RANGKUMAN MATERI “KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN”
NAMA
: USKAR
NIM
:
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2018
JENIS KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN Kepemimpinan, Menurut arti secara harfiah, pimpin berarti bimbing. Memimpin berarti membimbing atau menuntun. Pemimpin merupakan orang yang memimpin ataupun seorang yang menggunakan wewenang serta mengarahkan bawahannya guna mengerjakan pekerjaan mereka untuk mencapai tujuan tertentu dari organisasi. Kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Kepemimpinan dalam pemerintahan merupakan kemampuan mempengaruhi orang-orang dan mencapai hasil melalui himbauan emosional bukan melalui pengunaan
kekuasaan
(GU.Cleton
dan
CW.Mason).
Oleh
karena
itu
kepemimpinan pemerintahan juga disebut sebagai seni vocal, yaitu seni bagaimana kemampuan menggerakkan orang-orang dalam kharismatik retorika, administrator dan kekuasaan kepemimpinan. Atau seni sastra, yaitu bagaimana kemampuan menciptakan, mengkarsakan dan merasakan surat-surat keputusan yang berpengaruh. Kepemimpinan pemerintahan adalah kepemimpinan di bidang pemerintahan atau kepemimpinan yang dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan seperti diantaranya Bupati, Walikota dan atau Gubernur. Objek forma kepemimpinan pemerintahan adalahhubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin dalam hal ini yang memimpin adalah pemerintah sedangkan yang dipimpin adalah rakyatnya sendiri, objek materialnya adalah manusia. Adapun beberapa jenis kepemimpinan pemerintahan diantaranya sebagai berikut : 1. Kepemimpinan Otokratis Pemimpin sangat dominan dalam setiap pengambilan keputusan dan setiap kebijakan, peraturan, prosedur diambil dari idenya sendiri.
Kepemimpinan jenis ini membatasi inisiatf dan daya piker dari para anggotanya. Jenis kepemimpinan ini biasanya dapat kita temukan pada akademi kemiliteran dan kepolisisan. 2.
Kepemimpinan Birokrasi Gaya kepemimpinan ini biasa diterapkan dalam sebuah perusahaan dan akan efektif apabila setiap karyawan mengikuti setiap alur prosedur dan melakukan tanggung jawab rutin.
3. Kepemimpinan Partisipatif Pemimpin memberikan ruang gerak bagi para bawahan untuk dapat berpartisipasi dalam pembuatan keputusan serta adanya suasana persahabatan serta adanya saling percaya antara pimpinan dan anggota. 4. Kepemimpinan Delegatif Pemimpin memberikan kebebasan secara mutlak kepada para anggota untuk melakukan tujuan dan cara mereka masing-masing. 5. Kepemimpinan Transaksional Kepemimpinan yang cenderung terdapat aksi transaksi antara pimpinan dan bawahan yang memiliki tujuan, kebutuhan dan kepentingan masingmasing. 6. Kepemimpinan Transformasional Para pemimpin memperhatikan dan terlibat langsung dalam proses dan membantu para anggota dalam menyelesaikan tugas. 7. Kepemimpinan Melayani Pemimpin yang melayani lebih mengutamakan kebutuhan, kepentingan dan aspirasi dari anggota daripada kepentingan pribadinya. 8. Kepemimpinan Karismatik Pemimpin yang karismatik memiliki pengaruh yang kuat pada anggota karena sifat karisma dan kepercayaan diri yang ditampilkan. 9. Kepemimpinan Situasional Gaya kepemimpinan situasional mencoba mengkombinasikan proses kepemimpinan dengan situasi dan kondisi yang ada.
