Rekayasa Pondasi.docx

  • Uploaded by: artika sembiring
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rekayasa Pondasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,070
  • Pages: 9
REKAYASA PONDASI D I S U S U N OLEH:

ARTIKA Y BR SEMBIRING 16209011

F

A

K

U

L

T

A

S

T

E

K

N

I

K

PRODI TEKNIK SIPIL U N I V E R S I T A S N E G E R IM A N A D O

Pengertian Pondasi Pengertian pondasi yang dimaksud disini adalah suatu jenis kontruksi yang menjadi dasar dan pondasi ini berfungsi sebagai penopang bangunan yang ada di atasnya dan ini bertujuan untuk diteruskan secara bertahap dan merata ke lapisan tanah. Namun terdapat juga pengertian pondasi yang lain yang mengatakan bahwa pondasi adalah kontruksi yang telah diperhitungkan sebaik mungkin sehingga hal ini dapat menjamin keseimbangan dan kestabilan bangunan terhadap berat yang akan dibebankan pada pondasi tersebut. Setelah kita mengetahui pengertian dari pondasi tersebut, mari kita lihat Jenis-jenis Pondasi yang perlu diketahui. Mengapa hal ini begitu penting bagi Anda ? Mungkin Anda adalah seorang developer yang ingin membangun rumah atau ruko di tanah yang telah Anda beli sebagai contoh tanah kavling tentu jenisjenis pondasi tersebut perlu Anda ketahui. Hal ini pastinya perlu menjadi pengetahuan Anda jika Anda memiliki tanah yang ingin Anda jual.

Jenis-jenis Pondasi 1. Pondasi Tiang Pancang

jenis pondasi tiang pancang Pondasi tiang pancang memiliki pengertian seperti biasanya dipergunakan untuk jenis-jenis tanah yang lembek, tanah yang berawa dengan jenis kondisi daya dukung tanah yang kecil. Jika Anda menjual tanah yang lembek maka konsumen harus diberi edukasi terhadap tanah tersebut. Mungkin Anda bisa merekomendasi website ini untuk menjadi bahan pengetahuan bagi konsumen Anda. Sehingga jenis ponasi tiang pancang merupakan suatu jenis kontruksi

pondasi yang memiliki kekuatan untuk menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan lenturan yang menyerap. 2. Pondasi Batu Kali

jenis pondasi batu kali Pondasi tiang batu kali merupakan jenis pondasi yang digunakan untuk jenisjenis bangunan yang sederhana, biasanya jenis pondasi ini digunakan untuk jenis bangunan yang berlantai satu, dimana tanah tersebut merupakan jenis kondisi yang keras yang terletak sangat dekat ditambah lagi tanah tersebut susah digali karena kondisinya berbatuan. 3. Pondasi Batu Bata

jenis pondasi batu bata

Jenis Pondasi Batu Bata ini memiliki persamaan dengan jenis pondasi batu kali, dimana pondasi ini biasanya digunakan untuk jenis-jenis bangunan berlantai satu, dimana tanah yang menggunakan jenis pondasi ini adalah jenis tanah yang keras. Untuk melihat contoh jenis pondasi ini bisa dilihat gambar di bawah ini. 4. Pondasi Telapak

jenis pondasi telapak Pondasi Telapak apa itu pondasi telapak ? Pondasi telapak merupakan pondasi yang sering digunakan untuk bangunan-bangunan yang bertingkat. Jenis pondasi telapak ini yang digunakan pada jenis-jenis bangunan yang sederhana misalnya jenis bangunan yang satu lantai. Karena jenis pondasi satu lantai bisa menggunakan jenis pondasi seperti batu kali atau batu bata. 5. Pondasi Sumuran

jenis pondasi sumuran Pondasi sumuruan ini merupakan salah satu dari jenis pondasi yang seriing digunakan untuk jenis bangunan yang bertingkat. Jenis ini memliki kedalaman dibawah tanah lebih dari 2 meter. Pondasi sumuran ini dibuat dengan tehnik

menggali tanah yang berbentuk bulat sampai ke kedalaman tanah yang keras, kemudian diisii dengan semen beton.

