perumahan, perubahan intensitas pemanfaatan lahan, perubahan ketentuan tata massa bangunan, perubahan ketentuan prasarana minimum, atau perubahan lainnya yang masih ditoleransi tanpa menyebabkan perubahan keseluruhan blok/sub blok rumah. 2. Perubahan kecil (kurang dari 10% fungsi subzona rumah kepadatan sangat tinggi) dan tidak mengubah pola ruang (zoning map) wilayah perencanaan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 170

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

dapat diputuskan oleh bupati/walikota atau kepala dinas tata kota Kota Yogyakarta. Perubahan besar (lebih dari 10% fungsi subzona rumah kepadatan sangat tinggi) dan mengubah sebagian pola ruang (zoning map) wilayah perencanaan dapat diputuskan oleh bupati/walikota Kota Yogyakarta 7.8.3

Peta Zonasi (Zoning Map) Peta zonasi merupakan bagian dari peraturan zonasi yang tertuang dalam

bentuk peta, dalam peta zonasi diatur ketentuan-ketentuan baik dalam ketentuan khusus maupun ketentuan tambahan. A.

Ketentuan Khusus Untuk kawasan prioritas (Sub BWP IV) yang juga termasuk zona kawasan

kepadatan tinggi, maka: a. Sistem pergerakan untuk Jl. Kemasan menjadi satu arah menuju Pasar Legi dan Jl. Mondorakan juga menjadi satu arah menuju Jl. Nyi pembayun b. Garis Sempadan Bangunan di Jl. Kemasan dan Jl. Mondorakan tetap dipertahankan yaitu 0 m, karena merupakan bangunan di sekitar merupakan peninggalan sejarah. c. Daerah pengrajin perak diadakan pembuatan IPAL untuk pengelolaan limbah dari pengrajin perak. B. Ketentuan Tambahan Ketentuan tambahan di Kecamatan Kotagede adalah sebagai berikut: a. GSB di Jalan Kemasan 0-0-0 karena merupakan wilayah padat yang langsung berbatasan dengan jalan b. Untuk bangunan kuno yang ada, GSB tidak boleh dirubah. 7.8.4

Ketentuan Pelaksanaan Ketentuan pelaksanaan pada peraturan zonasi ialah sebagai berikut :

1. Pembangunan rumah sesuai dengan peraturan zonasi ini akan diberikan insentif berupa kemudahan perizinan pembangunan dan keringanan pajak. 2. Pembangunan rumah yang tidak sesuai dengan peraturan zonasi ini namun sudah memiliki ijin yang diperoleh sebelum disahkannya Peraturan Zonasi ini dan belum dilaksanakan, maka pembangunannya dapat terus dilakukan, PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 171

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

namun akan dikenakan disinsentif berupa peningkatan pajak dan tidak diterbitkannya lagi perizinan operasi (bila ada), serta dicabutnya ijin setelah 5 tahun tahun dengan memberikan ganti rugi kepada pihak yang bersangkutan 3. Penggunaan lahan saat ini yang tidak sesuai sebelum peraturan ini ditetapkan maka diperbolehkan selama memiliki izin yang sah dan akan dibatasi perkembangannya untuk kegiatan yang diizinkan terbatas sedangkan untuk kegiatan yang tidak diizinkan akan dikenakan disinsentif berupa peningkatan pajak dan tidak diterbitkannya lagi perizinan operasi (bila ada), serta dicabutnya izin setelah 5 tahun dengan memberikan ganti rugi kepada pihak yang bersangkutan. 4. Penggunaan lahan saat ini yang tidak sesuai sebelum peraturan ini ditetapkan dan tidak memiliki izin yang sah harus segera disesuaikan dalam waktu paling lama 6 bulan setelah berlakunya Peraturan Daerah ini. A.

Variansi Pemanfaatan Ruang Variansi pemanfaatan ruang adalah kelonggaran/keluwesan yang diberikan

untuk tidak mengikuti aturan zonasi yang ditetapkan pada suatu persil tanpa perubahan berarti (signifikan) dari peratutran zonasi yang ditetapkan. Kelonggaran yang diberikan memiliki batasan tertentu yang diperkenankan tanpa mengubah secara signifikan karakteristik pemanfaatan ruang yang ditetapkan dalam peraturan zonasi. Jenis-jenis variansi pemanfaatan lahan, sebagai berikut: a. Minor variance Izin untuk bebas dari aturan standart sebagai upaya untuk menghilangkan kesulitan yang tidak perlu akibat kondisi fisik lahan (luas, bentuk persil). b. Non comforming dimension Izin dengan kelonggaran atau pengurangan ukuran dari yang ditetapkan dalam peraturan atau standart, misalnya dengan pengurangan GSB, penambahan atap ketinggian, perubahan KDH. c. Non comforming use

