Ready Print.docx

  • Uploaded by: Galuh XMarmut
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ready Print.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,966
  • Pages: 30
1

A.

Latar Belakang Menurut Sodikin dalam Oktvia Toar Dkk (2017) “harga jual adalah jumlah

uang yang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya”. Berdasarkan pra penelitian yang dilakukan, berikut adalah fenomena harga jual yang terjadi di Perusahaan Sandal Fadel-man Tasikmalaya : Tabel 1 Harga Jual 2014-2018 NO

TAHUN

HARGA JUAL

PERKEMBANGAN

1

2014

Rp 3,168,000,000.00

-

2

2015

Rp 3,264,000,000.00

3%

3

2016

Rp 3,648,000,000.00

11%

4

2017

Rp 3,840,000,000.00

5%

5

2018

Rp 4,032,000,000.00

5%

Rata-rata

Rp 3.590,400,000.00

6%

Berdasarkan tabel 1.1 di atas maka dapat diketahui bawah harga jual setiap tahunnya mengalami kenaikan, akan tetapi kenaikan tersebut perkembangannya tidak stabil dari tahun 2014 Rp 3,168,000,000.00

ke 2015 naik 3% menjadi Rp

3,264,000,000.00. Sedangkan, dari tahun 2015 Rp 3,264,000,000.00 ke 2016 harga naik 11%

menjadi Rp

3,648,000,000.00. Namun pada tahun 2016 dari Rp

3,648,000,000.00 perkembangan ke tahun 2017 menurun menjadi 5% harga jual

2

menjadi Rp 3,840,000,000.00. dan pada tahun 2017 ke 2018 perkembangan harganya tetap naik 5% dari harga Rp 3,840,000,000.00 menjadi Rp 4,032,000,000.00. Di Indonesia harga bahan bakar selalu naik, lalu disusul dengan keinaikan harga kebutuhan pokok dan hargapun ikut naik mengikuti kenaikan bahan bakar tersebut menyebabkan harga jual sandal di Perusahaan Fadelman tersebut perkembangangnya tidak stabil. Maka dari itu perusahaan tidak dapat melakukan aktivitas produksi dan mengakibatkan ketidakmampuan untuk membeli bahan baku dan biaya lainnya. Hal ini disebabkan kenaikan harga jual tidak menutupi kenaikan harga-harga. Selain itu inflasi juga akan mempengaruhi kegiatan produksi Perusahaan Fadelman, apabila ratarata perkembangan harga jual dari tahun 2014 sampai dengan 2018 hanya 6% sedangkan rata-rata inflasi pada tahun 2014 sampai dengan 2015 sebesar 4,5%. Tentunya perusahaan tidak akan mendapatkan laba yang maksimal apabila selisih antara kenaikan harga jual dan kenaikan inflasi terpaut rendah. 4,5% tergolong ke dalam inflasi ringan. Inflasi ringan adalah inflasi yang besarnya kurang dari 10% per tahun, seharusnya dengan fenomena tersebut perusahaan harus memanfaatkan inflasi tersebut, karena inflasi ringan tidak berpengaruh besar terhadap perekonomian Negara, melainkan inflasi ini dapat membantu perusahaan untuk memproduksi lebih banyak barang, dengan memaksimalkan kenaikan harga jual sandal tersebut. Dalam penelitian ini penulis merasa tertarik untuk mengentahui pengaruh biaya produksi terhadap harga jual pada Perusahaan Sandal Fadelman Tasikmalaya.

3

Menurut Mulyadi (2009:14) “biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual”. TABEL 2 Biaya Produksi Tahun 2014-2018 NO

TAHUN

BIAYA PRODUKSI

PERKEMBANGAN

1

2014

Rp 1,990,025,142.86

-

2

2015

Rp 2,323,766,857.14

16%

3

2016

Rp 2,468,419,428.57

6%

4

2017

Rp 2,903,289,142.86

17%

5

2018

Rp 3,229,613,714.29

11%

Rata-rata

Rp 2,583,022,857,14

12,5%

Berdasarkan tabel 1.2. di atas dapat dilihat bahwa biaya produksi pada Perusahaan Sandal Fadelman mengalami kenaikan yang perkembangannya fluktuatif. Dapat dilihat pada tahun 2014 biaya produksi sebesar Rp 1,990,025,142.86 naik 16% menjadi Rp 2,323,766,857.14. Namun pada tahun 2015 ke tahun 2016 perkembangan biaya produksi menurun menjadi 6% dari Rp

2,323,766,857.14 menjadi Rp

2,468,419,428.57. pada tahun 2017 biaya produksi kembali naik menjadi Rp 2,903,289,142.86. sedangkan pada tahun 2018 perkembangan kenaikan biaya produksi menurun menjadi 11% sehingga biaya produksinya Rp 3,229,613,714.29.