JENIS-JENIS TANAH 1. Tanah Vulkanis a. Tanah Andosol    

Proses terbentuknya : dari abu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan Ciri-ciri : warna kelabu hingga kuning, peka terhadap erosi, dan sangat subur Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian, perkebunan, hutan pinus atau cemara Persebaran : Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi

andosol

b. Tanah Regosol    

Proses terbentuknya : dari endapan abu vulkanis baru yang memiliki butir kasar Ciri-ciri : berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuning dan kadar bahan organik rendah Pemanfaatannya : untuk pertanian padi, palawija, tebu dan kelapa Persebaran : di lereng gunung berapi, pantai dan bukit pasir pantai yang meliputi pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara

c. Tanah Aluvial (Tanah Endapan)    

Proses terbentuknya : tanah hasil erosi (lumpur dan pasir halus) di daerah-daerah dataran rendah Ciri-ciri : warna kelabu dan peka terhadap erosi Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian sawah dan palawija Persebaran : Sumatera, Jawa bagian utara, Halmahera, Kalimatan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi dan Papua bagian selatan

2. Tanah Organosol a. Tanah Humus    

Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan bahan-bahan organik Ciri-ciri : warna kehitaman, mudah basah, mengandung bahan organik, sangat subur Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian Persebaran : Lampung, Jawa Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggara

Organosol

b. Tanah Gambut    

Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan tumbuhan / bahan organik di daerah yang selalu tergenang air (rawa-rawa) Ciri-ciri : bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur Pemanfaatannya : untuk pertanian pasang surut Persebaran : Pantai timur Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, Seram, Papua, Pantai Selatan

Tanah Gambut 3. Tanah Litosol (tanah berbatu-batu)    

Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih baru (belum sempurna) sehingga butirannya besar / kasar Ciri-ciri : tekstur tanahnya beranekaragam dan pada umumnya berpasir, tak bertekstur, warna kandungan batu, kerikil dan kesuburan bervariasi Pemanfaatannya : masih alang-alang, bisa untuk hutan Persebaran : Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Sumatera

4. Tanah Podzol    

Proses terbentuknya : di daerah yang memiliki suhu rendah dan curah hujan tinggi Ciri-ciri : warna pucat, kandungan pasir kuarsa tinggi, sangat masam, peka terhadap erosi, kurang subur Pemanfaatannya : untuk pertanian palawija Persebaran : Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Papua

5. Tanah Laterit  

Proses terbentuknya : Tanah yang tercuci air hujan, sehingga unsur hara telah hilang meresap dan mengalir ke dalam tanah Ciri-ciri : warna cokelat kemerah-merahan, tidak subur

 

Pemanfaatannya : untuk lahan pertanian Persebaran : Kalimantan Barat, Lampung, Banten, Sulawesi Tenggara

6. Tanah Mergel    

Proses terbentuknya : dari hasil campuran pelarutan kapur, pasir dan tanah liat karena peristiwa air hujan Ciri-ciri : tidak subur Pemanfaatannya : untuk hujan jati Persebaran : Yogyakarta, Priangan Selatan di Jawa Barat, pegunungan Kendeng di Jawa Tengah, Kediri, Madiun, Nusa Tenggara

7. Tanah Terarosa (Kapur) a. Tanah Renzina    

Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan kapur di daerah yang memiliki curah hujan tinggi Ciri-ciri : warna putih sampai hitam, miskin unsur hara Pemanfaatannya : untuk palawija, hutan jati Persebaran : Gunung kidul , Yogyakarta

Terarosa

b. Tanah Mediteran    

Proses terbentuknya : hasil pelapukan batuan kapur keras dan sedimen Ciri-ciri : Warna putih kecoklatan, keras, tidak subur Pemanfaatannya : untuk pertanian tegalan, hutan jati Persebaran : Pegunungan Jawa Timur, Nusa Tenggara, Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku, Sumatera

Related Documents

Rekayasa Genetika.docx
June 2020 18
Rekayasa Ide.docx
April 2020 24
Rekayasa Fusi
June 2020 17
Rekayasa Ide.docx
December 2019 30
Rekayasa Ide
August 2019 36
Rekayasa Ide
August 2019 30

More Documents from "Nabila Tijani"