REFERAT ANTIDEPRESAN HAJAR HANIYAH 1102012043 Pembimbing : dr. Hj. Ni Wayan Ani P, Sp.KJ
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI RUMAH SAKIT JIWA ISLAM KLENDER PERIODE 4 MARET – 7 APRIL 2019
PENDAHULUAN
Depresi adalah suatu gangguan keadaan tonus perasaan yang secara umum ditandai oleh rasa kesedihan, apati, pesimisme, dan kesepian. Penyebab depresi tidak hanya satu, tetapi multifaktorial. Sebagian besar penyebabnya mungkin muncul dari atau orang itu sendiri. Karena tidak jelas pada anatomi, biokimia, atau fisiologi.
Antidepresan terbagi menjadi beberapa golongan, yaitu tricyclic antidepressants (TCA), selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI), serotonin/norepinephrine reuptake inhibitors (SNRI), atypical antidepressants, dan monoamine oksidase inhibitors (MAOI).
ANTIDEPRESAN Pengaruh antidepressan pada neurotransmitter biogenik amin memiliki mekanisme yang berbeda pada setiap golongan antidepressan. Terapi jangka panjang dengan obat-obat tersebut telah membuktikan pengurangan reuptake norepinephrine atau serotonin atau keduanya, penurunan jumlah reseptor beta pascasinaptik, dan berkurangnya pembentukan cAMP.
Alogaritma Terapi Depresi
Pasien depresi yang secara fisik sehat tanpa ada kontraindikasi terhadap antidepresan SSRI ( dipilih tergantung beberapa faktor)
Terapi gagal, tidak ada respon atau timbul efek samping
Dipastikan kepatuhan obat
Diganti dengan alternatif lain (SSRI yang lain, antidepresan nonSSRI)
Respon Parsial
Sembuh total
Pertimbangkan terapi (antidepresan non-SSRI, lithium, hormone tiroid, atypical antipsikotik) atau Diganti dengan alternative lain (SSRI yang lain, antidepresan non-SSRI)
Menjaga 4 - 9 bulan untuk terapi lanjutan, jika perlu 1236 bulan untuk terapi pemeliharaan
Terapi gagal
Respon parsial
Sembuh total
Diganti dengan alternatif lain (SSRI yang lain, antidepresan non-SSRI)
Pertimbangkan terapi (antidepresan non-SSRI, lithium, hormone tiroid, atypical antipsikotik)
Menjaga 4 - 9 bulan untuk terapi lanjutan, jika perlu 1236 bulan untuk terapi pemeliharaan
Dipastikan kepatuhan obat
Diganti dengan alternatif lain (SSRI yang lain, antidepresan nonSSRI)
Terapi gagal
Diganti dengan alternatif lain (antidepresan non-SSRI)
Pertimbangkan terapi (antidepresan non-SSRI, lithium, hormone tiroid, atypical antipsikotik) atau Diganti dengan alternative lain (SSRI yang lain, antidepresan non-SSRI)
Menjaga 4 - 9 bulan untuk terapi lanjutan, jika perlu 1236 bulan untuk terapi pemeliharaan
Terapi gagal
Respon parsial
Sembuh total
Diganti dengan alternatif lain (SSRI yang lain, antidepresan non-SSRI)
Pertimbangkan terapi (antidepresan non-SSRI, lithium, hormone tiroid, atypical antipsikotik)
Menjaga 4 - 9 bulan untuk terapi lanjutan, jika perlu 1236 bulan untuk terapi pemeliharaan
Respon parsial
Pertimbangkan terapi (antidepresan non-SSRI, lithium, hormone tiroid, atypical antipsikotik)
Sembuh total
Menjaga 4 - 9 bulan untuk terapi lanjutan, jika perlu 1236 bulan untuk terapi pemeliharaan
ANTIDEPRESI TRISIKLIK
Anti depresan trisiklik merupakan anti depresan generasi pertama untuk mengatasi pasien depresi.
Cara kerja : 1. menghambat uptake neurotransmiter: TCA menghambat ambilan norepinefrin dan serotonin neuron masuk ke terminal saraf prasinaptik. 2. Penghambatan reseptor: histamin dan muskarinik.
TCA juga menghambat reseptor serotonik, a-adrenergik,
Efek Samping : 1.
Efek antimuskarinik
2.
Kardiovaskular
3.
Hipotensi ortostatik
4.
