PROFIL SATUAN RADAR 243 TIMIKA
Alat Utama Sistem Senjata berupa Radar sangatlah penting, untuk mengantisipasi adanya kegiatan intervensi dan subversi yang dilakukan negara lain terhadap keutuhan wilayah NKRI terutama di wilayah Papua. Melihat posisi daerah Papua yang langsung berbatasan dengan Negara tetangga dan merupakan daerah dengan sumber kekayaan alam yang melimpah, maka berdasarkan Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Perkasau/63/VIII/2011 dan Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Kep/31PKS/XII/2011 pada tanggal 5 Maret 2012 dilaksanakan peresmian Satuan Radar 243 yang berlokasi di Timika Kabupaten Mimika Satuan Radar 243 Timika merupakan satuan yang beroperasi di jajaran Komando Pertahanan Udara Nasional atau yang disingkat dengan Kohanudnas, yang merupakan Komando
Utama
TNI
dalam
pertahanan
udara .
Satuan
Radar
243
Timika
mengoperasikan Alutsista Radar jenis Master T Corasie 3 produksi tahun 2010, yang merupakan radar buatan Thales Raytheon System Perancis. Satuan Radar 243 Timika mengoperasikan Radar Master T dengan tipe SSR TSA 3525. Radar Master T sendiri dapat menampilkan data azimuth, jarak dan ketinggian sasaran yang terdeteksi serta dapat bekerja dalam segala kondisi cuaca baik siang maupun malam. Radar Master T memiliki kemampuan jarak jangkau sampai dengan 240 NM dan ketinggian maksimal 100 kft. Alutsista Radar di Satuan Radar 243 Timika sangat efektif untuk menjaga stabilitas keamanan wilayah udara yang menjadi tanggung jawab Satuan Radar 243 Timika karena beroperasi sebagai Radar Hanud (Pertahanan Udara) yang berfungsi sebagai Radar Early Warning/EW (peringatan dini) dan Radar Ground Control Interception/GCI (penuntun pesawat buru sergap) yang mempunyai kemampuan komunikasi Ground to Air.
Dalam menjaga stabilitas keamanan wilayah udara yang menjadi tanggung jawabnya, selain melaksanakan operasi pengamatan udara, Satuan Radar 243 Timika juga melaksanakan Radar Cover VVIP, VIP ataupun pesawat khusus lainnya serta melaksanakan latihan pertahanan udara berupa Latihan Hanudnas Kilat D, Cakra D, Perkasa, Tutuka, Latihan Angkasa Yudha dan Latihan Gabungan TNI sesuai perintah dari Komando Atas. Dalam pelaksanaan Operasi Pertahanan Udara, data sasaran udara yang sudah ditangkap oleh Satuan Radar 243 akan secara real time dikirim ke Pusat Operasi Sektor Pertahanan Udara Nasional IV (Posek Hanudnas IV) dengan menggunakan sistem komunikasi satelit berupa stasiun bumi mini.
Adapun peralatan yang digunakan dalam
pengiriman data secara real time adalah CRC Thales yang dilengkapi dengan SBM V-Sat Plus II. Dalam pengawakannya, sesuai Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Kep/31-PKS/XII/2011 dan Kep/55-PKS/XII/2011 personel satrad 243 berasal dari tiap-tiap satuan radar yang berbeda, dimana pada saat diresmikan jumlah personel Satrad 243 berjumlah 30 orang tim inti dan 3 personel mutasi dari satuan lain, terdiri dari 14 Perwira, 18 Bintara dan 1 Tamtama.
Sebagai pengamanan Alutsiata Radar di BKO kan personel
BKO Paskhas yang berasal dari Batalyon Paskhas 468 Sarotama yang berlokasi di Biak Papua. Dengan segala keterbatasan yang ada dan makin berkembangnya teknologi senjata udara, Satuan Radar 243 diharapkan tetap mampu melaksanakan operasi pertahanan udara nasional khususnya sebagai satuan pengamanan di wilayah udara Papua. “Tajam menatap bagaikan mata seekor Elang “ yang sedang mengawasi seluruh
penjuru udara untuk menemukan mangsanya.
Tidak pernah tidur dan tidak pernah
berkedip mengawasi wilayah udara yang menjadi tanggungjawabnya.