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 172

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Izin yang diberikan untuk melanjutkan penggunaan lahan, bangunan atau struktur yang telah ada pada waktu peraturan zonasi ditetapkan dan tidak sesuai dengan peraturan zonasi. Izin ini dibatasi sampai pada waktu tertentu sebelum harus mengikuti peraturan zonasi yang akan ditetapkan. d. Interin development Izin pembangunan yang dberikan untuk melaksanakan pembangunan antara sebagai bagian/tahapan dari pembangunan secara keseluruhan, misal perataan lahan (grading0, pematangan konstruksi (konstruksi jalan, drainase, dll). e. Intern/temporary use Izin penggunaan lahan sementara yang diberikan untuk jangka waktu tertentu sebelum pemanfaatan ruang final direalisasikan Beberapa jenis variansi pemanfaatan ruang yang diperkenankan digunakan dalam pemanfaatan ruang dalam Kecamatan Kotagede yang dibedakan per kelurahan, seperti:

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 173

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 174

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Jenis Variansi Pemanfaatan Ruang No.

Kelurahan Minor variance

1.

Rejowinangun

---

2.

Prenggan

3.

Purbayan

Blok : 55172-03, 55172-07  Diberikan pada bangunan dan benda yang merupakan cagar budaya.  Pemanfaatan diberlakukan khusus dan tidak sesuai dengan ketentuan dasar.  Diberlakukan karena bangunan-bangunan tersebut merupakan bangunan dan benda bersejarah yang harus tetap dijaga dan dilestarikam keutuhan dan keasliannya, tanpa dirubah sedikitpun nilai pemanfaatan lahannya. Blok : 55173-06, 55173-08, 55173-10, 55173-11,  Diberikan pada bangunan dan benda yang merupakan cagar budaya.  Pemanfaatan diberlakukan khusus dan tidak sesuai dengan ketentuan dasar.  Diberlakukan karena bangunan-bangunan tersebut merupakan bangunan dan benda bersejarah yang harus tetap dijaga dan dilestarikam keutuhan dan keasliannya, tanpa dirubah sedikitpun nilai pemanfaatan lahannya

Non comforming dimension

Intern/temporary use

Blok : 55171-06, 55171-12  Diberikan untuk perdagangan dan jasa  Diberikan pada blok yang kurang perdagangan dna jasa  Pemberian izin dilakukan dengan ketentuan pengurangan nilai maksimal KDB < 70%  Perdagangan dan jasa dibuat dengan sistem deret terpusat untuk mengurangi penggunaan lahan Blok : 55172-02, 55172-03, 55172-06  Diberikan untuk perdagangan dan jasa  Diberikan pada blok yang kurang perdagangan dna jasa  Pemberian izin dilakukan dengan ketentuan pengurangan nilai maksimal KDB < 70%  Perdagangan dan jasa dibuat dengan sistem deret terpusat untuk mengurangi penggunaan lahan

Diberikan izin penggunaan lahan dengan dataran tinggi sebagai tempat evakuasi bancana alam banjir untuk Kecamatan Kotagede.

Blok : 55173-01, 55173-02, 55173-07  Diberikan untuk perdagangan dan jasa  Diberikan pada blok yang kurang perdagangan dna jasa  Pemberian izin dilakukan dengan ketentuan pengurangan nilai maksimal KDB < 70%  Perdagangan dan jasa dibuat dengan sistem deret terpusat untuk mengurangi penggunaan lahan  Garis sepadan 1 meter, sisanya dapat digunakan untuk tempat parkir guna mengurangi hambatan samping di Jalan Mondorakan dan Jalan Kemasan.

Sumber : Hasil Rencana 2012

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 175

Diberikan izin penggunaan lahan lapangan olahraga sebagai tempat evakuasi bancana alam gempa bumi untuk Kecamatan Kotagede. Diberikan izin penggunaan lahan dengan dataran tinggi sebagai tempat evakuasi bancana alam banjir untuk Kecamatan Kotagede.

---

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

B.

Insentif dan Disinsentif Dalam UU No. 26 Tahun 2007 pasal 38 disebutkan bahwa, dalam

pelaksanaan pemanfaatan ruang agar pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dapat diberikan insentif dan/atau disinsentif oleh Pemerintah dan pemerintah daerah. Insentif merupakan suatu tindakan pemberian bonus kepada para pelaku pembangunan dari pemerintah Kota Yogyakarta karena telah melakukan pembangunan sesuai dengan pedoman yang telah ada. Pemberian insentif kepada pihak-pihak yang rela mematuhi pedoman perencanaan yang telah ada ini bertujuan untuk menarik agar semakin banyak pelaku pembangunan baik investor

maupun

masyarakat

yang

mewujudkan

tujuan

pembangunan

sebagaimana terdapat dalam RDTRK Kecamatan Kotagede. Sedangkan untuk kegiatan disinsentif adalah tindakan pemberian sanksi atau peraturan tertentu yang bertujuan untuk mengarahkan pembangunan di Kota Yogyakarta agar sesuai dengan pedoman pembangunan yang telah di buat. Bentuk dari insentif dapat berupa: 1.