4

Biaya produksi adalah hal utama yang perlu diperhatikan, karena biaya produksi adalah satunya-satunya biaya yang berhubungan langsung dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Jika dilihat dari data di atas, maka biaya produksi terus naik akan tetapi perkembangannya tidak stabil dikarenakan kurang baiknya pengelolaan biaya produksi, terjadinya pemborosan bahan baku, pemilihan bahan baku yang tidak tepat, pemborosan bahan pelengkap maupun penambahan tenaga kerja yang tidak efektif. Hal ini mengakibatkan turunnya pendapatan yang diterima juga akan mempengaruhi harga jual. Dengan demikian maka perusahaan harus cermat dalam penetapan harga jual, apabila tidak maka tidak akan menutupi biaya produksi dan tentunya perusahaan tidak akan bisa melalukan aktivitas produksi kembali. Dari gambaran di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP HARGA JUAL SANDAL DI PERUSAHAAN FADELMAN TASIKMALAYA”

5

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, penulis meneliti dan mengidentifikasi bahwa terdapat berbagai permasalahan yang terjadi di Pabrik sandal Fadelman yaitu sebagai berikut: 1. Perkembangan biaya produksi yang selalu berkembang setiap tahunnya, tetapi perkembangannya fluktuatif. 2. Perkembangan harga jual yang selalu berkembang setiap tahunnya, tetapi perkembangannya fluktuatif.

C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Seberapa besar perkembangan biaya produksi di Perusahaan Sandal Fadelman Tasikmalaya? 2. Seberapa besar perkembangan harga jual di Perusahaan Sandal Fadelman Tasikmalaya? 3. Seberapa besar pengaruh biaya produksi terhadap harga jual di Perusahaan Sandal Fadelman Tasikmalaya?

6

D.

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Besarnya perkembangan biaya produksi di Perusahaan Sandal Fadelman. 2. Besarnya perkembangan harga jual di Perusahaan Sandal Fadelman. 3. Besarnya pengaruh biaya produksi terhadap harga jual di Pabrik sandal Fadelman.

E.

Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu akuntansi terutama yang berkaitan dengan pengaruh biaya produksi terhadap harga jual. 2. Kegunaan Praktis a) Bagi penulis Menambah wawasan tentang biaya-biaya produksi dan kinerja perusahaan manufaktur. b) Bagi perusahaan Penelitian ini dapat memberikan masukkan lebih rinci mengenai biaya produksi terhadap penetapan harga jual.

7

F. Kajian Pustaka 1. Biaya a.

Definisi Biaya Menurut Kautsar Riza Salman (2013:20) “Biaya (cost) di definisikan sebagai

“suatu nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat” Sedangkan menurut Carter dalam Kausar Riza Salman (2013:20) Definisi biaya secara operasional adalah beraneka ragam dan penggunaannya sesuai dengan tujuan yang kita inginkan, seperti biaya langsung (direct cost), biaya tidak langsung (indirect cost), biaya utama (prime cost), biaya konversi (conversion cost), biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variable cost), biaya produk (product cost), biaya periode (period cost), biaya aktual (actual cost), biaya yabg dianggarkan (budgeted cost), biaya standar (standard cost), biaya bersama (joint cost), biaya tertanan (sunk cost). dalam aktivitas perencanaan dan pengambilan, berbagai istilah biaya diperkenalkan dan dianalisis seperti biaya relevan (relevant cost), biaya diferensial (differencial cost), biaya penggantian (replacement cost), dan biaya kesempatan (oppotunity cost). Adapun menurut Baldric Siregar DKK (2013:23) Biaya adalah kos atau barang atau jasa yang telah memberikan manfaat yang digunakan untuk memperoleh pendapatan. Kos sendiri adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat sekarang atau masa yang akan datang.

b. Klasifikasi Biaya Kaustar Riza Salman (2013: 24-26) mengengklasifikasikan biaya sebagai berikut : 1. Biaya dalam hubungan dengan produk a. Biaya langsung Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusuri secara langsung pada produk.