Sesuai dengan
Tunggul Satuan Radar 243 Timika yaitu LABDA PRATIYATA YUDHA “Dengan kemahiran khusus, tabah dan berkepribadian tinggi sanggup menanggulangi bahaya dalam bentuk apapun.” Satrad 243 Timika “ Berdaulat di udara, Bersahabat di darat “.
-----====----==---===-=
Pada Tahun 2011 Tim Survey dari mabes dibantu beberapa personel dari Pangkalan Udara TNI AU Timika mencari lokasi tempat untuk dijadikan tempat berdirinya Satuan Radar 243 . Pada Umumnya Radar diletakkan pada suatu tempat dengan lokasi yang sangat tinggi berada di pinggir dan memiliki posisi diatas gunung. Dalam hal ini dikarenakan dapat dengan mudah untuk mengatur tilting pada radar, mendapat hasil tangkapan yang sempurna serta dapat dengan mudah mendapatkan maximum coverage pada radar itu sendiri.
Dalam satu dan lain hal ada beberapa pertimbangan yang mempengaruhi berdirinya radar itu sendiri. Yakni personelnya atau orang yang mengawaki suatu alutsista tersebut, kemudian Material atau alutsistanya sendiri, Cuaca atau faktor external dalam hal ini lingkungan termasuk juga kondisi alam serta banyak hal yang dijadikan dasar untuk penempatan radar militer.
Timika merupakan tempat yang sangat strategis dikarenakan adanya pt.freeport dengan tambang emas terbesar di dunia. Serta dikelilingi denga gunung-gunung yang sangat tinggi sebagai areal tambang. Seharusnya penempatan radar ditempatkan pada suatu ketinggian yakni di timika ini adalah di atas gunung atau lebih tepatnya dekat dengan areal tambang karena radar akan dapat memancarkan gelombang elektromagnetik dengan baik serta hasil tangkapan radar dapat mencakup jarak jangkau yang sesungguhnya.
Namun karena banyaknya pertimbangan dimulai dari masalah pengangkutan alutsista itu sendiri, pengawakan personel serta logistik yang dibutuhkan dicarikanlah suatu tempat yang dapat menjangkau hal hal tersebut.
Era Kepemimpinan Letkol Lek Sudirman. Komandan Letkol Lek Sudirman adalah komandan pertama yang menempati jabatan sebagai komandan satuan radar 243 timika, dimulai dari tahun 2011 semenjak pengadaan atau counterpart hingga diresmikannya tahun 2012 hingga selesai masa kepemimpinan letkol lek sudirman di tahun 2014. Komandan letkol lek sudirman mengawali masa-masa dinas di satuan
radar 243 dengan banyak sekali pembangunan dan merapihkan lahan seluas 30 hektar yang dikelola bersama dengan anggota. Komandan Letkol Lek Sudirman membangun kolam pancing yang terletak di samping mako satrad 243 timika.
Era Kepemimpinan Mayor Lek Danang Purwantono
Komandan Mayor Lek Danang Purwantono memulai masa jabatan pada tahun 2014 dan mengakhiri masa jabatan sebagai Komandan Satuan Radar 243 Pada tahun 2017.
Era Kepemimpinan Komandan Letkol Lek Rani Partono Komandan Letkol Lek Rani Partono Memulai masa dinas sebagai Komandan Satuan Radar 243 Timika dengan berakhirnya masa jabatan Mayor Lek Danang Purwantono. Serah Terima Jabatan dilaksanakan pada Bulan April Tahun 2017 Tanggal xx . Pada Saat itu yang bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Pangkosekhanudnas IV , Marsekal Pertama TNI Heraldy Dumex Dharma. Serah Terima Jabatan bertempat di Lapangan Upacara Markas Komando Satuan Radar 243 dengan dihadiri para peserta Upacara dari berbagai Satuan yang terdapat di timika , baik TNI maupun Polri. Serah Terima Jabatan berlangsung dengan sangat khidmat dengan diakhiri dengan isak tangis dan tawa haru bahagia dari seluruh personel satuan Radar 243 karena melepas kepergian Mayor Lek Danang Purwantono yang pada saat itu berpindah dinas ke markas besar TNI Angkatan Udara di jakarta.