Kemudahan dalam perizinan

2.

Penghargaan/keringanan pajak

3.

Kompensasi

4.

Imbalan

5.

Pola pengelolaan

6.

Subsidi sarana

7.

Bonus

8.

Urun saham

9.

TDR (Transfer of Development/pengalihan hak membangun)

10.

Ketentuan teknis lainnya Disinsentif

merupakan

perangkat

untuk

mencegah,

membatasi

pertumbuhan, atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang. Penerapan disinsentif bertujuan sebagai pembelajaran bagi pihak pembangun agar tidak melanggar pedoman yang telah ditetapkan. Bentuk dari disinsentif dapat berupa: 1.

Perpanjangan prosedur

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 176

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

2.

Perketat/tambah syarat

3.

Pajak tinggi

4.

Retribusi tinggi

5.

Denda/charge

6.

Pencabutan izin

7.

Pembatasan prasarana dan lain-lain Insentif dan disinsentif diberikan dengan tetap menghormati hak

masyarakat. Insentif dan disinsentif dapat diberikan oleh: 1.

Pemerintah kepada pemerintah daerah;

2.

Pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya; serta

3.

Pemerintah kepada masyarakat. Dalam penjelasan UU No. 26 Tahun 2007 pasal 38 dijelaskan bahwa

penerapan insentif atau disinsentif secara terpisah dilakukan untuk perizinan skala kecil/individual sesuai dengan peraturan zonasi, sedangkan penerapan insentif dan disinsentif secara bersamaan diberikan untuk perizinan skala besar/kawasan karena dalam skala besar/kawasan dimungkinkan adanya pemanfaatan ruang yang dikendalikan dan didorong pengembangannya secara bersamaan. Disinsentif berupa pengenaan pajak yang tinggi dapat dikenakan untuk pemanfaatan ruang yang tidak sesuai rencana tata ruang sehingga pemanfaat ruang membayar pajak lebih tinggi. Insentif dapat diberikan antarpemerintah daerah yang saling berhubungan berupa subsidi

silang dari

daerah

yang penyelenggaraan

pemanfaatan ruangnya memberikan dampak kepada daerah yang dirugikan, atau antara pemerintah dan swasta dalam hal pemerintah memberikan preferensi kepada swasta sebagai imbalan dalam mendukung perwujudan rencana tata ruang. Konsep dasar pemberian insentif dan disinsentif meliputi faktor kelangkaan, opportunity cost, kompetisi pemanfaatan ruang dan marginalism. Penerapan insentif dan disinsentif harus jelas berpihak pada good governance atau berpihak untuk pelayanan masyarakat. Untuk itu, diperlukan pemahaman dalam penerapan insentif-disinsentif sehingga dalam penerapannya tidak diartikan sebagai hal yang buruk tetapi diartikan sebagai sesuatu yang mendidik, tidak menghukum, meningkatkan keberadaban, menarik, dan safeguarding. Pemberian PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 177

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

insentif-disinsentif harus didasarkan pada azas keadilan kepada penerima dan pemberi benefit harus saling percaya, harus ada konsistensi, serta harus jelas lembaga yang bisa menerima gugatan apabila ada kejadian yang tidak adil. Untuk penerapan insentif di Kecamatan Kotagede dibutuhkan aturan insentif sebagai berikut: Tabel x.x Penerapan Insentif No.

Insentif

Persyaratan

1.

Kemudahan perizinan

dalam

Kecamatan Kotagede memiliki fungsi kawasan sebagai pusat industri dan pariwisata sehingga pengembangan dalam bidang industri dan pariwisata pada zoning yang sesuai akan dimudahkan dalam perizinannya

2.

Penghargaan atau keringanan pajak

Bangunan dengan fungsi dan zoning yang tepat serta intensitas bangunan tidak terjadi penyimpangan dari KLB, KDB, dan KDH dikenakan pajak yang ringan karena telah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan

3.

Kompensasi, imbalan/bonus

Insentif ini diberikan kepada bangunan yang mampu mengakomodir green roof. Pemberian kompenssasi bagi pembuatan taman lingkungan atau taman publik.

4.

Subsidi sarana

Insentif ini akan diberikan pada pengembang atau investor yang akan membangun perumahan maupun pengembangan sarana di Kecamatan Kotagede dengan syarat pembangunan tersebut harus sesuai dengan peruntukan lahan di rencana tata ruang yaitu dengan penambahan sarana dan prasarana sebagai pendukung dari pengembangan yang baru tersebut

5.

