Proposal.docx

  • Uploaded by: muhammad arjoni
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,405
  • Pages: 26
1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia semakin meluas, terbukti dari tahun ke tahun semakin banyak berdirinya lembaga pendidikan baik formal maupun non-formal. Perkembangan tersebut dirasakan diseluruh satuan pendidikan tidak terkecuali pendidikan tinggi, hampir disetiap daerah diseluruh Indonesia mempunyai Perguruan Tinggi sebagai salah satu bukti kemajuan daerah tersebut. Sesuai dengan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor 49 tahun 2014 tentang standar nasional pendidikan tinggi dalam pasal 1 nomor 7, pengertian pendidikan tinggi yaitu: jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, program profesi, program spesialis yang diselenggarahakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia (Anonim, 2014, hal. 05). Perguruan tinggi menjadi buruan masyarakat Indonesia sebagai wadah untuk meningkatkan kompetensinya dalam salah satu bidang ilmu pengetahuan. Serta menjadi batu loncatan yang memberikan pelayanan jasa pendidikan untuk pendidikan jenjang tinggi. Selain itu perguruan tinggi mempunyai legitimasi bagi para lulusannya untuk dapat bekerja disuatu instansi sesuai dengan jurusan yang ditekuni. Program pemerintah mewajibkan belajar 9 tahun untuk masyarakat Indonesia nampaknya harus mulai diperbaharui, melihat tuntutan dari dunia pekerjaan dankebutuhan masyarakat untuk menaikan derajat hidupnya. Dengan semakin bertambahnya jumlah perguruan tinggi di Indonesia baik swasta ataupun negeri, mengindikasikan adanya persaingan yang semakin kompetitif. Persaingan ini menuntut para aparatur organisasi perguruan tinggi harus terus berbenah untuk menarik minat para konsumen

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

2

(mahasiswa). Perbaikan tersebut harus memenuhi segala aspek, termasuk sarana dan prasaran pendidikan khsusnya fasilititas laboratorium. Dunia persaingan juga mengharuskan perguruan tinggi seminimal mungkin dapat memenuhi standar nasional pendidikan tinggi. Ada delapan standar nasional yang harus dipenuhi oleh perguruan tinggi di Indonesia terdiri dari; standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, satandar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana pemebelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan. Salah satu yang menjadi perhatian konsumen yaitu mengenai standar sarana dan prasarana yang khususnya alat laboratorium yang dimiliki oleh pihak perguruan tinggi, dimana hal tersebut dapat menunjang perkuliahan yang lebih efektif, efisien. Tersedianya alat laboratorium pendidikan yang maksimal serta dengan layanan yang berkualitas untuk terus menjaga dan memelihara alat laboratorium tersebut, secara tidak langsung akan mempengaruhi kenyamanan dan memberikan rasa puas bagi konsumen perguruan

tinggi

(mahasiswa).

Lembaga

pendidikan

yang

kurang

memperhatikan alat laboratorium pendidikan dalam menunjang pembelajran, akan cenderung berdampak negative terhadap proses dan hasil belajar peserta didik, sebagai contoh tidak adanya teknologi yang membantu proses pembelajaran akan mengurangi efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Menggunakan teknologi dalam pembelajaran akan mempermudah pendidik memberikan materi kepada peserta didik, dan membuat pembelajaran menjadi efektif karena peserta didik akan mudah memahami materi dengan bantuan mikroskop. SNPT atau standar nasional pendidikan tinggi menjadi acuan setiap perguruan

tinggi

untuk

menyusun

penyelenggaran

perusahaan

jasa

pendidikan. Salah satu poin dari SNPT ini yaitu standar sarana dan prasarana pembelajaran termasuk alat laboratorium. Dalam Peraturan Menteri tahun 2014 nomor 49 pasal 30 menyebutkan bahwa standar sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang sarana dan prasarana sesuai

