PROPOSAL SKRIPSI JUDUL PENELITIAN
: FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN PATCH TRANSDERMAL EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val)
NAMA MAHASISWA
: AFRIANSE PABUANG
NIM
: 14.01.010
PEMBIMBING UTAMA
: MARIA ULFA S.Farm.,M.Si.,Apt
PEMBIMBING PERTAMA
: KHAIRUDDIN S.Si.,M.Si.,Apt
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengembangan bentuk teknologi penghantaran obat terus-menerus dilakukan untuk semakin dapat menghantarkan obat kedalam tubuh dan meningkatkan efikasi dan keamanan obat (Sugiyati R, dkk.,2015). Rute transdermal merupakan salah satu cara alternatif untuk administrasi obat, jika penggunaan oral tidak dimungkinkan. Transpor obat secara transdermal memberikan keuntungan yang signifikan untuk administrasi agen terapeutik non-invasif, yaitu untuk menghindari first pass effect dan degradasi kimia dalam lingkungan saluran pencernaan serta mudah diakses karena kulit menyediakan area permukaan yang besar (Kalia dkk.,2004). Penghantaran obat secara transdermal umumnya mengacu pada penerapan agen secara topikal ke kulit utuh yang sehat ,baik untuk penanganan jaringan yang melokalisir kulit atau untuk terapi sistemik (Patet P R et al, 2009).
Sediaan dalam bentuk patch merupakan salah satu sistem penghantaran obat transdermal. Sedian patch merupakan sediaan obat yang menggunakan polimer untuk mengontrol pelepasan obat. Sediaan patch memiliki kelebihan yang dapat menutupi kekurangan bentuk sediaan peroral diantaranya menghindari kesulitan absorbsi obat melalui saluran cerna akibat interaksi obat dengan makanan, ketidak sesuaian pH saluran cerna,aktifitas enzim, sehingga mampu menjaga bioavabilitas obat dan menghindari first-pass metabolism (Patel et al.,2009). Patch
transdermal
menggunakan
membran
polimer
untuk
mengontrol laju pelepasan obat dalam patch untuk melewati kulit dan masuk kedalam aliran darah (Thejeswi, et al.2015). Patch transdermal yang dibuat dari bahan sintetik telah banyak diformulasi, namun pada sediaan patch transdermal menggunakan bahan alam baru sangat sedikit diformulasi. Salah satu tanaman yang berpotensi dibuat dalam sediaan patch trandermal adalah Kunyit. Kunyit (Curcuma domestica Val) merupakan salah salah jenis tanaman temu-temuan yang termasuk dalam famili Zingiberaceae, dimana bagian utama dari kunyit adalah rimpangnya (Hartati Y, 2013). Rimpang kunyit memiliki banyak khasiat secara farmakologi namun kebanyakan masyarakat hanya menggunakan secara empiris tanpa tau mengelola untuk membentuk sediaan yang praktis. Senyawa utama dalam rimpang kunyit adalah kandungan kurkuminoid dan minyak atsiri. Kandungan kurkuminoid berkisar antara 3%-5%, sedangkan kandungan minyak atsiri berkisar antara 2,5% - 6% (Hartati Y,2013). Selain itu kunyit juga Secara
empiris,
kunyit
berkhasiat
sebagai
antiradang
(antiinflamasi), melancarkan darah, mempermudah persalinan, peleruh kentut, antibakteri, memperlancar pengeluaran empedu (kolagogum), dan pelembab (Wiranto W,2003). Kunyit dalam sediaan topikal banyak digunakan sebagai antiinflamasi. Menurut Buang (2012) salep ekstral kunyit pada konsentrasi 4 % memiliki efek antiinflamasi tidak berbeda nyata dengan salep betametason 0,1 %.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini akan dibuat suatu sediaan patch transdermal dari bahan alam dalam hal ini Kunyit (Curcuma domestica Val). I.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah penelitian yaitu bagaimana cara untuk memformulasi sediaan patch transdermal dari ekstrak Kunyit (Curcuma domestica Val) I.3 Tujuan Penelitian Untuk memformulasi sediaan patch transdermal dari ekstrak kunyit I.4 Manfaat Penellitian Adapun manfaat penelitian yaitu untuk memberikan informasi ilmiah mengenai pemanfaatan ekstrak rimpang kunyit yang dibuat dalam sediaan patch transdermal.
BAB III METODE PENELITIAN III.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian ekperimental berskala laboratorium. III.2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei 2017 sampai selesai di Laboratorium Biologi Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi dan Laboratorium Farmasetika Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi. III.4 Penyiapan Sampel III.4.1 Pengambilan Rimpang Kunyit Sampel dalam penelitian ini adalah rimpang kunyit (Curcuma domestica Val) yang diperoleh dari Lembang Sangkaropi’ Kecamatan Sa’dan Kabupaten Toraja Utara. III.4.2 Pengolahan Sampel Kunyit yang telah diambil dipisahkan bagian rimpangnya. Bagian rimpang kemudian disortasi basah untuk memisahkan bagian kotoran yang menepel pada rimpang. Setelah dilakukan sortasi basah rimpang kunyit kemudian dibawah air mengalir untuk mengeluarkan kotoran yang masih tersisa. Rimpang yang telah dicuci kemudian dikuliti lalu dirajang tipis. Setelah dirajang, rimpang kemudian dikeringkan didalam lemari pengering sampai kering. Kemudian disortasi kering untuk memisahkan kotoran pada simplisia.