Refleksi Kasus Bedah.docx

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Refleksi Kasus Bedah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 535
  • Pages: 4
REFLEKSI KASUS TUMOR TESTIS

Disusun oleh : Yurike Indah Pratiwi 406152085 Devin Valerian Jaya 406162060

Pembimbing : dr. Widi A. SpB. MKes

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD RAA SOEWONDO PATI

REFLEKSI KASUS IDENTITAS PASIEN Nama

: Tn. J

Usia

: 62 tahun

Alamat

: Tambahagung 2/3 Pati, Pati, Jawa Tengah

Agama

: Islam

Suku Bangsa

: Jawa

Pekerjaan

: Petani

Status

: Menikah

Pendidikan

: Tidak sekolah

Masuk RS

: 13-06-2017

RESUME Pasien laki-laki usia 62 tahun datang ke RSUD RAA Soewondo Pati dengan keluhan tidak bisa BAK sejak 1 hari SMRS. Keluhan disertai nyeri pada perut kanan bawah yang dirasakan hilang timbul yang sedikit membaik ketika istirahat. keluhan lain seperti demam, mual, muntah disangkal. Pasien mengaku pada tahun 2010 pasien pernah operasi batu ginjal di RSUP Kariadi Semarang. Pada tahun 2016, pasien pernah dirawat di RSUD RAA Soewondo Pati karena mengalami keluhan serupa yaitu sulit BAK. Pada saat itu, pasien diperiksa dan ditemukan testis pasien membesar. Setelah itu pasien dilakukan pemeriksaan penunjang USG abdomen dan USG testis dan hasilnya prostat pasien membesar (25,2 cc) dan ukuran testis kiri pasien membesar, ekogenitas meningkat, dan tampak nodul multipel dengan kesan suspek tumor testis kiri. Pasien kemudian dirujuk ke RSUP Kariadi di Semarang untuk dilakukan tatalaksana selanjutnya. Namun, pasien tidak jadi mendapatkan perawatan di RSUP Kariadi karena saat itu ruangan sedang penuh. Setelah keluhan sulit kencingnya membaik, pasien kemudian tidak pernah lagi ke dokter untuk mengobati penyakitnya.

Pada tanggal 13 Juni 2017 pasien masuk melalui IGD dan kemudian pasien di rawat di bangsal Bougenvile dengan DPJP Sp. B. Pada pemeriksaan fisik abdomen didapatkan nyeri tekan perut kanan bawah. Pada pemeriksaan testis tampak testis membesar. setelah itu pasien dilakukan pemeriksaan USG abdomen dan USG testis ulang dan hasilnya prostat pasien 25 cc (normal) dan testis membesar, ekogenitas meningkat, dan tampak nodul multiple. Pasien kemudian direncanakan untuk dilakukan tindakan operasi. Pasien dirawat dan biaya ditanggung BPJS. Pasien mengaku tidak mengerti mengenai penyakit yang dideritanya.

HAL MENARIK Profesionalisme kesehatan

tenaga Pada tahun 2016 pasien dirujuk ke RSUP Kariadi untuk operasi tumor testis, namun pasien ditolak dengan alasan ruangan penuh untuk pasien BPJS. Selain itu, kurangnya penjelasan yang diberikan oleh dokter mengenai penyakit yang diderita pasien sehingga pasien tidak mengetahui dengan benar

tentang

penyakitnya

sehingga

pasien

tidak

memeriksakan diri kembali ke dokter. Medis

Tumor testis merupakan keganasan terbanyak pada pria berusia diantara 15-35 tahun dan merupakan 1-2% dari semua neoplasma pada pria. Pemeriksaan tumor testis dapat berupa USG, MRI, dan pemeriksaan laboratorium (AFP dan HCG). Pada pasien ini didiagnosis tumor testis pada usia 61 tahun dan hanya dilakukan pemeriksaan USG saja karena pasien menggunakan BPJS. Penyebab dari gejala retensi urin belum dapat dipastikan karena tidak dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti BNO IVP dan urinalisa.

ASPEK MEDIKOLEGAL Kode Etik Kedokteran Indonesia Pasal 2: Standar Pelayanan Kedokteran yang Baik Dalam hal situasi fasilitas pelayanan kesehatan tidak optimal atau kurang memadai untuk mendukung pelayanan yang diberikan, pengambilan keputusan professional wajib diwujudkan dalam atau disertai perilaku professional terbaik dokter demi kepentingan tebaik pasien.

SARAN Sebaiknya pasien dijelaskan dengan benar mengenai penyakitnya sehingga pasien dapat mengerti dan memahami jika penyakitnya dapat berdampak buruk apabila tidak segera ditangani. Untuk menunjang diagnosis, sebaiknya tidak hanya pemeriksaan USG saja, melainkan dilakukan juga pemeriksaan lanjutan terhadap pasien.

Related Documents