Ratna Setia Wati 102011203 A8

  • Uploaded by: Aditya Wahyu Pramudita
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ratna Setia Wati 102011203 A8 as PDF for free.

More details

  • Words: 608
  • Pages: 19
Ratna Setia Wati 102011203 A8

“Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan utama sesak napas yang semakin memberat sejak 5 hari yag lalu. Awalnya pasien merasakan sesak napas sejak 1 tahun yang lalu. Sesak

napas terutama dirasakan saat beraktivitas berat, berkurang saat istirahat dan tidak dipengaruhi posisi. Pasien juga mengeluhkan batuk kadang-kadang sejak 3 bulan yang lalu dan memberat sejak

1 minggu yag lalu. Tidak didapatkan keluhan demam dan nyeri dada.”



Identitas pasien



Keluhan Utama : sesak napas yang semakin memberat sejak 5 hari yang lalu  “Apakah sesak tiba-tiba ?”  “Apakah sesak terus menerus ?”

 “Apakah sesak napasnya terjadi pada waktu tertentu ?”  “Apa yg membuat sesak napasnya memburuk ?Apa yg meredakan ?”  “Apakah sesak napas disertai dengan wheezing? Demam? Batuk?”  “Apakah Anda merokok ?” Jika ya, “Berapa banyak? Sudah berapa

lama?”  “Apakah Anda merasakan nyeri di sebelah dada kiri ?” 

RPD : “Apakah pasien pernah didiagnosis menderita PPOK ?”



Riwayat keluarga : “Adakah keluarga yang menderita penyakit jantung ?”



Riwayat sosial : “Bagaimana tingkat disabilitas pasien ? Bagaimana toleransi olahraga/aktivitas pasien ?"

Tekanan darah

Palpasi

Nadi

suhu

Perkusi

Inspeksi

Auskultasi

 

Diagnosis kerja : kor pulmonal kronik ec PPOK Diagnosis banding o Kor pulmonal akut ec emboli paru o Gagal jantung kongestif o Perikarditis



Dispneu berat



Sinkop



Sianosis



Nyeri pleuritik : emboli paru

kecil dan terletak di arteri pulmonalis distal, berdekatan dengan garis pleura



Takikardia



Penurunan tekanan darah



Sakit/nyeri dada yang tajam,

retrosternal 

Bertambah sakit bila bernapas



Peninggian tekanan vena jugularis



PF didapatkan friction rub presistolik, sistolik/diastolik



EKG o

Axis dengan deviasi ke kanan

o

Rasio R / S di V1 >13.

o

Rasio R / S di V6 < 14.

o

Gambaran P-pulmonale (peningkatan gelombang P di lead II,III, dan aVF)

o

Gambaran S1 Q3 pola T3 dan tidak lengkap (atau lengkap) RBBB, terutama jika disebabkan emboli paru.

o

Tegangan rendah QRS karena PPOK dengan hiperinflasi



Radiologi



Ekokardiogam



Pemeriksaan darah lengkap : adanya polisitemia (Ht >50%), tekanan oksigen PaO2 darah arteri < 60 mmHg, PaCO2 >50 mmHg

Kor pulmonal mempunyai insidensi sekitar 67% dari seluruh kasus penyakit jantung dewasa di Amerika Serikat, dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) karena bronchitis kronis dan emfisema menjadi penyebab lebih dari 50% kasus kor pulmonal.

Penyakit-penyakit

yang menyebabkan

kor

pulmonal adalah penyakit yang secara primer meyerang pembuluh darah paru. Dasar yang

mengakibatkan

peningkatan

resistensi

vaskular paru : 1.

Vasokontriksi

hipoksik pembuluh darah

paru-paru 2.

Obstruksi dan/ atau obliterasi jaringan vaskular paru-paru

• Gangguan restriktif paru • Gangguan obstruktif paru • Gangguan vaskular primer Perubahan anatomis pada PD paru

Perubahan anatomis pada PD paru Berkurangnya jaringan vaskular paru

Gagal jantung kongestiif

Meningkatnya resistensi vaskular paru Hipertensi pulmonal Hipertrofi ventrikel kanan Kor Pulmonale

Hipoksemia

Hiperkapnia

Asidosis

Vasokonntriksi arteriola paru



Sesak nafas memberat ketika terjadi gagal jantung kanan



Nyeri dada terjadi karena iskemik

ventrikel kanan 

Kongestif hepar & sistemik : kegagalan ventrikel kanan (anoreksia, rasa tidak

nyaman perut kanan atas, kekuningan & udem ekstremitas)



Terapi oksigen



Vasodilator



Digitalis



Deuretika



Flebotomi



Antikoagulan

Perkembangan kor pulmonal sebagai hasil dari penyakit paru primer biasanya mempunyai prognosis yang lebih buruk.

   

Sinkope Gagal jantung kanan Edema perifer Kematian

Kor pulmonal didefinisikan sebagai perubahan dalam struktur dan fungsi dari ventrikel kanan yang disebabkan oleh adanya gangguan primer dari sistem pernapasan. Terapi oksigen dapat meningkatkan

hemodinamik

paru,

kinerja

ventrikel

dan

kelangsungan hidup pada pasien PPOK hipoksia dengan kor pulmonal. Beta-2 agonis dan teofilin memiliki fungsi sebagai bronkodilator dan mempunyai efek yang menguntungkan pada kinerja ventrikel kanan dan hemodinamik sirkulasi paru.

Related Documents

Ratna Vigyan.pdf
August 2019 31
Tetap Setia
October 2019 21
Ratna Jena
October 2019 30
Gagah Setia
April 2020 15
Tetap Setia
November 2019 25

More Documents from ""