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

3

dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan (Anonim, 2015, hal. 18). Kebijakan tersebut merupakan sebuah aturan yang mengikat bagi seluruh perguruan tinggi yang berada dibawah wilayah hukum Republik Indonesia. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi merupakan salah satu PTN (Perguruan Tinggi Negeri) yang berada dibawah wilayah hukum Republik Indonesia yang harus memenuhi SNPT. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi mempunyai 8 Fakultas, salah satunya Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang merupakan fakultas tertua dengan 8 Jurusan/Program Studi yaitu Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Manajemen Pendidikan, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Pendidikan Guru Raudatul Atfal, Pendidikan Matematika, Pendidikan Biologi, dan Pendidikan Fisika. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi memiliki fasilitas pendukung dalam meningkatkan proses pelayanan belajar mengajar. Salah satunya adalah laboratorium Biologi. Dengan adanya fasilitas tersebut, maka suatu keharusan laboratorium Biologi dapat berperan dengan baik dalam meningkatkan kemampuan belajar mahasiswa, karena diharapkan laboratorium dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif bagi mahasiswa pendidikan Biologi untuk dapat merealisasikan konsep ilmu Biologi yang abstrak menjadi konkret, sehingga mampu meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa dengan melakukan penyelidikan secara langsung, serta dapat meningkatkan sikap ilmiah dan keaktifan mahasiswa. Kegiatan praktikum dalam pembelajaran Biologi yang merupakan bagian dari Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pengamatan terhadap fenomena alam menjadi pilar utama dalam pelaksanaan praktikum IPA. Hal tersebut sejalan dengan prinsip pelaksanaan kurikulum 2006 atau kurikulum tingkat satuan pendidikan. Di

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

4

dalam Depdiknas (2006, hal. 23) dinyatakan bahwa pelaksanaan kurikulum 2006 adalah dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam. Sehingga para guru bisa memiliki metode pembelajaran yang efektif dan menarik. Berdasarkan hasil grand tour awal penulis dapat diambil kesimpulan awal permasalahan yang terjadi pada proses pelaksanaan praktikum mahasiswa jurusan pendidikan biologi Fakultas Tarbiyah dan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi adalah masih melihat kurangnya ketersedian perangkat atau alat praktikum di laboratorium biologi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang mana faktanya hanya memiliki satu ruangan labor saja padahal mata kuliah yang dipraktikum jumlahnya lebih dari lima mata kuliah. Disamping itu juga pada proses pengelolaan laboratorium biologi khususnya belum berdasarkan Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan dan sistemnya belum berjalan dengan baik. Sarana prasarana laboratorium yang minim mengakibatkan kurang maksimalnya pencapaian materi praktek oleh mahasiswa jurusan biologi. Berdasarkan hasil grand tour selanjutnya yaitu dilaboratorium di Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi kekuurangnya fasilitas alat laboratorium sehingga menyebabkan terbatasnya kegiatan pelaksanaan praktikum biologi, ini dibuktikan dengan diadakanya setiap tahun Praktikum Lapangan ke Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikn dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Bandung dikarnakan ketidak lengkapan alat, bahan dan sarana prasara yang ada di laboratorium Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi. Untuk mencoba mengatasi masalahan yang ada perlu adanya perhatian dari pihak pemirintah setempat atau pun pihak kampus untuk meningkatan atau melengkapi

alat-alat laboratorium

Biologi

karena laboratorium

merupakan Salah satu sarana pembelajaran yang dibutuhkan dalam mencapai hasil belajar siswa. Menurut Faiz (2016, hal. 5) laboratorium merupakan suatu tempat atau lembaga tempat peserta didik belajar serta mengadakan percobaan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

5

(penyelidikan) dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu Biologi dan lain-lain. Dalam pendidikan Biologi, kegiatan laboratorium (praktikum) merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya peranan kegiatan laboratorium untuk mencapai tujuan pendidikan Biologi. Adapun empat alasan pentingnya kegiatan praktikum Biologi adalah: (1) praktikum membangkitkan motivasi belajar

Biologi;

(2)

praktikum

mengembangkan

keterampilan

dasar

melakukan eksperimen; (3) praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah; dan (4) praktikum menunjang materi pelajaran. Berdasarkan latar belakang mesalah yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengambil judul penelitian “Analisis Kepuasan Mahasiswa Terhadap Fasilitas Alat Laboratorium Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi”.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Kurangnya fasilitas alat laboratorium yang tersedia dijurusan pendidikan biologi 2. Kurang maksimalnya kegiatan praktikum Biologi yang dilakukan mahasiswa 3. Pengelolaan alat-alat laboratorium belum maksimal. 4. Rendahnya perhatian terhadap kelengkapan alat-alat laboratorium.

C. Batasan Masalah Agar penelitian lebih terarah dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup sebagai berikut: 1. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

6

2. Permasalahan yang diangkat adalah analisis kepuasan mahasiswa tarhadap fasilitas alat laboratorium Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.