Urun saham

Insentif ini dapat diberikan oleh pemerintah untuk investor atau pengembang yang mengikuti dan menaati arahan tata ruang yang telah ditetapkan melalui urun saham sehingga pemerintah ikut membantu dalam pengembangan bangunan tersebut

Sumber: Hasil Rencana, 2012

Berikut merupakan disinsentif yang dilaksanakan pada Kecamatan Kotagede jika terjadi penyimpangan dalam pembangunan: Tabel x.x Penerapan Disinsentif No.

Disinsentif

Persyaratan

1.

Perpanjangan prosedur, perketat/tambah syarat

Perpanjangan prosedur, perketat maupun tambah syarat adalah bentuk disinsentif dari dipersulitnya izin membangun sehingga apabila ada pengembangan yang bersikeras membangun permukiman pada blok industri atau pariwisata dengan ketentuan permukiman terbatas ataupun bersyarat maka akan dipersulit perizinannya

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 178

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA 2.

Pajak tinggi, denda atau charge

Disinsentif berupa pajak tinggi diberlakukan pada bangunan yang tidak bersedia mengikuti arahan tata ruang yang telah ditentukan sehingga bangunan tersebut dikenai denda maupun pajak yang lebih tinggi dari seharusnya.

3.

Pencabutan izin

Bangunan dengan fungsi yang merusak keselarasan maupun fungsi kawasan atau lingkungan sekitarnya karena menyimpang dari rencana peruntukkan tata ruang yang telah ditetapkan dapat dicabut izin membangunnya sehingga bangunan tersebut harus dirubah fungsinya maupun dibongkar bangunannya

4.

Pembatasan prasarana

Pembatasan prasarana ini diberlakukan pada pengembang atau masyarakat yang mendirikan dengan fungsi lahan yang tidak sesuai sehingga pemerintah membatasi pengembangan prasarana penunjang pada wilayah tersebut

Sumber: Hasil Rencana, 2012

Menurut Pedoman Rencana Detail Tata Ruang Kota dalam penerapan kedua aturan di atas dapat dikelompokkan menjadi: 1.

Perangkat atau mekanisme misalnya regulasi, keuangan dan kepemilikan

2.

Obyek penanganannya misalnya guna lahan, pelayanan fasilitas umum dan prasarana. Pengaturan insentif dan disinsentif di Kecamatan Kotagede ditetapkan

dengan mempertimbangkan pengaturan zonasi di Kecamatan Kotagede. Selain itu, insentif dan disinsentif di Kecamatan Kotagede merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan karena di Kecamatan Kotagede terdapat daerah rawan bencana banjir sehingga diperlukan adanya pengaturan atau sanksi yang harus diberlakukan bagi masyarakat dan pengembang secara tegas, agar tidak terjadi kesalahan dalam pemanfaatan lahan yang akan mengakibatkan kerugian terhadap masyarakat dan lingkungan. Pemberian insentif dan disinsentif diberikan berdasarkan blok. Arahan pemberian insentif dan disinsentif menggunakan scenario optimis. Kelurahan Rejowinangun

Blok 55171-01 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

Insentif  Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Disinsentif  Memperketat perijinan pembangunan SPBU dan Rumah Sakit Tipe C  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pencabutan fasilitas pada permukiman yang

VII 179

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA Kelurahan

Blok

55171-02 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

55171-03 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

55171-04 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

55171-05 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

Insentif  Pemberian penghargaan bangunan yang mampu mengakomodir green roof  Pemberian subsidi bagi industri yang menggunakan IPAL untuk pengolahan limbahnya  Memberikan hak pengelolaan bagi Kebun Binatang Gembira Loka  Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal dan rumah deret  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur serta kemudahan akseibilitas, khususnya bagi perkantoran yang dapat menyerap banyak tenaga kerja dan yang sesuai dengan aturan tata masa bangunan  Pemberian penghargaan bangunan yang mampu mengakomodir green roof  Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal, rumah deret dan pertokoan atau warung  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Pemberian penghargaan bangunan yang mampu mengakomodir green roof  Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal, rumah deret dan pertokoan atau warung  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal, rumah deret dan pertokoan/warung

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Disinsentif melanggar sempadan Sungai Gajah Wong  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.  Memperketat perijinan pembangunan SPBU dan Rumah Sakit Tipe C  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.

 Memperketat perijinan pembangunan industri  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.  Memperketat perijinan pembangunan industri  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.  Memperketat perijinan pembangunan industri  Pemberian sanksi kepada bangunan yang VII 180

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA Kelurahan

Blok

55171-06 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

55171-07 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

55171-08 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

55171-09 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

Insentif  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Pemberian penghargaan bangunan yang mampu mengakomodir green roof  Pemberian subsidi bagi industri yang menggunakan IPAL untuk pengolahan limbahnya  Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal, rumah deret dan toko atau warung  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Memberikan penghargaan pada posyandu dan puskesmas yang mampu meningkatkan pelayanan kesehatan  Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal dan rumah kopel  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Pemberian penghargaan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA



  

Disinsentif melanggar ketentuan Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku. Memperketat perijinan pembangunan industri Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.

