Proses Keluarga, Gangguan.docx

  • Uploaded by: jean watson
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proses Keluarga, Gangguan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,205
  • Pages: 7
GANGGUAN PROSES KELUARGA

Domain 7 : Hubungan Peran Kelas 2 : Hubungan Keluarga Definisi : suatu perubahan dalam hubungan atau fungsi keluarga. (Definisi NANDA internasional sebenarnya tidak menjelaskan masalah. Definisi yang lebih jelas mungkin : kondisi disfungsi yang dialami keluarga yang biasanya berfungsi efektif). Batasan karakteristik Subjektif : Perubahan dalam kepuasan terhadap keluarga Objektif : Perubahan pada (factor berikut) : 

Penentuan tugas



Ketersediaan ketanggapan dan keintiman yang efektif



Ketersediaan dukungan emosi



Pola komunikasi



Keefektifan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan



Ekspresi konflik dengan atau isolasi dari sumber-sumber komunitas



Ekspresi konflik dalam keluarga



Saling mendukung



Partisipasi dalam pengambilan keputusan



Partisipasi dalam penyelesaian masalah



Pola dan ritual



Gabungan kekuatan



Keluhan somatik



Perilaku penurunan stress

Faktor Yang Berhubungan 

Transisi atau krisis perkembangan



Pergeseran peran keluarga



Interaksi formal atau informal dengan komunitas

1



Modifikasi dalam keuangan keluarga



Modifikasi dalam status sosial keluarga



Pergeseran kekuasaan anggota keluarga



Pergeseran status kesehatan anggota keluarga



Transisi atau krisis situasional

Saran Penggunaan Diagnosis ini menjelaskan sebuah keluarga yang biasanya berfungsi efektif, tetapi mengalami suatu stressor yang mengubah fungsinya. Stressor menyebabkan gangguan proses keluarga biasanya adalah transisi dan krisis situasional atau perkembangan, seperti kematian anggota keluarga, perceraian, ketidaksetiaan, kehilangan pekerjaan, penyakit yang serius, atau dirawatnya salah satu anggota keluarga. Apabila gangguan proses keluarga berfokus khusus, diagnosis, seperti dukacita maladptif atau konflik peran menjadi orang tua dapat menjelaskan masalah secara lebih spesifik. Diagnosis ini berbeda dari penurunan koping keluarga. Pada diagnosis tersebut, masalah koping keluarga disebabkan olah perubahan dalam hubungan antara anggota keluarga. Stressor dalam penurunan koping keluarga adalah penarikan dukungan oleh orang terdekat, bukan stressor eksternal semata, seperti kematian dan perceraian (seperti dalam gangguan proses keluarga). Penurunan koping keluarga dapat melibatkan pasien dan hanya satu orang terdekat, sedangkan gangguan proses keluarga melibatkan seluruh keluarga. Demikian juga, ketegangan peran pemberi asuhan berfokus pada individu pemberi asuhan bukan seluruh keluarga. Gangguan proses keluarga menjelaskan keluarga yang memiliki sumber untuk melakukan koping secara efektif dengan stressor, berlawanan dengan ketidakmampuan koping keluarga yang menjelaskan keluarga yang menunjukkan perilaku merusak, jika stersor tidak diatasi secara efektif, ganggguan proses keluarga dapat berkembang menjadi ketidakmampuan koping keluarga. Untuk membedakan antara alternative diagnosis yang disarankan, kaji secara cermat setiap batasan karakteristik dan factor yang berhubungan. Alternatif Diagnosis yang Dsarankan 

Ketegangan peran pemberi asuhan (actual dan risiko)

2



Koping: keluarga, penurunan



Koping: keluarga, ketidakmampuan



Dukacita,maladaptif



Penatalaksanaan program terapeutik: keluarga, ketidakefektifan



Konflik peran menjadi orangtua



Menjadi orang tua, ketidakmampuan

Hasil NOC Koping keluarga: tindakan keluarga untuk mengelola stressor yang membebani sumber keluarga. Fungsi keluarga: kapasitas system keluarga dalam memenuhi kebutuhan anggotanya selama masa transisi perkembangan. Normalisasi keluarga: kapasitas system keluarga untuk mempertahankan rutinitas dan mengembangkan strategi untuk berfungsi normal ketika anggota mengalami penyakit atau ketunadayaan kronik. Daya tahan keluarga: kapasitas system keluarga agar berhasil beradaptasi dan berfungsi secara kompeten setelah menghadapi kesulitan atau krisis yang bermakna. Iklim social keluarga: lingkungan yang suportif yang berciri hubungan dan tujuan anggota keluarga. Dukungan keluarga selama terapi: kemandirian dan dukungan emosi keluarga untuk individu yang menjalani terapi. Performa menjadi orang tua: tindakan orang tua untuk memberikan kepada anak dan lingkungan fisik, emosi, dan social yang konstruktif dan penuh kasih sayang. Tujuan/Kriteria Evaluasi Contoh menggunakan bahasa NOC 

Keluarga tidak memperlihatkan gangguan proses keluarga, yang aman dibuktikan oleh kepuasan koping keluarga, fungsi keluarga, normalisasi keluarga, daya tahan keluarga, iklim social keluarga. Dukungan keluarga selama terapi, dan performa menjadi orang tua.