D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latara belakang masalah diatas maka dalam penelitian ini difokuskan “untuk mengetahui berapa besar tingkat kepuasan mahasiswa terhadap fasilitas alat laboratorium Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi”?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian: a. Untuk mengetahui macam-macam alat laboratorium yang disediakan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi b. Untuk mengetahui tingkat

kepuasan mahasiswa terhadap

alat

laboratorium di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi 2. Kegunaan Penelitian a. Secara teoritis, hasil penelitian diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan dalam bidang manajemen Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi. b. Manfaat praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan bagi Program Studi Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi dalam rangka meningkatkan kualitas kepuasan pelayanan pelanggan (mahasiswa). c. Untuk

memenuhi

salah

satu

persyaratan

memperoleh

gelar

kesarjanaan Strata Satu (SI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

7

BAB II LANDASAN TEORI, STUDI RELEVAN, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Kepuasan Terdapat bermacam-macam definisi yang muncul terkait dengan istilah kepuasan dan hal tersebut dipengaruhi oleh banyaknya beberapa pendapat para ahli mengenai definisi kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kepuasan berasal dari kata “puas” yang memiliki arti merasa senang atau merasa cukup. Sedangkan arti kepuasan intu sendiri meupakan perihal yang bersifat kesenangan ataupun keinginan. Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, kepuasan berarti merasa senang (gembira, senang, dan sebagainya karena sudah terpenuhi hasrat hatinya), yang artinya harapan tinggi sementara unjuk kerjanya biasa-biasa saja, maka kepuasan tidak akan tercapai. Sebaliknya, apabila unjuk kerja melebihi dari harapan maka kepuasan akan tercapai. Kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin “satis” artinya cukup baik, memadai dan “factio” artinya melakukan atau membuat. Secara sederhana kepuasan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai. Berikut merupakan definisi menurut berbagai ahli mengenai konsep kepuasan yakni sebagai berikut: a. Howard dan Sheth (1969) megungkapkan bahwa kepuasan adalah situasi kognitif pembeli berkenaan dengan kesepadanan atau ketidaksepadanan antara hasil yang didapatkan dibanding dengan pengirbanan yang dilakukan. Swan et al. (1980) mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau

tidak

cocok

dengan

tujuan/pemakaiannya.

Olier

(1981)

7 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

8

mengemukakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi terhadap surprise yang inheren atau melekat pada perolehan produk dan/atau pengalaman terhadap konsumsi. Chrurchill dan Surprenant (1982) merumuskan kepuasan pelanggan sebagai hasil pembelian dan pemakaian yang didapatkan dari perbandingan antara reward dan biaya pembelian dengan konsekuensi yang diantisipasi sebelumnya. b. Westbrook dan Reilly (1983) berpendapat bahwa kepuasan pelanggan merupak respon emosional terhadap pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan produk atau jasa tertentu yang dibeli, gerai ritel, atau bahkan pola perilaku (seperti perilaku berbelanja dan perilaku pembeli), serta pasar secara keseluruhan. Respon emosional dipicu oleh proses evaluasi kognitif yang membandingkan persepsi (atau keyakinan) terhadap objek, tindakan atau kondisi tertentu dengan nilai-nilai (atau kebutuhan, keinginan dan hasrat) individual. c. Definisi kepuasan berdasarkan disconfirmation paradigm (Oliver, 1997), kepuasan pelanggan dirumuskan sebagai evaluasi purnabeli, di mana persepsi terhadap kinerja alternatif produk/jasa yang dipilih memenuhi atau melibihi harapan sebelum pembelian (Faiz, 2016, hal. 27). Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard yang dikutip oleh Ujang Suwarman mendefinisikan kepuasan sebagai: “satisfaction is defined here as a postconsumption evaluation that a chosen alternative at least meets or exceeds expectations” dan menurut Mowen dan Minor mengartikan kepuasan sebagai “consumer satisfaction is defined as the overall attitude consumers have toward a good or service after they have acquired and used it. It is a postchoice evaluative judgement resulting from a spesific purchase selection and the experience of using/consuming it”(Suwarman, 2011, hal. 321). Menurut Nasution, kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kerja atau hasil yang dirasakan karena pelanggan adalah orang yang menerima hasil produk seseorang (Nasution, 2001, hal. 48). Sedangkan menurut Philip Kotler L, kepuasan adalah tingkat perasaan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

9

seseorang setelah membandingkan kerja (atau hasil) yang dia rasakan disbanding dengan harapannya (Philip Kotler, 1997, hal. 46). Dari berbagai pengertian mengenai kepuasan yang telah dijelaskan di atas, maka kepuasan adalah perasaan emosional seseorang yang menyatakan rasa senang terhadap tercapainya suatu tujuan yang diinginkan. Menurut Fandy (2002, hal. 26) Ada lima dimensi kepuasan yaitu: a. Reliablity (keandalan) Mencakup dua hal pokok yaitu konsistensi kerja (performance) dan kemauan untuk dipercaya (dependability). b. Responsiveness (daya tanggap) Yaitu kemauan dan kesiapan dosen untuk memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan agar dapat memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan. c. Assurance (jaminan) Mencakup