8

b. Biaya tidak langsung Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung pada produk. 2. Biaya dalam hubungannya dengan volume kegiatan a. Biaya variabel Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sevata proporsional sesuai dengan volume kegiatan atau produksi dan jumlah biaya per unitnya tidak mengalami perubahan. b. Biaya tetap Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak berubah walaupun terjadi perubahan volume kegiatan atau produksi dan jumlah biaya per unitnya. c. Biaya semivariabel Biaya semivariabel adalah biaya yang jumlahnya terpengaruh oleh volume kegitan atau produksi perusahaan tetapi dengan perubahan yang tidak proporsional. 3. Biaya dalam hubungannya dengan fungsi produksi a. Biaya bahan baku Biaya bahan baku adalah besarnya penggunaan bahan baku yang dimasukkan ke dalam proses produksi untuk menghasilkan produk jadi. b. Biaya pekerja langsung Biaya pekerja langsung adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar pekerja yang terkait langsung dengan proses produksi untuk menghasilkan produk jadi. c. Biaya overhead pabrik Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. 4. Biaya dalam hubungannya dengan fungsi pokok perusahaan a. Biaya produksi Biaya produksi adalah biaya-biaya yang timbul untuk memproduksi bahan baku menjadi produk jadi. b. Biaya administrasi dan umum Biaya administrasi dan umum adalah biaya-biaya yang terjadi dalam rangka mengarahkan, menjalankan, dan mengendalikan perusahaan untuk memproduksi produk jadi. c. Biaya pemasaran Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang terjadi dalam rangka memasarkan produk atau jasa kepada konsumen.

9

2. Biaya Produksi a.

Definisi Biaya Produksi Menurut Mulyadi (2009:14) “Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang

terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual”. Sedangkan menurut Kautsar Riza Salman (2013:27) “Biaya produksi adalah biaya-biaya yang timbul untuk memproduksi bahan baku menjadi produk jadi, terdiri dari biaya bahan baku, biaya pekerja langsung dan biaya overhead pabrik”. Adapun menurut Baldric Siregar DKK (2013:28) “Biaya produksi adalah biaya yang terjadi untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi”.

b.

Elemen Biaya Produksi

Menurut Baldric Siregar DKK (2013:29) elemen biaya produksi adalah di kelompokan menjadi berikut ini : 1. Biaya bahan baku Biaya bahan baku adalah besarnya nilai bahan baku yang dimasukan ke dalam proses produksi untuk diubah menjadi barang jadi. 2. Biaya tenaga kerja Biaya tenaga kerja adalah besarnya biaya yang terjadi untuk menggunakan tenaga karyawan dalam mengerjakan proses produksi. Biaya tenaga kerja dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : a. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang secara langsung berhubungan dengan produksi barang jadi. b. Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah upah atau gaji tenaga kerja yang tidak berhubungan langsung dengan produksi barang jadi. 3. Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya yang terjadi di pabrik selain biaya biaya bahan baku maupun biaya biaya tenaga kerja langsung. Biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik lain adalah sewa pabrik, depresiasi peralatan pabrik, dan asuransi pabrik. Biaya produksi dapat diidentifikasi lebih lanjut menjadi biaya utama (prime cost) dan biaya konversi (conversion cost). biaya utama meliputi

10

biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya konversi meliputi biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya utama = biaya bahan baku + biaya tenaga kerja langsung Biaya konversi = biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead pabrik

c.

Strategi Pengendalian Biaya Produksi

Menurut Aulia Tasman dan Havidz Aima (2014:91) ada beberapa strategi pengendalian biaya produksi dapat menggunakan skenario berikut ini : 1. Biaya harus dipandang sebagai keuntungan potensial, bukan sekedar pengeluaran atau ongkos produksi yang memang harus dikeluarkan. 2. Manajemen harus melaksanakan aktivitas produksi bernilai tambah (bukan sekedar mengubah input menjadi output) dengan jalan berproduksi pada biaya produksi yang minimum. 3. Keunggulan kompetitif produk di pasar akan meningkatkan pangsa pasar yang bearti akan meningkatkan penerimaan total dari penjualan produkproduk itu. 4. Strategi reduksi biaya produksi dan penetapan harga produk yang kompetitif di pasar akan meningkatkan keuntungan perusahaan, karena keuntungan adalah net benefit antara total revenue dan total cost.

d.

Metode Penentuan Biaya Produksi Menurut Mulyadi (2009:17) metode penentuan kos produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam kos produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam kos produksi, terdapat dua pendekatan full costing dan variabel costing. Full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berprilaku variabel maupun tetap. Dengan demikian kos produksi menurut metode ful costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini: Biaya bahan baku xx Biaya tenaga kerja langsung xx Biaya overhead pabrik variabel xx Biaya overhead pabrik tetap xx Kos produksi xx

11

Variabel Costing merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Dengan demikian kos produksi menurut metode variable costing terdiri dari unsur biaya produks benkut ini: Biaya bahan baku xx Biaya tenaga kerja langsung xx Biaya overhead pabrik variabel xx Kos produksi xx == Kos produk yang dihitung dengan pendekatan variabel costing terdiri dari unsur kos produksi variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel) ditambah dengan biaya non produksi variabel (biaya pemasaran variabel dan biaya administrasi dan umumnya variabel) dan biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi umum tetap).

e.