Komandan Letkol Lek Rani Partono merupakan Alumnus Akademi Angkatan Udara Tahun 2000 yang sebelumnya berdinas di satuan Radar 233 Sabang, dan kemudian sebelum menjadi Komandan Satuan Radar 243 beliau adalah Komandan Skadik 402 di lanud Adi Sumarmo Solo sebelum melaksanakan pendidikan di Sesko TNI. Berbekal daripada Jabatan yang diemban sebelumnya Komandan Letkol Rani Partono banyak mendapatkan Pujian dan apresiasi dari Para pejabat di Lanud Adi Sumarmo solo karena atas banyak dedikasi dan kreativitas yang telah diberikan secara langsung maupun ide brilian beliau yang banyak memajukan skadik 402 di Solo serta Lanud Adi Sumarmo.
Pada saat beliau menjabat sebagai Komandan Skadik 402 , Komandan Letkol Lek RANI partono telah mempersiapkan diri untuk melaksanakan sesko au sehingga pada saat pemanggilan beliau adalah orang pertama yang mendapatkan panggilan sesko dari rekan seangkatan dengan korps elektro radar. Beliau kemudian dapat lulus dan lolos dengan hanya sekali tes sehingga pada saat menempuh pendidikan di sesko au Komandan Letkol Lek Rani Partono mendapatkan nilai yang cukup sempurna. Pada saat selesai melaksanakan pendidikan di sesko au Letkol Rani Partono kemudian mendapatkan perintah dinas atau surat keputusan untuk berdinas di Kosekhanudnas IV di biak untuk holding sementara sebelum beliau menjabat Sebagai Komandan Satuan Radar 243 Timika. Kemudian beliau menjabat sebagai Komandan Satuan Radar 243 Timika.
Merupakan Tugas yang sangat berat, Komandan Letkol LEK Rani Partono sebelumnya adalah seorang yang lama dan menguasai radar Thomson. Sedangkan Alutsista yang dimiliki oleh Satuan Radar 243 Timika adalah Radar Master T. Sangat berbeda jauh , baik dari segi teknologi dan serta secara operasional. Namun, merupakan suatu amanah serta kepercayaan yang sangat tinggi diberikan kepada Komandan Letkol Lek Rani Partono untuk mengawaki serta memimpin Satuan Radar 243 ini, Komandan Letkol Rani dipercaya dapat memimpin satuan dengan teknologi yang sangat baru yang pada dasarnya belum diketahui secara gamblang dikarenakan Komandan rani sangat lama sekali menguasai radar thomson.
KomandAN rani dengan cepat dapat mempelajari serta menguasai baik dari segi Pengetahuan teknis serta personelnya sendiri. Seiring berjalannya waktu pada era kepemimpinan Letkol Rani banyak sekali para pejabat yang datang ke satuan Radar 243 Timika, dimulai dari pejabat berpangkat mayor hingga Seorang Panglima Tentara Nasional Indonesia. Merupakan suatu kebanggan dan keberhasilan karena pada saat kepemimpinan Letkol Rani hampir seluruh pejabat tersebut memberikan apresiasi dan pujian atas kinerja dan keberhasilan beliau dalam memimpin SATUAN .
Satuan Radar 243 dengan Komposisi Personel yang sangat minimum dan terletak di wilayah yang cukup timur yakni sebelum merauke dapat melaksanakan segala tugas dan tanggung jawabnya dengan sangat baik sekali. Hal ini dapat dibuktikan dengan prosentase operasI radar yang hampir mencapai sempurnya yaitu 99,89 % .
Anggota Satuan Radar 243 Timika memiliki personel-personel yang handal pada bidangnya , dan dari beberapa personel yang masuk ke satuan radar 243 timika , adalah lulusan terbaik dari sekolah sebelum memasuki kesatuan. Hal tersebut juga menjadikan acuan untuk satuan radar 243 timika adalah kesatuan yang patut dipertimbangkan dari segi kualitas personnelnya.
Komandan Letkol Lek RANI PARTONO pada masa kepemimpinannya sangat memperdulikan terhadap segi kesehatan dikarenakan banyaknya personel dari satuan radar 243 timika maupun dari paskhas pam alutsista dari batalyon paskhas 468 yang terkena penyakit malaria. Oleh karena hal tersebut Komandan Letkol Lek Rani Partono membuat suatu kemajuan dengan datangnya seorang dokter dan bintara kesehatan untuk satuan radar 243