Rangkuman Maintenance Pompa Dan Kmpressor.docx

  • Uploaded by: Rizki Faijur Rohman
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rangkuman Maintenance Pompa Dan Kmpressor.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,453
  • Pages: 4
6 Komponen Utama Pompa Adapun komponen utama dari pompa adalah sebagaiberikut : A. Pompa Sentrifugal.

Adapun jenis perawatan pencegahan (Preventiv Maintenance) yang dilakukan untuk jenis-jenis pompa pada dasarnya mempunyai kesamaan, dan dibagi atas beberapa bagian, diantaranya adalah : (a). Perawatan Harian Perawatan harian adalah perawatan yang dilakukan setiap harinya.Perawatan harian meliputi :  Pengecekan tekanan air pada alat ukur tekanan (Pressure gauge).  Pengecekan secara visual, tentang operasional pompa secara keseluruhan.  Pemberian grease (gemuk) pada poros pompa atau pada bagian pompa yang bergerak.  Pengecekan sistim perlistrikan pada pompa. (b). Perawatan Mingguan Perawatan mingguan adalah perawatan yang dilakukan setiap minggunya.Perawatan mingguan meliputi :  Penggantian reames packing, yang fungsinya untuk menjaga kerapatan antara rumah pompa dengan poros penggerak impeller.  Pengecekan paking karet rumah pompa dari adanya kebocoran. (c). Perawatan berkala Perawatan berkala adalah perawatan yang dilakukan setiap satu tahun. Perawatanberkala meliputi :  Pengecekan kebocoran rumah pompa yang disebabkan oleh karat, pada semua jenis pompa.  Penggantian mechancal seal rumah pompa, pada pompa sentrifugal.  Penggantian sudu-sudu impeller pompa, jika yang lama tidak dapat digunakan lagi, pada pompa sentrifuga,l pompa cincin air dan pompa ulir.  Penggantian ball bearing rumah pompa yang tidak dapat digunakan lagi, pada pompa sentrifugal.  Pengecekan kelurusan poros penggerak impeller pompa, pada pompa sentrifugal.  Pengecekan dan penggantian katup pada pompa torak.

Gambar2.3 Komponen Pompa Sentrifugal Komponen utama dari pompa sentrifugal terdiri atas :  Rumah pompa.  Sudu-sudu atau impeller.  Poros sudu-sudu atau poros impeller.  Poros penghubung impeller dengan motor listrik penggerak.  Ruang antara keliling impeller bagian luar dengan rumah pompa.  Saluran isap.  Saluran tekan. 2.7 Prosedur Pengoperasian Pompa Langkah ini hanya dapat dilakukan bilamana setiap operator memahami petunjuk-petunjuk pengoperasian sebagaimana yang terdapat pada buku petunjuk pengoperasian (Operational Manual Book). Dalam materi ini akan dibahas tentang prosedur pengoperasian pompa, sebagai berikut : 1. Pengoperasian Pompa Sentrifugal Adapun langkah yang dilakukan pada tahap pengoperasian pompa sentrifugal adalah sebagai berikut : (a). Langkah persiapan. Adapun langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah :  Pengecekan kelancaran putaran poros pompa dengan jalan memutar beberapa kali.  Pengecekan reames packing yang terdapat pada rumah pompa.  Pemberian minyak pelumas pada bagian pompa yang bergerak.  Pengecekan jumlah air yang terdapat pada rumah pompa, dengan jalanmembuka penutup cerat air yang terdapat pada rumah pompa.  Pengecekan sistim perlistrikan pada motor pompa. (b). Langkah pelaksanaan. Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah :  Menstar motor penggerak pompa sambil mengamati, tekanan air pada alat ukur.  Menyetel nepel penekan reames packing, untuk mengatur debit air pompa.  Mengamati secara fisik kondisi pompa dari adanya kebocoran.  Mengamati alat ukur tekanan air secara seksama yang terdapat pada pompa. (c). Langkah setelah pengoperasian. Adapun langkah yang dilakukan setelah pengoperasian adalah :  Mematikan motor penggerak pompa.  Membersihkan bagian-bagian pompa yang kotor pada saat pengoperasian.  Menutup kran air yang berhubungan dengan pompa untuk mencegah terjadinya kebocoran.  Membersihkan dan mengembalikan kunci-kunci yang digunakan pada tempatnya setelah melaksanakan pengoperasian.