Sedasi
Indikasi : Depresi berat termasuk depresi psikotik kombinasi dengan pemberian antipsikotik, depresi melankolik dan beberapa jenis ansietas. Klomipramin banyak digunakan untuk gangguan obsesif kompulsif penggunaan lainnya adalah untuk migren, sakit kepala, enuresis dan nyeri kronik.
Cara Pemberian : Pemberian TCA dimulai dengan dosis rendah yang ditingkatkan secara bertahap setelah 7-10 hari tidak ada reaksi. Bila setelah 2 minggu masih tidak ada reaksi, dosis boleh ditingkatkan lagi. Penghentian obat secara mendadak dapat menyebabkan fenomena rebound pada efek samping kolinergik, oleh karena itu turunkan dosis secara bertahap sebanyak 25-50 mg setiap 3-7 hari.
Jenis obat Dosis mg/hari
Anti kolinergi k
Sedasi
Hipotens i ortostati k
Amitriptilin 50-300 (laroxyl)
++++
++++
++
Klomipari m (anafranil)
25-250
+++
+++
++
Imipramin (tofranil)
30-300
++
++
+++
Tetrasiklik 50-225 ++ ++ + maproptili n (ladiomil) mianserin (tolvon)Tabel 1.1 Gambaran obat antidepresan Trisiklik
SELECTIVE SEROTONIN REUPTAKE INHIBITOR (SSRI) Dibanding dengan antidepresan trisiklik, SSRI menyebabkan efek antikolinergik lebih kecil dan kordiotoksisitas lebih rendah. indikasi : Depresi dan beberapa jenis gangguan cemas (misalnya gangguan obsesif komulsif, gangguan panik dan sosial fobia)
Efek Samping : SSRI secara selektif menghambat ambilan kembali serotonin dan dapat menyebabkan efek samping saluran cerna dan disfungsi seksual, SSRI kadangkadang juga menyebabkan efeksamping cemas dan insomnia (fluoxetin), somnolen atau mengantuk berat (paroxetin), diare (sertralin).
Cara Pemberian Pemberian SSRI dimulai dengan dosis kecil yang ditingkatkan secara bertahap 2-3 minggu. Reaksi optimal didapat setelah 4-6 minggu. Pada pasien usia lanjut, disfungsi ginjal dan hepar, berikan dosis rendah. dimulai degan dosis tunggal 10 mg pada pagi hari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap setelah 2 minggu pemerian menjadi 20 mg, 40 mg dan dosis maksimal adalah 60 mg. Untuk bulimia nervosa dosis awal 60mg/hari. Jenis obat
Dosis mg/hari
Antikolinerg Sedasi ik
Hipotensi
Ortostatik paroxetin
20-50
0/+
0/+
0
Fluoxatin
20-60
0
0/+
0
Sertralin
50-200
0
0/+
0
Fluvoxamin
50-300 0 0/+ Tabel 1.2 Gambaran obat SSRI
0
MONOAMIN OKSIDASE INHIBITORS (MAOI)
Monoamin oksidase (MAO) merupakan suatu enzim kompleks yang terdistribusi luas dalam tubuh, berperan dalam dekomposisi amin biogenik seperti norefpinefrin, epinefrin. dopamine, serotonin. MAOI menghambat sistem enzim ini seghingga menyebabkan peningkatan konsenterasi amin endogen
Dua inhibitor MAO yang ada untuk pengobatan depresi sekarang:, isokarboksazid, dan tranilsipromin.
Indikasi :
Pasien depresi yang tidak responsif atau alergi dengan antidepresan trisiklik atau yang menderita ansietas hebat, Pasien dengan aktivitas psikomotor lemah, Depresi atipikal.
Efek Samping :
Penimbunan Tiramin yang dikonsumsi (keju, ati ayam) dapat menyebabkan sakit kepala, takikardia, mual, hipertensi, aritmia jantung dan stroke. Efek samping lainnya termasuk mengantuk, hipotensi ortostatik, penglihatan kabur, mulut kering, disuria dan konstipasi.
SELECTIVE NOREPINEPHRIN AND SEROTONIN REUPTAKE INHIBITOR (SNRI) Salah satu contoh obat golongan SNRI adalah Venlafaxine. Penghambatan sentral selektif terhadap ambilan kembali noradrenalin dan serotonin. Efek samping yang tersering adalah mual, sakit kepala, insomnia, somnolen, mulut kering, pusing, konstipasi, astenia, berkeringat dan gugup, efek samping ini terkait dosis pada dosis yang lebih tinggi dapat terjadi hipertensi. Overdosis mengakibatkan perubahan EKG (seperti pemanjangan interval QT, pemanjangan QRS) takikardi sinus, takikardi ventrikel, bradikardia dan kejang. Venlafaxine Dosis : 75 mg/hari, maksimal 250 mg/hari Kontra Indikasi: Penggunaan beama MAO, hamil dan laktasi, anak <18 tahun
ATYPICAL ANTIDEPRESSANT
Salah satu contoh atypical antidpressant yaitu bupropion. Memiliki struktur kimia mirip amfetamin, obat ini diduga bekerja pada efek dopaminergik.
Efek samping utama berupa perangsangan sentral agitasi, ansietas dan insomnia pada 2% pasien. Efek samping lain yang dapat terjadi ialah mulut kering, migrain, mual, muntah, konstipasi dan tremor.
Dosis awal dewasa 100mg 2 kali sehari, dapat ditingkatkan hinggga 300mg/hari. Diberikan dalam dosis 100mg/kali. Efek terlihat setelah 4 minggu atau lebih. Dosis dapat dinaikkan hingga 450mg/hari diberikan dalam dosis terbagi.
PEMILIHAN OBAT
Pemilihan jenis obat anti-depresi tergantung pada banyak faktor, toleransi pasien terhadap efek samping dan penyesuain efek samping terhadap kondisi pasien (usia, penyakit fisik tertentu, jenis depresi), interaksi obat dan faktor harga.
pemilihan obat anti depresi sebaiknya mengikuti urutan (step care).
Step 1 : golongan SSRI (sertaline, ect) Step 2 : golongan trisiklik (Amitriptyline, etc) Step 3 : golongan tetrasiklik (maprotiline, etc golongan “atypical” (trazodone) golongan MAOI (moclobemide)
PEMBERIAN DOSIS
Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan:
Onset efek primer (efek klinis)
Efek sekunder (efek samping)
: sekitar 12-24 jam
Waktu paruh
: 12-48 jam (pemberian 1-2 kali perhari).
Ada lima proses dalam pengaturan dosis, yaitu:
: sekitar 2-4 minggu
a.
Initiating Dosage (dosis anjuran), untuk mencapai dosis anjuran selama minggu I.
b.
Titrating Dosage (dosis optimal), dimulai pada dosis anjuran sampai dosis efektif kemudian menjadi dosis optimal.
c.
Stabilizing Dosage (dosis stabil), dosis optimal dipertahankan selama 2-3 bulan. .
d.
Maintining Dosage (dosis pemeliharaan), selama 3-6 bulan. Biasanya dosis pemeliharaan ½ dosis optimal.
e.
Tappering Dosage (dosis penurunan), selama 1 bulan.
Daftar Pustaka
Richard F, Michelle C, and Luigi C. Antidepressants; in Lippincott's Illustrated Reviews: Pharmacology. Harvey AR and Champe PC. 4th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 2009. p. 142-50.
Kaplan, Harold I, Benjamin J. Sadock dan Jack A. Grebb. Gangguan Delusional. Dalam: synopsis psikiatri. Jilid satu. Jakarta: Binapura Aksara; 2010. hal. 833-53.
Gunawan SG, Setabudy R, Nafrialdi, dan Elysabeth. Farmakologi dan terapi. Edisi ke-lima. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2007. hal. 171
Departemen Kesehatan Ditjen Bina Pelayanan Medik Direktorat Bina Pelayanan kesehatan Jiwa. Buku pedoman pelayana kesehatan jiwa di fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan Ditjen Bina Pelayanan Medik Direktorat Bina Pelayanan kesehatan Jiwa.2006. hal. 59-64.
Elvira SdD dan Hadisukanto G. Buku ajar psikiatri. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2010. hal. 356-60.
Puri BK, Laking PJ, dan Treasaden IH. Buku ajar psikiatri. Edisi ke-dua. Jakarta: EGC. 2011. hal. 37
Maslim R. Panduan praktis penggunaan klinis obat psikotropik. Jakarta. 2007. Hal.22-8.
Maslim R. Buku saku diagnosis gangguan jiwa. Jakarta: Nuh jaya. 2003. hal.64.
Hollister LE. Obat antidepresan. Dalam: Farmakologi dasar dan klinik. Katzung BG. Edisi ke-enam.1998. Jakarta: EGC. hal. 467-77.
Terima Kasih