Contoh lain: Pasian dan kelurga akan: 3



Memahami perubahan dalam peran keluarga



Mengidentifikasi pola koping



Berpartisipasi dalam proses membuat keputusan tentang perawatan setelah rawat inap



Berfungsi untuk saling memberikan dukungan kepada setiap anggota keluarga



Mengidentifikasi cara untuk berkoping lebih efektif

Intervensi NIC Peningkatan koping: membantu pasien beradaptasi dengan persepsi stressor, perubahan atau ancaman, atau ancaman yang mengganggu pemenuhan kebutuhan dalam hidup dan paran. Promosi integritas keluarga: meningkatkan terhadap keakraban dan keutuhan keluarga Promosi keterlibatan keluarga: memfasilitasi partisipasi keluarga dalam perawatan emosi dan fisik pasien Fasilitasi

kehadiran

keluarga:

memfasilitasi

kehadiran

keluarga

dalam

mendukung individu yang menjalani resusitasi dan/atau prosedur infasif Pemeliharaan proses keluarga: meminimalkan dampak gangguan proses keluarga Dukungan keluarga: meningkatkan nilai, minat, dan tujuan keluarga Promosi normalisasi: membantu orang tua dan anggota keluarga lain anak yang mengalami penyakit kronis atau ketunadayaan dalam memberikan pengalaman hidup normal untuk anak dan keluarga mereka Edukasi orang tua:remaja: membantu orang tua memahami dan membantu anak remaja mereka Edukasi oang tua:childbearing family; meningkatkan

tumbuh

kembang

membantu orang tua memahami dan fisik,

psikologis,

dan

social

anak

toddler,prasekolah, atau anak usia sekolah mereka Edukasi orang tua:bayi: memberi instruksi mengenai pengasuhan dan perawatan fisik yang diperlukan selama tahun pertama kehidupan anak Promosi menjadi orang tua: menyediakan layanan informasi bagaimana menjadi orang tua, bantuan dan koordinasi yang komprehensif bagi keluarga yang beresiko tinggi

4

Promosi daya tahan: membantu individu, keluarga, dan komunitas dalam pengembangan, penggunaan, dan penguatan faktor perlindungan untuk digunakan dalam menghadapi stressor lingkungan dan sosial. Aktivitas Keperawatan Pengkajian 

Kaji interaksi antara pasien dan keluarga, waspada terhadap potensial perilaku merusak.



Kaji keterbatasan anak, dengan demikian dapat mengakomodasi anak untuk berpartisipai dalam aktifitas sehari hari.



Promosi integritas keluarga(NIC):  Kaji perasaan bersalah yang mungkin dialami keluarga.  Kaji jenis hubungan keluarga.  Pantau hubungan keluarga saat ini.  Kaji pemahaman keluarga tentang penyebab penyakit.  Identifikasi prioritas yang bertentangan diantara anggota keluarga.

Penyuluhan untuk pasian/keluarga 

Ajari keterampilan merawat pasien yang diperlukan oleh keluarga (misalnya, manajemen waktu, pengobatan).



Ajari keluarga kerja sama dengan system sekolah untuk menjamin akses kesempatan pendidikan yang sesuai untuk penderita penyakit kronis atau anak cacat.

Baktivitas kolaboratif 

Pelopori konferensi multidisiplin perawatan pasien, dengan melibatkan pasien/keluarga dalam menyelesaikan masalah dan fasilitasi komunikasi.



Berikan perawatan berkelanjutan dengan mempertahankan komunikasi yang efektif antara anggota staf melalui catatan keperawatan dan rencana perawatan.



Ajukan peayanan konsultasi sosial untuk membantu keluarga menentukan kebutuhan pascahospitalisasi dan identifikasi sumber dukungan dikomunitas (misalnya, untuk perawatan anak).



Rujuk keluarga ke konsultan keuangan.

5



Promosi intergritas keluarga (NIC): rujuk untuk terapi keluarga, sesuai indikasi.

Aktivitas lain 

Bantu keluarga dalam mengidentifikasi perilaku yang mungkin mengahambat pengobatan yang dianjurkan.



Bantu keluarga dalam mengidentifikasi kekuatan personal.



Dukung keluarga untuk menyatakan perasaan dan masalahnya secara verbal.



Dukung keluarga untuk berpartisipasi dalam perawatan pasien dan bantu merencanakan perawatan setelah rawat inap.



Berikan jam berkunjung yang fleksibel untuk mengakomodasi kunjungan keluarga.



Pertahankan ritual atau rutinitas keluarga (misalnya makan bersama atau membuat keputusan keluarga).



Berikan penguatan positif terhadap penggunaan mekanisme koping yang efektif.



Promosi integritasi (NICI):  Berikan privasi untuk keluarga.  Fasilitasi komunikasi terbuka diantara anggota keluarga.  Diskusikan dengan anggota keluarga tentang tambahan keterampilan koping yang dapat digunakan.  Bantu keluarga menyelesaikan konflik.

Perawatan di Rumah 

Gali ketersediaan sumber bantuan di rumah sakit dan komunitas bersama keluarga.



Sebagian besar aktifitas dan intervensi di atas dapat diadaptasi untuk dilakukan dalam perawatan dirumah.

Untuk Bayi Dan Anak-Anak 

Bantu keluarga untuk berfokus pada anak, bukan pada penyakit atau ketunadayaan.



Dorong keluarga untuk berperan serta dalam perawatan anak di rumah sakit.

6



Libatkan lembaga sosial untuk mengkaji kebutuhan tempat perawatan pengasuhan. Kaji juga adanya kemungkinan penyatuan kembali anak dengan orang tua biologis jika sesuai.

dorong kesempatan untuk mengalami masa kanak-kanak yang normal bagi anak yang sakit kronis atau tunadaya.

7

Related Documents

Keluarga
October 2019 69
Keluarga
November 2019 66
Keluarga
December 2019 71

More Documents from ""