Jenis Biaya Produksi

Menurut Aulia Tasman dan Havidz Aima (2014:91) Biaya produksi dapat dikelompokan menjadi sebagai berikut : 1) Biaya produksi jangka pendek 1. Biaya tetap (fixed cost) Biaya-biaya yang tidak tergantung pada tingkat output disebut biaya tetap, termasuk dalam biaya tetap ini adalah bunga pinjaman modal, biaya sewa peralatan dan pabrik, tingkat depresiasi yang ditetapkan, pajak kekayaan, dan gaji para manajer pabrik. 2. Biaya variabel Biaya variabel adalah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan perubahan output. Jadi biaya ini merupakan fungsi tingkat output. Yang termasuk ke dalam biaya variabel adalah pengeluaran bahan baku, depresiasi yang disebabkan oleh penggunaan peralatan, biaya tenaga kerja, komisi-komisi penjualan, dan semua biaya-biaya input lainnya yang berubah-ubah sesuai tingkat output. 3. Biaya total Adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan output, atau merupakan penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel.TC = TFC + TVC

12

4. Biaya marginal Menunjukan perubahan pada biaya total sebagai akibat perubahan jumlah output sebanyak satu satuan, sehingga dapat ditulis TC TVC MC   Q Q 5. Biaya tetap rata-rata Biaya tetap rata-rata adalah rata-rata biaya tetap yang dikeluarkan untuk membuat satuan output. AFC diperoleh dari membagi biaya tetap total dengan jumlah output. Karena TFC konstan maka nilai AFC akan semakin kecil jika output yang dihasilkan semakin bertambah : TFC AFC  Q 6. Biaya variabel rata-rata AVC adalah rata-rata biaya variabel yang dikeluarkan untuk membuat satu-satu output. AVC diperoleh dari membagi biaya variabel total dengan jumlah output: TVC AVC  Q 7. Biaya total rata-rata Adalah biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk membuat satu-satuan output. AC dapat diperoleh dengan membagi biaya total dengan output: TC ATC  AC   AFC  AVC Q 2) Biaya produksi jangka panjang Perbedaaan antara biaya jangka pendek dan jangka panjang tidaklah ditentukan oleh waktu kalender tetapi lebih merujuk pada fungsi produksi. Fungsi produksi dinyatakan berada dalam jangka pendek jika dalam produksinya masih menggunakan input tetap dan disebut jangka panjang jika semua inputnya bersifat variabel. Fungsi biaya dimasukkan ke dalam jangka pendek atau jangka panjang tergantung dari apakah biaya tetap dapat diubah menjadi biaya variabel, disesuaikan dengan tingkat produksi.

13

3. Harga Jual a.

Definisi Harga Jual Menurut Fandy Tjipto (2008:151) harga bisa diungkapkan dengan berbagai istilah, misalnya iuran, tarif, sewa, bunga, premium, komisi, upah, gaji, honoranium, SPP dan sebagainya. Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukar agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Menurut Fandy Tjipto dan Gregorius Chandra (2012:315) “secara sederhana,

istilah harga bias diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (non-moneter) yang mengandung kegunaan utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan sebuah produk”. Menurut Monroe dalam Dwi Kartini Yahya DKK (2013:124) “mendefinisikan harga sebagai sejumlah uang yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan yang kita inginkan”.

b.

Strategi Penentuan Harga

Menurut Triton PB (2008) dalam Dwi Kartini Yahya DKK (2013:125) mengatakan bahwa ada delapan strategi penetapan harga yang paling sering dilakukan, yaitu: 1. Strategi Penetapan Harga Produk Baru Prinsip strategi penetapan harga umtuk produk baru adalah agar produk baru memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan pasar dengan dukungan penetepan harga yang tepat. 2. Strategi Penetapan Harga yang Sudah Mapan Strategi ini diterapkan sebagai hasil penjualan kembali oleh perusahaan terhadap strategi penetapan harga yang sedang diberlakukan di pasar. 3. Strategi Flesibelitas Harga Harga perlu ditetapkan fleksibel bila pemasaran produk memerlukan penyesuaian karakteristik lokasinya.

