Kasus Seorang remaja perempuan usia 22 tahun datang ke rumah sakit diantar oleh temannya dengan keluhan panas sejak 8 hari yang lalu, nyeri di ulu hati, mulut terasa pahit, mual, terkadang muntah, konstipasi, perut terasa tidak enak, dan nafsu makan menurun. Hasil pengkajian fisik didapatkan data : TD 100/70 mmHg, nadi 90x/menit, RR 20x/menit, S 390C, klien tampak lemah dan pucat, mukosa bibir kering, lidah tampak kotor (coated tongue), akral hangat, ekspresi wajah meringis. Hasil pemeriksaan lab didapatkan data : Hb 12 g/dL, Ht 37%, Na 121 mmol/L, K 3 mmol/L, leukosit 7.200/uL, trombosit 215.000/mm3, LED 13mm/jam, widal test Thypii O 1/320, Parathypii H 1/640. Klien merupakan mahasiswa yang sedang kuliah di Malang, klien tinggal di kost yang padat penduduk dan sering membeli jajanan atau makanan di warung. Klien dan temannya mengatakan cemas akan kondisi klien (wajah klien dan temannya tampak tegang), karena saat ini klien sedang menyelesaikan tugas akhir perkuliahannya. Berdasarkan hasil pemeriksaan, klien direncanakan untuk rawat inap dan mendapatkan terapi cairan RL melalui IV, ciprofloxaine, ranitidine, dan antrain IV. Klien mendapatkan diet bubur halus.
ASUHAN KEPERAWATAN: 1. PENGKAJIAN - Identitas - Data subjektif - Data objektif
NO. 1.
2.
3.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN DIAGNOSA ANALISIS Hipertermia - Suhu - Akral hangat - RF: increase metabolic rate, dehydration Resiko kekurangan volume cairan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
- Mukosa bibir kering - RF: insufficient fluid volume (muntah)
-
Mulut terasa pahit Nyeri ulu hati Perut terasa tidak enak Lidah tampak kotor RF: insufficient
NOC Thermoregulation
Fluid balanced
Nutritional status
-
Indikator RR HR Increased skin temperature Hyperthermia Dehydration BP Nadi Moisture mucous membrane Serum elektrolit Hematokrit Nutrient intake Food intake Fluid intake Hydration
dietary intake 3. INTERVENSI NOC Thermoregulation
NIC Fever treatment
Infection control
Fluid balanced
Fluid/electrolyte management
IV therapy
Nutritional status
Nutrition management
Intervention 1. Monitor suhu dan TTV lainnya 2. Monitor warna dan suhu kulit 3. Monitor intake dan output (perhatikan IWL) 4. Berikan medikasi antipiretik 5. Berikan cairan sesuai kebutuhan klien 6. Anjurkan klien banyak minum 1. Berikan terapi antibiotik sesuai kebutuhan klien 2. Anjurkan klien untuk meningkatkan asupan makanan 3. Anjurkan klien untuk meningkatkan intake cairan 1. Monitor kadar SE yang abnormal 2. Monitor RR dan HR yang menunjukkan tanda dehidrasi 3. Monitor tanda2 perburukan dehidrasi 4. Berikan cairan sesuai kebutuhan 5. Monitor TTV 1. Cek order pemberian cairan IV 2. Jelaskan prosedur kepada klien 3. Pertahankan teknik aseptik selama prosedur pemsangan IV 4. Kaji cairan yang dibutuhkan klien 5. Monitor aliran infus 6. Berikan medikasi melalui IV sesuai indikasi 1. Kaji status nutrisi dan kebutuhan klien 2. Instruksikan klien untuk makan TKTP 3. Instruksikan klien untuk makan dalam bentuk halus (bubur)