Nama
: Oktavianti Noor Rachmadi
NIM
: 131711133048
Kelas/Angkatan
: A1/2017
Materi
: Range Of Motion (ROM)
1. Definisi ROM Range of motion ( ROM ) adalah gerakan dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan. Latihan ROM adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot. Latihan ROM biasanya dilakukan pada pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total. Selain berfungsi sebagai pertahanan atau dapat memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal, lengkap, dan untuk meningkatkan massa otot serta tonus otot. Mobilisasi sendi disetiap potongan dibatasi oleh ligamen, otot, dan konstruksi sendi. Beberapa gerakan sendi adalah spesifik untuk setiap potongan. Pada potongan sagital, gerakannya adalah fleksi dan ekstensi (jari-jari tangan dan siku) dan hiperekstensi (pinggul). Pada potongan frontal, gerakannya adalah abduksi dan adduksi (lengan dan tungkai) dan eversi dan inversi (kaki). Pada potongan transversal, gerakannya adalah pronasi dan supinasi (tangan), rotasi internal dan eksternal (lutut), dan dorsi fleksi dan plantar fleksi (kaki). Ketika mengkaji rentang gerak, perawat menanyakan pertanyaan dan mengobservasi dalam mengumpulkan data tentang kekakuan sendi, pembengkakan, nyeri, keterbatasan gerak, dan gerakan yang tidak sama. Klien yang memiliki keterbatasan mobilisasi sendi karena penyakit, ketidakmampuan, atau trauma membutuhkan latihan sendi untuk mengurangi bahaya imobilisasi. Latihan tersebut dilakukan oleh perawat yaitu latihan rentang gerak pasif. Perawat menggunakan setiap sendi yang sakit melalui rentang gerak penuh. 2. Pengelompokan ROM ROM dibedakan menjadi duajenis, yaitu : a.
ROM Aktif
ROM Aktif yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan menggunakan energi sendiri. Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendiri secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif). Keuatan otot 75 %. Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi. Sendi yang digerakkan adalah sendi di seluruh tubuh dari kepala sampai ujung jari kaki oleh klien sendri secara aktif. b.
ROM Pasif ROM Pasif yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang lain (perawat) atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan rentang gerak yang normal (klien pasif). Kekuatan otot 50 %. Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total. Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Sendi yang digerakkan adalah seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu dan klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri.
3. Indikasi dan Sasaran ROM a.
ROM Aktif : 1)
Indikasi : a)
Pada saat pasien dapat melakukan kontraksi otot secara aktif dan menggerakkan ruas sendinya baik dengan bantuan atau tidak.
b)
Pada saat pasien memiliki kelemahan otot dan tidak dapat menggerakkan persendian sepenuhnya, digunakan A-AROM (Active-Assistive ROM, adalah jenis ROM Aktif yang mana bantuan diberikan melalui gaya dari luar apakah secara manual atau mekanik, karena otot penggerak primer memerlukan bantuan untuk menyelesaikan gerakan).
c)
ROM Aktif dapat digunakan untuk program latihan aerobik.
d)
ROM Aktif digunakan untuk memelihara mobilisasi ruas diatas dan dibawah daerah yang tidak dapat bergerak.
2)
Sasaran :
a)
Apabila tidak terdapat inflamasi dan kontraindikasi, sasaran ROM Aktif serupa dengan ROM Pasif.
b)
Keuntungan fisiologis dari kontraksi otot aktif dan pembelajaran gerak dari kontrol gerak volunter.
c)
b.
Sasaran spesifik: 1.
Memelihara elastisitas dan kontraktilitas fisiologis dari otot yang terlibat
2.
Memberikan umpan balik sensoris dari otot yang berkontraksi
3.
Memberikan rangsangan untuk tulang dan integritas jaringan persendian
4.
Meningkatkan sirkulasi
5.
Mengembangkan koordinasi dan keterampilan motorik
ROM Pasif 1) Indikasi : a) Pada daerah dimana terdapat inflamasi jaringan akut yang apabila dilakukan pergerakan aktif akan menghambat proses penyembuhan b) Ketika pasien tidak dapat atau tidak diperbolehkan untuk bergerak aktif pada ruas atau seluruh tubuh, misalnya keadaan koma, kelumpuhan atau bed rest total 2) Sasaran : a) Mempertahankan mobilitas sendi dan jaringan ikat b) Meminimalisir efek dari pembentukan kontraktur c) Mempertahankan elastisitas mekanis dari otot d) Membantu kelancaran sirkulasi e) Meningkatkan pergerakan sinovial untuk nutrisi tulang rawan serta difusi persendian
4. Manfaat ROM Adapun manfaat dari ROM (Range Of Motion), yaitu : a. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan b. Mengkaji tulang, sendi, dan otot c. Mencegah terjadinya kekakuan sendi d. Memperlancar sirkulasi darah 5. Prinsip Dasar Latian Gerak ROM Prinsip latihan ROM (Range Of Motion), diantaranya : a. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari b. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien.
c. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring. d. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki. e. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit. f. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau perawatan rutin telah di lakukan. 6. Kontraindikasi dan Hal-hal yang harus diwaspadai pada latihan ROM Kontraindikasi dan hal-hal yang harus diwaspadai pada latihan ROM a. Latihan ROM tidak boleh diberikan apabila gerakan dapat mengganggu proses penyembuhan cedera. b. ROM tidak boleh dilakukan bila respon pasien atau kondisinya membahayakan (life threatening) 7. Gerakan ROM Berdasarkan Bagian Tubuh Menurut Potter & Perry, (2005), ROM terdiri dari gerakan pada persendian sebaga berikut : a. Leher, Spina, Serfikal Gerakan Penjelasan Rentang Fleksi Menggerakan dagu menempel ke rentang 45° dada, Ekstensi
Mengembalikan kepala ke posisi rentang 45° tegak,
Hiperektensi
Menekuk kepala ke belakang sejauh rentang mungkin, 45°
Fleksi lateral
Memiringkan kepala sejauh rentang 40mungkin sejauh mungkin kearah 45° setiap bahu, Memutar kepala sejauh mungkin rentang 180° dalam gerakan sirkuler,
Rotasi
b. Bahu Gerakan Fleksi
Gambar
40-
Penjelasan Rentang Menaikan lengan dari posisi di rentang 180° samping tubuh ke depan ke posisi di atas kepala,
Gambar
Ekstensi
Mengembalikan lengan ke posisi di rentang 180° samping tubuh,
Hiperektensi
Mengerkan lengan kebelakang rentang tubuh, siku tetap lurus, 60°
Abduksi
Menaikan lengan ke posisi samping rentang 180° di atas kepala dengan telapak tangan jauh dari kepala,
Adduksi
Menurunkan lengan ke samping dan rentang 320° menyilang tubuh sejauh mungkin,
Rotasi dalam
Dengan siku pleksi, memutar bahu rentang 90° dengan menggerakan lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang, Dengan siku fleksi, menggerakan rentang 90° lengan sampai ibu jari ke atas dan samping kepala,
Rotasi luar
Sirkumduksi
c. Siku Gerakan Fleksi
Ektensi
Menggerakan lengan lingkaran penuh,
45-
dengan rentang 360°
Penjelasan Rentang Menggerakkan siku sehingga lengan rentang 150° bahu bergerak ke depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu, Meluruskan siku dengan rentang 150° menurunkan tangan,
d. Lengan bawah Gerakan Penjelasan Supinasi Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke atas, Pronasi Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah,
Gambar
Rentang Gambar rentang 7090° rentang 90°
70-
e. Pergelangan tangan Gerakan Penjelasan Rentang Gambar Fleksi Menggerakan telapak tangan ke sisi rentang 80bagian dalam lengan bawah, 90°
Ekstensi
Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lengan bawah berada dalam arah yang sama, Hiperekstensi Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin,
rentang 90°
80-
rentang 90°
89-
Abduksi
Menekuk pergelangan miring ke ibu jari,
tangan rentang 30°
Adduksi
Menekuk pergelangan miring ke arah lima jari,
tangan rentang 50°
f. Jari- jari tangan Gerakan Penjelasan Fleksi Membuat genggaman,
Ekstensi
Meluruskan jari-jari tangan,
30-
Rentang rentang 90°
Gambar
rentang 90°
Hiperekstensi Menggerakan jari-jari tangan ke rentang 30belakang sejauh mungkin, 60° Abduksi Mereggangkan jari-jari tangan yang rentang 30° satu dengan yang lain, Adduksi
g. Ibu jari Gerakan Fleksi Ekstensi Abduksi Adduksi Oposisi
h. Pinggul Gerakan Fleksi
Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°
Penjelasan Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan, menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan, Menjauhkan ibu jari ke samping,
Rentang rentang 90°
Gambar
rentang 90° rentang 30°
Mengerakan ibu jari ke depan rentang 30° tangan, Menyentuhkan ibu jari ke setiap jarijari tangan pada tangan yang sama.
Penjelasan Rentang Gambar Mengerakan tungkai ke depan rentang 90-120° dan atas,
Ekstensi
Menggerakan kembali samping tungkai yang lain,
Hiperekstensi Mengerakan tungkai belakang tubuh, Abduksi Adduksi
Rotasi dalam Rotasi luar Sirkumduksi i. Lutut Gerakan Fleksi
Ekstensi
j. Mata kaki Gerakan Dorsifleksi
Plantarfleksi
k. Kaki Gerakan Inversi
Eversi
ke rentang 90-120°
ke rentang 30-50°
Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh, Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika mungkin, Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, Menggerakan tungkai melingkar
Penjelasan Mengerakan tumit belakang paha,
ke
rentang 30-50°
rentang 30-50° rentang 90° rentang 90° -
Rentang arah rentang 130°
Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 130°
Gambar 120-
120-
Penjelasan Rentang Menggerakan kaki sehingga jari- rentang 20-30° jari kaki menekuk ke atas,
Gambar
Menggerakan kaki sehingga jari- rentang 45-50° jari kaki menekuk ke bawah,
Penjelasan Rentang Memutar telapak kaki ke samping rentang 10° dalam,
Gambar
Memutar telapak kaki ke samping rentang 10° luar,
l. Jari-Jari Kaki Gerakan Penjelasan
Rentang
Gambar
Fleksi Ekstensi
Menekukkan jari-jari kaki ke rentang 30-60° bawah, Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°
Abduksi
Merenggangkan jari-jari kaki satu rentang 15° dengan yang lain
Adduksi
Merapatkan kembali jari-jari kaki
rentang 15°