14

4. Strategi Penetapan Harga Lini Produk Strategi lini produk ini mendasarkan pada keterkaitan antara dampak setiap produk terhadap lininya untuk keperluan penetapan harga. 5. Strategi Leasing Leasing merupakan suatu kontrak persetujuan antara pemilik aktiva dan pihak kedua yang memanfaatkan aktiva tersebut untuk jangka waktu tertentu dengan return tertentu. 6. Strategi Bundling Pricing Strategi ini sering disebut juga dengan strategi puncak gunung es. Pelaksanaannya dengan melakukan pembatasan harga untuk menutupi bermacam fungsi dan jasa. 7. Strategi Kepemimpinan Harga Strategi ini dilakukan dengan tujuan agar perusahaan-perusahaan atau koperasi lain yang terkait dengan perusahaan pemimpin dapat dikendalikan oleh penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan atau market leader. 8. Strategi Penetapan Harga untuk Membentuk Pangsa Pasar Pangsa pasar yang semakin besar atau pengalaman yang semakin banyak mengarah pada biaya yang semakin rendah.

c.

Tujuan Penetapan Harga

Menurut Menurut Fandy Tjipto (2008:153) tujuan penetapan harga meliputi berikut: 1. Tujuan berorientasi pada laba 2. Tujuan berorientasi pada volume 3. Tujuan berorientasi pada citra 4. Tujuan stabilisasi harga 5. Tujuan-tujuan lainnya

d.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Menurut Bingham Budiarto Subroto (2011:175) “Faktor-faktor utama yang

mempengaruhi strategi penetapan harga di dalamnya termasuk nilai pelanggan, persaingan, biaya, pemintaan, tujuan penetapan harga, pengaruh terhadap produk lain, dan pertimbangan hukum”.

15

Adapun menurut Herry Achmad Buchory dan H. Djaslim Saladin (2010:163) faktor-faktor yang mempengaruhi kepekaan harga yaitu: 1. Efek keunikan barang 2. Efek kesadaran adanya pengganti 3. Efek kesulitan membandingkan 4. Efek pengeluaran total 5. Efek manfaat akhir 6. Efek biaya bersama 7. Efek investasi terbentuk 8. Efek mutu harga 9. Efek penyediaan

e.

Metode Penetapan Harga Menurut Fandy Tjipto (2008:157) “secara garis besar metode penetapan harga

dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama, yaitu metode penetapan harga berbasis permintaan, berbasis biaya, berbasis laba, dan berbasis persaingan”. Sedangkan menurut Menurut Herry Achmad Buchory dan Djaslim (2010:165167) metode penetapan harga jual meliputi: 1. Penetapan harga markup 2. Penetapan harga menurut tingkat keuntungan sasaran 3. Penetapan harga menurut pandangan konsumen 4. Penetapan harga berdasarkan harga pasar 5. Penetapan harga dalam sampul tertutup

f.

Adaptasi Harga

Menurut Herry Achmad Buchory dan Djaslim (2010:168-170) adaptasi harga meliputi: 1. Penetepan harga per wilayah geografis 2. Potongan harga dan imbalan khusus 3. Harga promosi 4. Penetapan harga diskriminasi

16

4. Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Harga Jual Aulia Tasman dan Havidz Aima (2014 : 91) : Biaya produksi atau operasioanal dalam sistem industri memainkan peran yang sangat penting, karena biaya menciptakan keunggulan kompetitif dalam persaingan antarindustri dalam pasar global. Hal ini disebabkan proporsi biaya produksi dapat mencapai sekitar 70%-90% dari biaya total penjualan secara keseluruhan, sehingga reduksi biaya produksi melalui peningkatan efisiensi akan membuat harga jual yang diterapkan menjadi lebih kompetitif.

NO

PENELITI & TAHUN PENELITIAN

JUDUL PENELITIA N

1

Iis Sri Ayu 2014

2

Qizza Virgine Zaranalaya 2014

VARIABEL YANG DITELITI

METODE PENELITIAN YANG DIGUNAKAN

HASIL PENELITIAN /SIMPULAN

Pengaruh 1. Variabel Biaya Independ Overhead ent Biaya Pabrik Overhead Terhadap Pabrik Harga Pokok 2. Variabel Produk (stud Dependen i kasus pada t Harga perusahaan Pokok Galunggung Produk Raya Blocks Tasikmalaya

Metode Penelitian yang digunakan dalam penyusunan adalah metode deskriptif analisis

Pengaruh Bahan Penolong Terhadap Biaya Produksi (stu di kasus di Perusahaan Roti Sari Murni Panyingkiran Ciamis)

Metode yang digunakan adalah mengunakan metode deskriptif

Bahwa biaya overhead pabrik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penentuan harga pokok produk pada perusahaan Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan biaya penolong terhadap biaya produksi pada perusahaan roti sari Murni Panyingkiran Ciamis.