pengetahuan,kemauan

kesopanan,sifat

dapat

dipercayayang dimiliki para staf,bebas dari bahaya, resiko atau keraguraguan. d. Empathy (Empati), kemudahan dalam melakukan hubungan komonikasi yang baik perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan. e. Tangibles (bukti langsung), meliputi fasilitas fisik,perlengkapan, pegawai dan sarana komonikasi. Kepuasan mahasiswa dengan mutu fasilitais alat laboratorium dalam proses pembelajaran memiliki keterkaitan yang kuat. Semakin berkualitas fasilitais alat laboratorium, maka semakin tinggi pula pencapaian kepuasan mahasiswa. Kepuasan mahasiswa merupakan esensial dalam TQM (Total Quality Management), oleh sebab itu sebuah Perguruan Tinggi harus mengidentifikasi kebutuhan para mahasiswa secara cermat dan berusaha memuaskan dengan memandang bahwa mahasiswa sebagai pelanggan utama yang harus dilayani (Margono, 2005, hal. 11). Dalam hal ini penulis

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

10

menekankan pada kepuasan pelanggan (mahasiswa) yang meinikmati jasa pendidikan. Kepuasan tersebut merupakan keadaan psikologis mahasiswa terhadap alat-alat laboratorium dalam ruang lingkup kampus. 2. Pengertian Laboratorium Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, laboratorium adalah tempat atau kamar tertentu yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan

(penyelidikan

dan

lain

sebagainya).

Sedangkan

menurut

ensiklopedia bebas Wikipedia Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatankegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biokimia, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa. Menurut Hadiat, dkk (1998, hal. 7), laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan dilakukan. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, kebun misalnya. Sebagai tempat untuk melaksanakan pendidikan IPA, laboratorium memerlukan perlengkapan. Laboratorium memerlukan perlengkapan seperti meubel (perabot berupa meja, kursi, rak), perkakas (palu, obeng, gergaji), aparat (aparat detilasi), alat-alat (alat pemadam kebakaran), media atau alat peraga pendidikan. Depdikbud (1988, hal. 7) menyebutkan bahwa laboratorium ialah tempat di mana percobaan dan penyelidikan dilakukan. Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup, kamar, atau ruang terbuka. Dapat disimpulkan dari beberapa pendapat di atas bahwa laboratorium merupakan tempat atau ruangan yang dilengkapi peralatan untuk melakukan percobaan, melakukan pengujian dan penelitian ilmiah. Laboratorium juga memiliki fungsi seperti yang dikemukakan oleh Hadiat, dkk (1998, hal. 15). Fungsi laboratorium ialah sebagai berikut:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

11

a. Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima antara teori dan praktek bukan merupakan dua hal yang terpisah, melainkan dua hal yangmerupakan suatu kesatuan. Keduanya saling mengkaji dan mencari dasar. b. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi siswa atau mahasiswa. c. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu obyek dalam lingkungan alam maupun sosial. Menambah keterampilan dalam menggunakan alat media yang tersedia untuk mencari dan menetukan kebenaran. d. Memupuk rasa ingin tahu, sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuwam. e. Memupuk dan membina rasa percaya diri sebagai keterampilan yang diperoleh.

Laboratorium memiliki banyak alat yang untuk digunakan melakukan percobaan praktukum Ada beberapa fasilitas alat laboratorium diantaranya yaitu: Tabel 2.1 Daftar Nama-nama Alat Laboratorium No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Daftar Alat-Alat Laboratorium Kursi Meja peserta didik Meja demonstrasi Meja persiapan Lemari alat Lemari bahan Bak cuci Mistar Jangka sorong Timbangan Stopwatch Roll meter Termometer 100 c Gelas ukur Massa logam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

12

16 Multi meter AC/DC 17 Batang magnet 18 Globe 19 Model tata surya 20 Garpu tala 21 Model miring 22 Dinamometer 23 Katrol tetap 24 Katrol bergerak 25 Balok kayu 26 Percobaan muai panjang 27 Percobaan optik 28 Percobaan rangkaian Listrtik 29 Gelas kimia 30 Model molekul sederhana 31 Pembakar spritus 32 Kaki tiga 33 Plat tetes 34 Pipa tetes + karet 35 Mikroskop monokuler 36 Kaca pembesar 37 Poster genetika 38 Model kerangka manusia 39 Model tubuh manusia 40 Gambar/model pencernaan manusia 41 Gambar/model sistem peredaran darah manusia 42 Gambar/model sistem pernafasan manusia 43 Gambar/model jantung 44 Herbarium Tumbuhan 45 Awetan basah hewan 46 awetan kering serangga Sumber: Hadiat, dkk (1998, hal. 09-10)