PERBEDAAN KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN DAN KEPEMIMPINAN SWASTA Kepemimpinan adalah suatu proses saling mendorong melalui keberhasilan interaksi dari perbedaan individu, mengontrol daya manusia dalam mengejar tujuan bersama. Jadi kepemimpinan merupakan sebuah fenomena yang universal, dan merupakan fenomena yang kompleks sehingga tidak ada satu definisi kepemimpinan yang dapat dirumuskan secara lengkap untuk mengabstraksikan perilaku sosial/interaksi manusia di dalam organisasi. Di
dalam
menggerakkan
anggota-anggotanya,
seorang
pemimpin
pemerintahan harus melakukan hal-hal yang jika dikaitkan dengan etika pemerintahan, antara lain dapat dikemukakan sebagai berkut: 1. Pemimpin itu ada untuk membawa harapan, kesejahteraan, rasa aman dan pemberi penghargaan. 2. Pemimpin tidak hanya tampil untuk member perintah, akan tetapi juga tampil sebagai figur pemberi teladan, panutan dan pemberi arah 3. Pemimpin karena kedudukannya harus mampu mendorong organisasi dan orang-orang yang dipimpinnya berkembang, belajar dan berdaya guna serta mampu mengembangkan seluruh potensi dirinya secara optimal. 4. Pemimpin harus memiliki kerendahan hati, dengan tidak membanggakan prestasi yang berfokus pada diri sendiri. Kekuasaan bagi seorang pemimpin pemerintahan merupakan satu sarana untuk membuat keputusan dan/atau tindakan, mengimplementasikan keputusan atau tindakan, dan juga untuk mengevaluasinya. Untuk itu kemanfaatnya sangat tergantung pada pemimpin dan itu akan berpengaruh terhadap pengikut, ada tiga jenis kekuasaan dilihat dari sisi kemanfaatanya, khususnya dari sisi pengikut. Kekuasaan Memaksa, kekuasaan ini dilaksanakan pemimpin dengan cara menakut-nakuti pengikut agar mengikuti kehendak pemimpin. Pemimpin dalam hal ini memberikan tekanan untuk menimbulkan rasa takut pada diri pengikut bahwa sesuatu yang buruk akan menimpa mereka atau bahwa sesuatu yang baik
akan diambil dari pengikut oleh pemimpin, apabila mereka tidak mematuhi pemimpin. Kekuasaan Manfaat, kekuasaan ini dilaksanakan pemimpin dengan cara memberikan keuntungan pada pengkut. Pengikut mengikuti pemimpin karena alasan keuntungan yang akan diperoleh apabila mereka mengikuti pemimpin. Kepemimpinan
pemerintahan lebih mengutamakan kepada masyarakat,
sehingga kepemimpinan ini lebih memiliki kekuaatan yang besar untuk memimpin. Karena, pamimpin ini tidak memimpin hal yang kapasitasnya sedikit, melainkan lebih besar, yang di tujukan kepada masyarakat. Dalam kepimimpinan pemerintahan terdapat aturan yang harus di ikuti, tau aturan mainnya, seperti: 1. Monopolistic Yang mana para pengikut, mua tidak mau hars mengikuti ketentuan prosedur yang telah di tentukan oleh pemerintahan, sehingga tidak ada penyelewengan di luar aturan itu. 2. Mempunyai ketentuan hokum Dalam hal hukum pun, kepimpinan pemerintah juga sangat ketat. Kerana seorang pengikut harus mengikuti aturan hukum yang berlaku dalam system pemerintahanya. Sedangkan untuk Kepemimpinan Swasta, Kepemimpinan swasta ini, lebih mengutamakan ke untungan bagi konsumeya. Karena kepemimpian ini tidak terikat dengan hal lain, tetapi kepemimpinan ini berdiri dengan sendiri, dan juga dengan aturan yang telah di tentukan oleh pemimpinya, sehingga kepemimpinan ini memberikan kebebasan menentukan pilahanya, sehingga tidak terikat dengan aturan-aturan yang ada, dan juga tidak tergantung dengan produsen-produsen
KONSEP MUNCULNYA PEMIMPIN Pemimpin(dalam bahasa inggris”leader”) berati orang yang mempengaruhi pihak lain melalui proses kewibawaan komunikasi sehingga orang lain tersebut bertindak sesuatu dalam mencapai tujuan. Pemimpin dalam pengertian ialah seorang yang dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain atau melalui prestise, kekuasaan dan posisi. Mengenai sebab-musabab munculnya pemimpin telah dikemukakan berbagai pandangan dan pendapat yang mana pendapat tersebut berupa teori yang dapat dibenarkan secara ilmiah, ilmu pengetahuan atau secara praktek. Menurut Ordway Tead dalam buku Imam Mujiono (2002: 18) timbulnya seorang pemimpin itu karena: Membentuk diri sendiri, Dipilih oleh golongan ; Ia menjadi pemimpin karena jasa-jasanya, karena kecakapannya, keberaniannya dan sebagainya terhadap organisasi ; Ditunjuk dari atas. Ia menjadi pemimpin karena dipercayai dan disetujui oleh pihak atasan. Berikut teori lahirnya seorang pemimpin diantaranya sebagai berikut : 1. Teori "enetis Seorang pemimpin lahir bukan karena melaui proses yang memerlukan waktu yang lama, tetapi dia lahir menjadi pemimpin oleh bakat-bakatyang luar biasa sejak lahirnya. 2. Teori Sosial Lebih menekan bahwa seorang pemimpin dapat disiapkan, dididik, dibentuk dan tidak dilahirkan begitu saja. Pemimpin menurut teori ini,dilahirkan melalui proses pendidikan, pelatihan, penyiapan untuk siap menjadi pemimpin. 3. Teori Ekologis Bila sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan, juga sesuai dengan tuntutan ekologis lingkungannya. 4. Teori Orang Kaya /Financial theory-Seseorang dapat muncul menjadi pemimpin dengan sangat tiba-tiba karena dipilih oleh anggota masyarakat untuk menjadi pemimpin karena mempunyai banyak uang, sehingga mampu membeli suara anggota organisasinya dan atau masyarakat dalam suatu pemilihan.