2.

Perawatan Korektif ( Corective Maintenance ) Perawatan Korektif (Corective Maintenance) disebut juga dengan istilah reparasi (repair) yaitu kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi kerusakan peralatan. Perawatan korektif meliputu : reparasi minor, terutama untuk rencana yang mungkin timbul diantara pemeriksaan, juga overhaul terencana.Perawatan Korektif terdiri dari dua cara yaitu :  Planned Corective Maintenance : Perwatan Pompa Sentrifugal yang direncanakan sebelumnya sehingga bisa menyiapkan peralatan yang rusak. 

3.

Unplanned Corective Maintenance : Perawatan Pompa Sentrifugal yang dilakukan setelah terjdi kerusakan dengan cara langsung mengganti komponen pompa sentrifugal maupun menjadwalkan penggantian komponen pompa sentrifugal tersebut.

Perawatan Inovativ ( Inovative Maintenance ) Perawatan Inovatif (innovative Maintenance) : Pewatan yang di lakukan untuk memperpanjang usia pakai dan meningkatkan performa dari pompa sentrifugal dengan cara pengecekan secara berkala pada saat pompa tersebut beroperasi dan menyediakan alat penunjang agar pompa tersebut bias di pakai lebih lama dengan tetap menjaga performa pompa tersebut.

. Jenis - Jenis Perawatan/Pemeliharaan Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dikategorikan dalam dua cara (Corder, Antony, K. Hadi, 1992), yaitu : 1. Pemeliharaan terencana (planned maintenance) 2. Pemeliharaan tak terencana (unplanned maintenance) Secara skematik pembagian perawatan bisa dilihat pada gambar berikut:

2.8 Perbaikan dan Perawatan Pompa Perawatan pompa adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperpanjang usia pakai, menjamin ketersediaan optimum dari peralatan, menjamin kesiapan operasional, dan menjamin keselamatan orang yang melaksanakan tugas perawatan. Berdasarkan jenis kegiatan yang dilaksanakan, maka perawatan dibagi atas dua bagian, yaitu : 1. Perawatan pencegahan (Preventive Maintenance) Perawatan pencegahan (Preventiv Maintenance) adalah kegiatan perawatan untuk mencegah timbulnya kerusakan yang dapat mengakibatkan terhambatnya kegiatan produksi. Sebagai contoh : Kerusakan pada instalasi instalasi listrik, pompa-pompa, motor penggerak dan lain-lain.