B. Studi Relevan Dalam penelitian ini peneliti mengadakan kajian terhadap peneliti yang sudah ada. Kajian penelitian yang relevan merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teori yang dipakai serta

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

13

hubungan peneliti dahulu yang relevan, untuk lebih jelasnya, berikut ini penulis sebutkan peneliti dan hasil penelitin: 1. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jamiyla 2012 dalam skripsinya yang berjudul “ kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar di politeknik palembang’’ melakukan pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar yang belum maksimal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode infortance performance analysis (IPA) dan customer satisfaction index (CSI) dengan hasil penelitian yang dilihat dari hasil analisis antara tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan mahasiswa yang memberikan hasil 76,53 %. Dari 25 variabel penentu kepuasan hanya 15 yang menyebabkan puas masih ada 8 yang belum memuaskan, diantaranya adalah kesigapan satpam, kebersihan kamar mandi,pemberian ujian her tepat waktu, jaminan uts tepat waktu, penanganan urusan admistrasi dengan cermat dan kerapihan karyawan. 2. Menurut penelitian yang dilakukan oleh sahyar 2009(dosen universitas Negeri Medan) dalam penelitianya yang berjudul “ Pengaruh Kompetensi dosen dan proses pembelajaran terhadap kepuasan mahasiswa”.metode penelitian yang digunakan adalah explanatory survey yaitu penelitian dengan menggunakan populasi untuk menjelaskan hubungan antara variabel pada populasi tersebut. Besarnya pengaruh langsung kopetensi dosen terhadap kepuasan mahasiswa di program studi pendidikan adalah 30% dan pengaruh tidak langsung melalui variabel kualitas proses pembelajaran terhadap kepuasan mahasiswa program studi adalah 14%. Sehingga total pengaruh kopetensi dosen terhadap kepuasan mahasiwa program studi pada pendidikan tinggi adalah 44%. Melalui hasil analisis deskriftif diperoleh bahwa kopetensi dosen dan kepuasan mahasiswa pada program studi manajemen pada PTS sumatra utara secara rata-rata dalam kategori cukup. Hasil ini dapat dipahami karena menghasilkan kepuasan mahasiswa yang tinggi karena diperlukan peranan kompetensi dosen yang juga tinggi. Diperoleh besarnya pengaruh langsung kualitas proses

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

14

pembelajaran terhadap kepuasan mahasiswa program studi adalah 14 %. Sehingga total pengaruh kualitas proses pembelajaran terhadap kepuasan mahasiswa program studi pada pendidikan tinggi adalah 32%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kualitas proses belajar mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa pada program manajemen di PTS sumatra utara. Melalui hasil analisis deskriptif diperoleh bahwa kualitas proses pembelajaran dan kepuasan mahasiswa pada programm studi

manajemen PTS sumatra utara secara rata-rata

dalam kategori cukup.hasil ini dapat dipahami karena untuk menghasilkan kepuasan mahasiswa yang tinggi maka diperlukan kualitas proses pembelajaran yang juga tinggi. Persamaan dengan penelitian yang saya lakukan adalah sama-sama menggunakan analisis deskriptif. 3. Menurut penelitian yang dilakukan Dedi Gunawan dalam penelitianya yang berjudul “ analisis layanan proses pembelajaran terhadap kepuasan mahasiswa jurusan pendidikan matematika fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan institut agama islam negeri sulthan thaha saifuddin jambi”. 2014. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan menggunakan angket. Dari hasil penelitianya diperoleh bahwa mahasiswa tidak puas dengan layanan dosen dalam proses pembelajarannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa atribut paling tidak memuaskan adalah ketepatan waktu dosen dalam mengajar, kepekaan dosen dalam mengatasi permasalahan yang yang dihadapi mahasaiwa. Faktor-faktor yang telah berhasil dilaksanakan jurusan untuk itu wajib dipertahankan, dianggap sangat penting dan memuaskan. Atribut yang termasuk di kuadrat B (pertahankan prestasi) diantanya perlengkapan buku yang digunakan dosen yang dijadikan rujukan dalam proses pembelajaran, kedisiplinan dan kejelasan dosen dalam proses belajar mengajar, materi yang diberikan dalam proses belajar mengajar, kesopanan dan sikap dosen pada saat proses pembelajaran, keramahan dosen saat berkomonikasi baik secara langsung maupun tidak langsung, penjelasan dosen terhadap materi yang diajarkan, kelengkapan dan keakuratan dalam memberikan informasi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

15

Berdasarkan dari ketiga studi relevan diatas ada beberapa persamaan dan perbedaan yang peneliti lakukanya. Perasamaannya dari penelitian diatas dengan yang peneliti lakukan adalah sama-sama menggunakan penelitian analisis deskriptif dan mengukur kepuasan mahasiswa dan perbedaanya adalah indikator yang diukurnya proses belajar mengajar. sedangkan yang penelitian lakukan adalah indikatornya fasilitas alat laboratorium.