 Memperketat perijinan pembangunan industri  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.  Memperketat perijinan pembangunan SPBU dan Rumah Sakit Tipe C  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.  Memperketat perijinan pembangunan SPBU, Pasar lingkungan dan BTS  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang VII 181

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA Kelurahan

Blok

55171-10 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

55171-11 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

55171-12 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

Prenggan

55172-01 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

Insentif bangunan yang mampu mengakomodir green roof  Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Pemberian penghargaan bangunan yang mampu mengakomodir green roof



 Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal, rumah deret dan toko atau warung  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur



 Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal, rumah deret dan toko atau warung  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur



 Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Memberikan dukungan infrastruktur serta kemudahan akseibilitas, khususnya bagi perkantoran yang dapat menyerap banyak tenaga kerja dan yang sesuai dengan aturan tata masa bangunan



PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

 

 

 

 



Disinsentif melanggar pedoman pembangunan yang berlaku. Memperketat perijinan pembangunan SPBU dan Rumah Sakit Tipe C Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku. Memperketat perijinan pembangunan industri Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku. Memperketat perijinan pembangunan industri Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku. Memperketat perijinan pembangunan SPBU, Pasar Lingkungan dan Rumah Sakit Tipe C Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan Pencabutan fasilitas pada permukiman yang melanggar sempadan Sungai Gajah Wong Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.

VII 182

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA Kelurahan

Blok 55172-02 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

55172-03 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

55172-04 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

55172-05 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

Insentif  Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Pemberian penghargaan bangunan yang mampu mengakomodir green roof  Memberikan dukungan infrastruktur serta kemudahan akseibilitas, khususnya bagi perkantoran yang dapat menyerap banyak tenaga kerja dan yang sesuai dengan aturan tata masa bangunan  Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur serta kemudahan akseibilitas, khususnya bagi perkantoran yang dapat menyerap banyak tenaga kerja dan yang sesuai dengan aturan tata masa bangunan

 Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal serta perdagangan dan jasa  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Pemberian penghargaan bangunan yang mampu mengakomodir green roof  Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal serta perdagangan dan jasa  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Disinsentif  Memperketat perijinan pembangunan SPBU, Pasar Lingkungan dan Rumah Sakit Tipe C  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.

 Memperketat perijinan pembangunan SPBU dan Rumah Sakit Tipe C  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pencabutan fasilitas pada permukiman yang melanggar sempadan Sungai Gajah Wong  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.  Memperketat perijinan pembangunan SPBU dan Rumah Sakit Tipe C  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.  Memperketat perijinan pembangunan Pasar Lingkungan dan Rumah Sakit Tipe C  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau VII 183

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA Kelurahan

Blok

55172-06 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

55172-07 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

55172-08 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

Insentif infrastruktur

 Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal serta perdagangan dan jasa  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Pemberian penghargaan bangunan yang mampu mengakomodir green roof  Memberikan dukungan infrastruktur serta kemudahan akseibilitas, khususnya bagi perkantoran yang dapat menyerap banyak tenaga kerja dan yang sesuai dengan aturan tata masa bangunan  Pemberian subsidi bagi industri yang menggunakan IPAL untuk pengolahan limbahnya  Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal serta perdagangan dan jasa  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Pemberian penghargaan bangunan yang mampu mengakomodir green roof  Pemberian subsidi bagi industri yang menggunakan IPAL untuk pengolahan limbahnya  Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal serta perdagangan dan jasa  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Pemberian penghargaan bangunan yang mampu mengakomodir green roof

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Disinsentif pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.  Memperketat perijinan pembangunan Pasar Lingkungan dan Rumah Sakit Tipe C  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.

 Memperketat perijinan pembangunan SPBU dan Rumah Sakit Tipe C  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.

 Memperketat perijinan pembangunan Pasar Lingkungan dan Rumah Sakit Tipe C  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang

VII 184

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA Kelurahan

Purbayan

Blok

55173-01 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

55173-02 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

55173-03 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

55173-04 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

Insentif  Memberikan dukungan infrastruktur serta kemudahan akseibilitas, khususnya bagi perkantoran yang dapat menyerap banyak tenaga kerja dan yang sesuai dengan aturan tata masa bangunan  Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal serta perdagangan dan jasa  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Pemberian penghargaan bangunan yang mampu mengakomodir green roof  Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal serta perdagangan dan jasa  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Pemberian penghargaan bangunan yang mampu mengakomodir green roof  Pemberian subsidi bagi industri yang menggunakan IPAL untuk pengolahan limbahnya  Mempermudah perijinan pembangunan rumah deret  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Pemberian penghargaan bangunan yang mampu mengakomodir green roof  Mempermudah perijinan pembangunan rumah deret serta perdagangan dan jasa  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Disinsentif berlaku.