1

2.2.1. Pemeliharaan Terencana (Planned Maintenance) Pemeliharaan terencana adalah pemeliharaan yang dilakukan secara terorginisir untuk mengantisipasi kerusakan peralatan di waktu yang akan datang, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Menurut Corder, Antony, K. Hadi, (1992) Pemeliharaan terencana dibagi menjadi dua aktivitas utama yaitu : a. Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance) Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) adalah inspeksi periodik untuk mendeteksi kondisi yang mungkin menyebabkan produksi terhenti atau berkurangnya fungsi mesin dikombinasikan dengan pemeliharaan untuk menghilangkan, mengendalikan, kondisi tersebut dan mengembalikan mesin ke kondisi semula atau dengan kata lain deteksi dan penanganan diri kondisi abnormal mesin sebelum kondisi tersebut menyebabkan cacat atau kerugian. Menurut Jay Heizer dan Barry Render, (2001) dalam bukunya “Operations Management” preventive maintenance adalah : “A plan that involves routine inspections, servicing, and keeping facilities in good repair to prevent failure”. Artinya preventive maintenance adalah sebuah perencanaan yang memerlukan inspeksi rutin, pemeliharaan dan menjaga agar fasilitas dalam keadaan baik sehingga tidak terjadi kerusakan di masa yang akan datang. Ruang lingkup pekerjaan preventive termasuk : inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan. Menurut Dhillon B.S, (2006) dalam bukunya “maintainability, maintenance, and reliability for engineers” ada 7 elemen dari pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) yaitu:  Inspeksi : memeriksa secara berkala (periodic) bagian-bagian tertentu untuk dapat dipakai dengan membandingkan fisiknya, mesin, listrik, dan karakteristik lain untuk standar yang pasti.  Kalibrasi : mendeteksi dan menyesuaikan setiap perbedaan dalam akurasi untuk material atau parameter perbandingan untuk standar yang pasti,  Pengujian : pengujian secara berkala (periodic) untuk dapat menentukan pemakaian dan mendeteksi kerusakan mesin dan listrik,  Penyesuaian : membuat penyesuaian secara periodik untuk unsur variabel tertentu untuk mencapai kinerja yang optimal,  Servicing : pelumasan secara periodik, pengisian, pembersihan, dan seterusnya, bahan atau barang untuk mencegah terjadinya dari kegagalan baru jadi,  Instalasi : mengganti secara berkala batas pemakaian barang atau siklus waktu pemakaian atau memakai untuk mempertahankan tingkat toleransi yang ditentukan,  Alignment : membuat perubahan salah satu barang yang ditentukan elemen variabel untuk mencapai kinerja yang optimal. b. Pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance) Pemeliharaan secara korektif (corrective maintenance) adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berulang atau pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki suatu bagian (termasuk penyetelan dan reparasi) yang telah terhenti untuk memenuhi suatu kondisi yang bisa diterima. (Corder, Antony, K. Hadi, 1992). Pemeliharaan ini meliputi reparasi minor, terutama untuk rencana jangka pendek, yang mungkin timbul diantara pemeriksaan, juga overhaul terencana. Menurut Jay Heizer dan Barry Reder, 2001 pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance) adalah : “Remedial maintenance that occurs when equipment fails and must be repaired on an emergency or priority basis”. Pemeliharaan ulang yang terjadi akibat peralatan yang rusak dan harus segera diperbaiki karena keadaan darurat atau karena merupakan sebuah prioritas utama. Menurut Dhillon B.S, (2006) Biasanya, pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance) adalah pemeliharaan yang tidak direncanakan, tindakan yang memerlukan perhatian lebih yang harus ditambahkan,

terintegrasi, atau menggantikan pekerjaan telah dijadwalkan sebelumnya. Dengan demikian, dalam pemeliharaan terencana yang harus diperhatikan adalah jadwal operasi pabrik, perencanaan pemeliharaan, sasaran perencanaan pemeliharaan, faktor-faktor yang diperhatikan dalam perencanaan pekerjaan pemeliharaan, sistem organisasi untuk perencanaan yang efektif, dan estimasi pekerjaan. ( Daryus A, 2007). Jadi, pemeliharaan terencana merupakan pemakaian yang paling tepat mengurangi keadaan darurat dan waktu nganggur mesin. Adapun keuntungan lainya yaitu:  Pengurangan pemeliharaan darurat,  Pengurangan waktu nganggur,  Menaikkan ketersediaan (availability) untuk produksi,  Meningkatkan penggunaan tenaga kerja untuk pemeliharaan dan produksi,  Memperpanjang waktu antara overhaul,  Pengurangan penggantian suku cadang, membantu pengendalian sediaan,  Meningkatkan efisiensi mesin,  Memberikan pengendalian anggaran dan biaya yang bisa diandalkan,  Memberikan informasi untuk pertimbangan penggantian mesin. 2.2.2. Pemeliharaan Tak Terencana (Unplanned Maintenance) Pemeliharaan tak terencana adalah pemeliharaan darurat, yang didefenisikan sebagai pemeliharaan dimana perlu segera dilaksanakan tindakan untuk mencegah akibat yang serius, misalnya hilangnya produksi, kerusakan besar pada peralatan, atau untuk keselamatan kerja. (Corder, Antony, K. Hadi, 1992). Pada umumnya sistem pemeliharaan merupakan metode tak terencana, dimana peralatan yang digunakan dibiarkan atau tanpa disengaja rusak hingga akhirnya, peralatan tersebut akan digunakan kembali maka diperlukannya perbaikan atau pemeliharaan. 1.2.

Perawatan Preventif Kompresor Diafragma H2 Perawatan (Maintenance) yang harus atau biasanya dilakukan pada Preventive Maintenance diantaranya adalah sebagai berikut :

2

1.3.1.