Adapun konsep timbulnya seorang pemimpin adalah : 1. Teori Genetis Penganut teori ini mengatakan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinan. Karena bakat pemimpin itu telah dibawa sejak ia dilahirkan, maka dari ajaran teori ini kalau orang tuanya pemimpin, maka anak turunnya juga berhak menjadi pemimpin, sebab di dalam diinya dianggap pewais kemampuan memimpin. 2. Teori Sosial Yang berarti bahwa, bakat-bakat kepemimpinan seseorang itu timbul bukan karena keturunan (heriditas) tetapi karena pengaruh situasi dan kondisi masyarakat. Yang terutama pengaruh pendidikan dan pengalaman dalam masyarakat serta adanya kesempatan yang cukup untuk menjadi pemimpin.
3. Teori Ekologis Yang pada hakikatnya berarti bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia pada waktu lahirnya telah memiliki pendidikan
bakat-bakat yang
mana
teratur
kemudian dan
dikembangkan
pengalaman-pengalaman
melalui yang
memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakatbakat yang memang telah dimiliki sejak lahir.
GAYA KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda dalam memimpin para pengikutnya, perilaku para pemimpin itu disebut dengan gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan pemerintahan adalah kemampuan seseorang pemimpin dalam mengarahkan, mempengaruhi, mendorong dan mengendalikan orang bawahan untuk bisa melakukan sesuatu pekerjaan atas kesadarannya dan sukarela dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Ada beberapa factor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan pemerintahan, diantaranya adalah : 1. Holistik atau humanism, memandang bahwa perilaku itu bertujuan, yang berarti aspek-aspek intrinsik (niat, motif, tekad) dari dalam diri individu merupakan faktor penentu untuk melahirkan suatu perilaku, meskipun tanpa ada stimulus yang datang dari lingkungan. 2. Motivasi individu, Motivasi merupakan syarat mutlak untuk belajar dan mempengaruhi arah aktivitas yang dipilih serta intensitas keterlibatan seseorang dalam suatu aktivitas. 3. Bentuk perilaku individu, Bentuk-bentuk perilaku individu tidak terlepas dari kepribadian yang dimilikinya. Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, kepribadian ini terdiri dari tiga elemen, yaitu id, ego, dan superego. Ketiga kepribadian inilah yang bekerja sama untuk menciptakan bentuk-bentuk perilaku manusia yang kompleks. Adapun jenis-jenis gaya kepemimpinan pemerintahan adalah : 1. Gaya kepemimpinan demokratis, adalah gaya kepimpinan dimana anggota organisasi/kelompok diberikan kebebasan dalam mengutarakan pendapat, ide ataupun gagasan. 2.
Gaya kepemimpinan otokrasi adalah gaya yang memusatkan diri pada atasan. seluruh keputusan diambil berdasarkan pertimbangan pemimpin itu sendiri. Sementara bawahan dituntut untuk menjalankan keputusan tersebut baik suka ataupun tidak suka.
3. Gaya kepemimpinan instruktif adalah gaya yang menekankan instruksi atau pengarahan langsung dari atasan pada bawahan (-bawahan baru). Biasanya sifat instruksi atau pengarahan itu sendiri sangat spesifik. 4. Gaya kepemimpinan delegatif adalah gaya kepemimpinan yang dipenuhi dengan tindakan atasan yang lebih banyak menyerahkan keputusan kepada bawahan. 5. Gaya kepemimpinan birokratis adalah gaya memimpin yang mengacu pada peraturan. 6. Gaya kepemimpinan partisipatif, sebetulnya adalah nama lain dari gaya kepemimpinan demokratis. gaya partisipatif menuntut peran aktif atau partisipasi bawahan dalam mengambil keputusan. 7. Gaya kepemimpinan situasional adalah gaya yang memimpin yang menggunakan berbagai macam gaya kepemimpinan berbeda-beda (demokratis, otoriter, delegatif dll) yang disesuaikan dengan tingkat kesiapan dari bawahan atau pegawai dan kondisi yang ada. 8. Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. 9. Gaya kepemimpinan karismatik, Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi. 10. Tipe bebas, Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi. 11. Gaya kepemimpinan moralis, adalah umumnya Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini.