Proposal_timbang_terima_di_ruang_irna_3.doc

  • Uploaded by: Lilya Ma'rifah
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal_timbang_terima_di_ruang_irna_3.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 1,838
  • Pages: 13
PROPOSAL TIMBANG TERIMA DI RUANG IRNA 3 RS BHAYANGKARA LUMAJANG

Oleh : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

Dwi Novi Arisanti Faiz Zatur Rozaqia Arif Agus Hidayat Martino Bactiarsyah Khoiril Anwar Aminatuz Zahro Syerlina dwi Thoyib Eka Safitri Frandita Ajeng Silowati Denny Dwi Kurniawan Marta Tria Wardani Prastiwi Ismalinda Nurhafida

(13.039) (13.046) (13.013) (13.076) (13.069) (13.014) (13.123) (13.126) (13.042) (13.051) (13.117) (13.031) (13.079) (13.103) (13.095)

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG DINAS KESEHATAN AKADEMI KEPERAWATAN LUMAJANG 2016 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif dengan belajar tentang konsep pelayanan keperawatan dan langkah- langkah konkret dalam pelaksanaannya. Langkah- langkah tersebut dapat berupa penataan ketenagaan dan pasien, penerapan MAKP dan perbaikan dokumentasi keperawatan. Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya adalah saat pergantian shift, yaitu saat timbang terima klien.Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (informasi) yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima klien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan perkembangan klien saat itu. Selama ini timbang terima sudah dilakukan. Isi dan substansi timbang terima yang dilakukan selama ini adalah identitas pasien, diagnosa medis, program terapi yang sudah dilakukan dan rencana tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan advis dokter saja. Timbang terima dilakukan secara lisan dan tertulis kemudian mendatangi kekamar pasien serta validasi kepada pasien-pasien tertentu. Timbang terima perlu terus ditingkatkan baik teknik maupun alurnya serta pendokumentasian dibuku terima karena timbang terima merupakan bagian penting dalam menginformasikan permasalahan klien sehari- hari. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa dan perawat IRNA III mampu mengkomunikasikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan baik, sehingga kesinambungan informasi mengenai keadaan klien dapat dipertahankan. 1.2.2 Tujuan Khusus a. Menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan klien (data fokus). b. Menyampaikan hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan pada klien. c. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindak lanjuti oleh dinas berikutnya. d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya. 1.3 Manfaat

1.

Bagi Perawat

a.

Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.

b.

Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat.

c.

Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.

d.

Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.

2.

Bagi Klien

Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal. 3.

Bagi Rumah Sakit

Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.

BAB 2 MATERI TIMBANG TERIMA 2.1 Pengertian Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift, dapat disampaikan juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.

2.2 Langkah-langkah a. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap. b. Shift yang akan menyerahkan perlu mempersiapkan hal-hal apa yang akan disampaikan. c. Katim menyampaikan kepada penanggung jawab shift selanjutnya meliputi : 1) Kondisi atau keadaan klien secara umum. 2) Tindak lanjut atau dinas yang menerima operan. 3) Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan. d. Penyampaian operan di atas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru. e. Katim dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara langsung melihat keadaan klien. 2.3 Prosedur Timbang Terima Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi : a.

Persiapan

1)

Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap.

2)

Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.

b.

Pelaksanaan

Timbang terima dilaksanakan oleh perawat primer kepada perawat primer yang mengganti jaga pada shift berikutnya : 1) 2)

Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift. Di nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan

mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan klien, rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan (pesan khusus). 3)

Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya dicatat

untuk kemudian diserah terimakan kepada perawat jaga berikutnya. 4)

Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :

a.

Identitas klien dan diagnose medis.

b.

Masalah keperawatan yang masih ada.

c.

Data fokus (Keluhan subyektif dan obyektif).

d.

Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan .

e.

Intervensi kolaboratif dan dependensi.

f.

Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya.

5)

Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi Tanya jawab

terhadap hal-hal yang ditimbang terimakan dan berhak menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas. 6)

Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan singkat.

7)

Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada kondisi

khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci. 8)

Kepala ruangan dan semua perawat keliling ketiap klien dan melakukan validasi data.