1. Variabel Independe nt Bahan penolong 2. Variabel Dependent biaya produksi

17

3

Cucu Komala 2013

Analisis 1. Variabel Metode yang 1. Biaya biaya Independ digunakan adalah produksi produksi ent Biaya metode deskriptif yang dalam Produksi dibutuhkan meningkatka 2. Variabel selalu n Dependen mengalami pengendalian t peningkatan harga pokok pengendal dan produk ian Harga penurunan Pokok 2. Harga Produk pokok produk selalu mengalami peningkatan dan penurunan 3. Harga pokok produk bias dikendalika n dengan biaya produksi yang tepat.

G.

Penelitian Terdahulu yang Relevan

H.

Kerangka Pemikiran Menurut Kautsar Riza Salman (2013:20) “Biaya produksi adalah biaya-biaya

yang timbul untuk memproduksi bahan baku menjadi produk jadi, terdiri dari biaya bahan baku, biaya pekerja langsung dan biaya overhead pabrik”. Menurut Baldric Siregar DKK (2013:29) Biaya bahan baku adalah besarnya nilai bahan baku yang dimasukan ke dalam proses produksi untuk diubah menjadi barang jadi, biaya tenaga adalah besarnya biaya yang terjadi untuk

18

menggunakan tenaga karyawan dalam mengerjakan proses produksi, dan biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya yang terjadi di pabrik selain biaya biaya bahan baku maupun biaya biaya tenaga kerja langsung. Biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik lain adalah sewa pabrik, depresiasi peralatan pabrik, dan asuransi pabrik.

Menurut Mulyadi (2009:17) dalam penentuan biaya produksi terdapat dua pendekatan full costing dan variabel costing. Fandy Tjipto dan Gregorius Chandra (2012:315) “secara sederhana, istilah harga bias diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (nonmoneter) yang mengandung kegunaan utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan sebuah produk”. Menurut Bingham Budiarto Subroto (2011:175) “Faktor-faktor utama yang mempengaruhi strategi penetapan harga di dalamnya termasuk nilai pelanggan, persaingan, biaya, pemintaan, tujuan penetapan harga, pengaruh terhadap produk lain, dan pertimbangan hukum”. Menurut Fandy Tjipto (2008:157) “secara garis besar metode penetapan harga dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama, yaitu metode penetapan harga berbasis permintaan, berbasis biaya, berbasis laba, dan berbasis persaingan”. Menurut Herry Achmad Buchory dan Djaslim (2010:168-170) adaptasi harga meliputi penetepan harga per wilayah geografis, potongan harga dan imbalan khusus, harga promosi, penetapan harga diskriminasi Aulia Tasman dan Havidz Aima (2014 : 91) Biaya produksi atau operasioanal dalam sistem industri memainkan peran yang sangat penting, karena biaya menciptakan keunggulan kompetitif dalam persaingan antarindustri dalam pasar global. Hal ini disebabkan proporsi biaya produksi dapat mencapai sekitar 70%-90% dari biaya total penjualan secara

19

keseluruhan, sehingga reduksi biaya produksi melalui peningkatan efisiensi akan membuat harga jual yang diterapkan menjadi lebih kompetitif.

Dari pernyataan diatas maka sudah jelas bahwa harga jual dipengaruhi oleh biaya produksi, hal ini disebabkan pengaruh biaya produksi sangat berperan dalam menetukan harga jual, dibandingkan dengan biaya-biaya lainnya. Biaya produksi juga merupakan dasar yang memberikan perlindungan bagi perusahaan dari kemungkinan kerugian, kerugian yang disebabkan oleh kurang tepatnya harga jual. Berdasarkan kerangka pemikiran, dapat ditarik sebuah paradigma penelitian secara sederhana sebagai berikut :

HARGA JUAL JUAL

BIAYA PRODUKSI GAMBAR 1 Paradigma penelitian

I.

Hipotesis Menurut Andra Tersiana (2018:27) “Hipotesis adalah sesuatu yang diyakini

kebenarannya oleh peneliti yang berfungsi sebagai pijakan atau landasan di dalam pelaksanaan penelitian”. Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah : “Ada pengaruh yang positif biaya produksi terhadap harga jual”.

20

J.