 Memperketat perijinan pembangunan SPBU, Pasar Lingkungan dan Rumah Sakit Tipe C  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.  Memperketat perijinan pembangunan Pasar Lingkungan  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.

 Memperketat perijinan pembangunan rumah tunggal dan pasar lingkungan  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.  Memperketat perijinan pembangunan rumah tunggal serta industri  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan

VII 185

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA Kelurahan

Blok     55173-05 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

 

 

Insentif aturan tata masa bangunan Memberikan dukungan infrastruktur Pemberian penghargaan bangunan yang mampu mengakomodir green roof Pemberian subsidi bagi industri yang menggunakan IPAL untuk pengolahan limbahnya Memberikan hak pengelolaan bagi Kampung Wisata Mempermudah perijinan pembangunan rumah deret Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan Memberikan dukungan infrastruktur Memberikan hak pengelolaan bagi Kampung Wisata

55173-06 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

 Mempermudah perijinan pembangunan rumah deret  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Pemberian penghargaan bangunan yang mampu mengakomodir green roof  Memberikan hak pengelolaan bagi Kampung Wisata

55173-07 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

 Mempermudah perijinan pembangunan rumah deret  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Pemberian penghargaan bangunan yang mampu mengakomodir green roof  Memberikan hak pengelolaan bagi Kampung Wisata

55173-08 KDB max 80%

 Mempermudah perijinan pembangunan rumah deret

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Disinsentif  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.

 Memperketat perijinan pembangunan rumah tunggal, rumah mewah dan rumah adat  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.  Memperketat perijinan pembangunan rumah tunggal, rumah mewah, rumah adat, serta perdagangan dan jasa  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.  Memperketat perijinan pembangunan rumah tunggal, rumah mewah, rumah adat, serta perdagangan dan jasa  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.  Memperketat perijinan pembangunan rumah

VII 186

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA Kelurahan

Blok KLB max 2,4 KDH min 20%

55173-09 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

55173-10 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

55173-11 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

Insentif  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan hak pengelolaan bagi Pasar Legi Kotagede  Memberikan dukungan infrastruktur serta kemudahan akseibilitas, khususnya bagi perkantoran yang dapat menyerap banyak tenaga kerja dan yang sesuai dengan aturan tata masa bangunan  Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Pemberian penghargaan bangunan yang mampu mengakomodir green roof  Memberikan dukungan infrastruktur serta kemudahan akseibilitas, khususnya bagi perkantoran yang dapat menyerap banyak tenaga kerja dan yang sesuai dengan aturan tata masa bangunan  Mempermudah perijinan pembangunan rumah tunggal, rumah mewah, rumah kopel, rumah deret  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Pemberian penghargaan bangunan yang mampu mengakomodir green roof  Memberikan hak pengelolaan bagi Makam dan Masjid Mataram Kotagede  Mempermudah perijinan pembangunan rumah deret  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Disinsentif tunggal, rumah mewah, rumah adat, serta perdagangan dan jasa  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.  Memperketat perijinan pembangunan rumah tunggal, rumah mewah, rumah adat, serta perdagangan dan jasa  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.  Memperketat perijinan pembangunan SPBU, Pasar Lingkungan dan BTS  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.  Pengenaan retribusi yang tinggi terhadap bangunan yang tingginya melebihi tinggi Masjid Mataram  Memperketat perijinan pembangunan rumah tunggal dan pasar lingkungan  Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan  Pemberian denda atau

VII 187

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA Kelurahan

Blok

Insentif  Pemberian penghargaan bangunan yang mampu mengakomodir green roof

55173-12 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

 Mempermudah perijinan pembangunan rumah deret  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Pemberian penghargaan bangunan yang mampu mengakomodir green roof



 Mempermudah perijinan pembangunan rumah deret  Memberikan kemudahan ijin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan yang mematuhi aturan tata masa bangunan  Memberikan dukungan infrastruktur  Pemberian penghargaan bangunan yang mampu mengakomodir green roof



55173-13 KDB max 80% KLB max 2,4 KDH min 20%

 

 

Disinsentif pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku. Memperketat perijinan pembangunan rumah tunggal dan pasar lingkungan Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku. Memperketat perijinan pembangunan rumah tunggal dan pasar lingkungan Pemberian sanksi kepada bangunan yang melanggar ketentuan Pemberian denda atau pajak yang tinggi untuk bangunan yang melanggar pedoman pembangunan yang berlaku.