C. Kerangka Pikir Program Studi Tadris Biologi sebagai salah satu lembaga di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi sudah seharusnya memberikan fasilitas alat laboratorium untuk pelaksanaan praktikum yang baik demi terciptanya kepercayaan dan meningkatkan prestasi mahasiswa yang berada dibawah Program Studi Tadris Biologi. Penelitian ini untuk mengukur kinerja layanan yang diberikan kepada mahasiswa khususnya fasilitas alat laboratorium apakah sudah sesuai dengan harapan mahasiswa Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi Kepuasan Mahasiswa Terhadap Fasilitas Alat Laboratorium Melalui Tingkat Kepentingan Fasilitas laboratorium

Kuesioner

Tingkat Kinerja Divisi Fasilitas laboratorium

Infortan performance analysis

Analisis Tingkat Kepuasan mahasiswa terhadap fasilitas alat laboratorium Upaya-upaya Perbaikan dan Peningkatan Kualitas fasilitas alat Laboratorium

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

16

Gambar 2.1: Kerangka Pikir Penelitian D. Hipotesis Menurut Sugiyono (2013, hal. 64) Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara atau kesimpulan terhadap rumusan masalah dalam penelitian. Dan Menurut Margono (2010, hal. 67) Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya. Sedangkan Menurut Iskandar (2008, hal. 56) Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih harus diuji kebenaranya secara empirik. Berdasarkan kerangka teori di atas penulis dapat merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : Ha : Mahasiswa merasa puas dengan fasilitas alat laboratorium Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi yang diberikan kepada mahasiswa. Ho : Mahasiswa merasa tidak puas dengan fasilitas alat laboratorium Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi yang diberikan kepada mahasiswa.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi. lembaga ini dipilih sebagai tempat penelitian atas dasar tempat peneliti melaksanakan proses perkuliahan. Untuk memperoleh data tentang seberapa besar tingkat kepusan mahasiswa tersebut terhadap fasilitas alat laboratorium pada Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan penelitian ini dilaksanakan tahun 2018 di UIN STS Jambi.

B. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian ini juga sering disebut non ekspriment. dan menggunakan skala likert. Dalam kuisioner skala yang digunakan adalah skala likert, yaitu skala 1 sampai 4. Skala likert adalah skala yang digunakanuntuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Skala digunakan untuk tingkat kepuasan dengan keterangan sebagai berikut: 4 = Sangat Puas 3 = Puas 2 = Kurang Puas 1 = Tidak Puas

17 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

18

2. Desain penelitian Penelitian ini mempunyai variabel independent ( bebas ) dan variabel dependent ( terikat ) maka desain penelitian yang terdiri dari variabel X sebagai variabel independent (bebas) dan variabel Y sebagai variabel dependent ( terikat). Bentuk desain penelitian sebagai berikut : X

Y

Keterangan: X = fasilitas alat laboratorium Y = tingkat kepuasan mahasiswa

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono (2010) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi dengan populasi sampel keseluruhan berjumlah 378 orang mahasiswa. Tabel 3.1 Populasi Penelitian NO 1 2

Angkatan 2015 2016

Jumlah 129 Orang 131 Orang

3

2017

118 Orang 378 Orang

Sumber dokumentasi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi 2. Teknik Pengambilan Sampel Menurut Sugiyono (2013,hal.81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

19

Dalam penelitian ini populasi yang telah diketahui yaitu seluruh mahasiswa Jurusan Tadris Biologi Angkatan 2015 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi, maka pengambilan sampel yang digunakan dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane. Teknik pengambilan sampel yan digunakan rumus taro Yamane sebagai berikut: 𝑁

n = 𝑁.𝑑²+1 keterangan: n : Jumlah Sampel N : Jumlah Populasi d2 : Presisi yang diterapkan (Ridwan,2013, hal. 65).

Dalam penelitian ini diketahui jumlah populasi 130 orang sebagai populasi terjangkau. Karena penambilan angota sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu maka teknik pengambilan sampel yang tepat adalah dengan simple random sampling dengan penentuan jumlah sampel dapat dirumuskan sebagai berikut: 𝑁

n = 𝑁.𝑑²+1 N : 378 d2 : 10% 378

n = 378.0,12 +1 378

=378(0,01)+1 =

378 3,78+1 378

= 4,78 = 79,07 = 79

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

20

Angkatan 2015 = 129 : 378 X 79 = 27 Angkatan 2016 = 131 : 378 X 79 = 27 Angkatan 2017 = 118 : 378 X 79 = 25 Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini adala 79 Mahasiswa.