Metode Penelitian

1. Objek Penelitian Penelitian di lakukan di pabrik sandal Fadelman, Fadelman beralamat di Kampung Cilingga Kelurahan Linggajaya Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya RT/RW 05/03. Objek penelitian ini adalah biaya produksi dan harga jual. Biaya produksi adalah variabel indpenden atau yang mempengaruhi, sedangkan harga jual adalah variabel dependen. 2. Metode Penelitian yang Digunakan Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Nana Syaodih Sukmadinata(2011:72) menyatakan bahwa: Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun bersifat rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan fenomena lain. Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis memilih untuk mengunakan metode penelitian deskrptif, sehingga dengan metode ini penulis bisa menggambarkan dan mendeskripsikan fenomena permasalahan yang terjadi di Pabrik sandal Fadel-man, dengan mengkaji berbagai aktivitas dan perubahan fenomena yang terjadi.

21

3. Definisi dan Operasionalisasi a.

Defnisi Variabel Menurut Hatch dan Farhady dalam Sugiyono (2015:95) “Secara teoritis

variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain”. Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel penelitian dapat dibedakan menjadi berbagai variabel, diantaranya : 1) Variabel Independen Variabel

ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,

antencedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variable independen dalam penelitian ini adalah biaya produksi sebagai variable X, yaitu menurut Kautsar Riza Salman Biaya produksi (2013:27) “adalah biaya-biaya yang timbul untuk memproduksi bahan baku menjadi produk jadi, terdiri dari biaya bahan baku, biaya pekerja langsung dan biaya overhead pabrik”.

22

2) Variabel Dependen Variabel Dependen sering disebut sebagai sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah penetapan harga pokok produksi sebagai variabel Y, Fandy Tjipto dan Gregorius Chandra (2012:315) “secara sederhana, istilah harga bias diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (non-moneter) yang mengandung kegunaan utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan sebuah produk”.

b. Operasionalisasi Variabel Tabel 4 Operasionalisasi Variabel Variabel 1. Variabel

Konsep Variabel Sedangkan menurut

independen (X) Kautsar Riza Salman Biaya Produksi

Biaya produksi (2013:27) adalah biaya-biaya yang timbul untuk memproduksi bahan baku

Indikator Biaya produksi: 1. Biaya bahan baku 2. Biaya tenaga kerja langsung

Skala Rasio

23

menjadi produk jadi,

3. Biaya overhead

terdiri dari biaya bahan

pabrik

baku, biaya pekerja langsung dan biaya overhead pabrik.

2. Variabel

Fandy

Tjipto

Dependen (Y) Gregorius Harga Jual

dan Chandra

(2012:315)

secara

sederhana, istilah harga bias

Harga Jual: 1. Keterjangkauan harga 2. Kesesuaian

diartikan

sebagai

harga dengan

uang

(satuan

dengan kualitas

jumlah

moneter) dan/atau aspek

produk

lain (non-moneter) yang

3. Daya saing

mengandung

kegunaan

utilitas/kegunaan tertentu yang

diperlukan

mendapatkan produk.

untuk sebuah

harga 4. Kesesuaian harga dengan manfaat

Rasio

24

4. Data Penelitian a.

Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Sugiyono (2015:28) “Terdapat dua macam data penelitian yaitu, data kualitatif

dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah, bagan dan gambit foto. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data data kualitatif yang diangkakan/scoring”. Menurut Sugiyono (2015:29) Data kuantitatif dibedakan menjadi dua, yaitu data diskrit dan data kontinum. Data diskrit sering juga disebut data nominal, adalah merupakan data kuantitatif, di mana data satu sama lain terpisah, tidak dalam satu baris kontinum. Data ini diperoleh dari menghitung/membilang. Data kontinum adalah data kuantitatif yang satu sama lain berkesinambungan dengan satu garis. Data ini diperoleh dari hasil mengukur. Data kontinum dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu data ordinal, interval, dan ratio. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis data kontinum, karena data berbentuk data yang berdasarkan hasil perhitungan dan juga satu sama lainnya berkesinambungan baik itu biaya-biaya produksi maupun harga jual sandal pada perusahan sandal Fadel-man. 2. Sumber Data Menurut Sugiono (2015:223) Bila dilihat dari dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan yaitu sumber data sekunder yaitu berupa dokumen-dokumen pembelian-pembelian bahan baku dan bahan

25

penolong dan juga dokumen berupa pencatatan-pencatatan pengeluaran. Beserta catatan-catatan kecil hasil wawancara dengan pemilik perusahaan sandal Fadelman. b. Tenik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah bagaimana cara data diperoleh dari objek yang diteliti. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui : 1) Wawancara Menurut Burke Johnson dan Larry Cristensen Dalam Sugiyono (2015:224) “wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana pewawancara (peneliti atau yang diberi tugas melakukan pengumpulan data) dalam mengumpulkan data mengajukan suatu pertanyaan kepada yang diwawancarai”. 2) Observasi Sedangkan observasi menurut Creswell dalam Sugiyono (2015:235) menyatakan “observasi merupakan proses untuk memperoleh data dari tangan pertama dengan mengamati orang dan tempat pada saat dilakukan penelitian”. 3) Dokumentasi Menurut Burhan Bungin (2005:154) metode documenter adalah salah satu pengumpulan data yang digunakan dalam metodelogi penelitian sosial. Pada intinya metode dokumenter adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis.