Inspeksi Inspeksi adalah kegiatan yang melakukan inspeksi secara periodik terhadap bentuk fisik mesin, elektrikal, dan mekanikal. Inspeksi pada kompresor diafragma H2 antara lain sebagai berikut : 1. Pemeriksaan kebocoran minyak pelumas. 2. Pemeriksaan tekanan dan suhu udara discharge. 3. Pemeriksaan vibrasi pada motor dan kompresor. 4. Pemeriksaan Kondisi Belt 5. Pemeriksaan penunjukkan pressure indicator 6. Pemeriksaan level minyak pelumas. 7. Pemeriksaan Temperatur sensor. 8. Pemeriksaan kekencangan baut pengikat 9. Pemeriksaan line piping dari kebocoran 10. Pemeriksaan kualitas minyak pelumas. 11. Analisa getaran-getaran yang timbul. 12. Pemeriksaan kelurusan kopling (coupling aligment). 13. Pemeriksaan control valve 14. Pemeriksaan solenoid valve 15. Pemeriksaan kebocoran flange 16. Pemeriksaan kebocoran safety valve 17. Pemeriksaan panel PLC 18. Pemeriksaan kebersihan peralatan

1.3.2.

Penyetelan Penyetelan adalah kegiatan yang dilakukan apabila terjadi penurunan performance pada kompresor diafragma H2 sehingga perlu dilakukan penyetelan ulang agar performance pada kompresor diafragma H2 meningkat namun harus sesuai dengan petunjuknya (SOP/ Standar Operasional Prosedur). Pengoperasian dan penyetelan pada kompresor diafragma H2 antara lain sebagai berikut : 1. Penyetelan Tekanan Minyak Pada Gear Pump Tekanan minyak pada gear pump seharusnya dijaga pada tekanan antara 0.3 – 0.5 Mpa. Ketika penyetelan tekanan ini, menutup katup minyak, dengan mengunci

mur pada katup minyak seharusnya dikendurkan. Memutar mur ke arah jarum jam, maka tekannanya akan meningkat,sedangkan memutar mur berlawanan arah jarum jam, maka tekanan minyak akan turun. 2. Memeriksa minyak pada Compensating Pump Menyentuh pipa keluaran minyak, minyak pada compensating pump bekerja dengan baik jika minyak mengalir di pipa sehingga dapat dirasakan. 3. Mengevakuasi gas dari pipa yang digunakan untuk mengukur tekanan minyak silinder. Melonggarkan handle katup pengukur sedikit dan mengencangkan handle ketika tidak ada gelembung yang ditemukan dalam minyak yang dilepaskan dari oil pipe. 4. Menyesuaikan pengukur tekanan minyak dari silinder minyak Jarum pengukur tekanan minyak seharusnya bergerak sedikit, bergeraknya jarum harus lebih kecil dari ruang antara dua titik yang ada pada gauge. Handle harus disesuaikan kembali jika tekanan pengukuran pada jarum terlalu kecil atau besar. 5. Tekanan udara Meningkatkan tekanan hisap dan discharge. Peningkatan tekanan discharge, tekanan minyak akan meningkat.Sehingga tekanan minyak akan lebih tinggi dari tekanan discharge. 6. Thermo-stabilitas Ketika tekanan hisap dan tekanan discharge mencapai tekanan yang sesuai, maka prosesor dapat dijalankan 60 menit terus menerus, demikian kompresor akan berjalan di status thermo-stabilitas . Hal ini akan membantu untuk menemukan potensi masalah. Item tambahan perlu diperiksa selama commissioning antara lain : a. Ketika running yang harus diperiksa yaitu katup isap, katup pembuangan, minyak kompensasi katup, mengatur katup dan katup pengatur tekanan otomatis. b. Apakah ada kebocoran di sirkuit minyak dan gas sirkuit. c. Apakah bagian terjadi over-hot: bantalan batang koneksi, bantalan, dan plunger. d. Suhu tidak boleh lebih dari 70 ℃ 1.3.3.

4.

1.3.4.

Berfungsi untuk mendinginkan minyak pelumas sebelum masuk kembali ke dalam kompresor. Pendingin minyak pelumas ini dipasang utuh bersama core, fan dan fan motor yang terpasang didalam unit kompresor. Oil filter Berfungsi sebagai penyaring oli dengan udara, supaya udara bebas dari minyak, kemudian pelumas akan dikembalikan lagi ke separator tank.