9)

Pelaporan untuk timbang terima ditulis secara langsung pada buku laporan ruangan

oleh katim. 2.4 Evaluasi a. Evaluasi Struktur Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain : Catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift timbang terima. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian shift yaitu pagi ke sore. Sedangkan kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam dipimpin oleh katim. b. Evaluasi Proses Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift.Katim malam menyerahkan ke katim berikutnya yang akan mengganti shift.Timbang terima pertama dilakukan di nurse station kemudian ke bed klien dan kembali lagi ke nurse station.Isi timbang terima mencakup jumlah klien saat ini (partial care, minimal care dan total care), data subyektif dan obyektif masalah keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan serta pesan khusus bila ada kemudian evaluasi. Setiap klien dilakukan timbang terima tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke klien. c. Evaluasi Hasil Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat mengetahui perkembangan klien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik. 2.5 ALUR TIMBANG TERIMA Klien Masalah Diagnosa Medis Masalah kolaboratif

Yang telah dilakukan

1. 2. 3. 4.

Teratasi Belum teratasi RencanaTind Teratasi sebagian Perkembangan akan Timbul masalah keadaan klien baru

Diagnosa Keperawatan Yang belum/akan dilakukan

BAB 3 KEGIATAN 3.1 Pelaksanaan Kegiatan Hari / tanggal

: Selasa, 24 Mei 2016

Pukul

:

Topik

: Timbang terima

Tempat

: IRNA III

Sasaran

:

3.2 Pengorganisasian Kepala Ruangan

: Deni Dwi K.

Katim (PAGI)

: Arif Agus & Nur Hafida

Perawat pelaksana pagi

: Khoril & Frandita

Katim (sore)

: Toyib & Silowati

Perawat pelaksana sore

: Fais Zatur

Katim (malam)

: Aminatuz Zahro & Eka Safitri

Perawat pelaksana Malam

: Dwi Novia & Prasetiwi

3.3 Metode dan Media Metode -

: Karu memimpin proses Timbang Terima

-

Melakukan timbang terima antara perawat yang lepas dinas dengan perawat yang

akan dinas. -

Melaporkan status keadaan klien dari PP pagi ke PP sore.

-

Diskusi, tanya jawab dan validasi data kembali.

Media

:

-

Materi disampaikan secara lisan.

-

Dokumentasi klien (status).

-

Buku Timbang Terima

3.4 Mekanisme Kegiatan Timbang Terima

TAHAP

KEGIATAN

Waktu

Pra

1.

Kedua kelompok dinas sudah siap dan10 menit

Timbang

berkumpul di Nurse Station

Terima

2.Karu mengecek kesiapan timbang terima

Tempat

Pelaksanaan

Nurse

Perawat

Station

anggota Karu

tiap perawat pelaksana. 3.

Kelompok

yang

akan

bertugas

Katim

menyiapkan catatan (Work Sheet), katim yang akan mengoperkan, menyiapkan buku timbang terima&nursing kit. 4. Kepala ruangan membuka acara timbang

Karu

terima dilanjutkan dengan doa. 5. Karu melaporkan jumlah pasien dan tingkat ketergantungan. 6. Karu mempersilahkan katim pagi untuk melaporkan kondisi pasien dan membuka diskusi. Pelaksanaan 1. katim dinas pagi melakukan timbang 15 menit

Nurse

Timbang

terima kepada katim dinas sore. Hal-hal

Station

Terima

yang perlu disampaikan katim pada saat

Katim

timbang terima : a. Identitas klien dan diagnosa medis termasuk hari rawat keberapa atau post op hari keberapa. b. Masalah keperawatan. c. Data yang mendukung. d. Tindakan

keperawatan

yang

sudah/belum dilaksanakan. e. Rencana umum yang perlu dilakukan: Pemeriksaan penunjang, konsul, prosedur tindakan tertentu.

2.

Karu membuka dan memberi salam ke

pada klien, katim pagi menjelaskan tentang klien, Katim sore mengenalkan anggota timnya dan melakukan validasi data. 3. Lama timbang terima setiap klien kurang lebih 5 menit, kecuali kondisi khusus yang

Karu

memerlukan keterangan lebih rinci.

Disamping tempat tidur

Post

1. Klarifikasi hasil validasi data oleh katim 10 menit

klien Nurse

timbangteri

sore.

station

ma

2. Penyampaian alat- alat kesehatan 3. Laporan timbang terima ditanda

Katim

Katim

tangani oleh kedua katim dan mengetahui Karu (kalau pagi saja). 4.