5. Teknis dan Analisis Data Teknis analisis data merupakan cara yang dilakukan untuk menganalisis datadata yang telah dikumpulkan untuk menguraikan keterangan-keterangan atau data-data

26

tersebut menjadi dapat dipahami, baik dipahami oleh peneliti maupun oleh pihak-pihak lain. Teknik analisis data dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut : 1. Untuk Menganalisis Biaya Produksi Biaya bahan baku

xx

Biaya tenaga kerja langsung

xx

Biaya overhead pabrik variabel

xx

Kos produksi

xx+ ==

2. Untuk Menganalisis Harga Jual Harga Jual = Taksiran biaya penuh + Laba yang diharapkan Mulyadi (2001:348) 3. Untuk Mengukur pengaruh Biaya Produksi (X) terhadap Harga Jual (Y) dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Analisis koefesien kolerasi, dengan rumus kolerasi product moment, sebagai berikut :

r

(nX

nXY - (X)( Y) 2

)  (X ) 2

Sugiyono (2015:286) Keterangan: r = nilai koefisien korelasi

 (nY

2

)  (Y) 2



27

X = variabel independen yaitu Biaya Produksi Y = variabel dependen yaitu Harga Jual n = lamanya tahun Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel dibawah ini : PEDOMAN UNTUK MMBERIKAN INTERPRESTASI TERHADAP KOEFISIEN KORELASI

Interfal Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sugiyono (2015:287) 2) Analisa Koefesien Determinasi

KD = (r)2 X 100% = ....% Keterangan : KD

: Koefesien Determinasi

R

: nilai Koefesien kolerasi

3) Uji Regresi Linier Sederhana

Y '  a  bX

Tingkat Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat

28

a

(Y )(X 2 )  (X )(XY ) nX 2  (X ) 2

b

nXY  X Y  2 nX 2  X 

Sugiyono(2017:188) Keterangan :

6.

Y

=

Nilai yang diprediksikan

a

=

Konstanta atau bila harga X = 0

b

=

Koefesien regresi

n

=

Lamanya penelitian

X

=

Nilai variabel independen

Rancangan Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui apakah variabel X dan Variabel Y berpengaruh signifikan

(bearti) atau tidak signifikan (tidak bearri) maka pengujian hipotesis dilakukan dengan cara : 1. Uji signifikansi (uji t) dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

t

r n2 1  (r ) 2

Sugiyono(2015:288) Keterangan :

29

t : t hitung r : koefesien kolerasi yang telah dihitung n : banyaknya data Dengan kaidah keputusan sebagai berikut : 1) Jika thitung > ttabel maka Hipotesis diterima 2) Jika thitung
2. Uji signifikasi (uji F) dapat menggunakan rumus sebagai berikut : 𝐹=

𝑅 2 /𝑘 (1 − 𝑅 2 )/(𝑛 − 𝑘 − 1)

(Sugiyono,2015.257) Keterangan : R2 = Koefesien determinasi n = Jumlah variabel idependen k = Jumlah anggota data atau kasus F hasil perhitungan ini dibadingkan dengan Ftabel yang diperoleh dengan cara menggunakan tingkat risiko signifikan level 5% atau dengan degree freedom –k(n-k-l) dengan kriteria berikut : 1)

Jika Fhitung > Ftabel maka Hipotesis diterima

2)

Jika Fhitung
30

7. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah pabrik sandal Fadel-man Kota Tasikmalaya b. Waktu Penelitian Proses penulisan usulan penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2015 sampai dengan bulan Juli 2016. Untuk lebih jelasnya, waktu penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 3 sebagai berikut : Tabel 6 Time Schedule Tahun 2019 Kegiatan Jan Persiapan Pelaksanaan Penelitian Pengumpulan Data Pengolahan Data Penyusunan Laporan Sidang Skripsi

Feb

Mar

April

Mei

Juni

Related Documents

Ready Print.docx
November 2019 29
Ready Stock
November 2019 25
Ready Motivational
October 2019 29
Ready Made
May 2020 7
Ready Reference
April 2020 29

More Documents from ""

Ready Print.docx
November 2019 29
Neraca (1).doc
November 2019 26
Referat Imd.docx
November 2019 41
Sap Kb.docx
May 2020 30