Sumber: Hasil Rencana 2012

Menurut Pedoman Rencana Detail Tata Ruang Kota dalam penerapan kedua aturan di atas dapat dikelompokkan menjadi: 1. Perangkat atau mekanisme misalnya regulasi, keuangan dan kepemilikan 2. Obyek penanganannya misalnya guna lahan, pelayanan fasilitas umum dan prasarana. Pengaturan insentif dan disinsentif di Kecamatan Kotagede ditetapkan dengan mempertimbangkan peraturan zonasi di Kecamatan Kotagede. Selain itu, insentif dan disinsentif di Kecamatan Kotagede merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan karena pada beberapa kawasan yang padat di Kecamatan Kotagede diperlukan adanya pengaturan atau sanksi yang harus diberlakukan bagi masyarakat dan pengembang secara tegas, agar tidak terjadi

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 188

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

kesalahan dalam pemanfaatan lahan yang akan mengakibatkan kerugian terhadap masyarakat dan lingkungan.

C.

Perijinan dan Pengawasan Perijinan Pemanfaatan

Ruang dimaksudkan sebagai upaya penertiban

pemanfaatan ruang sehingga setiap pemanfaatan ruang harus dilakukan sesuai dengan rencana tata ruang. Tujuan penyelenggaraan perijinan adalah menghindari dampak

negatif

yang

mengganggu

kepentingan

umum

pembangunan/kegiatan pemanfaatan ruang sesuai dengan

dan

menjamin

rencana, standard

teknis dan kualitas dan kinerja minimum yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah untuk mendayagunakan mekanisme perijinan dalam pengendalian pemanfaatan ruang Kecamatan Kotagede, maka sistem perijinan pemanfaatan ruang di Kecamatan Kotagede menganut prinsip-prinsip sebagai berikut: a.

Setiap kegiatan dan pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang harus memiliki izin dari pemerintah daerah.

b.

Pemberian ijin akan diberikan untuk setiap kegiatan dan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang dan atau rencana

rinci

dan

standard administrasi legal. c.

Setiap kegiatan yang berpeluang menimbulkan dampak penting harus dilengkapi dengan dokumen AMDAL dalam pengurusan ijinnya. Jenis perijinan yang harus dimiliki untuk suatu kegiatan dan pembangunan

diatur dan ditetapkan oleh Peraturan Daerah. Selain itu, Peraturan Daerah itu juga mengatur persyaratan dan ketentuan khusus yang harus dimiliki oleh pemohon ijin untuk setiap jenis kegiatan atau pembangunan. Izin pemanfaatan ruang telah dikeluarkan dan/atau diperoleh dapat dibatalkan apabila: a.

Tidak sesuai dengan RDTRK Kecamatan Kotagede

b.

Tidak melalui prosedur yang benar

c.

Tidak melaksanakan ketentuan dalam perijinan

d.

Tidak sesuai lagi akibat adanya perubahan rencana tata ruang dengan memberikan ganti keuntungan yang layak.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 189

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

Pengawasan

merupakan

upaya-upaya

untuk

menjaga

kesesuaian

pemanfaatan ruang dengan fungsi ruang yang ditetapkan dalam rencana tata ruang. Obyek pengawasannya adalah perubahan pemanfaatan ruang (kegiatan pembangunan fisik) yang terjadi, baik yang sesuai maupun yang tidak sesuai dengan rencana beserta besaran-besaran perubahannya. Upaya memberikan informasi secara obyektif mengenai pemanfaatan ruang baik yang sesuai maupun tidak sesuai dengan rencana tata ruang. Obyek pelaporan adalah perubahan pemanfaatan ruang dalam persil/kawasaan dan tata ruang wilayah blok peruntukan. Perubahan pemanfaatan ruang tingkat persil meliputi perubahan fungsi kegiatan dan perubahan teknis bangunan yang ada di dalam persil. Akumulasi perubahan persil merupakan perubahan blok peruntukan, sedangkan perubahan peruntukan merupakan perubahan kawasan dan seterusnya menjadi perubahan wilayah yang lebih luas. Hasil dari proses pelaporan ini berupa tipologi penyimpangan pemanfaatan ruang, yaitu: a.

Besaran penyimpangan (luasan, panjang, lebar).

b.

Bentuk dan jenis penyimpangan (fungsi, intensitas, atau teknis).

c.

Arah penyimpangan atau pergeseran pemanfaatan ruang.