D. Instrumen Penelitian 1. Kepuasan mahasiswa a. Definisi konseptual Kepuasan mahasiswa adalah suatu keadaan dimana mahasiswa merasakan adanya keseimbangan antara mereka harapkan yaiti besar biaya (cost) yang mereka keluarkan untuk mendapatkan atau mengembalikan barang atau jasa yang mereka inginkan.tingkat perasaan yang sesui harapan atau bahkan melebihi harapan pelanggan dengan kinerja/hasil yang diberikan oleh pihak yang berkaitan sehingga pelanggan (mahasiswa) merasa senang. b. Definisi Operasional Kepuasan pelanggan merupakan hasil yang akan diteliti diatas pengalaman atau pendapat mahasiswa setelah mengalami pembelajaran. Kepuasan mahasiswa dalam penelitian ini adalah berupa skor (nilai) tes dengan menggunakan angket sebagai bahan penilaian mahasiswa Tadris Biologi angkatan tahun 2015 terhadap fasilitas alat laboratorium. 2. Fasilitas alat laboratorium a. Definisi konseptual Fasilitas alat laboratorium berfungsi untuk membantu mahasiswa dalam melakukan berbagai kegiatan paraktikum dilaboratorium. b. Definisi operasonal Instrumen yang sudah disusun akan disebarkan kepada responden yaitu mahasiswa pendidikan biologi angkatan tahun 2013. Instrument penelitian yang digunakan adalah berbentuk angket (kuesioner) dan skala pengukuranya adalah skala likert.kuesioner yang diisi oleh mahasiswa selanjutnya di skor dan selanjutnya dianalisis.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

21

3. Kisi-kisi instrument Kepuasan mahasiswa dalam penelitian ini diukur menggunakan kuesioner dengan variabel-variabel laboratorium

jurusan

pendidikan

yang diambil dari fasilitas alat biologi

dengan

mengambil

skor

menggunakan skala likert. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel. 3. 2 Kisi-kisi instrumen penelitian No

Dimensi kepuasan

1

Responsiveness (Daya Tanggap)

2

Assurance (Jaminan)

3

Tangibles

Pernyataan Ruang Lboratorium selalu bersih Tata letak kursi kuliah dalam keadaan rapi Alat pendingin ruangan selalu berfungsi saat perkuliahan berlangsung Fakultas menyediakan media pembelajaran (proyektor, white board, dll) yang berfungsi dengan baik saat perkuliahan berlangsung Alat-alat Laboratorium selalu berfungsi saat digunakan Alat-alat Laboratorium disediakan secara optimal demi menampung kebutuhan seluruh mahasiswa Alat-alat Laboratorium selalu terlihat bersih dan nyaman saat dipergunakan Kursi kuliah aman dan nyaman saat digunakan Alat pendingin yang berfungsi membuat perkuliahan menjadi nyaman dan kondusif Petugas selalu melakukan pengecekan kondisi ruang Laboratorium Petugas selalu melakukan pengecekan yang terjadwal terhadap kondisi alat Laboratorium Petugas selalu melakukan pengawasan langsung terhadap fungsi kerja alat Laboratorium Para petugas kebersihan cakap dalam

Jumlah item

1, 2, 3, 4, 5, 6,7

8, 9, 10, 11, 12

13, 14,

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

22

(Bukti Fisik)

4

Empathy (Empati)

5

Realibility (Kehandalan)

membersihkan ruang laboratorium Media pembelajaran yang tersedia terjamin kualitas dan mutunya Alat pendingin ruangan terjamin kualitas dan mutunya Para petugas kebersihan cakap dalam membersihkan alat laboratorium Alat laboratorium terjamin kualitas dan mutunya Petugas peduli terhadap kondisi peralatan di ruang Laboratorium Petugas selalu memeriksa alat laboratorium sebelum terjadinya kerusakan Tidak ada renovasi di ruang Laboratorium selama proses pembelajaran berlangsung kecuali hari libur Setiap kerusakan yang terjadi terhadap media pembelajaran dapat diperbaiki dengan cepat Kerusakan yang terjadi terhadap Alat laboratorium dapat diperbaiki dengan cepat Jumlah

15, 16, 17

18, 19

20, 21, 22

22

4. Kalibrasi instrument Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket tertutup berbentuk sejumlah pertanyaan dan atau pernyataan dilengkapi dengan pilihan jawaban yang sudah ditentukan. Tugas responden hanyalah memilih salah satu jawaban. Berkenaan dengan jenis analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka pilihan jawaban yang disediakan dalam skala likert. a. Uji Validitas Menurut Suharsimi Arikunto (2006:168) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

