REFLEKSI KASUS FORENSIK
RSUP DR. Soeradji Tirtonegoro Klaten Oleh : I Putu Gde Fredy Gunawan
I.
Identitas Pasien Nama Jenis Kelamin Umur Alamat Rekam Medis Agama
II.
Deskripsi Kasus Korban datang ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Soeradji Tirtonegoro Klaten pada tanggal empat belas september dua ribu enam belas pukul sebelas malam waktu Indonesia barat. Menurut keterangan korban, pada pukul sepuluh malam, korban terjatuh dari motor . Korban terjatuh dari motor dikarenakan kaget ketika melewati polisi tidur pada jalan yang baru pertama kali itu dilewati oleh korban dan kondisi sekitar gelap karena sudah malam. Pada saat kejadian, korban mengenakan helm dan mengendarai motor sendiri tanpa membonceng siapapun. Posisi korban saat terjatuh ke arah kanan dan menumpu dengan tangan kiri. Korban dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dokter Soeradji Tirtonegoro Klaten oleh istri dan kerabat korban Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 84x/menit, pernafasan 20x/menit dan suhu 37 derajat celcius. Didapatkan pada sumbu tengah tubuh, dua sentimeter di bawah bibir bawah, terdapat satu luka lecet geser dengan batas tegas, bentuk oval, warna merah, arah dari atas ke bawah, kondisi bersih, dasar kulit, dengan panjang tiga sentimeter dan lebar dua sentimeter. Pada pergelangan tangan kiri bagian punggung terdapat penonjolan dengan bentuk tidak teratur cenderung bulat, warna sama dengan kulit, dengan diameter empat sentimeter. Terdapat keterbatasan gerak sendi pergelangan tangan akibat nyeri. Pada lengan bawah kanan tidak terdapat luka, tidak teraba derik
: Bambang Wahyu Sri H. : Laki-laki : 31 Tahun : Tegal Waton : 540349 : Islam
tulang, dan tidak ada keterbatasan gerak sendi pergelangan tangan. Pada punggung tangan kanan, dua sentimeter ke arah dalam dari sumbu tengah lengan luar, terdapat dua luka lecet geser memanjang yang hampir menyatu dengan bentuk yang tidak beraturan, batas tegas, warna merah, arah dari luar ke dalam, kondisi bersih, dasar kulit dengan ukuran panjang lima sentimeter dan lebar satu setengah sentimeter. Pada tungkai bawah kanan, dua sentimeter ke arah luar dari sumbu tengah tungkai bawah dalam, satu sentimeter di bawah tempurung lutut kanan terdapat dua luka lecet geser berbentuk lingkaran yang bersatu menjadi satu dengan batas yang jelas, berwarna merah, arah kiri ke kanan, kondisi bersih, dasar kulit, dengan ukuran diameter luka pertama dua sentimeter dan luka kedua empat sentimeter. III.
IV.
Masalah Faktor resiko terjadinya kecelakaan tunggal Pengurusan penanggungan biaya perawatan kecelakaan Jasa Raharja Pembahasan Penelitian di Indonesia, faktor penyebab kecelakaan lalu lintas yaitu Faktor Manusia (92%) Manusia sebagai pengemudi memiliki faktor fisiologis dan psikologis. o Faktor fisiologis manusia yang dapat berpengaruh terhadap kejadian kecelakaan adalah sistem syaraf, penglihatan, pendengaran, stabilitas perasaan, indera lain (sentuh, bau), modifikasi (lelah, obat). o Faktor psikologis berupa motifasi, intelegensia, pengalaman, emosi, kedewasaan, dan kebiasaan. Faktor Kendaraan (4%) Disain kendaraan merupakan faktor engineering pada kendaraan yang dapat mengurangi terjadinya kecelakaan (crash avoidance) dan faktor yang dapat mengurangi cidera yang dialami jika terjadi kecelakaan (crash worthiness). Kendaraan bermotor sebagai hasil produksi suatu pabrik telah dirancang dengan nilai faktor keamanan untuk menjamin keselamatan bagi pengendaranya. Namun
V.
VI.
kendaraan harus mendapatkan perawatan yang baik sehingga semua bagiannya berfungsi dengan baik, seperti mesin, rem, ban, kaca spion, dan sebagainya. Faktor Lingkungan (1%) Faktor lingkungan fisik merupakan elemen ekstrinsik yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan. Kondisi jalan dan cuaca tertentu dapat menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas, seperti jalan basah/licin, jalan rusak, tanah longsor, dan lain sebagainya (Rose, 1977). Faktor Lingkungan Sosial (1%) Faktor lingkungan sosial yang dimaksud di sini adalah faktor yang berasal dari lingkungan masyarakat, seperti norma keselamatan berkendara yang berada di masyarakat, sikap masyarakat sebagai pengguna jalan dalam berkendara, serta kesiapsiagaan masyarakat ketika ada kejadian kecelakaan lalu lintas. Kesimpulan Pada kasus ini faktor penyebab kecelakaan adalah faktor manusa sebab pengemudi kurang memerhatikan jalan sehingga tidka menyadari adanya polisi tidur. Referensi a. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125831-S-5849Analisis%20faktor-Literatur.pdf