Reward Karu terhadap perawat yang

akan dan selesai bertugas. 5.

Penutup

Karu

3.5 Resume Pelaksanaan Timbang Terima Hari/tanggal : Jam

:

Tempat: NURSE STATION Acara

: Timbang Terima.

3.5.1 Presensi 1.

Pembimbing dari pendidikan sebanyak 1 orang.

2.

Supervisor sebanyak 1 orang.

3.

Pembimbing Ruangan Melati sebanyak 1 orang

4.

Mahasiswa Akademi Keperawatan Lumajang semester VI sebanyak…………

3.5.2 Hasil Evaluasi 1.

Evaluasi struktur

Persiapan dilakukan 5 hari sebelum acara dimulai.Acara sesuai dengan jadwal gannt chart yang telah dibuat. 2.

Evaluasi proses N Waktu

Kegiatan

o 1

Pelaksanaan timbang terima WIB

2

Diskusi dan klarifikasi dari supervisor serta perawat ruangan: Pembimbing 1 WIB

Pembimbing 2

Pembimbing 3

3.

Evaluasi hasil

a.

Kegiatan dihadiri 1 pembimbing ruangan, 1 pembimbing pendidikan dan 2 supervisor.

b.

Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya.

c.

Kegiatan berjalan lancer dan tujuan mahasiswa tercapai dengan baik. DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, (2002).ManajemenKeperawatan:AplikasiDalamPraktikKeperawatanProfesional. SalembaMedika. Jakarta. Gillies, (1989).ManagemenKeperawatanSuatupendekatanSistem,EdisiTerjemahan.AlihBaha saDikaSukmanadkk. Jakarta. PSIK, (2003).BukuPanduanManajemenKeperawatan : Program PendidikanNers. Surabaya.

MATERI PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT TIMBANG TERIMA

1. Pengertian Format timbang terima adalah format yang digunakan untuk mendokumentasikan permasalahan yang dihadapi klien, rencana (intervensi) keperawatan yang telah, belum / akan dilaksanakan dari katim shift dinas saat itu kepada katim shift dinas berikutnya. 2. Tujuan Sebagai petunjuk atau acuan untuk mempermudah proses pelaksanaan timbang terima secara konprehensif. 3. Petunjuk umum

1) 2) 3) 4) 5)

Nama klien / usia diisi dengan identitas klien Kelas diisi dengan kelas ruangan yang ditempati klien Tanggal diisi sesuai dengan tanggal saat dilakukan timbang terima Diagnosa medis diisi dengan diagnosa terbaru yang dibuat dokter Kolom pertama adalah Asuhan Keperawatan, merupakan beberapa petunjuk poin yang harus di tulis perawat meliputi : masalah keperawatan, data subjektif dan objektif, intervensi keperawatan yang sudah dilaksankan, intervensi keperawatan yang

belum / akan dilaksanakan dan pesan khusus. 6) Kolom kedua, ketiga dan keempat adalah tempat mengisi keadaan klien pada saat itu dengan menggunakan acuan pada kolom pertama. Pengisian format ditulis sesuai dengan shift jaga masing – masing. 7) Terakhir, katim dinas saat itu dan yang akan dinas berikutnya menandatangani laporan dan menuliskan nama jelas serta mengetahui kepala ruangan.

PRAKTIK MANAJEMEN KELOMPOK C 30 dan C 44 AKADEMI KEPERAWATAN LUMAJANG DI RUANG IRNA 3 RS BHAYANGKARA LUMAJANG FORMAT TIMBANG TERIMA Nama Klien / Usia

:

NO. REG

:

Tgl Dx Medis

:

Timbang terima

Asuhan Keperawatan

Shift Pagi

Masalah keperawatan

Data subjektif dan objektif

:

S:

Shift Sore

Shif Malam

O:

Intevensi dilakukan

keperawatan

sudah

Intervensi keperawatan belum / akan dilaksanakan

A: EVALUASI P:

Laporan Khusus

Tanda tangan

Katim pagi :

Katim sore :

Katim malam :

Katim sore :

Katim malam :

Katim pagi : Karu :

More Documents from "Lilya Ma'rifah"