7.9

Kelembagaan dan Peran Serta Masyarakat

7.9.1

Kelembagaan Aspek kelembagan memiliki fungsi penting dalam proses perencanaan

yang akan mempermudah proses perencanaan pembuatan Rencana Detail Tata Ruang Kota. Aspek kelembagaan terdiri dari lembaga formal dan lembaga fungsional. Dalam pelaksanaan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota harus menyeimbangkan peran pemerintah, masyarakat serta peran lembaga lain yang menjadi perwakilan masyarakat. Menurut UU N0 26 Tahun 2007, PP No 26 Tahun 2008 pelaksanaan penataan ruang perlu adanya peran kelembagaan yang terlihat sebagai berikut: a. Adanya instansi yang bertanggung jawab atas kegiatan pemanfaatn ruang wilayah dan memiliki kewenangan untuk memindak oknum yang melakukan pelanggaran pemanfaatan ruang. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 190

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

b. Adanya koordinasi secara optimal antara instansi dalam bidang pemanfaatn ruang wilayah c. Instnasi teknis yang memiliki tugas memberikan pengeluaran perizinan harus melakukan pengendalian melalui pengawasan dan penertiban d. Penataan ruang, aspek kelembagaan terbagi menjadi 2 golongan yaitu lembaga formal pemerintah dan lembaga fungsional. A. Lembaga Formal Pemerintah Lembaga formal pemerintahan memiliki fungsi untuk mengatur, melakukan pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan penataan ruang penataan ruang serta melakukan koordinasi pelenyelenggaraan penataan ruang lintas sektor, lintas wilayah dan lintas pemangku wilayah. Lembaga yang bertanggung jawab terkait peran terkait adalah Gubernur/Bupati/Walikota yang berada dilingkungan Bappeda. Dinas PU/KIMPRASWIL atau Dinas Tata Ruang. Dalam koordinasi penataan ruang, pembinaan dan pengembangan kebijakan tata ruang wilayah dan lintas sektor. B. Lembaga Fungsional Lembaga yang berperan daalam kegiatan pemnataun dilakukan oleh instansi pemerintah yang berwenang dibidang tata ruang diwilayah administrasi perencanaan sedangkan lembaga yang memiliki peran dalam kegiatan evaluasi ditunjuk oleh pimpinan lembaga (Dinas Tata Ruang & Permukiman/ Dinas PU). Secara keseluruhan lembaga yang terkait dengan penyelenggaran penataan ruang adalah : 1. BAPEDA, mempunyai tugas mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan tata ruang dan tata guna lahan, sumberdaya alam dan lingkungan hidup 2. Dinas Pekerjaan Umum, melaksanakan tugas bidang pekerjaan umum di lingkungan pemerintah daerah 3. Dinas Tata Kota, dalam hal melaksanakan pengendalian perencanaan kota dan memberikan rekomendasi ijin 4. Dinas Perijinan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 191

LAPORAN RENCANA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA 2012-2032 KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA

a. Memberikan ijin pendirian bangunan dan penggunaan bangunan kepada pemakai b. Mengawasi atau mengontrol pelaksanaan pembangunan baik yang dilakukan oleh perorangan maupun lembaga atau instansi di daerah kota yang bersangkutan. 7.9.2

Partisipasi Masyarakat Rencana Pembangunan di Kecamatan Kotagede tidak seharusnya hanya di

kelola oleh pihak Kotagede dan badan pemerintahan saja, seharusnya peran masyarakat juga harus dilibatkan. Proses pelibatan masyarakat tidak boleh berhenti sampai pada tahap yang hanya bersifat konsultasi dan sosialisasi, akan tetetapi harus terlihat jelas bahwa aspirasi masyarakat terefleksi dalam proses perencanaan tata ruang. Dalam kaitan dengan upaya untuk melibatkan masyarakat dalam perencanaan tata ruang guna mendukung pembangunan wilayah, maka terdapat beberapa prinsip dasar (konsep) sebagai berikut: 1. Memberikan pengawasan terhadap pemanfaatan kecamatan dan kawasan termasuk pemberian informasi atau laporan pelaksanaan pemanfaatan ruang kawasan yang terkai dengan sumber daya yang dimiliki pada wilayah Kecamatan Kotagede. 2. Memberikan masukan atau laporan tentang masalah yang berkaitan dengan perubahan serta penyimpangan yang dilakukan

yang ada

hubungannya dengan pemanfaatan ruang dari peraturan yang telah disepakati 3. Memberikan bantuan dalam bentuk pemikiran atau pertimbangan yang berhubungan dengan penetiban dan penggunanaan pemanfaatan ruang. Prinsip-prinsip dasar tersebut dimaksudkan agar masyarakat sebagai pihak yang paling terkena akibat dari penataan ruang harus dilindungi dari berbagai tekanan dan paksaan pembangunan yang dilegitimasi oleh birokrasi yang sering tidak difahaminya.

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VII 192

Related Documents

Rencana
June 2020 31
Rencana Besar
May 2020 12
Rencana Bisnis.docx
June 2020 16
Rencana Riset
December 2019 38
Rencana Studi.docx
June 2020 16
Rencana Isos.docx
December 2019 28

More Documents from "Sri Yani"