23

Untuk

mengukur

validitas

dalam

penelitian

ini,

penelitian

menggunakan rumus Pearson Product Moment sebagai berikut: 𝑁∑𝑥𝑦−(∑𝑥)(∑𝑦)

rxy =

√⦋𝑁∑𝑥 2 −(∑𝑥)²⦌⦋𝑁∑𝑦 2 −(∑𝑦)²⦌

Dimana: X

: Skor pada item ke I yang akan di uji validitasnya

y

: Jumlah skor yang diperoleh tiap responden

∑ 𝑋 : Jumlah seluruh skor pada item k i ∑ 𝑌 : Jumlah seluruh skor pada jumlah skor yang diperoleh tiap responden ∑ 𝑋𝑌 : Jumlah hasil perkalian skor pertama dengan skor kedua ∑ 𝑋2 : Jumlah hasil kuadrat skor pertama ∑ 𝑌2 : Jumlah hasil kuadrat skor kedua (Ridwan, 2013, hal. 99).

b. Uji Reliabilitas Instrumen Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 178) Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menentukan indeks reliabilitas tes digunakan rumus Sperman Brown yaitu: 2𝑟

r1 == 1+𝑟𝑏 (Sugiyono, 2015: 131) 𝑏

Keterangan: r1 = reliabilitas instrument rb = korelasi product moment

E. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. kepuasan mahasiswa Dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan angket tertutup dan dianalisis menggunakan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

24

skala Likert. Berikut tabel pengisian angket dengan menggunakan skala likert dengan ranting skala 1-4. Teknik analisis yang digunakan berupa statistik persentase. Persentase dimaksud untuk mendapatkan sesuatu sebagaimana adanya tentang sesuatu objek yang diteliti. Maka teknik analisis yang dibulatkan cukup dengan persentase (%). Pengolahan data menggunakan persentase yang mengacu pada teori (Riduwan,2011, hal. 15) dengan rumus sebagai berikut. P=

𝐹 𝑁

x 100%

Keterangan : P = Persentase analisis Kepauasan Mahasiswa terhadap fasilitas alat Laboratorium F = Skor jawaban responden N = Skor total maksimum Hasil persentase akhir menggunakan kriteria penafsiran persentase aspek kualitas sesuai dengan kategori (Riduwan, 2011, hal. 89), sebagaimana Tabel berikut:

Tabel 3.3 Skala Penafsiran Angket No Persentase (%) Kategori 1 81-100 Sangat tinggi 2 61-80 Tinggi 3 41-60 Sedang 4 21-40 Rendah 5 0-20 Sangat rendah Sumber: Riduwan ( 2011, hal. 89) F. Interpretasi Data Untuk memberikan interprestasi atas nilai rata-rata yang diperoleh digunakan pedoman interprestasi sebagaimana yang dikemukakan oleh (Arikunto, 2013, hal. 154 ) yaitu sebagai berikut: 1. Sangat Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 81 - 100%.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

25

2. Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 61 - 80%. 3. Kurang Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 41 - 60% 4. Tidak Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval <40%. Untuk menentukan presentase, digunakan perhitungan sederhana dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan mengkalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi. 2. Menghitung nilai skor (NS). Nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian 3. Menentukan kategorinya, yaitu dengan menggunakan rumus: 𝑁𝑆

P=

𝑁𝐻

x 100%

Keterangan: P

= Presentase

NS

= Nilai Skor, dapat diketahui dengan membagi skor dengan jumlah responden

NH

= Nilai Harapan dapat diketahui dengan mengalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi.

G. Jadwal penelitian Untuk mempermudah dalam penelitian dan penulisan proposal dari awal hingga selesai maka penulis menggunakan jadwal penelitaian sebagai berikut :

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

26

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.(2003). Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika. Anas Sudijono. (2009). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial. Jakarta: Gaung Persada Press. Margono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Riduwan, M. (2008). Metode dan teknik menyusun tesis. Alfabeta, Bandung. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. (2011). Dasar–Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Kotler,

Philip, (1997), Manajemen Pemasaran; Analisi, Implementasi dan Pengendalian, Jakarta: Prenhallindo.

Perncanaan,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. “Standar Nasional Pendidikan Tinggi 2015”, http://www.kopertisi12.or.id, 12 Maret 2017 Nasution, (2009). Manajemen Mutu Terpadu “Total Quality Manajemen”, Bogor: Ghalia Indonesia. Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 tahun 2014. Suwarman, Ujang, 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, Bogor: Ghalia Indonesia. Tjiptono, Fandy, 2002. Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi Hadiat, dkk. (1998). Pengelolaan Laboratorium Sekolah dan Manual Alat Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdikbud

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddian Jambi

More Documents from "muhammad arjoni"