Penggantian Penggantian adalah Kegiatan yang dilakukan secara periodic untuk mengganti bagian-bagian pada mesin yang mengalami kerusakan atau melihat dari usia pakainya (lifetime). Penggantian yang dilakukan pada Kompresor Diafragma H2 ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Penggantian Diafragma/Membrane 2. Penggantian Piston 3. Penggantian Membrane Brake 4. Penggantian Regulating valve 5. Cleaning Crankcase (Oil DTE 46 / 10lt) 6. Penggantian O-ring 7. Penggantian Gasket 8. Menganti Filter Element Minyak Pelumas. 9. Penggantian SEAT REGULATOR VALVE 10. Mengganti Kontaktor Motor Starter.

Pelumasan Pelumasan adalah kegiatan pencegahan untuk menghidarkan terjadinya keausan kepada bidang-bidang yang bergesekan dan bagian yang memerlukan suhu yang konstan sehingga apabila oli pelumas tidak dikontrol maka mesin akan cepat rusak sebelum waktunya. Kompresor diafragma H2 merupakan kompresor diafragma. Sehingga pelumasan pada kompresor diafragma H2 merupakan hal yang sangat penting, karena kompresor jenis ini membutuhkan pelumasan yang cukup untuk pengoperasian selama kompresor bekerja. Adapun tujuan dari pelumasan pada kompresor diafragma H2 ini adalah : 1. Melumasi rotor yang berputar. 2. Sebagai penyekat antara dua kontak permukaan rotor. 3. Melumasi mechanical seal. 4. Melumasi bearing. 5. Mendinginkan udara kompresor. 6. Melumasi Balance Piston. Adapun peralatan utama dalam sistem pelumasan kompresor diafragma H2 adalah sebagai berikut : 1. Tangki penampung dan pemisah minyak Berfungsi memisahkan minyak pelumas yang yang bercampur dengan udara setelah proses kompresi dan sebagai penampung minyak pelumas hasil pemisahan. Di dalam tangki ini minyak pelumas akan jatuh ke bawah sementara gas akan naik ke atas karena perbedaan density. 2. Oil temperature bypass Berfungsi untuk mengatur jumlah aliran pelumas yang dibutuhkan oleh kompresor untuk menyediakan temperatur injeksi yang sesuai. Setelah dari tangki pemisah minyak kemudian minyak akan mengalir melewati bypass terlebih dahulu, ketika suhu minyak dingin bypass valve akan tertutup dan minyak langsung diteruskan ke oil filter, jika temperatur minyak naik di atas pengaturan valve maka bypass valve akan terbuka dan minyak dialirkan ke pendingin dahulu sebelum diteruskan ke oil filter. 3. Pendingin Minyak Pelumas

3

1.4.

Periodical Preventive Maintenance

Item yang Diperiksa

f. Pengecekan secara Berkala

a. Katup hisap dan katup buang b. Diafragma pada silinder kerja c. Permukaan cekung pelat atas d. Dudukan katup pengatur atau diafragma e. dari katup pengatur Masukan minyak dan katup keluaran dari pompa kompensasi dan penyaring minyak g. Pengecekan katup masukan minyak dari silinder h. Minyak pelumas i.

Jumlah Waktu yang dibutuhkan ( Jam ) 1000 √

2000

3000

√ √ √ √ √ √

Katup pelepasan minyak ekstra dari pompa roda gigi

j.

Item Perbaikan Berat dan Periodenya

Pembersihan (gap) antara bantalan batang penghubung dan leher poros engkol k. Pembersihan antara pin bagian paling atas dan lengan tembaga dari sisi kecil dari batang penghubung l. Pembersihan antara permukaan luar dari bagian paling atas dan lengan bagian paling atas m. Pembersihan antara piston dan lengan silinder yang bekerja n. Pembersihan antara plunger pompa minyak yang berkompensasi dan lengan atas o. Membersihkan kolam minyak bak mesin dan sirkuit minyak

p. Pengecekan Keamanan

Memeriksa semua bagian dan sirkuit yang terikat dengan baik q. r.

Pengukur tekanan dan katup pengaman Katup alarm diafragma yang retak

4

6000

√ √ √ √ √ √ Setiap waktu *√ √

Related Documents


More Documents from ""

Oil-analysis Cause Efect
October 2019 45
Oil Analysis Handbook
October 2019 47
Bontang.xls
August 2019 53
Proposal Riris.docx
June 2020 21
Mas Rio Baru.pptx
April 2020 28